Contoh Proposal Skripsi
Contoh Proposal Skripsi
1
PENGARUH KOMUNIKASI, KERJA KELOMPOK, KEPEMIMPINAN
1. Latar Belakang
Perusahaan pada saat ini tumbuh dan berkembang dengan sangat dinamis,
sangat memerlukan adanya sistem manajemen yang efektif dan efisien artinya
dengan dapat mudah berubahn atau menyesuaikan diri dan dapat mengakomodasikan
setiap perubahan baik yang sedang dan telah terjadi dengan cepat, tepat dan terarah
serta biaya yang murah. Dengan demikian, perusahaan sudah tidak di pandang lagi
perusahaan harus mampu menyatukan persepsi atau cara pandang karyawan dalam
rangka mencapai tujuan koperasi antara lain melalui pembentukan mental bekerja
salah satu bidang dari manajemen umum yang meliputi segi-segi perencanaan,
2
TERHADAP KINERJA KARYAWAN DI PT. BANK MANDIRI ( PERSERO) Tbk
1. Latar Belakang
Perusahaan pada saat ini tumbuh dan berkembang dengan sangat dinamis,
sangat memerlukan adanya sistem manajemen yang efektif dan efisien artinya
dengan dapat mudah berubahn atau menyesuaikan diri dan dapat mengakomodasikan
setiap perubahan baik yang sedang dan telah terjadi dengan cepat, tepat dan terarah
serta biaya yang murah. Dengan demikian, perusahaan sudah tidak di pandang lagi
perusahaan harus mampu menyatukan persepsi atau cara pandang karyawan dalam
rangka mencapai tujuan koperasi antara lain melalui pembentukan mental bekerja
salah satu bidang dari manajemen umum yang meliputi segi-segi perencanaan,
3
fungsi/bidang produksi, pemasaran, keuangan, maupun kepegawaian. Karena sumber
daya manusia di anggap semakin penting peran nya dalam pencapaian tujuan
perusahaan ,maka berbagai pengalaman dan hasil penelitian dalam bidang SDM di
kumpulkan secara sistematis dalam apa yang di sebut manajemen sumber daya
interdependen (saling terkait satu sama lain). Akivitas ini tidak berlangsung menurut
isolasi yang jels setiap aktivitas memengaruhi SDM lain. Misal nya keputusan buruk
Manajemen SDM juga merupakan sistem terbuka yang di pengaruhi oleh lingkungan
luar.
dan perubahan nama ini menggambarkan perluasan peran manajemen personalia dan
peningkatan kesadaran bahwa SDM adalah kunci bagi sukses nya suatu perusahaan.
Seorang manajer SDM dalam kapasitas nya sebagai staf harus bekerja sama dengan
4
line manager dalam menengani berbagai masalah SDM. Para line manager berfungsi
sebagai pendorong, memotivasi aryawan untuk bekerja produktif dan manajer SDM
berfungsi menyediakan tenaga kerja bagi divisi atau departemen yang di pimpin oleh
line manager itu dengan SDM yang sesuai dengan kebutuhan divisi/departemen
tersebut.
Dengan demikian, SDM adalah sseseorang yang siap, mau dan mampu
memberi sumbangan terhadap usaha pencapaian tujuan organisasi . Selain itu, SDM
juga merupakan salah satu unsur masukkan (input) yang bersama dengan unsur
penerimaan pesan atau berita antara dua orang atau lebih sehingga pesan dimaksud
dalam bentuk gagasan atau informasi dari seseorang kepada orang lain. Selain itu
maupun tulisan dua orang atau lebih yang dapat menimbulkan pemahaman dalam
suatu masalah.
5
Menurut Usman (2013:470) Komunikasi adalah proses penyampaian atau
penerimaan pesan dari satu orang kepada orang lain, baik langsung maupun tidak
ide-ide dan informasi berupa perintah dan petunjuk kerja dari seorang pimpinan
kepada karyawan atau bawahan nya untuk melaksanakan tugas-tugas kerja sebaik-
baiknya.
komunikator yang ingin di sampaikan kepada pihak penerima, dengan segala daya
dan usaha bahkan tipu daya agar pihak penerima tersebut (komunikan), mengenal,
komunitas tertentu. Setiap individu akan berbaur dalam kelompok,baik yang formal
maupun tidak formal serta kelompok primer,tentunya dengan berbagai alasan yang
suatu tugas tertentu merupakan bentuk dari kelompok formal. Adapun kelompok
informal adalah suatu kelompok yang tumbuh dari proses interaksi, daya tarik,dan
6
kebutuhan-kebutuhan seseorang, dan Kelompok primer, Orang yang pertama kali
yang merumuskan dan menganalisis kelompok primer ini adalah Charles H.Cooley.
pokoknya mereka merupakan dasar dalam pembentukan sifat sosial dan cita-cita
individu.
yang memiliki kesamaan visi dan misi yang bekerja dalam usaha melaksanakan
keinginan untuk mempercepat suatu pekerjaan agar terlaksana sesuai dengan waktu
yang di targetkan.
leadership yang berasal dari kata leader. Kata leader muncul pada 1300-an
memperbaiki kelompok dan budaya nya. Selain itu juga memengaruhi interprestasi
7
dukungan dan kerja sama dari orang-orang di luar kelompok atau organisasi.
memengaruhi orang. Kepemimpinan sebagai sebuah alat, sarana atau proses untuk
mengawasi orang lain untuk mengerjakan tugas sesuai dengan perintah yang di
orang dari atas sampai ke bawah dalam organisasi memperbaiki kinerja nya. Setiap
Konsep lama bahwa terdapat sedikit pemimpin dengan banyak pengikut tidak lagi di
ikuti. Isu kepemimpinan di pisahkan antara “di lahirkan” atau “di buat”, dan bahwa
memengaruhi orang atau kelompok untuk bertindak seperti yang di harapkan untuk
8
Menurut Fahmi (2016:176). Kinerja adalah hasil yang di peroleh oleh suatu
organisasi baik organisasi tersebut bersifat profit oriented dan non profit non oriented
yang di hasilkan selama satu periode waktu. Secara lebih tegas Amstron dan Baron
kontribusi ekonomi .
utuh atas selama periode waktu tertentu, merupakan hasil atau prestasi yang di
merupakan suatu istilah secara umum yang di gunakan untuk sebagian atau seluruh
tindakan atau aktivitas dari suatu organisasi pada suatu periode dengan refernsi
dengan sejumlah standar seperti biaya-biaya masa lalu atau yang di proyeksikan,
semacam nya.
