Anda di halaman 1dari 10

KOMPARASI MORFOLOGI KOTA

SUMBER
CABANG DEFINISI CONTOH KATA KUNCI DEFINISI CONTOH
KEILMUAN
Geoplanning Bentuk, Perkembangan, Pola perkembangan kawasan pola perkembangan PENGARUH
Kawasan,Pembangunan yang cenderung kawasan di sekitar KEBERADAAN
mengelompok di sekitar perguruan tinggi PERGURUAN TINGGI
jalan-jalan lingkungan, Unsoed Purwokerto TERHADAP
sepanjang jalan kolektor PERUBAHAN
primer cenderung pola MORFOLOGI
perkembangan linier dan KAWASAN
perkembangan kawasan SEKITARNYA
yang membentuk seperti
gurita di lingkungan
Kelurahan Grendeng dan
Karangwangkal(Keberadaan,
Tinggi, Morfologi, &
Sekitarnya, 2015).
Kawasan Ekspresi ruang Kota, Morfologi Morfologi kota PERKEMBANGAN
Eksistensi ruang,, kota merupakan ilmu yang Gorontalo pada masa MORFOLOGI KOTA
Perubahan Fisik kota mempelajari bentuk dan kolonial GORONTALO DARI
fungsi kota. mengalami MASA TRADISIONAL
Morfologi memiliki kaitan perubahan dari HINGGA KOLONIAL
erat dengan kualitas spasial berbentuk
dua dimensi dan unsur-unsur memanjang menjadi
pembentuknya yang dapat berbentuk kipas (the
dilihat melalui pola-pola fan city shape),
yang tercipta.(Morfologi karena faktor
Kota Gorontalo Dari Masa geografis kota
Tradisional Hingga Kolonial Gorontalo yang
& Wahid Marzuki Program berada pada sebuah
Doktor Ilmu-Ilmu teluk, diapit dua
Humaniora Fakultas Ilmu sungai (Bone dan
Budaya UGM, n.d.) Bolango), serta
perbukitan terjal di
sisi kiri dan kananya

Budaya, Morfologi merupakan Morfologi kultural Studi, Budaya, Variasi , PROSES


Linguistik kajian yang mengarah adalah studi Bahasa, Kerangka MORFOLOGIS PADA
pada sifat dasar sistem fenomena mor- Interprestasi KULTUR BAHASA
bahasa serta pada fologi dalam sebuah ETNIS SAMAWA
bahasa dan budaya budaya dan
manusia yang memiliki bahasa
alami.(Mataram, alamiah yang kaya
2016) dengan variasi-
variasi dalam
bentuk sebuah kata
untuk me-nandai
perubahan-
perubahan dalam
konteks dan
kerangka
interpretasi
Geografi, Proses perubahan Karakterisasi Jaringan lembah sungai, MORFOLOGI
bentuk permukaan dilakukan terhadap Bentuk Karakter KARSTGUNUNG
ataupun bawah morfologi cekungan SEWU ASTER
permukaan karst yang karst yaitu terkait
terus terjadi secara pola sebaran
perlahan.(Budiyanto, cekungan,
2014) kelerengan, dan
kekasaran
permukaan
cekungan
Morfologi Perpaduan arsitektur Bentuk atap masjid Karakteristik,Bentuk KONSEP ARSITEKTUR
Arsitektur Jawa dan Sunda pada Jawa yang beratap ,Variasi JAWA DAN SUNDA
arsitektur Masjid tajug dan bervariasi PADA MASJID
Agung Sang Cipta dengan tumpang AGUNG SANG CIPTA
Rasa, pada denah dan dua atau RASA CIREBON
atap merupakan lebih, sedangkan
arsitektur Sunda, pada masjid Sunda
sedang kan arsitektur berbentuk
Jawa pada pembagian pelana dan limasan,
ruang, elemen kaki bentuk atap Masjid
bangunan, badan Agung
bangunan dan ragam Sang Cipta Rasa
hias.(Muffid, yang berbentuk
Supriyadi, & limasan tetapi
Rukayah, n.d.) bertumpang tiga,
dapat diduga
terjadinya
perpaduan dua
arsitektur
tradisional dengan
berbentuk limasan
yang dipengaruhi
arsitektur
Sunda sedangkan
atap bertumpang
tiga
merupakan
pengarruh arsitektur
Jawa seperti
pada masjid Jawa
kuno pada
umumnya
Geografi, Kota massa bangunan, Morfologi merupakan Kawasan MORFOLOGI
sirkulasi, ruang terbuka, artikulasi formal untuk permukiman sekoja KAWASAN
mengenai pola membentuk karakter berdasarkan ekspresi PEMUKIMAN SEKOJA
keruangan arsitektur, dan dapat dibaca keruangan morfologi JAMBI
melalui pola, hierarki, dan kota berkembang
hubungan ruang.. (Nasional, dengan bentuk tidak
Wilayah, & Kota, 2019) berpola (Unpatterned
Cities).

