PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, Indonesia dikenal sebagai Zamrud di
khatulistiwa, karena letaknya berada tepat di bawah garis Ekuator, garis imajinasi yang
membagi bumi menjadi dua bagian, belahan bumi utara dan belahan bumi selatan.
Indonesia memiliki kekayaan alam yang melimpah, tanah yang subur serta keindahan
panorama alam yang memikat. Banyak julukan lainnya yang disematkan pada Indonesia,
seperti Negara Agraris. Keindahan panorama alam yang memikat dan ke-anggun-an
budaya serta kearifan lokal dari 633 suku Nusantara yang menyelimutinya, telah menjadi
magnet kunjungan wisatawan Mancanegara.
Bali merupakan primadona salah satu daerah tujuan wisata di Indonesia yang
mendatangkan wisatawan. Pulau Bali terkenal di mancanegara dan nusantara, sehingga
banyak dikunjungi oleh wisatawan, baik wisatawan asing maupun nusantara . Hal ini
karena daya tarik Bali yang memukau wisatawan baik karena budaya, adat istiadat,
kesenian yang beraneka ragam serta keindahan alam yang mempesona, sehingga Bali
dijuluki The Last Paradise. Untuk itulah pembangunan kepariwisataan yang
dikembangkan adalah pariwisata budaya yang bersumber pada agama Hindu seperti yang
tertuang dalam perda No. 3 tahun 1991. Industri pariwisata adalah salah satu sektor jasa
yang perkembangannya sangat pesat dan menjadi sumber devisa kedua di dunia setelah
industri minyak (UNWTO,2007) Industri pariwisata juga telah membuka peluang besar
bagi perempuan di dunia untuk ikut berperan dalam pengembangannya seperti yang
disampaikan oleh UNWTO pada peringatan Hari Pariwisata sedunia 27 September 2007.
pariwisata dapat meningkatkan kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan.
BAB 2. PEMBAHASAN
2.1 Perempuan dan Pariwisata di Bali
Perempuan Bali telah hadir sebagai pengusaha dalam industri pariwisata. Mereka tidak
saja sebagai pekerja tetapi hadir sebagai pencipta lapangan kerja, sebagai inspirator
bahwa perempuan Bali memiliki kemampuan untuk ambil bagian di depan dalam
memajukan pariwisata Bali. Saat ini tingkat partisipasi perempuan Bali dalam hal
pemberdayaan ekonomi sudah sangat baik, terlihat dari angka pendapatan perempuan
Bali yang mencapai 37% dimana angka tersebut diatas rata-rata nasional. Program IR
perempuan Bali juga sudah cukup baik, beberapa diantaranya fokus pada kerajinan
tangan, kesehatan dan kecantikan, tenun ikat dan makanan khas Bali. Kontribusi
perempuan dalam pengembangan industri pariwisata sangat penting karena perempuan
memiliki fungsi yang sama dalam rumah tangga dengan sebutan “ibu rumah tangga”.
Perempuan memiliki tanggung jawab yang besar untuk keberlangsungan rumah
tangganya dan hal ini tidak ada bedanya dengan posisi perempuan di industri pariwisata.
Kesusksesan mereka dalam usaha kuliner dalam industri pariwisata Bali ikut
memberikan gambaran baru dalam kesetaraan gender di Bali. Kiprah perempuan
pengusaha kuliner dalam bentuk kontribusi untuk mengangkat kuliner yaitu
mempopulerkan kuliner Bali, melestarikan kuliner Bali, Memperkuat identitas kuliner
Bali, mendukung kepariwisataan Bali. Kontribusi perempuan telah berhasil menunjukkan
bahwa pariwisata telah mendukung perkembangan pariwisata Bali khususnya dibidang
kuliner. Perempuan pengusaha berhasil dalam menjalankan peran domestik dan publik
sehingga mereka diposisikan sebagai pemimpin keluarga yang penuh kasih sayang dan
telah menunjukkan bahwa mereka mampu menciptakan kesetaraan gender dimana peran
suami sebagai mitra dalam mengelola rumah tangga dan usaha kuliner. Para perempuan
juga menerapkan kesetaraan gender tidak hanya pada keluarga tetapi kepada para
karyawan. Mereka tidak membedakan kesempatan antara karyawan perempuan dan laki-
laki untuk memperoleh ketrampilan.
Ketiga, mengelola usaha dipengaruhi empat karakter yaitu kekeluargaan, lentur, kekuatan
intuitif dan perempuan sebagai role model. Perempuan berusaha menciptakan suasana
kekeluargaan dengan tujuan agar keluarga dan karyawan yang terlibat didalam aktivitas
warung merasa selalu nyaman untuk diajak bekerja.
`Keempat, para perempuan pengusaha kuliner telah menunjukkan kontribusinya dalam
mendukung pariwisata yaitu perempuan sebagai penguat dan atau pencipta branding.
Perempuan sebagai pelestari kuliner lokal untuk kepentingan masyarakat dan wisatawan,
perempuan sebagai inspirator dan motivator dan perempuan sebagai pejuang kuliner.
Kelima, fase-fase perkembangan kuliner sudah ada sejak jaman kerajaan Bali dan
kemudian munculnya pariwisata telah berdampak pada pertumbuhan warung-warung
penyedia makanan dan minuman lokal.
KONTRIBUSI PEREMPUAN BALI
perempuan dapat dikatakan berkontribusi dalam industri pariwisata, akan tetapi penilaian
terhadap perempuan yang bekerja atau sebagai pengusaha di dunia pariwisata masih
setengah-setengah karena belum diungkapkan secara baik. Kontribusi perempuan Bali
yang dimaksud adalah keterlibatan, perempuan Bali dalam bentuk materi atau tindakan
yangberdampak positif terhadap industri pariwisata khususnya usaha kuliner. Kontribusi
perempuan bisa dilihat dari keterlibatannya dalam industri pariwisata misalnya dengan
menyediakan lapangan pekerjaan, memberdayakan perempuan dan menjadi tenaga
profesionalpada industri pariwisata. Perempuan juga penyumbang tenaga kerja terbesar
pada industri pariwisata dan tidak sedikit perempuan juga berhasil mengelola usaha
industri dan ambil bagian dalam mendukung pengembangan pariwisata.
Perempuan Bali memiliki pemikiran bahwa globalisasi bukanlah suatu hal yang patut
disangkal. Pemikiran perempuan Bali bahwa globalisasi harus didomestikkan. Mereka
percaya nilai baru globalisasi dapat dirasakan sebagai nilai yang baik yang dapat
diterapkan pada kehidupan apabila nilai tersebut dianggap tidak searah dengan agama dan
nilai norma, maka perempuan Bali akan menghindarinya. Identitas perempuan Bali kian
kuat karena berpegang pada tiga peran dalam kehidupan. Konsep tiga peran ini adalah
peranan reproduksi (peran domestik), peran ekonomi (peran produktif) dan peran sosial
(adat). Bagi para perempuan Bali, ketiga peranan ini adalah landasan perilaku perempuan
Bali dalam kehidupan sehari hari.
Berdasarkan pemahaman mengenai uraian kontribusi dan perempuan Bali maka konsep
kontribusi perempuan Bali adalah segala bentuk keterlibatan, upaya dan sumbangan yang
dilakukan oleh perempuan Bali untuk mendukung pariwisata melalui usaha kuliner.