Anda di halaman 1dari 26

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang

Mesin sekrap (shaping machine) digunakan untuk mengerjakan bidang-


bidang yang rata, cembung, cekung, beralur, dan lain-lain pada posisi
mendatar, tegak, ataupun miring. Mesin sekrap adalah suatu mesin perkakas
dengan gerakan utama lurus bolak-balik secara vertikal maupun horizontal.

Prinsip pengerjaan pada mesin sekrap adalah benda yang disayat atau
dipotong dalam keadaan diam (dijepit pada ragum) kemudian pahat bergerak
lurus bolak-balik atau maju mundur melakukan penyayatan. Hasil gerakan
maju mundur lengan mesin/pahat diperoleh dari motor yang dihubungkan
dengan roda bertingkat melalui sabuk (belt). Dari roda bertingkat, putaran
diteruskan ke roda gigi antara dan dihubungkan ke roda gigi penggerak
engkol yang besar. Roda gigi tersebut beralur dan dipasang engkol melalui
tap. Jika roda gigi berputar maka tap engkol berputar eksentrik menghasilkan
gerakan maju mundur lengan. Kedudukan tap dapat digeser sehingga panjang
eksentrik berubah dan berarti pula panjang langkah berubah. Mekanismenya
seperti pada gambar dibawah ini :

1
1.2Tujuan

Adapun tujuan dari pembuatan laporan praktikum mesin sekrap adalah :


1. Mahasiswa dapat mengoprasikan mesin sekrap sesuai dengan SOP
(Standar Operasional Prosedur).
2. Mahasiswa dapat mengetahui kompone-komponen dan fungsi dari mesin
sekrap.
3. Setiap mahasiswa dapat mengetahui proses dan langkah-langkah
pengerjaan benda kerja dengan menggunakan mesin sekrap.

2
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1Pengertian Mesin Sekrap


Mesin sekrap adalah sejenis mesin yang bias digunakan untuk
menghasilkan horizontal, vertikal, atau permukaan yang rata. Sekrap
memegang alat pemotong titik tunggal dalam ram dan benda kerja yang
dijepit diragum.
Pahat bekerja pada saat gerakan maju, dengan gerakan ini dihasilkan
pekerjaan, seperti:
1. Meratakan bidang : baik bidang datar, bidang tegak maupun bidang
miring.
2. Membuat alur : alur pasak, alur V, alur ekor burung, dsb.
3. Membuat bidang bersudut atau bertingkat.
4. Membentuk : yaitu mengerjakan bidang-bidang yang tidak beraturan.

Gambar 2.1 Hasil pahatan


2.2 Prinsip Kerja Mesin Sekrap
Pekerjaan itu dilakukakan diatas meja mesin. Pahat yang dipegang ditiang
pahat dipasang pada ram bolak-balik. Saat ram bergerak, pahat memotong
bahan selama ram bergerak ke depan. Ketika kembali, tidak ada pemotongan
dan goresan yang disebut dengan idle stroke. Gerakan maju dan mundur
merupakan satu siklus operasi pembentuk.

3
Dalam proses penyayatan menggunakan mesin skrap, ada beberapa faktor
yang ikut berperan, yakni : derajat kehalusan, kapasitas mesin, kepadatan
bahan yang dikerjakan, kekerasan bahan yang dibentuk. Jika semua faktor
tersebut terpenuhi dengan baik, maka mesin sekrap akan bekerja secara
optimal dalam memahat. Adapun bentuk pahatan yang bisa dilakukan oleh
mesin sekrap antara lain :

