Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
2 Peta-Peta Kerja
Peta-peta kerja merupakan salah satu alat yang sistematis dan jelas untuk berkomunikasi
secara luas dan sekaligus yang bisa mendapatkan informasi-informasi yang diperlukan untuk
memperbaiki suatu metoda kerja (Sutalaksana, 1979). Fungsi peta kerja adalah untuk
menganalisa suatu pekerjaan sehingga dapat mempermudah dalam perencanaan perbaikan kerja
(www.digilib.petra.ac.id). Contoh informasi-informasi yang diperlukan untuk memperbaiki suatu
metoda kerja terutama dalam suatu proses produksi, yaitu jumlah benda kerja yang harus dibuat,
waktu operasi mesin, kapasitas mesin, bahan-bahan khusus yang harus disediakan, alat-alat
khusus yang harus disediakan, dan sebagainya.
Peta kerja adalah suatu alat yang menggambarkan kegiatan kerja secara sistematis dan
jelas (Sutalaksana, 1979). Lewat peta-peta ini dapat dilihat semua langkah atau kejadian yang
dialami oleh suatu benda kerja dari mulai masuk ke pabrik (berbentuk bahan baku), kemudian
menggambarkan semua langkah yang dialami, seperti transportasi, operasi mesin, pemeriksaan
dan perakitan, sampai akhirnya menjadi produk jadi, baik produk lengkap atau merupakan
bagian dari suatu produk lengkap atau merupakan bagian dari suatu produk lengkap. Pada
dasarnya, semua perbaikan tersebut ditujukan untuk mengurangi biaya produksi secara
keseluruhan, dengan demikian, peta ini merupakan alat yang baik untuk menganalisa suatu
pekerjaan sehingga mempermudah dalam perencanaan perbaikan kerja.
2.2.1 Lambang-Lambang yang Digunakan
Menurut catatan sejarah, peta-peta kerja yang sekarang ini dikembangkan oleh Gilberth.
Gilberth mengusulkan 40 buah lambang yang bisa dipakai dalam membuat suatu peta kerja.
Kemudian pada tahun berikutnya, jumlah lambang-lambang tersebut disederhanakan, sehingga
hanya tinggal empat macam, yaitu (Sutalaksana, 1979) :
Gambar 2.1 Lambang-lambang Peta-peta Kerja
Sumber : Maribelajarapk.blogspot.com
BAB III
Metodologi Penelitian
BAB IV
ANALISA DAN PEMBAHASAN
Reach
Reach atau menggapai adalah elemen therbligs yang biasanya digunakan saat mengawali
perakitan. Pada proses perakitan stopkontak kali ini reachdiguanakan beberapa kali karena
komponen – komponen banyak yang masih tergeletak dilantai sehingga kita harus
menjangkaunya sebelum memasangnya.
Grap
Grap atau memegang elemen ini hampir sama dengan elemen Hold atau menahan
bedanya grap hanya dipegang sebentar saja, biasanya sebelum memegang suatu benda kegiata
perakitan dimulai dengan menjangkau dan menggerakan (move) baru setelah itu di pegang
(grap). Pada perakitan produk ini elemen grap juga sering dipakai sesuai kebutuhan dan sesuai
elemen Reach.
Move
Move atau menggerakan suatu benda, elemen move ini digunakan setalah kita menjangkau suatu
benda setelah itu menggerakan benda tersebut kemudian baru memegangnya. Pergerakan suatu
benda ini sangat mempengaruhi kecepatan suatu proses produksi. Karena jika kita lambat dalam
menggerakan benda yang menjadi target maka proses produksi akan membutuhkan waktu yang
lama.
Position
Position dapat diartikan memposisikan benda pada target yang akan ditujuh untuk melakukan
proses perakitan berikutnya. Pada proses perakitan kali ini kita agak terhambat pada peletakkan
posisi beberapa komponen. Dikarenakan kami belum menguasai atau belum profesional dalam
bidang perakitan. Hal ini lah yang menyebabkan proses perakitan membutuhkan waktu yang
lama.
Hold
Hold atau menahan suatu komponen, pada perakitan kali ini elemen hold lebih sering digunakan
oleh tangan kiri. Karena elemen ini sebagai elemen pendukung atau penunjang suatu perakitan.
Use
Use atau memakai adalah elemen gerak Therblig dimana salah satu atau kedua tangan digunakan
untuk memakai atau mengontrol suatu alat atau obyek untuk tujuan-tujuan tertentu selama kerja
berlangsung. Pada erakitan yang kami lakukan elemen Use hanya digunakan oleh tangan kanan
saja. Karena, tangan kanan pada proses perakitan ini berfungsi sebagai finishing atau penyelesai
akhir dari suatu produk. Jadi, hasil produk tergantung pada kecepatan tangan kanan kita saat
mengencangkan baut (pada perakitan kali ini)
Release
Elemen gerak melepas terjadi saat tangan operator melepas kembali obyek yang dipegang
sebelumnya. Pada proses perakitan stopkontak kali ini elemen melepan (release) hanya
digunakan saat proses perakitan sudah selesai dan saat meletakkan kerangka pertama, serta saat
meletakkan obeng.
Untuk mengatasi ketidak seimbangan tugas antara tangan kiri dan kanan, maka alternative
yang dapat digunakan adalah pengalihfungsian tugas daari tangan kanan ke tangan kiri. Dalam
proses perakitan stopkontak ini, tangan kanan lebih dominan dan hampir mengerjakan semua
kegiatan.
Alteratif pertama yang dapat dilakukan adalah, pengambilan skrup yang sebelumnya
dilakukan oleh tangan kanan dialih fungsikan atau dilakukan oleh tangan kiri. Dengan begitu,
proses perakitan akan cepat selesai.
Alternatif kedua, stop kontak diberi dudukan / tempat peletakan stop kontak. Dudukan stop
kontak dapat berbentuk seperti tatakan kecil yang mengapit badan stop kontak. Fungsinya adalah
agar tangan kiri tidak terus menerus memegang stop kontak saat pengerjaan. Sehingga proses
perakitan lebih cepat selesai dan waktu kerja lebih efisien.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan pengamatan peta kerja yang telah dilakukan, dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
Proses perakitan stopkontak terdapat 2 gerakan yang dilakukan dengan menggunakan tangan kiri dan 6 gerakan
dilakukan oleh tangan kanan .
Dalam proses perakitan stopkontak tersebut, secara umum sudah efektif. Namun, terdapat waktu delay yang tidak
seharusnya terjadi. Waktu delay disebabkan karena beberapa hal. Seperti porsi kerja tangan kiri dan kanan yang
tidak seimbang, kesalahan saat pemasangan dll.
Cara mengatasi wakty delay dengan 2 alternatif, yaitu pengalihfungsian tugas tangan kanan ke tangan kiri, dan
penggunaan dudukan atau tatakan untuk badan stop kontak.
Perbaikan metode kerja dilakukan dengan cara mengeliminasi elemen-elemen gerakan kerja yang tidak produktif,
mengurangi jarak benda kerja, merubah letak peralatan kerja dan merancang layout kerja yang ergonomic. Supaya
waktu yang dibutuhkan lebih singkat dari sebelumnya.
5.2 Saran
Berdasarkan pengamatan peta kerja yang telah dilakukan, saran yang dapat kami sampaikan adalah :
Memperhatikan setiap proses pembuatan secara detail agar didapat hasil data yang valid.
Pada saat melakukan proses pengolahan dan pengumpulan data sebaiknya memperbanyak referensi agar pada saat
proses pengolahan data tidak terjadi kesalahan persepsi.
DAFTAR PUSTAKA
.
- http://devijulietta.blogspot.co.id/2014/05/peta-kerja.html (diakses pada 20 November 2015)
- http://diyan.staff.umm.ac.id/2010/02/26/elemen-therblig/ (diakses pada 20 November 2015)
- http://teknikmanajemenindustri.wordpress.com (diakses pada 20 November 2015)
- http://thisisfirman.blogspot.co.id/2011/10/peta-peta-kerja.html (diakses pada 20 November
2015)
- https://ndrayuda.wordpress.com/2011/03/10/prinsip-prinsip-ekonomi-gerakan-motion-
economy/ (diakses pada 20 November 2015)
- https://nurranisiti.files.wordpress.com/2013/01/pktl-touch-down.pdf (diakses pada 20 November
2015)
Peta kerja adalah suatu alat yang mengambarkan kegiatan kerja secara sistematis dan jelas, (biasanya kerja
produksi). Lewat pete-peta ini kita bisa melihat semua langkah atau kejadian yang dialami oleh suatu benda
kerja dari mulai masuk ke pabrik (berbentuk bahan baku) kemudian mengambarkan semua langkah yang
dialaminya, seperti transportasi, operasi mesin, pemeriksaan dan perakitan,sampai akhirnya menjadi produk
jadi, baik produk lengkap, atau merupakan bagian dari produk lengkap. (Sutalaksana, 2006)
Adapula defenisi peta kerja lainnya yaitu merupakan gambaran sistematis dan logis dalam menganalisis
proses kerja dari tahap awal sampai akhir. Dengan peta ini juga didapatkan informasi-informasi yang
diperlukan untuk memperbaiki metode kerja, seperti benda kerja yang harus dibuat, operasi untuk
menyelesaikan kerja, kapasitas mesin atau kapasitas kerja lainnya, dan urutan prosedur kerja yang dialami
oleh suatu benda kerja. (Sritomo, 1992)
Apabila kita melakukan studi yang saksama terhadap suatu pekerja, maka pekerjaan kita dalam usaha untuk
memperbaiki metode kerja dari suatu proses produksi akan lebih mudah dilaksanakan. Perbaikan yang
mungkin dilakukan, antara lain, kita bisa menghilangkan operasi-operasi yang tidak perlu, menggabungkan
suatu operasi dengan operasi lainnya, menemukan suatu urutan-urutan kerja, menentukan mesin yang lebih
ekonomis, dan menghilangkan waktu menunggu antaroperasi. Pada dasarnya semua perbaikan tersebut
ditujukan untuk mengurangi biaya produksi secara keseluruhan. Dengan demikian, peta ini merupakan alat
yang baik untuk menganalisa suatu pekerjaan sehingga mempermudah dalam perencanaanperbaikan kerja..
(Sutalkasana, 2006)
Menurut catatan sejarah peta-peta kerja yang ada sekarang ini dikembangkan oleh Gilberth, dan pada saat itu
Gilberth mengusulkan 40 buah lambang yang bisa dipakai. Namun pada tahun berikutnya lambang tersebut
hanya tinggal 4 macam saja. Penyederhanaan ini memudahkan pembuatan suatu peta kerja, disamping setiap
notasi mempunyai fleksibilitas yang tinggi karena setiap lambing mempunyai kandungan arti yang sangat luas.
Dalam tahun 1947 American Society of Mechanical Eingineers (ASME) membuat standar lambang-lambang
yang terdiri dari 5 macam lambang modifikasi dari yang telah dikembangkan sebelumnya oleh Gilberth.
Lambang-lambang standar dari ASME inilah yang akan digunakan dalam pembahasan-pembahasan. Berikut
ini adalah gambar-gambar beserta dengan penjelasannya:
Macam-Macam Peta Kerja
Pada dasarnya peta kerja dibagi kedalam dua kelompok, berdasarkan jenis kegiatannya dan berikut ini adalah
pembagian kelompok peta kerja berdasarkan kegiatannya:
Peta kerja yang digunakan untuk menganalisa kegiatan kerja keseluruhan. Suatu kegiatan disebut kegiatan
kerja apabila kegiatan tersebut melibatkan sebagian besar atau semua fasilitas yang diperlukan untuk
untukmembuat produk yang bersangkutan, yang termasuk kelompok kegiaan keseluruhan antara lain:
d. Diagram Alir
Peta kerja yang digunakan untuk menganalisis kegiatan kerja setempat, yaitu apabila kegiatan tersebut terjadi
dalam suatu stasiun kerja yang biasanya hanya melibatkan orang dan fasilitas dalam jumlah terbatas, yang
termasuk kelompok kegiatankerja setempat antara lain:
Pada peta kelompok kegiatan kerja keseluruhan terdiri dari empat jenis peta. Di bawah ini penjelasan tentang 4
jenis peta dalam peta kelompok kegiatan kerja keseluruhan.
