Interactive Learning Dalam Pembelajaran 6b341322 PDF
Interactive Learning Dalam Pembelajaran 6b341322 PDF
ABSTRAK
64
Jurnal Cakrawala Pendas Vol. 3 No.1 Edisi Januari 2017 ISSN: 2442-7470
PENDAHULUAN
Bahasa dalam kehidupan manusia mengkomunikasikan ide mereka baik di
sangat memiliki peranan yang sentral. sekolah maupun dengan penutur asing.
Malalui bahasa, manusia bisa melakukan Namun dalam kenyataan,
hubungan sosial dengan optimal, bisa pembelajaran speaking memiliki
mengikuti perkembangan jaman dengan berbagai hambatan. Berdasarkan data di
optimal. Zaman globalisasi seperti lapangan dalam hal ini penulis
sekarang ini, sangat menuntut seluruh mengambil salah satu contoh kasus di
manusia untuk bisa menerima Sekolah Dasar, dimana para siswa sering
perkembangan yang terjadi dengan mengalami kesulitan dalam pembelajaran
sangat cepat. Perkembangan yang terjadi speaking dikarenakan mereka belum
sangat pesat di antaranya dalam bidang begitu menguasai pronounciation dan
ilmu pengetahuan. Sejalan dengan hal vocabulary dalam bahasa Inggris. Selain
tersebut bahasa yang digunakan pun akan itu, siswa juga merasa kurang percaya
semakin bervariasi. Bahasa yang diri untuk mencoba berkomunikasi
digunakan sebagai bahasa internasional dengan menggunakan bahasa Inggris.
adalah bahasa Inggris. Oleh sebab itu, di Berdasarkan data di lapangan, siswa
Indonesia sendiri pembelajaran bahasa kelas V SD Negeri Cileunyi 02 pada
Inggris sudah mulai diterapkan di umumnya sudah bisa berinteraksi dengan
sekolah dasar. lancar antara yang satu dengan yang
Kebijakan dimungkinkannya lainnya. Akan tetapi hanya sebatas
pelajaran bahasa Inggris di Sekolah menggunakan bahasa Indonesia saja,
Dasar secara resmi dilandasi dengan SK mereka belum mampu dan belum bisa
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. menggunakan bahasa Inggris. Walaupun
060/U/1993 tanggal 25 Februari 1993 mata pelajaran bahasa Inggris merupakan
(Tuti: 2009 e-refleksi.yk-edu.org) tentang mata pelajaran muatan lokal di SD
„dimungkinkannya program bahasa Negeri Cileunyi 02 yang bersifat wajib
Inggris sebagai mata pelajaran muatan diikuti oleh seluruh siswa, namun
lokal Sekolah Dasar, dan dapat dimulai sebagian dari mereka masih menganggap
pada kelas empat Sekolah Dasar. bahwa bahasa Inggris merupakan bahasa
Pembelajaran bahasa Inggris terintegrasi asing yang tidak perlu dipelajari.
dalam empat keterampilan berbahasa Berdasarkan data tersebut, penulis
diantaranya listening, speaking, reading berusaha mematahkan pandangan mereka
dan writing. Salah satu keterampilan dan berupaya untuk mencari alternatif
berbahasa yang cukup kompleks adalah sebagai upaya dalam meningkatkan
speaking. Keterampilan berbicara dalam kemampuan berbicara siswa. Salah satu
bahasa Inggris merupakan suatu metode pembelajaran yang dapat
keterampilan bahasa yang perlu dikuasai dijadikan sebagai alternatif adalah
dengan baik, karena keterampilan ini metode interactive learning. Konsep ini
merupakan suatu indikator terpenting menekankan pada pandangan bahasa,
bagi keberhasilan siswa dalam belajar tentang pembelajaran, dan orang-orang
bahasa. Melalui penguasaan keterampilan yang terlibat atau dalam arti lain disebut
berbicara yang baik, siswa dapat dengan pola interaksi. Orang dewasa
65
Jurnal Cakrawala Pendas Vol. 3 No.1 Edisi Januari 2017 ISSN: 2442-7470
dalam hal ini guru, berkewajiban untuk dan pembelajaran selanjutnya. Secara
menyediakan lingkungan yang rinci pelaksanaan tindakan pada setiap
menunjang untuk siswa. siklus dapat diuraikan sebagai berikut.