1. Pahat Sekrap Kasar Lurus 3. Pahat Sekrap Datar

2. Pahat Sekrap Kasar Lengkung 4. Pahat Runcing

5. Pahat Sekrap Sisi 6. Pahat Sekrap Sisi kasar

7. Pahat Sekrap Sisi Datar 8. Pahat Sekrap Profil

4
Geometri Pahat Sekrap

2.3 Mekanisme Kerja Mesin Sekrap


Mekanisme yang mengendalikan mesin sekrap ada dua macam yaitu
mekanik dan hidrolik. Pada mekanisme mekanik digunakan crank mechanism.
Pada mekanisme ini roda gigi utama (bull gear) digerakkan oleh sebuah pinion
yang disambung pada poros motor listrik melalui gear box dengan empat,
delapan, atau lebih variasi kecepatan. RPM dari roda gigi utama tersebut
menjadi langkah per menit (strokes per minute, SPM). Gambar skematik
mekanisme dengan sistem hidrolik dapat dilihat pada Gambar dibawah. Mesin
dengan mekanisme sistem hidrolik kecepatan sayatnya dapat diukur tanpa
bertingkat, tetap sama sepanjang langkahnya. Pada tiap saat dari langkah
kerja, langkahnya dapat dibalikkan sehingga jika mesin macet lengannya
dapat ditarik kembali. Kerugiannya yaitu penyetelen panjang langkah tidak
teliti.

5
Dengan adanya elemen-elemen seperti yang dijelaskan di prinsip kerja tadi
maka dapat terjadi mekanisme sebagai berikut:
1. Tenaga dari motor penggerak disalurkan langsung ke puli yang terhubung
langsung dengan motor penggerak. Kemudian dari puli yang terhubung
langsung dengan motor penggerak disalurkan lagi ke puli yang terhubung
dengan poros engkol dengan menggunakan belt.
2. Setelah itu pada poros engkol yang terhubung dengan puli terdapat poros
dengan rangkaian roda gigi, dimana roda gigi tersebut berfungsi sebagai
roda gigi pengatur kecepatan.
3. Setelah itu di atas poros roda gigi pertama, terdapat rangkaian roda gigi II
yang berfungsi sebagai penyalur gerakan kerangkaian roda gigi yang ke
III. Dimana rangkaian roda gigi tersebut terhubung dengan roda gigi besar
(roda gigi heliks ) yang berfungsi sebagai penggerak lengan ayun. Dimana
ketiga rangkaian roda gigi ini tersusun secara pararel.
4. Pada lengan ayun terdapat poros yang terhubung dengan roar gigi
besar akan tetapi tidak sesumbu, dimana pad aporos tersebut terdapat
pelat yang apabila poros tersebut semakin menjauh dari sumbu maka
gerakan ayun akan semakin besar dan begitupun sebaliknya.
5. Selain itu, pada lengan ayun terdapat pula poros berulir yang tersusun
melintang(tegak lurus terhadap lengan ayun), yang berfungsi sebagai
pembawa/ penggerak lengan luncur. Selain itu pada poros berulir tersebut
terdapat pila roda gigi yang berfungsi sebagai pengatur posisi langkah,
serta baut pembuka dan pengunci posisi langkah dan panjang langkah.
6. Gerakan melintang meja diatur oleh adanya poros yang terhubung dengan
roda gigi, dimana prinsip kerjanya yaitu poros mendorong roda
gigisehingga terjadi putaran roda gigi yang menyebabkan terjadi gerakan
melintang.

6
2.4 Bagian-Bagian Mesin Sekrap

1. Rangka mesin (column)


Pada rangka atau badan mesin bagian atas terdapat lengan yang dapat
bergerak lurus bolak-balik atau maju-mundur. Di bagian dalam badan mesin
terdapat mekanisme penggerak lengan, seperti batang ayun beralur (slotted
link), blok luncur dan roda gigi penggerak.
Pada bagian depan badan mesin terdapat alur tegak yang berfungsi untuk
menopang meja, sehingga meja dapat digerakkan naik-turun sepanjang alur
tegak pada badan mesin tersebut.

2. Meja (table)
Meja mesin sekrap merupakan tempat untuk memegang atau menjepit benda
kerja. Di mana benda kerja tersebut dapat langsung dijepit pada meja dengan
menggunakan peralatan penjepit atau benda kerja tersebut dijepit dengan
menggunakan ragum yang dipasang di atas meja.

