BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
permasalahan yang diungkapkan dalam penelitian ini tentu saja dibutuhkan kajian-
Pada dasarnya tujuan penggunaan teori-teori menurut Walter L. Wallace (1994) ada
meringkaskan masa lalu suatu ilmu dan 2). Meramalkan generalisasi empiris yang
(understanding and knowledge) kita tentang sesuatu (thing) juga diarahkan sebagai
dengan permasalahan yang ada akan membantu peneliti mencapai tujuan yang
diinginkan.
Secara sistematis, kajian teori ini akan diawali dengan beberapa hasil
kesehatan yang terkait dengan tema penelitian ini sehingga dapat dipetakan dengan
jelas posisi penelitian ini dengan penelitian sebelumnya baik perbedaan dan
publik. Serta akan dibahas mengenai konsep dan perkembangan pelayanan publik
untuk lebih mendalami posisi pelayanan publik dalam kerangka governance. Kajian
mengutamakan pelanggan.
A. Penelitian Terdahulu
Penelitian yang dilakukan oleh Don Scott dan Peter Vitartas (2008) yang
government services”.
lokal di New South Wales City di Australia. Penelitian dilakukan dengan pendekatan
kuantitatif dengan mengambil sample sebanyak 3000 responden. Alat analisis yag
kepuasan pelayanan publik yang dirasakan masyarakat yang ikut dalam organisasi
34
lebih besar daripada mereka yang tidak terlibat dalam organisasi hal ini sangat
kepuasan pengguna layanan maka pemerintah lokal perlu untuk menyediakan sarana
dalam pelayanan public yang diberikan oleh pemerintah sehingga hasil penelitian
sebagai pengguna layanan public oleh karena itu akan lebih baik jika hasil kuesioner
yang telah disebarkan juga dikonfirmasi kepada beberapa responden tentang alasan
mengapa masyarakat tidak dilibatkan dalam organisasi dan harapan apa yang ingin
Penelitian yang dilakukan oleh Risako Ishil, Farhard Hossaim dan J. Rees
pemerintahan kota yaitu di Kota Naga dan Kota Marikina dalam hal peningkatan
“governance with trust” namun dua model ini sama-sama efektif dalam pelaksanaan
kebijakannya.
Walaupun dua kota ini menggunakan model yang berbeda tetapi kedua kota
ini mempunyai tujuan yang sama dalam usahanya untuk mencapai good governance
yaitu menciptakan sinergitas antara pemerintah dan masyarakat dan lembaga sosial
Marikina lebih menggunakan model “governance with trust” walaupun dua model
ini sama-sama efektif dalam pelaksanaan kebijakannya akan tetapi tidak dijelaskan
alasan kenapa menggunakan model yang berbeda untuk kedua kota tersebut.
Penelitian yang dilakukan oleh Himani Kaul, Shivangi Gupta, Vinnie Jauhari
(2008), An Insight into service processes in public and private hospitals in India.
36
Penelitian ini dilakukan di India yakni melalui studi penelitian pada Rumah Sakit
Swasta dan Negeri di India. Penelitian ini mengkaji tentang proses pelayanan yang
sejauh mana tingkat kepuasan pasien di Rumah Sakit terhadap pelayanan Rumah
Sakit.
Swasta daripada Rumah Sakit Negeri. Kepuasan yang dirasakan oleh pasien terhadap
pelayanan Rumah Sakit Swasta lebih tinggi dibandingkan kepuasan pada pelayanan
pada rumah sakit mempengaruhi kepuasan pelanggan rumah sakit. Sebagian besar
pasien Rumah Sakit ditepi kota tidak dapat memuaskan pelanggannya, sehingga
memerlukan strategi pengelolaan Rumah Sakit yang lebih baik. Penelitian ini
Rumah Sakit Swasta daripada Rumah Sakit Negeri. Kepuasan yang dirasakan oleh
pasien terhadap pelayanan Rumah Sakit Swasta lebih tinggi dibandingkan kepuasan
sakit.Akan tetapi penelitian ini tidak memberikan rekomendasi khususnya bagi rumah
sakit negeri mengenai strategi apa yang harus dilakukan agar dapat bersaing
Penelitian yang dilakukan oleh Md. Shahriar Akter, moh. Upal, Umme Umi,
(2008) yang berjudul “Service Quality Perception and Satisfaction a study over
Sakit di Bangladesh. Tujuan Penelitian ini ingin mengetahui sejauh mana tingkat
kepuasan pasien di Rumah Sakit terhadap pelayanan Rumah Sakit. Hasil penelitian
ini menunjukkan bahwa persepsi kualitas jasa dan kepuasan terhadap pelayanan
Rumah Sakit Negeri dikota pinggiran Banglades yang dirasakan tidak memuaskan.
Penelitian ini menggunakan Metode Kuantitatif dengan unit analisis individu yakni
kepuasan.
dalam mengukur tingkat kepuasan pelanggan rumah sakit sehingga persepsi masing-
masing individu dalam menilai layanan rumah sakit yang diterima akan berdeda satu
sama lain oleh karena itu sebaiknya penelitian berikutnya mampu melihat kualitas
layanan rumah sakit yang sesungguhnya melalui wawancara mendalam kepada setiap
Penelitian yang dilakukan oleh Gauvin and Ross (2012) yang berjudul
ini dilakukan di Canada yakni studi penelitian pada layanan kesehatan di Canada.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh mana tingkat partisipasi warga
metode analisis Kualitative dengan fokus penelitian pada pola partisipasi warga,
bertumpu pada nilai-nilai dasar dan prinsip-prinsip praktek HIA yaitu demokratisasi
berkelanjutan. Partisipasi warga, sementara yang lain fokus pada partisipasi sebagai
evaluasi strategi partisipasi warga Negara dan merumuskan model partisipasi warga
mengenai strategi partisipasi warga Negara dan merumuskan model partisipasi warga
6. Showell (2011)
Penelitian ini dilakukan oleh Showell (2011) yang berjudul Citizens, patients
and policy: a challenge for Australia’s national electronic health record. Penelitian
kesehatan dan mengidentifikasi aktor professional yang terlibat dalam desain dan
rancangan dari politisi, birokrat dan teknokrat, dengan sedikit memperhatikan sikap
dan harapan pasien melalui organisasi dan kekuasaan yang dimilikinya akan tetapi
kebijakan ini tidak memperhatikan kebutuhan warga Negara yang bukan pasien
layanan kesehatan.
sebaiknya selain memperhatikan kebutuhan warga Negara sebagai pasien dan warga
40
Negara umum yang bukan pasien karena warga Negara umum juga turut serta
membayar pajak dan sebaiknya juga mendapatkan layanan kesehatan yang sama.
kesehatan dan mengidentifikasi aktor professional yang terlibat dalam desain dan
tidak dilibatkan dalam kebijakan kesehatan tersebut sehingga sangat terlihat dominasi
peran aktor professional padahal masyarakat memiliki hak untuk terlibat dan berperan
7. Bathgate (2011)
pola partisipasi konsumen layanan kesehatan dari berbagai kelas sosial serta
kesehatan.
kebijakan kesehatan sangat penting untuk dilakukan karena kebijakan terkait strategi
kesehatan. Temuan penelitian ini juga menunjukkan bahwa kurangnya evaluasi hasil
Kualitatif.
health care quality for racial/ethnic minorities: a systematic review of the best
Peneliti melakukan pencarian elektronik dan manual dari tahun 1980 sampai
penelitian, hasil, dan kualitas. Penilaian didasarkan pada kriteria sangat baik, baik,
adil atau miskin. Ukuran hasil utama adalah bukti efektivitas dan biaya strategi untuk
42
diketahui tentang strategi yang dapat meningkatkan kualitas kesehatan bagi populasi
etnis minoritas. Penelitian melakukan tinjauan literatur sistematis dan analisis untuk
Penelitian menemukan bahwa dua puluh tujuh studi memenuhi kriteria untuk
kebutuhan ras / etnis minoritas pasien. Semua 10 studi yang menggunakan sistem
peningkatan hasil yang baik, tetapi digunakan hanya sebagian kecil yaitu melalui
dokter untuk memberikan layanan pencegahan langsung kepada pasien (2 dari 2 studi
jarak jauh (1 dari 1 studi yang menguntungkan). Intervensi mempekerjakan lebih dari
satu strategi utama yang digunakan dalam 9 studi dengan hasil yang tidak konsisten.
