Anda di halaman 1dari 2

Nama : Dheya Putri Maulina

Nim : 1704015164

Kelas : 4B (Jum’at 08.00—09.40)

Dosen : Bpk. Arel ST.S.Iskandar

MANAJEMEN WIRAUSAHA FARMASI


Resume 22 Maret 2019

Peran Manajer :

1. Penghubung
Yang dimaksud dari penghubung ini adalah orag yang bisa mentautkan kepentinga
peusahaan
2. Pemimpin
Seorang yang harus bisa mengambil keputusan terbaik demi perusahaan.
3. Panutan
Seorang manajer harus jadi panutan/ yang bisa dicontoh untuk diteladani.

Macam-macam kegiatan manajer:

1. Manajer bekerja dengan melalui orang lain. Istilah 'orang' mencakup tidak hanya para bawahan
dan atasan, tetapi juga manajer-manajer lainnya dalam organisasi. Termasuk juga individu-
individu dari luar organisasi.
2. Manajer memadukan dan menyeimbangkan tujuan-tujuan yang saling bertentangan dan
menetapkan prioritas-prioritas. Setiap manjer akan menghadapi sejumlah tujuan, masalah, dan
kebutuhan organisasional yang semuanya ini bersaing untuk memperebutkan sumber daya
organisasi. Karena sumber daya tersebut terbatas, maka manajer harus menjaga keseimbangan di
antara berbagai tujuan dan kebutuhan organisasional.
3. Manajer bertanggung jawab dan mempertanggungjawabkan. Para manajer ditugaskan untuk
mengelola pekerjaan-pekerjaan tertentu secara sukses. Mereka akan dievaluasi atas dasar
seberapa baik mereka mengatur tugas-tugas yang harus diselesaikan. Sukses atau kegagalan
bawahan adalah cerminan langsung sukses atau kegagalan manajer.
4. Manajer harus berpikir secara analitis dan konsepsual. Untuk menjadi pemikir yang analitis,
manajer harus mampu merinci dan memisah-misahkan suatu masalah menjadi kompanen-
komponen masalah, menganalisa komponen-komponen tersebut, dan kemudian mencari
penyelesaian yang layak dengan akurat. Dan yang lebih penting bagi manajer adalah menjadi
pemikir yang konsepsual, yang mampu memandang keseluruhan tugas dan mengaitkan suatu
tugas dengan tugas-tugas lain.
5. Manajer adalah seorang mediator. Organisasi terdiri dari orang-orang, dan kadang-kadang
mereka saling tidak bersetuju atau saling bertentangan. Bila hal itu terjadi dalam suatu unit kerja
atau organisasi, maka bisa menurunkan semangat kerja dan produktivitas, atau bisa merusak
suasana kerja, atau bahkan para karyawan yang cakap bisa meninggalkan organisasi. Kejadian-
kejadian seperti itu menuntut peranan manajer sebagai mediator (penengah).
6. Manajer adalah seorag politisi. Seperti apa yang dilakukan seorang politisi dalam
mengkampanyekan program-programnya, manajer harus mengembangkan hubungan-hubungan
baik untuk mendapatkan dukungan atas kegiatan-kegiatan, usulan-usulan, atau putuan-
putusannya. Setiap manajer yang efektif memainkan politik dengan mengembangkan jaringan
kerja sama timbal balik dengan para manajer lain dalam organisasi.
7. Manajer adalah seorang diplomat. Manajer mungkin harus berperan sebagai wakil resmi
kelompok kerjanya pada pertemuan-pertemuan organisasional. Manajer juga mungkin mewakili
organisasi dalam urusan dengan pihak ketiga.
8. Manajer mengambil keputusan-keputusan sulit. Organisasi selalu menghadapi banyak masalah.
Manajer adalah orang yang diharapkan dapat menemukan pemecahan berbagai masalah sulit dan
mengambil berbagai keputusan yang akurat.

12 Langkah memulai usaha :


1. Apakah bidang usaha yang akan digeluti itu cukup potensial? Bagaimana prospeknya?
2. Seberapa ketat persaingannya? Siapa kira-kira yang akan menjadi pesaing usaha tersebut?
Bagaimana cara menghadapinya?
3. Apa target usaha tersebut? Bagaimana mencapainya?
4. Dari segi hukum, apa yang perlu disiapkan? Apa saja penghalangnya?
5. Apa nama usaha (perusahaan) itu?
6. Berapa dana yang dibutuhkan? Bagaimana memenuhinya?
7. Dimana usaha tersebut akan dijalankan? Apakah sudah mempersiapkan kantornya?
8. Sarana atau peralatan apa yang dibutuhkan? Bagaimana mendapatkannya?
9. Apa tersedia asuransi yang memadai?
10. Apakah Anda sudah memiliki supplier atau pemasok bahan baku?
11. Sistem manajemen seperti apa yang akan diterapkan?
Siapa yang akan menjalankan operasional usaha sehari-hari?
Berapa karyawan yang dibutuhkan?
12.Bagaimana sistem pemasaran dan distribusi produk atau jasa yang akan dihasilkan?
Bagaimana agar masyarakat mengenal produk atau jasa yang akan dipasarkan?
Bila tidak bisa menjawab semua pertanyaan itu, maka sebaiknya Anda mengkaji ulang niat
membuka usaha sendiri, sampai benar-benar siap.

Anda mungkin juga menyukai