Anda di halaman 1dari 75

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sebagai mahasiswa yang masih berada dalam perkuliahan, butuh

suatu implementasi dari teori yang telah didapatkan di dalam kelas.

Berbagai kegiatan sering kali dilaksanakan di luar kampus dengan tujuan

agar mahasiswa dapat mengaplikasikan berbagai teori yang diperoleh

dari perkuliahan dan berkontribusi langsung mengenali medan yang

nantinya akan di hadapi selepas dari bangku perkuliahan. Berdasarkan

kenyataan tersebut maka diperlukan kegiatan untuk mengaplikasikan

ilmu yang diperoleh mahasiswa di bangku kuliah ke dalam dunia kerja.

Maka dari itu, Kuliah Kerja Lapangan Plus (KKLP) ditetapkan sebagai

bagian dari kurikulum wajib dan merupakan syarat yang harus ditempuh

setiap mahasiswa untuk dapat menyelesaikan studinya.

Program ini berlangsung selama kurang lebih dua (2) bulan, dimana

berbagai kegiatan yang berlangsung didalamnya benar-benar

mendukung pencapaian kualitas dari tenaga kerja.

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Yayasan Pendidikan Indonesia (STIE-

Yapi) BONE memberikan kesempatan mahasiswanya untuk memilih

jenis pekerjaan yang akan dipilih sebagai tempat untuk melaksanakan

Kuliah Kerja Lapangan Plus (KKLP). Dalam pelaksanaan Kuliah Kerja

1
2

Lapangan Plus (KKLP) ini, mahasiswa dapat menemui suatu masalah

yang mungkin tidak didapatkan di perkuliahan, sehingga mahasiswa

diharapkan aktif untuk menemukan solusi bagaimana mengatasi

masalah-masalah tersebut.

B. Maksud dan Tujuan KKLP

1. Maksud dari kegiatan Kuliah Kerja Lapangan Plus (KKLP) ini, yaitu :

a. Memperkenalkan dunia kerja yang sesungguhnya kepada

mahasiswa sebagai Sumber Daya Manusia (SDM) dimasa

mendatang.

b. Meningkatkan wawasan pengetahuan mahasiswa tentang

penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi pada dunia kerja.

c. Dapat membandingkan kajian teoritis dengan aplikasi dilapangan,

serta belajar bersikap (menepatkan diri) dalam bekerja

sehubungan dengan keterkaitan bekerja sesuai bidang-bidang

yang ada diperusahaan. Bagi mahasiswa yang sudah bekerja,

juga merupakan studi banding, dimana banyak manfaat yang

dapat diambil demi pengembangan karirnya.

d. Meningkatkan kemampuan analisis mahasiswa terhadap

permasalahan di lapangan dengan teori yang telah di dapatkan

selama bangku perkuliahan.


3

e. Memahami lebih dekat, situasi dan permasalahan perusahaan

selanjutnya mengindetifikasi faktor pendorong dan faktor

penyebabnya untuk di buat langkah-langkah permasalahan.

2. Tujuan kegiatan Kuliah Kerja Lapangan Plus (KKLP) ini, yaitu :

a. Sebagai salah satu tugas akhir memperoleh gelar Sarjana

Ekonomi pada Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Yayasan Pendidikan

Indonesia (STIE-Yapi) Bone.

b. Menambah kepribadian yang menyangkut kejujuran, ketekunan,

kedisiplinan, kerja sama dan inisiatif.

c. Menambah wawasan dunia kerja yang sebenarnya.

d. Mengenal lebih jauh tentang seluk-beluk proses kerja didalam

lingkungan kantor maupun sebagian di lapangan.

e. Meningkatkan kemampuan untuk menghadapi suasana kerja yang

sebenarnya.

f. Kesempatan berhubungan langsung dengan para pekerja atau

karyawan yang terampil dan profesional di bidangnya masing-

masing.
BAB II

GAMBARAN UMUM INSTANSI

A. Sejarah Singkat Badan Pendapatan Daerah (BAPENDA) Kabupaten

Bone

Badan Pendapatan Daerah (BAPENDA) Kabupaten Bone, awalnya

berdiri disebut Dinas Pendapatan Daerah Tingkat II Bone yang dibentuk

berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Bone Nomor 2 Tahun 1982.

Kemudian dengan berlakunya Keputusan Menteri dalam Negeri Nomor

112 tahun 1990 dan dijabarkan ke Peraturan Daerah Kabupaten Bone

tahun 1991.

Struktur organisasi berubah menjadi struktur yang memakai

pendapatan Struktural menjadi pendapatan Fungsional yang kala itu

disebut dengan sistem MAPATDA (Manual Pendapatan Daerah).

Selanjutnya Sistem MAPATDA adalah suatu rangkaian pekerjaan

pengelolaan administrasi pendapatan daerah mulai proses Pendaftaran,

Pendataan, Penetapan, Pembukuan, Pelaporan dan Penagihan.

Struktur Badan Pendapatan Daerah berubah ketiga kalinya yang di

awali dengan adanya Undang-Undang pemerintahan daerah yang

ditetapkan dengan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004. Dipenda

Tk.II Bone berubah menjadi Dipenda Kabupaten Bone.

4
5

Dengan berlakunya PP Nomor 41 Tahun 2007, struktur organisasi

Dipenda Kabupaten Bone berubah lagi dengan pedoman pada peraturan

Daerah Kabupaten Bone Nomor 3 tahun 2008 tentang Pembentukan

Organisasi Dinas-Dinas Daerah Kabupaten Bone dan kemudian

dijabarkan melalui keputusan Bupati Bone Nomor 54 Tahun 2008.

Selanjutnya peraturan daerah Kabupaten Bone Nomor 3 Tahun 2013

Tanggal 14 Mei 2013 tentang perubahan atas peraturan daerah

Kabupaten Bone nomor 3 tahun 2008 tentang pembentukan organisasi

Dinas-Dinas Daerah Kabupaten Bone. Perda tersebut kemudian

dijabarkan dalam peraturan Bupati Bone Nomor 28 tahun 2013 tanggal

11 Desember 2013 tentang perubahan atas peraturan Bupati Bone

Nomor 54 tahun 2008 tentang Rincian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja

Kepala Dinas, Sekertariat, Kepala Bidang, Kepala Sub Bagian dan

Kepala Seksi Pada Badan Pendapatan Daerah Kabupaten Bone.

Dinas Pendapatan Daerah (DIPENDA) mengalami perubahan nama

menjadi Badan Pendapatan Daerah (BAPENDA) pada tanggal 1 Januari

2017 yang berdasarkan Peraturan Bupati Bone Nomor 90 Tahun 2016

tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata

Kerja Badan Pendapatan Daerah.


6

B. Visi, Misi, Strategi dan Program Kerja Badan Pendapatan Daerah

(BAPENDA) Kabupaten Bone

1. Visi

’’Terwujudnya Instansi Yang Profesional dalam Pengelolaan Pendapatan

Daerah yang Optimal, Efisien dan Efektif “.

2. Misi

a) Mengoptimalkan pengelolaan pendapatan daerah baik yang di

kelola langsung maupun yang tidak langsung.

b) Mengefesiensikan penggunaan sarana dan prasarana.

c) Meningkatkan tenaga teknis tenaga pengelola pendapatan daerah,

sebagai ujung tombak pengelolaan pemungutan pendapatan

daerah.

d) Meningkatkan pengendalian dan pengawasan terhadap pungutan

pendapatan daerah yang dapat dipertanggungjawabkan.

e) Meningkatkan pemahaman, kepatuhan masyarakat dalam

pembayaran Pajak dan Retribusi daerah.

f) Mengoptimalkan penegakan hukum atas pelanggaran ketentuan

perpajakan.

3. Strategi

Strategi utama mengintegrasikan sistem dan potensi seluruh unit kerja

adalah :
7

a) Optimalisasi obyek pajak dan retribusi melalui pendataan,

penguatan kapasitas petugas, penyempurnaan sistem pungutan,

peningkatan pengawasan, dan penegakan hukum.

b) Menguatkan partisipasi masyarakat dalam pembayaran pajak dan

retribusi melalui Komunikasi Informasi Edukasi (KIE), penguatan

kapasitas petugas, penyebaran leftet, poster dan lain-lainnya,

menguatkan kelembagaan dalam masyarakat, serta memberikan

bukti pembayaran tepat waktu dan jelas terbaca oleh obyek pajak.

c) Meningkatkan kapasitas pengelola pendapatan daerah sesuai

ketentuan yang berlaku melalui pengembangan kualitas aparat

pemungut pajak, dan partisipasi obyek pajak.

d) Meningkatkan kapasitas petugas melalui sekolah lanjut yang

relevan, bimbingan teknis, kursus-kursus, dan pelatihan yang

relevan.

e) Meningkatkan cakupan obyek pajak melalui identifikasi obyek

pajak, peningkatan kualitas pengelola dan target-taget yang

terukur.

f) Meminimalisir kebocoran melalui mekanisme pengawasan yang

efektif, penyusunan jurnal harian, menambah tingkat kecepatan

untuk penyerahan uang ke kas daerah.


8

g) Meningkatkan akuntabilitas pungutan yang dapat

dipertanggungjawabkan melalui penelahaan kertas berharga atau

surat ketetapan pajak retribusi.

h) Meningkatkan kepatuhan wajib pajak melalui penyuluhan,

sosialisasi, pemberian penghargaan kepada wajib pajak potensial

dan taat pajak dan pelayanan yang cepat, tepat dan simpel.

i) Meningkatkan kualitas pengawasan melalui, evaluasi berkala,

penegakan hukum, dan sidak.

