Oleh :
IMFRANTONI PURBA
05111003014
FAKULTAS PERTANAN
TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
INDERALAYA
2012
Kata Penghantar
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkatnyalah
dan penyertaanNya, kami dapat menyusun makalah Praktikum Kimia Organik yana berjudul
keamanan laboratorium. Seperti yang kita ketahui Keselamatan dalam
laboratorium adalah tanggungjawab hukum dan moral yang penting
untuk semua pengawas baik di bidang akademik maupun industri. Pengetahuan tentang
keamanan laboratorium dan melakukannya secara nyata akan menyediakan persiapan yang
dibutuhkan untuk melanjutkan tanggung jawab selanjutnya. Kami telah mencoba untuk membuat
panduan ini agar singkat dan terfokus pada butir-butir penting. Kami
mengharapkan Saudara untuk membacanya dengan hati-hati dan menyimpannya sebagai acuan
bekerja dalam laboratorium. Semua mahasiswa diharapkan untuk menjaga sikap yang
profesional terhadap keselamatan mereka dan orang lain.
Dalam makalah ini kami menuliskannya dengan keterbatasan kami, kami sadar makalah kami ini
masih jauh dari kata sempurna,bahkan dikatan baik pun belum tentu. Oleh karena itu, kami
harapkan kritik dan saran yang membangun untuk makalah kami ini dari pembaca.Semoga
makalah kami ini berguna dan semoga makalah kami ini dapat menambah wawasan bagi
semua,terutama pembaca.
Penulis
DAFTAR ISI
Kata penghantar..........................................................................................................1
Daftar isi.....................................................................................................................2
Pendahuluan..............................................................................................................3
a.latar belakang.............................................................................................3
b. Rumusan masalah......................................................................................5
c.tujuan..........................................................................................................5
Keselamatan kerja di laboratorium.............................................................................6
Simbol kimia berbahaya.............................................................................................27
Penutup.....................................................................................................................35
Kesimpulan...............................................................................................................35
Daftar pustaka..........................................................................................................36
BAB 1
PENDAHULUAN
A.LATAR BELAKANG
Selama abad yang lalu, kimia telah membuat kita semakin memahami dunia fisik dan
biologis serta kemampuan kita untuk memanipulasinya. Pekerjaan yang dilakukan di
laboratorium kimia di seluruh penjuru dunia terus memungkinkan kemajuan penting di dunia
sains dan teknik. Laboratorium kimia menjadi pusat pemerolehan pengetahuan dan
pengembangan materi baru untuk digunakan di masa depan, serta pusat pemantauan dan
pengendalian bahan kimia yang saat ini digunakan secara rutin dalam ribuan proses komersial.
Sebagian besar bahan kimia yang saat ini dihasilkan dan digunakan adalah bahan yang
bermanfaat, tetapi sebagian juga berpotensi merusak kesehatan manusia, lingkungan, dan sikap
masyarakat terhadap perusahaan kimia. Lembaga harus menyadari potensi penyalahgunaan
secara tidak sengaja dan sengaja seperti terorisme atau perdagangan obatobatan ilegal.
Laboratorium menghadapi sejumlah ancaman, termasuk pencurian informasi sensitif, peralatan
bernilai tinggi, dan bahan kimia dengan “penggunaanganda” yang mungkin digunakan sebagai
senjata. Keamanan telah menjadi komponen penting pengoperasian laboratorium. Sistem
keamanan laboratorium yang baik dapat mengurangi sejumlah risiko, seperti:
• Pencurian atau penyalahgunaan peralatan yang sangat penting atau bernilai tinggi;
• Pencurian atau penyalahgunaan bahan kimia atau bahan “penggunaanganda“ yang mungkin
digunakan untuk kegiatan ilegal;
• Ancaman dari kelompok aktivis;
• Pelepasan atau pemaparan bahan berbahaya secara tidak sengaja atau sengaja;
• Sabotase bahan kimia atau peralatan bernilai tinggi;
• Publikasi informasi sensitif; dan
• Pekerjaan ilegal atau eksperimentasi laboratorium yang tidak sah.
Jenis dan tingkat sistem keamanan bergantung pada beberapa faktor, termasuk:
• Jenis ancaman yang diterima dan jumlah bahan dan peralatan;
• Pengetahuan kelompok atau individu yang memberikan ancaman;
• Riwayat pencurian, sabotase, dan kekerasan yang diarahkan ke atau di dekat laboratorium;
• Persyaratan atau panduan peraturan;
• Adanya sesuatu yang menarik perhatian; atau
• Masalah terkait “penggunaan-ganda“ atau keamanan informasi.