43
Ada data terbatas pada biaya dari strategi ini, karena hanya satu studi melaporkan
data biaya.
meningkatkan kualitas perawatan kesehatan bagi kaum minoritas ras / etnis, tetapi
kurangnya studi khusus menargetkan daerah penyakit dan proses perawatan yang
disparitas sebelumnya telah didokumentasikan. Penelitian lebih lanjut dan dana yang
Sedangkan beberapa strategi yang lain menjanjikan beberapa hal yang dapat
meningkatkan kualitas perawatan kesehatan bagi kaum minoritas ras / etnis, tetapi
kurangnya studi khusus menargetkan daerah penyakit dan proses perawatan yang
memiliki kesenjangan. Badan penelitian harus menjadi prioritas nasional karena akan
membantu dalam alokasi perawatan klinis pengambilan keputusan dan sumber daya
kesehatan.
kesehatan di Amerika ternyata masih diwarnai oleh perbedaan dan kesenjangan ras,
hal ini akan sangat menarik dan sebaiknya penelitian berikutnya memberikan
rekomendasi bagaimana agar system layanan kesehatan diberlakukan secara adil dan
9. King (2012)
Penelitian ini menguji persepsi pemimpin hibah yang didukung proyek yang
tingkat perguruan terbuka, partisipasi orang tua dalam kegiatan sekolah, dan
kunjungan dan lokakarya persiapan ACT yang dianggap memiliki dampak terbesar
pada peningkatan tingkat perguruan tinggi akan di sekolah. Tidak ada faktor yang
dianggap sebagai memiliki dampak paling pada peningkatan tingkat perguruan tinggi
akan di sekolah. Faktor yang mempengaruhi orang tua dan partisipasi masyarakat
termasuk peristiwa dan lokakarya untuk orang tua, khususnya yang melibatkan
partisipasi masyarakat.
bagian dari kondisi ofthe menerima hibah. Sepuluh pemimpin proyek memberikan
45
peneliti izin untuk menyertakan respon mereka untuk penelitian masa depan. Dua
melaksanakan proyek selama tahun dan tidak memberikan tanggapan atas semua
pertanyaan.
masing dan mencatat pola dalam data. Tanggapan diperiksa untuk menentukan
pada tingkat perguruan tinggi akan di sekolah mereka, partisipasi orang tua dalam
sebagai lebih berpengaruh daripada yang lain dalam mempengaruhi tingkat perguruan
tinggi. Faktor-faktor yang terdaftar dengan jumlah terbesar dari responden sebagai
memiliki dampak paling besar pada perguruan tinggi-akan harga yang kunjungan
kepada orang tua dan siswa, banyak dari mereka adalah asing dengan tidak hanya
“The FAFSA malam yang sangat penting, karena FAFSA bisa sulit untuk menavigasi
dan memiliki mentor ada untuk membantu keluarga membantu memastikan bahwa
lokakarya mereka pada bantuan keuangan, “orang tua menyadari bantuan keuangan
memiliki dampak paling pada peningkatan tingkat perguruan tinggi akan di sekolah,
ada kesamaan dan tidak ada satu faktor yang diidentifikasi lebih dari sekali. Item
“Banyak orang tidak ingin bekerja pada komputer dan tidak nyaman dengan format
acara tersebut. Karena keengganan untuk bekerja pada komputer, banyak peserta
ingin instruktur untuk bekerja langkah-demi-langkah pada versi kertas dari aplikasi.”
lebih efektif. Seorang pemimpin mencatat manfaat untuk mencari dan menghubungi
relawan potensi masyarakat yang tidak mungkin telah terlibat dalam kegiatan
pelayanan masyarakat lainnya dan dengan demikian memiliki lebih banyak waktu
perguruan tinggi untuk personil sekolah, bantuan ACT sign-up dan transportasi untuk
ACT situs pengujian, dan kunjungan oleh perwakilan perguruan tinggi. Ini sesuai
mengunjungi saran adalah bahwa dalam masa depan, hanya siswa yang memenuhi
47
syarat untuk menghadiri kuliah yang akan diizinkan untuk berpartisipasi dalam
kunjungan ke perguruan tinggi itu. Salah satu responden menunjukkan bahwa acara
sosial mentor memiliki dampak paling, dia melanjutkan untuk menyatakan bahwa
mentor kegiatan yang disukai di mana mereka terlibat langsung dalam membantu
para siswa bukan hanya bersosialisasi. Mungkin siswa dan mentor merasa tidak
nyaman atau bahwa mereka tidak menggunakan waktu dengan bijaksana ketika
bersosialisasi.
Jeff Harwood & Renato Schibeci (2008) melakukan penelitian dengan judul
kasus Nanoteknologi.
kompetitif yang sangat besar untuk negara-negara yang memiliki pengetahuan dan
kebijakan nanoteknologi Australia masih dalam tahap awal dan tertinggal penelitian
memperluas perspektif dan lebih hati-hati mempertimbangkan aspek sosial, etika dan
dalam kebijakan nanoteknologi dan menyimpulkan bahwa ini adalah tidak semua
positif. Hal ini sangat disayangkan karena, seperti yang kita jelaskan dalam bagian
pertama dari artikel, peningkatan jumlah peneliti mengakui kontribusi bahwa anggota
masyarakat dapat membuat ilmu pengetahuan dan kebijakan teknologi. Bagian kedua
negara biasa dapat memberikan kontribusi positif terhadap kebijakan publik jika
mereka diberi kesempatan untuk berpartisipasi dalam apa yang mereka anggap
lingkungan reseptif dan simpatik. Hal ini didasarkan pada keyakinan bahwa warga
biasa bisa memiliki apa PRC sering disebut kontekstual atau pengetahuan lokal.
Penelitian menunjukkan penemuan bahwa orang sering lebih sadar apa yang
terjadi di lingkungan lokal mereka daripada para ilmuwan yang dikirim untuk
mengukur aspek yang berbeda dari fenomena tersebut, penduduk setempat kadang-
kadang memiliki pengetahuan lebih banyak tentang keanehan kondisi setempat. Sama
Keprihatinan yang diangkat oleh individu dan kelompok dilaporkan dan sopan
pada kebutuhan yang dirasakan untuk membujuk masyarakat tentang manfaat dari
nanoteknologi dan mengurangi defisit kognitif yang ada dalam masyarakat. Penelitian
dengan harapan bahwa sektor ini akan menghindari kesalahan yang terkait dengan
konsultasi publik tanda yang mencegah masyarakat dari serius berpartisipasi dalam
sektor kebijakan.
'manajemen publik baru' mendasari bukan hanya tujuan ekonomi tertentu, tetapi juga
hak peran ahli tertentu dan pembuat kebijakan atas warga negara. Oleh karena itu,
50
masyarakat-tidak mungkin di bawah rezim kebijakan saat ini. Kebijakan saat ini lebih
pengetahuan dan inovasi kebijakan yang pembuat kebijakan dalam hal Australia
sebagai penting untuk kepentingan nasional sudah bertemu oposisi yang cukup besar
dari para pemangku kepentingan dan anggota masyarakat. Misalnya, oposisi terhadap
untuk memastikan tingkat dan sifat dukungan / oposisi dalam survei reguler dan
Skeptisisme publik juga telah diarahkan terhadap kebijakan pemerintah pada efek
rumah kaca ditingkatkan salinitas, dan teknologi informasi dan komunikasi. Benar
atau salah, banyak anggota masyarakat tidak mempercayai analisis yang diberikan
perspektif dan lebih hati-hati mempertimbangkan aspek sosial, etika dan lingkungan
kemajuan teknologi, namun, hal ini tampaknya tidak mungkin asalkan pemerintah
51
Australia tetap dengan apa yang pada dasarnya pendekatan teknis dan sosial eksklusif
mengasingkan orang yang cukup untuk menempatkan pada risiko harapan mencapai
“bergandengan tangan”, yang berarti bahwa kedua komponen yang tak dapat
Kualitas pelayanan yang baik akan berhasil diterapkan di organisasi yang sudah
memiliki “budaya kualitas”, yaitu, di mana sistem nilai karyawan konsisten dengan
Organisasi harus memiliki komitmen strategis yang jelas untuk menyediakan layanan
memberikan pelayanan, namun membuat tanah yang Dengan demikian, kualitas dan
52
dan manajemen sumber daya yang efisien menjadi “suci trinitas” dari kesehatan
modern perawatan, ketat berorientasi pasien, yang bertujuan untuk mengurangi biaya
mengembangkan strategi baru, pelaksanaan yang akan mengarah pada hasil akhir -
pada institusi perawatan kesehatan negara tanpa kompetisi serius dan nyata, yang
sepenuhnya diformalkan.
pendekatan, yang mungkin untuk mencapai hanya dengan tindakan sistemik pada
setiap operator terpisah dari sistem perawatan kesehatan. Pendekatan ini tidak hanya
juga. Pengenalan model kontemporer dan metode untuk perbaikan kesehatan dalam
sistem kesehatan Serbia harus diikuti oleh satu prasyarat dasar, yaitu, pengenalan
kompetisi.
Artikel ini membahas bagaimana sekelompok ilmuwan sosial dan komputer yang
teknologi khas di berbagai jenis pekerjaan ponsel. Namun, beberapa dari pekerjaan
ini tidak serumit dan kehidupan-kritis sebagai pekerjaan masyarakat multiagency dan
lokal). Karena layanan multiagency muncul dan tidak memiliki sistem komunikasi
dll. Konteks ini komunikasi adalah dibangun ruang yang pekerja kunci diciptakan
masyarakat, karena kurangnya koordinasi dan keterpaduan dalam hal baik organisasi
sosial. Didorong oleh pemahaman kita tentang pentingnya baik percakapan terletak
formasi sosial peneliti akademis, anggota masyarakat seperti orang tua dan anak-
anak, pekerja perawatan, pembuat kebijakan, dan desainer sistem. Dalam formasi
sosial ini, penelitian ini memiliki kepekaan etnografis yang menggunakan berbagai
(re-) dinamis peneliti untuk memahami suara dan tindakan sebagai percakapan dalam
membentuk ICT dan dengan demikian mengatasi beberapa suara dan perspektif.
Salah satu kontribusi dari proyek AMASE adalah pengembangan lebih lanjut
FAME). Program ini telah menghasilkan kerangka kerja umum dan demonstran
proyek AMASE oleh praktisi, pembuat kebijakan, dan desainer bahwa sistem
pendekatan kami untuk desain yang secara aktif berusaha untuk menanamkan
sosial.
termasuk layanan multiagency bahwa proyek AMASE telah bekerja dengan. Kita
masyarakat informasi dan dimediasi inklusif. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk
kapasitas desain. Penelitian lebih lanjut juga diperlukan tentang bagaimana cara
terbaik untuk memasukkan anak-anak dan keluarga dalam metodologi formasi sosial.
56
Salah satu argumen yang paling umum tentang 'baru pemerintahan' adalah
bahwa hal itu ditandai dengan heterarchy bukan oleh hirarki, menciptakan mode
horisontal pemerintahan di antara para aktor - publik dan swasta - yang melibatkan
semua pihak terkait. Sering implisit dan kadang-kadang eksplisit, argumen ini terkait
dengan klaim normatif demokrasi yang memuji fitur partisipatif tertentu 'baru
kasus kesehatan kerja Eropa dan kebijakan keselamatan, ditandai dengan pergeseran
dari 'tua' untuk 'baru pemerintahan' sejak tahun 1990, artikel ini memperingatkan kita
bahwa salah satu harus sangat enggan dalam membuat klaim normatif pada
lembaga, dan dialog sosial di bidang ini menunjukkan bahwa pemerintahan yang
partisipatif dalam hal melibatkan aktor-aktor masyarakat sipil dan semua pemangku
kepentingan.
dan 1,5 jam. Beberapa aktor kunci dihubungi lagi setelah wawancara untuk klarifikasi
dan memperbarui, khususnya di Komisi dan di antara perwakilan mitra sosial Eropa.
Dalam Komisi, empat pejabat diwawancarai dalam direktorat untuk kesehatan dan
potensi di bidang OH & S, tetapi terutama terbatas pada dokumen yang lembut,
penyesuaian sektoral dan non-teknis masalah OH & S. Dengan demikian akan salah
untuk percaya bahwa Eropa OH & kebijakan S akan menjadi contoh utama dari
crosssectoral dan sektoral akan menjadi aturan dan di mana OH & S standar di Uni
mitra sosial. Selain itu, sebagai teknik konsultasi untuk memastikan partisipasi
Modus baru pemerintahan akan lebih 'partisipatif' daripada 'mode tua' dengan
digunakan karena merupakan contoh yang jelas dari kebijakan regulasi Eropa yang
sejak tahun 1990 telah dimaksudkan untuk menempatkan kurang tekanan pada
kepentingan, seperti Badan dan dialog sosial, tidak memberikan hasil yang
diharapkan, karena para pemangku kepentingan tidak terlibat cukup (Badan), struktur
konsultasi ada yang marah (social dialog konsultasi), atau alat memiliki batas yang
standar keselamatan akan ditentukan oleh para pemangku kepentingan dalam sistem
dan praktik terbaik di antara mereka. Selain itu, alih-alih memperkuat partisipasi
kebijakan baru dan persuasif pembuatan kebijakan sering muncul terutama untuk
mengatasi administrasi nasional (seperti dalam kasus comitology dan Badan) dan
kepuasan pelaku dengan keterlibatan mereka di bawah Metode Komunitas tetapi jauh
lebih penting tentang mode asumsi baru yang partisipatif pemerintahan. Ini tidak
memperingatkan kita bahwa salah satu harus sangat enggan berdebat bahwa modus
baru dari pemerintahan ditandai dengan sifat mereka sangat partisipatif. Pemerintahan
yang lebih horisontal dan heterarchical tidak berarti pemerintahan otomatis lebih
tingkat lokal terdiri dari campuran kompleks dari yang lama dan baru. Lembaga
yang lebih tradisional dan praktek dalam membentuk, pencetakan dan, pada akhirnya,
keluar dari negara dan ke dalam domain publik sesuai dengan tradisi komunitarian
kewarganegaraan.
