Anda di halaman 1dari 17

MODEL ASUHAN KEBIDANAN

OLEH : DWI ERNAWATI,M.KEB.


“Kami ridho Allah SWT sebagai Tuhanku, Islam
sebagai agamaku, dan Nabi Muhammad sebagai
Nabi dan Rasul, Ya Allah, tambahkanlah kepadaku
ilmu dan berikanlah aku kefahaman”
Materi/BAB Ke-11

MODEL ASUHAN KEBIDANAN

Dwi Ernawati, M.Keb.


ASUHAN KEBIDANAN KOMUNITAS
LO : MODEL ASUHAN KEBIDANAN

1. Konsep COC
2. Asuhan antenatal (standar asuhan kebidanan, standar alat,
manajemen ibu antenatal)
3. Asuhan intranatal (SPK, persiapan bidan, persiapan rumah
dan lingkungan, bidan kit/persiapan alat, persiapan ibu dan
keluarga, manajemen ibu intranatal).
4. Asuhan post partum di rumah
5. Asuhan bayi baru lahir dan neonatus (jadwal kunjungan,
manajemen pada BBL dan neonatus).
6. Pelayanan kesehatan pada bayi dan balita (perawatan
kesehatan bayi, anak balita, pemantauan tumbang bayi dan
balita, deteksi dini, imunisasi)
Menurut McLachlan et al.
(2008) Continuity of
midwifery care adalah
model kebidanan dimana
CONTINUITY seorang bidan bertugas
untuk menangani wanita
OF CARE dari kehamilan, bersalin,
dan nifasnya, lebih banyak
dilakukan di rumah dan
dikomunita
MODEL ASUHAN KEBIDANAN

Continuty ofmidwifery
care
KONSEP
1. Bidan komunitas adalah bidan yang bekerja melayani
keluarga dan masyarakat di wilayah tertentu. Kebidanan
komunitas adalah bagian dari kebidanan yang berupa
serangkaian ilmu dan keterampilan untuk memberikan
pelayanan kebidanan pada ibu dan anak balita yang berada
di dalam keluarga dan masyarakat
2. Kebidanan komunitas adalah pelayanan kebidanan yang
menekankan pada aspek-aspek psikososial budaya yang
ada di komunitas (masyakart sekitar). Maka seorang bidan
dituntut mampu memberikan pelayanan yang bersifat
individual maupun kelompok.
PRINSIP ASUHAN KEBIDANAN DI
KOMUNITAS
1. Kebidanan komunitas adalah pelayanan kebidanan yang menekankan pada aspek-aspek
psikososial budaya yang ada di komunitas (masyakart sekitar). Maka seorang bidan dituntut
mampu memberikan pelayanan yang bersifat individual maupun kelompok.
2. Berpedoman pada etika profesi kebidanan yang menjunjung harkat dan martabat
kemanusiaan klien.
3. Ciri Kebidanan komunitas adalah menggunakan populasi sebagai unit analisis. Populasi bisa
berupa kelompok sasaran (jumlah perempuan, jumlah Kepala Keluarga (KK), jumlah laki-
laki, jumlah neonatus, jumlah balita, jumlah lansia) dalam area yang bisa ditentukan sendiri
oleh bidan. Contohnya adalah jumlah perempuan usia subur dalam 1 RT atau 1 kelurahan/
kawasan perumahan/ perkantoran
4. Ukuran keberhasilan bukan hanya mencakup hasil upaya bidan, tetapi hasil kerjasama
dengan mitra-mitra seperti PKK, kelompok ibu-ibu pengajian, kader kesehatan, perawat,
PLKB, dokter, pekerja sosial, dll.
5. SiStem pelaporan bidan di komunitas, berbeda dengan kebidanan klinik. Sistem pelaporan
kebidanan komunitas berhubungan dengan wilayah kerja yang menjadi tanggung jawabnya
RUANG LINGKUP KEBIDANAN
KOMUNITAS
1. Promotive
2. Preventif
3. Deteksi dini komplikasi dan pertolongan
kegawatdaruratan.
4. Meminimalkan kesakitan dan kecacatan
5. Pemulihan kesehatan (rehabilitasi)
6. Kemitraan dengan LSM setempat, organisasi
masyarakat, organisasi sosial, kelompok masyarakat
yang melakukan upaya untuk mengembalikan
individu ke lingkungan keluarga dan masyarakat.
IMPLEMENTASI CONTINUITY OF
CARE
Continuity of care diterampakn di komunitas
dengan melakukan pendampingan ibu hamil
hingga nifas dan bisa dilakukan dengan
kunjungan rumah.
WHO menyebutkan bahwa pendampingan yang
dilakukan oleh bidan dari hamil bersalin dan
nifas sangat berpengaruh terhadap kesehatan
ibu dan bayi
Home visit
Pengertian Home Visit dan pelayanan kebidanan komunitas
“is a midwife visit to deliver midwifery services as continuity of
care for
women in their pregnancy, childbirth and postnatal”
“home visit dalam pelayanan kebidanan harus profesional yang
ditujukan pada masyarakat dengan penekanan pada kelompok
resiko tinggi, dengan upaya mencapai derajat kesehatan yang
optimal melalui pencegahan penyakit, peningkatan kesehatan,
menjamin keterjangkauan pelayanan kesehatan yang dibutuhkan
dan melibatkan klien sebagai mitra dalam perencanaan,
pelaksanaan, dan evaluasi pelayanan kebidanan
PERALATAN UNTUK MELAKUKAN
KUNJUNGAN RUMAH (BIDAN KIT)
Tensi Meter/ 1 Kokher Klemp/ 1 Nelaton Cateter/ 1 Kom Iodine/ 1 buah
buah buah buah
Stetoskop/ 1 buah Arteri Klemp/ 1 Timbangan Bayi Celemek/ 1 buah
buah Gantung/ 1 buah
Sarung tangan/ 1 Pinset Anatomis/ 1 Slim Suekher/ 1 Hb Sahli/ 1 buah
pasang buah buah
Matelin/ 1 buah inset Cirurgis/ 1 Benang Kromik/ 1 Masker/ 1 buah
buah buah
Leanec Kayu/ 1 Nald Poeder/ 1 Penjepit Tali Pusat/ Thermomoter Air
buah buah 1 buah Raksa/ 1 buah

