Anda di halaman 1dari 22

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan hidayah

– Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik.

Adapun penulisan makalah ini ditujukan untuk memenuhi tugas mata kuliah pendidikan

seni. Di samping itu, penulis juga berharap makalah ini mampu memberikan kontribusi dalam

menunjang pengetahuan para mahasiswa khususnya dan pihak lain pada umumya.

Selama pembuatan makalah pun penulis juga mendapat banyak dukungan dan juga

bantuan dari berbagai pihak, maka dari itu penulis hanturkan banyak terima kasih. Semoga

makalah ini dapat memberikan manfaat yang berguna bagi kita semua terutama bagi penulis

sendiri.
BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Seni mulai dikembangkan dalam dunia pendidikan sejak tahun 1976. Kehadiran seni dalam
dunia pendidikan ditunjukkan dalam suatu mata pelajaran seni yang masuk ke dalam
kurikulum. Seni yang tertuang dalam mata pelajaran berupa pendidikan seni rupa, pendidikan
seni tari, pendidikan seni musik dan lain sebagainya. Dalam dunia pendidikan secara tidak
langsung sebenarnya telah menerapkan dan menanamkan adanya pendidikan seni sebagai salah
satu strategi dalam proses pembelajaran, baik sejak TK sampai dengan SMA.
Seni sudah menjadi salah satu bagian dalam kehidupan manusia dari zaman ke zaman dari
masa prasejarah hingga sekarang, keberadaan seni sangat melekat dalam setiap sendi
kehidupan dan jiwa manusia sehingga tidak dapat terpisahkan sampai saat ini.
Seni adalah ciptaan dari segala hal, karena keindahannya maka orang senang untuk melihat
ataupun mendengarkannya. seni dapat dinikmati melalui media penglihatan (visual art),
pendengaran (audio art), dan kombinasi keduanya (audio visual art).
Pada hakekatnya seni lebih menekankan pada segi esensi yang akan di bahas dalam
pelajaran pendidikan senidi Sekolah Dasar , untuk pengertian seni lebih mengarah pada
subtansi materi tentang cabang-cabang seni yang ada beserta karakteristik yang
membentuknya.

2. Rumusan Masalah
a. Apa Hakikat Seni itu
b. Bagaimana Fungsi dan kedudukan seni dalam kehidupan masyarakat
c. Apa jenis – jenis seni itu
d. Apa unsur – unsur seni musik itu
e. Apa unsur Dasar elemen komposisi tari itu
f. Bagaimana unsur dan prinsip seni rupa
3. Tujuan
a. Untuk mengetahui Hakikat seni
b. Untuk mengetahui Fungsi dan kedudukan seni dalam kehidupan masyarakat
g. Untuk Mengetahui jenis – jenis seni itu
h. Untuk mengetahui unsur – unsur seni musik
i. Untuk mengetahui unsur Dasar elemen komposisi tari
j. Untuk mengetahui unsur dan prinsip seni rupa

BAB II
PEMBAHASAN

A. HAKIKAT SENI
Istilah seni berasal dari istilah “sani” dalam bahasa Sansekerta yang berarti pemujaan,
pelayanan, donasi. Permintaan atau pencarian dengan hormat dan jujur (Sugriwa, 1957 : 219-
133). Tapi ada juga yang mengatkan seni berasal dari bahasa Belanda “genie” atau jenius. Atau
versi yang lain, seni disebut “clipa” yang berarti berwarna (ata sifat) atau pewarna (kata
benda), kemudian berkembang menjadi cilpacastra yang berarti segala macam kekriyaan (hasil
keterampilan tangan) yang artistic (Soedarso, 1988:16-17). Dalam perkembangan selanjutnya
dari asal kata seni muncul berbagai pengertian seni, yaitu (a) seni sebagai karya seni (work of
art), (b) seni sebagai kemahiran (skill) ,(c) seni sebagai kegiatan manusia (human activity).
Pengertian seni sebagai benda / karya seni adalah bahwa seni atau keindahan adalah sesuatu
yang menghasilkan kesenangan, tetapi berbeda dengan sekedar rasa gembira karena
mempunyai unsur transendental atau spiritual (pendapat Joganatha).
Pemahaman seni sebagai kemahiran dimaknai seni merupakan sebuah kemampuan dalam
membuat sesuatu dalam hubungannya dengan upaya pencapai suatu tujuan yang ditentukan
oleh rasio / logika atau gagasan tertentu (pendapat Aristoteles).
Sementara itu pengertian seni sebagai kegiatan manusia oleh Leo Tolstoy dikatakan
bahwa seni merupakan kegatan sadar manusia dengan perantara tanda – tanda lahiriah tertentu
untuk menyampaikan perasaan – perasaan yang telah dihayatinya kepada orang lain, sehingga
mereka kejangkitan perasaan yang sama dan juga mengalaminya.
Seni adalah ekspresi jiwa manusia yang tertuang dalam berbagai bentuk karya seni.
Didalam seni terdapat simbol – simbol kehidupan yang memiliki makna mendalam tentang
hakekat hidup. Tari dengan ekspresi gerak, musik dengan bunyi dan suara manusia, teater
dengan ungkapan ekspresi gerak dan vokal, seni rupa dengan berbagai media visual, semuanya
memiliki gaya dan aliran yang beragam, merupakan ungkapan ekspresi yang didalamnya sarat
dengan simbol.
Secara teori, seni dapat dibagi menjadi dua bagian besar yaitu seni murni dan seni
terapan. Seni murni adalah penciptaan seni yang hanya mempertimbangkan fungsi atau
bentuknya, sedangkan seni terapan adalah penciptaan seni yang dirancang untuk kepentingan
tertentu diluar fungsi sebenarnya.
Menurut Kihajar Dewantoro, seni merupakan segala perbuatan manusia yang timbul dari
hidup perasaannya dan bersifat indah, sehingga dapat menggerakkan jiwa perasaan manusia.
Akhdiat K. Miharja yang mnyebutkan bahwa seni adalah kegiatan rohani manusia yang
merefleksi realitas (kenyataan) dalam suatu karya yang berkat bentuk dan isinya mempunyai
daya untuk membangkitkan pengalaman tertentu dalam alam rohani si penerimanya.
Dalam aktivitas sehari-hari sebenarnya aktivitas berkesenian selalu dialami manusia. Hanya
saja terkadang kita tidak menyadari atau merasakannya bahwa aktivitasnya merupakan bagian
dari ekspresi seni yang alami.
B. FUNGSI DAN KEDUDUKAN SENI DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT
a. Fungsi Dalam Masyarakat Tradisonal

Dalam pemahaman umum, seni sering diartikan sebagai hiburan. Konotasi inilah yang
harus kta perjelas tidak hanya sebagai media hiburan. Seni dalam pemahaman yang lebbih
kompeks. Dapat diartikan sebagai sarana legitimasi, ketika seni itu berada didalam istana
(kraton). Soedarsono mengungkapkan bahwa fungsi seni ada tiga, yaitu: 1) untuk
kepentingan acara spiritual, 2) sebagai hiburan pribadi, dan 3) sebagai penyajian estetis
atau tontonan. Secara umum fungsi kesenian di dunia ini ada delapan, yaitu:

1. Pemujaan / Ritual
Fungsi seni untuk pemujaan berlangsung pada masa ketika peradaban manusia
masih sangat terbelakang. Kehidupan kesenian waktu itu belum mengenal adanya
instrumen musik, busana, dan gerak, tata panggung dan lain-lainnya, seperti kesenian pada
masa kini.
Kecenderungan seni ritual pada masa lalu lebih menekankan pada misi daripada
fisik atau bentuk. Tidak mengherankan kalau bentuk seni ritual untuk pemujaan masih
sangat sederhana, baik dari aspek musik iringan, busana (kostum) serta rias, gerak, maupun
penggunaan dekorasi sebagai setting pertunjukan.

2. Tuntunan
Fungsi tuntunan lebih menyentuh pada misi yang secara verbal diungkapkan.
Pelaku seni dalam hal ini lebih dituntut untuk menyampaikan pesan moral yang akan
dicapai. Seorang dalang sebagai contoh, harus mampu memernkan semua tokoh yang ada
didalam kotak wayangnya.
3. Tontonan / Hiburan
Fungsi seni sebagai tontonan atau hiburan tidak banyak membutuhkan persyaratan.
Seni untuk hiburan tidak terikat pada misi tertentu. Seni yang menghibur adalah seni yang
mampu memberi kesenangan pada seseorang / kelompok orang yang berada di sekitar
pertunjukan.

b. Fungsi Seni Dalam Masyarakat Modern

Fungsi seni dalam masyarakat modern berkembang sesuai dengan kebutuhan


masyrakat modern yang sangat beragam dan kompleks. Seni secara jelas dapat dijumpai
disetiap elemen dan situasi kehidupan. Mungkin di masa lalu seni juga sudah mengusung
fungsi berikut ini namun tidak tampil secara jelas. Bagaimana fungsinya dalam masyarakat
modern silahkan simak paparan berikut.

1. Ekspresi / Aktualisasi Diri


Kecenderungan fungsi pertunjukan untuk ekspresi atau aktualisasi diri ini
merupakan perwujudan dari semboyan seni untuk seni atau I’art pour I’art. Tidak ada
orang yang dapat mengganggu gugat ekspresi seni dalm penampilannya. Kebebasan
disini lebih menekankan pada pencapaian tujuan tertentu yang diperjuangkan. Contoh
seni instalasi, happening art, dan sejenisnya.
2. Pendidikan
Seni sebaai media pendidikan merupakan elemen mendasar yang perlu
dipahami. Hal ini karena esensi seni sebenarnya tidak dapat lepas dari muatan edukatif.
Dengan lain perkataan apa yang dituangkan kedalam berbagai cabang seni merupakan
sarana untuk mewujudkan tujuan untuk membentuk budi pekerti seseorang.
3. Industri
Fungsi seni sebagai industri lebih mengalah pada tujuan aatau kepentingan
tertentu untk mendukung suatu produk tertentu. Seni untuk industri adalah sesuatu yang
mampu memberi daya tarik pada produk yang ditawarkan.
4. Seni Terapi
Seni untuk terapi di gunakan secra husus ntuk memberi ketenangan batin
seseorang yang sedang men derita secra psikis.dengan berolah seni seseorang yan
memiliki permasalahan atau tertekan jiwanya, akan terobati.
5. Komersial/Instant
Seni ntuk kategori sebagai alat mendatang kan ke untungan (entertainment) ini
bisa di buat menurut keperluan dan keinginan si penanggap. apapun bentuk dan wujud
kesnian itu asal mampu memenuhi keinginan pembeli tidak yang masalah, walaupun
kadang-kadang harus menimpa pada norna estestis yang berlaku. Seni untuk fungsi ini
terjsdi karena permintaan yang paling banyak. Dunia pariwisata membuka peluang
untuk pengemasan jenis-jenis pertunjukan kemasan.

C. JENIS – JENIS SENI

Seni dapat dibedakan menjadi 3 kelompok :


1. Seni pertunjukkan :dapat dikatakan seni sesaat artinya hasil seni disajikan dan
dihayati oleh penonton pada saat bersamaan dan akan selesai stelah pertunjukkan
berakhir.
2. Seni rupa ; merupakan seni yg awet Karena hasil karya seni rupa dapat disajikan
dihadapan penonton dan di hayati sepanjang masa.
3. Seni sastra : seperti prosa dan puisi

Pada saat ini seni yang dianut di neger ini adalah “seni rupa dg gramatikal
barat” dikatakan demikian karena materi,tehnik dan mahzab yang dianutnya adalah
mahzab barat yang naturlis-perspektif-momenopname(NPM): “ gambar yang
diambil hanya dari satu arah,satu tempat,satu waktu,seperti memotret sebuah objek
pada satu titik waktu,dibekukan/dihentikan sehingga mejadi still picture dalam
sebuah bingkai.