66
Jurnal Cakrawala Pendas Vol. 3 No.1 Edisi Januari 2017 ISSN: 2442-7470
Pada tahap proses penilaian proses, pesan yang disampaikan dapat dipahami.
masih banyak siswa yang mengalami 22 orang siswa (66.67%) dengan tingkat
kesulitan serta ragu-ragu dalam pronunciation sering terjadi kesalahan
memperagakan dialog berpasangan fonemik, tekanan, dan intonasi yang
didepan kelas. Bahkan ketika guru menyebabkan pesan kadang-kadang tidak
melakukan penilaian proses pada saat tersampaikan. 3 orang siswa (18.18%)
praktek speaking, banyak siswa yang dengan tingkat pronunciation sering
mengganggu konsentrasi siswa lain. terjadi kesalahan fonemik, tekanan, dan
Selain itu masih ada beberapa orang intonasi yang menyebabkan pesan tidak
siswa beberapa orang yang belum tahu tersampaikan.
nama-nama jenis olahraga dalam bahasa Pada tahap penilaian fluency, guru
Inggris. Dalam memperagakan dialog meminta siswa untuk memperagakan
sederahana secara berpasangan, mereka dialog sederhana secara berpasangan
masih harus membaca dengan bantuan didepan kelas. Berdasarkan hasil
tulisan atau teks dialog. penilaian proses pada aspek fluency
Berdasarkan hasil penelitian pada (kelancaran) maka diperoleh nilai sebagai
siklus I tindakan 1 dan 2 ini diperoleh berikut: 5 orang siswa (15.15%) dengan
nilai secara individu pada saat tingkat fluency beberapa perhentian yang
pembelajaran dengan menggunakan tidak seperti penutur asli masih terjadi
interactive learning. Pada siklus I tetapi tidak mengganggu keterpahaman.
tindakan 1 dan 2 ini masih banyak siswa 16 orang siswa (48.48%) dengan tingkat
yang mengalami kesulitan dalam fluency banyak terjadi perhentian yang
mempraktekan speaking dengan bukan seperti pada penutur asli sehingga
penerapan yang baru, karena siswa mengganggu keterpahaman. 12 orang
tersebut masih merasa malu-malu, takut, siswa (36.36%) dengan tingkat fluency
ragu-ragu, dan masih ada juga yang ujaran kadang patah-patah atau aksen
mengganggu temannya yang sedang sangat asing sehingga keterpahaman sulit
melakukan tes proses speaking sehingga terjadi. Jika dilihat dari nilai secara
siswa sulit dalam mengungkapkan dan keseluruahan maka dapat disimpulkan
mengucapkan kalimat sederhana yang nilai rata-rata kelas pada siklus I tindakan
mereka pelajari. Berdasarkan hasil 1 dan 2 adalah 46.97. Nilai rata-rata kelas
penelitian pada siklus I tindakan 1 dan 2, tersebut masih kurang dari KKM untuk
pada tahap pronunciation (pengucapan) mata pelajaran bahasa Inggris di SDN
guru melakukan penilaian proses dengan Cileunyi 02 yaitu 60, Jika dilihat
cara siswa diminta untuk menyebutkan berdasarkan standar mastery learning
nama-nama jenis olahraga dalam bahasa nilai rata-rata tersebut belum dinyatakan
Inggris. tuntas belajar karena belum berada di
Berdasarkan hasil tes kemampuan atas standar mastery learning yang
berbicara maka analisis nilai untuk berkisar pada nilai 75. Sedangkan jika
pronunciation (pengucapan) sebagai dilihat secara perorangan terdapat empat
berikut: 5 orang siswa (15.15%) dengan (12,12%) siswa berada di dalam standar
tingkat pronunciation beberapa mastery learning yaitu 75, 29 (87,88%)
kesalahan fonemik, tekanan dan tetapi
67
Jurnal Cakrawala Pendas Vol. 3 No.1 Edisi Januari 2017 ISSN: 2442-7470
68
Jurnal Cakrawala Pendas Vol. 3 No.1 Edisi Januari 2017 ISSN: 2442-7470
tersebut diantaranya siswa sudah mulai kesalahan fonemik, tekanan dan tetapi
merasa percaya diri dalam pesan yang disampaikan dapat dipahami.