4. Program Kerja

Dalam mencapai tujuan organisasi Badan Pendapatan Daerah

(BAPENDA) Kabupaten Bone secara optimal maka ditempuh

kebijakan program kerja sebagai berikut:

a) Pelayanan administrasi perkantoran, meliputi:

1) Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik

2) Penyediaan jasa administrasi keuangan

3) Penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor

4) Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang-undangan

5) Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi dalam daerah dan luar

daerah

6) Pelayanan administrasi perkantoran

b) Peningkatan sarana dan prasarana aparatur, meliputi:

1) Pengadaan kendaraan dinas/operasional


9

2) Pengadaan perlengkapan gedung kantor

3) Pengadaan peralatan gedung kantor

4) Pengadaan mebeleur

5) Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor

6) Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional

7) Pemeliharaan rutin/berkala perlengkapan gedung kantor

c) Perlengkapan displin aparatur, meliputi :

1) Pengadaan pakaian dinas beserta perlengkapannya

d) Peningkatan kapasitas sumber daya aparatur, meliputi:

1) Pendidikan dan pelatihan formal

e) Peningkatan dan pengembangan pengelolaan keuangan, meliputi :

1) Instesifikasi dan ekstentifikasikan sumber-sumber pendapatan

daerah

2) Optimalisasi pengelolaan pajak bumi dan bangunan perdesaan

dan perkotaan

3) Optimalisasi penangihan retribusi daerah dan pajak daerah

lainnya

4) Pemuktahiran data objek pajak bumi dan bangunan perdesaan

dan perkotaan

5) Pendaftaran dan pendataan wajib pajak daerah dan retribusi

daerah
10

6) Penerbitan dan disitribusi dokumen ketetapan pajak daerah dan

retribusi daerah

7) Operasional penangihan pajak bumi dan bangunan perdesaan

dan perkotaan

8) Penatausahaan penerimaan pajak daerah, retribusi daerah dan

pendapatan daerah lainnya

9) Penyusunan laporan pendapatan daerah dan pengelolaan benda

berharga

10) Penyusunan perencanaan penerimaan Pendapatan Asli

Daerah (PAD) dan pendapatan daerah lainnya

11) Penerbitan dan distribusi dokumen ketetapan pajak bumi dan

bangunan perdesaan dan perkotaan

12) Verifikasi data objek pajak bumi dan bangunan perdessan dan

perkotaan

13) Pencetakan peta blok Pajak Bumi Bangunan perdesaan dan

perkotaan (PBB-P2)

f) Peningkatan efisiensi perdagangan dalam negeri

1) Pengembangan pasar dan distribusi barang/produk

2) Penataan tempat berusaha bagi perdagangan

g) Penataan peraturan perundang-undangan

1) Sosialisasi kebijakan pajak daerah dan retribusi daerah


11

C. Bidang Usaha/Kegiatan

Badan Pendapatan Daerah (BAPENDA) Kabupaten Bone adalah

lembaga teknis daerah dibidang penelitian dan perencanaan

pembangunan daerah yang dipimpin oleh seorang kepala badan yang

berada di bawah dan bertanggung jawab kepada bupati melalui

Sekretaris Daerah. Ruang lingkup, yaitu :

1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

3. Program Peningkatan Disiplin Aparatur

4. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur

5. Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan

Daerah

6. Program Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dalam Negeri

7. Program Penataan Peraturan Perundang-Undangan

D. Teori yang Relavan

Ada beberapa pengetahuan yang penulis telah dapatkan pada bangku

kuliah yang berhubungan dengan dunia kerja khususnya pada tempat

penulis melakukan KKLP, pengetahuan tersebut antara lain dikelompokkan

pada beberapa mata kuliah, namun pada kesempatan ini penulis sedikit

membahas tentang Perpajakan khususnya pada tata cara pendaftaran


12

Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWPD) dan pelaporan Surat Pemberitahuan

Pajak Daerah (SPTPD).

1. Definisi dan Unsur Pajak Daerah

Secara umum d/efinisi atau pengertian pajak menurut Prof. Dr.

Rochmat Soemitro, SH.“Pajak adalah iuran rakyat kepada kas Negara

berdasarkan undang-undang (yang dapat dipaksakan) dengan tiada

mendapat jasa timbal (kontraprestasi) yang langsung dapat ditunjukkan dan

yang digunakan untuk membayar pengeluaran umum”.

Menurut Tony Marsyahrul (2004:5) : “Pajak daerah adalah pajak yang

dikelola oleh pemerintah daerah (baik pemerintah daerah TK.I maupun

pemerintah daerah TK.II) dan hasil di pergunakan untuk membiayai

pengeluaran rutin dan pembangunan daerah Angaran Pendapatan Belanja

Daerah (APBD)”.

Menurut Mardiasmo, (2002:5) : “Pajak adalah iuran wajib yang

dilakukan oleh orang pribadi atau badan kepada daerah tanpa imbalan

langsung yang seimbang yang dapat di paksakan berdasarkan peraturan

perundang-undangan yang berlaku di gunakan untuk membiayai

penyelenggarakan pemerintah daerah dan pembangunan daerah”.

2. Jenis-Jenis Pajak Daerah Tingkat II terdiri dari:

Berdasarkan Undang-Undang No. 34 Tahun 2000 jenis-jenis pajak

daerah adalah sebagai berikut:


13

Pajak Daerah Kabupaten/Kota menurut peraturan Daerah Kabupaten

Bone Nomor 1 Tahun 2011 terdiri dari:

a. Pajak Hotel

b. Pajak Restoran

c. Pajak Hiburan

d. Pajak Reklame

e. Pajak Penerangan Jalan

f. Pajak Pengambi/lan Bahan Galian Golongan C

g. Pajak Parkir

h. PBB-P2 (Pajak Bumi dan Bangunan Perkotaan dan Pedesaan)

i. pajak Sarang burung walet

j. Pajak air bawah tanah

k. Pajak bea perolehan atas tanah dan bangunan

3. Karakteristik Pajak Daerah

a. Pajak Hotel

Menurut peraturan d/aerah Kabupaten Bone No. 1 tahun 2011 bagian

kesatu tentang Pajak Hotel :

Hotel adalah : “Bangunan yang khusus disediakan bagi orang untuk

dapat menginap/istirahat, memperoleh pelayanan atau fasilitas lainnya

dengan di pungut bayaran, termasuk bangunan yang lainnya yang mengatur,

dikelola dan dimiliki oleh pihak yang sama kecuali untuk pertokoan dan

perkantoran”.
14

`Pengusaha hotel ialah : “Perorangan atau badan yang

menyelenggarakan usaha hotel untuk dan atas namanya sendiri atau untuk

dan atas nama pihak lain yang menjadi tanggungannya”.

Objek pajak adalah : “Setiap pelayanan yang disediakan dengan

pembayaran di hotel, Objek pajak berupa

1.) Fasilitas penginapan seperti gubuk pariwisata (cottage),

Hotel, wisma, losmen dan rumah penginapan termasuk rumah

kost dengan jumlah kamar minimal 10 menyediakan fasilitas

seperti rumah penginapan.

2.) Pelayanan penunjang antara lain : Telepon, faksimile, teleks,

fotocopy, layanan cuci, setrika, taksi dan pengangkut lainnya

disediakan atau dikelola hotel.

3.) Fasilitas Olahraga dan hiburan

Subjek pajak hotel adalah orang pribadi atau badan yang

melakukan pembayaran atas pelayanan hotel. Wajib pajak

hotel adalah : “Pengusaha hotel”. Dasar pengenaan adalah :

“Jumlah pembayaran yang dilakukan kepada hotel dan tarif

pajak ditetapkan sebesar 10%, Masa pajak I (satu) bulan

takwim, jangka waktu lamanya pajak terutang dalam masa

pajak pada saat pelayanan di hotel.

b. Pajak Restoran
15

Menurut Peraturan Daerah Kabupaten Bone no. 1 tahun 2011 bagian

kedua: “pajak restoran yang di sebut pajak adalah pungutan daerah atas

pelayanan restoran. Restoran atau rumah makan adalah : “Tempat

menyantap makanan dan atau minuman yang disediakan dengan dipungut

bayaran, tidak termasuk usaha jasa boga atau catering.

Objek Pajak yaitu setiap pelayanan yang disediakan dengan

pembayaran di restoran. Subjek pajak orang pribadi atau badan yang

melakukan pembayaran atas pelayanan restoran, Wajib pajak rastoran yaitu

Pengusaha restoran dan tarif pajak ditetapkan sebesar 10% (sepuluh

persen).

c. Pajak Hiburan

Menurut Peraturan Daerah Kabupaten Bone No. 1 tahun 2011 bagian

ketiga: “Pajak Hiburan atau di sebut pajak adalah pajak hiburan di Kabupaten

Bone. Hiburan ialah “semua jenis pertunjukan permainan dengan nama dan

bentuk apapun yang di tonton atau di nikmati oleh setiap orang dengan

dipungut bayaran di Kabupaten Bone.

Objek Pajak Semua Penyelenggaraan Hiburan berupa :

1) Tontonan film

2) Agelaran senin, musik, tari, dan/ atau busana

3) Kontes kecantikan, binaraga, dan sejenisnya

4) Pameran

5) Diskotik, karaoke, klab malam, dan sejenisnya


16

6) Sirkus, akrobat, dan sulap

7) Permainan bilyar, golf, dan bowling

8) Pacuan kuda, kendaraan bermotor, dan permainan

ketangkasan.

9) Panti pijat, refleksi, dan pusat kebugaran.

10) Pertandingan olahraga.

d. Pajak Reklame

Menurut Peraturan Daerah Kabupaten Bone No. 1tahun 2011 bagian

keempat: Pajak reklame yang selanjutnya disebut pajak adalah pungutan

daerah atas penyelenggaraan reklame. Reklame yaitu benda, alat, media

yang menurut bentuk susunan dan corak raganya untuk tujuan komersial di

pergunakan untuk memperkenalkan,mengajukan atau memujikan suatu

barang, jasa atau orang yang di tempatkan atau di dengar dari suatu tempat

oleh umum kecuali yang di lakukan oleh pemerintah. Objek Pajak ialah

penyelenggara reklame seperti :

1) Reklame Kain

2) Reklame Melekat, Stiker

3) Reklame Berjalan termasuk pajak kendaraan

4) Reklame Udara

5) Reklame Suara

6) Reklame Film/Slide

7) Reklame Peragaan
17

8) Reklame selebaran

9) Reklame apung

10) Reklame papan dan sejenisnya

Subjek Pajak Reklame adalah : “Orang pribadi atau badan yang

menyelenggarakan atau memesan reklame.Tarif pajak ditetapkan sebesar

25%.