Geografi, Kota Tata Ruang, Konsep, Morfologi Kota adalah Perkembangan kota PERKEMBANGAN
Ontologi, Kualitatif Suatu Model Penjelasan Cirebon dapat MORFOLOGI KOTA
yang berhubungan dengan dimasukkan ke dalam CIREBON DARI MASA
ekspresi dan ekstensi tata bentuk linear KERAJAAN HINGGA
ruang kota.(Hendro, Sejarah,bersimpul AKHIR MASA
& Diponegoro, 2014) multi, walaupun di KOLONIAL
masa kerajaan
mungkin berbentuk
konsentris bersimpul
multi atau konsentris
terserak.
Kota,Planologi proses dinamika, ruang Morfologi kota merupakan pengaruh morfologi PENGARUH
kota, berkembang proses dinamika kota terhadap ekologi MORFOLOGI KOTA
pembentukan ruang kota Gampong TERHADAP EKOLOGI
yang terjadi secara terus Lamseupeung mulai PERKAMPUNGAN
menerus (tumbuh dan berdampak pada TRADISIONAL DI
berkembang), sejalan dengan perubahan fisikal KOTA BANDA ACEH ,
tuntutan dan kebutuhan yang membentuk INDONESIA
secara kontekstual oleh kampung kota yang
berbagai kumuh dan
faktor.(Wulandari & Aulia, masyarakat yang
2018) mulai heterogen.
Kawasan, karakteristik kegiatan- faktor dominan Faktor dominan, Pola STUDI MORFOLOGI
kegiatan dalam ruang perkembangan kota organik, pola semi grid KAWASAN
yang mempengaruhi pada masa awal masa pemerintahaan KOTAGEDE DI KOTA
faktor fisik suatu kota Kotagede adalah Modern YOGYAKARTA
sebagai tempat faktor politik dan
pelaksanaan kegiatan filosofi, yang
dan bentuk- bentuk berhubungan
fisik lingkungan yang dengan status
diakibatkan oleh Kotagede sebagai
faktor non fisik dari ibukota kerajaan
terbentuknya suatu Mataram Pola
morfologi kota.(S. organik yang ada
Chandrasekhar, 1992) telah membaur
dengan pola semi-
grid dari masa
pemerintahan
modern yang
terlihat pada
perluasan wilayah
Geografi, jenis-jenis ruang,, unsur Morfologi Tata guna lahan pada TIPOMORFOLOGI
Kota spasial individu, struktur adalah untuk kawasan tepian PERMUKIMAN
formal mengidentifikasi dan sungai Martapura TEPIAN SUNGAI
menjelaskan pada jaman dahulu MARTAPURA KOTA
jenis-jenis ruang yang merupakan daerah BANJARMASIN
mensintesis beragam unsur perdagangan yang
spasial individu, dan didominasi oleh
kemudian meneliti proses rumah lanting
evolusi lingkungan. sebagai tempat
(Afdholy, 2019) berdagang. Kawasan
ini banyak digunakan
oleh masya- rakat
untuk berdagang
dikarenakan sungai
pada jaman dahulu
merupakan jalur per-
dagangan yang
sangat penting untuk
kota Banjarmasin.