Peta proses operasi adalah peta kerja yang mengambarkan urutan yang terjadi dalam masalah penyelesaiaan
suatu pekerjaan dari awal sampai menjadi produk akhir. Dengan adanya informasi-informasi yang bisa dicatat
melalui peta proses operasi, dapat diperoleh beberapa manfaat diantaranya:
Menggambar peta proses operasi dengan baik, ada beberapa prinsip yang perlu di ikuti sebagai berikut:
1. Pertama-tama pada baris paling atas dinyatakan kepalanya Peta Proses Operasi yang diikuti oleh identifikasi
lain seperti: nama obyek, nama pembuat peta, tanggal dipetakan, nomor peta dan nomor gambar.
2. Material yang akan diproses diletakan diatas garis horizontal, yang menunjukan bahwa material tersebut
masuk ke dalam proses.
3. Penomoran terhadap suatu kegiatan operasi diberikan secara berurutan sesuaidengan urutan operasi yang
dibutuhkan untuk pembuatan produk tersebut atau sesuai dengan proses yang terjadi.
4. Penomoran terhadap suatu kegiatan pemeriksaan diberikan secara tersendiri dan prinsipnya sama dengan
penomoran untuk kegiatan operasi.
Peta aliran proses adalah suatu diagram yang menunjukan urutan-urutan dari operasi, pemeriksaan,
transportasi, menuggu, dan penyimpanan yang terjadi selama satu proses atau prosedur berlangsung. Dan
peta aliran proses ini dibagi kedalam beberapa kelompok antara lain yaitu:
1. Peta aliran proses tipe bahan yaitu peta yang mengambarkan kejadian yang dialami bahan dalam suatu proses
atau prosedur operasi.
2. Peta aliran proses tipe orang pada dasarnya dibagi menjadi 2 bagian, yaitu:
Peta aliran proses pekerja yang mengambarkan aliran kerja seorang operator.
Peta aliran proses pekerja yang mengambarkan aliran kerja sekelompok manusia. (Sutalkasana, 2006)
Peta proses kelompok kerja pada dasarnya merupakan adaptasi dari peta pekerja dan mesin, peta kelompok
kerja ini akan menunjukan hubungan antara siklus menganggur dan dan siklus waktu operasi dari mesin atau
proses dan waktu menganggur serta waktu kerja persiklus dari pekerja – pekerja yang akan melayani mesin
atau proses tersebut. (Sritomo, 1992)
Diagram alir merupakan satu gambaran menurut skala, dari susun lantai dan gedung.. Menunjukan lokasi dari
semua aktivitas yang terjadi dalam peta aliran proses.
