Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

Setiap manusia memerlukan makanan untuk pertumbuhan dan


perkembangannya. Proses pencernaan pada manusia dibedakan menjadi dua,
yaitu pencernaan mekanik dan pencernaan kimiawi. Pencernaan mekanik
terjadi di rongga mulut. Pada proses ini memerlukan bantuan lidah dan gigi.
Sedangkan pada pencernaan kimiawi terjadi di rongga mulut, lambung, dan
usu. Proses ini memerlukan bantuan zat kimiawi yang disebut enzim. Semua
makhluk hidup memerlukan makanan untuk mempertahankan hidupnya.
Makanan tersebut akan diolah dan diubah menjadi energi melalui proses
pemcernaan. Proses pencernaan adalah proses penghancuran makanan
menjadi zat-zat makanan yang dapat diserap tubuh. Alat yang berfungsi untuk
menghancurkan makanan ini disebut alat pencernaan. Agar makanan yang
dicerna dapat diserap oleh tubuh dengan baik, maka alat pencernaan haruslah
dalam keadaan sehat. Melalui alat pencernaan itulah zat-zat makanan diolah
terlebih dahulu, baru kemudian diserap oleh tubuh.
Dan didalam tubuh juga terdapat kelenjar pencernaan, serta dalam proses
pencernaan makanan tidaklah semulus yang kita bayangkan , dalam mencerna
makanan saluran pencernaan makanan bekerja sangat ekstrim dalam mencerna
makanan. Dengan hal itu terkadang pula kita merasakan akibat dari sistem
pencernaan makanan yang kurang baik, yaitu terdapat gangguan pada sistem
pencernaan, akibatnya muncullah berbagai macam penyakit dengan segala
penyebabnya. Dan disini juga kita akan membahas tentang cara mengatasi
gangguan pencernaan pada manusia.

1.2 RUMUSAN MASALAH


Dalam proses penyusunan karya tulis yang berjudul “Sistem Pencernaan
Makanan Pada Manusia” ini, kami mengangkat beberapa pokok yang akan
dibahas, yaitu antara lain sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan sistem pencernaan manusia ?
2. Mengapa saluran pencernaan makanan pada manusia terjadi secara
mekanis dan kimiawi ? dan bagaimana prosesnya ?
3. Apa yang menyebabkan terjadinya ganguan-ganguan pada sistem
pencernaan ?
4. Bagaimana cara mengatasi ganguan-ganguan pada sistem pencernaan

1
1.3 TUJUAN

Dengan rumusan masalah diatas, kami mempunyai tujuan, yaitu antara


lain sebagai berikut:

1. Ingin mengatahui apa yang dimaksud dengan sistem pencernaan


manusia
2. Semakin memahami saluran yang terjadi di dalam tubuh manusia dan
bagimana cara kerjanya
3. Penyakit apa saja yang dapat ditimbulkan apabila terjadinya ganguan
pada sistem pencernaan
4. Mengetahui cara mengatasi ganguan sistem pencernaan

1.5 MANFAAT PENULISAN

1. Bagi penulis
Hasil penulisan makalah ini dapat befungsi sebagai pengetahuan yang
bisa di jadikan pedoman dalam memahami tentang pencernaan pada
manusia.
2. Bagi pembaca
Hasil penulisan makalah ini dapat memberi pengetahuan tentang
pencernaan pada manusia.

1.4 LANDASAN TEORI

1. Sistem berasal dari bahasa Latin (systēma) dan bahasa Yunani (sustēma)
adalah suatu kesatuan yang terdiri komponen atau elemen yang
dihubungkan bersama untuk memudahkan aliran informasi, materi atau
energi untuk mencapai suatu tujuan. Istilah ini sering dipergunakan untuk
menggambarkan suatu set entitas yang berinteraksi, di mana suatu model
matematika seringkali bisa dibuat.(Wikipedia)
2. Pencernaan adalah sebuah proses metabolisme di mana suatu makhluk
hidup memproses sebuah zat, dalam rangka untuk mengubah secara kimia
atau mekanik sesuatu zat menjadi nutrisi. Pencernaan terjadi pada
organisme multi sel, sel, dan tingkat sub-sel, biasanya pada hewan.
(Wikipedia)
3. Makanan adalah bahan, biasanya berasal dari hewan atau tumbuhan, yang
dimakan oleh makhluk hidup mendapatkan tenaga dan nutrisi. Cairan yang
dipakai untuk maksud ini sering disebut minuman, tetapi kata 'makanan'
juga bisa dipakai. Istilah ini kadang-kadang dipakai dengan kiasan, seperti

