Motivasi merupakan suatu gerakan atau dorongan yang dilakukan oleh seseorang maupun kelompok dengan maksud dan tujuan tertentu. Dalam filsafat kemuhammadiyahan terdapat motivasi idealis, yakni kegiatan yang dilakukan untuk mewariskan ajaran-ajaran Muhammadiyah kepada pewarisnya. Ajaran tersebut tentunya didasarkan pada nilai-nilai islami yang bersumber dari Al-qur’an dan As-sunah. Motivasi idealis ini bertujuan untuk mewujudkan masyarakat Islam yang sebenar- benarnya. Sehingga dapat terbentuknya perilaku individu dan seluruh anggota Islam yang menunjukkan keteladanan yang baik. Hal ini diwujudkan dalam segala bidang, seperti bidang pendidikan, kesehatan, ekonomi, politik, sosial kemasyarakatan, dan lain sebagainya. Oleh karena itu, Muhammadiyah haruslah bergerak dan tidak boleh diam agar ajaran dan dakwah islam yang diajarkan tidak terhenti. Muhammadiyah sepanjang sejarahnya telah menampilkan diri sebagai sebuah gerakan yang unik dalam kehidupan keagamaan di Indonesia. Sebagai organisasi, Muhammadiyah telah membuktikan bahwa dia bukanlah sekadar gerakan pendidikan atau khusus sosial keagamaan, melainkan juga gerakan yang sangat aktif mendorong kebangkitan kembali masyarakat muslim Indonesia. Selain sumbangannya yang mengesankan dalam bidang pendidikan, dalam bidang sosial, dalam bidang politik, Muhammadiyah juga bergerak untuk sayap perempuan, yakni Aisyiyah yaitu sayap gerakan perempuan yang paling kondusif dan progresif di dunia muslim manapun. Pergerakan dan dakwah islam yang dilakukan oleh Muhammadiyah ditujukan kepada dua bidang yaitu perseorangan dan masyarakat. Dengan berlandaskan “Dakwah Islam dan Amar Ma’ruf Nahi Munkar” maka pergerakan ini bersifat kebaikan, bimbingan, dan peringatan. Semua itu dilakukan bersama dengan musyawarah atas dasar mengharap ridha Allah Subhanahu Wata'ala. Oleh karena itu, Muhammadiyah menghendaki terciptanya negara yang baik dan penuh akan ampunan Allah. Inilah interpretasi dari ungkapan Islam, yaitu agama rahmatan lil ‘alamin.
2. Tujuan akhir dari Motivasi Idealis Filsafat Kemuhammadiyahan
Filsafat kemuhammadiyahan berfungsi sebagai dasar dan pedoman bagi segenap warga muhammadiyah dalam menjalani pola kehidupan yang tercermin dalam kepribadian akhlak mulia (akhlaq al-karimah) dan keteladanan yang baik (uswatun khazanah) baik sebagai pribadi, keluarga, masyarakat, bangsa dan warga negara indonesia maupun warga dunia dalam bidang keagamaan, sosial budaya, politik, hukum, pertahanan-keamanan, maupun IPTEK dalam perjuangan menghadapi segala tantangan, masalah perubahan dan perkembangan kehidupan umat manusia. Tujuan akhir dari motivasi idealis filsafat kemuhammadiyahan adalah mewujudkan masyarakat islam yang sebenar-benarnya, yaitu masyarakat yang berpedoman terhadap Alqur’an dan As-Sunnah. Tujuan ini belum tercapai dengan baik. Oleh karena itu, kita sebagai pewaris muhammadiyah harus bergerak dan berjuang demi terciptanya masyarakat islam yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW. Salah satu media perjuangan pergerakan Muhammadiyah melalui Amal Usaha Muhammadiyah. Amal Usaha Muhammadiyah adalah salah satu usaha dari usaha-usaha dan media da’wah Persyarikatan untuk mencapai maksud dan tujuan Persyarikatan, yakni menegakkan dan menjunjung tinggi Agama Islam sehingga terwujud Masyarakat Islam yang sebenar-benarnya. Oleh karenanya semua bentuk kegiatan amal usaha Muhammadiyah harus mengarah kepada terlaksananya maksud dan tujuan Persyarikatan dan seluruh pimpinan serta pengelola amal usaha berkewajiban untuk melaksanakan misi utama Muhammadiyah itu dengan sebaik-baiknya. Pedoman Hidup Islami Warga Muhammadiyah untuk menjalani kehidupan dalam lingkup pribadi, keluarga, bermasyarakat, berorganisasi, mengelola amal usaha, berbisnis, mengembangkan profesi, berbangsa dan bernegara, melestarikan lingkungan, mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi, dan mengembangkan seni dan budaya yang menunjukkan perilaku uswah hasanah (teladan yang baik). Dengan diajarkan mata kuliah filsafat kemuhammadiyahan sekurang- kurangnya generasi muda Indonesia, terutama mereka yang memasuki jalur pendidikan formal muhammadiyah dapat mengenal tentang apa sebenarnya muhammadiyah itu, mengenal peranannya dalam bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Dengan adanya mata kuliah ini, generasi muda dapat mengetahui secara objektif, bahwa persyarikatan muhammadiyah merupakan gerakan islam islam yang terbesar di Indonesia dan telah berjasa dalam keikutsertaannya membangun bangsa Indonesia dalam upaya menemukan jati dirinya. Muhammadiyah telah menyumbangkan putra-putri terbaiknya pada masa perjuangan kemerdekaan dan era pembangunan bangsa dan negara serta era reformasi Republik Indonesia. 3. Cita-Cita dalam Mewujudkan Tujuan Akhir dari Motivasi Idealis. Sebagai pelajar sekaligus guru yang berasal dari Perguruan Tinggi Islam Muhammadiyah (dalam hal ini adalah UHAMKA), saya akan berusaha menjadi pribadi yang lebih baik lagi, mencerminkan nilai-nilai islami saat berada dirumah maupun dilingkungan kerja (dalam hal ini adalah sekolah), memberikan motivasi- motivasi yang baik untuk siswa-siswi yang saya ajarkan serta mengamalkan ajaran islam yang telah saya dapatkan dari UHAMKA. Bekerja di lingkungan dengan objek utamanya adalah manusia (siswa-siswi) menjadi tempat yang cocok untuk menyebarkan ajaran islam yang sesuai dengan Al- qur’an dan As-sunnah. Apalagi siswa dan siswi yang diajar adalah usia remaja (Siswa SMA) yang sedang mencari jati dirinya dan membutuhkan banyak motivasi. Maka sangatlah tepat jika kita memberikan motivasi sekaligus menyebarkan ajaran islam yang sebenar-benarnya. Dalam mewujudkan tujuan akhir dari motivasi idealis filsafat kemuhammadiyahan, hal yang terpenting adalah perubahan pada diri kita sendiri. Perubahan ini haruslah mengacu kepada hal yang lebih baik dan telah diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW. Upaya–upaya tersebut dapat dilakukan dengan memberikan hal-hal positif dalam lingkungan keluarga, tetangga, dan masyarakat lainnya disekitar kita. Cita-cita saya sebagai alumni dari UHAMKA yaitu dapat meneruskan dakwah islam yang telah saya miliki kepada orang-orang disekitar saya. Usaha ini akan saya mulai dari diri saya pribadi, kemudian kepada keluarga saya dan siswa-siswi yang saya ajarkan untuk dapat berbuat dan berprilaku islami sesuai dengan tujuan akhir dari motivasi idealis filsafat kemuhammadiyahan.