Anda di halaman 1dari 7

Jurnal Manajemen 2019

KETERKAITAN ANTARA MANAJEMEN WAKTU DENGAN PRESTASI


MAHASISWA DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK PROBLEM SOLVING
Musfira
Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Makassar
musfira2761@gmail.com

ABSTRAK
Prestasi belajar adalah usaha maksimal yang dicapai oleh seseorang setelah melaksanakan usaha-usaha
belajar. Bukti keberhasilan yang telah dicapai oleh seseorang akan diberikan nilai yang penilaianya dapat
berupa angka atau huruf.Salah satu faktor yang mempengaruhi prestasi belajar adalah manajemen waktu,
terkait dengan manajemen waktu yang diterapkan oleh seseorang dalam pengelolaan waktu. Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan manajemen waktu dengan prestasi belajar dengan
menggunakan teknik problem solving. Teknik problem solving (problem solving tecniques) adalah
suatu proses yang kreatif dimana individu-individu menilai perubahan-perubahan yang ada pada dirinya
dan lingkungannya dan membuat pilihan-pilihan baru, keputusan-keputusan atau penyesuaian yang
selaras dengan tujuan-tujuan dan nilai hidupnya.
Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh nilai koefisien korelasi (r) sebesar 0,719 ; Sig = 0,000 (p <
0,001). Hasil ini menunjukkan bahwa ada hubungan positif yang sangat signifikan antara manajemen
waktu dengan prestasi belajar pada mahasiswa. Sumbangan efektif variabel manajemen waktu terhadap
prestasi belajar sebesar 51,7% ditunjukkan oleh koefisien R Squared = 0,517, hal ini masih terdapat
48,3% faktor lain yang mempengaruhi prestasi belajar diluar variabel manajemen waktu seperti
inteligensi,minat,lingkungan dll.

ABSTRACT
Learning achievement is the maximum effort achieved by someone after carrying out learning efforts.
Evidence of success that has been achieved by someone will be given a value that assessment can be in
the form of numbers or letters. One of the factors that influence learning achievement is time
management, related to time management applied by someone in managing time. The purpose of this
study was to determine the relationship of time management with learning achievement using problem
solving techniques. Problem solving techniques (problem solving techniques) is a creative process in
which individuals assess the changes that exist in themselves and their environment and make new
choices, decisions or adjustments that are aligned with their goals and values.
Based on the calculation results obtained by the correlation coefficient (r) of 0.719; Sig = 0,000 (p
<0.001). These results indicate that there is a very significant positive relationship between time
management and student achievement. The effective contribution of time management variables to
learning achievement of 51.7% is shown by the R Squared coefficient = 0.517, this is still 48.3% of other
factors that influence learning achievement beyond time management variables such as intelligence,
interests, environment etc.

1.PENDAHULUAN waktu yang tersisa bisa digunakan untuk


Kehidupan manusia tidak bisa terlepas dari aktivitas-aktivitas lainnya. Manusia yang tidak
waktu, zamanpun semakin melaju dengan waktu mampu menggunakan waktu dengan baik, akan
sebagai pengiringnya.Akan tetapi, seringkali selalu diiringi oleh kegagalan, kerugian dan
manusia justru mengabaikan waktu itu penyesalan sebagaimana disebutkan dalam al-
sendiri(Kuncoro,2012:12). Qur’an surat al-Ashr ayat 1-3 yaitu: “Demi
Padahal,jika bisa mengakali waktu dengan masa, sesungguhnya manusia itu benarbenar
baik,maka akan bisa menyelesaikan beberapa dalam kerugian, kecuali orang-orang yang
kegiatan hanya dengan satu kegiatan. Sehingga beriman dan mengerjakan amal shalih dan