2
"makanan untuk pemikiran". Kecukupan makanan dapat dinilai dengan
status gizi secara antropometri. (Wikipedia)

1.6 SISTEMATIKA PENULISAN

Makalah ini tersusun menjadi 3 bab. Bab 1 tentang pendahuluan berisi 1.1
latar belakang masalah,1.2 rumusan masalah,1.3 tujuan,1.4l andasan teori,1.5
sistematika penulisan.Bab 2 pembahasan berisi 2.1 Pengertian Sistem
Pencernaan Manusia,2.2 Saluran pencernaan pada manusia secara mekanis
dan kimiawi,2.3 Proses pencernaan makanan pada manusia,2.4 Ganguan-
ganguan sistem pencernaan dan Cara Mengatasinya. Bab 3 Penutup berisi 3.1
kesimpulan dan 3.2 saran. Daftar Pustaka

BAB II

PEMBAHASAN

Sistem Pencernaan Pada Manusia

Manusia adalah makhluk sempurna, tidak hanya karena memiliki akal dan
nafsu. Manusia juga dikaruniai dengan tubuh yang lengkap bagian dan sistem di
dalamnya yang dapat membantu manusia beradaptasi dengan alam di sekitarnya.

Diantara semua bagian dari tubuh manusia itu, di dalamnya tersusun berbagai
sistem yang bekerja untuk menyempurnakan fungsi tubuh secara maksimal. Maka
dari itu, jika membaca mengenai tubuh manusia, penjelasannya bisa sangat
panjang dan tidak akan habis di pelajari dalam satu waktu.

Salah satu sistem yang sangat penting dalam tubuh manusia adalah sistem
pencernaan dimana sistem pencernaan ini bekerja tanpa lelah setiap waktunya.
Agar Anda bisa menjaga tubuh Anda sehat maka penting bagi anda untuk
mempelajari sistem pencernaan manusia dengan baik.

2.1 Pengertian Sistem Pencernaan Manusia


Sistem pencernaan manusia adalah sebuah sistem yang membantu manusia
dalam mencerna makanan dan minuman yang dikonsumsinya menjadi zat yang
lebih mudah dicerna oleh tubuh untuk diambil berbagai kandungan di dalamnya,

3
yang akan berguna untuk organ dalam dan bagian tubuh secara
keseluruhan.Sistem pencernaan manusia membantu manusia menutrisi seluruh
tubuh. Menurut penelitan, sistem pencernaan manusia memiliki panjang sekitar 30
kaki jika dibentangkan atau diukur mulai dari perjalanan makanan melalui mulut
manusia hingga sampai ke proses pembuangan melalui anus.

Kita harus bisa merawat saluran pencernaan tersebut agar dapat menjalankan
fungsinya dengan baik. Mulai sekarang anda harus bisa memilah mana yang baik
untuk tubuh dan saluran pencernaan juga mana yang buruk untuk keduanya.
2.2 Saluran pencernaan pada manusia secara mekanis dan
kimiawi

Proses pencernaan makanan pada tubuh manusia dapat dibedakan atas dua
macam, yaitu :

1. Proses pencernaan secara mekanik

Yaitu proses perubahan makanan dari bentuk dasar atau kasar menjadi
bentuk keil dan halus. Pada manusia dan mamalia umumnya,proses pencernaan
mekanik dilakukan dengan menggunkan gigi

