Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Disusun Oleh :
Hesti Mela Marsellinda (20180210098)
A. Latar Belakang
Respirasi merupakan salah satu ciri makhluk hidup. Respirasi
dilakukan oleh semua makhluk hidup dengan semua penyusun makhluk
hidup, baik manusia, tumbuhan, dan hewan. Respirasi dilakukan baik siang
hari maupun malam hari. Respirasi dapat dibedakan atas dua jenis, yaitu
respirasi luar dan respirasi dalam. Respirasi luar merupakan pertukaran antara
O2 dan CO2 antara darah dan udara, sedangkan respirasi dalam merupakan
pertukaran O2 dan CO2 dari aliran darah ke sel-sel tubuh.
Respirasi terjadi pada semua tingkatan organisme hidup, mulai
dari individu hingga satuan terkecil, sel. Dalam melakukan proses
respirasi inidibutuhkan yang O2 (oksigen) sebagai pengikat dan
melepaskan CO2 (karbon dioksida) untuk menguraikan bahan makanan
sehingga menghasilkan suatu energy. System respirasi tidak hanya di
lakukan oleh manusia, namun jugapada tumbuhan dan hewan.
Seperti pada tumbuhan, system respirasi padatumbuhan sangat berbeda.
System respirasi pada tumbuhan pengambil CO2 dan mengeluarkan O2.
Oksigen yang dihasilkan tumbuhan diperlukan manusia dan hewan
untuk bernapas.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu respirasi ?
2. Faktor apa saja yang mempengaruhi laju respirasi ?
3. Apa manfaat resprasi bagi tumbuhan?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui tentang respirasi.
2. Untuk mengetahui Faktor yang mempengaruhi laju respirasi.
3. Untuk mengetahui manfaat respirasi bagi tumbuhan.
II. PEMBAHASAN
A. Pengertian Respirasi
Respirasi berasal dari kata latin yaitu respirare yang berarti bernafas.
Reaksi respirasi merupakan reaksi katabolisme yang memecah molekul-
molekul gula menjadi molekul anorganik berupa CO2 dan H2O. Respirasi
adalah suatu proses pengambilan O2 untuk memecah senyawa-senyawa
organik menjadi CO2, H2O dan energi. Namun demikian respirasi pada
hakikatnya adalah reaksi redoks, dimana substrat dioksidasi menjadi CO2
sedangkan O2 yang diserap sebagai oksidator mengalami reduksi menjadi
H2O. Respirasi yaitu suatu proses pembebasan energi yang tersimpan dalam
zat sumber energi melalui proses kimia dengan menggunakan oksigen. Dari
respirasi akan dihasilkan energi kimia ATP untak kegiatan kehidupan, seperti
sintesis (anabolisme), gerak,dan pertumbuhan.
2. Faktor eksternal, adalah faktor yang berasal dari luar sel atau
lingkungan, terdiri atas:
a. Suhu
Pada umumnya dalam batas-batas tertentu kenaikan suhu
menyebabkan pula kenaikan laju respirasi. Kecepatan reaksi respirasi
akan meningkat untuk setiap kenaikan suhu sebesar 10oC, namun hal ini
tergantung pada masing-masing spesies tumbuhan. Perlu diingat,
kenaikan suhu yang melebihi batas minimum kerja wnzim, akan
menurunkan laju respirasi karena enzim respirasi tidak dapat bekerja
dengan baik pada suhu tertalu tinggi.
b. Kadar O2 udara
Pengaruh kadar oksigen dalam atmosfer terhadap kecepatan
respirasi akan berbeda-beda tergantung pada jaringan dan jenis
tumbuhan, tetapi meskipun demikian makin tinggi kadar oksigen di
atmosfer maka makin tinggi kecepatan respirasi tumbuhan.
c. Kadar CO2 udara
Semakin tinggi konsentrasi karbondioksida diperkirakan dapat
menghambat proses respirasi. Konsentrasi karbondioksida yang tinggi
menyebabkan stomata menutup sehingga tidak terjadi pertukaran gas
atau oksigen tidak dapat diserap oleh tumbuhan. Pengaruh hambatan
yang telah diamati pada respirasi daun mungkin disebabkan oleh hal ini.
d. Kadar air dalam jaringan
Pada umumnya dengan naiknya kadar air dalam jaringan kecepatan
respirasi juga akan meningkat. Ini nampak jelas pada biji yang sedang
berkecambah.
e. Cahaya
Cahaya dapat meningkatkan laju respirasi pada jaringan tumbuhan
yang berklorofil karena cahaya berpengaruh pada tersedianya substrat
respirasi yang dihasilkan dari proses fotosintesis.
f. Luka dan stimulus mekanik
Luka atau kerusakan jaringan (stimulus mekanik) pada jaringan
daun menyebabkan laju respirasi naik untuk sementara waktu, biasanya
beberapa menit hingga satu jam. Luka memicu respirasi tinggi karena
tiga hal, yaitu:
(1) oksidasi senyawa fenol terjadi dengan cepat karena pemisahan antara
substrat dan oksidasenya dirusak;
(2) proses glikolisis yang normal dan katabolisme oksidatif meningkat
karena hancurnya sel atau sel-sel sehingga menambah mudahnya
substrat dicapai enzim respirasi;
(3) akibat luka biasanya sel-sel tertentu kembali ke keadaan
meristematis diikuti pembentukan kalus dan penyembuhan atau
perbaikan luka.
g. Garam-garam mineral
Jika akar menyerap garam-garam mineral dari dalam tanah, laju
respirasi meningkat. Hal ini dikaitkan dengan energi yang diperlukan
pada saat garam/ion diserap dan diangkut. Keperluan energi itu dipenuhi
dengan menaikkan laju respirasi. Fenomena ini dikenal dengan respirasi
garam.
Zat – zat tersebut merupakan zat kimia yang dapat mempengaruhi tumbuh
kembang tanaman jika terpapar olehnya, yang dapat menyebabkan turunnya
laju respirasi karena zat tersebut mnghambat reaksi enzimatis pada proses
respirasi.
.
III. PENUTUP
A. Kesimpulan
Respirasi adalah reaksi oksidasi senyawa organik untuk menghasilkan
energi. Energi ini digunakan untuk aktivitas sel dan kehidupan tumbuhan
seperti sintesis (anabolisme), gerak, pertumbuhan, perkembangan.