Kota,Planologi representasi morfologis Morfologi secara fungsional Konsep mikrokosmos KAJIAN MORFOLOGI
perkotaan tentang yang dapat dualistis cenderung DAN LEGAL FORMAL
perkotaan dilihat berdasarkan fungsi lebih mudah KEDHATON DAN
bentuk,prinsip, sakral, sumbu sakral dan dipahami karena LINGKUNGAN
mikrokosmosdualistis, ruang profane serta terlihat dalam wujud BALUWARTI KRATON
identifkasi legal fisik. Penerapan SURAKARTA
formal.(Darini, 2018) prinsip SEBAGAI
mikrokosmosdualistis KAWASAN HERITAGE
bertujuan untuk
menghadirkan
keseimbangan dua
elemen yang
berlawanan dalam
semesta
Kota,Planologi Fungsional, Faktor-faktor yang Morfologi secara IDENTIFIKASI POLA
Karakteristik, Visualisasi mempengaruhi bentuk kota struktur MORFOLOGI KOTA
yaitu faktor bentang alam pemerintahannya (STUDI KASUS:
atau geografis, maka SEBAGIAN
transportasi, sosial, ekonomi kawasan alun-alun KECAMATAN,KLOJEN
dan regulasi. Tugu merupakan DI KOTA MALANG)
(Urban pusat pemerintahan
Morphology Type)(Tallo, kota Malang yang
Pratiwi, & Astutik, 2014). ditunjang dengan
adanya fasilitas
pendidikan, militer
dan tentunya fasilitas
perkantoran. Jika
dilihat dari segi
fungsionalnya maka
masing-masing
kawasan memiliki
bentuk ciri dan
karakteristik.

Kawasan, Pertumbuhan, Fungsi, Pertumbuhan perkotaan Pertumbuhan DINAMIKA


Demografi adalah proses meningkatnya perkotaan di Kota PERTUMBUHAN
atau bertumbuhnya fisik Surakarta terus PERKOTAAN DI
spasial dan jumlah mengalami KAWASAN
demografi sebagai akibat pertumbuhan hingga PERKOTAAN
dari meningkatnya fungsi ke Wilayah Peri SURAKARTA
perkotaan(Iqbal & Basuki, Urban dan
2017) menjadikan sebuah
aglomerasi
perkotaan.
Pertumbuhan yang
dialami sebesar 84%
dari kondisi awal
pengamatan. Faktor
yang paling
signifikan
mempengaruhi
pertumbuhan
perkotaan di
Kawasan Perkotaan
Surakarta adalah
faktor PDRB.
Geografi, Kota Bentuk, Arsitekrtural, Morfologi kota dalam hal ini Bangunan yang MORFOLOGI DAN
Perkembangan merupakan studi mencari mempunyai peranan TIPOLOGI KOTA
perkembangan bentuk, yaitu penting dalam SUMENEP
bentuk fisik arsitektural pembentukan
kawasan kota. morfologi kota
Perkembangan bentuk fisik adalah bangunan
kota terjadi melalui dua Keraton, Masjid
proses yakni: proses formal Jamik dan Makam
(melalui proses perencanaan Asta Tinggi.
dan perancangan) dan proses Kemudian disusul
organis (proses yang tidak oleh bangunan-
direncanakan dan bangunan yang
berkembang dengan mengikuti
sendirinya).(Srilestari, perkembangan jalan
Surya, Lovia, & Widiastuti, yang konsentrik
n.d.)
Budaya, Seni Morfologi gradien Morfologi Gradien Gradient, Motif, PENERAPAN METODE
dapat disebut citra terbukti Kontemporer MORFOLOGI
tepi, karena dengan menghasilkan GRADIEN UNTUK
mengurangkan operasi kualitas PERBAIKAN
hasil penebalan dan deteksi tepi terbaik KUALITAS DETEKSI
penipisan maka akan dibandingkan TEPI PADA CITRA
diperoleh citra yang dengan operator MOTIF BATIK
menonjolkan tepi lain. Para designer
obyek, karena daerah disarankan dapat
non-tepi obyek sudah memanfaatkan
hilang karena keunggulan metode
pengurangan tersebut Morfologi Gradien
(Sutikno, Utami, & melalui
Sunyoto, 2014) pengembangan
motif batik
yang tidak terbatas
pada motif
kontemporer