2. Proses pencernaan secara kimiawi (enzimatis)

Yaitu proses perubahan makanan dari zat yang kompleks menjadi zat-zat
yang lebih sederhana dengan menggunakan enzim. Enzim aalah zat kimia yang
dihasilkan oleh tubuh yang berfungsi mempercepat reaksi-reaksi kimia dalam
tubuh. Proses pencernaan makanan pada manusia melibatkan alat-alat
pencernaan makanan. Alat-alat pencernaan makanan adalah organ-organ tubuh
yang berfungsi mencerna makanan yang kita makan. Alat pencernaan dapat
dibedakan atas saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan. Kelenjar
pencernaan menghasilkan enzim-enzim yang membantu proses pencernaan
kimiawi. Kelenjar-kelenjar pencernaan manusia terdiri dari kelenjar air
liur,kelenjar getah lambung,hati (hepar),dan pankreas. Berikut ini akan dibahas
satu per satu proses pencernaan yang terjadi di dalam saluran pencernaan
makanan pada manusia tersebut sebagai berikut :

1. Mulut

Proses pencernaan dimulai sejak makanan masuk ke dalam mulut. Di dalam


mulut terdapat alat-alat yang membantu dalam proses pencernaan, yaitu gigi,
lidah, dan kelenjar ludah (air liur). Di dalam rongga mulut, makanan
mengalami pencernaan secara mekanik dan kimiawi. Beberapa organ di dalam
mulut, yaitu :

a. Gigi

4
Gigi berfungsi untuk mengunyah makanan sehingga makanan menjadi
halus. Keadaan ini memungkinkan enzim-enzim pencernaan mencerna
makanan lebih cepat dan efisien. Gigi dapat dibedakan atas empat macam yaitu
gigi seri, gigi taring, gigi geraham depan, dan gigi geraham belakang. Secara
umum, gigi manusia terdiri dari tiga bagian, yaitu mahkota gigi (korona), leher
gigi (kolum), dan akar gigi (radiks). Mahkota gigi atau puncak gigi merupakan
bagian gigi yang tampak dari luar. Setiap jenis gigi memiliki bentuk mahkota
gigi yang berbeda-beda. Gigi seri berbentuk seperti pahat, gigi taring berbentuk
seperti pahat runcing, dan gigi geraham berbentuk agak silindris dengan
permukaan lebar dan datar berlekuk-lekuk. Bentuk mahkota gigi pada gigi seri
berkaitan dengan fungsinya untuk memotong dan menggigit makanan. Gigi
taring yang berbentuk seperti pahat runcing untuk merobek makanan.
Sedangkan gigi geraham dengan permukaan yang lebar dan datar berlekuk-
lekuk berfungsi untuk mengunyah makanan. Leher gigi merupakan bagian gigi
yang terlindung dalam gusi, sedangkan akar gigi merupakan bagian gigi yang
tertanam di dalam rahang. Bila kita amati gambar penampang gigi, maka akan
tampak bagian-bagian seperti pada gambar berikut ini.

Email gigi merupakan lapisan keras berwarna putih yang menutupi mahkota
gigi. Tulang gigi, tersusun atas zat dentin. Sumsum gigi (pulpa), merupakan
rongga gigi yang di dalamnya terdapat serabut saraf dan pembuluh-pembuluh
darah. Itulah sebabnya bila gigi kita berlubang akan terasa sakit, karena pada
sumsum gigi terdapat saraf.

b. Lidah

Lidah berfungsi untuk mengaduk makanan di dalam rongga mulut dan


membantu mendorong makanan (proses penelanan). Selain itu, lidah juga
berfungsi sebagai alat pengecap yang dapat merasakan manis, asin, pahit, dan
asam. Tiap rasa pada zat yang masuk ke dalam rongga mulut akan direspon
oleh lidah di tempat yang berbeda-beda. Letak setiap rasa berbeda-beda, yaitu:

1. Rasa asin —–> lidah bagian tepi depan


2. Rasa manis —–> lidah bagian ujung
3. Rasa asam —–> lidah bagian samping
4. Rasa pahit —–> lidah bagian belakang / pangkal lidah

Lidah mempunyai reseptor khusus yang berkaitan dengan rangsangan kimia.


Lidah merupakan organ yang tersusun dari otot. Permukaan lidah dilapisi
dengan lapisan epitelium yang banyak mengandung kelenjar lendir, dan
reseptor pengecap berupa tunas pengecap. Tunas pengecap terdiri atas
sekelompok sel sensori yang mempunyai tonjolan seperti rambut yang disebut
papila

c. Kelenjar Ludah

5
Kelenjar ludah menghasilkan ludah atau air liur (saliva). Kelenjar ludah
dalam rongga mulut ada 3 pasang, yaitu :

1. Kelenjar parotis, terletak di bawah telinga.


2. Kelenjar submandibularis, terletak di rahang bawah.
3. Kelenjar sublingualis, terletak di bawah lidah.

Kelenjar parotis menghasilkan ludah yang berbentuk cair. Kelenjar


submandibularis dan kelenjar sublingualis menghasilkan getah yang
mengandung air dan lendir. Ludah berfungsi untuk memudahkan penelanan
makanan. Jadi, ludah berfungsi untuk membasahi dan melumasi makanan
sehingga mudah ditelan. Selain itu, ludah juga melindungi selaput mulut
terhadap panas, dingin, asam, dan basa. Di dalam ludah terdapat enzim ptialin
(amilase). Enzim ptialin berfungsi mengubah makanan dalam mulut yang
mengandung zat karbohidrat (amilum) menjadi gula sederhana (maltosa).
Maltosa mudah dicerna oleh organ pencernaan selanjutnya. Enzim ptialin
bekerja dengan baik pada pH antara 6,8 – 7 dan suhu 37oC.

2. Kerongkongan

Kerongkongan (esofagus) merupakan saluran penghubung antara rongga


mulut dengan lambung. Kerongkongan berfungsi sebagai jalan bagi makanan
yang telah dikunyah dari mulut menuju lambung. Jadi, pada kerongkongan
tidak terjadi proses pencernaan.

Otot kerongkongan dapat berkontraksi secara bergelombang sehingga


mendorong makanan masuk ke dalam lambung. Gerakan kerongkongan ini
disebut gerak peristalsis. Gerak ini terjadi karena otot yang memanjang dan
melingkari dinding kerongkongan mengkerut secara bergantian. Jadi, gerak
peristalsis merupakan gerakan kembang kempis kerongkongan untuk
mendorong makanan masuk ke dalam lambung.

Makanan berada di dalam kerongkongan hanya sekitar enam detik. Bagian


pangkal kerongkongan (faring) berotot lurik. Otot lurik pada kerongkongan
bekerja secara sadar menurut kehendak kita dalam proses menelan. Artinya,
kita menelan jika makanan telah dikunyah sesuai kehendak kita. Akan tetapi,
sesudah proses menelan hingga sebelum mengeluarkan feses, kerja otot-otot
organ pencernaan selanjutnya tidak menurut kehendak kita (tidak disadari).

3. Lambung

Lambung (ventrikulus) merupakan kantung besar yang terletak di sebelah


kiri rongga perut sebagai tempat terjadinya sejumlah proses pencernaan.
Lambung terdiri dari tiga bagian, yaitu bagian atas (kardiak), bagian tengah
yang membulat (fundus), dan bagian bawah (pilorus). Kardiak berdekatan
dengan hati dan berhubungan dengan kerongkongan. Pilorus berhubungan

6
langsung dengan usus dua belas jari. Di bagian ujung kardiak dan pilorus
terdapat klep atau sfingter yang mengatur masuk dan keluarnya makanan ke
dan dari lambung.

Dinding lambung terdiri dari otot yang tersusun melingkar, memanjang, dan
menyerong. Otot-otot tersebut menyebabkan lambung berkontraksi, sehingga
makanan teraduk dengan baik dan bercampur merata dengan getah lambung.
Hal ini menyebabkan makanan di dalam lambung berbentuk seperti bubur.
Dinding lambung mengandung sel-sel kelenjar yang berfungsi sebagai kelenjar
pencernaan yang menghasilkan getah lambung. Getah lambung mengandung
air lendir (musin), asam lambung, enzim renin, dan enzim pepsinogen. Getah
lambung bersifat asam karena banyak mengandung asam lambung. Asam
lambung berfungsi membunuh kuman penyakit atau bakteri yang masuk
bersama makanan dan juga berfungsi untuk mengaktifkan pepsinogen menjadi
pepsin. Pepsin berfungsi memecah protein menjadi pepton dan proteosa.
Enzim renin berfungsi menggumpalkan protein susu (kasein) yang terdapat
dalam susu. Adanya enzim renin dan enzim pepsin menunjukkan bahwa di
dalam lambung terjadi proses pencernaan kimiawi.

