Anda di halaman 1dari 10

FAKTOR – FAKTOR LAJU RESPIRASI

Dosen pengampu : Ir. Sarjiyah. M.Si

Disusun Oleh :
Hesti Mela Marsellinda (20180210098)

Ahmad Arya Mudawy (20180210099)

Achwa Nabila Saptina (20180210100)

Cindy Novita Sari (20180210101)

Dea Paramitha (20180210102)

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
2019
I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Respirasi merupakan salah satu ciri makhluk hidup. Respirasi
dilakukan oleh semua makhluk hidup dengan semua penyusun makhluk
hidup, baik manusia, tumbuhan, dan hewan. Respirasi dilakukan baik siang
hari maupun malam hari. Respirasi dapat dibedakan atas dua jenis, yaitu
respirasi luar dan respirasi dalam. Respirasi luar merupakan pertukaran antara
O2 dan CO2 antara darah dan udara, sedangkan respirasi dalam merupakan
pertukaran O2 dan CO2 dari aliran darah ke sel-sel tubuh.
Respirasi terjadi pada semua tingkatan organisme hidup, mulai
dari individu hingga satuan terkecil, sel. Dalam melakukan proses
respirasi inidibutuhkan yang O2 (oksigen) sebagai pengikat dan
melepaskan CO2 (karbon dioksida) untuk menguraikan bahan makanan
sehingga menghasilkan suatu energy. System respirasi tidak hanya di
lakukan oleh manusia, namun jugapada tumbuhan dan hewan.
Seperti pada tumbuhan, system respirasi padatumbuhan sangat berbeda.
System respirasi pada tumbuhan pengambil CO2 dan mengeluarkan O2.
Oksigen yang dihasilkan tumbuhan diperlukan manusia dan hewan
untuk bernapas.

Respirasi pada tumbuhan ini merupakan proses oksidasi bahan


organik yang terjadi di dalam sel, berlangsung secara aerobik maupun
anaerobik. Dalam respirasi aerobik ini diperlukan oksigen dan dihasilkan
karbondioksida serta energi. Sedangkan dalam proses respirasi secara anaerob
dimana oksigen tidak atau kurang tersedia dan dihasilkan senyawa lain
karbondioksida.

Faktor-faktor yang mempengaruhi laju respirasi adalah faktor internal


dan eksternal. Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam tanaman
meliputi jumlah plasma dalam sel, jumlah substrat respirasi dalam sel, Umur
dan tipe tumbuhan. Faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari
lingkungan sekeliling bahan, meliputi suhu, etilen, ketersediaan oksigen,
karbon dioksida, dan luka pada bahan.

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu respirasi ?
2. Faktor apa saja yang mempengaruhi laju respirasi ?
3. Apa manfaat resprasi bagi tumbuhan?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui tentang respirasi.
2. Untuk mengetahui Faktor yang mempengaruhi laju respirasi.
3. Untuk mengetahui manfaat respirasi bagi tumbuhan.
II. PEMBAHASAN

A. Pengertian Respirasi
Respirasi berasal dari kata latin yaitu respirare yang berarti bernafas.
Reaksi respirasi merupakan reaksi katabolisme yang memecah molekul-
molekul gula menjadi molekul anorganik berupa CO2 dan H2O. Respirasi
adalah suatu proses pengambilan O2 untuk memecah senyawa-senyawa
organik menjadi CO2, H2O dan energi. Namun demikian respirasi pada
hakikatnya adalah reaksi redoks, dimana substrat dioksidasi menjadi CO2
sedangkan O2 yang diserap sebagai oksidator mengalami reduksi menjadi
H2O. Respirasi yaitu suatu proses pembebasan energi yang tersimpan dalam
zat sumber energi melalui proses kimia dengan menggunakan oksigen. Dari
respirasi akan dihasilkan energi kimia ATP untak kegiatan kehidupan, seperti
sintesis (anabolisme), gerak,dan pertumbuhan.

Reaksi respirasi dilambangkan dengan rumus berikut :

C6H12O6 + O2 à 6CO2 + H2O + energi

Respirasi terdiri dari beberapa substrat atau senyawa organik yang


dioksidasikan dalam prosesnya. Substrat respirasi antara lain krbohidrat,
mcam gula ( glukosa, fruktosa, dan sukrosa ), pati, lipid, dan asam organic.

Respirasi pada tumbuhan dibagi menjadi 2 jenis, yaitu respirasi aerob,


dan anaerob. Respirasi aerob yaitu respirasi memerlukan oksigen dari udara
dalam prosesnya, sedangkan respirasi anaerob yaitu, proses respirasi secara
langsung tanpa memerlukan oksigen.

