Anda di halaman 1dari 8

SATUAN ACARA PENYULUHAN

(PERAWATAN PERINEUM)

A. IDENTITAS
1. Topik / masalah : perawatan perineum
2. Sub topik : Pengertian,waktu perawatan, penatalaksanaan,
faktor yang mempengaruhi, dampak
3. Tempat : Ruang Nifas
4. Waktu : 30 menit
5. Sasaran : Ibu post partum
6. Petugas : Mahasiswa program profesi Ners STIKMA

B. TUJUAN INSTRUKSIONAL
1. Umum
Setelah dilakukan penyuluhan tentang Perawatan perineum di
harapkan audiens dapat memahami pentingnya Perawatan
perineum.

2. Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan tentang Perawatan perineum di
harapkan audiens memahami tentang
a. Perawatan perineum
b. Langkah-langkah Perawatan perineum
c. Keuntungan Perawatan perineum sendiri

C. MATERI ( Terlampir )
1. Pengertian Perawatan perineum
2. Langkah-langkah Perawatan perineum
3. Manfaat Perawatan perineum sendiri
D. KEGIATAN PENYULUHAN
KEGIATAN PENYULUH AUDIENCE MEDIA METODE
Pembukaan 1.Mengucapkan -Menjawab leaflet Ceramah
5 menit salam salam
2.Memperkenalkan -Mendengar-
diri kan
3.Menjelaskan TIU
dan TIK
4.Menjelaskan
cakupan materi
yang akan di
sampaikan

Penyajian 1.Menjelaskan -Menyimak dan leaflet Ceramah


20 menit pengertian men-
Perawatan dengarkan
perineum
2.Waktu perawatan
luka perineum -menyimak dan Ceramah
3.Penatalaksanaan men-
luka perineum dengarkan
4.Fakor yang
mempengaruhi
perawatan
perineum -menyimak dan
Ceramah
5.Dampak dari men-
perwatan luka dengarkan
perineum
Penutup 1.Menutup perte- -Mendengar- leaflet Ceramah
10 menit muan dg kan
menyimpulkan
materi yg telah
di bahas
2.Melakukan -Menjawab
evaluasi dg
memberikan
pertanyaan pd
audiens
3.Memberi - bertanya
kesempatan
audiens untuk
bertanya
4.Menjawab - mendengarkan
pertanyaan
audiens
-Menjawab
5.Memberi salam salam
penutup

E. Pengorganisasian
Moderator : Ni Luh Eka Puspawardani
Penyaji : Bq Diah Rizki Fitriani
Observer : Adi Muntazirin
Fasilitator : Ruslan Agandi
Perawatan Perineum

1. Pengertian

Lingkup perawatan perineum ditujukan untuk pencegahan


infeksi organ-organ reproduksi yang disebabkan oleh masuknya
mikroorganisme yang masuk melalui vulva yang terbuka atau
akibat dari perkembangbiakan bakteri pada peralatan penampung
lochea (pembalut) (Feerer, 2001).

Sedangkan menurut Hamilton (2002), lingkup perawatan


perineum adalah

 Mencegah kontaminasi dari rektum


 Menangani dengan lembut pada jaringan yang terkena
trauma
 Bersihkan semua keluaran yang menjadi sumber bakteri dan
bau.

2. Waktu Perawatan

Menurut Feerer (2001), waktu perawatan perineum adalah

 Saat mandi

Pada saat mandi, ibu post partum pasti melepas pembalut,


setelah terbuka maka ada kemungkinan terjadi kontaminasi
bakteri pada cairan yang tertampung pada pembalut, untuk itu
maka perlu dilakukan penggantian pembalut, demikian pula pada
perineum ibu, untuk itu diperlukan pembersihan perineum.

 Setelah buang air kecil


Pada saat buang air kecil, pada saat buang air kecil
kemungkinan besar terjadi kontaminasi air seni pada rektum
akibatnya dapat memicu pertumbuhan bakteri pada perineum
untuk itu diperlukan pembersihan perineum.

 Setelah buang air besar.

Pada saat buang air besar, diperlukan pembersihan sisa-sisa


kotoran disekitar anus, untuk mencegah terjadinya kontaminasi
bakteri dari anus ke perineum yang letaknya bersebelahan maka
diperlukan proses pembersihan anus dan perineum secara
keseluruhan.

