Anda di halaman 1dari 4

SAY NO TO MUNAFIK

Assalamu'alaikumWr. Wb.

allhamdulillah alhamdulillah hirobbil alamin wabihi nastain waala ali umuridunya wadin wasolatu
wasalamu ala asrofil ambiya'i wamursalin wa alaalihi wasohbihi ajmain amma ba'du

Pertama-tama marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kita
beribu-ribu kenikmatan, baik Nikmat Iman dan Islam ataupun Nikmat Sehat Wal'afiat, sehingga pada hari
ini kita dapat berkumpul tanpa satu halangan apapun dan tidak kurang satupun untuk hadir di acara
yang Insya Alloh dimuliakan Oleh Allah SWT.

Shalawat beserta salam semoga terlimpahkan kepada Nabi Kita Muhammad SAW. yang telah membawa
kita dari Zaman Jahiliah Kezaman terang benderang seperti sekarang ini.. juga kepada Keluarganya,
sahabat, dan para pengikutnya serta kepada kita semua sampai yaumil akhir.

Pernah denger istilah muka dua? Tentunya pernah dong. Kan sering tuh orang gunain itu istilah. Nah,
kira-kira ada yang tau artinya apa? Dan kenapa bisa disebut muka dua?

Hadirin yang dimuliakan Allah

Istilah muka dua bukan berati punya wajah dua, depan belakang. Gak kebayang kan kalo ada manusia
mukanya ada dua. Depan belakang, misalnya. Itu gimana bentuknya.

Tapi itu Cuma istilah buat orang munafik. Terus, orang munafik itu orang kayak apasih kok bisa-bisaya
dibilang muka dua? Kalau dalam pengertan syariat munafik artinya menyembunyikan kekafiran dalam
hatinya dan tidak melakukan kewajiban-kewajiban sebagai orang yang beriman, bahkan mengerjakan
yang bertentangan dengan ajaran islam. Yakni tetap mengerjakan orang-orang kafir. Sebagaimana firman
Allah Swt sebagai berikut:
‫ذوإإذذاَ لذققوُاَ اَللإذيِذن آذذمقنوُاَ ذقاَلقوُاَ آذذملناَ ذوإإذذاَ ذخلذووُاَ إإذلىَ ذشذيِاَإطيِنإإهوم ذقاَلقوُاَ إإلناَ ذمذعقكوم إإنلذماَ نذوحقن قموستذوهإزقئوُذن‬

Artinya: “Dan bila mereka berjumpa dengan orang-orang yang beriman, mereka mengatakan: “Kami
telah beriman.”. Dan bila mereka kembali kepada syaitan-syaitan mereka, mereka mengatakan:
“Sesungguhnya kami sependirian dengan kamu, kami hanyalah berolok-olok”. (Al-Baqarah : 14).

Pada dasarnya setiap orang kalau dikatakan munafik tentu akan marah. Namun banyak orang banyak
yang tidak menyadari bahwa dirinya telah bersikap munafik.Seenggaknya ada tiga ciri orang munafik kata
Rasullulah saw. (1) “Idzaa Haddatsa Kadzaba”, kalo ngomong suka bohong. Ucapannya gak pernah sama
dengan hatinya. Orang jawa bilangnya tukang ngapusi. Harusnya dia bilang A, malah B. Matanya liat B,
tapi mulutnya ngomong C. Hatinya C, tapi lidahnya D.

Karena manusia jaman sekarang ini dari hari waktu jam menit bahkan detik mau dikalangan atas sampai
dikalangan bawahan bahkan disekitar kehidupan kita tidak lupa atau luput dari kebohongan. Betul atau
tidak? Merasa enak karena suda berbohong tidak taunya bahwa kebohongan itu akan merusak diri kita,
jika kita berbohong satu kali pun maka waspadalah akan hancurlah diri kita dengan kebohongan. Disini
ada gak yang suka bohong? Hayooo ngakuuu!! Kalo gak ada yang ngaku biar saya aja deh yang ngaku.
He.. he..