Meja mesin dapat digerakkan naik-turun secara vertikal maupun digerakkan


ke kanan ke kiri secara mendatar. Untuk menggerakkan meja mesin naik atau
turun dapat dilakukan dengan cara pertama-tama mengendorkan mur pengikat

7
pada penopang meja, kemudian putar eretan meja arah tegak dengan
menggunakan tuas engkol. Apabila kedudukan meja yang diinginkan telah
tercapai, maka mur pengikatnya diketatkan kembali.

Untuk menggerakkan meja mesin dalam arah mendatar dapat dilakukan


secara manual ataupun secara otomatis. Menggerakkan meja dalam arah
mendatar secara manual dapat dilakukan sebagai berikut: putar eretan meja
arah mendatar dengan menggunakan tuas engkol. Jika tuas engkol diputar ke
kanan, maka meja akan bergerak mendekati operator. Dan sebaliknya bila tuas
engkol diputar ke kiri (berlawanan arah jarum jam) maka meja akan bergerak
menjauhi operator.

Bagian-bagaian mesin yang melaksanakan gerakan meja arah mendatar


secara otomatis terdiri dari: pin eksentrik, batang pendorong, pal, rumah pal,
dan roda racet yang terdapat pada eretan meja arah mendatar. Untuk
menggerakkan meja dalam arah mendatar secara otomatis dapat dilakukan
sebagai berikut: Pada posisi netral, pal (pawl) berada di dalam rumah pal yang
terletak di atas roda racet. Untuk menggerakan meja menjauhi operator, maka
pal diputar 90° kemudian pal diturunkan sehingga masuk ke dalam celah
antara gigi-gigi roda racet dengan posisi pal ke arah depan. Dengan demikian
gerakan batang pendorong akan diteruskan ke roda racet melalui pal tersebut
sehingga roda racet berputar. Dengan berputarnya roda racet ke arah kiri
maka meja mesin akan bergeser menjauhi operator.

8
1. Poros meja
2. Roda racet
3. Batang pendorong
4. Pal
5. dan
6. Roda gigi
7. Pin eksentris
8. Batang penghubung
Untuk menggerakkan meja dalam arah mendatar mendekati operator,
pertama-tama pal ditarik keatas dan diputar 180° lalu pal diturunkan sehingga
masuk ke dalam celah antara gigi-gigi pada roda racet dengan posisi pal
menghadap ke arah belakang. Dengan demikian gerakan batang pendorong
akan diteruskan ke roda racet melalui pal. Karena pal menghadap ke arah
belakang, maka sekarang roda racet akan berputar ke arah kanan (searah jarum
jam) sehingga meja mesin akan bergeser mendekati operator.
Bila pal diputar 90° kembali, maka pal akan tertahan di dalam rumah pal di
atas roda racet, sehingga pal berada dalam posisi netral (tidak menggerakkan
roda racet) dan meja pun tidak bergeser. Posisi pal dalam keadaan netral ini
digunakan jika meja akan digerakkan secara manual dengan menggunakan
tuas engkol.

3. Lengan (Ram)
Lengan mesin sekrap dipasang pada bagian atas rangka mesin. Dalam
operasinya lengan ini dapat digerakkan lurus bolak-balik (maju-mundur) pada
alur yang terdapat di bagian atas rangka mesin. Lengan digerakkan oleh
mekanisme penggerak lengan yang terdapat di bagian dalam rangka mesin
yang terdiri dari: batang ayun beralur (slotted link), blok luncur (sliding block)
dan roda gigi penggerak (bull gear).

9
Bila mesin dihidupkan maka motor penggerak melalui puli akan
memutarkan roda gigi penggerak. Putaran roda gigi penggerak akan
memutarkan blok luncur yang terdapat di dalam alur dari batang ayun,
sehingga batang ayun akan bergerak secara berayun. Gerakan batang ayun ini
akan membuat lengan mesin bergerak maju-mundur.