(Moran dan Masciangioli, 2010)
Penyelamatan dan pengamanan bahan kimia bisa mengurangi risiko-risiko ini. Budaya
baru yang berisi kesadaran keselamatan dan keamanan, akuntabilitas, penataan, dan pendidikan
telah berkembang di seluruh dunia di laboratorium milik industri kimia, pemerintah, dan
lembaga pendidikan. Laboratorium telah mengembangkan prosedur dan peralatan khusus untuk
menangani dan mengelola bahan kimia secara selamat dan aman. Pengembangan “budaya
keselamatan dan keamanan” menghasilkan laboratorium yang aman dan sehat bagi lingkungan
tempat kita mengajar, belajar, dan bekerja
Laboratorium kimia lebih memiliki banyak permasalahan jika dibandingkan dengan
laboratorium yang lain. Umumnya bahan-bahan kimia merupakan bahan-bahan yang berbahaya,
yang dapat berpengaruh terhadap kesehatan pengguna laboratorium. Ada bahan-bahan kimia
yang mudah terbakar, atau bahkan menimbulkan ledakan. Dengan demikian penggunaan
laboratorium kimia memerlukan suatu desain pengelolaan yang mampu menekan kemungkinan
terjadiya bahaya-bahaya tersebut sekecil mungkin.
Jika dilihat dari fungsinya, laboratorium kimia memiliki beberapa fungsi, yang antara lain untuk
:
1.Uji mutu suatu bahan
2. Penelitian dan pengembangan
3. Tempat pendidikan
Oleh karena itu dalam pengelolaannya perlu diperhatikan fungsi dari laboratorium kimia
itu sendiri. Pengelolaan laboratorium kimia berkaitan dengan pengelolaan bahan, peralatan,
maupun pengguna laboratorium. Pengelolaan bahan memerlukan kriteria – kriteria tertentuyang
disesuaikan dengan jenis dan sifat-sifat bahan itu. Pengelolaan pengguna laboratorium dapat di
atur dengan memberlakukan tatacara yang harus dipatuhi. Adapun pengelolaan peralatan
memerlukan suatu mekanisme tertentu yang aman, cepat dan efisien.
B. RUMUSAN MASALAH
Banyak masalah yang timbul dalam melakukan suatu percobaan atau penelitian, dalam
praktikum kimia ini, akan banyak sekali kesalahan atau kecerobohan yang akan terjadi, misalnya
Kecelakaan dengan berbagai larutan, untuk menghindari terjadinya hal-hal yang demikian, harus
memenuhi tata cara yang sudah ditentukan.
C.TUJUAN
Untuk menghindari terjadinya kecelakaan dalam praktikum kimia organic ini
Untuk mengetahui bahan-bahan apa saja yang berbahaya atau tadak dalam laboratorium kimia
organic
Lebih berhati-hati dalam menggunakan larutan ataupun zat-zat yang ada ada lab kimia organic
Menaati semua peraturan yang telah ditentukan
Keselamatan kerja di laboratorium merupakan hal penting yang harus selalu diperhatikan
oleh mahasiswa dan asisten. Semua percobaan kimia sangat berbahaya apabila tidak hati – hati.
Lakukanlah percobaan sesuai dengan penuntun percobaan yang telah didiskusikan.
Bersikap tanggung jawab pada setiap saat anda berada di dalam laboratorium
Ikuti semua peraturan tertulis dan tidak tertulis dengan baik. Jika anda tidak mengerti suatu
peraturan atau suatu prosedur, bertanyalah kepada dosen anda sebelum melanjutkan aktivitas
anda.
Jangan pernah bekerja sendirian di dalam laboratorium. Tidak ada mahasiswa yang diijinkan
bekerja di dalam ruangan tanpa kehadiran dosen.
Ketika memasuki ruangan, jangan menyentuh peralatan, bahan kimia, atau material lainnya di
daerah laboratorium sampai anda diperbolehkan.
Hanya lakukan percobaan yang sudah diijinkan oleh dosen. Ikuti semua langkah percobaan
dengan hati-hati, baik yang tertulis maupun yang tidak tertulis. Percobaan yang tidak diijinkan
tidak boleh dilakukan.
Dilarang makan, minum, atau mengunyah permen karet di dalam laboratorium. Dilarang
menggunakan peralatan gelas sebagai wadah makanan atau minuman.
Siapkan diri untuk melakukan pekerjaan di dalam laboratorium. Baca semua prosedur dengan
seksama sebelum memasuki laboratorium. Jangan pernah bermain-main di dalam laboratorium.
Senda-gurau, candaan, dan keisengan adalah tindakan yang berbahaya serta dilarang.
Selalu bekerja di daerah yang berventilasi baik.
Perhatikan praktek pemeliharaan yang baik. Daerah bekerja harus selalu dijaga kebersihan dan
kerapihannya setiap saat.
Waspada dan bekerja dengan hati-hati setiap saat ketika berada di dalam laboratorium.
Laporkan kepada dosen secepatnya jika terdapat kondisi yang tidak aman.
Buang semua sisa bahan kimia dengan baik. Jangan mencampurkan bahan kimia di dalam
wastafel. Wastafel hanya boleh digunakan untuk air. Pastikan tempat pembuangan bahan kimia
dan larutan kimia kepada dosen anda.
