Pendekatan Ekologi Terhadap Tata Guna Lahan
Pendekatan Ekologi Terhadap Tata Guna Lahan
Kotak 7.1
Masalah lingkungan akibat kurang baiknya tata guna tanah
Polusi udara;
Kemacetan dan kecelakaan lalu lintas;
Kerusakan lingkungan tanah-tanah labil, seperti daerah tangkapan air hujan,
daerah pantai, daerah aliran air sungai, hutan;
Dipakainya tanah-tanah yang berbahaya untuk tempat tinggal, seperti tanah
terjal, daerah aliran sungai, tanah kosong dekat dengan industri yang berpolusi
tinggi dan area pembuangan limbah;
Hilangnya bangunan atau kawasan bersejarah, ruang terbuka, dan tanah
pertanian
Masalah Iingkungan yang berkaitan dengan tata guna tanah lainnya adalah
berkurang atau hilangnya sumberdaya budaya, seperti kawasan arkeologi dan
paleontologi, kawasan dan bangunan atau monumen bersejarah, serta hilangnya
ruang-ruang terbuka akibat adanya alih fungsi. Di dalam kawasan kota, bangunan
atau kawasan bersejarah yang penting mungkin dirusak atau dirobohkan sebagai
bagian dari upaya pemerintah dan pihak swasta mendirikan bangunan tinggi untuk
apartemen atau kantor, pabrik, dan pusat-pusat perbelanjaan di pusat kota. Di
Trujillo, Peru, perumahan ilegal banyak dibangun di area reruntuhan bangunan
kuno bersejarah Chan Chan, bekas ibukota di masa budaya Chimu, dan pemerintah
lokal tidak mempunyai kekuatan untuk mencegah hilangnya warisan budaya yang
sangat berharga tersebut. Kerusakan itu mempengaruhi kebanggaan etnis, identitas
nasional, dan melukai pariwisata (Bartone, 1994).
Beberapa upaya yang dapat dilakukan pada tata guna tanah dalam
perancangan kota ekologi adalah:
Tata guna tanah campuran
Pemakaian lahan dengan lebih kompak
Integrasi antara tata guna tanah dan infrastruktur
Pemakaian lahan untuk kegiatan skala kecil
Lebih banyak disediakan ruang terbuka
Penduduk yang tinggal di daerah ini tidak perlu pergi terlalu jauh untuk
mencukupi kebutuhan sehari-harinya, sehingga menghemat kebutuhan bensin
untuk kendaraannya, menghemat waktu dan tenaga. Penerapan tata guna
campuran dapat menghemat tanah, mengurangi polusi udara dan mengurangi
pembangunan bangunan-bangunan baru, karena dapat memanfatkan bangunan
yang sudah ada di daerah tersebut untuk dialih fungsikan.
Ruang terbuka sangat penting bagi kota, apapun bentuk dan jenisnya.
Ruang terbuka dapat berupa taman kota, tempat bermain, plaza, taman-taman di
perumahan, atau jalur pejalan kaki, lahan kosong di pinggir sungai dan rel kereta
api, dan sebagainya. Ruang-ruang terbuka tersebut dapat memberi manfaat
khususnya untuk penghijauan kota dan kegiatan sosial penduduk, disamping untuk
keindahan kota.