4. Tata cara pemungutan pajak daerah

Sistem Dan Prosedur Administrasi Pajak Daerah

a. Pendaftaran Dan Pendataan

1) Kegiatan pendaftaran dan pendataan untuk wajib pajak baru

dengan cara penetapan kepala daerah (Official Assessment)

terdiri dari:

a) Pendaftaran

b) Pendataan

c) Formulir / kartu dan daftar

2) Kegiatan Pendaftaran Dengan Cara Dibayar Sendiri (Self

Assesment) terdiri dari:

a) Menyiapkan formulir pendaftaran

b) Menyerahkan formulir pendaftaran kepada wajib pakak

setelah dicatat dalam daftar formulir pendaftaran.


18

c) Menerima dan memeriksa kelengkapan formulir

pendaftaran yang telah di isi oleh wajib pajak dan atau yang

diberi kuasa

d) Formulir / kartu dan daftar.

3) Kegiatan pendataan dengan cara dibayar sendiri (Self

Assesment) untuk wajib pajak yang sudah memiliki Nomor

Pokok Wajib Pajak (NPWPD) terdiri dari:

a) Menyerahkan formulir pendataan

b) Menerima dan memeriksa kelengkapan formulir

pendataan Surat Pemberitahuan Pajak Daerah (SPTPD)

yang telah di isi oleh wajib pajak atau yang diberi kuasa.

c) Mencatat data pajak daerah dalam kartu data ke dalam

daftar SPTPD (Surat Pemberitahuan Pajak Daerah)

wajib pajak (self assessmen)t.

d) Formulir dan daftar Surat Pemberitahuan Pajak Daerah

(SPTPD).

b. Penetapan

Kegiatan penetapan dengan cara di bayar sendiri (self

assesment) terdiri Dari

1) Setelah wajib pajak membayar pajak terutang berdasarkan

SPTPD dicatat dalam kartu data.


19

2) Membuat nota perhitungan pajak atas dasar kartu data dan

hasil pemeriksaan atau keterangan lain, Dengan cara

menghitung jumlah pajak terutang dan jumlah kredit pajak

yang diperhitungkan dalam kartu data.

3) Jika pajak terutang kurang atau tidak dibayar maka di terbitkan

surat ketetapan pajak daerah kurang bayar (SKPDKB)

4) Jika tidak terdapat selisih antara kurang dan kredit, Maka

diterbitkan surat ketetapan pajak daerah nihil (SKPDN)

5) Jika terdapat tambahan objek pajak yang sama selesai akibat

di temukannya data baru, Maka diterbitkan surat ketetapan

pajak daerah kurang bayar tambahan (SKPDKBT)

6) Jika terdapat kelebihan pembayaran pajak terutang, Maka di

terbitkan surat ketetapan pajak daerah lebih bayar (SKPDLB)

7) Setelah surat ketetapan pajak daerah (SKPDKBT) pembuatan

nota perhitungan pajak selesai, Selanjutnya menyerahkan

kembali kartu data kepada unit kerja pendataan.

8) Menerbitkan daftar Surat Ketetapan Pajak Daerah Kurang

Bayar (SKPDKB), Surat Ketetapan Pajak Daerah Kurang

Bayar Tambahan (SKPDKBT), Surat Ketetapan Pajak Daerah

Lebih Bayar (SKPDLB), dan Surat Ketetapan Pajak Daerah

Nihil (SKPDN) atas dasar surat etetapan pajak daerah

tersebut
20

9) Surat ketetapan ditandatangani oleh kepalah unit kerja

penetapan.

10) Menyerahkan copy daftar surat ketetapan di atas kepala unit

kerja penagihan, unit kerja perencanaan dan pengendalian

operasional.

11) Menyerahkan kepada wajib pajak berupa SKPDKB,

SKPDKBT, SKPDN kemudian wajib pajak menandatangani

masing-masing tanda terima dan mengembalikannya.

12) Jumlah pajak terutang dalam SKPDKB dikenakan sanksi

administrasi berupa kenaikan sebesar 100% dari pokok pajak.

13) Apabila SKPDKB, SKPDKBT, SKPDN yang diterbitkan tidak

atau kurang bayar setelah lewat waktu paling lama 30 hari

sejak SKPDKB, SKPDKBT, SKPDN diterima, Dapat

memberikan sanksi administrasi berupa bunga 2% tiap bulan

dengan menerbitkan STPD (surat tagihan pajak daerah).

2. Tata cara pembayaran dan penagihan pajak daerah diatur dalam

Peraturan Daerah Kabupaten Bone Nomor 1 Tahun 2011 Bab IX.

Pasal 62

(1) Bupati atau pejabat yang ditunjuk menentukan tanggal jatuh

tempo pembayaran dan penyetoran pajak yang terutang paling

lama 30 (tiga puluh) hari kerja setelah saat terutangnya pajak dan
21

paling lama 6 (enam) bulan sejak tanggal diterimanya Surat

Pemberitahuan Pajak Terhutang (SPPT) oleh wajib pajak

(2) Surat Ketetapan Pajak Daerah, Surat Ketetapan Pajak Daerah

Kurang Bayar, Surat Ketetapan Pajak Daerah Kurang Bayar

Tambahan, Surat Tagihan pajak Daerah, Surat Keputusan

Pembetulan, Surat Keputusan Keberatan, dan Putusan Banding

yang menyebabkan jumlah pajak yang harus dibayar bertambah

harus dilunasi dalam jangka waktu paling lama 1 (satu) bulan

sejak diterbitkan.

(3) Bupati atau Pejabat yang ditunjuk atas permohonan Wajib Pajak

setelah memenuhi persyaratan yang ditentukan dapat

memberikan persetujuan kepada Wajib Pajak untuk mengangsur

atau menunda pembayaran pajak, dengan dikenakan bunga

sebesar 2% sebulan.

(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai Tata cara pembayaran,

penyetoran, tempat pembayaran, angsuran dan penundaan

pembayaran pajak diatur dengan peraturan bupati.

Pasal 63

(1) Pajak yang terutang berdasarkan SPPT, SKPD, SKPDKB,

SKPDKBT, SPTPD, Surat keputusan pembetulan, serta

keputusan keberatan, dan putusan banding yang tidak atau


22

kurang dibayar oleh wajib pajak pada waktunya dapat ditagih

dengan surat paksa.

(2) Penagihan pajak dengan surat paksa dilaksanakan berdasarkan

peraturan perundang-undangan.

E. Struktur Organisasi Badan Pendapatan Daerah Kabupaten bone

Struktur organisasi merupakan rangkaian kerja yang terdapat dalam

sebuah perusahaan yang memperlihatkan hubungan kerja dalam

melaksanakan wewenang dan tanggung jawab mulai dari pimpinan

sampai masing-masing bagian. Adapun struktur organisasi Badan

Pendapatan Daerah (BAPENDA) Kabupaten Bone sebagai berikut :


23

F. Aspek Pesonalia Badan Pendapatan Daerah (BAPENDA)

Kabupaten Bone

1. Badan Pendapatan Daerah

a. Badan Pendapatan Daerah mempunyai tugas membantu Bupati

dalam melaksanakan fungsi penunjang urusan pemerintahan

Daerah Bidang Pendapatan Daerah sesuai ketentuan Peraturan

Perundang-undangan.

b. Kepala Badan Pendapatan Daerah dalam melaksanakan tugas

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menyelenggarakan fungsi:

1) Perumusan kebijakan penyelenggaraan fungsi penunjang

urusan pemerintahan bidang pendapatan daerah;

2) Pelaksanaan kebijakan fungsi penunjang urusan

pemerintahan bidang pendapatan daerah;

3) Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas

dukungan fungsi penunjang urusan pemerintahan bidang

pendapatan daerah;

4) Pembinaan teknis penyelenggaraan fungsi penunjang urusan

pemerintahan bidang pendapatan daerah; dan

5) Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Bupati sesuai

dengan tugas dan fungsinya.


24

2. Sekretariat Badan

a. Sekretariat Badan dipimpin oleh Sekretaris Badan mempunyai

tugas menyelenggarakan Koordinasi pelaksanaan tugas,

pembinaan dan pemberian dukungan administrasi kepada

seluruh unit organisasi di lingkungan Badan Pendapatan Daerah.

b. Sekretaris Badan dalam melaksanakan tugas sebagaimana

dimaksudkan pada ayat (1) menyelenggarakan fungsi:

1) Penyusunan kebijakan teknis administrasi umum dan

kepegawaian, keuangan serta program;

2) Penyusunan rencana strategis (RENSTRA);

3) Pengoordinasian penyusunan rencana anggaran, program,

dan kegiatan Badan Pendapatan Daerah;

4) Pelaksanaan pembinaan urusan umum dan administrasi

kepegawaian;

5) Pelaksanaan urusan keuangan dan penyusunan neraca;

6) Pelaksanaan urusan perlengkapan dan pengelolaan barang

milik daerah;

7) Pembinaan, pengoordinasian, pengendalian, dan pengawasan

program dan kegiatan sekretariat; dan

8) Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Badan

sesuai dengan tugas dan fungsinya.

a) Sub Badan Umum dan Kepegawaian


25

Dipimpin oleh Kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawaian

yang mempunyai tugas :

(1) Melaksanakan urusan persuratan;

(2) Melaksanakan urusan rumah tangga;

(3) Melaksanakan pengelolaan pemeliharaan barang

inventaris;

(4) Melaksanakan pengelolaan administrasi kepegawaian;

(5) Melaksanakan penerapan peraturan perundang-

undangan di bidang kepegawaian dan penegasan

disiplin pegawai;

(6) Melaksanakan pengelolaan data dan arsip

kepegawaian; dan

(7) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh sekretaris

sesuai dengan tugasnya.