B. Faktor yang Mempengaruhi Laju Respirasi


Faktor-faktor yang mempengaruhi laju respirasi dapat dibedakan
menjadi dua faktor, yaitu:
1. Faktor internal, merupakan faktor yang berasal dari dalam tubuh
tumbuhan itu sendiri, yaitu:
a. Jumlah plasma dalam sel
Jaringan-jaringan meristematis muda memiliki sel-sel yang masih
penuh dengan plasma dengan viabilitas tinggi biasanya mempunyai
kecepatan respirasi yang lebih besar daripada jaringan-jaringan yang
lebih tua di mana jumlah plasmanya sudah lebih sedikit.
b. Jumlah substrat respirasi dalam sel
Tersedianya substrat respirasi pada tumbuhan merupakan hal yang
penting dalam melakukan respirasi. Tumbuhan dengan kandungan
substrat yang sedikit akan melakukan respirasi dengan laju yang rendah
pula. Sebaliknya, tumbuhan dengan kandungan substrat yang banyak
akan melakukan respirasi dengan laju yang tinggi. Substrat utama
respirasi adalah karbohidrat.
c. Umur dan tipe tumbuhan
Respirasi pada tumbuhan muda lebih tinggi dari tumbuhan yang
sudah dewasa atau lebih tua. Hal ini dikarenakan pada tumbuhan muda
jaringannya juga masih muda dan sedang berkembang dengan baik.
Umur tumbuhan juga akan memepengaruhi laju respirasi. Laju respirasi
tinggi pada saat perkecambahan dan tetap tinggi pada fase pertumbuhan
vegetatif awal (di mana laju pertumbuhan juga tinggi) dan kemudian
akan menurun dengan bertambahnya umur tumbuhan.

2. Faktor eksternal, adalah faktor yang berasal dari luar sel atau
lingkungan, terdiri atas:
a. Suhu
Pada umumnya dalam batas-batas tertentu kenaikan suhu
menyebabkan pula kenaikan laju respirasi. Kecepatan reaksi respirasi
akan meningkat untuk setiap kenaikan suhu sebesar 10oC, namun hal ini
tergantung pada masing-masing spesies tumbuhan. Perlu diingat,
kenaikan suhu yang melebihi batas minimum kerja wnzim, akan
menurunkan laju respirasi karena enzim respirasi tidak dapat bekerja
dengan baik pada suhu tertalu tinggi.
b. Kadar O2 udara
Pengaruh kadar oksigen dalam atmosfer terhadap kecepatan
respirasi akan berbeda-beda tergantung pada jaringan dan jenis
tumbuhan, tetapi meskipun demikian makin tinggi kadar oksigen di
atmosfer maka makin tinggi kecepatan respirasi tumbuhan.
c. Kadar CO2 udara
Semakin tinggi konsentrasi karbondioksida diperkirakan dapat
menghambat proses respirasi. Konsentrasi karbondioksida yang tinggi
menyebabkan stomata menutup sehingga tidak terjadi pertukaran gas
atau oksigen tidak dapat diserap oleh tumbuhan. Pengaruh hambatan
yang telah diamati pada respirasi daun mungkin disebabkan oleh hal ini.
d. Kadar air dalam jaringan
Pada umumnya dengan naiknya kadar air dalam jaringan kecepatan
respirasi juga akan meningkat. Ini nampak jelas pada biji yang sedang
berkecambah.
e. Cahaya
Cahaya dapat meningkatkan laju respirasi pada jaringan tumbuhan
yang berklorofil karena cahaya berpengaruh pada tersedianya substrat
respirasi yang dihasilkan dari proses fotosintesis.
f. Luka dan stimulus mekanik
Luka atau kerusakan jaringan (stimulus mekanik) pada jaringan
daun menyebabkan laju respirasi naik untuk sementara waktu, biasanya
beberapa menit hingga satu jam. Luka memicu respirasi tinggi karena
tiga hal, yaitu:
(1) oksidasi senyawa fenol terjadi dengan cepat karena pemisahan antara
substrat dan oksidasenya dirusak;
(2) proses glikolisis yang normal dan katabolisme oksidatif meningkat
karena hancurnya sel atau sel-sel sehingga menambah mudahnya
substrat dicapai enzim respirasi;
(3) akibat luka biasanya sel-sel tertentu kembali ke keadaan
meristematis diikuti pembentukan kalus dan penyembuhan atau
perbaikan luka.
g. Garam-garam mineral
Jika akar menyerap garam-garam mineral dari dalam tanah, laju
respirasi meningkat. Hal ini dikaitkan dengan energi yang diperlukan
pada saat garam/ion diserap dan diangkut. Keperluan energi itu dipenuhi
dengan menaikkan laju respirasi. Fenomena ini dikenal dengan respirasi
garam.