Gerakan lengan mesin akan membuat pahat yang terpasang pada rumah
pahat di bagian kepala lengan juga akan bergerak maju-mundur sesuai dengan
panjang langkah lengan.
Besarnya panjang langkah dari lengan dapat diatur dengan cara memutarkan
poros pengatur langkah (stroke regulator shaft). Dengan diputarnya poros
pengatur langkah ini, maka blok luncur (sliding block) yang terdapat di dalan
alur batang ayun (slotted link) akan bergeser. Jika blok luncur bergeser
menjauhi titik pusat roda gigi penggerak (bull gear), maka langkah lengan
akan semakin panjang. Dan sebaliknya bila blok luncur digeser mendekati
titik pusat roda gigi penggerak, maka langkah lengan akan semakin pendek.

Selain mesin sekrap yang digerakkan secara mekanis seperti dijelaskan di


atas, ada juga mesin sekrap yang digerakan secara hidrolik.

4. Rumah pahat (Tool post)


Rumah pahat atau pemegang pahat merupakan tempat di mana pahat sekrap
dipasang. Salah satu ujung dari rumah pahat ini menempel pada pelat rumah

10
pahat dan pada ujung yang lainnya yang berbentuk tirus terdapat baut penjepit.
Pemasangan pahat dapat dilakukan dengan cara memasukkan badan atau
tangkai pahat ke dalam lubang rumah pahat, kemudian baut penjepit
diketatkan sehingga pahat akan terjepit kuat di dalam rumah pahat. Untuk
memudahkan dalam pemasangan pahat, rumah pahat ini dapat diputar atau
digeser ke arah kanan atau kiri.

Gambar 2.3.3 Rumah pahat dan pelat rumah pahat

5. Pelat rumah pahat (Clapper block)


Seperti telah diterangkan di atas bahwa rumah pahat menempel atau bersatu
dengan pelat rumah pahat. Di mana pelat rumah pahat (clapper block) ini
dipasang di dalam kotak ayun (clapper box) dengan menggunakan engsel.
Dengan pemakaian engsel ini, maka sewaktu pahat bergerak ke belakang
(mundur), sehingga pelat rumah pahat akan terangkat ke atas atau berayun.
Gerakan terangkat ke atas atau gerakan berayun dari pelat rumah pahat
dimaksudkan agar sewaktu langkah mundur pahat bebas dari benda kerja,
sehingga gesekan antara ujung pahat dengan permukaan benda kerja yang bisa
merusak pahat dan permukaan benda kerja dapat dihindari.

6. Kotak ayun (Clapper box)


Kotak ayun atau rumah ayun merupakan tempat di mana pelat rumah pahat
dipasang dengan menggunakan engsel. Sementara itu, kotak ayun ini dipasang
pada badan eretan pahat (tool head). Kotak ayun juga dapat diputar atau
disetel miring ke kanan atau ke kiri dengan cara mengendorkan baut
pengikatnya yang terpasang pada suatu alur tembus.

11
Memiringkan posisi kotak ayun ini biasanya dilakukan pada waktu
menyekrap bidang-bidang bersudut atau bidang-bidang tegak, dengan tujuan
agar pahat tidak menggesek benda kerja.

7. Eretan pahat (Slide tool)


Eretan pahat atau sering disebut support berfungsi untuk mengatur posisi
pahat dalam arah vertikal. Di mana pada eretan pahat ini terpasang rumah
ayun, pelat rumah pahat dan rumah pahat (tool post). Dengan demikian jika
eretan pahat digerakkan naik atau turun maka pahat pun yang terpasang pada
rumah pahat akan ikut bergerak naik atau turun pula mengikuti gerakan eretan
pahat.

Untuk menggerakkan eretan pahat naik atau turun ini dapat dilakukan
dengan cara memutarkan handel atau roda tangan yang terdapat di bagian atas
dari eretan pahat. Jika handel eretan pahat diputar ke kanan (searah jarum
jam), maka eretan akan bergerak turun sehingga pahat pun akan bergerak
turun mendekati benda kerja yang terpasang pada meja mesin. Dan
sebaliknya, bila handel diputar ke kiri (berlawanan arah jarum jam), maka
eretan pahat akan bergerak naik sehingga pahat pun akan ikut bergerak naik
menjauhi benda kerja.

12
Di bagian bawah tuas eretan pahat terdapat piringan skala (micrometer dial)
yang dapat digunakan untuk menentukan seberapa jauh atau berapa mm pahat
bergerak dari posisinya ketika handel diputar. Eretan pahat dapat juga diputar
atau disetel ke samping kiri atau ke samping kanan sesuai dengan kemiringan
yang dikehendaki.

8. Tuas kedudukan langkah lengan (Ram positioning lock)


Tuas kedudukan langkah lengan dapat digunakan untuk mengatur posisi
langkah lengan di mana dalam hal ini berarti mengatur posisi langkah pahat
yang disesuaikan dengan panjang benda kerja yang akan disekrap. Untuk
mengatur kedudukan langkah lengan dapat dilakukan dengan cara
mengendorkan tuas pengunci lengan, kemudian baut atau roda tangan
pemindah lengan diputar sesuai dengab kedudukan awal dan akhir gerak
lengan (pahat) yang diinginkan.

2.5 Cara Pengerjaan Mesin Sekrap


Berdasarkan pada mesin sekrap, mesin sekrap mempunyai pekerjaan-
pekerjaan yang biasa dilakukan oleh mesin sekrap (mesin ketam). Pekerjaan-
pekerjaan tersebut adalah:
1.Mengetam datar
Mengetam datar adalah bahwa gerak pahat yang menyayatnya ke arah
mendatar dari kiri ke kanan atau dari kanan ke kiri, arah gerakan pahat
tersebut tergantung dari bentuk sudut-sudut bebasnya, jika pahat tersebut
berbentuk pahat kanan maka pahat penyayatnya dimulai dari sebelah kanan ke
arah kiri, tetapi jika sudut bebasnya netral maka pahat ini dapat bergerak
bebas dari kanan ke kiri atau sebaliknya.
2. Mengetam tegak
Mengetam tegak adalah gerak penyayatan pahat berlangsung dari atas ke
bawah secara tegak lurus, dalam hal ini pergerakan sayatan pahat dilakukan
dengan memutar eretan pahat dengan tangan, kedudukan plat pahat pada
penyayatan ini harus dimiringkan secukupnya agar pemegang paha tidak
mengenai bidang kerja dan pahat tidak menekan benda kerja yang disekrap
pada langkah ke belakang. Tebal pemakanan hendaknya tipis saja kurang

13
lebih 0.5 mm, pada taraf penyelesaian pakailah pahat halus dengan sudut-
sudut bebas yang kecil, usahakan agar ujung mata pemotongnya mengenai
benda kerja.
3. Mengetam Sudut
Jika mengetam bagian yang bersudut maka gerak penyayatannya dilakukan
dengan memutar eretan pahat yang kedudukannya menyudut sesuai dengan
besarnya sudut yang diketam, plat-plat pahat dimiringkan secukupnya dan
ditahan oleh suatu baji (pasak) sehingga pahat tidak menggaruk permukaan
benda kerja pada langkah ke belakang.
4.Mengetam Alur
Penyekrapan alur merupakan penyekrapan benda kerja agar menghasilkan
bentuk alur pada permukaan benda kerja.
Beberapa bentuk alur yang dapat dibentuk antara lain:

1.Alur terus luar


Bentuk alur terus luar adalah alur U, alur V dan alur ekor burung.
Penyekrapan alur V dan ekor burung merupakan penyekrapan yang paling
rumit karena memerlukan ketekunan dan kesabaran. Prinsip pengerjaannya
merupakan gabungan dari beberapa proses penyekrapan. Berhasil atau
tidaknya pembuatan alur “V” dan ekor burung tergantung dari pengaturan
eretan pahat, pengasahan sudut pahat dan pemasangan pahatnya. Langkah
penyekrapan alur ekor burung atau alur V adalah dengan diawali
penyekrapan alur biasa. Selanjutnya memasang pahat lancip. Setelah itu
mengatur eretan dan posisi pahat. Penyekrapan dilakukan dengan hati-hati
dan pemakanannya harus tipis

14
2.Alur terus dalam
Alur terus dalam umumnya untuk alur pasak pada roda gigi atau
pully. Untuk penyekrapan alur pasak memerlukan tangkai pemegang pahat
(pemegang pahat tambahan) yang memungkinkan pahat masuk ke dalam
lubang yang akan dibuat alur dalam.

3.Alur buntu
Penyekrapan alur pasak buntu lebih rumit karena gerakan pahatnya
terbatas. Untuk itu harus dibuat pengerjaan awal pada mesin bor atau frais.
Batas alur pasak harus di buat dengan cara membuat lubang dengan end
mill sesuai dengan ukuran lebar dan dalamnya alur. Agar pajang langkah
terbatas, maka harus diatur terlebih dahulu sesuai dengan panjang alur.
Penyekrapan dapat dilakukan bertahap apabila lebar alur melebihi lebar
pahat yang digunakan.

2.6 Cara Pencekaman Pahat Sekrap

1) Pahat dipasang pada rumah ayunan kira-kira 30-40 mm keluar dari rumah
ayunan. Pada posisi ini pahat cukup kuat untuk menahan beban potong.

15
2) Pencekaman pahat diusahakan sependek mungkin. Hal ini dikarenakan
jika pemasangan pahat terlalu panjang, pada saat terjadi impact maka
pahat akan menjadi lentur dan kemungkinan besar pahat akan patah.

3) Pada saat langkah pemakanan, rumah ayunan pahat dimiringkan


berlawanan arah dengan sisi potong pahat

4) Pada saat proses pembuatan alur pada benda kerja, rumah ayunan pahat
dipasang tegak lurus terhadap sisi potong pahat.

16
5) Pada proses pembuatan alur dalam, pahat harus mempergunakan alat
bantu tambahan yaitu klem pemegang pahat. Dengan alat ini
memungkinkan pahat untuk membuat alur dengan kedalaman yang
diinginkan.

6) Pada saat langkah pemotongan sisi benda kerja, posisikan rumah


ayunan dan pahat dalam keadaan miring/membentuk sudut lancip
terhadap benda kerja.

7) Pada saat langkah pemakanan menyudut pada benda kerja, posisikan


rumah ayunan dan pahat miring terhadap bidang yang akan
disayat/membentuk sudut lancip.

17
2.7 Elemen Dasar Proses Sekrap
Elemen pemesinan dapat dihitung dengan rumus-rumus yang identik
dengan elemen pemesinan proses pemesinan yang lain.Pada proses sekrap
gerak makan (f) adalah gerakan pahat per langkah penyayatan, kecepatan
potong adalah kecepatan potong rata-rata untuk gerak maju dan gerak
kembali dengan perbandingan kecepatan = Vm/Vr. Harga Rs <1.

