TENTANG
ASURANSI UNTUK TRANSFER RISIKO
DISUSUN OLEH:
ORYZA SATIVA ( 160301051 )
RISDA SIPAYUNG ( 160301069 )
MELDAWATI HUTAGALUNG
REGINA SYAHNAS
PUTRI ANNISA
KHAIRUL AMRI (160301100)
NUR HIKMAH (160301205)
1.3. Tujuan
Makalah ini bertujuan antara lain, sebagai berikut :
1. Mengetahui pengertian asuransi.
2. Mengetahui manfaat apa saja dalam asuransi.
3. Menjelaskan tentang keterbatasan dalam asuransi.
4. Mengetahui pengertian manajemen resiko dalam asuransi
1.4. Manfaat
Makalah ini diharapkan dapat memberi manfaat kepada pembaca berupa pengetahuan
mengenai seluk beluk asuransi dan pemahaman tentang pemindahan risiko terhadap perusahaan
asuransi
BAB 2
PEMBAHASAN
Ada beberapa manfaat pengurangan risiko ini bagi tergantung masyarakat . pertama melalui
hapusnya ketidakpastian yang berhubungan dengan risiko yang dipertanggungkan asuransi
melenyapkan ketegangan mental dan fisikyang diakibatkan oleh kecemasan dan kekuatan
sehubungan dengan risiko itu.
Kedua, karena asuransi mengurangi risiko individu dan risiko sosoal, ia juga mengurangi
risiko ketidakpastian dalam masyarakat, dan juga dalam industri. Akibatnya akan mengurangi
inefficiency dalam pemanfaatan tenaga kerja dan kapital yang ada. Berkurangnya
ketidakpastian, juga mendorong akumulasi modal baru, karena investor potensial berkurang
keraguraguannya,periode perencanaannya diperpanjang, kredit pada umumnya lebih
diperluas, dan lebih sedikit sumber daya yang ditimbun. Oleh karena itu asuransi
menghasilkan produksi tingakat harga di tingkatkan/diperbaiki oleh kenyataan bahwa
taksiran expected losses insurer untuk setiap umumnys lebih besar dari unit individual
Perusahaan asuransi sebagai sumber dana untuk investasi
Perusahaan asuransi sebagai salah satu lembaga keuangan bukan bank dapat
mengerahkan dana dana yang tersedia untuk investasi pada bidang lain diluar asuransi, bukan
hanya karena bilangan kecil tetappi juga karena adanya suatu pemasukan yang kontan,
sehinnga jumlah uang yang tersedia selalu melebii cadangan pembayaran klaim. Asuransi
kerugian dan tanggung jawab lebih sedikit perannya dalam pasar modal dibanding asuransi
jiwa, hal ini terutama di sebabkan kontrak asuransi kerugian menupuk daba lebih sedikit dari
hasil pengumoukan premi. Namun demikian, kontribusi asuransi kerugian dan asuransi
tanggung jawab dalam menyediakan dana investasi cukup penting. Asuransi pensiun mandiri
yang ada dalam perusahaan (merupakan asuransi juga, jika dilihat dari sudutpanang
karyawannya) dan juga menananm dananya melalu pasar modal. Begitu juga asuransi
pensiun pegawai negri yang meempar dananya kepasar modal.
Pengendalian kerugian
Meskipun pengawasan kerugian bukan suatu bagian yang terkandung dalam proses
asuransi, perusahaan asuransi merupakan suatu perusahaan pelopor dalam berbagai aktivitas
pengendalian kerugian. Sementara diketahui kontribusi asuransi dalam bidang ini memang
ada tetapi di harapkan akan lebih berperan lagi dalam masa mendatang.
Bantuan Bagi Perusahaan Kecil
Asuransi meningkatkan semangat bersaing, sebab tanpa perusahaan asuransi, perusahaan
kecil akan menghadapi suatu persaingan yang kurang efektif terhadap perusahaan besar.
Perusahaan besar dapat dengan aman mengatasi beberapa risiko, tetapi jika risiko seperti itu
menjelma menjadi kerugian akan dapat menghancurkan perusahaan kecil. Tanpa asuransi,
perusahaan kecil akan menanggung beberapa risiko dan akan kurang menarik menanamkan
tenaga dan modal dalam perusahaan.
Ringkasan Manfaat
Dengan singkat dapat disimpulkan bahwa manfaat yang di tawarkan perusahaan asuransi
adalah:
1. Melindungi kerugian bagi orang yang menderita kerugian harapan
2. Mengurangi siksaan mental dan fisik bagi pihak tertanggung yang disebabkan rasa
takut dan kekhawatiran.
3. Menghasilkan tingkat produksi, tingkat harga dan struktur harga yang optimum.
4. Menyediakan dana untuk investasi
5. Memperbaiki posisi persaingan perusahaan kecil. Sebagai tambahan perusahaan
asuransi dalam praktek berperan pula dalam aktivitas penting pengendalian kerugian.