1
Jurnal Manajemen 2019
nasihat menasihati supaya mentaati kebenaran aktivitas khusus yaitu penetapann tujuan untuk
dan nasehat menasehati supaya menetapi mencapai kebutuhan dan keinginan dengan
kesabaran” (Sari , 2010:35) memprioritaskan tugas yang perlu diselesaikan
Bahkan,kesengsaraan manusia bukanlah terletak (Nurhidayati,2010:11).
pada kurangnya harta, tetapi justru karena Manajemen waktu memiliki beberapa aspek
membiarkan waktu berlalu tanpa makna.5 Oleh yang perlu diketahui oleh setiap mahasiswa.
karena itu, waktu harus diatura sedemikian rupa Aspek-aspek dalam manajemen waktu yaitu:a)
pada perbuatan-perbuatan bermanfaat yang biasa penetapan tujuan dan prioritas; b) mekanisme
disebut manajemen waktu. (Kartadinata, manajemen waktu; c) kontrol terhadap waktu.
2008:25). Penetapan tujuan dan prioritas tersebut
Manajemen waktu merupakan sebuah ditetapkan berkaitan dengan tugas dan tanggung
perencanaan,pengorganisasian, penggerakan,dan jawab yang dipikul siswa pada saat itu.Berkaitan
pengawasan produktivitas waktu. dengan tiga kegiatan tersebut mahasiswa harus
Waktu menjadi salah satu sumber daya unjuk memilih mana yang lebih penting untuk
kerja.Sumber daya yang mesti dikelola secara didahulukan antara mempersiapkan ujian,
efektif dan efisien.Efektivitas terlihatdari mengumpulkan tugas mandiri atau les
tercapainya tujuan menggunakan waktu yang musik.Mahasisiswa menetapkan tujuan dari
telah ditetapkan sebelumnya.Dan efisien tidak masing-masing kegiatan tersebut (Pengemanan,
lain mengandung dua makna, yaitu: makna 2010:5).
pengurangan waktu yang ditentukan, dan makna Mekanisme dalam manajemen waktu adalah tata
investasi waktu menggunakan waktu yang cara atau langkah-langkah yang harus dilakukan
ada(Muflikhati, 2017:10). manajemen waktu dari mulai perencanaan
Peranan manajemen waktu sangat diperlukan sampai dengan evaluasi (Puspitasari,2013:10).
dalam kegiatan belajar, karena manajemen Kontrol terhadap waktu dilakukan dengan
waktu merupakan salah satu faktor intern yang melakukan pengawasan terhadap aplikasi waktu
mempengaruhi belajar. Manajemen waktu yang per kegiatan yang telah di rencanakan di
baik merupakan motor penggerak dan awal.Jadi mahasiswa dituntut untuk melakukan
pendorong bagi individu untuk belajar, sehingga pengawasan terhadap alokasi waktu per kegiatan
didalam belajar individu akan lebih bersemangat yang telah direncanakan, ditargetkan di awal,
dan tidak lekas bosan dengan materi pelajaran apakah alokasi menetapkan yang di targetkan
yang dipelari dan seiring dengan hal ini dapat untuk suatu kegiatan sudah cukup atau
meningkatkan prestasi belajar. Serta prestasi belum.Aspek-aspek tersebut diperkuat oleh hasil
belajar yang rendah kemungkinan dalam cara riset yang dilakukan Jithendra M. Mishra dan
belajar yang diterapkan kurang baik dan Prabhakara Mishra (Hakim, 2008: 291).
kurangnya menghargai waktu atau manajemen Hasil riset tersebut menyimpulkan ada lima
waktu belajarnya yang tidak baik (Rusyadi, bidang utama yang tidak boleh ditinggalkan
2013:3) dalam pengelolaan waktu ataumanajemen
waktu, yaitu: pertama, kesadaran bahwa
2.PEMBAHASAN sebagian besar waktu yang dihabiskan bersifat
Manajemen Waktu kebiasaan; kedua, bahwa penentuan sasaran
Manajemen waktu tidak dapat dilepaskan pribadi sangat penting bagi manajemen yang
dengan manajemen diri. Manajemen diri dapat benar; ketiga, prioritas harus dikategorikan dan
diartikan sebagai cara individu dikaji; keempat, bahwa komunikasi yang baik
mengorganisasikan kehidupanya dengan prinsip dan benar sangat esensial; kelima, bahwa
mendahulukan apaapa yang harus dilakukan menangguhkan mungkin merupakan halangan
skala prioritas. Manajemen waktu sebagai terbesar bagi pengelolaan waktu(Mulyono,
pengelolaan waktu dimana individu menetapkan 2010:18).
terlebih dahulu kebutuhan dan keinginan Ada empat teknik dalam memanfaatkan
kemudian menyusunya berdasarkan segi urutan manajemen waktu untuk belajar: a) siswa
kepentingan. Maksudnya bahwa terdapat hendaknya menetapkan mata pelajaran yang