• Tabrani mengatakan bahwa seni lukis yang dimiliki bangsa Indonesia lebih hidup
karena memiliki unsure waktu selain unsure ruang dan datar.

• Dalam system RWD bidang datar bermakna tiga:panjang-lebar-waktu

• Secara garis besar seni rupa memiliki 3 cabang yakni:

Senilukis, seni patung, seni kriya (Seni murni )

Seni terapan meliputi semua desain.

Gambar termasuk seni lukis

2. JENIS DAN RUANG LINGKUP SENI:

 Apresiasi : upaya untuk pengenalan terhadap objek seni kepada masyarakat luas.

 Apresiasi secara pasif : dilakukan ketika seseorang menyaksikan pertunjukkan atau


melihatt pameran tanpa ada tindakan untuk mengkritik atau menilai pertunjukkan
maupun pameran yang dilihat.
 Apresiasi secara aktif : melibatkan agresian dalam kegiatan tertentu.
Missal : seorang ikut menari.

 Secara garis besar wawasan seni berhubungan dengan 3 hal :

1. seni dengan alam


mengisyaratkan manusia untuk selalu ingat pada alam sebagai sumber penciptaan
seni.
2. seni dengan ekspresi
seni dan ekspresi tidak dapat dipisahkan, keduanya saling mendukung.
Seni di dalamnya adalah ekspresi sebaliknya dalam membicrakan ekspresi tidak
akan lepas
dari cabang seni tertentu.
3. seni dengan lingkungan
memberi pesan kepada anak untuk selalu dekat dengan lingkungan sekitarnya.
4 jenis seni :

a. Tari:

1. Tari tunggal :koreografi yang di buat atau dirancang untuk di bawakan oleh seorang
penari.dipentaskan lebih dari 1 orang penari.
Contoh : tari golek,ponggawa.

2. Tari pasangan ( beksan ) :tarian berpasangan dalam bentuk tari ini bisa memiliki tema
bermacam-macam.
Contoh : tari srikandi mustokoweni

3. Tari kelompok :ini dirancang secara khusus memang untk dibawakan oleh lebih dari
2 orang penari.
Contoh : tari kelompok bedaya.

b. Seni drama
1. Pengertian dramaturgi
dramaturgi : ajaran tentang masalah,hokum dan konversi drama.
Kata DRAMA berasal dari kata yunani draomai yang berarti
berbuat,berlaku,bertindak,dsby.
Drama berarti perbuatan atau tindakan. Formula dramaturi menganut 4 prinsip
• Mengkhayalkan:untuk pertama kali manusia atau pengarang mengkhayalkan kisah yg
bersumber dari inspirasi.
• Menuliskan : pengarang menyusun kisah yg sama dg ide yg sama ke dalam tulisan.
• Memainkan : pelaku memainkan kisah yg sama untuk ketiga kalinya.
• Menyaksikan : penonton menyaksikan kisah di atas panggung.
2. Sejarah Teater Indonesia
o Sebelum abad 20 tak ada naskah dan pentas
o Permulaan abad 20 karena pengaruh drama barat,tidak menggunakan naskah namun
pentas panggungnya berbingkai.

o Pada masa pujangga baru muncul naskah drama asli yg digunakan pleh pementasan
amatir.
o Pada msa jepang sensor sendenbu sangat keras sekali karena mengharuskan
penampilan drama menggunakan naskah.

o Perkembangan masa kini yg terjadi rombongan professional membuang kembali


naskah
o Organisasi amatir tetap setia dg naskah hanya saying sering mengubahkan
pengarang,penyadur atau penyalinnya.

• ISTILAH DRAMA
 Teater
• Sebagian orang mengartikan sbg gedung pertunjukkan ada pula yg mengartikan sbg
panggung.

• Secara etimologi ; gedung pertunjukkan.

• Dalam arti luas : segala tontonan yang dipertunjukkan di depan orang banyak (
wayang orang,ketoprak,ludruk,lenong )

• Dalam arti sempit : kisah hidup atau kehidupan manusia yg diceritakan di atas pentas
dan di saksikan oleh orang banyak.

 Drama/sandiwara/toneel

• Istilah sandiwara diketemukam oleh KGPA Mangunegoro VII sbg pengganti istilah
toneel yg dipakai orang belanda.

• Secara khusus drama adalah kualitas komunikasi ,situasi,dan acting.

 MUSIK

• Apresiasi musik dpt di definisikan : sbg dicapainya kemampuan untuk


mendengarkan musik dg penuh pengertian.

• Unsure seni musik :

1. composer (pabrikan )

2. pemain (para pekerja )

3. pendengar (consumer )

• Unsur mekanis :
 Medium : segala musik dipergelarkan melalui unsure mekanik atau unsure fisik
 Publikasi : langkah penting dalam seluruh kegiatan produksi musik

D. UNSUR-UNSUR MUSIK

Yang termasuk dalam unsur-unsur musik adalah bunyi beserta elemen-elemen yang
membentuknya, seperti ritme, melodi, harmoni, dan notasi musik. Berikut ulasan unsur-unsur tersebut.

a. BUNYI DAN ELEMEN-ELEMENNYA


Musik merupakan bagian dari dunia bunyi, suatu seni yang di dasarkan pada
pengorganisasian bunyi menuru waktu. Kita membedakan muik dari bunyi-bunyi lain dengan
mengenali empat komponen bunyi yang musikal: pitch, dinamik, warna suara, dan durasi.