Biaya-biaya
Meskipun manfaat yang ditimbulkanoleh keberadaan perusahaan asuransi cukup
besar, tetapi asuransi juga menimbulkan biaya-biaya.
Biaya Operasi
Asuransi menciftakan biaya seperti biaya pengendalian kerugian biaya penilaian
(adjustment) kerugian, biaya-biaya yang timbul untuk mencari calon tertanggung, pajak
premi yang ditetapkan pemerintah dan biaya administrasi umum. Biaya-biaya yang di
keluarkan ditambahkan sejumlah profit dan cadangan, mesti ditutup oleh premi yang
dibebankan. Dalam kenyataannya , pekerja dan sumber-sumber lainnya yang mungkin sudah
terikat dalam penggunaan lainnya dibutuhkan pula oleh perusahaan asuransi. Data berikut ini
menggambarkan sebaran biaya tidak termasuk profit dan cadangan. Asuransi jiwa dalam
tahun 1982 menggunakan kira-kira 16% dari jumlah total pendapatan untuk biaya tidak
termasuk pajak. Variasi persentase ini cukup besar di antara kelompok industri dan asuransi-
asuransi biasa, antara asuransi kesehatan dan asuransi jiwa, di antara perusahaan-perusahaan
asuransi dan menurut beberapa factor lainnya. Diukur dengan pendapatan premi biaya-biaya
itu kira-kira 22%; tetapi income sebagai basis perhitungan lebih representatif pada kasus ini,
sebab income yang bukan berasal dari premi juga cukup besar ( seperti hasil dari investasi ),
maka pendapatan dari investasi secara langsung diketahui dalam perhitungan premi. Asuransi
kerugian dan asuransi tanggung jawab bisa menghabiskan antara 30% dan 40% dari
pendapatan premi untuk mebayar biaya-biaya,termasuk biaya penyesuaian-kerugian
( loss adjustmeng ) tetapi tidak termasuk pajak pendapatan. Persentase ini seperti dalam
asuransi jiwa sangat berbeda-beda karena beberapa factor, begitu juga berbeda
antara asuransi yang satu dengan yang lainnya. Rasio biaya yang lebih besar dalam kasus ini
mewakili perbedaan yang besar dalam sifat proteksi yang dijual. Perbedaan ini telah
dijelaskan pada bab-bab terdahulu.
Bahaya Moral
Biaya yang kedua terdapat dalam industri asuransi adalah terciftanya moral hazard.
Moral hazard adalah keadaan dimana meningkatnya kans orang pribadi dengan sengaja ,
menyebabkan kerugian atau , peningkatan keparahanya. Orang-orang yang tidak
mengindahkan moral atau mereka percaya bahwa mereka bisa mendatangkan laba melalui
penciptaan kerugian. Sebagai contoh orang melakukan pembakaran secara sengaja didorong
oleh adanya kemungkinan untuk memperoleh santunan asuransi. Adapula yang melakukan
penyalahgunaan perlindungan asuransi dengan jalan : membuat klaim yang tidak dibenarkan,
dengan maksud membebankan melalui system asuransi, kerugian seharusnya dipikul sendiri,
pemanfaatan pelayanan secara berlebihan misalnya tetap tinggal di hospital diluar masa
pengobatan, membebankan ongkos yang melebihi biaya pelayanan misalnya pelayanan
dokter atau biaya bengkel, pembebanan ganti rugi yang lebih besar dalam kasus
pertanggungjawaban, Karena merasa terdakwa diasuransikan. Beberapa penyimpangan
tersebut ada yang berupa kecurangan, yang lainnya menunjukan perbedaan kode etik di mana
asuransi dilibatkan.
Morale Hazard
Biaya lain yang berhubungan yakni menciptakan morale hazard. Morale hazard
adalah suatu keadaan yang menyebabkan orang menjadi kurang berhati-hati dibandingkan
dengan pada keadaan lain. Orang tidak sadar menciptakan kerugian, tetapi kenyataan karena
mereka telah diasuransikan menyebabkan mendapat lebih banyak peluang untuk
melakukannya.
Pengurangan Biaya
Pengasuransiaan secara tetap mencoba mengurangi biaya melalui inovasi dalam hal-
hal seperti prosedur administrasi dan metode pemasaran.
Contohnya penjualan asuransi kepada kelompok orang kecuali kepada individu. Penciptaan
morale hazard dan moral hazard itu sendiri dapat dicegah dengan aktivitas pengendalian
kerugian. Morale hazard secara khusus dapat ditangani melalui beberapa tindakan seperti jasa
pelaporan misalnya pada kebakaran yang mencurigakan. Morale hazard secara umumnya
lebih efektif ditangani dengan menunjukan hubungan langsung antara premi dan kerugian
dan besarnya kerugian tidak langsung dan ketidaknyamanan yang tidak ditutupi oleh
asuransi.
2.3 Keterbatasan Asuransi
Asuransi jelas merupakan suatu peralatan yang berfaedah untuk menangani risiko,
tetapi beberapa risiko tidak dapat ditangani oleh asuransi. Berikut contoh kasus pada asuransi
swasta dengan beberapa acuan asuransi yang diselenggarakan pemerintah.
