Anda di halaman 1dari 12

NANOKAPSUL

Dina Simanjuntak
Selly
Penggunaan Eudragit L 100 Dalam
Formulasi Mikrokapsul Natrium
Diklofenak Dengan Teknik
Emulsifikasi-Penguapan Pelarut

Jens Martensson
Yang akan dibahas yaitu:
❑ Evaluasi
❑ Proses Pembuatan
❑ Pembahasan
❑ Kesimpulan

2
Evaluasi
• Evaluasi penelitian ini meliputi meliputi analisis bentuk
permukaan partikel menggunakan SEM (Scanning
electromicroskop), distribusi ukuran partikel, profil
disolusi, densiti benar, analisa bentuk kristal menggunakan

Jens Martensson
sinar-X, perolehan kembali, interpretasi model kinetika,
analisa spektrum Inframerah.
1. Analisis Bentuk Permukaan Partikel Bentuk dan
permukaan mikrokapsul diperiksa dengan menggunakan
Scanning Electron Microscopy (SEM)
Caranya : Sampel ditempelkan pada holder aluminium
dengan memakai lem khusus, dan dilapisi logam emas (Au)
dengan ketebalan 10 nm. Sampel kemuidan diamati pada
berbagai perbesaran alat SEM. Voltase diatur pada 10 kV dan
arus 12 mA
3
2.Analisa Distribusi Ukuran Partikel
Diameter partikel diukur dengan menggunakan Mikroskop Inverted Zeiss
Axiovert 40 CFL.
Caranya dengan mendispersikan zat uji dalam paraffin di kaca objek kemudian
di tutup dengan cover gelas dan diamati di bawah mikroskop sebanyak 1000
partikel. Partikel dikelompokkan dengan ukuran tertentu berdasarkan
diameter Ferretnya, dan ditentukan jumlahnya. Kemudian dihitung diameter
rata-rata partikel dari zat uji, serta ditentukan distribusi ukuran partikel dan
frekuensi kumulatifnya.

Jens Martensson
3. Profil Disolusi
Mikrokapsul Natrium Diklofenak yang setara dengan 100 mg Natrium
Diklofenak, ditentukan profil disolusinya menggunakan metoda keranjang
Caranya dengan memasukkan zat uji ke dalam keranjang dengan kecepatan 50
rpm, sebagai media disolusi adalah 900 ml dapar fosfat yang dilarutkan dalam
aquadest pada suhu 37 ± 0,7 OC dengan pH 6,8. Larutan diambil sebanyak 5
ml setelah 45, 60,120, 180, 240, 300, 360, 420 dan 450 menit. Larutan yang
telah diambil diganti lagi dengan sejumlah yang sama dengan medium disolusi
dapar fosfat pH 6,8 hingga volume media tetap. Sampel dianalisa secara
spektrofotometri UV-Vis pada panjang gelombang 276 nm. Kadar Natrium
Diklofenak ditentukan dengan persamaan regresi yang telah didapat dari
penentuan kurva kalibrasi
4
4. Penentuan Persen Hasil Mikroenkapsulasi (Yield) dan Entrapment Efficiency
(EE)
Caranya 50 mg Mikrokapsul ditambahkan methanol (15ml) dan dikocok selama 3
menit untuk menghilangkan Eudragit L 100 kemudian ditambahkan 50 ml air,
diuapkan untuk menghilangkan metanolnya dan kemudian disaring. Larutan filtrat
diukur absorbannya pada panjang gelombang 276 nm dengan menggunakan

Jens Martensson
spektrofotometer UV.

5. Difraksi sinar - X
Difraksi sinar-X bertujuan untuk mengevaluasi teknik mikroenkapsulasi terhadap
kristalisasi dari Natrium Diklofenak dengan cara melihat Difraksi sinar-X dari
Natrium Diklofenak murni, Eudragit L 100 murni dan Mikrokapsul Natrium
Diklofenak - Eudragit L 100.
Caranya: pada temperatur ruang dengan menggunakan alat tipe difraktometer
PAN analytical dengan kondisi pengukuran sebagai berikut : target logam Cu,
filter kα, voltase 40 kV, arus 40 mA, analisis dilakukan pada rentang 2 theta 5 – 35
derajat. Sampel diletakkan pada sampel holder (kaca) dan diratakan untuk
mencegah orientasi partikel selama penyiapan sampel. Dari pengujian ini dapat
ditentukan derajat kristalisasi sampel. 5
6. Penentuan Densiti Benar

Dilakukan terlebih dahulu penentuan Densiti Benar paraffin yaitu


dengan cara menggunakan piknometer kosong dengan volume
tertentu (a) ditimbang beratnya (b) kemudian diisi dengan
paraffin cair dan ditimbang lagi (c) dihitung dengan menggunakan
persamaan :
𝑐−𝑏
𝜌 paraffin =

