Anda di halaman 1dari 2

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Telinga mempunyai peranan yang penting dalam kehidupan sehari-hari.


Telinga merupakan organ pendengaran dan keseimbangan yang terdiri dari
telinga luar, telinga tengah dan telinga dalam. Telinga sebagai indera pendengar
berperan penting pada partisipasi seseorang dalam melakukan aktivitas.
Gangguan pendengaran dan ketulian dapat terjadi pada semua usia sejak lahir
sampai usia lanjut. Konsekuensi gangguan pendengaran dan ketulian tidak
hanya berakibat terganggunya perkembangan bicara dan bahasa, namun tahap
selanjutnya akan menyebabkan hambatan perkembangan akademik,
ketidakmampuan bersosialisasi, perilaku emosional dan berkurangnya
kesempatan memperoleh pekerjaan.

Kolesteatoma adalah suatu kista epitelial yang berisi deskuamasi epitel


(keratin). Kolesteatoma diawali dengan penumpukan deskuamasi epidermis di
liang telinga, sehingga membentuk gumpalan dan menimbulkan rasa penuh
serta kurang dengar. Kolesteatoma dapat timbul pada laki-laki dan perempuan. 1
Prevalensi penderita kolesteatoma belum diketahui pasti karena hanya sedikit
laporan dari hasil studi epidemiologi serta tergantung pada pemilihan populasi
penelitian dan metode diagnostik yang digunakan.

Insidensi kolesteatoma pada anak sebesar 3 per 100.000 penduduk dan


9,2 per 100.000 penduduk pada dewasa. Sebagian besar kolesteatoma
merupakan tipe acquired. Kolesteatoma tipe kongenital terjadi pada 2%
penderita kolesteatoma telinga tengah. Penelitian yang dilakukan di Brazil
menunjukkan bahwa 24,5% penderita otitis media kronis akan mengalami
kolesteatoma dengan rerata usia 34 sampai 49 tahun. Sebagian besar penderita
berjenis kelamin wanita dan mengalami lesi di telinga kanan. Penderita
memiliki risiko 7 hingga 20% untuk mengalami kolesteatoma pada telinga
kontralateral.1,3,5,10

Di Indonesia belum ada data epidemiologi yang dapat menunjukkan


angka kejadian kolesteatoma secara nasional. Penelitian yang dilakukan di
RSUP Dr. Kariadi, Semarang menunjukkan bahwa kolesteatoma ditemukan
pada 47,89% kasus otitis media kronis. Sebagian besar penderita adalah laki-
laki dengan rentang usia 21-40 tahun. Lokasi kolesteatoma terbanyak terletak di
kavum mastoid. Semua penderita mengeluhkan adanya otorrhea, hilangnya
pendengaran, dan sefalgia. Sebanyak 78,1% penderita memberikan gambaran
mixed hearing loss pada pemeriksaan audiometri.18

Penelitian lain yang dilakukan di RSUP Haji Adam Malik, Medan juga
menemukan bahwa pasien kolesteatoma lebih banyak laki-laki. Penderita
didominasi oleh kelompok usia 0-20 tahun dan paling sedikit dialami oleh
kelompok usia > 60 tahun. Otorrhea dan gangguan pendengaran juga
merupakan keluhan terbanyak yang dijumpai.

Anda mungkin juga menyukai