b) Sub Bagian Keuangan

Dipimpin oleh Kepala Sub Bagian Keuangan yang

mempunyai tugas:

(1) Menyusun Rencana Kerja dan Anggaran (RKA), dan

Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) dan Dokumen

Perubahan Pelaksanaan Anggaran (DPPA);

(2) Melaksanakan pengelolaan keuangan, pembayaran,

dan penggajian pegawai;


26

(3) Melaksanakan tata laksana dan pengolaan data

keuangan;

(4) Melaksanakan verifikasi akuntansi dan pelaporan

keuangan serta pertanggungjawaban keuangan;

(5) Melaksanakan penerimaan dan penyetoran uang hasil

pemungutan pajak daerah dan retribusi daerah;

(6) Melaksanakan pengendalian pelaporan keuangan dan

pengawasan pembukuan pembendaharaan

penerimaan;

(7) Menyiapkan dan mengusulkan pejabat pengelola

keuangan;

(8) Melaksanakan pengadaan barang jasa dan pembuatan

laporan evaluasi pengadaan serta pemanfaatan

barang; dan

(9) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris

sesuai dengan tugasnya.

c) Sub Bagian Program

Dipimpin oleh Kepala Sub Bagian Program yang

mempunyai tugas;

(1) Menyiapkan bahan penyusunan rencana program dan

anggaran;
27

(2) Menyiapkan bahan penyusunan Rencana Strategis

(RENSTRA);

(3) Menyusun Rencana Kerja (RENJA);

(4) Menyusun dokumen laporan Akuntabilitas Kinerja

Instansi Pemerintah (LAKIP);

(5) Membuat Laporan Penyelenggaraan Pemerintah

Daerah (LPPD), Laporan Keterangan

Pertanggungjawaban (LKPJ) dan laporan pelaksanaan

kerja lainnya;

(6) Melaksanakan Monitoring dan Evaluasi (MONEV)

program dan anggaran;

(7) Menyusun laporan pelaksanaan program dan anggaran

secara berkala; dan

(8) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan

sesuai tugas dan fungsinya.

3. Bidang Pendaftaran, Pendataan dan Penetapan

a. Bidang Pendaftaran, Pendataan dan Penetapan dipimpin oleh

Kepala Bidang Pendaftaran, Pendataan dan Penetapan

mempunyai tugas membantu Kepala Badan dalam

melaksanakan perencanaan, pengorganisasian, pembagian

tugas, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas di bidang

pendaftaran, pendataan dan penetapan Pajak Bumi dan


28

Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2). Retribusi

Daerah dan Pajak Daerah lainnya;

b. Kepala Bidang Pendaftaran, Pendataan dan Penetapan dalam

melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1),

menyelenggarakan fungsi;

1) Perencanaan kebijakan teknis pengelolaan pendaftaran,

pendataan dan penetapan PBB-P2 Retribusi Daerah dan

Pajak Daerah Lainnya;

2) Pelaksanaan pendaftaran dan pendataan Wajib Pajak

Daerah/Retribusi Daerah, Penghimpunan dan pengelolaan

data objek dan subjek pajak daerah/retribusi daerah;

3) Penyusunan Daftar Induk Wajib Pajak/Retribusi Daerah;

4) Penghitungan dan penetapan PBB-P2, Retribusi Daerah dan

Pajak Daerah dan Pajak Daerah lainnya;

5) Pelaksanaan dan pendistribusian serta penyimpanan surat-

surat perpajakan berkaitan dengan pendaftaran, pendataan

dan penetapan PBB-P2, Retribusi Daerah dan Pajak Daerah

lainnya;

6) Pelaksanaan pembinaan, koordinasi dan pemantauan

pengelolaan pendaftaran, pendataan dan penetapan PBB-

P2, Retribusi Daerah dan Pajak Daerah lainya; dan


29

7) Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Badan

sesuai dengan tugas dan fungsinya.

a.)Sub Bidang Pelayanan PBB-P2

Dipimpin oleh Kepala Sub Bidang Pelayanan PBB-P2

yang mempunyai tugas:

(1) Melaksanakan pelayanan pendaftaran, pendataan,

penilaian dan penetapan serta pengelolaan data dan

informasi PBB-P2;

(2) Menerima dan memeriksa kelengkapan permohonan

pelayanan PBB P-2 serta melakukan penelitian kantor

dan lapangan terhadap dokumen permohonan wajib

pajak;

(3) Mendistribusikan dan menerima kembali formulir

pendaftaran Surat Pemberitahuan Objek Pajak

(SPOP) PBB yang telah diisi oleh wajib pajak;

(4) Melaksanakan pendataan, penilaian, perhitungan dan

evaluasi perhitungan penetapan Nilai Jual Objek

Pajak (NJOP) PBB-P2;

(5) Mengolah data formulir pendaftaran SPOP PBB P-2

dan menerbitkan Surat Pemberitahuan Pajak

Terhutang (SPPT) PBB-P2 dan perubahan data blok;

dan
30

(6) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala

Pendaftaran, Pendataan dan Penetapan sesuai

dengan tugasnya.

b.)Sub Bidang Pendaftaran dan Pendataan Retribusi Daerah

dan Pajak Daerah Lainnya

Dipimpin oleh Kepala Sub Bidang Pendaftaran dan

Pendataan Retribusi Daerah dan Pajak Daerah Lainnya

yang mempunyai tugas:

(1) Mendistribusikan dan menerima kembali formulir

pendaftaran Retribusi Daerah dan Pajak Daerah

lainnya (selain PBB-P2);

(2) Memeriksa dan meneliti pengisian serta dokumen

kelengkapan formulir pendaftaran yang diterima;

(3) Melaksanakan pendataan dan penilaian objek

Retribusi Daerah dan Pajak Daerah lainnya;

(4) Melakukan perhitungan dalam rangka penerbitan

Surat Keterangan Pajak Daerah lainnya/Surat

pemberitahuan Pajak Terhutang (SPPT);

(5) Membuat dan memelihara Daftar Induk Wajib Pajak/

Retribusi Daerah, Nomor Objek Pajak/Retribusi (NOP/

NOR) serta memberikan kartu pengenal Nomor Pokok


31

Wajib Pajak Daerah (NPWPD) dan Nomor Pokok

Wajib Retribusi Daerah (NPWRD);

(6) Melaksanakan pengelolaan data dan penyimpanan

data base tentang pendaftaran dan pendataan objek

dan subjek Retribusi Daerah dan Pajak Daerah

Lainnya; dan

(7) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala

Bidang Pendaftaran, Pendataan dan Penetapan

sesuai dengan tugasnya.

c.) Sub Bidang Penetapan Retribusi Daerah dan Pajak

Daerah Lainnya

Dipimpin oleh Kepala Sub Bidang Penetapan Retribusi

Daerah dan Pajak Daerah lainnya yang mempunyai tugas;

(1) Melakukan penelitian data dan perhitungan untuk

penetapan ketetapan Retribusi Daerah dan Pajak

Daerah lainnya (selain PBB-P2);

(2) Melaksanakan penelitian dan Surat Setoran Pajak

Daerah (SSPD) Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan

Bangunan (BPHTB);

(3) Melaksanakan pembuatan dan penerbitan Surat

Keterangan Retribusi Daerah dan Pajak Daerah

lainnya (selain PBB-P2);


32

(4) Melaksanakan pembuatan daftar ketetapan pajak

daerah perjenis maupun perwajib pajak;

(5) Melaksanakan koordinasi dengan Sub Bidang

Penagihan sebagai bahan penerbitan Surat Ketetapan

dan Penetapan bagi Wajib Pajak Daerah yang

bermohon;

(6) Melaksanakan pengelolaan data dan pemberian

informasi tentang Penetapan Retribusi Daerah dan

Pajak Daerah lainnya; dan

(7) Melaksanakan tugas lain yang di berikan oleh Kepala

Bidang Pendaftaran, Pendataan dan Penetapan

sesuai dengan tugasnya.

4. Bidang Penagihan

a. Bidang Penagihan dipimpin oleh Kepala Bidang Penagihan

mempunyai tugas membantu Kepala Badan dalam

melaksanakan perencanaan, pengoordinasian, pembagian

tugas, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas di Bidang

Penagihan PBB-P2, Retribusi Daerah dan Pajak Daerah

Lainnya;

b. Kepala Bidang Penagihan dalam melaksanakan tugasnya

sebagaimana dimaksud pada ayat (1), menyelenggarakan

fungsi:
33

1) Perencanaan kebijakan teknis pengelolaan penagihan Pajak

Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2),

Retribusi Daerah dan Pajak Daerah Lainnya;

2) Pendistribusian Surat Pemberitahuan Pajak Terutang

(SPPT) dan Daftar Himpunan Ketetapan Pajak (DHKP) PBB-

P2 serta Surat Ketetapan Pajak Daerah (SKPD) dan Surat

Setoran Pajak Daerah (SSPD), Surat Ketetapan Retribusi

Daerah (SKRD),Surat Tagihan Pajak Daerah (STPD) dan

Surat Tagihan Retribusi Daerah (STRD);

3) Pembinaan sistem manajemen penagihan PBB-P2, Retribusi

Daerah dan Pajak Daerah Lainnya;

4) Pembuatan Surat Teguran kepada wajib pajak daerah dan

wajib retribusi daerah yang menunggak;

5) Penyelesaian keberatan wajib pajak terhadap penetapan

ketetapan objek pajak PBB-P2, keberatan wajib retribusi

terhadap penetapan ketetapan objek retribusi daerah serta

keberatan wajib pajak daerah terhadap penetapan ketetapan

objek pajak daerah lainnya;

6) Pelaksanaan pengelolaan pasar; dan

7) Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Badan

sesuai dengan tugas dan fungsinya.

a.)Sub Bidang Penagihan PBB-P2


34

Dipimpin oleh Kepala Sub Bidang Penagihan PBB-P2

yang mempunyai tugas:

(1) Menyiapkan dan mendistribusikan surat menyurat dan

dokumentasi yang berhubungan dengan penagihan

Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan

(PBB-P2);

(2) Melaksanakan penatausahaan dan pemrosesan

dokumen masuk, penyampaian tunggakan

penatausahaan surat keputusan keberatan/banding/

pengurangan atau pembatalan ketetapan pajak dan

surat keputusan pengurangan atau penghapusan

sanksi administrasi, penyelesaian usulan pemeriksaan

dalam rangka penagihan pajak PBB-P2;

(3) Melaksanakan penagihan sementara dan sekaligus

serta penghapusan piutang pajak, melaksanakan tata

cara menjawab konfirmasi data tunggakan,

penyelesaian permohonan penundaan pembayaran,

usulan pemeriksaan, penerbitan dan penyampaian

Surat Teguran, Surat Pelaksanaan Penerbitan Surat

Perintah Melaksanakan Penyitaan (SPMP), dan

proses penegasan aturan perpajakan lainnya;

(4) Melaksanakan penagihan piutang PBB-P2;


35

(5) Melayani surat-surat keberatan sebagai bahan

penerbitan Surat Ketetapan dan penetapan bagi Wajib

Pajak PBB-P2 yang bermohon dan menyelesaikan

sengketa pemungutan;

(6) Melaksanakan restitusi, administrasi kelebihan

pembayaran PBB-P2 dalam bentuk uang tunai atau

pemindah bukuan;

(7) Melaksanakan kompensasi kelebihan pembayaran

PBB-P2 yang di perhitungkan atas hutang pajak

lainnya yang sudah/belum jatuh tempo atau ketetapan

pajak diperhitungkan dengan ketetapan pajak yang

akan datang;

(8) Melaksanakan pengelolaan data dan pemberian

informasi tentang penagihan PBB-P2; dan

(9) Melaksanakan tugas lain yang di berikan oleh Kepala

Bidang Penagihan sesuai dengan tugasnya.

b.)Sub Bidang Penagihan Retribusi Daerah dan Pajak

Daerah Lainnya.

Dipimpin oleh Kepala Sub Bidang Penagihan Retribusi

Daerah dan Pajak Daerah Lainnya yang mempunyai

tugas:
36

(1) Menyiapkan dan mendistribusikan surat menyurat

dan dokumentasi yang berhubungan dengan

penagihan Retribusi Daerah dan Pajak Daerah

Lainnya;

(2) Melaksanakan penatausahaan dan pemrosesan

dokumen masuk, penyampaian dan pengisian kartu

pengawasan tunggakan/penatausahaan surat

keputusan keberatan/banding/pengurangan atau

pembatalan ketetapan Pajak dan surat-surat

keputusan pengurangan atau penghapusan sanksi

administrasi, penyelesaian usulan pemeriksaan

dalam rangka penagihan Retribusi Daerah dan Pajak

Daerah Lainnya;

(3) Melaksanakan penagihan sementara dan sekaligus

serta penghapusan piutang dan melaksanakan tata

cara menjawab konfirmasi data tunggakan,

penyelesaian permohonan penundaan pembayaran,

usulan pemeriksaan, penerbitan dan penyampaian

Surat Teguran, Surat Pelaksanaan Penerbitan Surat

Perintah Melaksanakan Penyitaan (SPMP), dan

proses penegakan aturan perpajakan lainnya;


37

(4) Melayani surat-surat keberatan sebagai bahan

penerbitan Surat Ketetapan dan penetapan bagi

Wajib Pajak/Wajib Retribusi yang bermohon dan

menyelesaikan sengketa pemungutan ;

(5) Melaksanakan Retribusi, administrasi kelebihan

pembayaran Retribusi Daerah dan Pajak Daerah

Lainnya dalam bentuk uang tunai atau pemindah

bukuan;

(6) Melaksanakan kompensasi kelebihan pembayaran

Retribusi Daerah dan Pajak Daerah lainnya yang di

perhitungkan atas hutang pajak lainnya yang

sudah/belum jatuh tempo atau ketetapan pajak

diperhitungkan dengan ketetapan pajak yang akan

datang;

(7) Melaksanakan pengolahan data dan pemberian

informasi tentang penagihan Retribusi Daerah dan

Pajak Daerah lainnya; dan

(8) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala

Bidang Penagihan Sesuai dengan tugasnya.

c.) Sub Bidang Pengelolaan Pasar

Dipimpin oleh Kepala Sub Bidang Pengelolaan Pasar

yang mempunyai tugas:


38

(1) Menyiapkan surat-surat yang berkaitan dengan

pengelolaan pasar;

(2) Melaksanakan pemeliharaan sarana dan prasarana

pasar;

(3) Membuat data base nama-nama penghuni pasar

setiap pasar;

(4) Melaksanakan perencanaan target penerimaan

perpasar;

(5) Melaksanakan pencatatan penerimaan dan

pengendalian penerimaan Pendapatan Asli Daerah

(PAD) yang bersumber dari pasar;

(6) Melaksanakan penagihan dan penyetoran uang

Retribusi pasar melalui masing-masing koordinator

pemungut; dan

(7) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala

Bidang Penagihan sesuai dengan tugasnya.

5. Bidang Pembukuan dan Pelaporan

a. Bidang Pembukuan dan Pelaporan dipimpin oleh Kepala

Bidang Pembukuan dan Pelaporan mempunyai tugas

membantu Kepala Badan dalam melaksanakan perencanaan,

pengoordinasian, pembagian tugas, evaluasi dan pelaporan

pelaksanaan tugas di bidang pembukuan penerimaan dan


39

pelaporan pajak daerah, retribusi daerah dan pendapatan

daerah lainnya serta pengelolaan benda berharga.

b. Kepala bidang Pembukuan dan Pelaporan dalam

melaksanakan tugasnya sebagaimana dimaksud pada ayat (1),

menyelenggarakan fungsi:

1) Perencanaan kebijakan teknis pengelolaan pembukuan,

penerimaan dan pelaporan pajak daerah, retribusi daerah

dan pendapatan daerah lainnya serta pengelolaan benda

berharga;

2) Pencatatan penetapan dan penerimaan pajak daerah,

retribusi daerah dan pendapatan daerah lainnya;

3) Penyiapan laporan realisasi penerimaan dan tunggakan

Pajak Daerah, Retribusi Daerah dan Pendapatan Daerah

lainnya secara berkala;

4) Perencanaan kebutuhan pemakaian benda berharga;

5) Pembuatan laporan persediaan benda berharga secara

berkala;

6) Penyajian data dan informasi tentang penerimaan

pendapatan daerah;

7) Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala badan

sesuai dengan tugasnya.

a.)Sub Bidang Pembukuan Penerimaan PBB-P2


40

Dipimpin oleh kepala Sub Bidang Pembukuan

Penerimaan PBB-P2 yang mempunyai tugas:

(1) Melaksanakan penerimaan Daftar Himpunan

Ketetapan Pajak (DHKP) Pajak Bumi dan Bangunan

Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) dalam bentuk

soft copy dan bukti setoran PBB-P2;

(2) Menyandingkan laporan posisi kas penerimaan PBB-

P2 dengan laporan Penerimaan kecamatan;

(3) Melaksanakan verivikasi terhadap laporan

penerimaan pokok PBB-P2 dengan pihak Bank

Penerimaandan Kecamatan;

(4) Melaksanakan identifikasi, verifikasi dan validasi

piutang PBB-P2;

(5) Mencatat penerimaan PBB-P2 yang lunas kedalam

buku jenis pajak;

(6) Menyiapkan rekapitulasi penerimaan PBB-P2 per

bulan, triwulan dan per tahun; dan

(7) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh kepala

Bidang Pembukuan dan Pelaporan sesuai dengan

tugasnya.
41

b.)Sub Bidang Pembukuan Penerimaan Pajak Daerah,

Retribusi Daerah dan Pendapatan Daerah Lainnya

Dipimpin olehKepala Sub Bidang Pembukuan Penerimaan

Pajak Daerah, Retribusi Daerah dan Pendapatan Daerah

Lainnya yang mempunyai tugas:

(1) Melaksanakan penerimaan Surat Keterangan Pajak

Daerah (SKPD)/Surat Keterangan Retribusi Daerah

(SKRD) serta surat-surat ketetapan pajak lain yang

telah dibayar lunas;

(2) Mencatat penerimaan Pajak Daerah dan Retribusi

daerah yang lunas kedalam buku jenis pajak;

(3) Mencatat penerimaan Pendapatan Daerah lainnya;

(4) Melaksanakan verifikasi terhadap penerimaan Pajak

Daerah dan Retribusi Daerah dengan menyandingkan

laporan dari instansi pengelolaan Pendapatan Asli

Daerah;

(5) Melaksanakan verifikasi terhadap penerimaan

Pendapatan Daerah Lainnya;

(6) Menyiapkan rekapitulasi penerimaan Pajak Daerah,

Retribusi Daerah dan Pendapatan daerah lainnya per

bulan, per triwulan, dan per tahun; dan


42

(7) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala

Bidang Pembukuan dan Pelaporan sesuai dengan

tugas.

c.) Sub Bidang Pelaporan dan Pengelolaan Benda Berharga

Dipimpin oleh Sub Bidang Pelaporan dan Pengelolaan

Benda Berharga yang melaksanakan tugas:

(1) Membuat laporan perjenis dan laporan Persatuan

Kerja Perangkat Daerah (SKPD) realisasi penerimaan

Pendapatan Asli Daerah setiap bulan dan laporan

data tunggakan pada akhir tahun;

(2) Membuat laporan bulanan, triwulan dan tahunan

realisasi penerimaan dan tunggakan Pendapatan

Daerah;

(3) Menerima dan mencatat tanda terima benda

berharga, bukti penerimaan benda berharga, bukti

pengeluaran/pengambilan benda berharga

pengelolaan Pendapatan Asli Daerah (PAD);

(4) Menghitung dan merinci sisa persediaan benda

berharga;

(5) Membuat laporan bulanan, triwulan dan tahunan

mengenai penerimaan dan sisa pemakaian Benda

Berharga;
43

(6) Membuat laporan penerimaan uang dari hasil

Pemungutan Benda Berharga kedalam Kartu

Persediaan Benda Berharga;

(7) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala

Bidang Pembukuan dan Pelaporan sesuai dengan

tugasnya.