1. Pitch

Pitch adalah tinggi rendah relatif yang terdengar dari suatu bunyi. Dalam kehidupan sehari-hari,
tanpa adanya perbedaan pitch ini, kata-kata yang kita ucapkan sperti sura robot, dan tidak akan ada
musik seperti yang kita kenal sekarang ini. Pitch suatu bunyi ditentukan oleh frekuensi dari getarannya.
Semakin cepat frekuensinya, semakin tinggi pitch. Sebaliknya semakin lambat frekuensi, makin rendah
pitch. Getaran frekuensi diukur dalam cycle per detik. Pada piano, nada dengan frekuensi tertinggi
adlah 4.186 per detik dan terendah adalah 27 cycle per detik.
Demika juga misalnya dawai yang pendek dan tipis akan menghasilkan nad ayan lebih tinggi dari
pada daai panjang dan besar. Alam musik, bunyi yang mempunyai pitch tertentu dinamakan nada. Dua
nad akan berbunyi berbeda jika mempunyai pitch yang berbeda. ‘Jarak’ pitch antara dua nada
disebut interval. jika dua nada berjarak i nterval oktaf, suaranya terdengar mirip.
Inteval oktaf adalah jarak antara nada pertgama dan terakhir dalam satu tangga nada. Jarak antara
nada tertinggi da terendah yang dapat di hasilkan oleh vokal atau insyrumen dinamakan pitch range

2. Dinamika
Tingkat kekerasan dan kelembutan dalam musik dinamakan dinamika, salah satu aspek bunyi.
Kekerasan berhubungan dngan amplitudo getaran yang dihasilkan bunyi. Ketika beberapa instrumen
dimainkan lebih keras atau lebih lembut, atau ad aperubahan pada instrumen –instrumen yang
dimainkan, akan dihasilkan perubahan dinamik. Prubahan ini dapat dibuat secara mendadak atau
bertahap.
Pemain musik dapat menekankan nada-nadanya dengan cara memainnkan secara lebih keras dari
pad nada-nada lainnya. Penekanan ini disebut sebagai dynamic accent (tekanan dinamik). Sebagai
elemen musik, tanda-tanda dinamik tidak secara mutlak dapat disajikan dengan tepat . sebuah nada
memiliki tingkat dinamik dalam hubungan dengan nada-nada yang lain. Suara terkeras dari sebuah biola
masih lebih kecil di bandingkan dengan kerasnya suara seluruh orkestra, dan bahkan lebih kecil lagi di
bandingkan amplifier suara grup rock. Tetapi ini dapat dikatakn sebagai for tissimo (sangat keras) dalam
konteks biola itu sendiri.

3. Warna Suara
Perubahan-perubahan pada dinamik sepert perbahan pada warna suara menciptakan keberagaman
dan kekontrasan. Ketika sebuah melodi dimainkan oleh suatu instrumen kemudian dimainkan oleh
instrumen lain, melodi tersbut mempunyai efek ekspresi yang berbeda karena setiap instrumen
mempunyai warna suara sendiri.
Warna suara juga menciptakan rasa keterkaitan, yaiu memudahkan pengenalan kemunculan kembali
suatu melodi ketika instrumen-instrumen yang sama memainkannya sewaktu-waktu dalam sebuah lagu.
Dalam kenyataannya, komposer sering membuat melodi dengan nada khusus yang ada dalam
pikirannya. Selain itu, arna suara dapat diubah dengan membuat variasi jumlah instrumen atau suara
yang menghasilkan melodi.

4. Ritme

Ritme merupakan unsur dasar dalam kehidupan. Kita melihat perputaran siang dan malam, di dalm

tubuh, kita merasakan rime selagi kita bernafas, detak jantung, dan bunyi hak sepatu ketika berjalan.

Ritme pada dasarnya adalah suatu pola pengulangan tekanan dan pelepasan. Dalam pengertian yang

luas, ritme merupakan aliran yang teratur dalam musik melalui waktu. Waktu dalam musik adalah

sebagai mana berlalunya waktu dalam beragam variasi. Hal ini juga tampak sebagaimana berlalunya

kecepatan dan intensitasnya.

Adanya ritme dalam musik akan menyangkut segala elemen lainnya, baik pitch, warna suara dan

dinamika. Aspek-aspek yang membantu ritme adalah beat, metrum, dan aksen/sinkop berikut

penjelasan dari ketiganya.

a. Ketukan (beat)
Beat (dibaca:bit) merupakan denyutan (pulsa) rata dan berulang yang membagi musik dalam unit
waktu yag sama. Dalam musik, ketuk muncul antara tiap detik. Kadang-
kadang terdengar begitu kuat dan mudah untk mengikutinya,tetapi juga agak sukar di ikuti membuat
perasaan seolah mengambang atau tanpa tujuan.
Beat musik diwujudkan/diperdengarkan dengan cara yang berbeda-beda. Kadang beat diketukkan
secara jelas dengan bass drum seperti marching band. Kadang-kadang beat tidak begitu nyata
terdengar, misalnya pada alunan melodipermainan biola.
Beat merupakan latar belakang dimana komposer menjadikannya sebagai pedoman dalam
menempatkan nada-nada dengan berbagai panjang pendeknya. Bet merupakan unit dasar waktu dimana
semua nada dapat diukur. Nada-nada dapat saja berakhir dalam sebagian, seluruh atau lebih dari satu
beat.

b. Birama
Dalam musik, kita mengetahuo pola pengulangan ketukan yangbertekanan kuat dimana satu atau
lebih atau yang satu lebih ringan dari ketukan yang lainnya. Pengelompokan yang teratur dinamakan
birama.
Ada beberapa pola birama yang didasarkan pada jumlah ketukan dalam sebuah birama. Jika sebuah
birama mempunyai 2 beat, disebut duple meter. Kita menghitung 1-2,1-2,1-2, dan seterusnya.
Pola 3 beat pada birama dinamakan triple meter. Hitungannya 1-2-3,1-2-3, dan seterusnya.irama
waltz mempunyai birama triple.
Pola birama dasar lainnya adalah quadruple meter, yang mempunyai 4 ketukan pada setiap
biramanya. Yang mempunyai 4 ketukan pada setiap biram-nya. Biasanya downbeat muncul juga pada
ketukan ketiga hanya saja dia lebih ringan dari pada ketukan pertama. Hitungannya 1-2-3-4, 1-2-3-4,
dan seterusnya. Irama mars, jazz, dan rock biasanya mempunyai birama quadruple. Sextuple meter
mempunyai 6 ketukan pada setiap birama seperti 1-2-3-4-5-6. Dengan demikian sextuple meter
merupakan kombonasi dari duple meter dan triple meter. Melodi dalam sextuple meter sering membuat
rasa aliran yang halus.
Quintuple meter, memiliki 5 ketukan pada setiap birama dan septuple meter dengan 7 ketukan pada
setiap biramanya. Setiap metrum tersebut menggabungkan duple meter dan triple meter.