Jens Martensson
𝑎
Dan kemudian dilakukan penentuan Densiti Benar Mikrokapsul
dengan cara membersihkan kembali piknometer yang sama dan
dikeringkan, lalu dimasukkan mikrokapsul sebanyak 2 gram dan
ditimbang (d), kemudian ditambahkan parafin cair sampai kira-
kira setengahnya, ditutup dan dibiarkan beberapa saat sambil
digoyan-goyang.
Setelah itu parafin ditambahkan sampai piknometer penuh dan
ditimbang (e), densiti benar (ρb) dihitung dengan menggunakan
rumus :
𝑑−𝑏
𝜌𝑏 = x 𝜌 parafin
𝑑−𝑏 +(𝑐−𝑒)

6
7. Interpretasi Model Kinetika
Pelepasan Natrium Diklofenak dari mikrokapsul ditentukan dari
konsentrasi Natrium Dikofenak yang terlarut dalam medium persatuan
waktu. Untuk orde satu , persen log zat terdisolusi terhadap waktu
merupakan garis lurus, sedangkan pelepasan terkendali menurut model
Higuchi antara persen zat terdisolusi terhadap akar kuadrat waktu
merupakan persamaan garis.

Jens Martensson
8.Analisis Spektroskopi Infra Merah Fourier Transform Analisis
Analisis ini bertujuan untuk melihat apakah bahan aktif dari mikrokapsul
tidak terjadi penguraian. Caranya : Sampel sebanyak 1 % didispersikan
dalam Kalium Bromida (KBr) yang dibuat dengan mencampur massa
dengan KBr. Spektrum Infra Merah diperoleh dengan alat
Spektrofotometer Infra Merah (JASCO) pada rentang bilangan
gelombang 400 – 4000 cm-1 .
Proses
Menggunakan Metode Untuk menghilangkan
Penguapan Pelarut parafin dari campuran
dengan mendispersi Na. dilakukan pencucian
Diclofenak ke dalam beberapa kali dengan 15
larutan Eudragit L 100 ml n-heksana dan

Jens Martensson
dlm 25 ml aseton dgn dikeringkan pada
perbandingan 1:1,125, temperatur 25 °C
1:1,25, 1:1,5, 1:1,175 selama 24 jam

Masukkan ke Distirer dengan


dalam campuran kecepatan 500
100 ml Paraffin rpm selama 4 jam
cair dan 1 gram sampai seluruh
Span 80 aseton menguap
8
Pembahasan
Pembuatan mikrokapsul dengan menggunakan polimer Eudragit L100 serta model obatnya adalah
Natrium Diklofenak dengan perbandingan Natrium diklofenak : Eudragit L didapatkan bentuk dan permukaan
mikrokapsul. Sifat mikroskopiknya meliputi bentuk dan morfologi permukaan menggunakan SEM. Dari hasil

Jens Martensson
pengamatan mikroskopik terlihat pengaruh perbandingan Eudragit L 100 dengan Natrium diklofenak. Bentuk
permukaan partikelnya agak lebih rata cenderung lebih sferis/bundar. Namun keempat formula memiliki pori-pori
yang dapat mempercepat penetrasi cairan di sekeliling permukaannya, sehingga dapat melarutkan obat dan
melepaskannya melalui pori-pori tersebut.
Tidak terjadinya interaksi antara Natrium diklofenak dan Eudragit pada mikrokapsul dapat terlihat pada
spektrum infra merah. Dimana pada spektrum IR dari mikrokapsul tidak munculnya puncak-puncak baru akibat
dari terbentuknya gugus baru.
Pada hasil uji statistik, persentase zat terdisolusi dari keempat formula sangat berbeda nyata terhadap
persen zat terdisolusi dari Natrium Diklofenak murni sebagai control. Untuk menginterpretasikan bagaimana
proses pelepasan zat aktif dari mikrokapsul, dapat ditentukan dari persen konsentrasi Natrium Diklofenak yang
terlarut dalam medium persatuan waktu.

9
Kesimpulan
Natrium Diklofenak dapat diformula menjadi mikropartikel dengan
menggunakan teknik emulsifikasi - penguapan pelarut dan setelah
dievaluasi didapat kesimpulan bahwa :
• Ukuran Partikel rata-rata yang diperoleh memenuhi syarat

Jens Martensson
rentang ukuran mikrokapsul (1-1000µm). Profil disolusi dari
mikrokapsul yang diperoleh dapat memperlambat persentase
pelepasan bahan inti dari mikrokapsul terhadap waktu. Dimana
setelah diuji secara statistik berbeda nyata (p=0,05) terhadap
kontrol (Natrium Diklofenak saja).
• Persentase perolehan kembali Natrium Diklofenak dalam
mikrokapsul relatif kecil berkisar antara 53,7% - 66,3 %.
Mikrokapsul yang diperoleh tidak membentuk senyawa atau
kristal baru akibat interaksi bahan inti dan polimernya.

10
Thank
You Kelompok Dua
Customize this Template

Template Editing

Jens Martensson
Instructions and Feedback

Anda mungkin juga menyukai