Bank Madiri merupakan bank yang berkantor pusat di jakarta dan merupakan
bank terbesar di indonesia dalam hal aset, pinjaman, dan deposit. Bank ini berdiri
pada tanggal 2 oktober 1998 sebagai bagian dari restrukturisasi perbankan yang di
laksanakan oleh pemerintah indonesia. Visi jangka panjang Bank Mandiri adalah”to
9
be the best bank in ASEAN by 2020”. Atau menjadi bank terbaik di ASEAN tahun
2020.
adalah kinerja karyawan yang tadinya baik kini mengalami penurunan disebabkan
oleh beberapa fenomena yaitu Komunikasi yang kurang baik dalam perusahaan dapat
indikator yang paling penting dalam peningkatan kinerja karyawan dan kinerja
perusahaan itu sendiri, lain hal nya dengan di PT. Bank Mandiri (persero) Tbk KCM,
dan karyawan hal ini di karenakan kurang nya kredibilitas( keyakinan atau
langsung terhadap kinerja karyawan itu sendiri. Selain kurang nya kredibilitas
Martapura kurang terjalin harmonis hal ini terjadi karena kurang nya memberi kesan
atau menghargai informasi yang di dapat dari sesama karyawan atau pimpinan.
terhadap karyawan nya jika hal tersebut dapat terlaksana maka kinerja karyawan pun
10
Kerjasama Kelompok di PT. Bank Mandiri (persero) Tbk KCM, Martapura
(kekompakkan/kepaduan) hal ini dapat di lihat dari adanya salah satu karyawan
yang di manfaatkan lebih karena dia di anggap mampu untuk melakukan pekerjaan
yang seharus nya pekerjaan itu di lakukan oleh tim sedangkan anggota kelompok lain
lebih memilih untuk mengerjakan hal lain yang di luar kerjaan kelompok nya itu
sendiri. Kurang nya kekohesivitas di tambah dengan norma antar anggota kelompok
yang tidak begitu efektif dalam kerjasama kelompok ini karena mereka tidak
mempunyai komitmen misal tentang jika ada salah satu karyawan tidak memakai
seragam maka angggota lain membiarkan nya saja tidak menegur atau memberi
Selain itu dalam hal Kepemimpinan di PT. Bank Mandiri (persero) Tbk
KCM, Martapura tidak begitu efektif dalam membangun tim kerja, dorongan,
misalnya dalam pemberian bonus atau insentif kepada karyawan yang mencapai
sesuai dengan target perusahaan itu di rasa kurang oleh karyawan serta kurang nya
budaya kemalasan dan terdapat beberapa karyawan yang cendrung berkerja tidak
terlalu maksimal atau biasa saja sehingga berujung menurunnya kinerja karyawan.
11
.Dari uraian di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang
2. Rumusan Masalah
terdahulu, maka yang menjadi masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimana
3. Tujuan Peneliti
4. Manfaat Penelitian
12
5. Tinjauan Pustaka
Banyak perusahaan pada saat ini tumbuh dan berkembang dengan sangat
dinamis, sangat memerlukan adanya sistem manajemen yang efektif dan efisien
artinya dengan dapat mudah berubahn atau menyesuaikan diri dan dapat
mengakomodasikan setiap perubahan baik yang sedang dan telah terjadi dengan
cepat, tepat dan terarah serta biaya yang murah. Dengan demikian, perusahaan sudah
perusahaan harus mampu menyatukan persepsi atau cara pandang karyawan dalam
rangka mencapai tujuan koperasi antara lain melalui pembentukan mental bekerja
salah satu bidang dari manajemen umum yang meliputi segi-segi perencanaan,
daya manusia di anggap semakin penting peran nya dalam pencapaian tujuan
13
perusahaan ,maka berbagai pengalaman dan hasil penelitian ddalam bidang SDM di
kumpulkan secara sistematis dalam apa yang di sebut manajemen sumber daya
interdependen (saling terkait satu sama lain). Akivitas ini tidak berlangsung menurut
isolasi yang jels setiap aktivitas memengaruhi SDM lain.Misal nya keputusan buruk
Bila aktivitas SDM di libatkan secara keseluruhan, maka aktivitas tersebut membantu
dan perubahan nama ini menggambarkan perluasan peran manajemen personalia dan
peningkatan kesadaran bahwa SDM adalah kunci bagi sukses nya suatu perusahaan.
Seorang manajer SDM dalam kapasitas nya sebagai staf harus bekerja sama dengan
line manager dalam menengani berbagai masalah SDM. Para line manager berfungsi
sebagai pendorong, memotivasi aryawan untuk bekerja produktif dan manajer SDM
berfungsi menyediakan tenaga kerja bagi divisi atau departemen yang di pimpin oleh
14
line manager itu dengan SDM yang sesuai dengan kebutuhan divisi/departemen
tersebut.
Dengan demikian, SDM adalah sseseorang yang siap, mau dan mampu
memberi sumbangan terhadap usaha pencapaian tujuan organisasi . Selain itu, SDM
juga merupakan salah satu unsur masukkan (input)yang bersama dengan unsur
lainnya, seperti : modal, bahan, mesin, dan metode/teknologi di ubah melalui proses
manajemen menjadi keluaran (output) berupa barang atau jasa dalam usaha mencapai
tujuan perusahaan.
Tujuan MSDM secara tepat sangatlah sulit untuk dirumuskan karena sifatnya
bervariasi dan tergantung pada penahapan perkembangan yang terjadi pada masing-
sejumlah cara yang bertanggung jawab secara strategis,etis dan sosial. Para manajer
dan departmen sumber daya manusia mencapai maksud mereka dengan memenuhi
tujuannya, selain itu juga tujuan manajemen sumber daya manusia tidak hanya
5.1.3 KOMUNIKASI
penerimaan pesan atau berita antara dua orang atau lebih sehingga pesan dimaksud
15
dapat di pahami .Komunikasi juga sebagai proses pemindahan dalam pengertian
dalam bentuk gagasan atau informasi dari seseorang kepada orang lain. Selain itu
maupun tulisan dua orang atau lebih yang dapat menimbulkan pemahaman dalam
suatu masalah.
penerimaan pesan dari satu orang kepada orang lain, baik langsung maupun tidak
ide-ide dan informasi berupa perintah dan petunjuk kerja dari seorang pimpinan
kepada karyawan atau bawahan nya untuk melaksanakan tugas-tugas kerja sebaik-
baiknya.
komunikator yang ingin di sampaikan kepada pihak penerima, dengan segala daya
dan usaha bahkan tipu daya agar pihak penerima tersebut (komunikan), mengenal,
16
5.1.3.1 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Komunikasi
antara pihak. Bagi yang memiliki jabatan yang lebih tinggi malu jika harus
alat sesungguhnya bukan penghalang lagi karena telah ada alat komunikasi
kerja yang padat dan memerlukan ekstra hati-hati. Disini jangan kan untuk
17
a. Pengirim/sumber adalah orang yang mempunyai ide untuk mengadakan
komunikasi.
untuk komunikasi.
yang berarti.
terhadap komunikasi.
h. Umpan balik adalah balikan dari proses komunikasi sebagai suatu reaksi
18
kebawahannya seperti perintah, instruksi, kebijakian baru, pengarahan
orang yang berada pada level yang sama dalam sebuah perusahaan.
nya, berkeinginan menaikkan gaji dan upah, maka keinginan itu hanyalah
19
Menurut Purwanto (2006:311) Ada beberapa indikator yang terdapat dalam
1. Persepsi
tidak. Bila prediksi nya tepat, audiens akan dapat membaca dan menerima
2. Ketepatan
Secara umum, audiens mempunyai suatu kerangka berpikir yang jelas. Agar
komunikasi.
3. Kredibilitas
20
bahwa substansi atau inti pesan yang di sampaikan kepada pihak lain benar-
4. Pengendalian
lembut. Hal ini di tentukan oleh intensitas reaksi yang di lontarkan audiens
5. Keharmonisan
dengan lancar dan mencapai tujuan nya. Seorang komunikator yang baik juga
komunitas tertentu. Setiap individu akan berbaur dalam kelompok,baik yang formal
maupun tidak formal serta kelompok primer,tentunya dengan berbagai alasan yang
21
melatar belakanginya. Kelompok formal adalah suatu kelompok yang sengaja di
suatu tugas tertentu merupakan bentuk dari kelompok formal. Adapun kelompok
informal adalah suatu kelompok yang tumbuh dari proses interaksi, daya tarik,dan
yang memiliki kesamaan visi dan misi yang bekerja dalam usaha melaksanakan
keinginan untuk mempercepat suatu pekerjaan agar terlaksana sesuai dengan waktu
yang di targetkan.
organisasi.
22
b. Kelompok tugas di tetapkan secara organisasional yang mewakili mereka
mencapai suatu sasaran khusus yang menjadi kepedulian dari tiap-tiap orang.
Menurut Veithzal (2013:196) ada dua sumber daya yang sangat berperan
kepribadian.
kelompok.
yaitu:
23
a. Kepemimpinan formal, kepemimpinan formal hampir selalu ada dalam setiap
kelompok.
c. Norma, adalah standar perilaku yang dapat diterima dengan baik dalam suatu
d. Status adalah posisi yang di definisikan secara sosial yang di berikan kepada
Menurut Veithzal (2013:199) Kegiatan kerja sama adalah jika dua orang atau
lebih bekerja sama untuk tujuan yang telah di tentukan terlebih dahulu. Dari definisi
di atas dapat di katakan bahwa di dalam bekerja sama mempunyai dua unsur utama,
yaitu bekerja sama dan saling ketergantungan yang positif. Kekompakan di dalam
kelompok dapat terwujud bila setiap anggota mempunyai perasaan bahwa dirinya
24
merupakan bagian dri suatu kelompok dan persaan tersebut harus berdasarkan pada
kepercayaan.
akan bekerja sama atau bersaing dengan kelompok lain, dan persaingan antar
kelompok akan memicu timbulnya kelompok. Konflik yang terjadi antar kelompok
memberikan hasil yang negatif (disfungsional). Konflik antar elompok terjadi karena
masing-masing.
proses berkembang sebagai struktur yang favorit di tahun 1990-an melalui proses re-
engineering. Pengembangan yang paling penting atas inisiatif ini adalah kebutuhan
atas kerja sama yang lebih baik dengan penggunaan tim multifungsional,
25
Dalam suatu organisasi berbasis tim, pencapaian kinerja organisasi sangat di
tentukan oleh kinerja tim yang terdiri dari sekolompok orang dengan latar belakang
1. Struktur
Di dalam setiap kelompok, beberapa tipe struktur terdapat dalam satu periode
2. Status Hirarki
Status merupakan posisi atau peringkat yang di definisikan secara sosial yang
3. Peran
Peran adalah sekumpulan yang di atur yang di harapkan dari seseorang yang
4. Norma
26
Norma adalah standar yang di himpun oleh anggota kelompok yang
5. Kepemimpinan
6. Kohesivitas ( kekompakan/kepaduan)
7. Konflik
perilaku peran yang tepat maka timbulah konflik. Konflik peran pribadi
terjadi ketika persyaratan peran melanggar peran dasar, sikap dan kebutuhan
5.1.5 Kepemimpinan
leadership yang berasal dari kata leader.Kata leader muncul pada 1300-an sedangkan
27
kata leadership muncul sekitar pada tahun1700-an.Definisi kepemimpinan secara
kelompok dan budaya nya. Selain itu juga memengaruhi interprestasi mengenai
dan kerja sama dari orang-orang di luar kelompok atau organisasi. Kepemimpinan
Kepemimpinan sebagai sebuah alat, sarana atau proses untuk membujuk orang agar
mengawasi orang lain untuk mengerjakan tugas sesuai dengan perintah yang di
orang dari atas sampai ke bawah dalam organisasi memperbaiki kinerja nya. Setiap
Konsep lama bahwa terdapat sedikit pemimpin dengan banyak pengikut tidak lagi di
ikuti. Isu kepemimpinan di pisahkan antara “di lahirkan” atau “di buat”, dan bahwa
28
kepemimpinan adalah manifestasi kepribadian. Keduanya terikat pada keyakinan
memengaruhi orang atau kelompok untuk bertindak seperti yang di harapkan untuk
1. Teori Sifat
alamiah dan di anugerahi beberapa ciri yang tidak di punyai orang lain
pandangan masa depan yang luar biasa dan kekuatan persuasif yang tidak
29
kepemimpinan seseorang. Dan mereka menemukan sifat-sifat,merekan
pengikutnya.