Keterbatasan Terhadap Risiko Murni
Asuransi telah diterapkan sebagian besar hanya untuk risiko murni. Jarang risiko
spekulatif telah diasuransikan. Mengasuransikan sebuah risiko spekulatif harus melihatkan
premi yang mengharapkan suatu keuntungan. Tetapi asuransi adalah konsep yang dinamis,
asuransi bisa diperluas dalam masa yang akan datang untuk lebih banyak menanggung risiko
spekulatif itu. Berikut syarat-syarat ideal risiko yang dapat di asuransikan :
1. kerugian potensial cukup besar tetapi probabilitasnya tidak tinggi, sehingga membuat
perusahaan asuransi dapat bekerja seekonomis mungkin (kelayakan ekonomis).
Contoh, anda memang tidak ingin kehilangan pulpen seharga Rp. 2000,00 tetapi anda
tidak akan berniat mengasuransikan risiko ini karena kerugiannya tidak cukup besar.
2. probabilitas kerugian dapat diperhitungkan.
Tingkat premi asuransi itu didasarkan atas ramalan tentang masa depan. Ramalan ini
didasarkan atas taksiran probabilita. Probabilitas ini pada umumnya didasarkan atas
pengalaman masa lampau. Cara inilah yang digunakan oleh perusahaan asuransi untuk
menaksir probabilitas. Tetapi cara ini hanya bermanfaat bila dapat dianggap bahwa faktor-
faktor penentu masa depan itu akan sama dengan faktor-faktor penentu masa lampau tersebut.
Jika tidak demikian pengalaman masa lampau itu tidak bisa dijadikan pedoman untuk masa
depan. Apabila probabilitas kerugian yang hendak diasuransikan itu tidak dapat dihitung,
maka risikonya tidak dapat diasuransikan.
3. terdapat sejumlah besar unit yang terbuka (expose) terhadap risiko yang sama (massal dan
homogen).
Syarat utama untuk dapat diasuransikan adalah massal, artinya harus ada sejumlah
besar unit, misalnya dalam hal asuransi mobil, harus ada sejumlah besar mobil. Dalam
asuransi jiwa, harus ada sejumlah besar orang. Untuk memperoleh tksiran probabilitas yang
akurat diperlukan pengamatan terhadap sejumlah besar kejadian. Setelah probabilitas
kerugian itu diketahui, maka ia dijadikan dasar untuk ramalan, tetapi ramalan ini hanya
berlaku untuk suatu kelompok besar. Perusahaan asuransi tidak lebih mampu meramalkan
kerugian seseorang tertentu daripada orang itu sendiri.
Berapa besar ‘kelompok besar itu?” untuk tujuan asuransi, jumlah unit ini bergantung
pada kesediaan penanggung memikul risiko penyimpangan dari perkiraan (expectations).
Misalnya probabilitas terjadinya kebakaran rumah adalah 1/1000. Suatu perusahaan asuransi
mungkin menanggung risiko untuk 1000 rumah dengan perkiraan akan terjadi satu klaim
untuk tahun itu. Jika tidak ada terjadi kebakaran, maka terdapat penyimpangan 100% dari
perkiraan. Sebaliknya, jika dua buah rumah yang terbakar pada tahun itu, maka klaim yang
harus dibayar menjadi dua kali lipat dariyang diperkirakan. Beban ini terlalu berat bagi
penanggung. Dengan meningkatkan jumlah rumah yang di asuransikan menjadi 10.000 buah,
maka perkiraan kerugian meningkat menjadi sepuluh buah tetapi stabilitas pengalaman
menjadi meningkat, artinya kerugian sesungguhnya mungkin berkisar dari lima sampai lima
belas, tetapi secara persentase penyimpangan ini lebih kecil daripada kelompok yang 1000
rumah. Demikian seterusnya jika kelompok ini ditigkatkan menjadi 100.000 buah rumah,
perbedaan antara realisai kebakaran sesungguhnya dengan yang diperkirakan bertambah
besar dalam angka mutlak, tetapi menurun dalam angka persentase.
Pengertian homogen disini tidaklah berarti 100% sama, karena tidak dua benda atau
orang yang betul-betul sama. Namun demikian, unit-unit dalam suatu kelompok itu haruslah
cukup sama untuk mendapatkan ramalan yang akurat.
3.1 Kesimpulan
Asuransi merupakan istilah yang digunkan untuk merujuk pada tindakan, sistem, atau
bisnis dimana perlindungan finansial (atau ganti rugi secara finansial) untuk jiwa, properti,
kesehatan dan lain sebagainya mendapatkan penggantian dari kejadian-kejadian yang tidak
dapat diduga yang dapat terjadi seperti kematian, kehilangan, kerusakan atau sakit, dimana
melibatkan pembayaran premi secara teratur dalam jangka waktu tertentu sebagai ganti polis
yang menjamin perlindungan tersebut.
DAFTAR PUSTAKA