c. Aksen dan Sinkop (syncope)


Sebuah nada yang bertekanan, pada umumnya dimainkan lebih keras dari pada nada-nada lainnya,
yaitu dengan mendapatkan akses yang dinamis. Dalam hal ini suatu aksen akan muncul jika sebuah
nada off-beat (yang tidak seharusnya bertekanan) mendapatkan tekanan, yaitu ketika tekanan muncul
diantara dua ketukan.
Sinkopasi juga mucul jika sebuah ketukan ringan mendapatkan teanan seperti 1-2-3-4, 1-2-3-4.

d. Tempo
Kecepatan dalam lagu, kecepatan in dinamakan tempo, suatu konsep dasar dalam musik. Tempo
cpat berhubungan dengan perasaan energik, semgat, dan kegembiraan. Tempo lambat pada suasana
tenang.tan da tempo biasanya diletakkan pada sisi kiri dari partitur lagu. Seperti juga dinamik, istilah
dalam tempo menggunakan bahasa itali.

LARGO sangat lambat, melebar


Grave sangat lambat, khidmat
Adagio lambat
Andante agak lambat
Moderato sedang
Allgreto cepat sedang
Allegro cepat
Vivace dengan hidup
Presto sangat cepat
Prestissimo secepat mungkin

Kata-kata yang menunjukkan kwalitas, kadang-kadang ditambahkan pada tanda tempo untuk
membuatnya lebih khusus. Dua istilah yang sanngat umum adalah molto (banyak) dan non0molto (tidak
terlalu banyak). Maka kita mengenal istilah allegro molto (sangat cepat) dan allegro non- molto (tidak
terlalu cepat).

5. Melodi
Melodi sangat mudah dikenali daripada didefinisikan. Melodi adalah serangkaian nada-nada
tunggal yang dikenali ebagaisuatu kesatuan dan menyaluruh.Melodi yang bergerak dalam interval-
interval yang kecil dinamakan melodi melangkah, sedang yang bergerak interval besar dinamakan
melodi melompat. Yang dimaksud satu langkah adalah jarak antara dua nada yang berdekatan dalam
urutan tangga nada do-re-mi, dan setrusnya. Misalnya nada do melangkah ke nada re, nada la melangkah
ke nada sol. Jarak yang lebih besar dari pada satu langkah dinamakan lompatan.
Kebanyakan melodi tersusun atas bagian yang pendek yanng dinamakan frasa (phrase), yang
mempunyai pola-pola nada dan ritme yang serupa untuk membentuk kesatuan melodi. Frasa dapat
timbul dalm bentuk pasangan yang seimbanng, dimana yang pertama merupakan melodi
pembuka yanng berkesan kemunculan, diikuti oleh frasa kedua merupakan melodi penutup. Frasa
kedua dapat merupakan pengulangan dari yang pertama tetapi mempunyai pengakhiran yang lebih
konklusif dan mantap.
E. UNSUR DASAR DAN ELEMEN KOMPOSISI TARI
a. UNSUR - UNSUR DASAR TARI
Dalam sebuah tarian antara tubuh, gerak komposisi tari tidak dapat dipisahkan.Dalam sebuah
tarian terdapat unsur-unsur yang membangunnya yakni unsur gerak, tenaga dan waktu.
1. GERAK
Gerak didalam tarian bukanlah gerak seperti dalam kehidupan sehari-hari. Gerak tari adalah
gerak yang telah mengalami perubahan atau proses stilasi dari gerak wantah (asli) ke gerak
murni dan gerak maknawi. Gerak wantah yang telah mengalami stilasi itu akhirnya dapat dilihat
dan dinikmati karena menjadi gerakan yang memiliki nilai estetik (gerak murni dan gerak gerak
maknawi). Gerak wantah contohnya mencangkul, membatik dll.gerak wantah mudah dipahami
sebalikknya gerak murni dan maknawitidak mudah dipahamikarena sudah mengalami proses
stilisasi atau perubahan baik penambahan dan pengurangan. Gerak murni merupakan gerak
wantah yang telah diubah menjadi gerak yang indah namun tak bermakna. Gerak maknawi
adalah gerak wantah merupakan gerak yang telah diubah menjadi gerak indah yang bermakna.

2. UNSUR TENAGA
Penggunakaan tenaga dalam gerak tari meliputi :
a. intensitas berkaitan dengan kuantitas tenaga dalam tarian yang menghasilkan tingkat
ketegangan gerak
b. Aksen/tekanan muncul ketika gerakan dilakukan secara tiba-tiba dan kontras
c. Kualitas berkaitan dengan cara penggunakaan atau penyaluran tenaga.

3.UNSUR RUANG
Unsur ruang yang dimaksudkan sebagai unsur tari terbagi dua yakni ruang yang
diciptakan oleh penari dan ruang pentas atau ruang tempat penari melakukan gerak.
Ruang yang diciptakan penari adalah ruang yang dibatasi oleh imajinasi penari berupa
jarak yang terjauh yang dapat dijangkau oleh tangan dan kakinya dalam posisi tidak
pindah tempat.
Ruang pentas adalah arena yang digunakan oleh penari yang biasa disebut dengan
panggung, lapangan atau halaman terbuka.