Kelompok Kegiatan Kerja Setempat
Peta kerja kelompok kegiatan kerja setempat terdiri dari peta pekerja dan mesin serta peta tangan kanan dan
tangan kiri. Penjelasan dari kedua peta tersebut sebagai berikut:
Peta pekerja dan mesin dapat dikatakan merupakan suatu grafik yang menggambarkan koordinasi antara
waktu bekerja dan waktu menganggur dari kombinasi antara pekerja dan mesin. Dengan demikian peta ini
merupakan alat yang baik digunakan untuk mengurangi, waktu menganggur. Informasi paling penting yang
diperoleh melalui peta pekerja dan mesin ialah hubungan yang jelas antara waktu kerja operator dan waktu
operasi mesin yang ditanganinya. Dengan informasi ini, maka kita mempunyai data yang baik untuk melakukan
penyelidikan, penganalisaan, dan perbaikan suatu pusat kerja, sedemikian rupa sehingga efektifitas
penggunaan pekerjaan dan atau mesin bisa ditingkatkan, dan tentunya keseimbangan kerja antara pekerja dan
mesin bisa lebih diperbaiki. (Sutalkasana, 2006)
Peta tangan kanan-tangan kiri merupakan gambaran semua gerakan saat bekerja dan wktu menganggur yang
dilakukan oleh tangan kiri dan tangan kanan. Serta menunjukan perbandingan tugas yang dibebankan pada
tangan kri dan tangan kanan. Adapun prinsip-prinsip yang digunakan dalam peta tangan kanan-tangan kiri
adalah sebagai berikut:
1. Berbeda dengan peta yang lain untuk membuat peta tangan kanan-tangan kri lembaran kertas dibagi dalam
tiga bagian yaitu kepala, bagian yang memuat bagian dari sistem kerja, dan bagian-bagian badan.
2. Pada bagian kepala, dibaris paling atas ditulis PETA TANGAN KANAN-TANGAN KIRI setelah itu menyertakan
identifikasi-dentifikasi lainnya seperti: nama pekerjaan, nama depertemen, cara peta, dll.
3. Pada bagian yang memuat bagan digambarkan sketsa dari sistem kerja yang memperlihatkan skala.
4. Bagian “badan” dibagi kedalam dua pihak, yaitu pihak sebelah kiri kertas digunakan untuk mengambarkan
kegiatan yang dilakukan oleh tangan kiri an sebaiknya.
5. Langkah selanjutnya,diperhatikan urutan-urutan gerakan yang dilaksanakan oleh operator. Kemudian operator-
operator tersebut diuraikan menjadi elemen-elemen gerakan. Biasanya dibagi dalam delapan elemen.
DefinDefinisi Peta Kerja
Peta kerja adalah suatu alat yang mengambarkan kegiatan kerja secara sistematis dan jelas, (biasanya kerja
produksi). Lewat peta-peta ini kita bisa melihat semua langkah atau kejadian yang dialami oleh suatu benda
kerja dari mulai masuk ke pabrik (berbentuk bahan baku) kemudian mengambarkan semua langkah yang
dialaminya, seperti transportasi, operasi mesin , pemeriksaan dan perakitan,sampai akhirnya menjadi produk
jadi, baik produk lengkap, atau merupakan bagian dari produk lengkap. (Sutalaksana, 2006)
Adapula defenisi peta kerja lainnya yaitu merupakan gambaran sistematis dan logis dalam menganalisis
proses kerja dari tahap awal sampai akhir. Dengan peta ini juga didapatkan informasi-informasi yang
diperlukan untuk memperbaiki metode kerja, seperti benda kerja yang harus dibuat, operasi untuk
menyelesaikan kerja, kapasitas mesin atau kapasitas kerja lainnya, dan urutan prosedur kerja yang dialami
oleh suatu benda kerja. (Sritomo, 1992)
Apabila kita melakukan studi yang saksama terhadap suatu pekerja, maka pekerjaan kita dalam usaha untuk
memperbaiki metode kerja dari suatu proses produksi akan lebih mudah dilaksanakan. Perbaikan yang
mungkin dilakukan, antara lain, kita bisa menghilangkan operasi-operasi yang tidak perlu, menggabungkan
suatu operasi dengan operasi lainnya, menemukan suatu urutan-urutan kerja, menentukan mesin yang lebih
ekonomis, dan menghilangkan waktu menunggu antaroperasi. Pada dasarnya semua perbaikan tersebut
ditujukan untuk mengurangi biaya produksi secara keseluruhan. Dengan demikian, peta ini merupakan alat
yang baik untuk menganalisa suatu pekerjaan sehingga mempermudah dalam perencanaanperbaikan kerja..