Malawi sebagai dimediasi, selama 6 tahun antara tahun 2000 dan 2006, oleh jaringan
sipil utama yang terlibat awalnya di Malawi PRS proses, Malawi Economic Justice
politik kontemporer terdiri dari campuran kompleks dari yang lama dan yang baru, di
mana, dalam perjuangan berkelanjutan untuk sumber daya untuk kehidupan sehari-
budaya yang lebih tradisional dan praktek dalam membentuk, cetakan dan, diusulkan,
klientelisme itu menimbulkan cenderung membangkitkan salah satu dari dua reaksi
dari komentator. Ada orang-orang yang, berfokus pada, lembaga formal impor
pemerintahan, menyalahkan bagi banyak (jika tidak semua) dari penyakit Afrika, dan
ada orang-orang yang menutup mata mereka dan memilih untuk mengabaikan
meskipun tidak berubah atau tidak berubah, tetap bertahan. Impor wholescale dan
superimposisi model baru dan budaya, tidak peduli seberapa baik dimaksudkan, tidak
akan mudah atau cepat menyebabkan kematian mereka. Tantangannya Oleh karena
itu menjadi salah satu dari keterlibatan dengan politik kontemporer dari kehidupan
sehari-hari - baik di arena formal tetapi juga pada kurang terlihat mikro-situs
politik kontemporer, perhatian kita perlu beralih ke bagaimana berinteraksi lama dan
kewarganegaraan. Dan, bertentangan dengan nuansa yang lebih negatif dari banyak
literatur ilmu politik, berita tidak semuanya buruk. Sementara broker dan klien
menghidupkan varian ini dapat dicirikan sebagai aktor tradisional yang beroperasi di
sedang berlangsung dan respon yang dibutuhkan oleh klien broker bisa dibilang
terhibridisasikan Malawi untuk memiliki cek sendiri inbuilt dan saldo, di mana
akuntabilitas dan legitimasi tetap merupakan tantangan yang berkelanjutan untuk para
pelaku di semua tingkatan. Selain itu unsur broker budaya politik Malawi dan
praktek, bila dikombinasikan dengan wacana baru tentang partisipasi dan representasi
telah, di kali, terbukti sangat efektif dalam membuka ruang politik dan affording
suara (meskipun masih dimediasi melalui broker saat ini) ke banyak sampai sekarang
tak bersuara yang mencerminkan isu-isu keprihatinan masyarakat luas daripada yang
Future Possibilities”
pendanaan untuk pendidikan, tidak pernah menjadi fokus utama dalam pembiayaan
pembangunan awal, menurun secara signifikan setelah krisis minyak tahun 1970-an
dan Kebijakan Penyesuaian Struktural dari tahun 1980-an. Tahun 1990 Konferensi
Pendidikan untuk Semua kerangka kerja (EFA) difokuskan terutama pada kebutuhan
untuk memperluas layanan pendidikan dasar formal untuk populasi sebelumnya tidak
terlayani. Ini ditata dua thread pusat untuk merasionalisasi ekspansi tersebut. Yang
oleh para ekonom, terutama dari Bank Dunia, menyatakan bahwa investasi negara
dalam pendidikan dasar dan khususnya pendidikan dasar untuk anak perempuan -
hasil politik dan sosial tertentu yang berkaitan dengan, misalnya, pemberdayaan,
meningkatkan kualitas mungkin bahwa banyak pekerjaan yang saat ini dilakukan
communities, parents, childrens, dan Teachers ' harian pendidikan pengalaman dan
keinginan. Ketika hal itu terjadi berpotongan, seperti dalam kasus proyek SMC-EQ,
pendidikan, seperti yang didefinisikan oleh aktor lokal dan non-lokal yang beragam,
dapat diperkuat oleh pendekatan partisipatif yang baik. Partisipasi tersebut juga dapat
menjadi pusat untuk menciptakan masyarakat jangka panjang, orang tua, dan
dukungan siswa untuk dan keterlibatan di sekolah. Ini bukanlah hal kecil di benua di
63
mana sejumlah negara telah mengalami angka partisipasi menurun selama 15 tahun
yang baik mulai dari awal. Mereka membuat tempat di mana orang tua dan
masyarakat, pembuat kebijakan dan guru, perencana keuangan dan kelompok aktivis
bisa berbicara tentang gajah di ruang di saat upaya mutu pendidikan: siapa yang akan
agenda untuk apa pendidikan dasar diharapkan capai dan bagaimana prestasi tersebut
pendidikan dan praktek dan kemungkinan akan menghasilkan model pendidikan dan
kualitas pendidikan yang, setidaknya sebagian, tidak terlihat seperti mereka yang
berkuasa mengharapkan. Dan itu, pada akhirnya, adalah apa yang seharusnya berarti
Public Services?”
tinggi, dan pelayanan publik yang lebih baik. Kajian literatur menunjukkan bahwa
bukti klaim ini adalah positif, namun terbatas. Selain itu, ini menunjukkan bahwa
memungkinkan dan memotivasi warga dan pejabat publik untuk membuat pengaturan
dan besar diperlukan untuk menilai apakah pengaturan tata kelola partisipatif dapat
antara tata pemerintahan yang partisipatif dan ini hasil. Tantangan-tantangan ini
meningkat seiring rantai kausal, yang tercermin dalam literatur dengan beberapa bukti
yang tersedia pada respon pemerintah, kurang pada kualitas layanan, dan hampir
tidak ada pada kesejahteraan. Sebagian besar studi yang ada menemukan bahwa tata
pemerintahan yang partisipatif membawa manfaat kebijakan publik, tetapi ada juga
Kondisi tata pemerintahan partisipatif yang efektif terjadi dalam semua empat
literatur. Sebuah konsensus yang luas telah tercapai di seluruh literatur tentang
pentingnya masyarakat sipil yang mampu dan termotivasi dan aktor pemerintah untuk
melaksanakan tata pemerintahan yang partisipatif secara efektif. Namun, empat helai
kondisi ini.
melakukan usaha ini perlu dinilai oleh pengambil keputusan politik untuk konteks
diberdayakan dan diperkuat sistem demokrasi yang belum tercakup dalam artikel ini.
partisipatif dan pembangunan melalui debat teoritis dan penelitian empiris yang
menyelidiki hubungan ini. Ini dimulai dengan membahas literatur tentang partisipasi
dan kemudian pergi untuk menangani dengan kontribusi yang paling relevan dengan
penjelasan utama yang disajikan dalam studi tentang demokrasi partisipatif - desain
hubungan antara partisipasi dan pembangunan. Akhirnya, dalam terang diskusi ini,
66
kebijakan melalui partisipasi di satu sisi melibatkan fine tuning dari karakteristik
desain kelembagaan ruang partisipatif dan, di sisi lain, lintasan agen dan organisasi
betapa pentingnya adalah bahwa kita mempertimbangkan peran dari kedua semacam
membuat dialog antara unsur-unsur itu, sebagai literatur dibahas sebelumnya dan
sebagian besar studi kasus yang dijelaskan menunjukkan, telah terlalu sering
dibahas memberikan kontribusi penting mengenai fitur desain dan kondisi mobilisasi
sosial yang diperlukan untuk membawa keuntungan pribadi dan publik lebih dekat.
dalam hal mobilisasi sosial, inklusi ini hanya akan terjadi sebagai akibat dari proses
kebijakan yang lebih sosial yang efektif. Sejalan dengan perdebatan mengenai
berbeda dari aksi partisipatif, mengakui fitur desain yang tepat, memahami insentif
penangkapan yang langkah-langkah yang perlu diambil oleh mereka yang tertarik
Diharapkan bahwa diskusi yang disediakan dalam makalah ini dapat memotivasi
lanjut penelitian empiris yang ketat, karena bukti akan menjadi dasar untuk
memajukan pemahaman kita tentang implikasi dari fitur yang berbeda dari partisipasi
dan pengembangan dan konsekuensi yang dihasilkan dalam membina hubungan ini.