Budiyanto, E. (2014). Karakteristik Morfologi Cekungan Karst Gunungsewu Melalui Data GDEM ASTER. (May), 37. Diambil dari
https://www.researchgate.net/profile/Eko_Budiyanto4/publication/325466608_Karakteristik_Morfologi_Cekungan_Karst_Gunungsewu_Melalui_Data_
GDEM_ASTER/links/5b0fc9a4aca2725783f49cb6/Karakteristik-Morfologi-Cekungan-Karst-Gunungsewu-Melalui-Data-GDEM-ASTER.pd

Darini, R. P. (2018). Kajian Morfologi Dan Legal Formal Kedhaton Dan Lingkungan Baluwarti Kraton Surakarta Sebagai Kawasan Heritage. Jurnal
Planologi, 15(1), 66. https://doi.org/10.30659/jpsa.v15i1.2719
Hendro, E. P., Sejarah, J., & Diponegoro, U. (2014). Perkembangan Morfologi Kota Cirebon Dari Masa Kerajaan Hingga Akhir Masa Kolonial. Paramita:
Historical Studies Journal, 24(1). https://doi.org/10.15294/paramita.v24i1.2861

Iqbal, M., & Basuki, Y. (2017). DINAMIKA PERTUMBUHAN PERKOTAAN DI KAWASAN PERKOTAAN ( Dynamics of Urban Growth in Surakarta Urban
Area ). 609–618.

Keberadaan, P., Tinggi, P., Morfologi, P., & Sekitarnya, K. (2015). Geoplanning. 2(1), 51–68.

Mataram, U. (2016). Proses morfologis pada kultur bahasa etnis samawa. 2(2), 214–232. https://doi.org/10.22225/jr.2.2.282.214-232.PROSES

Morfologi Kota Gorontalo Dari Masa Tradisional Hingga Kolonial, P., & Wahid Marzuki Program Doktor Ilmu-Ilmu Humaniora Fakultas Ilmu Budaya
UGM, I. (n.d.). PERKEMBANGAN MORFOLOGI KOTA GORONTALO DARI MASA TRADISIONAL HINGGA KOLONIAL MORPHOLOGICAL
DEVELOPMENT of GORONTALO CITY FROM TRADITIONAL ERA UNTIL COLONIAL ERA. 39–58. Diambil dari
https://www.gorontaloprov.go.id/prof

Muffid, M., Supriyadi, B., & Rukayah, R. S. (n.d.). Konsep Arsitektur Jawa Dan Sunda Pada Masjid Agung. 65–70.

Nasional, S., Wilayah, P., & Kota, D. A. N. (2019). Morfologi Kawasan Permukiman Sekoja Jambi. 65–74.

S. Chandrasekhar, F. R. S. (1992). No 主観的健康感を中心とした在宅高齢者における 健康関連指標に関する共分散構造分析Title. Liquid Crystals.

Srilestari, R. N., Surya, D., Lovia, T., & Widiastuti, N. (n.d.). Morfologi dan tipologi kota sumenep. 447–454.

Sutikno, A., Utami, E., & Sunyoto, A. (2014). Intisari.

Tallo, A., Pratiwi, Y., & Astutik, I. (2014). Identifikasi Pola Morfologi Kota (Studi Kasus : Kecamatan Klojen, Kota Malang). Jurnal Perencanaan Wilayah
dan Kota, 25(3), 213–227. https://doi.org/10.5614/jpwk.2015.25.3.3

Wulandari, E., & Aulia, F. (2018). PENGARUH MORFOLOGI KOTA TERHADAP EKOLOGI PERKAMPUNGAN TRADISIONAL DI KOTA BANDA ACEH
, INDONESIA. 1, 45–54.

Anda mungkin juga menyukai