(Sutalkasana, 2006)
Peta Proses Operasi adalah Langkah - langkah operasi dan pemeriksaan yang dialami bahan dalam
urutan - urutannya sejak awal sampai menjadi barang jadi.
KEGUNAAN PETA PROSES OPERASI : Bisa mengetahui kebutuhan mesin dan
penganggaran Alat untuk menemukan tata letak pabrik Alat untuk memperbaiki
cara kerja yang sedang dipakai
B. Peta Aliran Proses
Peta aliran proses adalah Suatu diagram yang menunjukkan urutan - urutan dari operasi,
pemeriksaan, transportasi, menunggu dan penyimpanan yang terjadi selama satu proses atau
prosedur berlangsung.
Peta kerja kelompok kegiatan kerja setempat terdiri dari peta pekerja dan mesin serta peta tangan kanan dan
tangan kiri. Penjelasan dari kedua peta tersebut sebagai berikut:
Informasi tentang hubungan yang jelas antara waktu kerja operator dan waktu operasi mesin yang
ditanganinya.
Peta kerja adalah suatu alat yang mengambarkan kegiatan kerja secara sistematis dan jelas, (biasanya kerja
produksi). Lewat peta-peta ini kita bisa melihat semua langkah atau kejadian yang dialami oleh suatu benda
kerja dari mulai masuk ke pabrik (berbentuk bahan baku) kemudian mengambarkan semua langkah yang
dialaminya, seperti transportasi, operasi mesin , pemeriksaan dan perakitan,sampai akhirnya menjadi produk
jadi, baik produk lengkap, atau merupakan bagian dari produk lengkap. (Sutalaksana, 2006)
Adapula defenisi peta kerja lainnya yaitu merupakan gambaran sistematis dan logis dalam menganalisis
proses kerja dari tahap awal sampai akhir. Dengan peta ini juga didapatkan informasi-informasi yang
diperlukan untuk memperbaiki metode kerja, seperti benda kerja yang harus dibuat, operasi untuk
menyelesaikan kerja, kapasitas mesin atau kapasitas kerja lainnya, dan urutan prosedur kerja yang dialami
oleh suatu benda kerja. (Sritomo, 1992)
Apabila kita melakukan studi yang saksama terhadap suatu pekerja, maka pekerjaan kita dalam usaha untuk
memperbaiki metode kerja dari suatu proses produksi akan lebih mudah dilaksanakan. Perbaikan yang
mungkin dilakukan, antara lain, kita bisa menghilangkan operasi-operasi yang tidak perlu, menggabungkan
suatu operasi dengan operasi lainnya, menemukan suatu urutan-urutan kerja, menentukan mesin yang lebih
ekonomis, dan menghilangkan waktu menunggu antaroperasi. Pada dasarnya semua perbaikan tersebut
ditujukan untuk mengurangi biaya produksi secara keseluruhan. Dengan demikian, peta ini merupakan alat
yang baik untuk menganalisa suatu pekerjaan sehingga mempermudah dalam perencanaanperbaikan kerja..
(Sutalkasana, 2006)
Peta Proses Operasi adalah Langkah - langkah operasi dan pemeriksaan yang dialami bahan dalam
urutan - urutannya sejak awal sampai menjadi barang jadi.
KEGUNAAN PETA PROSES OPERASI : Bisa mengetahui kebutuhan mesin dan
penganggaran Alat untuk menemukan tata letak pabrik Alat untuk memperbaiki
cara kerja yang sedang dipakai
B. Peta Aliran Proses
Peta aliran proses adalah Suatu diagram yang menunjukkan urutan - urutan dari operasi,
pemeriksaan, transportasi, menunggu dan penyimpanan yang terjadi selama satu proses atau
prosedur berlangsung.
Peta kerja kelompok kegiatan kerja setempat terdiri dari peta pekerja dan mesin serta peta tangan kanan dan
tangan kiri. Penjelasan dari kedua peta tersebut sebagai berikut:
Informasi tentang hubungan yang jelas antara waktu kerja operator dan waktu operasi mesin yang
ditanganinya.