Selain menghasilkan enzim pencernaan, dinding lambung juga


menghasilkan hormon gastrin yang berfungsi untuk pengeluaran (sekresi)
getah lambung. Di dalam lambung terjadi gerakan mengaduk. Gerakan
mengaduk dimulai dari kardiak sampai di daerah pilorus. Gerak mengaduk
terjadi terus menerus baik pada saat lambung berisi makanan maupun pada saat
lambung kosong. Jika lambung berisi makanan, gerak mengaduk lebih giat
dibanding saat lambung dalam keadaan kosong. Mungkin kita pernah
merasakan perut terasa sakit dan berbunyi karena perut kita sedang kosong. Hal
itu disebabkan gerak mengaduk saat lambung kosong.

Makanan umumnya bertahan tiga sampat empat jam di dalam lambung.


Makanan berserat bahkan dapat bertahan lebih lama. Dari lambung, makanan
sedikit demi sedikit keluar menuju usus dua belas jari melalui sfingter pilorus.

4. Usus Halus

Usus halus (intestinum) merupakan tempat penyerapan sari makanan dan


tempat terjadinya proses pencernaan yang paling panjang. Usus halus terdiri
dari :

1. Usus dua belas jari (duodenum)


2. Usus kosong (jejenum)
3. Usus penyerap (ileum)

Pada usus dua belas jari bermuara saluran getah pankreas dan saluran
empedu. Pankreas menghasilkan getah pankreas yang mengandung enzim-
enzim sebagai berikut :

7
1. Amilopsin (amilase pankreas) Yaitu enzim yang mengubah zat tepung
(amilum) menjadi gula lebih sederhana (maltosa).
2. Steapsin (lipase pankreas) Yaitu enzim yang mengubah lemak menjadi
asam lemak dan gliserol.
3. Tripsinogen Jika belum aktif, maka akan diaktifkan menjadi tripsin, yaitu
enzim yang mengubah protein dan pepton menjadi dipeptida dan asam
amino yang siap diserap oleh usus halus.

Empedu dihasilkan oleh hati dan ditampung di dalam kantung empedu.


Selanjutnya, empedu dialirkan melalui saluran empedu ke usus dua belas jari.
Empedu mengandung garam-garam empedu dan zat warna empedu (bilirubin).
Garam empedu berfungsi mengemulsikan lemak. Zat warna empedu berwarna
kecoklatan, dan dihasilkan dengan cara merombak sel darah merah yang telah
tua di hati. Zat warna empedu memberikan ciri warna cokelat pada feses.
Selain enzim dari pankreas, dinding usus halus juga menghasilkan getah usus
halus yang mengandung enzim-enzim sebagai berikut :

1. Maltase, berfungsi mengubah maltosa menjadi glukosa.


2. Laktase, berfungsi mengubah laktosa menjadi glukosa dan galaktosa.
3. Sukrase, berfungsi mengubah sukrosa menjadi glukosa dan fruktosa.
4. Tripsin, berfungsi mengubah pepton menjadi asam amino.
5. Enterokinase, berfungsi mengaktifkan tripsinogen menjadi tripsin.

Di dalam usus halus terjadi proses pencernaan kimiawi dengan melibatkan


berbagai enzim pencernaan. Karbohidrat dicerna menjadi glukosa. Lemak
dicerna menjadi asam lemak dan gliserol, serta protein dicerna menjadi asam
amino. Jadi, pada usus dua belas jari, seluruh proses pencernaan karbohidrat,
lemak, dan protein diselesaikan. Selanjutnya, proses penyerapan (absorbsi)
akan berlangsung di usus kosong dan sebagian besar di usus penyerap.
Karbohidrat diserap dalam bentuk glukosa, lemak diserap dalam bentuk asam
lemak dan gliserol, dan protein diserap dalam bentuk asam amino. Vitamin dan
mineral tidak mengalami pencernaan dan dapat langsung diserap oleh usus
halus.