Label dan instruksi peralatan harus dibaca dengan seksama sebelum penggunaan. Siapkan dan
gunakan alat sesuai petunjuk dosen anda.
Jauhkan tangan dari wajah, mata, mulut, dan tubuh ketika menggunakan bahan kimia atau
peralatan laboratorium. Cuci tangan dengan sabun dan air setelah melakukan semua percobaan.
Percobaan harus dipantau pribadi setiap saat. Jangan berkeliaran di dalam ruangan, mengganggu
mahasiswa lain, mengejutkan mahasiswa lain, atau mengganggu percobaan mahasiswa lain.
Lokasi and prosedur operasi peralatan keamanan harus diketahui, termasuk: P3K and pemadam
kebakaran. Lokasi alarm kebakaran dan pintu darurat juga harus diketahui.
Tindakan yang harus dilakukan jika ada latihan kebakaran selama bekerja di laboratorium harus
diketahui; wadah bahan harus ditutup and semua peralatan listrik dimatikan.
PAKAIAN
Setiap saat bahan kimia, panas, atau peralatan gelas digunakan, mahasiswa harus menggunakan
safety goggles. TIDAK ADA PENGECUALIAN UNTUK PERATURAN INI.
Lensa kontak dilarang dipakai ketika di dalam laboratorium.
Gunakan pakaian yang layak selama berada di dalam laboratorium. Rambut yang panjang,
perhiasan yang menjuntai, serta pakaian yang terlalu longgar berbahaya digunakan ketika berada
di dalam laboratorium. Rambut yang panjang harus diikat, perhiasan yang menjuntai serta
pakaian yang longgar harus diamankan. Sepatu harus menutupi kaki sepenuhnya. Tidak ada
sandal yang diijinkan selama bekerja di laboratorium.
Jas lab atau baju luar harus dipakai selama percobaan laboratorium.
Jangan pernah menangani gelas pecah dengan tangan anda. Gunakan sapu dan pengki untuk
membersihkan pecahan gelas. Letakkan pecahan gelas di dalam wadah khusus untuk
pembuangan.
Perhatikan peralatan gelas sebelum pemakaian. Jangan pernah menggunakan peralatan gelas
yang pecah, retak, atau kotor.
Jika anda tidak mengerti cara menggunakan suatu peralatan, tanyakan kepada dosen!
Jangan mencuci peralatan gelas yang panas di dalam air dingin. Peralatan gelas mungkin pecah.
PEMANASAN BAHAN KIMIA
Dilarang menggunakan pemanas sendiri. Jaga supaya rambut, pakaian, dan tangan berada pada
jarak aman dari pemanas setiap saat. Penggunaan pemanas hanya dibolehkan ketika berada
dalam pengawasan dosen.
Peralatan gelas yang digunakan untuk pemanasan akan tetap panas untuk waktu yang lama.
Peralatan gelas tersebut harus disimpan pada tempat khusus untuk menurunkan temperaturnya
dan diangkat dengan hati-hati. Gunakan penjepit atau sarung tangan pelindung jika diperlukan.
Jangan pernah melihat ke dalam wadah yang sedang dipanaskan.
Dilarang meletakkan peralatan yang panas di atas meja laboratorium. Selalu gunakan tatakan.
Biarkan peralatan yang panas untuk waktu yang lama sampai dingin sebelum menyentuh
peralatan tersebut.
Inspeksi
Bagian sistem pengukuran kinerja yang sangat penting adalah program inspeksi reguler
terhadap semua praktik dan fasilitas keselamatn dan keamanan. Namun, melakukan inspeksi
masih merupakan langkah pertama. Lembaga harus memecahkan masalah untuk mencapai status
yang lebih selamat dan lebih aman. Sangat penting untuk mendokumentasikan dan berbagi hasil
inspeksi dan penyelesaian masalah dengan staf.
MENGAKOMODASI KELAYAKAN PAKAIAN DAN PERILAKU
Semua staf dan pengunjung laboratorium harus dididik tentang pentingnya memakai
pakaian yang tepat dan sepatu pelindung. Mereka harus mempunyai akses mudah kepakaian
yang layak dipakai untuk laboratorium, seperti jas lab dan sarung tangan, meskipun mereka lebih
memilih memakai pakaian biasa diluar laboratorium. Emosi dan kesederhanaan mungkin
membuat orang tidak suka, terutama wanita, melakukan tindakan pencegahan jika mereka telah
terpercik oleh bahan berbahaya. Sebagian staf mungkin tidak mau langsung mengganti pakaian
mereka yang terkontaminasi atau menggunakan pancuran keselamatan dengan benar. Untuk
memenuhi kelayakan pakaian dan perilaku , korden sederhana harus ditambahkan dipancuran
keselamatn, dan pakaian ganti harus disediakan di dekat pancuraan tersebut. Penting juga bagi
lembaga untuk menyediakan waktu atau lokasi laboratorium yang terpisah untuk siswa pria dan
wanita. Lembaga mungkin perlu merancang secara khusus pakaian dan peralatan pelindung diri
yang dapat dipakai didalam dan diluar pakaian tradisional.