memperagakan dialog sederhana tentang 10 orang siswa (30.30%) dengan tingkat
on the weekend. Akan tetapi masih ada pronunciation (pengucapan) sering
Siswa yang merasa bingung ketika terjadi kesalahan fonemik, tekanan, dan
diminta untuk mempraktekan dialog intonasi yang menyebabkan pesan
sederhana secara berpasangan, dan ada kadang-kadang tidak tersampaikan. 0
beberapa siswa lainnya yang masih orang siswa (00.00%) dengan tingkat
belum bersungguh-sungguh dalam pronunciation sering terjadi kesalahan
mempraktekan dialog sederhana tersebut. fonemik, tekanan, dan intonasi yang
Pada tahap proses penilaian proses, menyebabkan pesan tidak tersampaikan.
sudah ada perubahan pada diri siswa itu Penilaian proses pada aspek fluency
sendiri yang diantaranya siswa mulai (kelancaran) maka diperoleh nilai sebagai
merasa apercaya diri untuk memeragakan berikut: 13 orang siswa (39.39%) dengan
dialog didepan kelas, siswa sudah mulai tingkat fluency beberapa perhentian yang
terfokus dalam mempergakan dialog. tidak seperti penutur asli masih terjadi
Akan tetapi masih ada beberapa orang tetapi tidak mengganggu keterpahaman.
siswa yang masih mengalami kesulitan 18 orang siswa (54.55%) dengan tingkat
serta ragu-ragu dalam memperagakan fluancy banyak terjadi perhentian yang
dialog berpasangan didepan kelas bukan seperti pada penutur asli sehingga
tersebut. mengganggu keterpahaman. 2 orang
Berdasarkan hasil penelitian pada siswa (6.06%) dengan tingkat fluency
siklus II tindakan 1 dan 2 ini diperoleh ujaran kadang patah-patah atau aksen
nilai secara individu pada saat sangat asing sehingga keterpahaman sulit
pembelajaran dengan menggunakan terjadi.
interactive learning. Pada siklus II Nilai rata-rata kelas pada siklus II
tindakan 1 dan 2 ini masih ada beberapa tindakan 1 dan 2 adalah 65.15. Nilai rata-
orang siswa yang mengalami kesulitan rata kelas tersebut sudah lebih dari KKM
dalam mempraktekan speaking dengan untuk mata pelajaran bahasa Inggris di
penerapan yang baru, karena siswa SDN Cileunyi 02 yaitu 60 sehingga pada
tersebut masih merasa malu-malu, takut, pembelajaran siklus II tindakan 1 dan 2
ragu-ragu. Berdasarkan hasil penelitian dirasa adanya peningkatan hasil belajar
pada siklus II tindakan 1 dan 2, pada siswa, jika dilihat berdasarkan standar
tahap pronunciation (pengucapan) guru mastery learning nilai rata-rata tersebut
melakukan penilaian proses dengan cara belum dinyatakan tuntas belajar karena
siswa diminta untuk menyebutkan nama- belum berada di atas standar mastery
nama jenis olahrag dalam bahasa Inggris. learning yang berkisar pada nilai 75.