6. Bidang Perencanaan dan Pengendalian Operasional

a. Bidang Perencanaan dan Pengendalian Operasional dipimpin

oleh kepala Bidang Perencanaan dan Pengendalian

Operasional mempunyai tugas membantu Kepala Badan dalam

melaksanakan perencanaan, pengoordinasian, pembagian

tugas, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas di bidang

perencanaan dan pengendalian operasional pengelolaan pajak

daerah, retribusi daerah dan pendapatan daerah lainnya;

b. Kepala Bidang Perencanaan dan Pengendalian Operasional

dalam melaksanakan tugasnya sebagaimana dimaksud pada

ayat (1), menyelenggarakan fungsi:

1) Perencanaan kebijakan teknis pengelolaan pajak daerah,

retribusi daerah dan pendapatan daerah lainnya;

2) Pembinaan teknis pemungutan pajak daerah, retribusi

daerah dan pendapatan daerah lainnya;


44

3) Pelaksanaan evaluasi penerimaan Pendapatan Asli Daerah

(PAD) dan Pendapatan Daerah Lainnya;

4) Perencanaan penerimaan pendapatan daerah yang

bersumber dari pajak daerah, retribusi daerah dan

pendapatan daerah lainnya;

5) Pengawasan realisasi penerimaan pajak daerah, retribusi

daerah dan pendapatan daerah lainnya;

6) Pelayanan pengaduan masyarakat berikan pelayanan

dalam pengelolaan pendapatan daerah;

7) Penggalian dalam peningkatan PAD dan pendapatan

daerah lainnya;

8) Perumusan naskah rancangan Peraturan Daerah,

Peraturan Bupati dan peraturan lain yang menyangkut

pengelolaan dan pemungutan pajak daerah, retribusi

daerah dan pendapatan daerah dan pendapatan daerah

lainnya;

9) Pelaksanaan koordinator dan penyuluhan terkait

pengelolaan pendapatan daerah ; dan

10) Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Badan

sesuai dengan tugas dan fungsinya.

a.) Sub Bidang Perencanaan dan Pembinaan Teknis

Pemungutan
45

dipimpin oleh Kepala Sub Bidang Perencanaan dan

Pembinaan Teknis Pemungutan yang mempunyai tugas:

(1) Melaksanakan pengelolaan data tentang penerimaan

pendapatan daerah;

(2) Menyiapkan bahan dan mengonsep rencana

penerimaan Pendapatan Daerah;

(3) Melaksanakan hubungan tata kerja, hubungan kerja

dan pembinaan teknis pemungutan dengan instansi

terkait menyangkut pengelolaan Pajak Daerah,

Retribusi Daerah dan Pendapatan Daerah lainnya;

(4) Menyiapkan bahan evaluasi penerimaan

Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan Pendapatan

Daerah lainnya; dan

(5) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala

Bidang Perencanaan dan Pengendalian Operasional

sesuai dengan tugasnya.

b.)Sub Bidang Penggalian dan Peningkatan Pendapatan

Daerah

Dipimpin oleh Kepala Sub Bidang Penggalian dan

Peningkatan Pendapatan Daerah yang mempunyai

tugas:
46

(1) Melaksanakan pengawasan terhadap realisasi

penerimaan Pajak Daerah, Retribusi Daerah dan

Pendapatan Daerah lainnya;

(2) Mengumpulkan dan mengelola data semua sumber-

sumber Pendapatan Daerah;

(3) Melaksanakan kegiatan intensifikasi dan

ekstensifikasi penerimaan Pendapatan Asli Daerah

(PAD) dan Pendapatan Daerah lainnya;

(4) Membuat rumusan rancangan Peraturan Daerah

tentang Pajak Daerah, Retribusi Daerah dan

Pendapatan Daerah lainnya;

(5) Membuat rumusan rancangan Peraturan Bupati

tentang Sistem dan Prosedur Pemungutan Pajak

Daerah, Retribusi Daerah dan pendapatan Daerah

lainnya;

(6) Menerima dan menangani pengaduan masyarakat

berkaitan pelayanan dalam pengelolaan pendapatan

daerah; dan

(7) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala

Bidang Perencanaan dan Pengendalian Operasional

sesuai dengan tugasnya.


47

c.) Sub Bidang koordinasi Pendapatan Daerah dan

Penyuluhan

Dipimpin oleh Kepala Sub Bidang Koordinasi

Pendapatan Daerah dan Penyuluhan yang mempunyai

tugas:

(1) Melaksanakan koordinasi dengan Satuan Kerja

Perangkat Daerah (SKPD) pengelola Pendapatan

Asli Daerah (PAD);

(2) Menyiapkan bahan koordinasi Bagi Hasil Pajak

dengan instansi pemerintah provinsi;

(3) Menyiapkan bahan koordinasi dengan instansi

pemerintah pusat berkaitan dengan Dana

Perimbangan dan Pendapatan Daerah lainnya;

(4) Melaksanakan sosialisasi, penyuluhan tentang

pengelolaan Pajak Daerah, Retribusi Daerah dan

Pendapatan Daerah lainnya dengan Wajib

Pajak/Wajib Retribusi Daerah; dan

(5) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala

Bidang Perencanaan dan Pengendalian Operasional

sesuai dengan tugasnya.


BAB III

PELAKSANAAN KKLP

A. Tempat dan Waktu Pelaksanaan KKLP

Untuk memenuhi persyaratan untuk menyelesaikan program S1

maka diadakan Kegiatan KKLP STIE Yapi Bone, Pada Hari Senin, 04

September sampai 3 November 2017 dilokasi Kantor Badan Pendapatan

Daerah (BAPENDA) Kabupaten Bone di Jl. W. R. Monginsidi No.5

Telepon 0481-21106 Watampone.

Pelepasan Kuliah Kerja Lapangan Plus (KKLP) mahasiswa STIE

Yapi Bone dilaksanakan pada tanggal 04 September 2017 dan penulis

memasuki lokasi Kuliah Kerja Lapangan Plus (KKLP) pada tanggal 05

September 2017 dan penarikan dilaksanakan pada tanggal 09 November

2017.

48
49

B. Kegiatan KKLP/Jurnal Mingguan

Minggu: I (Pertama)

No Hari / Jam Jenis Kegiatan Paraf


Tanggal 08:00-16:00 / Ket
1 Senin,  08:00-12:00  Pelepasan
04-09-2017
2. Selasa,  11:00-12:00  Perkenalan
05-09-2017
3. Rabu,  08.00-08.30  Apel pagi
06-09 2017  08.30-12.00  Stempel surat rapat pajak
undang undang
 12.00-14.00  Istirahat
 14.00-15.00  Kunjungan rumah pegawai
BAPENDA
 14:00-15:30  Pergi foto copy dokumen
analisis jabatan
 15.30-16.00  Apel sore
4. Kamis,  08.00-08.30  Apel pagi
07-09-2017  08.30-12.00  Penyusunan surat ketetapan
pajak daerah (SKPD)
 12.00-14.00  Istirahat
 14.00-15.30  Pergi foto copy dokumen
analisis jabatan
 15.30-16.00  Apel sore
5. Jumat, Izin
08-09-2017

Telah dikonsultasikan pada :


Tanggal, 4 Oktober 2017
Diketahui :
Pembina Lapangan
Badan Pendapatan Daerah
Kabupaten Bone Dosen Pembimbing

SITTI AISYA, S.E. ARNI ANTI KINAS, S.Psi., M.M.


NIP.19710212 199003 2 001 NIDN. 0907109001
50

Minggu : Il (Kedua)

N Hari / Jam Jenis Kegiatan Paraf


o Tanggal 08:00-16:00 / Ket
1. Senin,  08:00-08:30  Apel pagi
11-09-2017  08:30-12:00  Penyusunan Surat Ketetapan
pajak daerah (SKPD)
 12:00-14:00  Istirahat
 14:00-15:30  Menyusun ARSIP Surat
Ketetapan Pajak Daerah Nihil
(SKPDN)
 15:30-16:30  Apel sore
2. Selasa,  08.00-08.30  Apel pagi
12-09-2017  08:30-12:00  Ikut serta menagih Surat
Pemberitahuan Pajak Daerah
(SPTPD)
 12:00-14:00  Istirahat
 14.00-15.30  Ikut serta menagih Surat
Pemberitahuan Pajak Daerah
(SPTPD)
 15:30-16:00  Apel sore
3. Rabu,  08:00-08:30  Apel pagi
13-09-2017  08.30-16.00  Kunjungan ke rumah pegawai
BAPENDA
4. Kamis,  08:00-08:30  Apel pagi
14-09-2017  08:30-12:00  Stempel Surat Ketetapan
Pajak Daerah (SKPD)
 12:00-14:00  Istirahat
 14:00-15:30  Kunjungan ke rumah pegawai
BAPENDA
 15:30-16:00  Apel sore
51

5. Jumat,  08:00-08:30 
Apel pagi
15-09-2017  08:30-10:00 
Senam
 10:00-12:00 
Bakti Sosial (Baksos)
 12:00-14:00 
Istirahat
 14:00-15:30 
Stempel Daftar Himpunan
Ketetapan Pajak (DHKP)
 15:30-16:00  Apel sore

Telah dikonsultasikan pada :


Tanggal, 4 September 2017
Diketahui :
Pembina Lapangan
Badan Pendapatan Daerah
Kabupaten Bone Dosen Pembimbing

SITTI AISYA, S.E. ARNI ANTI KINAS, S.Psi., M.M.