Hasil penelitian terdahulu yang disajikan pada uraian di atas secara ringkas
2. Risako Ishil, Participation in Dua kota yaitu Kota Naga dan Kota
Farhard Hossaim Decentralized Local Marikina menggunakan model yang
dan J. Rees (2008) Governance : Two berbeda dalam memberikan fasilitas
Contrasting Cases partisipasi masyarakat dalam
from the Philippines pengentasan kemiskinan. Kota Naga
lebih banyak menggunakan model
“participatory governance” dan di Kota
Marikina lebih menggunakan model
“governance with trust” namun dua
model ini sama-sama efektif dalam
pelaksanaan kebijakannya.
Walaupun dua kota ini menggunakan
model yang berbeda tetapi kedua kota ini
mempunyai tujuan yang sama dalam
usahanya untuk mencapai good
governance yaitu menciptakan sinergitas
antara pemerintah dan masyarakat dan
lembaga sosial lokal lainnya dalam hal
budaya, politik dan pendidikan.
3 Himani Kaul, An Insight into Pasien cenderung memilih Rumah Sakit
Shivangi Gupta, service processes in Swasta daripada Rumah Sakit Negeri.
Vinnie Jauhari public and private Kepuasan yang dirasakan oleh pasien
(2008) hospitals in India terhadap pelayanan Rumah Sakit Swasta
lebih tinggi dibandingkan kepuasan pada
pelayanan Rumah Sakit Negeri.
69
B. Pengertian Partisipasi
dari asal katanya, kata partisipasi berasal dari kata bahasa Inggris “participation”
yang berarti pengambilan bagian, pengikutsertaan (John M. Echols & Hasan Shadily,
2000: 419).
proses pembangunan baik dalam bentuk pernyataan maupun dalam bentuk kegiatan
dengan memberi masukan pikiran, tenaga, waktu, keahlian, modal dan atau materi,
Supriadi, (2001: 201-202) dimana partisipasi dapat juga berarti bahwa pembuat
penyampaian saran dan pendapat, barang, keterampilan, bahan dan jasa. Partisipasi
75
dapat juga berarti bahwa kelompok mengenal masalah mereka sendiri, mengkaji
dimana diupayakan antara lain perlunya perencanaan dari bawah (bottom-up) dengan
masyarakatnya.
a. Partisipasi Langsung
proses partisipasi. Partisipasi ini terjadi apabila setiap orang dapat mengajukan
Cohen dan Uphoff yang dikutip oleh Siti Irene Astuti D (2011: 61-63)
pengambilan keputusan ini antara lain seperti ikut menyumbangkan gagasan atau
pemikiran, kehadiran dalam rapat, diskusi dan tanggapan atau penolakan terhadap
pengambilan manfaat tidak lepas dari hasil pelaksanaan yang telah dicapai baik yang
berkaitan dengan kualitas maupun kuantitas. Dari segi kualitas dapat dilihat dari
output, sedangkan dari segi kuantitas dapat dilihat dari presentase keberhasilan
program.
direncanakan sebelumnya.
partisipasi adalah keterlibatan suatu individu atau kelompok dalam pencapaian tujuan
C. Pelayanan Publik
77
diterjemahkan menjadi jasa. Menurut Kotler (1995), jasa adalah setiap tindakan atau
kegiatan yang dapat ditawarkan oleh satu pihak kepada pihak lain yang pada dasarnya
publik lebih diarahkan kepada pengguna jasa pelayanan yang dilakukan oleh seorang
dilaksanakan oleh Instansi Pemerintah Pusat, di daerah, dan lingkungan Badan Usaha
Milik Negara atau Badan Usaha Milik Daerah dalam bentuk barang atau jasa, baik
63/2003).
dapat didefinisikan sebagai segala bentuk jasa pelayanan, baik dalam bentuk barang
publik maupun jasa publik yang pada prinsipnya menjadi tanggungjawab dan
Usaha Milik Negara dan Badan Usaha Milik Daerah, dalam rangka upaya pemenuhan
perundang-undangan .
Pelayanan publik dapat diartikan sebagai bentuk jasa pelayanan, baik dalam
bentuk barang publik maupun jasa publik. Menurut Howlett dan Ramesh (1995:33)
dapat dibagi-bagi untuk beberapa pengguna tetapi tidak tersedia lagi untuk orang
yang tidak dapat dibatasi penggunaannya dan tidak habis meskipun telah
jembatan atau jalan raya yang tetap masih bisa dipakai oleh pengguna lain
d) Barang dan Jasa Milik bersama, adalah barang/jasa yang mempunyai derajat
Organisasi Non Publik, dimana tugas utama organisasi publik adalah service making
bisnis, karena organisasi publik memiliki ciri-ciri sebagai berikut : (1) Organisasi
Organisasi publik secara resmi diadakan untuk pelayanan masyarakat. (3) Organisasi
organisasi publik lain. (4) Kesehatan organisasi publik di ukur melaluhi : kontribusi
sumberdaya yang tersedia. (5) Kualitas pelayanan masyarakat yang buruk akan
penyediaan barang atau jasa publik yang diselenggarakan oleh swasta, contoh
menjadi dua bersifat primer dan sekunder. Pelayanan publik oleh pemerintah dan
pemerintah dan bersifat sekunder adalah semua jenis barang/jasa publik yang
pendidikan.
Ada lima karakteristik yang dapat dipakai untuk membedakan ketiga jenis
b) Posisi tawar pengguna, semakin tinggi posisi tawar pengguna, maka semakin
d) Locus control, karakteristik ini menjelaskan siapa yang memegang control atas
Perbedaan ketiga bentuk pelayanan publik dapat dilihat pada tabel dibawah
ini :
81
Dari tabel diatas, dapat disimpulkan bahwa perbedaan pokok antara pelayanan
publik yang diselenggarakan swasta dan organisasi publik yang bersifat primer adalah
bahwa dalam pelayanan publik yang diselenggarakan oleh swasta posisi klien sangat
Islamy (2002:3) ada tiga macam pendekatan yang bisa dipakai untuk menyusun
strategi dalam mewujudkan tujuan baik organisasi publik maupun privat, yaitu : (1)
(visioning approach) berangkat dari visi pemimpin terhadap organisasi dan atas dasar
strategi tahap demi tahap guna mengatasi masalah dan peluang pemunculannya dan
ada disana.
diimplementasikan secara adil dan dinamis. Secara adil artinya bahwa layanan publik
itu harus diberlakukan sama untuk semua orang. Secara dinamis artinya layanan
publik itu harus mengikuti alur perkembangan tuntutan masyarakat pengguna layanan
yang semakin lama cenderung menuntut proses layanan yang lebih profesional.