Berdasrkan hasil tes proses tersebut, Sedangkan jika dilihat secara perorangan
maka diperoleh nilai sebagai berikut: 6 terdapat enam (18,18%) siswa berada di
orang siswa (18.18%) dengan tingkat atas standar mastery learning, tujuh
pronunciation (pengucapan) yang sangat (21,21%) siswa berada di dalam standar
bagus, 17 orang siswa (51.52%) dengan mastery learning yaitu 75, 20 (60,61%)
tingkat pronunciation terjadi beberapa berada di bawah standar mastery
69
Jurnal Cakrawala Pendas Vol. 3 No.1 Edisi Januari 2017 ISSN: 2442-7470
70
Jurnal Cakrawala Pendas Vol. 3 No.1 Edisi Januari 2017 ISSN: 2442-7470
71
Jurnal Cakrawala Pendas Vol. 3 No.1 Edisi Januari 2017 ISSN: 2442-7470
14 (42,42%) siswa berada pada standar dari KKM untuk mata pelajaran bahasa
mastery learning. Inggris di SDN Cileunyi 02. Hasil belajar
Pada siklus III ini siswa terlihat sangat pada pembelajaran siklus I tersebut
antusias. Siswa sudah mulai aktif dalam masih dianggap kurang, keaadaan ini
proses belajar, siswa tidak lagi disebabkan oleh beberapa faktor yang
mengalami kesulitan, merasa lebih mempengaruhi kegiatan pembelajaran
percaya diri dan berani. Dari beberapa yang diantaranya dari segi siswa yang
faktor tersebut maka interactive learning merasa tidak percaya diri dalam
mampu membuat situasi belajar yang memperagakan dialog sederhana secara
menyenangkan dan bermakna bagi siswa, berpasangan di depan kelas, siswa belum
maka dengan melihat peningkatan dari begitu antusias dalam mengikuti
pembelajaran siklus III tindakan 1 dan 2 pembelajaran speaking, siswa merasa
tersebut, penulis beranggapan bahwa kesulitan dalam pengucapan kata dalam
pembelajaran speaking sangat cocok bahasa Inggris.
dengan menggunakan metode interactive Pada hasil pembelajaran siklus II nilai
learning dengan teknik role playing. rata-rata kelas mencapai 65.15, rata-rata
Berdasarkan hasil pengamatan dalam nilai tersebut sudah lebih dari KKM mata
pembelajaran speaking menggunakan pelajaran bahasa Inggris SDN Cileunyi
interactive learning dengan teknik role 02. Hasil belajar pada pembelajaran
playing terdapat peningkatan hasil siklus II tersebut sudah ada peningkatan
pembelajaran siswa maupun kegiatan yang cukup bagus dibanding dengan
pembelajaran itu sendiri. Hal itu juga hasil pembelajaran sebelumnya. Hal ini
dapat dilihat dari tes proses didapat oleh disebabkan oleh beberapa factor yang
siswa yang mengalami peningkatan yang mempengaruhi peningkatan hasil belajar
cukup baik dari siklus I sampai siklus III siswa itu sendiri yang dianataranya siswa
yang telah penulis paparkan sebelumnya. sudah mulai merasa percaya diri dalam
memperagakan dialog sederhana secara
berpasangan didepan kelas, siswa sudah
mulai focus pda pembelajaran, dan siswa
mulai antusian dalam mengikuti
pembelajaran speaking. Namun
disamping factor-faktor yang
mempengaruhi peningkatan hasil belajar
siswa tersebut, terdapat pula factor dari
segi guru dan materi pembelajaran yang
dapat mempengaruhi peningkatan hasil
belajar itu sendiri. Pada pembelajaran
Berdasarkan diagram diatas dapat siklus II ini guru telah melakukan
dilihat bahwa nilai rata-rata hasil belajar tindakan perbaikan dari pembelajaran
siswa pada setiap siklusnya cendrung sebelumnya. Tindakan-tindakan
meningkat. Pada hasil pembelajaran perbaikan tersebut diantara guru
siklus I nilai rata-rata kelas baru melakukan pendekatan baik secara
mencapai 46.97 nilai tersebut masih jauh individu maupun secara menyeluruh
72
Jurnal Cakrawala Pendas Vol. 3 No.1 Edisi Januari 2017 ISSN: 2442-7470
73
Jurnal Cakrawala Pendas Vol. 3 No.1 Edisi Januari 2017 ISSN: 2442-7470
siklus II hingga siklus III mengalami Ellis, Gail and Brewster, Jean. (2002).
peningkatan sebesar 38.26%. The Primary English Teacher’s
Guide. London: Penguin English
REKOMENDASI Tarigan, H. Guntur. (2009).Metodologi
Berdasarkan kajian teoritis dan Pengajaran Bahasa 1. Bandung:
tamuan hasil penelitian yang diperoleh Angkasa
penulis, maka dapat dikemukakan Halliwell, Susan. (1992). Teaching
beberapa rekomendasi dalam English In The Primary School.
meningkatkan aktivitas dan kemampuan London: Longman
speaking siswa kelas V Sekolah Dasar Herrell, Adriene and Jordan, Michael.
dengan menggunakan interactive (2004). Fifty Strategies For
learning denga teknik role playing, yaitu: Teaching English
Guru kelas harus berani mencoba untuk LanguageLearners. New Jersey:
melaksanakan pembelajaran speaking Pearson Education
khususnya pada mata pelajaran bahasa Izzan, Ahmad. (2010). Metodologi
Inggris dengan menggunakan interactive Pembelajaran Bahasa Inggris.
learning. Selain menambah wawasan Bandung: Humaniora
tentang interactive learning juga dapat Linse. T, Caroline and Nunan David.
meningkatkan motivasi siswa dalam (2005). Practical English Language
belajar bahasa Iggris. Teaching Young Learners. Nort
America: McGraw-Hill.
Moleong, J. Lexy. (2002). Metodologi
Penelitian Kualitatif. Bandung: PT.
DAFTAR PUSTAKA Remaja Rosdakarya.
Abidin, Yunus. (2011). Teori Dan Mukarto. (2007). Grow With English an
Implementasi Pembelajaran Bahasa. English Course For Elementary
Hzaa Press School Student Book 5. Jakarta:
Adishara Dwi Arlini. (2010). Penerapan Erlangga
Role Playing dalam Pembelajaran Mulyasa, H. E. (2008). Implementasi
Speaking Kelas IV SD. Skripsi. Kurikulum Tingkat Satuan
Universitas Pendidikan Indonesia Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara
kampus Cibiru: Tidak diterbitkan. Nurgiyantoro, Burhan. (2010). Penilaian
Basrowi dan Suwandi. (2008). Prosedur Pembelajaran Bahasa Berbasis
Penelitian Tindakan Kelas. Bogor: Kompetensi. Yogyakarta:BPFE-
Ghalia Indonesia Yogyakarta
BNSP. (2006). Standar Isi Bahasa Permadi. Dadi, Suryana. Nanan. (2000).
Indonesia. Jakarta: BNSP Pendekatan Metode, Tehnik Dan
Brown, H. Douglas. (2001). Teaching By Model Pembelajaran Bahasa Inggris
Principles An Interactive Approach Di SD dan MI Sesuai
To Language Pedagogy (second ed.). Penyempurnaan/Penyusuaian
Longman: San Francisco State Kurikulum Mulok Bahasa Inggris.
University. Jawa Barat: PT. Sarana Panca Karya
Nusa
74
Jurnal Cakrawala Pendas Vol. 3 No.1 Edisi Januari 2017 ISSN: 2442-7470
75