4. UNSUR WAKTU
Dalam unsur waktu juga menentukan dalam membangun gerak tari. Dalam unsur waktu
ada 2 faktor yang sangat penting yaitu ritme dan tempo. Ritme dalam gerak tari
menunjukkan ukuran waktu dari setiap perubahan detail gerak, ritme lebih mengarah pada
ukuran cepat atau lambat setiap gerakan yang dapat dicapai
B. Elemen Komposisi Tari
Dalam penyusunan karya tari perlu kiranya dibekali dengan beberapa teori untuk membimbing
sebagai penata tari pemula. Adapun elemen-elemen komposisi tersebut: Gerak,Desain atas,
musik, tema, dramatik, desain lantai, dinamika, tata rias dan busana, properti, komposisi
kelompok, tata panggung, tata lampu dan tata suara.
1. Gerak
Pendapat para pakar tari yang tersebut di atas menyatakan, elemen utama dari tari adalah gerak
baik gerak di tempat (non lokomotor) maupun gerak berpindah tempat (lokomotor). Gerak
dalam tari dibedakan menjadi 2 yaitu gerak murni dan gerakmaknawi.
Gerak murni adalah gerak yang sama sekali tidak mengandung arti, sedangkan gerak maknawi
adalah gerak yang mengandung arti. Dengan adanya perbedaan gerak tersebut maka gerak
dalam tari menurut wataknya dibedakan mnejadi 2 yaitu gerak yang memiliki watak feminim
dan watak maskulin. Gerakyang feminim biasanya memiliki volume gerak yang lebih
kecil/sempit, sedangkan gerak maskulin memilki volume gerak yang lebih besar. Jenis gerak
feminim biasanya pada tari-tarian tradisional di Jawa banyak dipakai pada tari halusan, sedang
gerak maskulin banyak digunakan pada tari gagahan dan pada tari Bali biasanya digunakan
pada tari putra keras.
Pada umumnya gerak dalam tari diambil dari gerak sehari-hari baik itu gerak yang dilakukan
oleh manusia, binatang, alam (seperti ombak, pohon ditiup angin, angin pusaran dan yang
lainnya), dari semua gerak-gerak tersebut mengalami perubahan /diperhalus (stilirisasi) dan
distorsi (dirombak) Gerak tari adalah gerak yang indah, maksudnya adalah yang dapat
menggetarkan jiwa yang melihatnya.

2. Tema
Tema adalah ide-ide pokok/ ide sentral. (Masitoh, 2005: 47). Dalam mengembangkan tema
dapat dipilih dari berbagai topik yang dipandang relevan.
Ada beberapa karakteristik tema antara lain:
1. Memberikan pengalaman langsung tentang objek bagi pemain.
2. Menciptakan kegiatan/kreasi sehingga pemain menggunakan
semua pemikirannya.
3. Membangun kegiatan yang berkaitan dengan minat

3. Desain Atas
Desain atas merupakan desain yang dilihat oleh penonton, yang tampak terlukis pada ruang
yang berada di atas lantai. Desain atas ini dapat pula dikatakan atau lebih tepatnya dengan
istilah pose dalam tari karena dilakukan di tempat. Oleh karenanya desain atas akan lebih jelas
nampak apabila dilihat dari satu arah penonton atau dari depan.Menurut Soedarsono dalam
bukunya yang berjudul pengantar pengetahuan dan komposisi tari mengemukakan ada19 desain
atas dan masing-masing memiliki sentuhan emosional yang berbeda-beda. Adapun 19 dari
desain tersebut sebagai berikut.

a. Desain Datar
Desain datar adalah desain yang apabila dilihat dari arah penonton, badan penari tampak dalam
postur tanpa perspektif. Semua anggota badan dalam postur mengarah ke samping.Desain datar
inimemberikan kesan konstruktif, ketenangan, kejujuran.

b. Desain Dalam
Desain dalam adalah desain yang apabila dilihat dari arah penonton, badan penari tampak
memiliki perspektif yang dalam. Beberapa anggota badan seperti kaki dan lengan diarahkan ke
belakang, kedepan, ke samping, dan menyudut.
c. Desain Vertikal
Desain Vertikal adalah desain yang menggunakan anggota badan pokok yaitu tungkai dan
lengan menjulur ke atas atau ke bawah.

d. Desain Horisontal
Desain horisontal adalah desain yang menggunakan sebagian dari anggota badan mengarah ke
garis horisontal.

e. Desain Kontras
Desain kontras adalah desain yang menggunakan garis-garis silang dari anggota badan atau
garis-garis yang akan bertemu bila dilanjutkan.

f. Desain Murni
Desain murni adalah desain yang ditimbulkan oleh postur penari yang sama sekali tidak
menggunakan garis kontras.

g. Desain Statis
Desain statis adalah desain yang menggunakan pose-pose yang sama dari anggota badan
walaupun bagian badan yang lain bergerak.

h. Desain Lurus
Desain lurus adalah desain yang menggunakan garis-garis lurus pada anggota badan seperti
tungkai, torso, dan lengan

i. Desain Lengkung
Desain lengkung adalah desain dari badan dan anggota –anggota badan lainnya menggunakan
garis lengkung.

j. Desain Bersudut
Desain bersudut adalah desain yang banyak menggunakan tekukan-tekukan tajam pada sendi-
sendi seperti lutut, pergelangan tangan, kaki, dan siku.

k. Desain Spiral
Desain Spiral adalah desain yang menggunakan lebih dari satu garis lingkaran yang searah pada
anggota badan.
l. Desain Tinggi
Desain tinggi adalah desain yang dibuat dari bagian dada penari ke atas.

m. Desain Medium
Desain medium adalah desain yang dipusatkan pada daerah sekitar dada ke bawah sampai
pinggang penari.

n. Desain Rendah
Desain rendah adalah desain yang dipusatkan pada daerah yang berkisar antara pinggang penari
sampai lantai.

o. Desain Terlukis
Desain terlukis adalah desain bergerak yang dihasilkan oleh salah satu atau beberapa anggota
badan atau property yang bergerak untuk melukiskan sesuatu.

p. Desain Lanjutan
Desain lanjutan adalah desain yang berupa garis lanjutan yang seolah-olah ada , yang
ditimbulkan oleh salah satu anggota badan. Misalnya orang yang menyuruh pergi cukup
menggerakkan lengan dan
mengacungkan jari menunjuk pintu.

q. Desain Tertunda
Desain tertunda adalah desain yang terlukis diudara yang ditimbulkan oleh rambut panjang, rok
panjang/lebar, selendang panjang dan sebagainya.

r. Desain Simetris
Desain simetris adalah desain yang dibuat dengan menempatkan garis-garis anggota badan
kanan dan kiri berlawanan arah tetapi sama.

s. Desain Asimetris
Desain Asimetris adalah desain yang dibuat dengan menempatkan garis-garis anggota badan
yang kiri berlainan dengan yang kanan.