Pelayanan publik adalah merupakan hak dari setiap warga negara, maka
memenuhinya. Pelayanan publik merupakan isu yang sangat strategis karena interaksi
perbaikan yang menyeluruh dan sistematik. Hal ini diperlukan untuk menghadapi
akan pelayanan publik maka perlu perhatian dan keperdulian birokrasi pelayanan
83
publik. Konsep birokrasi “tipe ideal” menurut Weber, mempunyai ciri-ciri sebagai
organisasi didistribusikan melaluhi cara yang telah ditentukan dan dianggap sebagai
pelaksanaan tugas diatur oleh suatu peraturan-peraturan abstrak yang konsisten dan
menjabat yang ideal melaksanakan tugas-tugasnya formal dan tidak bersifat pribadi,
5) pekerjaan dalam suatu organisasi birokrasi didasarkan pada kualifikasi teknis dan
murni berciri birokrasi yang bersifat teknis, mampu mencapai tingkat efisiensi yang
tertinggi. Model Birokrasi “tipe ideal” menurut Weber (dalam Blau, Mayer, 1997), ini
layanan dan warga penggunanya agar mereka dapat berinteraksi dengan saling
Manajemen Mutu di dunia ISO 9001:2000 adalah suatu standar internasional untuk
84
ISO 9001: 2000 memfokuskan terhadap perbaikan kinerja, penggunaan struktur baru
sistem manajemen kualitas, yang bertujuan untuk menjamin bahwa organisasi akan
ditetapkan.
dimana kualitas tersebut sangat multidimensional. Untuk lebih jelas tentang dimensi
Menurut Garvin (1984), ada 8 demensi dalam melihat sebuah produk tersebut
pada karakteristik operasional yang utama dari suatu produk. Dimensi ini kombinasi
unsur-unsur mutu dari produk dan dasar pendekatan pemakaian. 2) Features / roman
muka, Roman muka adalah "bell and whistles" dari produk, karakteristik sekunder
yang melengkapi produk dasar yang berfungsi. Roman muka, seperti capaian produk,
tertentu dari waktu. Ukuran memerlukan produk yang digunakan untuk periode yang
sama, lebih relevan bagi barang tahan lama dibanding produk dan jasa yang
operasional dan disain produk dibandingkan dengan standart yang ada, dan
ukuran dari lamanya produk dapat digunakan, mempunyai kedua dimensi yaitu :
teknis dan ekonomi. Ketahanan jadi lebih sukar untuk menginterpretasikan ketika
perbaikan dimungkinkan dan lamanya produk dapat digunakan akan berbeda dengan
pada suatu rincian produk, tetapi juga tentang waktu yang diperlukan pada layanan
perbaikan, menjaga ketepatan waktu melayani janji ketemu, sifat alami personil
layanan, dan frekwensi melayani panggilan atau pekerjaan perbaikan yang gagal.. 6)
86
Aesthetics/ keindahan. Dua dimensi yang terakhir dari mutu adalah kebanyakan
subyektif. Keindahan bagaimana rupa, muka produk, rasa, keserasian, bau adalah
dengan jelas berbagai hal dari penilaian pribadi, dan cerminan dari pilihan individu.
7) Perceived Quality /kwalitas yang dirasakan. Dalam keadaan ini, produk akan
dievaluasi lebih sedikit pada karakteristik yang objektif mereka dibanding atas
luas dari konsep. Beberapa dari dimensi melibatkan atribut produk yang yang terukur,
Menurut Evans & Lindsay’s (dalam Sower, 2001), bahwa dimensi kualitas
pelayanan
(2002), Hsieh at al. (2002), Wisniewski (2005) mengevaluasi bahwa ada 5 demensi
dari Servqual yaitu : Pertama tangibles (fasilitas fisik), yaitu penampilan fisik
dihubungi, kemauan atau respon secara proaktif dari petugas untuk membnerikan
kemampuan dan keakuratan petugas dalam memberikan pelayanan, serta tepat waktu
kesopanan dan sikap untuk dapat dipercaya yang dimiliki petugas sehingga tidak
menimbulkan keraguan dan resiko yang mungkin timbul akibat pelayanan yang
pengguna layanan.
Dari 5 dimensi ini dapat dikembangkan lebih rinci lagi menjadi 10 dimensi.
demensi dari Serqual adalah sebagai berikut : 1) Tangibles: tampilan fasilitas fisik,
memperoleh informasi dan bahasa yang mereka fahami. 10) Understanding the
sama oleh pasar, dan rumah sakit. Baik dalam untung maupun rugi, masing-masing
tersendiri tentang apa itu kualitas pelayanan. Dimensi disusun menurut arti penting
berbeda dari pasar konsumen. Konsumen, lebih kaya cenderung untuk lebih sering
membedakan antar rumah sakit dan berkeinginan mengeluarkan biaya untuk tinggal
pada rumah sakit pilihan mereka. Persepsi dari manfaat atasan kerja dan personnal
kepuasan pelanggan. Rumah Sakit tidak mempunyai suatu instrumen sah dan yang
dapat dipercaya untuk mengukur kualitas jasa. Karena itu sulit untuk rumah sakit
Dari uraian diatas terlihat bahwa dimensi kualitas pelayanan menurut Garvin’s
(1984), lebih melihat pada kualitas produk secara fisik dan teknis. Sedangkan untuk
pelayanan lebih menekankan pada perbaikan/servis produk ketika ada kerusakan pada
produk tersebut.
pelayanan di rumah sakit dilihat sangat teknis dan bersifat kuantitatif, hanya satu
Sedangkan untuk 3 pendapat yang lain yaitu Evans & Lindsay’s (1984),
Parasuraman et al. (1985, 2005), JCAHO (2001) mempunyai banyak kesamaan dan
lebih melihat kualitas pelayanan dari sudut pandang pelanggan. Kesamaannya ketiga-
Dari ketiga pendapat tentang dimensi kualitas pelayanan yang lebih lengkap
dalam hal melihat hubungan antara penyedia layanan dan pelanggannya adalah
fisik, peralatan, bahan, tercetak dan visual) mempunyai nilai yang terendah dan
pengembangan dari dua model Lewis (1987) untuk sector perdagangan dan analisa
kualitas sector jasa seperti yang diajukan Donabedian untuk pelayanan kesehatan.
Interpersonal component
Procedures/environment/ Technical/profesional
Interpersonal component. dari suatu pelayanan, sedangkan pada sisi sebelah kiri dari
segitiga adalah konteks fisik, prosedur dan komponen proses. Pada sisi kanan adalah
dalam menyediakan suatu pelayanan yang baik. Misalnya terlalu menekankan pada
proses dan prosedur akan memberikan kesan pelayanan yang berbelit-belit dan rumit.