Bak Instrument/ 1 1/2 Kokher/ 1 buah Lanset/ 1/2 lusin Refleks Hammer/ 1
buah buah
Gunting Tali Pusat/ Jarum Cutting/ 1/2 Tas Bidan/ 1 buah Sudip Lidah/ 1 buah
1 buah lusin
TINDAKAN YANG HARUS DILAKUKAN SAAT
MENGHADAPI SITUASI GAWAT DARURAT DI
KOMUNITAS
1. Jangan panik
2. Deteksi penyebab kegawatdaruratan
3. Lakukan pertolongan pertama untuk mengatasi
4. Meminta bantuan untuk melakukan rujukan dan
tenaga kesehatan terdekat
5. Rujuk
6. Pantau tanda tanda vital saat melakukan rujukan
setiap 15 menit
Daftar Pustaka

• http://bppsdmk.kemkes.go.id/pusdiksdmk/wp-
content/uploads/2018/09/Asuhan-Kebidanan-
Komunitas_SC.pdf
DOA SESUDAH BELAJAR
‫يم‬
ِ ‫ح‬ ‫ن ه‬
ِ ‫الر‬ َ ‫ح‬
ِ ‫م‬ ِ ‫م ه‬
‫اَّلل ه‬
ْ ‫الر‬ ْ ِ‫ب‬
ِ ‫س‬

ً ‫طال‬
ِ ‫ل بَا‬
َ ‫ط‬ ْ ‫اعه ُ َوأَ ِرنَا‬
ِ ‫البَا‬ َ َ‫قا َوا ْر ُز ْق َنا اتِـب‬ ًّ ‫ح‬ ‫ح ه‬
َ ‫ق‬ ْ ‫م أَ ِرنَا‬
َ ‫ال‬ ‫اَلله ُه ه‬
ْ ‫َوا ْر ُز ْق َنا‬
ُ َ‫اجتِ َناب‬
‫ه‬

Ya Alloh Tunjukkanlah kepada kami kebenaran sehinggga kami


dapat mengikutinya Dan tunjukkanlah kepada kami kejelekan
sehingga kami dapat menjauhinya
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai