Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Disusun oleh:
Profesi Ners Angkatan 23 Desa Kebumen
A. Latar belakang
Usia lanjut merupakan kelompok orang yang sedang mengalami suatu
proses perubahan yang bertahap dalam jangka waktu beberapa dekade. Usia lanjut
adalah tahap perkembangan yang normal akan dijalani oleh setiap orang dan
merupakan kenyataan yang tidak dapat dihindari (Notoatmodjo, 2007). WHO
menyebutkan bahwa lanjut usia merupakan kelompok penduduk yang berusia 60
tahun atau lebih. Proporsi lansia secara global pada tahun 2014 adalah 12% dari
total populasi global. Menurut Kemenkes (2015) menyebutkan jika jumlah populasi
lansia berusia lebih dari 60 tahun di Indonesia mengalami peningkatan setiap tahun
yaitu 19.142.805 jiwa tahun 2014 menjadi 21.685.326 jiwa pada tahun 2015
(Fatmawati dkk., 2017). Persentase lansia di Jawa Tengah mencapai angka 13,03%
atau sekitar 4,49 juta jiwa dari keseluruhan populasi. Menurut Badan Pusat Statistik
(BPS) kabupaten banyumas, populasi lansia di Banyumas sendiri mencapai angka
kurang lebih 200.000 jiwa pada tahun 2013.
Hipertensi merupakan salah satu penyakit system kardiovaskuler yang
banyak dijumpai di masyarakat. Hipertensi bukanlah penyakit menular, namun
harus senantiasa diwaspadai. Tekanan darah tinggi atau hipertensi dan
arteriosclerosis (pengerasan arteri) adalah dua kondisi pokok yang mendasari
banyak bentuk penyakit kardiovaskular. Lebih jauh, tidak jarang tekanan darah
tinggi juga menyebabkan gangguan ginjal. Sampai saat ini, usaha-usaha baik
mencegah maupun mengobati penyakit hipertensi belum berhasil sepenuhnya,
karena adanya faktor-faktor penghambat seperti kurang pengetahuan tentang
hipertensi (pengertian, tanda dan gejala, sebab akibat, komplikasi) dan juga
perawatannya. Saat ini, angka kematian karena hipertensi di Indonesia sangat
tinggi. Jumlah penderita hipertensi di seluruh dunia diperkirakan 972 juta jiwa atau
setara dengan 26,4 persen populasi orang dewasa. Angka prevalensi hipertensi di
Indonesia berdasarkan riskesdas (riset kesehatan dasar) 2007 mencapai 30 persen
dari populasi. Dari jumlah itu, 60 persen penderita hipertensi berakhir pada stroke.
Sedangkan sisanya pada jantung, gagal ginjal, dan kebutaan. Sementara di dunia
Barat, hipertensi justru banyak menimbulkan gagal ginjal, oleh karena perlu di
galakkan pada masyarakat mengenai pengobatan dan perawatan hipertensi.
Data survey dari mahasiswa profesi ners unsoed angkatan 23, didapatkan
jumlah lansia di desa kebumen sebanyak 248 jiwa. Dari jumlah lansia tersebut,
lansia yang menderita hipertensi sebanyak 111 jiwa. Hal ini dikarenakan oleh
beberapa faktor, yaitu gaya hidup tentang konsumsi makanan yang baik dan benar,
serta cara perawatan dengan hipertensi yang kurang maksimal.
Penggunaan teknik relaksasi untuk menurunkan tekanan darah merupakan
salah satu cara yang mudah untuk dilakukan. Salah satu teknik relaksasi yang dapat
dilakukan oleh lansia hipertensi adalah teknik relaksasi otot progresif. Teknik
relaksasi otot progresif adalah suatu latihan dan olah pernafasan yang dilakukan
untuk menghasilkan respon yang dapat memerangi respon stres sehingga dapat
menurunkan kerja jantung dan dapat menurunkan tekanan darah (Smeltzer & Bare,
2002).
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan, peserta diharapkan mampu mempraktekan
teknik relaksasi otot progresif.
2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan, peserta mampu:
a. Menyebutkan pengertian teknik relaksasi otot progresif
b. Menyebutkan manfaat dari teknik relaksasi otot progresif
c. Menyebutkan tujuan dari teknik relaksasi otot progresif
d. Mengetahui langkah-langkah dari teknik relaksasi otot progresif
C. Sasaran
Sasaran dari penyuluhan teknik relaksasi otot progresif ini adalah lansia
hipertensi yang memiliki tekanan darah tinggi diatas 140/90 mmHg dan tidak
memiliki hambatan dalam melakukan kegiatan.
D. Metode
1. Ceramah
2. Diskusi
3. Demonstrasi
4. Tanya jawab
G. Pengorganisasian
Moderator :
Leader :
Co leader :
Fasilitator :
Observer :
Dokumentator :
H. Uraian tugas
1. Leader
Bertanggung jawab memberikan penyuluhan tentang pengertian, tujuan dan
manfaat teknik relaksasi otot progresif.
2. Co leader
Memeragakan langkah-langkah teknik relaksasi otot progresif.
3. Moderator
Membuka acara
Memerkenalkan mahasiswa dan dosen pembimbing
Menjelaskan tujuan dan topik
Menjelaskan kontrak waktu
Menyerahkan jalannya penyuluhan kepada pemateri
Mengarahkan alur diskusi
Memimpin jalannya diskusi
Menutup acara
4. Fasilitator
Memotivasi peserta agar berperan aktif
Membuat absensi penyuluhan
Mengantisipasi suasana yang dapat mengganggu kegiatan penyuluhan
5. Observer
Mengawasi proses pelaksanaan kegiatan dari awal sampai akhir
Membuat laporan penyuluhan yang telah dilaksanakan
I. Setting tempat
Keterangan:
L = Lansia
P = Leader atau Penyuluh
L
M = Moderator
F = Fasilitator
O = Observer
Pb = Pembimbing
D = Dokumentator
J. Materi (terlampir)
K. Kegiatan penyuluhan
5 menit
Pb P M
O
F F L F
L F L F L
D
penyuluhan
2 Pelaksanaan 40
Pemateri mengkaji pengetahuan Mengemukakan pendapat menit
audiens tentang teknik relaksasi
otot progresif
Memberi pujian positif Mendengarkan
Meluruskan konsep tentang Mendengarkan dan
pengertian teknik relaksasi otot memerhatikan
progresif
Mengkaji pengetahuan audiens Mengemukakan pendapat
tentang tujuan teknik relaksasi
otot progresif
Memberi pujian positif Mendengarkan
Menjelaskan tujuan teknik Mendengarkan dan
relaksasi otot progresif memerhatikan
Mengkaji pengetahuan audiens Mengemukakan pendapat
tentang manfaat teknik relaksasi
otot progresif
Memberi pujian positif Mendengarkan
Menjelaskan tentang manfaat Mendengarkan dan
teknik relaksasi otot progresif memerhatikan
Menjelaskan langkah-langkah Mengemukakan pendapat
teknik relaksasi otot progresif
Memberi kesempatan audiens Mengajukan pertanyaan
untuk bertanya
Memberi pujian positif Mendengarkan
Menjawab pertanyaan Mendengarkan
3 Penutup
Meminta audiens mengulang Mengemukakan pendapat
beberapa informasi yang telah
diberikan
Memberikan pujian positif Mendengarkan dan
memerhatikan
Bersama audiens Mengemukakan pendapat
menyimpulkan materi
Menutup dengan salam Menjawab salam
L. Evaluasi
1. Evaluasi struktur
75% atau lebih audiens menghadiri acara
Alat dan media sesuai dengan rencana
Perang dan fungsi masing-masing sesuai dengan yang direncanakan
2. Evaluasi proses
Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan waktu yang direncanakan
Peserta penyuluhan mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir
Peserta berperan aktif dalam jalannya diskusi
3. Evaluasi hasil
Setelah diberikan penyuluhan diharapkan 75% peserta mampu:
Menyebutkan pengertian dari hipertensi
Menyebutkan penyebab hipertensi
Menyebutkan tanda dan gejala hipertensi
Menyebutkan pengertian teknik relaksasi otot progresif
Menyebutkan tujuan dari teknik relaksasi otot progresif
Menyebutkan manfaat teknik relaksasi otot progresif
Menyebutkan langkah-langkah back exercise
LAMPIRAN
LATIHAN RELAKSASI OTOT PROGRESIF
A. Pengertian
Teknik relaksasi otot progresif merupakan teknik relaksasi yang berfokus
pada tegangan otot dan kerileksan otot.
B. Tujuan
Relaksasi otot progresif bertujuan untuk mengenali apa yang terjadi pada
tubuh, sehingga dapat mengurangi ketegangan dan dapat melanjutkan kegiatan.
C. Manfaat
Manfaat dari relaksasi otot progresif ini adalah untuk mengatasi berbagai
macam masalah, yaitu:
Stres
Kecemasan
Insomnia
Hipertensi (tekanan darah tinggi)
Membangun emosi positif dari emosi negatif
KEPERAWATAN
UNIVERSITAS
JENDERAL
SOEDIRMAN
PROSEDUR TETAP NO. NO. HALAMAN
DOKUMEN REVISI
TANGGAL DITETAPKAN OLEH:
TERBIT
1 INDIKASI 1. Klien yang mengalami insomnia
. 2. Klien yang mengalami stres dan kecemasan
3. Klien yang mengalami nyeri
4. Klien yang mengalami ketegangan otot
5. Klien dengan hipertensi (tekanan darah tinggi)
2 KONTRAINDIKASI 1. Klien cidera akut atau gangguan
. musculoskeletal seperti cedera jaringan lunak,
fraktur, osteoartritis, neoplasma dan patologi
sistem muskuloskeletal lainnya
2. Hipotensi
3. Gangguan jantung akut/kronis
3 PERSIAPANKLIEN 1. Pastikan identitas klien
. 2. Kaji kondisi klien
3. Posisikan klien senyaman mungkin
(berbaring atau duduk)
4. Beritahu dan jelaskan pada klien tindakan
yang dilakukan
5. Minta klien untuk mengenakan training atau
celana
PERSIAPAN ALAT 1. Alas duduk
2. Bantal
5 CARA KERJA 1. Beritahu klien bahwa tindakan akan segera
. dimulai
2. Posisikan klien senyaman mungkin
3. Gerakan 1: ditunjukkan untuk melatih otot
tangan.
a. Genggam tangan kiri sambil membuat
suatu kepalan.
b. Buat kepalan semakin kuat sambil
merasakan sensasi ketegangan yang
terjadi.
c. Pada saat kepalan dilepaskan, rasakan
relaksasi selama 10 detik.
d. Gerakan pada tangan kiri ini dilakukan
dua kali sehingga dapat membedakan
perbedaan antara ketegangan otot dan
relaks yang dialami.
e. Lakukan gerakan yang sama pada tangan
kanan.
Fatmawati, S., H. Muliyati, dan Sukrang. 2017. Pengaruh pemberian pisang ambon
(musa paradisiaca s) terhadap penurunan tekanan darah pada lansia penderita
hipertensi. Jurnal Keperawatan Muhammadiyah. 2(2):1–8.
Notoatmodjo, S. 2007. Promosi Kesehatan Dan Ilmu Perilaku. Jakarta: Rineka Cipta.
Smeltzer, S. C & Bare, B.G. (2002). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner
and Sudarth, vol. I (edisi 8). Alih Bahasa: Monica Ester, Ellen Panggabean.
Jakarta: EGC.
LAMPIRAN