Perbuatan bohong itu gak disukai Allah dan Nabi-Nya. Apalagi bohong dengan mengatasnamakan Allah.

Laa takdzibbu ‘alayya fa innahu man kadzaba ‘alayya falyalijin naar

“Janganlah kalian berbohong kepadaku (atau mengatas namakanku), karena sungguh orang yang
berbohong kepadaku (atau mengatasnamakanku) akan menempati neraka.”

Na’uudzu billahi mindzalik.

Hadirin yang di rahmati Allah


Ciri orang munafik yang kedua, kata Rasul: ‘Idzaa wa’ada akhlafa”. Suka ingkar janji. Bilangnya ,”saya janji
besok akan..”, atau “yaudah kita ketemuan besok sore, jam sekian ditempat ini”, tapi semua yang jadi
janjinya itu gak ada yang ditepati. Biasanya Cuma jadi PHP. Tahu apa itu PHP? Ya PHP itu singkatan dari
Pemberi Harapan Palsu.

Padahal kita harus ingat kalau janji itu hutang, “al-wa’du dainun”. Terus yang paling penting , hutang itu
harus dibayar, kalo hutangnya itu hutang duit, masih mending bayarnya bisa dicicil. Tapi kalo hutangnya
itu utang janji, masa didicicil? Gimana nyicilnya? Makanya hati-hati sama janji. Gak usah asal bikin janji.

Hadirin...

Ciri orang munafik yang ketiga, kata Rasul saw, “idza tumina khama”. Kalo dikasih amanat suka khianat.
Kalo diberi kepercayaan suka nyelewengin atau nyalahgunain itu kepercayaan.

Padahal harus diingat, amanat itu mengandung suatu tuntutan tanggung jawab loh. Setiap makhluk,
termasuk kita didalamnya, punya amanat yang harus dipertanggung jawabkan.

Itulah tanda-tanda orang munafik. Jika salah satunya aja ada pada diri seseorang, maka orang tersebut
udah termasuk orang munafik. Gak usah ngelirik orang lain. Kita lihat dulu aja. Apakah kita udah bener-
bener jadi orang yang jujur? Apakah kita udah bener-bener ngelaksanain tanggung jawab sebagaimana
mestinya?

Kadang banyak tuh orang suka nilai kejelekan atau keburukan orang lain terlebih dahulu, termasuk kita.
Bahkan sengaja buat mencarinya. Betul apa betul? Kita sering lupa sama keburukan atau kejelekan kita
sendiri sampe-sampe ada pribahasanya tuh “kuman disebrang laut tampak, gajah di pelupuk mata tak
tampak”.

Hadirin....
Sebagai orang yang ngaku umat Nabi Muhammad Saw. Mestinya kita resapi pesan-pesan yang ada dalam
Al-Qur’an dan hadis-hadisnya. Jika Qur’an dan hadis bilang gak usah asal bikin janji kalo emang gak bisa
nepatinnya, ya kita amalkan saja. Tapi, bukan berati kita gak boleh bikin janji lho. Janji boleh asalkan bisa
nepatinnya. Jangan sampai kita jadi orang yang suka PHP, Pemberi Harapan Palsu. Jangan sampai kita jadi
orang munafik, karena kemunafikan gak pernah mendatangkan kebaikan, yang ada malah ngerusak
seluruh amal dan menjauhkan pemiliknya dari rahmat dan ridha Allah Swt, serta syafaat Nabi Saw. Kalo
udah kayak gitu, Cuma rugi sama sia-sia yang didapat. Kalian mau jadi orang yang rugi? Jadi orang sia-
sia? Na’uudzu billahi min dzaalik.

Demikian ceramah yang dapat saya sampaikan, mudah-mudahan kita semua dijauhkan dari kata
munafik.

Akhirkata Wabillahi taufik wal hidayah wassalaamu’alaikum warohmatullahi wabarokaatuhu…

Anda mungkin juga menyukai