perilaku manusia.
teoritik.
30
Menurut Brantas:26 (dalam Fahmi ,2015:132) kepemimpinan tidak dapat
terlepas dari nilai-nilai yang di miliki oleh pemimpin seperti di ungkapkan oleh Guth
Pencipta.
adalah pembahasan yang sering di bicarakan yaitu suatu organisasi yang baik dalah
tersebut. Dan suatu organisasi yang di anggap gagal adalah jika tidak adanya budaya
kepemimpinan tersebut.
31
Budaya kepemimpinan menggambarkan terbangunnya kaderisasi di
bersedia penuh untuk mempercayakan dan mengedepankan sikap yang yakin bahwa
para karyawan nya mampu dalam mengambil keputisan tanpa harus menunggu
keputusan dari pemimpin. Sehingga kultus keputusan tidak akan terjadi,dan bentuk
mmanajemen di organisasi tersebut bisa lebih leading atau datar yaitu jika keputusan
terlalu bersifat kultus artinya selalu harus bersumber dari atas dan sangat birokratis
maka piramid keputusan akan semakin tinggi untuk di jangkau. Oleh karena itu, jika
Pada era globalisasi kepemimpinan yang di butuhkan adalah yang memiliki nilai
kompetensi yang tinggi, dan kompetensi itu bisa di peroleh jika pemimpin tersebut
maksimal.
tersebut akan mampu mendorong peningkatan kualitan kinerja karyawan. Kita bisa
32
lihat perbedaan antara karyawan yang memiliki kompetensi dan yang rendah nilai
kompetensinya, pada hasil kinerja yang mereka hasilkan. Untuk itu setiap pemimpin
bukan hanya di tuntut untuk mampu bekerja secara maksimal namun juga mengerti
5.1.6 Kinerja
33
Kinerja adalah hasil yang di peroleh oleh suatu organisasi baik organisasi
tersebut bersifat profit oriented dan non profit non oriented yang di hasilkan selama
satu periode waktu. Secara lebih tegas Amstron dan Baron mengatakan kinerja
merupakan hasil pekerjaan yang mempunyai hubungan kuat dengan tujuan dengan
( 2016:176).
Kinerja adalah suatu tampilan keadaan secara utuh atas selama periode waktu
tertentu, merupakan hasil atau prestasi yang di pengaruhi oleh kegiatan operasional
dalam buku Mansyur 2015). Kinerja merupakan suatu istilah secara umum yang di
gunakan untuk sebagian atau seluruh tindakan atau aktivitas dari suatu organisasi
pada suatu periode dengan refernsi dengan sejumlah standar seperti biaya-biaya masa
oleh segenap sumber daya manusia dalam organisasi,baik unsur pimpinan maupun
pekerja. Banyak sekali faktor yang dapat memengaruhi sumber daya manusia dalam
menjalankan kinerja nya. Terdapat faktor yang berasal dari dalam sumber daya
34
manusia sendiri maupun dari luar dirinya. Kinerja suatu organisasi tidak hanya di
pengaruhi oleh sumber daya manusia di dalam nya, tetapi juga oleh sumber daya lain
nya seperti dana, bahan, peralatan, teknologi, dan mekanisme kerja yang berlangsung
dalam organisasi.
kondisi hubungan antar manusia di dalam organisasi, baik antara atasan dengan
perhatikan untuk suatu organisasi mempunyai kinerja yang baik, yaitu menyangkut
Menurut Mansyur (2015:406) Salah satu cara yang dapat di gunakan untuk
35
melaksanakan pekerjaan atau tugas yang di evaluasi dengan menggunakan tolak ukur
tertentu secara objektif dan di lakukan secara berkala. Dari hasil penilaian dapat di
lihat kinerja perusahaan yang di cerminkan oleh kinerja karyawan atau dengan kata
lain, kinerja merupakan hasil kerja konkret yang dapat di amati dan dapat di ukur.
mekanisme yang baik untuk mengendalikan karyawan. Perlu kita ketahui ssebagai
kepuasan sebesar-besarnya, dan seterusnya. Oleh karena itu, apabila orang akan
memperoleh apa yang di inginkan orang tersebut harus memberikan apa yang di
1. Tujuan
36
Tujuan merupakan suatu keadaan yang lebih baik yang ingin di capai di masa
yang akan datang. Dengan demikian, tujuan menunjukkan arah kemana
kinerja harus di lakukan. Aatas dasar tersebut, di lakukan kinerja untuk
mencapai tujuan. Untuk mencapai tujuan, di perlukan kinerja individu,
kelompok, dan organisasi kinerja individu maupun organisasi berhasil apabila
dapat mencapai tujuan yang di inginkan.
2. Standar
Standar mempunyai arti penting karena memberitahukan kapan suatu tujuan
dapat di selesaikan. Standar merupakan suatu ukuran apakah tujuan yang di
inginkan dapat di capai. Tanpa standar, tidak dapat di ketahui kapan suatu
tujuan tercapai.
3. Umpan Balik
Umpan balik merupakan masukan yang di pergunakan untuk mengukur
kemajuan kinerja, standar kinerja, dan pencapaian tujuan. Dengan umpan
balik di lakukan evaluasi terhadap kinerja dan sebagai hasilnya dapat di
lakukan perbaikan kinerja.
4. Alat atau Sarana
Alat atau sarana merupakan sumber daya yang dapat di pergunakan untuk
membantu menyelesaikan tujuan dengan sukses.
5. Kompetensi
Kompetensi merupakan yang di miliki oleh seseorang untuk menjalankan
pekerjaan yang di berikan kepadanya dengan baik. Kompetensi
memungkinkan seseorang mewujudkan tugas yang berkaitan dengan
pekerjaan yang di perlukan untuk mencapai tujuan.
6. Motif
Motif merupakan alasan atau pendorong bagi seseorang untuk melakukan
sesuatu.Manajer memfasilitasi motivasi kepada karyawan dengan insentif
berupa uang, memberikan pengakuan, menetapkan tujuan menantang,
37
menetapkan standar terjangkau, meminta umpan balik, memberikan
kebebasan melakukan pekerjaan termasuk aktu melakukan pekerjaan,
menyediakan sumber daya yang di perlukan dan menghapuskan tindakan
yang mengakibatkan disintesif.
7. Peluang
Peluang merupakan kesempatan untuk menunjukkan prestasi kerjanya, tugas
mendapatkan perioritas lebih tinggi, mendapat perhatian lebih banyak, dan
mengambil waktu yang tersedia.
38
dapat dikenali sebelum berkembang, dan baik manajer maupun pegawai memperoleh
informasi yang up to date.
Dari pendapat di atas kita tarik satu pemahaman bahwa seorang pemimpin
memiliki pengaruh besar dalam mendorong peningkatan kinerja para karyawan.
Peningkatan kualitas kinerja bawahan memiliki pengaruh pada penciptaan kualitas
kerja sesuai dengan pengharapan. Artinya para mitra bisnis dan konsumen akan
menyukai hasil produk yang di hasilakan, dan ini berdampak pada kondisi
peningkatan kinerja yang telah tercapai sesuai harapan.
39
Menurut Sinambela (2016:482) dalam mencapai tujuan organisasi yang telah
ditetapkan, pimpinan melakukan tugas-tugasnya di bantu oleh pimpinan yang lain
bersama pegawai mereka. Keberhasilan pimpinan meaksanakan tugasnya akan
dipengaruhi oleh kontribusi pihak lain. Artinya kinerja pimpinan akan di pengaruhi
oleh kinerja individu, jika kinerja individu baik maka akan memengaruhi kinerja
pimpinan dan kinerja organisasi.
penerimaan pesan atau berita antara dua orang atau lebih sehingga pesn dimaksud
dalam bentuk gagasan atau informasi dari seseorang kepada orang lain. Selain itu
40
Kepemimpinan merupakan suatu ilmu yang mengkaji secara komprehensif
tentang bagaimana mengarahkan, mempengaruhi, dan mengawasi orang lain untuk
mengerjakan tugas sesuai dengan perintah yang di rencanakan. Ilmu kepemimpinan
telah semakin berkembang seiring dengan dinamika perkembangan hidup manusia
Fahmi (2016:122).
Komunikasi (X1)
Kepemimpinan (X3)
41
5.3 Penelitian Sebelumnya
Kajian pustaka tentang penelitian terdahulu bertujuan untuk mengetahui
hubungan antara penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya dengan penelitian
yang akan dilakukan. Di bawah ini peneliti akan memberikan kesimpulan hasil
penelitian yang pernah dilakukan.
Yati Suhartini (2016) Penelitian tentang Pengaruh Faktor-Faktor Kompetensi
Sumber Daya Manusia Terhadap Kinerja Karyawan pada pertokoan sepanjang
malioboro ,yogyakarta. Dalam penelitiannya menggunakan teknik analisis regresi
linier berganda, sampel dari penelitian ini berjumlah 60 responden, metode
pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan random sampling. Dan dari
hasil penelitiannya menunujukan bahwa komunikasi, kerjasama kelompok,
kepemimpinan secara simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja.
Imelda Taroreh( 2014) Analisa Pengaruh Motivasi Kerja, Pelatihan,
Kepemimpinan, Komunikas Dan Kerjasama Tim Terhadap Kinerja Para Suster Dina
ST.Yoseph Di Indonesia. Hasil pengujian validitas instrumen, semua pertanyaan
dinyatakan valid karena probabilitas hasil korelasi lebih kecil dari 5 %. Sedangkan
hasil pengujian reliabilitas instrumen adalah reliabel karena mempunyai alpa lebih
dari 0,6 .
digunakan untuk analisis statistik adalah SPSS versi 20. Sedangkan variabel
yang digunakan adalah Variabel Independen (X) : Motivasi Kerja (X1), Pelatihan
(X2), Kepemimpinan (X3), Komunikasi (X4) dan Kerja Sama Tim (X5). Untuk
Variabel dependen yaitu Kinerja Pegawai (Y). uji-F berpatokan pada tingkat
probabilitas / signifikan. hipotesis diterima / terbukti / ada pengaruh jika tingkat
probabilitas / siginifikan lebih kecil dari 0.05 ( < 5%), demikian sebaliknya.
Variabel Motivasi Kerja(X1) nilai thitung sebesar 3,057 dengan probabilitas sebesar
0,003. Karena |thitung|>ttabel (3,057>1,998) atau sig t < 5% (0,003<0,05) maka secara
parsial variabel Motivasi Kerja (X1) berpengaruh signifikan positif terhadap variabel
42
Kinerja Suster (Y) bila variabel bebas lain tetap nilainya. Dengan demikian hipotesa
diterima. Variabel Pelatihan (X2) nilai thitung sebesar 2,622 dengan probabilitas
sebesar 0,011. Karena |thitung|>ttabel (2,622>1,998) atau sig t < 5% (0,011<0,05) maka
secara parsial variabel Pelatihan (X2) berpengaruh signifikan Variabel
Kepemimpinan (X3) nilai thitung sebesar 2,047 dengan probabilitas sebesar 0,045.
Karena |thitung|>ttabel (2,047>1,998) atau sig t < 5% (0,045<0,05) maka secara parsial
variabel Kepemimpinan (X3) berpengaruh signifikan positif terhadap variabel
Kinerja Suster (Y) bila variabel bebas lain tetap nilainya.positif terhadap variabel
Kinerja Suster (Y) bila variabel bebas lain tetap nilainya.
Amanda Carolina Lakoy (2015) Pengaruh Komunikasi, Kerjasama
Kelompok, dan Kreativitas Terhadap Kinerja Karyawan Pada Hotel Arya Duta
Manado. dilihat uji F untuk menguji semua variabel bebas pengaruh Komunikasi
(X1), Kerjasama Kelompok (X2) dan Kreativitas (X3) yang akan mempengaruhi
variabel Kinerja (Y) Hasil dari uji t pada tabel di atas dapat dilihat bahwa
Komunikasi (X1) signifikansi p-value = 0,009 < 0,05, maka dapat disimpulkan
bahwa Ha diterima dan menolak H0. Hal ini berarti bahwa Komunikasi (X1)
berpengaruh signifikan terhadap Kinerja (Y) diterima atau terbukti.
Regresi Berganda adalah Regresi Linear di mana sebuah variabel terikat atau
dependen (Y) dihubungkan dengan dua atau lebih variabel bebas atau independen
(X1, X2, ...Xn). Formulasi umum untuk menggambarkan Garis Regresi Berganda
yang mengandung lebih dari 2 variabel sebagai berikut : Y = a + b1 X1 + b2 X2 +
b3 X3 Hasil perhitungan dengan menggunakan bantuan program SPSS 20 seperti
yang ada pada tabel diatas dapat dilihat bahwa nilai (R) yang dihasilkan adalah
sebesar 0.467 artinya mempunyai hubungan cukup kuat. Nilai R square adalah 0,219
atau 21,9% Artinya pengaruh semua variable bebas : Komunikasi (X1), Kerjasama
Kelompok (X2) dan Kreativitas (X3) terhadap variable independent Kinerja adalah
sebesar 21,9% dan sisanya sebesar 0,781 atau 78,1% (100%-21,9%=78,1%; 1,00 –
0,219=0,781) di pengaruhi variabel lain di luar model penelitian ini. Hasil uji
43
statistic ditemukan bahwa secara simultan Komunikasi (X1), Kerjasama Kelompok
(X2) dan Kreativitas (X3) berpengaruh terhadap kinerja pegawai di Dinas
Pendidikan Provinsi Sulawesi Utara. Hasil ini berarti bahwa model penelitian ini
cocok atau fit untuk karena hasil uji F dan uji signifikan untuk uji F menunjukkan
bahwa secara simultan komptesnsi, dan stress kerja berpengaruh signifikan terhadap
kinerja karyawan di Hotel Aryaduta Manado.
5.4 Hipotesis
Menurut Sugiyono (2009:93) hipotesis merupakan jawaban sementara
terhadap rumusan masalah penelitian. Hipotesis yang diajukan pada penelitian ini
diduga ada pengaruh komunikasi, kerjasama kelompok, kepemimpinan terhadap
kinerja karyawan pada PT. Bank Mandiri( persero) Tbk KCM ,Martapura Ogan
Komering Ulu Timur baik secara parsial maupun simultan.
6. Metodelogi Penelitian
6.1 Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada PT Bank Mandiri( persero) Tbk KCM,
Martapura Kabupaten Ogan komering Ulu Timur dengan ruang lingkup pembahasan
pada Pengaruh Komunikasi, Kerja Sama Kelompok, Kepemimpinan Terhadap
Kinerja Karyawan.
44
yang didistribusikan untuk diisi dan dikembalikan atau dapat juga dijawab dibawah
pengawasan peneliti.
NO NAMA JABATAN
1 OKTARIZAL PRATAMA BRANCH MANAGER
2 SISKA FEBRIANTY MKA (MIKRO KREDIT ANALIS)
3 TOYEB AMALI MKS (MIKRO KREDIT SALES)
4 AHMAD MUNHARIB MKS (MIKRO KREDIT SALES)
5 AHMAD MUKHSIN MKS (MIKRO KREDIT SALES)
6 AKHZA YUNADI MKS (MIKRO KREDIT SALES)
7 OKTALIANSYAH MKS (MIKRO KREDIT SALES)
8 ABDUL ROKHIM MKS (MIKRO KREDIT SALES)
9 HERY PRAMONO MKS (MIKRO KREDIT SALES)
10 MARLINA CSR (CUSTOMER SERVICE RELETIONSHIP)
11 RIDHO SULARSO TELLER
12 NILA KILANDRA BBC (BUSSINES BANKING CONTROL)
13 ASEP IBNU NOPAL SECURITY
14 ERWIN SAPUTRA SECURITY
15 PURWADI HELPER/OB
16 BELLA OCTAMI TAD BANSOS
17 SATRIA NUGRAHA TAD BANSOS
18 BENI GUSTIAN MITRA MIKRO
45
19 AGUS SANTOSO FIELD COLLECTOR
Menurut Arikunto (1993:353) alat analisa yang bersifat kuantitatif adalah alat
yang menggunakan model-model (misalnya matematika) dengan hasil yang disajikan
berupa angka-angka yang kemudian diuraikan atau dijelaskan atau diinterpretasikan
dalam suatu uraian. Analisis kuantitatif yang dimaksud dalam penelitian adalah
analisa regresi linier berganda.
b. Setuju (S) =4
c. Ragu-ragu (RR) =3
46
6.5 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas
6.5.1 Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu
kuesioner. Salah satu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan (indikator) pada
kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner
tersebut Sugiyono (2012:348), yaitu mengukur konstruk atau variabel yang diteliti.
Menurut Santoso (2004:277) untuk menentukan valid atau tidaknya data yang diuji
juga dapat ditentukan dengan kriteria pengambilan keputusan sebagai berikut :
- Jika r hasil positif, serta r hasil > r tabel, maka butir atau variabel tersebut valid.
- Jika r hasil negatif, serta r hasil < r tabel, maka butir atau variabel tersebut tidak
valid.
Keterangan :
Df = Derajat kebebasan
N = Jumlah responden
K = Jumlah variabel independen
47
terhadap butir-butir pertanyaan dalam kuesioner adalah konsistensi atau stabil dari
waktu ke waktu Sugiyono (2012:349). Selain itu untuk menghasilkan kehandalan
suatu instrumen atau kuesioner, peneliti haruslah mengajukan pertanyaan-pertanyaan
yang relevan kepada responden.
Menurut Arikunto (2006:245), setelah nilai koefisien realibilitas diperoleh, maka
ditetapkan suatu nilai koefisien realibilitas paling kecil yang dianggap realibel.
Adapun kaidah keputusan suatu instrumen dapat dikatakan handal (reliabel) bila
memiliki koefisien reliabilitas atau alpha sebesar 0,6 atau lebih.
Adapun untuk mengetahui tingkat reabilitas kuisoner maka digunakan
Tabel 2
0,600-0,799 Tinggi
0,400-0,599 Sedang
0,200-0,399 Rendah
48
persyaratan pengujian statistik yang harus dipenuhi terlebih dahulu dalam analisis
regresi berganda atau data yang bersifat ordinary least square (OLS). Jika regresi
linier berganda memenuhi beberapa asumsi maka merupakan regresi yang baik.
Tujuan pengujian asumsi klasik adalah untuk memberikan kepastian bahwa
persamaan regresi yang didapat memiliki ketepatan dalam estimasi, tidak bias dan
konsisten.
Jadi analisis regresi yang tidak berdasarkan OLS tidak memerlukan
persyaratan uji asumsi klasik, misalnya regresi logistik atau regresi ordinal.
Demikian juga tidak semua uji asumsi klasik harus dilakukan pada analisis regresi
liniear, misalnya uji multikolinearitas tidak dapat dipergunakan pada analisis regresi
linear sederhana dan uji autokorelasi tidak perlu diterapkan pada cross sectional. Uji
asumsi klasik juga tidak diperlukan dalam pengujian dengan menggunakan
perhitungan nilai return yang diharapkan. Seluruh perangkat analisis berkenaan
dengan uji asumsi klasik ini menggunakan SPSS (Statistical program for social
science).
Pengujian asumsi klasik diperlukan untuk mengetahui apakah hasil estimasi
regresi yang dilakukan benar-benar bebas dari adanya gejala heteroskedastisitas,
gejala multikolinearitas, dan gejala autokorelasi. Model regresi akan dapat dijadikan
alat estimasi yang tidak bias jika telah memenuhi persyaratan BLUE (Best Linear
Unbiased Estimator) yakni tidak terdapat heteroskedastisitas, tidak terdapat
multikolinearitas, dan tidak terdapat autokorelasi. Jika terdapat heteroskedastisitas,
maka varian tidak konstan sehingga dapat menyebabkan biasnya standar error. Jika
terdapat multikolinearitas, maka akan sulit untuk mengisolasi pengaruh-pengaruh
individual dari variabel, sehingga tingkat signifikansi koefisien regresi menjadi
rendah. Dengan adanya autokorelasi mengakibatkan penaksir asih tetap bias dan
masih tetap konsisten hanya saja menjadi tidak efisien. Oleh karena itu, uji asumsi
klasik perlu dilakukan Sudrajat (1988:164). Pengujian-pengujian yang dilakukan
adalah sebagai berikut:
49
6.6.1 Uji Normalitas
Menurut Imam (2007:110) tujuan dari normalitas adalah untuk mengetahui
apakah masing-masing variabel berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas
diperlukan karena untuk melakukan pengujian-pengujian variabel lainnya dengan
mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal. Jika asumsi ini
dilanggar maka uji statistik mejadi tidak valid dan statistik parametrik tidak dapat
digunakan.
Uji statistik yang digunakan untuk uji normalitas data dalam penelitian ini
adalah analisis grafik (normal probability plot) yang membandingkan distribusi
kumulatif dari distribusi normal. Distribusi normal akan membentuk suatu garis lurus
diagonal, dan plotting data akan dibandingkan dengan garis diagonal. Menurut
Santoso (2002:322) metode yang digunakan adalah pengujian secara visual dengan
metode gambar Probability Plots dalam program spss yang membandingkan
distribusi kumulatif dari distribusi normal. Pada prinsipnya normalitas dapat
dideteksi dengan melihat penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal dari grafik.
Gambar 2
Normal Probability Plot Uji Normalitas
50
Dasar pengambilan keputusan:
- Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis
diagonal menunjukan pola distribusi normal, maka dapat disimpulkan bahwa model
regresi memenuhi asumsi normalitas.
- Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan/atau tidak mengikuti arah
garis diagonal tidak menunjukan pola distribusi normal, maka dapat disimpulkan
bahwa model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.
Jika distribusi data residual adalah normal, maka garis yang menggambarkan
data sesungguhnya meliputi garis diagonalnya seperti ditunjukkan gambar diatas.
Cara lain untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak yaitu
dengan uji normalitas atau sampel kolmogorov-Smirnov. Hasil analisis ini kemudian
dibandingkan dengan nilai kritisnya. Menurut Singgih (2007,154) menjelaskan ouput
test of normality. Adapun pedoman pengambilan keputusan:
- Angka signifikansi (Sig) > α = 0,05 maka data berdistribusi normal
- Angka signifikansi (Sig) < α = 0,05 maka data tidak berdistribusi normal
51
1. Dengan melihat nilai inflation factor (VIF) pada model regresi
- Jika nilai VIF hasil regresi > 10 dan nilai tolerence < 0,10 maka dapat
dipastikan ada multikolinearitas diantara variabel bebas.