NIP.19710212 199003 2 001 NIDN. 0907109001
52

Minggu : Ill (Ketiga)

No Hari / Jam Jenis Kegiatan Paraf


Tanggal 08:00-16:00 / Ket
1. Senin,  08:00-08:30  Apel pagi
18-09-2017  08:30-12:00  Ikut serta menagih Surat
Pemberitahuan Pajak Daerah
(SPTPD)
 12:00-14:00  Istirahat
 14:00-15:30  Ikut serta menagih Surat
Pemberitahuan Pajak Daerah
(SPTPD)
 15.30-16.00  Apel sore
2. Selasa,  08:00-08:30  Apel pagi
19-09-2017  08:30-12:00  Ikut serta menagih Surat
Pemberitahuan Pajak Daerah
(SPTPD)
 12:00-14:00  Istirahat
 14:00-15:30  Penyusunan Surat
Pemberitahuan Pajak Daerah
(SPTPD)
 15:30-16:00  Apel sore
3. Rabu,  08:00-08:30  Apel pagi
20-09-2017  08:30-12:00  Penyusunan Surat Ketetapan
Pajak Daerah (SKPD)
 12:00-14:00  Istirahat
 14:00-15:30  Ikut serta menagih Surat
Pemberitahuan Pajak Daerah
(SPTPD)
 15:30-16:00  Apel sore
4. Kamis, Libur (Tanggal Merah)
21-09-2017
53

5. Jumat,  08:00-08:10  Apel pagi


22-09-2017  08:10-10:00  Jalan santai
 10:00-12:00  Menulis Surat Ketetapan
Pajak Daerah (SKPD)
 12:00-14:00  Istirahat
 14:00-15:30  Penyusunan Surat Ketetapan
Pajak Daerah (SKPD)
 15:30-16:00  Apel sore

Telah dikonsultasikan pada :


Tanggal, 4 Oktober 2017
Diketahui :
Pembina Lapangan
Badan Pendapatan Daerah
Kabupaten Bone Dosen Pembimbing

SITTI AISYA, S.E. ARNI ANTI KINAS, S.Psi., M.M.


NIP.19710212 199003 2 001 NIDN. 0907109001
54

Minggu : IV (Keempat)

No Hari / Jam Jenis Kegiatan Paraf


Tanggal 08:00-16:00 / Ket
1. Senin,  08:00-08:30  Apel pagi
25-09-2017  08:30-12:00  Ikut serta menagih Surat
Pemberitahuan Pajak Daerah
(SPTPD)
 12:00-14:00  Istirahat
 14:00-15:30  Ikut serta menagih Surat
Pemberitauan Pajak Daerah
(SPTPD)
 15:30-16:00  Apel sore
2. Selasa,  08:00-08:30  Apel pagi
26 -09-2017  08:30-12:00  Menulis Surat Pemberitahuan
Pajak Daerah (SPTPD)
 12:00-14:00  Istirahat
 14:00-15:30  Menulis Surat Pemberitahuan
Pajak Daearah (SPTPD)
 15:30-16:00  Apel sore
3. Rabu, Izin
27-09-2017
4. Kamis,  08:00-08:30  Apel pagi
28-09-2017  08:30-12:00  Menulis jumlah Surat Ketepatan
Pajak Daerah Nihil (SKPDN)
 12:00-14:00  Istirahat
 14:00-15:30  Kunjungan ke rumah pegawai
BAPENDA
 15:30-16:00  Apel sore
55

5 Jumat,  08:00-08:30  Apel pagi


29-09-2017  08:30-10:00  Berkunjung ke PDAM
perusahaan daerah air minum)
 Melakukan stempel Daftar
 10:00-12:00 Himpunann Ketetentuan Pajak
Daerah (DHKD)
 istirahat
 12:00-14:00  Mengambil laporan Pelayanan
 14:00-15:30 Bumi dan Bangunan
Perkotaan/Pedesaan(PBB P2)
 15:30-16:00  Apel sore

Telah dikonsultasikan pada :


Tanggal, 4 oktober 2017

Diketahui :
Pembina Lapangan
Badan Pendapatan Daerah
Kabupaten Bone Dosen Pembimbing

SITTI AISYA, S.E. ARNI ANTI KINAS,S.Psi., M.M.


NIP.19710212 199003 2 001 NIDN. 0907109001
56

Minggu : V (Kelima)

No Hari / Jam Jenis Kegiatan Paraf


Tanggal 08:00-16:00 / Ket
1. Senin,  08:00-08:30  Apel pagi
02-10-2017  08:30-12:00  Ikut serta menagih Surat
Pemberitahuan Pajak Daerah
(SPTPD)
 12:00-14:00  Istirahat
 14:00-15:30  Ikut serta menagih Surat
Pemberitahuan Pajak Daerah
(SPTPD)
 15:30-16:00  Apel sore
2. Selasa,  08:00-08:30  Apel pagi
03-10-2017  08:30-12:00  Berkunjung ke rumah
pegawai BAPENDA
 12:00-14:00  Istirahat
 14.00-15.30  Menulis Surat
Pemberitahuan pajak Daerah
(SPTPD)
 15.30-16.00  Apel sore
3. Rabu,  08.00-08.30  Apel pagi
04-10-2017  08.30-12.00  Menyususn Surat
Pemberitahuan Pajak Daerah
(SPTPD)
 12.00-14.00  Istirahat
 14.00-15.30  Menulis Surat
Pemberitahuan Pajak Daerah
(SPTPD)
 15.30-16.00  Apel sore
4. Kamis,  08:00-08:30  Apel pagi
05-10-2017  08:30-12:00  Menulis Surat
Pemberitahuan Pajak Daerah
(SPTPD)
 12:00-14:00  Istirahat
 14:00-15:30  Menulis Surat
Pemberitahuan Pajak Daerah
(SPTPD)
 15:30-16:00  Apel sore
5. Jumat,  08:00-08:30  Apel pagi
06-10-2017  08:30-09:00  Senam
 09:00-12:00  Ikut serta menagih Surat
Pemberitahuan Pajak Daerah
(SPTD)
57

 12:00-14:00  Istirahat
 14:00-15:30  Menyusun Surat Ketetapan
Pajak Nihil (SKPDN)
 15:30-16:00  Apel sore

Telah dikonsultasikan pada :


Tanggal, 4 Oktober 2017
Diketahui :
Pembina Lapangan
Badan Pendapatan Daerah Dosen Pembimbing

SITTI AISYA, S.E. ARNI ANTI KINAS, S.Psi., M.M.


NIP.19710212 199003 2 001 NIDN. 0907109001
58

Minggu : VI (Keenam)

No Hari / Jam Jenis Kegiatan Paraf


Tanggal 08:00-16:00 / Ket
1. Senin,  08:00-08:30  Apel pagi
09-10-2017  08:30-12:00  Menyusun Surat Ketepatan
Pajak Daerah Nihil (SKPDN)
 12:00-14:00  Istirahat
 14:00-15:30  Ikut serta menagih Surat
Pemberitahuan Pajak Daerah
(SPTPD)
 15:30-16:00  Apel sore
2. Selasa,  08:00-08:30  Apel pagi
10-10-2017  08:30-12:00  Menyusun ARSIP Surat
Ketetapan Pajak Daerah
(SKPD)
 12:00-14:00  Istirahat
 14:00-15;30  Menulis Surat Pemberitahuan
Pajak Daerah (SPTPD)
 15:30-16:00  Apel sore
3. Rabu,  08:00-08:30  Apel pagi
11-10-2017  08:30-12:00  Menulis Surat Ketetapan Pajak
Daerah (SKPD)
 12:00-14:00  Istirahat
 14:00-15:30  Menulis Surat Pemberitahuan
Pajak Daerah (SPTPD)
 15:30-16:00  Apel sore
4. Kamis,  08:00-08:30  Apel pagi
12-10-2017  08:30-12:00  Menulis Surat Pemberitahuan
Pajak Daerah (SPTPD)
 12:00-14:00  Istirahat
 14:00-15:30  Stempel Surat Pemberitahuan
Pajak Daerah (SPTPD)
 15:30-16:00  Apel sore
59

5. Jumat,  08:00-08:30  Apel pagi


13-10-2017  08:30-09:00  Senam
 09:00-12:00  Menulis Surat Ketetapan Pajak
Daerah Nihil (SKPDN)
 12:00-14:00  Istirahat
 14:00-15:30  Stempel Surat Ketetapan Pajak
Daerah Nihil (SKPDN)
 15:30-16:00  Apel sore

Telah dikonsultasikan pada :


Tanggal, 4 Oktober 2017
Diketahui :
Pembina Lapangan
Badan Pendapatan Daerah Dosen Pembimbing

SITTI AISYA, S.E. ARNI ANTI KINAS, S.Psi., M.M.


NIP.19710212 199003 2 001 NIDN. 0907109001
60

Minggu : VII (Ketujuh)

No Hari / Jam Jenis Kegiatan Paraf


Tanggal 08:00-16:00 / Ket
1. Senin,  08:00-08:30  Apel pagi
16-10-2017  08.30-12.00  Ikut serta menagih Surat
Pemberitahuan Pajak Daerah
(SPTPD)
 12:00-14:00  Istirahat
 14:00-15:30  Ikut serta menagih Surat
Pemberitahuan Pajak daerah
(SPTPD)
 15:30-16:00  Apel sore
2. Selasa,  08:00-08:30  Apel pagi
17-10-2017  08:30-12:00  Menulis Surat Pemberitahuan
Pajak Daerah (SPTPD)
 12:00-14:00  Istirahat
 14:00-15:30  Stempel Surat Ketetapan Pajak
Daerah Nihil (SKPDN)
 15:30-16:00  Apel sore
3. Rabu,  08:00-08:30  Apel pagi
18-10-2017  08:30-12:00  Menulis Surat Ketetapan Pajak
Daerah Nihil (SKPDN)
 12:00-14:00  Istirahat
 14:00-15:30  Menulis Surat Pemberitahuan
Pajak Daerah (SPTPD)
 15:30-16:00  Apel sore
4. Kamis,  08:00-08:30  Apel pagi
19-10-2017  08:30-12:00  Menyusun Surat Ketetapan
Pajak Daerah Nihil (SKPDN)
 12:00-14:00  Istirahat
 14:00-15:30  Stempel Surat Pemberitahuan
Pajak Daerah (SPTPD)
 15:30-16:00  Apel sore
61

5. Jumat,  08:00-08:30  Apel pagi


20-10-2017  08:30-09:00  Jalan santai
 09:00-12:00  Stempel Surat Pemberitahuan
Pajak Daerah (SPTPD)
 12:00-14:00  Istirahat
 14:00-15:30  Stempel Surat Pemberitahuan
Pajak Daerah (SPTPD)
 15:30-16:00  Apel sore

Telah dikonsultasikan pada :


Tanggal, 20 Oktober 2017
Diketahui :
Pembina Lapangan
Badan Pendapatan Daerah
Kabupaten Bone Dosen Pembimbing

SITTI AISYA, S.E. ARNI ANTI KINAS, S.Psi., M.M.