2
Jurnal Manajemen 2019
akan dipelajarinya setiap hari faktorfaktor yang mempengaruhi manajemen
sekurangkurangnya dua atau empat mata waktu (Toledo, 2012:19)
pelajaran setiap hari; b) mengurutkan waktu 5 tips manajemen waktu yang efektif. Kelima
mempelajari dua atau empat mata pelajaran itu tips tersebut yaitu:
menurut sukar mudahnya yang dikaitkan dengan 1.Buatlah daftar dan tentukan prioritas sasaran
kapan siswa mencapai waktu terbaik untuk mingguan
belajar; c) mengatur lamanya periode belajar 2.Buatlah daftar "to do" harian, dan tentukan
sebaik-baiknya agar tidak terlampau pendek atau prioritas
terlalu lama, berapa lama periode waktu belajar 3.Curahkan perhatian utama pada prioritas A
sebaiknya ditetapkan oleh individu 4.Tangani setiap tugas sekali
bersangkutan ; d)belajar secara intensif untuk 5.Terus menerus bertanya, "Bagaimana cara
menguasai suatu mata pelajaran (Gie , 2015: terbaik menggunakan waktu saya sekarang? dan
17). KERJAKAN!
Intinya adalah "kerjakan apa yang kamu
3.RUMUSAN MASALAH tuliskan, dan tuliskan apa yang kamu kerjakan".
Semua itu dikerjakan menggunakan cara. Cara
Pemahaman Manajemen Waktu terbaik untuk memulai adalah memulainya
Beberapa faktor yang menentukan tercapainya (Jones, 2010:15).
proses manajemen waktu mahasiswa antara lain: Cara terbaik menggunakan waktu adalah segera
a) faktor dalam diri yang melakukan kesalahan; lakukan tindakan, dan buang
b) faktor pandangan hidup (life way); c) faktor kemalasan.Kemauan dan pikiran harus disatukan
lingkungan sekolah.Pemahaman terhadap faktor- untuk melakukan tindakan nyata dan bukan
faktor yang mempengaruhi memanajemen kata-kata.Ketika anda pandai bicara, maka
waktu, dapat dilakukan sebagai upaya untuk tindakan anda memberikan contoh atau
meningkatkan kemampuan memanajemen waktu keteladanan sangat diperlukan. Jangan sombong,
di lingkungan perkuliahan yang dilaksanakan karena kesombongan akan menjatuhkan diri
dalam suatu kegiatan belajar dengan layanan anda sendiri. (Haines, 2010:10)
bimbingan kelompok (Rahardi ,2008: 88).
Pemahaman diukur melalui tiga aspek Teknik Problem Solving
pemahaman yaitu: a) pemahaman sebagai Teknik problem solving merupakan salah satu
bentuk penerimaan; b) respon; dan c) penilaian teknik dalam pelayanan bimbingan dan
terhadap suatu objek (Hasan ,2014:78). konseling. Penekanan teknik problem solving
Pengukuran pemahaman manajemen waktu terletak pada masalah dan pemecahan
melalui bimbingan kelompok dilakukan dengan masalah..Teknik problem solving (problem
menggunakan tiga cara yaitu dengan melihat solving tecniques) adalah suatu proses yang
penerimaan mahasiswa ketika mendapat layanan kreatif dimana individu-individu menilai
tentang manajemen waktu, bagaimana respon perubahan-perubahan yang ada pada dirinya dan
mahasiswa dalam menanggapi, dan lingkungannya dan membuat pilihan-pilihan
memunculkan ide-ide baru ketika pelaksanaan baru, keputusan-keputusan atau penyesuaian
kegiatan, serta bagaimana penilaian mahasiswa yang selaras dengan tujuan-tujuan dan nilai
dalam menyelesaikan suatu permasalahan terkait hidupnya (Romlah 2006: 93). Problem solving
manajemen waktu secara logis (Raflita, 2013). merupakan suatu pemahaman yang meliputi
Upaya meningkatkan pemahaman manajemen kemampuan untuk mencari informasi,
waktu dapat dilakukan dengan cara pemberian menganalisa dan mengidentifikasi masalah
informasi atau pengetahuan tentang manajemen dengan tujuan untuk menghasilkan alternatif
waktu agar mahasiswa memiliki pengetahuan sehingga dapat mengambil suatu tindakan
manajemen waktu,cara meningkatkan keputusan untuk mencapai sasaran.
manajemen waktu, keterampilan cara mengatur (Aminuyanti 2014:13)
waktu, teknik menyusun waktu, serta Terdapat beberapa faktor yang dapat
mempengaruhi kemampuan siswa dalam