4. Desain Lantai
Desain lantai adalah garis-gasir dilantai yang dilalui oleh seorang penari di atas panggung atau
garis dilantai yang dibuat oleh formasi penari kelompok. Dalam pembuatan desain lantai garis
menjadi bagian yang sangat penting dan menentukan dalam pengaturan /penempatan penari di
atas panggung.
Garis memiliki demensi memanjang , mempunyai arah dan mempunyai sifat. .Secara garis
besar garis dapat dibedakan menjadi 2 yaitu garis lurus dan garis lengkung.

a. Garis lurus
Garis lurus dapat dibuat dalam bentuk diagonal , vertikal, dan horizontal.
Garis lurus memiliki arti simbolis kuat dan tegas, dan biasanya
banyak digunakan untuk tari-tarian yang mengungkapkan kegembiraan.

b. Garis lengkung
Garis lengkung dapat dibuat dalam berbagai bentuk seperti
lingkaran, setengah lingkaran dan sebagainya. Garis lengkung memiliki
arti simbolis lembut, lemah, dan romantis. Desain ini banyak digunakan dalam tari-tarian
religius karena dianggap mampu menyatukan tujuan /keinginan dari masyarakat
pendukungnya.

c. Garis lengkung dalam bentuk lingkaran dan setengah lingkaran


Dalam pembuatan desain lantai garis berfungsi untuk memperjelas suatu bentuk, maksudnya
jika seorang penata tari menginginkan membuat garis diagonal seorang koreografer sudah
mempertimbangkan jumlah penari yang dibutuhkan agar garis tersebut nampak jelas diagonal.
Misalnya dilakukan oleh 5 -6 penari. Garis juga dapat dipandang sebagai lambang/simbol
misalnya garis horizontal dapat memberi ekspresi ketenangan atau istirahat

5. Desain Musik
Musik adalah salah satu elemen komposisi yang sangat penting dalam suatu penggarapan tari.
Musik merupakan teman yang tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lainnya, karena antara
musik dan tari merupakan dua perpaduan yang harmonis. Sebagai elemen dasar dari musik
adalah nada, ritme, dan melodi. Ritme adalah degupan dari musik dengan aksen yang diulang-
ulang secara teratur. Tempo adalah cepat lambatnya irama. Melodi adalah susunan dari
beberapa nada untuk membentuk satu gending. Di dalam tari musik dibedakan menjadi dua
yaitu musik internal dan
musik eksternal.
a. Musik Internal
Musik internal yaitu musik yang bersal dari diri penari, misalnya tepuk tangan, hentakan kaki,
nepuk dada, suara, tepuk paha, Contoh dalam tari Saman dari Aceh, tari Kecak dari Bali.
b. Musik Eksternal
Musik eksternal yaitu musik yang berasal dari luar diri penari atau suara yang dihasilkan oleh
alat. Untuk musik eksternal ini bisa dari musik diatonis atau pentatonis. Musik diatonis adalah
alat musik yang menggunakan elektronik. Sedangkan musik pentatonis adalah musik gamelan
atau disebut juga musik tradisional. Contoh tari sebagian besar tarian menggunakan musik
eksternal kalau di Yogyakarta misalnya tari Golek, tari Bedoyo, Srimpi, Klono Topeng dan
sebagainya.

Adapun fungsi musik dalam dalam tari


1)Sebagai iringan tari
2)Sebagai pemberi suasana pada garapan tari
3)Sebagai ilustrasi

6. Desain Kelompok
Komposisi kelompok adalah komposisis yang dilakukan oleh sejumlah penari atau lebih dari
satu orang penari.. Komposisi kelompok dibedakan menjadi 2 yaitu kelompok kecil dan
kelompok besar.
a.Kelompok kecil. Kelompok kecil terdiri dari 2 –4 penari
b.Kelompok besar 5 –10 orang bahkan bisa lebih.
c.Kolosal 50 lebih
d.Tari masal melibatkan orang lain di luar penari

Elemen-elemen komposisi kelompok yaitu Serempak, berimbang, berturutan, bergantian,


selang-seling, terpecah.
1)Serempak (Unison)
Gerak yang dilakukan oleh sejumlah penari secara bersama sama. Pengaturan penari dengan
pola serempak ini dianggap yang paling sederhana karena dapat diatur dalam pola lantai garis
lurus maupungaris lengkung.
2) Berimbang (balance)
Pengertian kelompok berimbang adalah pembagian jumlah jumlah kelompok kiri kanan sama
atau disebut juga simetris. Selain pembagian jumlah penari yang sama antar kanan dan kiri
sama bisa juga dilakukan dengan melakukan gerak antara kanan kiri dilakukan oleh sisi tubuh
yang berbeda.
3) Berturutan/bergantian (canon)
Desain berturutan adalah gerak yang dilakukan secara berturutan atau bergantian. Misalnya
gerak yang memiliki frase gerak enam belas hitungan dapat dipecah menjadi frase empat
hitungan.
4) Selang-seling (alternate)
Penggunaan desain kelompok selang-seling akan nampak menarik apabila pengaturan penari
dengan pengolahan level.
5) Terpecah (broken)
Seorang piñata tari hendaknya berhati-hati karena gerak dilakukan oleh penari dengan bentuk
heterogen tetapi nampak menjadi satu kesatuan dan saling berhubungan satu dengan yang
lainnya

7. Dinamika
Pengertian dinamika adalah kekuatan dalam yang menyebabkan gerak menjadi hidup dan
menarik dikatakan pula dinamika adalah kekuatan, kualitas,kekuatan menarik , kekuatan
/mendorong, dinamika dapat dikatakan /diibaratkan sebagai jiwa emosionil dari
gerak.Pencapaian dinamika ini berkaitandengan penggunaan tenaga,ruang , dan waktu.