6.6.3 Heteroskedastisitas
Menurut Santoso (2002:208) tujuan uji heterokedastisitas adalah bertujuan
untuk melihat apakah terdapat ketidaksamaan varians residual suatu pegamatan ke
pengamatan lain. Uji heteroskedastisitas digunakan untuk mengetahui ada atau
tidaknya penyimpangan asumsi klasik heteroskedastisitas yaitu adanya
ketidaksamaan varian dari residual untuk semua pengamatan pada model regresi.
Prasyarat yang harus terpenuhi dalam model regresi adalah tidak adanya gejala
heteroskedastisitas. Ada beberapa metode pengujian yang bisa digunakan
diantaranya yaitu Uji Park, Uji Gletser, melihat pola grafik regresi, dan uji koefisien
korelasi Spearman.
Untuk mendeteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dalam model regresi maka
peneliti menggunakan pola grafik regresi (scatterplot). Menurut Santoso (2002:210)
dasar pengambilan keputusan adalah sebagai berikut:
52
a. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik (point-point) yang ada membentuk
suatu pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar, kemudian
menyempit) maka terjadi heteroskedastisitas.
b. Jika tidak ada pola yang jelas serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah
angka nol pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.
53
Transformasi tingkat pengukuran dari skala ordinal ke skala interval
dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Perhatikan setiap item pertanyaan dalam kuisoner
8. Sesuai dengan nilai skala ordinal ke interval, yaitu scale value (SV) yang
nilainya terkecil (harga negatif yang terbesar) diubah menjadi
54
X1 = Komunikasi
X2 = Kerjasama kelompok
X3= Kepemimpinan
e = error term
6.7.3 Pengujian Hipotesis
55
- Ho ditolak dan Ha diterima jika -thitung < ttabel atau t,hitung > ttabel ,
artinya signifikan.
Hasil thitung dibandingkan dengan ttabel pada tingkat kepercayaan 95% dan
taraf signifikan 5% dengan menggunakan ttabel = t α/2, df (n-k-1) yang dapat
digambarkan sebagai berikut :
Gambar 2
Interval Keyakinan 95% Untuk Uji Dua Sisi
(Ho)
Ho -t (α/2), df (n-k-1) t (α/2), df (n-k-
Ho
111111111)
Sumber : Priyatno (2011:169)
2. Uji F (Pengujian Secara Serempak/Simultan)
Uji F merupakan pengujian hubungan regresi secara simultan yang bertujuan
untuk mengetahui apakah seluruh variabel independen bersama-sama mempunyai
pengaruh yang signifikan terhadap variabel independen Ghozali (2006).
Hipotesis yang digunakan dalam pengujian ini adalah:
56
Taraf nyata dari Ftabel ditentukan dengan derajat bebas N1 = k – 1 dan
N2 = n – k, dimana : N1 = pembilang atau df 1, N2 = penyebut atau df 2,
n= jumlah responden, k = jumlah variabel independen + dependen.
c) Menentukan kriteria pengujian
Ho diterima apabila Fhitung ≤ Ftabel
Ho ditolak apabila Fhitung ≥ Ftabel
d) Membuat kesimpulan
Menyimpulkan apakah Ho diterima atau ditolak
3. Analisis Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi pada intinya digunakan untuk menunjukan seberapa
besar kontribusi variabel bebas dalam menjelaskan variabel terikat. Nilai KP dapat
dihitung dengan persamaan sebagai berikut : Ridwan (2010:80-81).
KP = r2 x 100%
Dimana:
KP (Koefisien Penentu) = nilai koefisien determinasi
r = nilai koefisien korelasi
Dalam penelitian ini, peneliti memilih nilai R square karena dalam penelitian ini
tidak bertujuan untuk menggeneralisasikan ke populasi yang lebih luas, karena
penelitian ini adalah penelitian populasi, dimana semua pegawai yang berjumlah 19
orang semuanya menjadi subjek penelitian, jadi penelitian ini bukan menggunakan
sampel.
57
1. Variabel Bebas (Independen)
Variabel independen atau variabel bebas yaitu variabel yang mempengaruhi
variabel lainnya dan merupakan variabel yang menjadi sebab perubahan timbulnya
variabel dependent (terikat).
2. Variabel Terikat/tidak bebas (dependent)
Variabel dependen atau variabel terikat yaitu variabel yang dipengaruhi atau
yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Operasionalisasi variabel dapat
dilihat pada tabel dibawah ini, sebagai berikut:
58
dari seseorang kepada orang
lain .
59
berkembang seiring dengan
dinamika perkembangan hidup
manusia fahmi (2016:122).
60
1. Pemeriksaan data ulang
2. Pengklasifikasian data lebih lanjut
3. Melakukan analisis data
4. Mengevaluasi data
61
DAFTAR PUSTAKA
Arif Yusuf Hamali, S.S., M.M. 2016. Pemahaman Manajemen Sumber Daya
Manusia, CAPS ( Center For Academic Publishing Service), Jakarta.
D Fahmi, Irham, 2016. Manajemen Sumber Daya Manusia Konsep dan Kinerja,
Mitra Wacana Media, Jakarta.
Prof. Dr. Husaini Usman, M.Pd., M.T. 2013. Manajemen Teori, Praktik, dan Riset
Pendidikan, Bumi Aksara, Jakarta.
Suster Dina ST.Yoseph Di Indonesia. Jurnal Riset Bisnis dan Manajemen Vol.2
,No.4, 2014:90-102.
Prof. Dr. Lijan Poltak Sinambela. 2017. Manajemen Sumber Daya Manusia, PT.
Bumi Aksara, Jakarta.
62
r. Wibowo, 2016. Manajemen Kinerja, Rajawali Pers, Jakarta
Prof. Dr. Veithzal Rivai, M.B.A. 2013. Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi,
Rajawali Pers, Jakarta.
malioboro ,yogyakarta.
63