3
Jurnal Manajemen 2019
melakukan problem solving. Problem solving didapatkan juga berbeda. Perbedaan prestasi
dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti: a.) belajar disebabkan oleh adanya faktor eksternal
motivasi, motivasi yang salah cenderung akan dan faktor internal (Marno, 2008:30). Faktor
mengalihkan perhatian ke hal yang lain. internal adalah cara atau kebiasaan belajar yang
Motivasi yang tinggi akan membatasi diterapkan oleh individu agar prestasi belajarnya
fleksibilitas, artinya bahwa motivasi yang tinggi dapat berhasil dengan baik, tentu diperlukan
akan tetap konsisten terhadap segala hal, dan b) suatu strategi yang baik yaitu dengan cara
kepercayaan, asumsi yang salah dapat manajemen waktu dengan sebaikbaiknya,
menyesatkan siswa (Rakhmat, 2008: 74). semakin individu dalam melakukan manajemen
Kelebihan dari teknik ini yaitu mahasiswa waktunya dengan baik maka akan semakin baik
dituntut untuk berfikir secara kritis dan ilmiah pula prestasi yang akan diperoleh. Sedangkan
sehingga mahasiswa lebih aktif dalam faktor eksternal adalahlingkungan rumah atau
mengidentifikasi masalah, mengolah, serta lingkungan sekolah. Faktor
merumuskan solusi terbaik dalam memecahkan lingkunganmempengaruhi sikap dan reaksi
masalah memanajemen waktu. Melihat dalam aktivitas belajarnya, sebab individu yang
kelebihan-kelebihan yang ada pada teknik belajar merupakan interaksi dengan lingkungan
problem solving, maka teknik ini dipandang (Wikel ,2006:11).
cocok dan tepat digunakan dalam meningkatkan Tanpa adanya dukungan lingkungan, individu
pemahaman manajemen waktu mahasiswa. dalam melakan aktivitasnya baik sehari-hari
Teknik problem solving juga juga dapat maupun kegiatan belajar akan menemui
meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam hambatan dalam proses mencapai prestasi
berfikir secara kritis dan mandiri agar mampu belajar, karena lingkungan belajar berfungsi
menyelesaikan permasalahan dalam manajemen sebagai stimulus.(Rusyadi, 2013:7)
waktu (Nurhidayati, 2016:29). Waktu adalah sumber yang paling langka dan
Karakteristik teknik problem solving: a) teknik jika itu tidak dapat dikelola, maka hal lain pun
problem solving merupakan serangkaian tidak dapat dikelola. Maksudnya, untuk
aktivitas bimbingan; b) aktivitas bimbingan mempelajari aspek manusia dari perubahan
diarahkan untuk menyelesaikan sikap menuju kepengelolaan yang lebih baik dari
masalah;c)pemecahan masalah menggunakan sumber waktu yang berharga(Rahardi.N,
pendekatan berfikir secara kritis dan 2009:20).
ilmiah(Rinaldi , 2011: 110). Teknik problem Maka dari itu seharusnya mahasiswa mampu
solving merupakan teknik untuk memberikan memanfaatkanwaktu dengan sebaik-baiknya
informasi kepada mahasiswa melalui proses dengan menitikberatkan pada kemampuan diri
memecahkan masalah yang berkaitan dengan sendiri untuk mampu merencanakan, mengatur
manajemen waktu sehingga berbagai informasi dan mengontrol waktu sehingga dapat mencapai
tentang manajemen waktu dapat tersampaikan hasil sesuai yang diharapkan (B.Hasmyani,
dengan efektif. Mahasiswa dituntut untuk 2004:17).
menyelesaikan masalah-masalah manajemen Jadi mahasiswa yang mempunyai kemampuan
waktu yang dialami diri sendiri atau mahasiswa mengatur waktu yang baik dipastikan memiliki
lain (Usman Efendi,2012). tujuan dan prioritas sesuai dengan
kepentingannya dan memilki cara yang baik
Hubungan antara Manajemen Waktu dengan dalam mengelola waktu sehingga mampu
Prestasi Belajar pada Mahasiswa mengontrol waktu yang dimilkinya(Mimin
Pada hakikatnya setiap orang memiliki Haryati, 2007). Mahasiswa yang memiliki
manajemen waktu, sehingga tiap mahasiswa manajemen waktu yang baik tidak akan
mempunyai manajemen waktu yang melakukan perilaku yang menunda-nunda
kemungkinan terdapat perbedaan antara pekerjaannya karena dipastikan memilki skala
mahasiswa satu dengan yang lainnya. Perbedaan prioritas dalam setiap tugas yang dikerjakannya,
tersebut akan mempengaruhi proses belajar dari mampu menyeimbangkan waktu antara rencana
mahasiswa sehingga hasil prestasi yang