C. Zat Penghambat Respirasi


Zat yang dapat menghambat proses respirasi yaitu :
1. sianida,
2. fluoride,
3. Iodo asetat,
4. CO diberikan pd jaringan
5. Eter, kloroform, aseton,

Zat – zat tersebut merupakan zat kimia yang dapat mempengaruhi tumbuh
kembang tanaman jika terpapar olehnya, yang dapat menyebabkan turunnya
laju respirasi karena zat tersebut mnghambat reaksi enzimatis pada proses
respirasi.

D. Manfaat Respirasi Bagi Tumbuhan


Respirasi banyak memberikan manfaat bagi tumbuhan. Manfaat
tersebut terlihat dalam proses respirasi dimana terjadi proses pemecahan
senyawa organik, dari proses pemecahan tersebut maka dihasilkanlah
senyawa-senyawa antara yang penting sebagai pembentuk tubuh (Building
Block). Building Block merupakan senyawa-senyawa yang penting sebagai
pembentuk tubuh. Senyawa-senyawa tersebut meliputi asam amino untuk
protein; nukleotida untuk asam nukleat; dan prazat karbon untuk pigmen
profirin (seperti klorofil dan sitokrom), lemak, sterol, karotenoid, pigmen
flavonoid seperti antosianin, dan senyawa aromatik tertentu lainnya, seperti
lignin.
Telah diketahui bahwa hasil akhir dari respirasi adalah CO2 dan H2O, hal
ini terjadi bila substrat secara sempurna dioksidasi, namun bila berbagai senyawa
di atas terbentuk, substrat awal respirasi tidak keseluruhannya diubah menjadi
CO2 dan H2O. Hanya beberapa substrat respirasi yang dioksidasi seluruhnya
menjadi CO2 dan H2O, sedangkan sisanya digunakan dalam proses anabolik,
terutama di dalam sel yang sedang tumbuh. Sedangkan energi yang ditangkap dari
proses oksidasi sempurna beberapa senyawa dalam proses respirasi dapat
digunakan untuk mensintesis molekul lain yang dibutuhkan untuk pertumbuhan.

.
III. PENUTUP

A. Kesimpulan
Respirasi adalah reaksi oksidasi senyawa organik untuk menghasilkan
energi. Energi ini digunakan untuk aktivitas sel dan kehidupan tumbuhan
seperti sintesis (anabolisme), gerak, pertumbuhan, perkembangan.

Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi respirasi terdiri dari:


a. Faktor internal : Jumlah plasma dalam sel, jumlah substrat respirasi
dalam sel, umur dan tipe tumbuhan.
b. Faktor eksternal : Suhu, kadar oksigen dan karbondioksida di atmosfer,
kadar air dalam jaringan, cahaya, luka dan stimulus mekanik, serta
pengangkutan garam-garam mineral dari dalam tanah.
Apabila faktor – faktor tersebut tidak terpenuhi atau kurang maka
tumbuhan juga akan menghasilkan enegi yang sedikit. Sedangkan paparan
zat kimia tertentu dapat menghambat proses respirasi ini yang dapat
mengakibatkan tanaman mati.
DAFTAR PUSTAKA

https://dosenbiologi.com/tumbuhan/respirasi-pada-tumbuhan. Diakses tanggal 11


April 2019.
https://www.coursehero.com/file/22288050/UNIT-6-Respirasi/. Diakses tanggal
24 Juli 2018.
Imina. 2017. Respirasi pada Tumbuhan : Proses, Manfaat, Jenis, Faktor dan Zat
Penghambat.
Lakitan, Benyamin. 2012. Dasar-Dasar Fisiologi Tumbuhan. Jakarta: PT.
Rajagrafindo. Persada. 206 hal.
Salisbury Frank B, Ross Cleon W. 1995. FISIOLOGI TUMBUHAN (Jilid dua).
Bandung: ITB Bandung. 173 hal.
Winarno dan Aman. 1981. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Laju Respirasi.
UNHAS. http://agronomiunhas.academia.ac.id/2015/03/faktor-faktor-
yang-mempengaruhi-laju.html?m=1. Diakses tanggal 14 April 2019

Anda mungkin juga menyukai