MENEGAKKAN KONSEKUENSI UNTUK PERILAKU BERISIKO
Lembaga terlebih dahulu harus mempublikasikan secara luas semua peraturan untuk
perilaku yang aman dan hukuman akibat pelanggaran terhadap peraturan tersebut. Jika orang-
orang mengetahui bahwa tidak akan ada konsekuensi dari perilaku abai atau penuh risiko atau
pelanggaran keamanan, mereka tidak akan bersemangat untuk mengubah kebiasaan mereka.
Konsekuensi akibat pelanggaran keselamatan atau keamanan dapat meliputi pengumuman
pelanggaran, larangan penggunaan fasilitas dan peralatan laboratorium, denda berupa uang,
penarikan dukungan keuangan, atau pemberhentian kerja. Konsekuensi harus sesuai dengan
keseriusan pelanggaran. Untuk mendukung kepatuhan pada peraturan, pimpinan juga harus
memberikan penghargaan kepada orang yang terus melakukan tindakan penyelamatan dan
mempunyai perilaku yang bertanggung jawab. Pemberian penghargaan dapat berupa uang atau
penghargaan yang layak.
VENTILASI LABORATORIUM
Sistem ventilasi laboratorium penting untuk mengontrol bahan kimia yang terbawa di
udara dalam laboratorium. Sistem ventilasi laboratorium yang dirancang dengan baik pasti
disertai, minimal, pemanas dan pendingin yang memadai untuk kenyamanan pegawai dan
pengoperasian peralatan, dan perbedaan antara jumlah udara yang dibuang dari laboratorium
dan jumlah yang dipasok ke laboratorium untuk menjaga tekanan “negatif” antara ruang
laboratorium dan ruang non-laboratorium di dekatnya. Perbedaan tekanan ini mencegah uap
kimia meninggalkan laboratorium secara tidak terkendali.
1. Rencanakan sebelumnya. Tentukan potensi bahaya yang terkait dengan eksperimen sebelum
memulai. Terapkan rencana untuk menangani limbah yang dihasilkan di laboratorium sebelum
memulai pekerjaan apa pun.
2. Batasi paparan ke bahan kimia. Jangan sampai bahan kimia laboratorium bersentuhan
dengan tubuh. Gunakan tudung kimia laboratorium dan perangkat ventilasi lainnya untuk
mencegah paparan ke zat yang menyebar melalui udara kapan pun memungkinkan.
3. Jangan meremehkan risiko. Anggap campuran bahan kimia lebih beracun dibanding
komponennya yang paling beracun. Perlakukan semua senyawa dan zat baru dari toksisitas tak
dikenal sebagai zat beracun.
4. Bersiaplah jika kecelakaan terjadi. Sebelum memulai eksperimen, ketahui tindakan tertentu
yang harus diambil jika terjadi pelepasan zat berbahaya secara tidak disengaja. Ketahui lokasi
semua peralatan keselamatan dan alarm kebakaran serta telepon terdekat, dan ketahui nomor
telepon yang harus dihubungi dan orang yang harus diberi tahu jika terjadi keadaan darurat.
Bersiaplah untuk memberikan tindakan darurat dasar. Selalu beri tahukan kegiatan Anda kepada
rekan kerja agar mereka dapat menanggapi dengan
semestinya. Banyak elemen rencana darurat yang baik dapat diterapkan dengan mudah. Pasang
nomor telepon darurat di tempat yang memungkinkannya ditemukan dan digunakan dengan
semestinya.
Perilaku Pribadi
Semua pengguna laboratorium harus mematuhi standar profesional berikut:
1. Hindari mengganggu atau mengejutkan pengguna lain.
2. Jangan biarkan lelucon praktis, keributan, atau kegaduhan berlebih terjadi kapan pun.
3. Gunakan peralatan laboratorium hanya untuk tujuan yang dimaksudkan.
4. Kaji prosedur keselamatan dasar dengan seluruh pengunjung laboratorium tempat zat
berbahaya disimpan atau digunakan atau tempat kegiatan berbahaya sedang berlangsung.
5. Jika anak di bawah umur diizinkan berada di laboratorium, pastikan mereka mendapat
pengawasan langsung sepanjang waktu dari orang dewasa yang kompeten. Kembangkan
kebijakan terkait anak di bawah umur di dalam laboratorium, dan kaji serta setujui semua
kegiatan anak di bawah umur sebelum kedatangan mereka. Pastikan pegawai laboratorium
lainnya yang berada di area mengetahui keberadaan anak di bawah umur.
