Anda di halaman 1dari 3

Khutbah

Jamaah Jumaah yang dirahmati oleh Allah SWT


Takwa merupakan salah satu kata yang sudah tak asing lagi di telinga kita, menurut para ulama
takwa kepada Allah SWT adalah melaksanakan segala perintahnya dan menjauhi semua
larangannya. Sayangnya kalimat tersebut sering disalahgunakan pemahamnnya, sehingga
diartikan dengan dangkal oleh banyak orang.

Pernahkah kita bertanya pada diri kita sendiri, apa saja isi dan bentuk perintah dari Allah SWT?
Jika kita membuka Al Quran maka kita akan menemukan banyak perintah Allah. Baik perintah
kepada manusia, kepada binatang, dan kepada alam raya. Jenis perintahnya juga bermacam-
macam, ada yang berkaitan dengan syariat agama ada juga yang berkaitan dengan hukum alam.
Bagi mereka yang mentaati semua perintahnya tentu ada ganjarannya, demikian juga sebaliknya
siapa yang melakukan larangan Allah maka akan mendapat balasannya. Tapi Allah Maha Adil,
Ia tidak akan memilih dan memilah. Ia juga tak akan lalai atau tidur, Ia tidak akan menunda atau
mengulur waktu dan kemudian memberinya di waktu yang tepat.

Ganjaran yang akan diterima oleh manusia yang berupa ibadah syariat, misalnya shalat, mengaji,
berpuasa, membayar zakat dan lain sebagainya yang akan diberikan di akhirat nanti. Lain halnya
dengan sunatullah seperti rajin dalam bekerja dan belajar, maka ganjaran yang didapatkan di
dunia adalah menjadi sukses misalnya.

Bukankah hukum alam dan kemasyarakatan adalah ciptaan dan juga ketentuan dari Allah, maka
mengapa manusia masih juga ragu atas kemiskinan dan penyakiyt yang diakibatkan oleh
pelanggaran atas siksa dari Allah. Pada akhirnya jangan mempertanyakan mengapa rezeki tak
kunjung dating, padahal kita sudah sering tahajud dan itikaf.

Kita harus sadar bahwa kita baru saja mengamalkan setengah dari takwa kita, dan setengah dari
takwa lainnya dilakukan oleh umat lainnya. Masih banyak dari kita yang bukan saja tidak
menghayati, tetapi juga memang belum mengerti apa yang diperintahkan oleh Allah.
Khutbah

Marilah kita selalu bertakwa kepada Allah SWT dan mempelajari syariat-syariatnya dengan cara
menuntut ilmu yang bermanfaat. Karena ilmu itu adalah cahaya sekaligus petunjuk, sedangkan
kebodohan merupakan kesesatan dan kegelapan. sesungguhnya para ulama adalah pewaris nabi,
karena nabi di zaman dahulu tidak mewariskan uang melainkan hanya ilmu yang bermanfaat.
Maka dari itu barang siapa yang mengambil ilmu tersebut artinya ia telah mengambil bagian dari
warisan ilmu tersebut. pelajarilah segala jenis ilmu yang ada di dunia, karena hal itu akan
memberikan kemuliaan pada kehidupan kita baik di dunia maupun di akhirat. Serta akan
memberikan pahala yang terus mengalir sampai hari kiamat tiba.
Seperti yang disebutkan di surat Al Mujadilah ayat 11 yaitu, “ Allah SWT akan meninggikan
orang-orang yang beriman di antaramu, dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa
derajat banyaknya.” Dengan memiliki ilmu yang sebanyaknya-banyaknya, maka tidak akan ada
ruginya sama sekali. apalagi jika kita bisa mengamalkannya dengan sebaik-baiknya.
Bisa anda rasakan sendiri bahwa ilmu yang dibawa oleh para nabi, orang-orang suci, dan para
ulama terdahulu masih bisa kita rasakan hingga sekarang. Sampai berjuta-juta tahun setelahnya,
tetapi pengaruh mereka masih terpuji, jalan mereka juga diikuti, nama mereka terus disebut
sampai saat ini dan usaha mereka patut kita syukuri dengan baik.
Jika saja nama mereka disebut di beberapa majelis, maka orang-orang yang mendengarkan akan
memohon rahmat dan mendoakan mereka dengan sebaik-baiknya. Jika disebut-sebut sebagai
amal yang shaleh dan adab yang luhur, maka mereka adalah teladan manusia dalam
melaksanakannya. Maka pelajarilah ilmu dan amalkanlah, karena mempelajari ilmu termasuk
dalam jihad fisab bilillah.
Manfaatkanlah ilmu yang ada dengan sebaik mungkin, di mana pun kita berada. Ilmu yang kita
miliki tidak akan hilang, tidak mungkin dicuri, dan tidak akan berat untuk dibawa mati. Raihlah
sebanyak-banyaknya ilmu, lalu amalkan untuk orang-orang sekitar. Agar hidupmu menjadi lebih
berkah dengan mengamalkan ilmu tersebut.
Pidato