8. Tata Panggung
Penggunaan properti yang bervariasi juga bisa membantu memunculkan dinamika karena
dengan berbagai macam properti membantu seorang koreografer mewujudkan berbagai
macam gerak.
F. UNSUR DAN PRINSIP SENI RUPA

A. Unsur-unsur Seni Rupa


Seni rupa dibangun oleh sejumlah unsure yang membentuk kesatuan yang padu
sehingga karyanya dapat dinikmati secara utuh.
Unsur-unsur dasar karya seni rupa adalah unsur-unsur yang digunakan untuk mewujudkan
sebuah karya seni rupa. Unsur-unsur ini diantaranya antara lain adalah titik, garis, bidang,
bentuk, ruang, warna, tekstur, dan gelap terang.

1. Garis
Menurut jenisnya, garis dapat dibedakan menjadi garis lurus, lengkung, panjang,
pendek, horizontal, vertikal, diagonal, berombak, putus-putus, patah-patah, spiral dan Iain-
Iain. Kesan yang ditimbulkan dari macam-macam garis dapat berbeda-beda, misalnya garis
lurus berkesan tegak dan keras, garis lengkung berkesan lembut dan lentur, garis patah-patah
berkesan kaku, dan garis spiral berkesan lentur.
Garis dapat juga memberikan kesan watak tertentu sehingga dapat digunakan sebagai
perlambangan, seperti:
- Garis tegak melambangkan keagungan, kestabilan;
- Garis miring mengingatkan pada kegoncangan, tidak stabil, gerak;
- Garis tegas, kuat, terpatah-patah mengesankan kekuatan;
- Garis halus, melengkung-lengkung berirama mengesankan kelembutan, kewanitaan.

Sedangkan menurut wujudnya garis dapat dibedakan menjadi:


- Garis nyata, merupakan garis yang dihasilkan dari coretan atau goresan lengkung.
- Garis semu, merupakan garis yang muncul karena adanya kesan balans pada bidang, warna
atau ruang

Warna
Kesan yang timbul oleh pantulan cahaya pada mata disebut warna. Warna dapat
dikelompokkan menjadi tiga, yaitu:

Warna pokok atau primer, yaitu warna yang tidak berasal dari warna apapun, meliputi warna
merah, kuning, dan biru.

Warna sekunder merupakan campuran dari warna primer.


Contoh:
· merah + kuning : jingga
· biru + kuning : hijau
· merah + biru : ungu

Warna tertier merupakan hasil campuran antara warna primer dan warna sekunder.
Contoh:
· kuning + hijau : kuning kehijau-hijauan
· biru + ungu : ungu kebiruan
· jingga + merah : jingga kemerahan
Selain jenis-jenis warna di atas terdapat pula warna netral, yaitu warna putih dan hitam.

Tekstur
Tekstur adalah sifat dan keadaan suatu permukaan bidang atau permukaan benda pada
sebuah karya seni rupa. Setiap benda mempunyai sifat permukaan yang berbeda. Tekstur
dibedakan menjadi tekstur nyata dan tekstur semu. Tekstur nyata adalah nilai raba yang sama
antara penglihatan dan rabaan. Sedangkan tekstur semu adalah kesan yang berbeda antara
penglihatan dan perabaan.

Ruang
Ruang dapat digolongkan menjadi dua, yaitu: Ruang dalam bentuk nyata, misalnya
ruangan pada kamar, ruangan pada patung. Ruang dalam bentuk khayalan (ilusi), misalnya
ruangan yang terkesan dari sebuah lukisan.

Bidang
Bidang merupakan pengembangan garis yang membatasi suatu bentuk sehingga
membentuk bidang yang melingkupi dari beberapa sisi. Bidang mempunyai sisi panjang dan
lebar, serta memiliki ukuran.

B. Prinsip Seni Rupa


Terdapat beberapa prinsip dalam menyusun komposisi suatu bentuk karya seni rupa, yaitu:

· Kesatuan (unity)
Kesatuan adalah pertautan bagian-bagian dalam sebuah karya seni rupa. Kesatuan
merupakan prinsip yang utama di mana unsur-unsur seni rupa saling menunjang satu sama
lain dalam membentuk komposisi yang bagus dan serasi. Untuk menyusun satu kesatuan
setiap unsur tidak harus sama dan seragam, tetapi unsur-unsur dapat berbeda atau bervariasi
sehingga menjadi susunan yang memiliki kesatuan.

Keseimbangan (balance)
Keseimbangan adalah kesan yang didapat dari suatu susunan yang diatur sedemikian
rupa sehingga terdapat daya tarik yang sama pada tiap-tiap sisi susunan.

Irama (rhytm)
Irama adalah pengulangan satu atau beberapa unsur secara teratur dan terus-menerus.
Susunan atau perulangan dari unsur-unsur rupa yang diatur, berupa susunan garis, susunan
bentuk atau susunan variasi warna. Perulangan unsur yang bentuk dan peletakannya sama
akan terasa statis, sedangkan susunan yang diletakkan bervariasi pada ukuran, warna, tekstur,
dan jarak akan mendapatkan susunan dengan irama yang harmonis.

· Penekanan (kontras)
Penekanan adalah kesan yang diperoleh karena adanya dua unsur yang
berlawanan.Perbedaan yang mencolok pada warna, bentuk, dan ukuran akan memberikan
kesan yang tidak monoton.
·
Proporsi
Proporsi atau kesebandingan yaitu membandingkan bagian-bagian satu dengan
bagian lainnya secara keseluruhan. Misalnya membandingkan ukuran tubuh dengan kepala,
ukuran objek dengan ukuran latar, dan kesesuaian ukuran objek satu dengan objek lainnya
yang dekat maupun yang jauh letaknya.

Keselarasan (harmony)
Keselarasan adalah hubungan kedekatan unsur-unsur yang berbeda baik bentuk
maupun warna untuk menciptakan keselarasan.

Anda mungkin juga menyukai