1. Kecepatan potong rata-rata:

𝑛𝑝 . 𝑙𝑡 (1 + 𝑅𝑠 )
𝑣̅ = (𝑚𝑚/𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡)
2.1000

Dimana:
𝑙𝑡 = 𝑙𝑣 + 𝑙𝑤 + 𝑙𝑛

𝑛𝑝 = jumlah langkah per menit

2. Kecepatan makan:
𝑣𝑓 = 𝑓. 𝑛𝑝 (𝑚𝑚/𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡)
Dimana:
𝑓 = gerak makan (𝑚𝑚/𝑙𝑎𝑛𝑔𝑘𝑎ℎ)

𝑛𝑝 = jumlah langkah per menit

18
3. Waktu pemotongan:
𝑤
𝑡𝑐 = (𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡)
𝑣𝑓
Dimana:
𝑤 = lebar benda kerja (𝑚𝑚)

𝑣𝑓 = kecepatan makan (𝑚𝑚/𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡)

4. Kecepatan penghasilan beram:

𝑧 = 𝑎. 𝑓. 𝑣̅ (𝑚𝑚3 /𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡)
Dimana:
𝑎 = Kedalaman potong (𝑚𝑚)

𝑓 = gerak makan (𝑚𝑚/𝑙𝑎𝑛𝑔𝑘𝑎ℎ)

Tabel Shaper Speeds dan Feeds

19
2.5 Macam - Macam Mesin Sekrap

1. Mesin Sekrap Engkol (crank shaper)

Merupakan jenis yang paling umum. Dimana gerakan ramnya berasal dari
engkol, blok engkol, dan pin engkol. Ukuran pembentuk dikenal oleh pukulan
ram terbesar. Biasanya panjang langkah antara 12″ hingga 36″. Umumnya 24″.

2. Mesin Sekrap Roda Gigi (gear type shaper)

Jenis ini memperoleh gerakan maju mundur dari gerakan roda gigi rack
dan pinion. Kecepatan gerakan maju mundur tergantung pada jumlah gigi pada
rack.

20
3. Mesin Sekrap Hidrolik (Hydraulic shaper)

Jenis ini memperoleh gerakan maju mundur dari tenaga hidrolik. Oli yang
mengalami tekanan tinggi dipompa ke dalam silinder yang dilengkapi dengan
piston.

Ujung batang piston terhubung dengan ram. Pertama-tama oli bertekanan


tinggi bekerja pada satu sisi piston. Sehingga menyebabkan piston bergerak dan
gerakan tersebut ditransmisikan ke ram.

Kecepatan piston dapat diubah dengan cara mengatur jumlah oli yang
dikirim oleh pompa. Keuntungan dari jenis mesin ini adalah kecepatan dan
kekuatan dorongan ram konstan dari awal hingga akhir.

21
Bab III
Praktikum
3.1Maksud dan Tujuan
Adapun dibawah ini tujuan daripada praktikum yang dilaksanakan :

1. Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami fungsi dari setiap komponen


mesin sekrap.

2. Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami teknik dasar pengoprasian


mesin sekrap dengan benar.

3. Mahasiswa mampu mengerjakan pekerjaan dengan mesin sekrap dengan


benar.

3.2Alat dan Bahan


1. Mesin sekrap

2. Jangka Sorong (ketelitian 0.02 mm)

3. Penitik

4. Kunci 17

5. Penyiku besi

6. Kuas

7. Pendingin

8. Kikir

9. Pahat

10. Lap kain

11. Benda kerja

12. Gambar kerja

3.3 Langkah Pengerjaan


1. Ukur panjang benda kerja awal dengan menggunakan jangka sorong.
2. Benda kerja dijepit menggunakan ragum.
3. Bagian yang akan digunakan diratakan menggunakan alat kikir dengan
pola pengikisan searah
4. Hubungkan mesin dengan power supply
5. Mesin sekrap dinyalakan dengan menekan tombol ON

22
6. Kecepatan mesin sekrap diatur dengan tuas kecepatan.
7. Mesin pahat diatur sedemikian rupa hingga sejajar dengan alat pahat.
8. Pahat diposisikan diatas benda kerja pada gerakan mundur
9. Pegangan untuk menyetel pahat diposisikan pada garis nol.
10. Benda pahat dibuat menepel dengan benda kerja
11. Skala diatur sesuai dengan kebutuhan
12. Mesin dijalankan dengan menarik tuas banyaknya langkah.
13. Langkah 11 dan 12 dilakukan berulang hingga terbentuk alur.
14. Mesin dimatikan setelah selesai digunakan dengan menekan tombol OFF