Pada dinding usus penyerap terdapat jonjot-jonjot usus yang disebut vili
(Lihat gambar diatas). Vili berfungsi memperluas daerah penyerapan usus halus
sehingga sari-sari makanan dapat terserap lebih banyak dan cepat. Dinding vili
banyak mengandung kapiler darah dan kapiler limfe (pembuluh getah bening
usus). Agar dapat mencapai darah, sari-sari makanan harus menembus sel
dinding usus halus yang selanjutnya masuk pembuluh darah atau pembuluh
limfe. Glukosa, asam amino, vitamin, dan mineral setelah diserap oleh usus
halus, melalui kapiler darah akan dibawa oleh darah melalui pembuluh vena
porta hepar ke hati. Selanjutnya, dari hati ke jantung kemudian diedarkan ke
seluruh tubuh. Asam lemak dan gliserol bersama empedu membentuk suatu
larutan yang disebut misel. Pada saat bersentuhan dengan sel vili usus halus,
gliserol dan asam lemak akan terserap. Selanjutnya asam lemak dan gliserol

8
dibawa oleh pembuluh getah bening usus (pembuluh kil), dan akhirnya masuk
ke dalam peredaran darah. Sedangkan garam empedu yang telah masuk ke
darah menuju ke hati untuk dibuat empedu kembali. Vitamin yang larut dalam
lemak (vitamin A, D, E, dan K) diserap oleh usus halus dan diangkat melalui
pembuluh getah bening. Selanjutnya, vitamin-vitamin tersebut masuk ke sistem
peredaran darah. Umumnya sari makanan diserap saat mencapai akhir usus
halus. Sisa makanan yang tidak diserap, secara perlahan-lahan bergerak
menuju usus besar.

5. Usus Besar

Makanan yang tidak dicerna di usus halus, misalnya selulosa, bersama


dengan lendir akan menuju ke usus besar menjadi feses. Di dalam usus besar
terdapat bakteri Escherichia coli. Bakteri ini membantu dalam proses
pembusukan sisa makanan menjadi feses. Selain membusukkan sisa makanan,
bakteri E. coli juga menghasilkan vitamin K. Vitamin K berperan penting
dalam proses pembekuan darah. Sisa makanan dalam usus besar masuk banyak
mengandung air. Karena tubuh memerlukan air, maka sebagian besar air
diserap kembali ke usus besar. Penyerapan kembali air merupakan fungsi
penting dari usus besar. Usus besar terdiri dari bagian yang naik, yaitu mulai
dari usus buntu (apendiks), bagian mendatar, bagian menurun, dan berakhir
pada anus.

Perjalanan makanan sampai di usus besar dapat mencapai antara empat


sampai lima jam. Namun, di usus besar makanan dapat disimpan sampai 24
jam. Di dalam usus besar, feses di dorong secara teratur dan lambat oleh
gerakan peristalsis menuju ke rektum (poros usus). Gerakan peristalsis ini
dikendalikan oleh otot polos (otot tak sadar).

6. Anus

Merupakan lubang tempat pembuangan feses dari tubuh. Sebelum dibuang


lewat anus, feses ditampung terlebih dahulu pada bagian rectum. Apabila feses
sudah siap dibuang maka otot spinkter rectum mengatur pembukaan dan
penutupan anus. Otot spinkter yang menyusun rektum ada 2, yaitu otot polos
dan otot lurik. Jadi, proses defekasi (buang air besar) dilakukan dengan sadar,
yaitu dengan adanya kontraksi otot dinding perut yang diikuti dengan
mengendurnya otot sfingter anus dan kontraksi kolon serta rektum. Akibatnya
feses dapat terdorong ke luar anus.