PERLINDUNGAN KAKI
Tidak semua jenis alas kaki cocok untuk digunakan di laboratorium di mana bahaya
kimia dan mekanik mungkin terjadi. Kenakan sepatu yang kuat di daerah tempat bahan kimia
berbahaya digunakan atau kerja mekanik dilakukan. Sepatu kayu, sepatu berlubang, sandal, dan
sepatu kain tidak memberikan perlindungan terhadap bahan kimia yang tumpah. Dalam banyak
kasus, sepatu keselamatan adalah pilihan terbaik. Kenakan sepatu dengan lapisan baja di
depannya (steel toe) saat menangani benda yang berat seperti silinder gas. Tutup sepatu mungkin
diperlukan untuk bekerja terutama dengan bahan-bahan berbahaya. Sepatu dengan sol konduktif
berguna untuk mencegah menumpuknya muatan statis, dan sol isolasi bisa melindungi terhadap
kejutan listrik.
PERALATAN KEAMANAN
- Alat pemadam kebakaran yang tepat untuk bahaya kebakaran di laboratorium harus dipasang
dengan baik ke benda yang diam yang mudah dijangkau dan tidak bisa dijatuhkan. Silakan
merujuk ke informasi mengenai jenis-jenis alat pemadam kebakaran untuk mengetahui jenis-
jenis alat pemadam kebakaran.
- Kacamata keselamatan dengan pelindung samping harus digunakan setiap saat di daerah
laboratorium. Lensa kontak tidak boleh digunakan di daerah dimana bahan kimia atau pelarut
digunakan. Tingkat toleransi minimal perlindungan mata untuk penanganan bahan kimia atau
daerah sekitar operasi tersebut adalah:
a. Goggles bersisi lembut, bertudung, dan berventilasi, atau
b. Goggles bersisi lembut, bertudung, dan berventilasi di atas kacamata tanpa pelindung samping,
atau
c. Pelindung muka diatas kacamata keselamatan biasa dengan pelindung samping yang bisa
dipisahkan.
Pekerjaan laboratorium umum, bahkan ketika bahaya mata minimal, memerlukan kacamata
keselamatan dengan pelindung samping yang bisa dipisahkan atau kacamata dengan pelindung
samping yang bisa dipasang. Untuk memesan goggles keamanan standar hubungitoko-
tokokhusus yang bersertifikasi.
KESADARAN
- Semua bahan kimia, peralatan listrik, magnet, bahan biologis, radioaktif, dan temperatur ekstrim
harus diberi label secara jelas disertai dengan tanda peringatan.
- Semua anggota laboratorium harus mengetahui dimana kacamata keselamatan dan sarung
tangan diletakkan di dalam laboratorium.
- Pintu laboratorium harus dikunci setiap saat untuk alasan keamanan. Bahkan ketika
laboratorium ditempati.
PENYIMPANAN
Semua daerah penyimpanan harus ditentukan secara jelas dan dipisahkan dari
tempat kerja rutin (sebagai contoh tidak ada penyimpanan di etalasi atau di atap). Jarum suntik
harus disimpan di tempat yang terkunci dan aman. Tabung suntik dan jarum suntik yang dicuri
atau hilang harus segera dilaporkan keSatuanTugasKeselamatanKerja. Semua tabung gas harus
dirantai secara aman atau ditempelkan pada benda diam untuk mencegah tabung jatuh secara
tidak sengaja.
PEMBUANGAN LIMBAH
Tidak ada akumulasi limbah kertas atau material terbakar lainnya yang akan
diijinkan. Bahan yang tumpah harus dibersihkan segera dengan menggunakan peralatan
tumpahan yang diletakkan di setiap laboratorium. Pembuangan bahan yang digunakan untuk
membersihkan harus dilakukan segera sesuai dengan panduan pembuangan limbah. Pada saat
terjadi tumpahan merkuri, hubungi SatuanTugasKeselamatanKerja. Tumpahan merkuri sangat
berbahaya, jangan melakukan tindakan jika tidak mengetahui prosedurnya. Setiap pekerja
laboratorium bertanggung jawab untuk pembuangan limbah yang dilakukan secepat mungkin
dan secara aman sesuai dengan prosedur departemen. Setiap benda tajam (misalnya jarum, pipet,
slide, silet, tabung darah) yang kontak dengan bahan yang berinfeksi atau bahan biologis yang
berbahaya harus dibuang ke dalam wadah benda tajam. Pipet Pasteur, slide mikroskop dan lain-
lain yang tidak kontak dengan bahan biologis berbahaya tai yang tidak digunakan dalam
perawatan hewan atau penelitian, atau limbah kimia berbahaya, dapat dibuang ke kotak
fiberboard yang kokoh yang digunakan untuk mengumpulkan pecahan kaca. Ketika kotak ini
penuh, kotak ini dapat dilem supaya isi kotak tidak tumpah, kemudian dibuang di tempat sampah
biasa. Setiap jarum atau alat suntik yang sudah digunakan ataupun yang belum digunakan, tidak
peduli penggunaannya, harus selalu diletakkan di dalam wadah benda tajam. Semua peneliti di
departemen diminta untuk menyimpan limbah tersebut sementara di dalam wadah tahan tusukan
untuk diambil oleh SatuanTugasKeselamatanKerjakemudian untuk diinsenerasi dan
pembuangan.