You are number one and we are here to process you using our procedures. Terlalu
try hard but we don’t necessarily know what we are doing. Terlalu menekan pada
aspek professional dan teknis dari pelayanan akan memberikan kesan bahwa
pelayanan dilakukan secara professional namun tidak ada perhatian khusus secara
individual. We know exactly what we can do and how to do it, but we don’t care about
Seperti yang telah disebutkan diatas bahwa kualitas pelayanan adalah tingkat
kesesuaian antara harapan/keinginan dan persepsi dari pelayanan yang diterima oleh
pelanggan atau klien. Menurut Parasuraman et al. (1990) Model Serqual meliputi
analisis adanya lima kemungkinan gap yang menyebabkan adanya perbedaan persepsi
mengenai mutu pelayanan yang dilakukan oleh aparat pemerintah atau administrasi
Negara, yaitu : Pertama, Gap persepsi manajemen (Not what customer expect), yaitu
penyedia (pemerintah). Paling tidak menyedia jasa memahami apa yang diharapkan
oleh pelanggannya.
Faktor-faktor yang menyebabkan hal ini adalah komitmen aparatur yang belum
spesifikasi kualitas pelayanan dan waktu pelayanan dari aparatur pemerintah kepada
masyarakat. Zeithaml (1990) menyebutkan ada tujuh factor yang menyumbang pada
kesenjangan ini, yaitu : ketidakjelasan peran, konflik peran, ketidak cocokan pegawai
dengan tugas yang dikerjakan, ketidak cocokan antara teknologi dengan tugas yang
Kelima, Gap dalam pelayanan yang dirasakan (service gap), yaitu perbedaan
persepsi antara pelayanan yang dirasakan publik dan yang diharapkan publik .
Kesenjangan ini dapat timbul karena pengalaman masa lalu , kebutuhan pribadi
tertentu, pembicaraan dari mulut ke mulut serta komunikasi eksternal. Model lima
93
gap ini dan tempatnya dalam manajemem pelayanan dapat dilihat pada gambar 3
berikut ini :
Customers/Pelanggan
Pelayanan yang
Pelayanan yang
Diharapkan
Diharapkan
GAP 5
Pelayanan yg diterima
Pelayanan yg diterima
Providers/
Pelayanan yg GAP 4 Komunikasi Eksternal
Pelayanan yg Komunikasi Eksternal
diberikan pada Pelanggan
diberikan pada Pelanggan
GAP 3
GAP 1
Spesifikasi
Spesifikasi
Kualitas Pelayanan
Kualitas Pelayanan
GAP 2
Keterangan :
94
Denhardt (2003) untuk bisa memberikan pelayanan yang bermutu (service quality)
pemerintah dapat diakses dan tersedia dengan mudah oleh warga. Kedua Security,
merasa aman dan yakin bila menggunakannya. Ketiga, Reability, menilai tingkat
dapat diinformasikan oleh aparat dengan tepat kepada warga dan aparat bisa
Fairness : ukuran untuk menilai sejauh mana warga percaya bahwa pemerintah telah
menyediakan pelayanan dengan cara yang adil bagi semua orang. Ketujuh, Fiscal
Responsibility : ukuran untuk menilai sejauh mana warga percaya bahwa pemerintah
telah menyediakan pelayanan dengan cara menggunakan uang publik dengan penuh
bahwa mereka dapat mempengaruhi mutu pelayanan yang mereka terima dari
pemerintah.
95
Misalnya gap 1 (gap persepsi manajemen) atau adanya perbedaan antara harapan-
terjadi karena factor-faktor sebagai berikut : a) kurangnya riset pemasaran dan tidak
karena: a) adanya ketidak jelasan peran, b) Adanya konflik peran, c) tidak cocoknya
Gap 4 (gap komunikasi pasar ) atau adanya perbedaan antara pelayanan yang
oleh konsumen dengan pelayanan yang senyatanya diterima atau dirasakan oleh
konsumen, terjadi sebagai akibat dari akumulasi empat macam gap tersebut diatas.
96
Faktor yang menyebabkan terjadinya gap dan hubungan diantara gap dapat
Marketing Research
operation
Upward
Gap 1
Communication
Levels of
Management
Management
Commitment to
Service Quality
Gap2
Task
Goal Standardization
Setting Tangibles
Perception of
Reliability
Feasibility
Supervisor Control
Systems
Role Conflict
Role Ambiguity
Horizontal
Communication
Gap 4
Propensity to
Overpromise
97
kejelasn peran, konflik peran, tingkatan manajemen (Ratmino & Winarsih, 2006).
aparatur menuju yang lebih positif telah dilakukan. Salah satu upaya yang dilakukan
berpedoman pada Keputusan MENPAN No. 81 Tahun 1993 tentang Pedoman Tata
Pelayanan Umum yang intinya mengenalkan pola pelayanan umum yang baik untuk
dipakai sebagai acuan oleh semua instansi Pemerintah dalam menata mekanisme
secara mudah, lancar, cepat, tepat, tidak berbelit-belit, mudah dipahami dan
pelayanan.
masyarakat.
biaya/tarif serta hal-hal lain yang berkaitan dengan proses pelayanan wajib
diberlakukan.
produktifitas kerja.
pelayanan.
100
dengan memilih kantor Pelayanan di Pusat atau Daerah sebagai Unit Pelayanan
menyebutkan asas-asas pelayanan publik, yaitu : asas kepastian hukum, asas tertib
101
sangat penting penerapan konsep kualitas dalam pelayanan kepada masyarakat, hal
dan dilaksanakan.
2. Kejelasan, (a). persyaratan teknis dan administrative pelayanan publik, (b). unit
pelayanan dan penyelesaian, (c).rincian biaya pelayanan publik dan tata cara
pembayaran.
4. Akurasi, produk pelayanan publik diterima dengan benar , tepat dan sah.
5. Keamanan, proses dan produk pelayanan publik memberikan rasa aman dan
kepastian hukum.
8. Kemudahan Akses, tempat dan lokasi serta sarana pelayanan yang memadai
tunggu yang nyaman, bersih , rapi, lingkungan yang indah dan sehat serta
publik yang wajib ditaati oleh pemberi dan atau penerima pelayanan. Standar
4. Produk pelayanan, hasil pelayanan yang akan diterima sesuai dengan ketentuan
5. Sarana dan Prasarana, penyediaan sarana dan prasarana pelayanan yang memadai
Menpan No: KEP/ 25/ M.PAN/2004, dijelaskan tentang Indeks Kepuasan Masyarakat
(IKM), adalah data dan informasi tentang tingkat kepuasan masyarakat yang
diperoleh dari hasil pengukuran secara kuantitatif dan kualitatif atas pendapat
harapan dan kebutuhanya. Ada 14 unsur yang dianggap relevan sebagai unsur
minimal yang harus ada untuk dasar pengukuran IKM yang meliputi:
yang berlaku.
masyarakat.
9) Kesopanan dan keramahan petugas, yaitu sikap dan perilaku petugas dalam
memberikan pelayanan kepada masyarakat secara sopan dan ramah serta saling
11) Kepastian biaya pelayanan, yaitu kesesuaian antara biaya yang bibayarkan
12) Kepastian jadwal pelayanan, yaitu pelaksanaan waktu pelayanan, sesuai dengan
13) Kenyamanan Lingkungan yaitu, kondisi sarana dan prasarana pelayanan yang
bersih, rapi dan teratur sehingga dapat memberikan rasa amam kepada penerima
pelayanan.
karena : 1) peran negara yang berkewajiban melayani setiap warga negara dan
merupakan kegiatan yang harus dilakukan seiring dengan harapan dan tuntutan
Sebagai upaya untuk mempertegas hak dan kewajiban setiap warga negara dan
dan menyebutkan tentang asas penyelenggaraan pelayanan publik yang terdiri dari :
yang akan disediakan oleh pemerintah harus relevan dan signifikan sesuai dengan apa
Kedua, Accessibility : setiap jenis, produk, proses dan mutu pelayanan yang
disediaakan oleh pemerintah dapat diakses sedekat mungkin dan sebanyak mungkin
Ketiga, Continuity : setiap jenis, produk, proses, dan mutu pelayanan yang
diberikan oleh pemerintah harus secara terus menerus tersedia bagi masyarakat
pengguna pelayanan.