2.3 PROSES PENCERNAAN MAKANAN PADA MANUSIA

Untuk menjelaskan tentang proses pencernaan makanan ini hampir sama


dengan pada saat penjelasan tentang bagian pencernaan. Karena bagian

9
pencernaan diurutkan berdasarkan proses pencernaan makanan yang terjadi
mulai dari mulut sampai anus.Secara Lengkap, urutan proses pencernaan
adalah sebagai berikut

Mulut · Faring · Esofagus (Kerongkongan)· Lambung · Pankreas · Kantung


empedu · Hati · Usus halus (usus dua belas jari, usus kosong, usus penyerapan)
· Usus besar · Usus buntu · Umbai cacing · Rektum ·Anus

Namun secara garis besar. Makanan akan masuk ke mulut dan melalui
proses pengunyahan agar menjadi halus lalu diteruskan ke dalam lambung
secara sedikit demi sedikit melalui kerongkongan. Setelah berada di
lambung.Maka akan ada dua buah pencernaan yang dilakukan yaitu
pencernaan mekanik yang menghasilkan makanan menjadi jauh lebih halus dan
juga pencernaan kimiawi yang berkaitan dengan enzim dalam
lambung.Makanan akan berada dalam lambung selama kurang lebih 3 atau 4
jam. Setelah itu diteruskan ke usus halus, pada usus halus inilah nantinya
makanan itu akan dipilah dari kandungan yang diperlukan tubuh dan sisa
makanan.

Sisa makanan kembali diteruskan ke dalam usus besar dan diubah menjadi
feses. Sedangkan kandungan makanan yang diperlukan oleh tubuh disebarkan
ke berbagai bagian tubuh yang memerlukannya. Setelah sisa makanan menjadi
feses maka akan diteruskan ke rektum saat sudah penuh dan dikeluarkan
melalui anus.

2.4 GANGGUAN-GANGGUAN SISTEM PENCERNAAN DAN CARA


MENGATASINYA

1. Maag

Ada banyak gangguan pencernaan yang bisa terjadi, salah satunya yang
sangat umum dan dikenal masyarakat banyak adalah maag. Gangguan pada
lambung ini terjadi karena bertambah banyaknya kadar asam lambung yang
menyebabkan perut menjadi sangat perih.

2. Diare

Diare merupakan akibat dari masuknya bakteri atau kuman yang kemudian
menyebabkan dinding usus besar mengalami iritasi, akibatnya perut menjadi
sakit dan feses orang yang mengalami diare biasanya berbentuk cair dan encer.

3.Tukak Lambung

10
Tukak lambung merupakan gangguan yang terjadi akibat adanya kerusakan
pada bagian selaput lendir di dalam lambung manusia.

4.Konstipasi (Sembelit)

Terjadi jika kim masuk ke anus dengan sangat lambat sehingga air sudah
diserap oleh usus. Hal ini mengakibatkan feses menjadi keras dan kering.
Konstipasi dapat disebabkan karena kurangnya mengonsumsi makanan berserat
atau terlalu banyak mengonsumsi daging.

5 Cara Mencegah Gangguan Pencernaan

1. Makan banyak serat setiap hari

Serat tidak hanya kunci untuk menjaga pencernaan, tetapi penting untuk
kesehatan secara keseluruhan. Sayangnya, makanan sehari-hari seringkali
termasuk, junk food, daging merah, dan makanan yang tinggi lemak yang dapat
menyebabkan gangguan pencernaan.
Diet tinggi serat merupakan bagian penting dari makanan sehat, selain
membantu pencernaan, juga dapat membantu mencegah diabetes, penyakit
jantung koroner, wasir, kanker kolorektal, dan penyakit lainnya. Hindari
makanan yang dapat menyebabkan kembung atau gas, termasuk brokoli,
kacang panggang, kubis, kembang kol, dan minuman berkarbonasi.
Jika intoleransi laktosa sebaiknya menghindari produk susu atau mengambil
enzim laktase untuk membantu pencernaan.
Sebaiknya juga minum banyak air, karena dapat melumasi makanan di
saluran pencernaan, membantu melarutkan mineral, vitamin, dan nutrisi
sehingga lebih mudah diserap, dan supaya tinja lebih lunak untuk mencegah
sembelit.

2. Mengunyah makanan dengan cukup

Mengunyah merupakan salah satu bagian yang paling penting dari


pencernaan, namun mungkin justru yang paling terlupakan. Mengunyah tidak

11
hanya membantu memecah makanan, namun juga merupakan tanda dari
kelenjar ludah, lambung dan usus kecil untuk mulai melepaskan enzim
pencernaan.

