A. Pengukuran Kinerja Dan Fungsi Pengendalian Manajemen Organisasi Sektor Publik
Konsep Pengendalian (Mahmudi (2007) : 1. Pengendalian formal : dilakukan melalui komunikasi saluran formal berupa aktivitas resmi organisasi yang bersifat rutin seperti perumusan strategi, penganggaran, operasionalisasi anggaran dan evaluasi kinerja. 2. Pengendalian informal : dilakukan melalui komunikasi informal seperti komunikasi langsung, pertemun informal, diskusi, memo, observasi ke lapangan, jamuan atau disebut juga melalui metode management by walking arround.
Konsep Pengendalian di Bidang Akuntansi Manajemen (F.W.Taylor)
1. Pengendalian biaya 2. Pengendalian anggaran
B. KESESUAIAN DESAIN PENGUKURAN KINERJA DENGAN DESAIN SISTEM PENGENDALIAN
MANAJEMEN Faktor-faktor tersebut menurut Sudrajat (2007) yang nantinya akan mempengaruhi dalam menyusun sistem pengukuran kinerja, yaitu: 1. Desain sistem Pengendalian tergantung pada karakteristik lingkungan yang dihadapi. 2. Paradigma, merupakan peta yang menggambarkan kondisi lingkungan yang dihadapi oleh suatu organisasi. 3. Proses dan struktur, proses terkait dengan tahapan yang harus dilalui, sedangkan struktur terkait dengan komponen-komponen yang berkaitan satu dengan lainnya secara bersama-sama. 4. Keahlian manajeril. Keahlian atau kompetensi diperlukan untuk menjalankan sistem yang telah dirancang.
C. KONSEP VALUE FOR MONEY PADA PENGUKURAN KINERJA
Konsep value for money merupakan konsep untuk mengukur ekonomi, efektivitas, dan efisiensi kinerja program, kegiatan dan organisasi. 1. Pengukuran ekonomi 2. Pengukuran efesiensi 3. Pengkuran efektivitas
D. KONSEP DASAR: INPUT,OUTPUT, DAN OUTCOME
1. Indikator Input Input adalah semua jenis sumber daya masukan yang digunakan dalam suatu proses tertentu untuk menghasilkan output. 2. Indikator Ouput Output adalah hasil langsung dari suatu proses. Pengukuran ouput adalah pengukuran keluaran yang dihasilkan dari proses. 3. Indikator Outcome Adalah dampak suatu program atau kegiatan terhadap masyarakat. Dengan kata lain outcome adalah hasil yang dicapai dari suatu program atau kegiatan dibandingkan dengan hasil yang diharapkan.
E. KONSEP BEST VALUE
Konsep best value merupakan perluasan dari konsep VFM (Mahmudi, 2007). Dalam konteks pemerintahan, konsep best value merupakan suatu konsep yang mewajibkan unit kerja pemerintah memberi pelayanan publik untuk memberikan pelayanan terbaik (best value).
F. IMPLEMENTASI PENGUKURAN KINERJA DI PEMERINTAHAN
Perencanaan kinerja terdiri atas empat tahap, yaitu: 1. Penentuan visi, misi dan tujuan (goal) serta strategi; 2. Penerjemahan poin (1) ke dalam: a. Sasaran strategis; b. Inisiatif strategis; c. Indikator kinerja; d. Target kinerja; 3. Penyusunan program; 4. Penyusunan anggaran. Sementara itu, pengukuran kinerja VFM (value for money) dibangun atas tiga komponen utama, yaitu: 1. Komponen visi, misi, sasaran, dan target; 2. Komponen input, proses, output, dan outcome; 3. Komponen pengukuran ekonomi, efisiensi, dan efektivitas.
Manajemen waktu dalam 4 langkah: Metode, strategi, dan teknik operasional untuk mengatur waktu sesuai keinginan Anda, menyeimbangkan tujuan pribadi dan profesional