NIP.19710212 199003 2 001 NIDN. 0907109001
62

Minggu : VIIl (Kedelapan)

No Hari / Jam Jenis Kegiatan Paraf


Tanggal 08:00-16:00 / Ket
1. Senin,  08:00-08:30  Apel pagi
23-10-2017  08:30-12:00  Menyusun ARSIP Surat
Ketetapan Pajak Daerah Nihil
(SKPDN)
 12:00-14:00  Istirahat
 14:00-15:30  Menulis Surat Pemberitahuan
Pajak Daerah (SPTPD)
 15:30-16:00  Apel sore
2. Selasa, Izin
24-10-2017
3. Rabu, Izin
25-10-2017
4. Kamis,  08:00-08:30  Apel pagi
26-10-2017  08:30-12:00  Menulis Surat Pemberitahuan
Pajak Daerah (SPTPD)
 12:00-14:00  Istirahat
 14:00-15:30  Menyusun Surat Ketetapan
Pajak Daerah Nihil (SKPDN)
 15:30-16:00  Apl sore
5. Jumat,  08:00-08:30  Apel pagi
27-10-2017  08:30 09:00  Senam
 09:00-12:00  Bakti sosial (BAKSOS)
 12:00-14:00  Istirahat
 14:00-15:30  Menulis Surat Pemberitahuan
Pajak Daerah (SPTPD)
 15:30-16:00  Apel sore

Telah dikonsultasikan pada :


Tanggal, 27 Oktober 2017
Diketahui :
Pembina Lapangan
Badan Pendapatan Daerah
Kabupaten Bone Dosen Pembimbing

SITTI AISYA, S.E. ARNI ANTI KINAS, S.Psi., M.M.


NIP.19710212 199003 2 001 NIDN. 0907109001
63

Minggu : IX (Kesembilan)

No Hari / Jam Jenis Kegiatan Paraf


Tanggal 08:00-16:00 / Ket
1. Senin,  08:00-08:30  Apel pagi
30-10-2017  08:30-12:00  Ikut serta menagih Surat
Pemberitahuan Pajak Daerah
(SPTPD)
 12:00-14:00  Istirahat
 14:00-15;30  Ikut serta menagih Surat
Pemberitahuan Pajak Daerah
(SPTPD)
 15:30-16:00  Apel sore
2. Selasa,  08:00-08:30  Apel pagi
31-10-2017  08:30-12:00  Ikut serta menagih surat
Pemberitahuan Pajak Daerah
(SPTPD)
 12:00-14:00  Istirahat
 14:00-15:30  Ikut serta menagih Surat
Pemberitahuan Pajak Dearah
(SPTPD)
 15:30-16:00  Apel sore
3. Rabu,  08:00-08:30  Apel pagi
01-11-2017  08:30-12:00  Menyusun ARSIP Surat
Ketatapan Pajak Daerah
(SKPD)
 12:00-14:00  Istirahat
 14:00-15:30  Menulis Surat Pemberitahuan
Pajak Daerah (SPTPD)
 15:30-16:00  Apel sore
4. Kamis,  08:00-08;30  Apel pagi
02-11-2017  08:30-12:00  Menulis Surat Ketetapan pajak
Daerah Nihil (SKPDN)
 12:00-14:00  Istirahat
 14:00-15:30  Stempel Surat Pemberitahuan
Pajak daerah (SPTPD)
 15:30-16:00  Apl sore
64

5. Jumat,  08:00-08:30  Apel pagi


03-11-2017  08:30 09:00  Senam
 09:00-10:00  Menulis Surat Pemberitahuan
Pajak Daerah (SPTPD)
 10:00-12:00  Stempel Surat Pemberitahuan
Pajak Daerah (SPTPD)
 12:00-14:00  Istirahat
 14:00-15:30  Menulis Surat Pemberitahuan
Pajak Daerah(SPTPD)
 15:30-16:00  Apel sore

Telah dikonsultasikan pada :


Tanggal, 03 November 2017
Diketahui :
Pembina Lapangan
Badan Pendapatan Daerah
Kabupaten Bone Dosen Pembimbing

SITTI AISYA, S.E. ARNI ANTI KINAS, S.Psi., M.M.


NIP.19710212 199003 2 001 NIDN. 0907109001
65

C. Permasalahan

Selama melaksanakan KKLP di Badan Pendapatan Daerah Kabupaten

Bone, penulis ditempatkan di bagian seksi pendataan, dan Pendaftaran .

Adapun permasalahan yang penulis dapatkan selama pelaksanaan KKLP

yaitu

 Masih terbatasnya pemanfaatan teknologi informasi dalam sistem dan

mekanisme pengelolaan Badan Pendapatan Daerah.

 Masih terbatasnya sarana dan prasarana pelayanan pemungutan

Badan Pendapatan Daerah.

 Belum optimalnya sistem pengelolaan data base obyek dan subyek

Badan pendapatan Daerah.

 Belum optimalnya pemerintah untuk menegakkan hokum wajib pajak

di masyarakat, Terkhusus pajak restoran/rumah makan dan pajak

hotel.

D. Pemecahan Masalah

Untuk mengatasi permasalahan tersebut di atas, penulis memberikan

solusi pemecahan masalah sebagai berikut:

 Pengembangan dan peningkatan sistem layanan unggulan, antara

lain berupa penambahan layanan aplikasi data obyek pajak atau


66

memakai aplikasi geogle maps agar mudah di dapatkan restoran yang

belum terdaftar di pajak restoran dan layanan Drive Thru.

 Penegakan hokum di perketat agar masyarakat dapat mematuhi

peraturan yang telah di tetapkan oleh pemerintah daerah, agar dapat

membayar pajak tepat pada waktunya.


BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari penjelasan diatas, penulis dapat menyimpulkan bahwa

selama pelaksanaan Kuliah Kerja Lapangan Plus (KKLP) di Badan

Pendapatan Daerah Kabupaten Bone, kami ditempatkan di bagian

Seksi Pendataan Dan Pendaftaran diantaranya :

1. Melakukan Penagihan SPTPD (Surat Pemberitahuan Pajak

Daerah) restoran dan hotel.

2. Melakukan Stempel (Dafttar Himpunan Ketetapan Pajak).

3. Melakukan penulisan Surat Pemberitahuan Pajak Daerah

(SPTPD)

4. Melakukan Stempel PBB – P2 (Pelayanan Bumi dan Bangunan

Perkotaan / Pedesaan)

5. Melakukan penyusunan ARSIP Surat Pemberitahuan Pajak

Daerah (SPTPD)

Dan adapun teori perpajakan yang penulis dapatkan di bangku

kuliah, sesuai dengan yang penulis dapatkan di lokasi KKLP. Kami

mengucapkan terima kasih banyak kepada para Dosen dan Dosen

Pebimbing kami karena telah memberikan kami kesempatan untuk

berKKLP di Badan Pendapatan Daerah Kabupaten Bone, sangat

67
68

banyak pelajaran dan pengalaman yang kami dapatkan di lokasi KKLP,

pengalaman dan pelajaran yang tidak kami dapatkan di bangku kuliah.

B. Saran

1. Untuk lokasi KKLP

Sebagaimana yang sering penulis dapatkan di tempat Pelayanan

Terpadu bahwa masih banyak Wajib Pajak yang kurang memahami

bagaimana cara pengadministrasian pajak mulai dari pendaftar,

perhitungan, pembayaran dan pelaporan, maka disarankan adanya

peningkatan penyuluhan / sosialisasi pajak terhadap Wajib Pajak

maupun masyarakat umum agar dapat mencapai tujuan yang relevan

sebagaimana tercantum dalam visi dan misi Badan Pendapatan Daerah

Kabupaten Bone.

2. Untuk kampus

- Diharapkan adanya peningkatan sarana dan prasarana dikampus

agar dapat menunjang peningkatan kualitas pembelajaran.

- Menerapkan sikap disiplin waktu kepada semua mahasiswa dan

Dosen agar proses perkuliahan dapat berjalan dengan baik,

dengan begitu dalam melaksanakan KKLP nantinya mahasiswa

dapat menerapkan sikap kedisiplinan dan tidak merasa kaku

dengan suasana lingkungan kerja.


69

DAFTAR LAMPIRAN

1. Gambar depan kantor Badan Pendapatan Dearah Kabupaten Bone

2. Gambar kegiatan senam

3. Gambar kegiatan jalan santai


70

4. Gambar Surat Ketetapan Pajak Daerah Nihil (SKPDN)

5. Gambar saat menulis surat pemberitahuan pajak daerah (SPTPD)


71

6. Gambar saat penagihan SPTPD di Jl.Dr. wahidin sudiro husodo


72

7. Gambar lampiiran surat pemberitahuan pajak daerah (SPTPD) pajak

hotel
73

8. Gambar lampiiran surat pemberitahuan pajak daerah (SPTPD) pajak

restoran
74

9. Kunjunngan ke rumah pegawai BAPENDA


75

10. Gambar penyusunan ARSIP Surat Ketetapan Pajak Daerah

Nihil (SKPDN)

Anda mungkin juga menyukai