3. Olahraga teratur dan menghindari stres

Selain membantu mempertahankan gaya hidup sehat, olahraga juga dapat


membantu pencernaan.Sebuah studi ilmiah yang diterbitkan dalam
Gastroenterology and Hepatology journal telah menunjukkan bahwa, aktivitas
fisik benar-benar dapat membantu mengurangi masalah pencernaan. Stres di
sisi lain memiliki efek negatif pada pencernaan dan juga menghambat fungsi
otak.

4. Jangan sering menggunakan antisida

Asam di perut membantu tubuh mencerna makanan, namun dalam beberapa


kasus asam dapat kembali ke kerongkongan, sehingga menyebabkan sensasi
terbakar dari gangguan pencernaan. Ketika hal tersebut terjadi, orang sering
mengonsumsi antasida yang bekerja dengan menetralkan asam lambung.
Namun, bila terlalu sering digunakan, antasida dapat menyebabkan perut
kehilangan fungsi dan rentan terhadap infeksi bakteri dan dapat terjadi asam
lambung.

5. Suplemen Enzim Pencernaan

Enzim pencernaan yang berasal dari sumber tanaman dapat membantu


mempromosikan pencernaan yang baik dan bahkan meningkatkan penyerapan
gizi. Dalam kasus di mana orang yang kurang cukup enzim pencernaan karena
pola makan yang buruk dan kesehatan, mengkonsumsi suplemen enzim dapat
mengurangi gejala gangguan pencernaan dan sakit perut.Bahkan pada pria
sehat, dengan enzim ekstra dapat membantu menjaga kesehatan pencernaan.
Sebuah enzim pencernaan yang baik berisi campuran amilase, lipase, selulase
(untuk mencerna serat tanaman), dan protease. Enzim-enzim tersebut
merupakan berbagai enzim kunci untuk mencapai pencernaan yang lebih baik
dari banyak makanan.

12
BAB III
PENUTUP

3.1.Kesimpulan

Sistem pencernaan merupakan sistem yang memproses mengubah makanan


dan menyerap sari makanan yang berupa nutrisi-nutrisi yang dibutuhkan oleh
tubuh. Sistem pencernaan juga akan memecah molekul makanan yang kompleks
menjadi molekul yang sederhana dengan bantuan enzim sehingga mudah dicerna
oleh tubuh.
. Proses pencernaan makanan berlangsung di dalam saluran pencernaan
makanan. Proses tersebut di mulai dari rongga mulut. Berdasarkan prosesnya,
pencernaan makanan dapat dibedakan menjadi dua macam seperti berikut: Proses
mekanis, yaitu pengunyahan oleh gigi dengan dibantu lidah serta peremasan yang
terjadi di lambung. Proses kimiawi, yaitu pelarutan dan pemecahan makanan oleh
enzim-enzim pencernaan dengan mengubah makanan yang ber-molekul besar
menjadi molekul yang berukuran kecil.
Alat-alat pencernaan terdiri dari saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan.
Saluran pencernaan terdiri atas mulut, pharynk, esophagus, lambung, usus halus,
usus besar, dan berakhir pada anus. Sedangkan kelenjar pencernaan terdiri atas
kelenjar ludah, kelenjar lambung, kelenjar usus, hati, dan pankreas.

3.2.Saran
Sebaiknya kita memperbayak mengonsumsi makanan yang bergizi agar tubuh
kita tidak mengalami kekurangan asupan nutrisi (makanan yang mengandung
karbohidrat, protein, mineral,lemak dan vitamin), dan sebaiknya kita juga
menjaga kesehatan sistem pencernaan dengan mengontrol konsumsi makanan
yang kita makanan.

13
DAFTAR PUSTAKA

https://salamadian.com/sistem-pencernaan-manusia-penjelasan-lengkap/

https://health.detik.com/hidup-sehat-detikhealth/1853392/5-cara-mencegah-
gangguan-

https://suryaramadan.wordpress.com/2014/11/05/37/

http://cari-carimakalah.blogspot.co.id/2017/01/makalah-sistem-pencernaan.html

https://wandylee.wordpress.com/2012/03/14/pencernaan-manusia/

14

Anda mungkin juga menyukai