Assalamu’alaikum Warahmatullaahi Wabarakatuh.

Pertama dan yang paling utama marilah kita panjatkan puji serta syukur kehadirat Allah swt yang
telah memberikan nikmatnya kepada kita semua sehingga kita dapat berkumpul di sini. Shalawat
serta salam semoga tetap tercurah kepada junjungan kita Nabi agung Muhammad saw, para
keluarganya, sahabatnya, dan kita selaku umatnya.

Salah satu amal shaleh yang dianjurkan oleh Nabi Muhammad saw adalah sedekah. Sangatlah
penting sedekah bagi kita umat islam. Banyak pula ulama yang sepakat bahwa sedekah banyak
sekali keutamaannya, terutama bagi mereka yang ikhlas melakukannya. Sebagaimana yang telah
jelaskan dalam Al-Quran surah Al-Baqarah ayat 261 yang artinya:
“Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan
Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir
seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah maha
luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui”.

Dari firman Allah tersebut sudah sangat jelas kita ketahui bahwa tidak akan ada cerita menjadi
jatuh miskin saat seseorang ikhlas memberikan sedekah kepada mereka yang membutuhkan.
Justru Allah swt akan melipat gandakan sedekah yang dikeluarkan. Tujuan utama dari
bersedekah adalah untuk mensucikan harta serta diri supaya lebih tenteram dalam menjalani
kehidupan di dunia yang sementara ini. Selain hal demikian sedekah memiliki banyak sekali
keutamaan apabila dilakukan dengan hati yang benar-benar tulus serta ikhlas.
Beberapa keutamaan sedekah yang perlu diketahui untuk memotivasi diri supaya terus
bersedekah adalah: pertama, dengan adanya sedekah dapat mendekatkan diri kita kepada rahmat
Allah swt. Rasulullah saw juga bersabda “Sesungguhnya, sedekah itu memadamkan panasnya
kubur dan hanyalah seorang mukmin yang mendapatkan naungan pada hari kiamat nanti dengan
sedekahnya.”(HR. Thabrani dan Baihaqi). Kedua, dengan bersedekah, maka kita dapat
memadamkan murka Allah swt. Hal ini sejalan dengan hadist riwayat Thabrani dan Ibnu Asakir
“sedekah rahasia (tersembunyi) itu memadamkan amarah ilahi.” Ketiga, dengan bersedekah kita
dapat terhindar dari suul khatimah atau mati dalam keadaan yang tidak baik. Keempat, sedekah
mampu menjadi obat bagi orang yang sakit, sedekah yang tulus dan ikhlas dapat menyembuhkan
penyakit.

Sekian apa yang dapat saya sampaikan, kurang lebihnya mohon maaf. Terimakasih.
Wassalamualaikum Warahmatullaahi Wabarakatuh.

Anda mungkin juga menyukai