4
Jurnal Manajemen 2019
kerja dengan jadwal kerja yang sudah dibuat. prinsip utama dari manajemen waktu secara
(Murni sulistyawati, 2013:7) efektif adalah pembagian waktu yang efektif
untuk kegiatankegiatan seperti : waktu untuk
4.METODE PENELITIAN belajar, waktu bekerja, waktu kegiatan sosial
Identifikasi Variabel dan waktu bagi diri sendiri untuk bersantai atau
Variabel bebas : Manajemen waktu bermain(Slameto, 2003:19).
Variabel tergantung :1. Prestasi belajar 7.KESIMPULAN DAN SARAN
2. Teknik problem Sulving KESIMPULAN
5.Teknik Analisis Data Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan
Teknik analisis yang digunakan yaitu analisis yang telah dilakukan, dapat ditarik kesimpulan :
korelasi product moment dan teknik problem Hasil analisis product moment menunjukkan
sulving. nilai koefisien korelasi ( ) sebesar 0,719 dan
6.HASIL DAN PEMBAHASAN nilai sig. 0,000.Artinya ada hubungan positif
Berdasarkan hasil perhitungan teknik analisis yang sangat signifikan antara manajemen waktu
product moment, diperoleh nilai koefisien dengan prestasi belajar.Semakin tinggi
korelasi (𝑟𝑥𝑦) sebesar 0,719 dengan nilai Sig. manajemen waktu maka semakin tinggi prestasi
0,000 (p < 0,01). Hasil tersebut menunjukkan belajar, begitu pula sebaliknya semakin rendah
adanya hubungan positif yang sangat signifikan manajemen waktu maka semakin rendah juga
antara manajemen waktu dengan prestasi prestasi belajarnnya.
belajar, hai ini sesuai dengan hipotesis yang Peranan manajemen waktu sangat diperlukan
diajukan oleh penulis(Rohadi, 2008:10). dalam kegiatan belajar, karena manajemen
Adapun hubungan atau keterkaitan antara waktu merupakan salah satu faktor intern yang
variabel manajemen waktu dengan prestasi mempengaruhi hasil belajar. “Perbedaan prestasi
belajar, dapat dilihat dari sumbangan efektif belajar disebabkan oleh adanya faktor eksternal
yang diberikan manajemen waktu pada prestasi dan faktor internal. Faktor internal salah satunya
belajar sebesar sebesar 51,7% . Dengan demikin adalah cara atau kebiasaan belajar yang
masih terdapat 48,3% variabel laindiluar diterapkan oleh individu agar prestasi belajarnya
variabel manajemen waktu yang dapat dapat berhasil dengan baik, tentu diperlukan
mempengaruhi prestasi belajar. Hasil penelitian suatu strategi yang baik yaitu dengan cara
di atas dapat bermakna bahwa mahasiswa yang manajemen waktu dengan sebaikbaiknya,
ingin mendapatkan prestasi belajar tinggi semakin individu dalam melakukan manajemen
seharusnya memiliki manajemen waktu secara waktunya dengan baik maka akan semakin baik
optima(Sari, 2010:23).Mmanajemen waktu pula prestasi yang akan diperoleh”. Maka
adalah dimana individu menetapkan terlebih dengan individu melakukan usaha cara belajar
dahulu kebutuhan dan keinginan kemudian yang efektif akan mencapai tujuan belajar yaitu
menyusunnya berdasarkan segi urutan tercapainya prestasi belajar sesuai yang
kepentingan, maksudnya terdapat aktivitas diharapkan.
khusus yaitu penetapan tujuan untuk mencapai
kebutuhan dan keinginan dengan
memprioritaskan tugas yang perlu SARAN
diselesaikan(Raflita Lizzatiani, 2013:18). Bagi Mahasiswa
Pengorganisasian dan pendekatan terhadap Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan dan
tugas. individu yang mempunyai manajemen kesimpulan, diketahui bahwa manajemen
waktu yang baik tentunya akan menyelesaikan waktumerupakan salah satu komponen yang
tugas sesuai dengan batas waktu yang telah penting bagi prestasi belajar pada mahasiswa.
direncanakan, sehingga prestasi belajar juga Mahasiswa Diharapkan mempertahankan
akan bertambah baik(Hasmyani, 2004:25). Di manajemen waktu dengan cara mengefisienkan
dalam proses belajar perlu adanya manajemen penggunaan waktu agar mencapai prestasi
waktu yang tepat yaitu meliputi adanya belajar yang baik, misalnya membuat target dan
manajemen waktu belajar yang efektif, dimana sasaran yang jelas dalam penyelesaian