3. Penatalaksanaan
 Persiapan
Ibu Pos Partum

Perawatan perineum sebaiknya dilakukan di kamar mandi


dengan posisi ibu jongkok jika ibu telah mampu atau berdiri
dengan posisi kaki terbuka.

 Alat dan bahan

Alat yang digunakan adalah botol, baskom dan gayung dan


handuk bersih. Sedangkan bahan yang digunakan adalah air
biasa, pembalut nifas baru dan antiseptik (Fereer, 2001).

 Langkah-langkah perawatan luka perineum

Perawatan khusus perineal bagi wanita setelah


melahirkan anak mengurangi rasa ketidaknyamanan,
kebersihan, mencegah infeksi, dan meningkatkan penyembuhan
dengan prosedur pelaksanaan menurut Hamilton (2002) adalah
sebagai berikut:
 Ganti pembalut wanita yang bersih setiap 4-6 jam.
Posisikan pembalut dari arah depan dengan baik agar
tidak tergeser.
 Lapaskan pembalut dari arah depan kebelakang untuk
menghindari penyebaran bakteri dari anus ke kemaluan.
 Cebok dari arah depan kebelakang untuk mencegah
kontaminasi luka kemauan dari daerah anus.
 Bilas dengan air biasa/cairan anti septik pada daerah
kemaluan setelah BAB.

 Keringkan dengan handuk dengan cara ditepuk dari arah


depan kebelakang.
 Jangan memegang daerah kemaluan sampai area tersebut
pulih.
 Rasa gatal di sekitar jahitan adalah normal, hal
tersebut merupakan tanda penyembuhan, untuk
mengurangi rasa tidak nyaman sebaiknya berendam di
air biasa atau kompres dingin.
 Hindari berdiri atau duduk lama, untuk mengurangi
tekanan pada daerah kemaluan, tidur miring lebih
dianjurkan.

Parameter yang digunakan dalam evaluasi hasil


perawatan adalah:

 Perineum tidak lembab


 Posisi pembalut tepat
 Ibu merasa nyaman

4. Faktor yang Mempengaruhi Perawatan Perineum


 Gizi
Faktor gizi terutama protein akan sangat mempengaruhi
terhadap proses penyembuhan luka pada perineum karena
penggantian jaringan sangat membutuhkan protein.

 Obat-obatan

Steroid : Dapat menyamarkan adanya infeksi dengan menggangu


respon inflamasi normal.

Antikoagulan : Dapat menyebabkan hemoragi.

Antibiotik spektrum luas / spesifik : Efektif bila


diberikan segera sebelum pembedahan untuk patolagi
spesifik atau kontaminasi bakteri. Jika diberikan setelah
luka ditutup, tidak efektif karena koagulasi intrvaskular.

 Keturunan

Sifat genetik seseorang akan mempengaruhi kemampuan


dirinya dalam penyembuhan luka. Salah satu sifat genetik
yang mempengaruhi adalah kemampuan dalam sekresi insulin
dapat dihambat, sehingga menyebabkan glukosa darah
meningkat. Dapat terjadi penipisan protein-kalori.

 Sarana prasarana

Kemampuan ibu dalam menyediakan sarana dan prasarana dalam


perawatan perineum akan sangat mempengaruhi penyembuhan
perineum, misalnya kemampuan ibu dalam menyediakan
antiseptik.

 Budaya dan Keyakinan


Budaya dan keyakinan akan mempengaruhi penyembuhan
perineum, misalnya kebiasaan tarak telur, ikan dan daging
ayam, akan mempengaruhi asupan gizi ibu yang akan sangat
mempengaruhi penyembuhan luka.

5. Dampak Dari Perawatan Luka Perineum

Perawatan perineum yang dilakukan dengan baik dapat


menghindarkan hal berikut ini:

 Infeksi

Kondisi perineum yang terkena lokia dan lembab akan sangat


menunjang perkembangbiakan bakteri yang dapat menyebabkan
timbulnya infeksi pada perineum.

 Komplikasi

Munculnya infeksi pada perineum dapat merambat pada saluran


kandung kemih ataupun pada jalan lahir yang dapat berakibat
pada munculnya komplikasi infeksi kandung kemih maupun
infeksi pada jalan lahir.

 Kematian ibu post partum

Penanganan komplikasi yang lambat dapat menyebabkan


terjadinya kematian pada ibu post partum mengingat kondisi
fisik ibu post partum masih lemah (Suwiyoga, 2004).

Anda mungkin juga menyukai