OPERASI
Anggota laboratorium dan peralatan harus terlindung dari suhu, listrik, dan bahaya kimia selama
pengoperasian alat. Kontak listrik tidak boleh kelebihan beban. Kabel listrik harus disimpan
dalam keadaan baik. setiap kabel di lantai harus dilindungi dari lalu lintas laboratorium dengan
menggunakan jembatan kabel. Kabel listrik non-logam tidak boleh digunakan sebagai pengganti
kabel permanen. Kabel yang fleksibel dan kabel tidak boleh dipasang melalui lubang di dinding,
atap, lantai, dan sebagainya. Tag pengunci harus digunakan untuk mencegah kenaikan energi
mendadak selama konstruksi dan perawatan. Ini berlaku untuk sistem listrik, pneumatik, kimia,
hidrolik, dan sistem panas. Peralatan dan operasi harus dipasang dengan benar pada permukaan
yang aman, permanen, dan horizontal untuk mencegah benda jatuh secara tidak sengaja.
Lemariasamharus selalu digunakan ketika bekerja dengan pelarut yang mudah terbakar atau gas
beracun. Asap berbahaya atau yang menyebabkan iritasi harus dibuang keluar gedung.
Bekerjalah dengan selang gas yang direndahkan sejauh mungkin. Ini akan memungkinkan sistem
ventilasi bekerja dengan lebih efektif. Gunakan plexiglas untuk melindungi wadah kaca dari
segala sisi. Ini akan meminimalkan bahaya untuk pekerja yang bekerja dekat dengan potensi
ledakan. Jangan menyiasati peralatan keselamatan. Sebagai contoh, sistem listrik yang
dilengkapi dengan kabel 3-konduktor harus di-ground dengan benar.Hanya orang terlatih dan
yang berwenang yang boleh mengoperasikan peralatan laboratorium. Pintu keluar harus
menyediakan jalan keluar yang bebas dan tidak terhalang.Bahan-bahan tidak boleh ditempatkan
atau disimpan di tangga atau koridor.Pintu kebakaran tidak boleh terhalang atau diganjal terbuka.
Kontaminasi dari makanan, minuman, dan rokok merupakan rute yang potensial
untuk terpapar zat beracun. Merokok TIDAK diijinkan di lokasimanapun di dalam gedung.
Tidak ada makanan atau minuman yang boleh disimpan atau dikonsumsi di laboratorium
manapun, bahkan jika laboratorium untuk sementara digunakan sebagai ruang kantor. Peralatan
gelas dan perkakas yang pernah digunakan untuk operasional laboratorium tidak boleh
digunakan untuk menyiapkan atau mengkonsumsi makanan atau minuman. Lemari es
laboratorium, mesin es, kotak es dan sejenisnya tidak boleh digunakan untuk menyimpan
makanan. Selalu berikan peralatan keselamatan dan informasi mengenai prosedur keselamatan di
laboratorium kepada pengunjung laboratorium.
BAB 3
SIMBOL KIMIA BERBAHAYA
1. Berbau, Merupakan zat kimia yang memiliki bau khas yang dapat mempengaruhi
penciuman manusia
2. Berbahaya, Merupakan zat kimia yang sangat tidak boleh digunakan dengan
sembarangan karena dapat berakibat fatal
3. Beracun, Merupakan zat kimia yang dapat mengganggu kesehatan serta dapat
menyebabkan kematian
1. Mudah meledak
2. Pengoksidasi
3. Sangat mudah menyala
4. Mudah menyala
5. Amat sangat beracun
6. Beracun
7. Sangat beracun
8. Berbahaya
9. Korosif
Dapat merusak peralatan logam dan peradangan pada kulit
Contoh :
1. Padat, NaOH,CaO,KOH
2. Cair, H2SO4,HNO3
3. Gas, Amoniak
Bahan mudah terbakar terdiri dari sub-kelompok bahan peledak, bahan pengoksidasi,
bahan amat sangat mudah terbakar (extremely flammable substances), dan bahan sangat
mudahterbakar (highly flammable substances). Bahan dapat terbakar (flammable substances)
juga termasuk kategori bahan mudah terbakar (inflammable substances) tetapi penggunaan
simbol bahaya tidak diperlukan untuk bahan-bahan tersebut.
Bahan dan formulasi yang ditandai dengan notasi bahaya „explosive“ dapat meledak
dengan pukulan/benturan, gesekan, pemanasan, api dan sumber nyala lain bahkan tanpa oksigen
atmosferik. Ledakan akan dipicu oleh suatu reaksi keras dari bahan. Energi tinggi dilepaskan
dengan propagasi gelombang udara yang bergerak sangat cepat. Resiko ledakan dapat ditentukan
dengan metode yang diberikan dalam Law for Explosive Substances Di laboratorium, campuran
senyawa pengoksidasi kuat dengan bahan mudah terbakar atau bahan pereduksi dapat meledak .
Sebagai contoh, asam nitrat dapat menimbulkan ledakan jika bereaksi dengan beberapa solven
seperti aseton, dietil eter, etanol, dll. Produksi atau bekerja bahan mudah meledak memerlukan
pengetahuan dan pengalaman praktis maupun keselamatan khusus. Apabila bekerja dengan
bahan-bahan tersebut kuantitas harus dijaga sekecil/sedikit mungkin baik untuk penanganan
maupun persediaan/cadangan. Frase-R untuk bahan mudah meledak : R1, R2 dan R3 Sebagai
contoh untuk bahan yang dijelaskan di atas adalah 2,4,6-trinitro toluena (TNT)
Oxidizing (pengoksidasi)
Bahan-bahan dan formulasi yang ditandai dengan notasi bahaya „oxidizing“ biasanya
tidak mudah terbakar. Tetapi bila kontak dengan bahan mudah terbakar atau bahan sangat mudah
terbakar mereka dapat meningkatkan resiko kebakaran secara signifikan. Dalam berbagai hal
mereka adalah bahan anorganik seperti garam (salt-like) dengan sifat pengoksidasi kuat dan
peroksida-peroksida organik. Frase-R untuk bahan pengoksidasi : R7, R8 dan R9 Contoh bahan
tersebut adalah kalium klorat dan kalium permanganat juga asam nitrat pekat.
Bahan-bahan dan formulasi yang ditandai dengan notasi bahaya „extremely flammable
merupakan likuid yang memiliki titik nyala sangat rendah (di bawah 0o C) dan titik didih rendah
dengan titik didih awal (di bawah +35oC). Bahan amat sangat mudah terbakar berupa gas dengan
udara dapat membentuk suatu campuran bersifat mudah meledak di bawah kondisi normal.
Frase-R untuk bahan amat sangat mudah terbakar : R12 Contoh bahan dengan sifat tersebut
adalah dietil eter (cairan) dan propane (gas)
Bahan dan formulasi ditandai dengan notasi bahaya ‘highly flammable’ adalah subyek
untuk self-heating dan penyalaan di bawah kondisi atmosferik biasa, atau mereka mempunyai
titik nyala rendah (di bawah +21oC). Beberapa bahan sangat mudah terbakar menghasilkan gas
yang amat sangat mudah terbakar di bawah pengaruh kelembaban. Bahan-bahan yang dapat
menjadi panas di udara pada temperatur kamar tanpa tambahan pasokan energi dan akhirnya
terbakar, juga diberi label sebagai ‘highly flammable’
Frase-R untuk bahan sangat mudah terbakar : R11 Contoh bahan dengan sifat tersebut misalnya
aseton dan logam natrium, yang sering digunakan di laboratorium sebagai solven dan agen
pengering.
Bahan dan formulasi yang ditandai dengan notasi bahaya ‘very toxic’ dapat
menyebabkan kerusakan kesehatan akut atau kronis dan bahkan kematian pada konsentrasi
sangat rendah jika masuk ke tubuh melalui inhalasi, melalui mulut (ingestion), atau kontak
dengan kulit. Suatu bahan dikategorikan sangat beracun jika memenuhi kriteria berikut: LD50
oral (tikus) ≤ 25 mg/kg berat badan LD50 dermal (tikus atau kelinci) ≤ 50 mg/kg berat badan
LC50 pulmonary (tikus) untuk aerosol /debu ≤ 0,25 mg/L LC50 pulmonary (tikus) untuk gas/uap
≤ 0,50 mg/L Frase-R untuk bahan sangat beracun : R26, R27 dan R28 Contoh bahan dengan sifat
tersebut misalnya kalium sianida, hydrogen sulfida, nitrobenzene dan atripin.
Toxic (beracun)
Bahan dan formulasi yang ditandai dengan notasi bahaya ‘toxic’ dapat menyebabkan
kerusakan kesehatan akut atau kronis dan bahkan kematian pada konsentrasi sangat rendah jika
masuk ke tubuh melalui inhalasi, melalui mulut (ingestion), atau kontak dengan kulit. Suatu
bahan dikategorikan beracun jika memenuhi kriteria berikut: LD50 oral (tikus) 25 – 200 mg/kg
berat badan LD50 dermal (tikus atau kelinci) 50 – 400 mg/kg berat badan LC50 pulmonary
(tikus) untuk aerosol /debu 0,25 – 1 mg/L LC50 pulmonary (tikus) untuk gas/uap 0,50 – 2 mg/L
Frase-R untuk bahan beracun : R23, R24 dan R25 Bahan dan formulasi yang memiliki sifat
Karsinogenik (Frase-R :R45 dan R40) Mutagenik (Frase-R :R47) Toksik untuk reproduksi
(Frase-R :R46 dan R40) atau Sifat-sifat merusak secara kronis yang lain (Frase-R :R48) ditandai
dengan simbol bahaya ‘toxic substances’ dan kode huruf T. Bahan karsinogenik dapat
menyebabkan kanker atau meningkatkan timbulnya kanker jika masuk ke tubuh melalui inhalasi,
melalui mulut dan kontak dengan kulit. Contoh bahan dengan sifat tersebut misalnya solven-
solven seperti metanol (toksik) dan benzene (toksik, karsinogenik).