3.4Skema Gambar Benda Kerja

Gambar 3.1 Gambar kerja

23
BAB IV
Pembahasan

4.1 Proses Pengerjaan


Berikut langkah-langkah pengerjaan benda kerja dari membaca gambar keja:

1. Ukur terlebih dahulu benda kerja awal dengan menggunakan jangka


sorong.
2. Kemudian kita lihat gambar kerja, berapa ukuran yang diminta untuk
dikerjakan.
3. Sebelum mesin dijalankan dengan menarik tuas, jepit benda kerja pada
ragum, pasang pahat kanan.
4. Setel ragum untuk bergerak otomatis dari kanan ke kiri.
5. Pegangan pada pahat diposisikan pada garis nol.
6. Lalu membuat balok terlebih dahulu, sesuai dengan ukuran yang tertera
pada gambar kerja yaitu 51x41x41(panjang x lebar x tinggi) *lihat pada
gambar kanan.
7. Eretan pada pahat kemudian diturunkan 8 strip, setelah melakukan
shaping kemudian posisi nol kembali lalu turunkan 8 strip dan lakukan
secara berkala.
8. Setelah hampir selesai, lakukan finishing dengan cara kikir tiap sisi.
Pegangan pada pahat posisikan pada nol kembali lalu turunkan pahat
sesuai kebutuhan untuk meratakan tiap-tiap sisi sekaligus untuk membuat
siku antara tiap-tiap sisi.
9. Kemudian lihat gambar kiri, tandai benda kerja yang akan dipotong
dengan penitik .
10. Buat celah dengan kedalaman 5mm dan panjang celah 5mm pada kedua
sisi yang bertolok belakang dengan panjang 41mm ditengah tengah
menggunakan pahat netral.
11. Setelah selesai, pada salah satu sisi 41mm akan dibuat celah seperti “Y”
dengan cara membuat tangga 11mm dari sebelah kanan dan kiri dan
jangan melewati batas yang sudah ditandai untuk membuat sudut 45°,
setelah itu buat celah ditengah dengan kedalaman 12mm dan lebar 5mm.
12. Setelah membuat tangga, miringkan kepala pahat 45°, untuk pahat sendiri
tetap dalam posisi tegak lurus dengan ragum. Lalu turunkan pahat secara
perlahan sampai batas yang telah ditentukan.
13. Kikir untuk menghaluskan bidang.
14. Kemudian sisi terakhir 41mm akan dibuat celah seperti “Y” dengan cara
membuat tangga 7mm dari sebelah kanan dan kiri dan jangan melewati

24
batas yang sudah ditandai untuk membuat sudut 45°, setelah itu buat
celah ditengan dengan kedalaman 17mm dan lebar 5mm.
15. Lakukan langkah ke-12.
16. Lakukan finishing dengan cara mengkikir untuk menyempurnakan tiap
bidang agar sesuai dengan gambar kerja.

25
Bab V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
1. Mesin sekrap adalah mesin perkakas yang memiliki gerak utama maju-
mundur baik vertikal maupun horizontal untuk mengubah bentuk dan
ukuran benda kerja.
2. Mesin sekrap berfungsi untuk mengubah permukaan benda kerja dari
permukaan rata menjadi permukaan berpola.
3. Mesin sekrap memilik titik presisi yang sangat tinggi.

5.2 Saran
1. Pemakanan benda kerja harus rata dan sesuai ukuran.
2. Perhatikan gerak langkah pemakanan. Lakukan dengan hati-hati agar di
dapatkan hasil yang baik.
3. Penentuan posisi pahat dan jenis pahat menentukan kualitas hasil
pengerjaan.

26

Anda mungkin juga menyukai