5
Jurnal Manajemen 2019
tugastugas kuliah maupun studi, serta http://jurnal.utm.ac.id/index.php/jpi/article/view/
memanfaatkan waktu luang untuk mempelajari 1373.
materi-materi kuliah, memprioritaskan pekerjaan
sesuai sasaran. Dengan menggunakan teknik Geldrad, Katryn dan David Geldrad. (2011).
problem solving diharapkan mahasiswa mampu Konseling Remaja Pendekatan Proaktif untuk
mengenali perubahan dalam dirinya sehingga Anak Muda. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
dapat membuat pilihan-pilihan atau keputusan-
keputusan yang baru untuk mengatur kehidupan Hakim. (2008). Pengaruh Manajemen Waktu
ke depannya. dan Motivasi Mengajar terhadap Kompetensi
Dengan memahami yang namanya manajemen Profesional Guru di Sekolah Menengah Atas
waktu mahasiswa diharapkan dapat mengatur Kota Pekalongan. Tesis. Semarang: Program
waktunya dengan baik sehingga waktu tersebut Studi Manajemen Pendidikan Pogram
dapat digunakan seefisien mungkin dan tidak Pascasarjana Universitas Negeri Semarang.
terbuang secara percuma.
Bagi Pimpinan dan Staf Pengajar Hasmyani, B.2004. Prestasi Belajar Ditinjau
Diharapkan turut memberikan pembinaan Dari Kebiasaan Belajar Dan Pengisian Waktu
mengenai manajemen waktu sebagai upaya Luang Pada Siswaa Sekolah Dasar Karangwuni
mempertahankan prestasi belajar pada 1 Yogyakarta. Tesis. Yogyakarta: Program
mahasiswa, misalnya dengan cara melakukan Pascsarjana UGM.
pendataan mahasiswa yang memiliki IP yang
rendah selama dua semester berturut-turut, Harvard Business School. 2008. Pocket Mentor:
kemudian Pembimbing Akademik memanggil Manajemen Waktu, Jakarta: Penerbit Erlangga.
mahasiswa yang bersangkutan untuk mengetahui
permasalahan yang menyebabkan nilai IPnya Kartadinata, I., Tjundjing, S. (2008). I love you
rendah, permasalahan yang ada dijadikan tomorrow:Prokrastinasi akademik dan
sebagai bahan penyusunan program khusus manajemen waktu. Indonesian Psychological
peningkatan IP dengan mendiskusikan bersama-
Journal, 23(2), 109-119.
sama dengan Pembimbing Akademik dan
komponen lain yang terkait. Kuncoro, Tri;dkk (2012). Strategi Pembelajaran
Problem Solving, Gaya Belajar Kolb, dan Hasil
DAFTAR PUSTAKA Belajar Mekanika Rekayasa. Jurnal ilmu
pendidikan, 18(2),
http://journal.um.ac.id/index.php/JIP/article/vie
Aminuyanti .(2014).Model Problem Solving w/3652
Dengan Pendekatan Kontekstual Untuk
Melahirkan Kemampuan Berpikir pada Mata Lufri (2003). Pembelajaran berbasis problem
Pelajaran Ekonomi.Jurnal cakrawala pendidikan solving yang diintervensi dengan peta konsep
9(2), dan pengaruhnya terhadap berpikir kritis
http://jurnal.untan.ac.id/index.php/jekrw/article/ mahasiswa dalam mata kuliah perkembangan
view/155 hewan. Jurnal penelitian pendidikan 13(2),
http://jurnal.um.ac.id/index.php/jurna-
Ariyanto, A. (2004). Manajemen waktu dan penelitian-kependidikan/article/view/1373
ekonomi rumah tangga pekerja pada sektor
industri formal berdasarkan gender (Tesis). Marno, T. S. (2008). Manajemen dan
Institut Pertanian Bogor, Bogor, Indonesia.
Kepemimpinan Pendidikan Islam, Bandung:
Efendi, Usman (2012).Pengaruh metode Refika Aditama.
pembelajaran problem solving terhadap hasil
belajar.Jurnal penelitian inovasi,37(1),