Harmful (berbahaya)
Bahan dan formulasi yang ditandai dengan notasi bahaya ‘harmful’ memiliki resiko
merusak kesehatan sedang jika masuk ke tubuh melalui inhalasi, melalui mulut (ingestion), atau
kontak dengan kulit. Suatu bahan dikategorikan berbahaya jika memenuhi kriteria berikut: LD50
oral (tikus) 200-2000 mg/kg berat badan LD50 dermal (tikus atau kelinci) 400-2000 mg/kg berat
badan LC50 pulmonary (tikus) untuk aerosol /debu 1 – 5 mg/L LC50 pulmonary (tikus) untuk
gas/uap 2 – 20 mg/L Frase-R untuk bahan berbahaya : R20, R21 dan R22 Bahan dan formulasi
yang memiliki sifat Karsinogenik (Frase-R :R45 dan R40) Mutagenik (Frase-R :R47) Toksik
untuk reproduksi (Frase-R :R46 dan R40) atau Sifat-sifat merusak secara kronis yang lain (Frase-
R:R48) yang tidak diberi notasi toxic, akan ditandai dengan simbol bahaya ‘harmful substances’
dan kode huruf Xn. Bahan-bahan yang dicurigai memiliki sifat karsinogenik, juga akan ditandai
dengan simbol bahaya ‘harmful substances’ dan kode huruf Xn, bahan pemeka (sensitizing
substances) (Frase-R :R42 dan R43) diberi label menurut spektrum efek apakah dengan simbol
bahaya untuk ‘harmful substances’ dan kode huruf Xn atau dengan simbol bahaya ‘irritant
substances’ dan kode huruf Xi. Bahan yang dicurigai memiliki sifat karsinogenik dapat
menyebabkan kanker dengan probabilitas tinggi melalui inhalasi, melalui mulut (ingestion) atau
kontak dengan kulit. Contoh bahan yang memiliki sifat tersebut misalnya solven 1,2-etane-1,2-
diol atau etilen glikol (berbahaya) dan diklorometan (berbahaya, dicurigai karsinogenik).
Bahan-bahan yang merusak jaringan (tissue destroying substances) ‘tissue
destroying substances’ meliputi sub-grup bahan korosif (corrosive substances) dan bahan iritan
(irritant substances) Corrosive (korosif)
Bahan dan formulasi dengan notasi ‘corrosive’ adalah merusak jaringan hidup. Jika suatu
bahan merusak kesehatan dan kulit hewan uji atau sifat ini dapat diprediksi karena karakteristik
kimia bahan uji, seperti asam (pH <2) dan basa (pH>11,5), ditandai sebagai bahan korosif.
Frase-R untuk bahan korosif : R34 dan R35. Contoh bahan dengan sifat tersebut misalnya asam
mineral seperti HCl dan H2SO4 maupun basa seperti larutan NaOH (>2%).
Irritant (menyebabkan iritasi)
Bahan dan formulasi dengan notasi ‘irritant’ adalah tidak korosif tetapi dapat
menyebabkan inflamasi jika kontak dengan kulit atau selaput lendir. Frase-R untuk bahan irritant
: R36, R37, R38 dan R41 Contoh bahan dengan sifat tersebut misalnya isopropilamina, kalsium
klorida dan asam dan basa encer.
Bahan berbahaya bagi lingkungan
Bahan dan formulasi dengan notasi ‘dangerous for environment’ adalah dapat
menyebabkan efek tiba-tiba atau dalam sela waktu tertentu pada satu kompartemen lingkungan
atau lebih (air, tanah, udara, tanaman, mikroorganisma) dan menyebabkan gangguan ekologi
Frase-R untuk bahan berbahaya bagi lingkungan : R50, R51, R52 dan R53. Contoh bahan yang
memiliki sifat tersebut misalnya tributil timah kloroda, tetraklorometan, dan petroleum
hidrokarbon seperti pentana dan petroleum.
PENUTUP
Jadi,dalam berbagai kegiatan yang berhubungan dengan bahan-bahan kimia yang sangat
berbahaya haruslah memperhatikan prosedur yang ada karena hal ini sangat penting untuk
keberhasilan praktikum ataupun dalam penyelesaian tugas.
KESIMPULAN
Posting Komentar
Mengenai Saya
imfrantoni purba
Lihat profil lengkapku
Popular Posts
laporan kimia analitik SPEKTROFOTOMETRI
pengeringan
analisa klorofil
Blogger templates
Blogger news
HORAS
Blogroll
About
► 2014 (10)
► 2013 (20)