Keempat, Technicality : setiap jenis, produk, proses, dan mutu pelayanan yang
diberikan oleh pemerintah harus ditangani oleh petugas yang benar-benar memiliki
Kelima, Profitability : setiap jenis, produk, proses, dan mutu pelayanan yang
Keenam, Equitability : setiap jenis, produk, proses, dan mutu pelayanan yang
diberikan oleh pemerintah harus tersedia dan dapat diakses dan diberikan secara adil
yang diberikan oleh pemerintah pada akhirnya aparat pemerintah itu mempunyai
mutu pelayanan yang diberikan oleh pemerintah harus dilaksanakan secara berhasil
serta sesuai dengan biaya dan manfaat sebagaimana yang inginkan oleh masyarakat.
No. 23 Tahun 1992 tentang Sistem Kesehatan Masyarakat. UU ini telah mengatur
berbagai hal yang berkaitan dengan masalah kesehatan, baik yang mencakup, filosofi,
pengaturan antara hak dan kewajiban, tugas dan tanggung jawab, upaya-upaya
sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal.
Derajat kesehatan yang optimal adalah tingkat kondisi kesehatan yang tinggi
dan mungkin dapat dicapai pada suatu saat, sesuai dengan kondisi dan situasi serta
kemampuan yang nyata dari setiap orang sehingga harus diterjemahkan sebagai
sebuah upaya yang bersifat terus menerus. Pemerintah mempunyai tanggung jawab
dilakukan secara menyeluruh, terpadu serta berkesinambungan. Untuk itu salah satu
menyelenggarakan upaya kesehatan yang merata serta terjangkau oleh seluruh lapisan
strategis bagi pengembangan dan pembinaan SDM Indonesia sehingga dapat dipakai
Setiap orang mempunyai hak yang sama dalam memperoleh derajat kesehatan
yang optimal (pasal 4) dan pemerintah bertangung jawab untuk meningkatkan derajat
UU No. 23 Tahun 1992 ini juga telah mengatur adanya sangsi bagi para
pelaku tindakan medis untuk menjamin keamanan pasien sebagai konsumen atas jasa
yang diberikan oleh tenaga medis maupun perlindungan bagi tenaga kesehatan dalam
menjalankan tugas sesuai dengan profesinya (pasal 53, 54 dan 55). Pada pasal 53 ayat
ayat (1) menyebutkan bahwa terhadap tenaga kesehatan yang melakukan kesalahan
Begitu pula dengan adanya pasal 55 ayat (1) yang menjamin kemungkinan adanya
110
pemberian ganti rugi bagi pasien atas kelalaian atau kesalahan yang dilakukan tenaga
kesehatan.
(SPM) Nasional bidang kesehatan yang sangat terkait dengan Indikator Sehat 2010,
karena baik SPM bidang kesehatan maupun Indikator Indonesia sehat 2010 sama-
sama memberikan target yang harus dicapai dalam pelayanan publik bidang
a) indikator derajat kesehatan yang merupakan hasil akhir yang terdiri atas
b) indikator hasil antara yang terdiri atas indikator keadaan lingkungan, perilaku
sektor terkait.
Standar Pelayanan Minimum Rumah Sakit yang Wajib dilaksanakan Daerah. Standart
rumah sakit, pelayanan medik, pelayanan penunjang dan pelayanan keperawatan baik
rawat inap maupun rawat jalan yang minimal harus diselenggarakan oleh rumah sakit.
111
Indikator adalah merupakan variabel ukuran atau tolok ukur yang dapat
1. Input, yang dapat mengukur pada bahan alat sistem prosedur atau orang yang
dan lain-lain.
2. Proses, yang dapat mengukur perubahan pada saat pelayanan yang misalnya
3. Output, yang dapat menjadi tolok ukur pada hasil yang dicapai, misalnya jumlah
4. Outcome, yang menjadi tolok ukur dan merupakan dampak dari hasil pelayanan
sebagai misalnya keluhan pasien yang merasa tidak puas terhadap pelayanan dan
lain-lain.
5. Benefit, adalah tolok ukur dari keuntungan yang diperoleh pihak rumah sakit
maupun penerima pelayanan atau pasien yang misal biaya pelayanan yang lebih
6. Impact, adalah tolok ukur dampak pada lingkungan atau masyarakat luas
Kedua, bagi Rumah Sakit : a). akuntabilitas rumah sakit kepada pemerintah
daerah. b). Pemacu untuk selalu meningkatkan mutu pelayanan dan kinerja rumah
sakit. c). Memudahkan rumah sakit untuk menentukan strategi. d). Dapat dijadikan
salah satu dasar untuk menghitung besarnya subsidi kepada rumah sakit oleh
c). Mengetahui hal-hal yang harus di fsilitas oleh Kabupaten/Kota. d). Mengetahui
ruang kewenangan dalam bidang kesehatan daerah Kabupaten Kota. e). Merupakan
New Public Management” (Osborne dan Gaebler, 1996; Osborne dan Plastrik, 1997)
dan “The New Public Service” (Denhardt & Denhardt, 2003). Kedua pendekatan ini
adalah mewujudkan kinerja yang nyata yang didasari oleh prinsip partisipasi, efisien
dengan mutu yang tinggi (high quality services). Konsekuensi dari tuntutan tersebut
adalah berbagai upaya dengan berbagai inovasi baru untuk meningkatkan standar
kinerja pelayanan agar dapat memenuhi kebutuhan atau malah bisa melebihi
layak untuk dikembangkan (Pollit,1999) yaitu karena : 1) transaksi yang terjadi antara
penyedia dan pengguna pelayanan di sektor publik itu cenderung lebih kompleks
daripada yang dihadapi oleh pengguna pelayanan di pasar normal, 2) para konsumen
disektor publik itu bukan sekedar konsumen tetapi mereka itu juga merupakan warga
negara yang tentunya hal ini mempunyai implikasi –implikasi unik tertentu. Rumah
Sakit sebagai institusi penyedia pelayanan kesehatan juga masih sangat perlu
undang No.25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik, 2) Kepmenpan No. 63 / Tahun
dan persepsi dari pelayanan yang diterima oleh pelanggan. Perlu adanya upaya untuk
pelayanan. Pemenuhan dimensi kualitas pelayan yng sesuai dengan kebutuhan dan
pelayanan yang diberikan. Berdasarkan latar belakang, kajian pustaka dan hasil
penelitian terdahulu yang telah dipaparkan pada bagian terdahulu, maka penelitian ini
Dimensi
DimensiPelayanan
Pelayanan
Kebutuhan
Kebutuhandan Pelayanan
dan PelayananPublik
Publik RSUD
RSUDPenyedia
Penyedia
Harapan Masyarakat Bidang Kesehatan Layanan
Harapan Masyarakat Bidang Kesehatan Layanan
Pelanggan Kesehatan
Pelanggan Kesehatan
Pelayanan
PelayananKesehatan
KesehatanBerkualitas
Berkualitas
115