6
Jurnal Manajemen 2019
Muflikhati,istiqlaliyah dan Ulfi U’rfillah. Santrock, J. W. (2011). Perkembangan masa
(2017).Motivasi berwirausaha,manajemen hidup. Sallama, N. I., editor. Life span
waktu,manajemen keuangan dan prestasi development 13th edition. Jakarta, ID: Erlangga
akademik pada mahasiswa wirausaha. Jurnal
Sari, A.N. 2010. Hubungan Antara Manajemen
ilmu keluarga&konsumen,1(1), 71-82. Waktu Dengan Prokratinasi Akademik Pada
Mahasiswa Yang Berwirausaha. Skripsi.
Nasution.(2010). Berbagai Pendekatan dalam
Surakarta. Fakultas Psikologi UMS.
Proses Belajar dan Mengajar. Jakarta: Bumi
Aksara.
Slameto. 2003. Belajar dan Faktorfaktor yang
Mempengaruhinya. Jakarta: Bina Aksara.
Nurhidayati,Diana Dwi .(2016). Peningkatan
Pemahaman Manajemen Waktu melalui Sulistyawati, Murni (2011). Manajemen Waktu
bimbingan kelompok dengan teknik Problem mendapatkan yang Terbaik Dari Waktu Kita.
Solving pada siswa.Jurnal manajemen,5(1),24- Journal PROBANK, 19(6) 1-13, http://e-
32. journal.stie-aub.ac.id/e-
journal/index/php/probank/article/view/14
Pengemanan, Elsa dkk.Hubungan Manajemen
Waktu Dengan Produktivitas kerja perawat Sunarto. 2009. Pengertian Prestasi Belajar.
pelaksana di IRINA A RSUP http://www.google.com
Prof.Dr.R.D.Kandou Manado.Jurnal http://sunartombs.wordpress.com/2009/01/05/pe
keperawatn,2(2)1-7, ngertian-prestasibelajar/.
http://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/JKP/article 19 September 2012
/view/5161
Suryadi.2012.Hubungan antara manajemen
Puspitasari, Widya (2013). Hubungan Antara
waktu dan prestasi belajar
Manajemen Waktu. Empathy jurnal fakultas http://adamahasiswa._publikasi.pdf&ved=2ahU
psikologi,2(1)1-17, KEwij6_741PvlAhUKwTgGHBpCJAQFjADeg
http://journal.uad.ac.id/index.php/EMPATHY/A QIBRAB&usg=AOvVaw05Ia54C-IIUGi6OrvP-
rticle/view/1571 Gbp.28 Februari 2013.

Toledo, L. A., Diaz, P. R., Jimenez, C. J. C.,


Rachmah, D. H. (2015). Regulasi diri dalam Sanchez, M. P. S. (2012). Defining success in
belajar pada mahasiswa yang memiliki peran subsistence businesses. Journal of Bussiness
banyak. Jurnal Psikologi, 42(1), 6177. Reserch, 65, 16581664.

Rahardi.N 2009. Manajemen Waktu untuk Yusuf, Syamsu. (2009). Program Bimbingan dan
Mahasiswa. http://www.topcities.com Konseling di Sekolah. Bandung: Rizqi. Yusuf,
Diakses pada tanggal 28 mei 2012. Syamsu & Nurihsan, A. Juntika. (2009).
Landasan Bimbingan dan Konseling. Bandung:
Risnawati, V.Naniek (2012). Manajemen Waktu Remaja Rosdakarya.
Menunjang pekerjaan sekretaris. Jurnal STIE
Semarang, 4(3), 39-51
http://jurnal.stiesemarang.ac.id/index.php/JSS/ar
ticle/view/53

Anda mungkin juga menyukai