1. Judul: Akuntan publik sebagai profesi yang a. Perilaku Disfungsional Audit Sifat kepribadian openness to
Sifat Kepribadian dan memberikan jasa kepada masyarakat (Dysfunctional Audit Behaviour). experience dan conscientiousness,
Locus of Control Sebagai dituntut untuk senantiasa Merupakan reaksi auditor serta ekternal dan internal locus of
Pemoderasi Hubungan meningkatkan kualitas jasa yang terhadap lingkungan (Donelly et control memiliki kemampuan untuk
Stres Kerja dan Perilaku diberikan. Adanya tuntutan kualitas al., 2003) memperlemah hubungan stres kerja
Disfungsional Audit yang yang tinggi menyebabkan dan perilaku disfungsional audit
terjadinya stres pada auditor, baik b. Stres Kerja (Job Stress) yang terjadi dalam penugasan audit.
Penulis: yang bersifat positif maupun negatif. Stres kerja diartikan sebagai Meskipun demikian, sifat kepribadian
Ni Wayan Rustiarini Stres yang positif akan memotivasi berbagai faktor di tempat kerja extraversion, agreeableness, dan
auditor untuk meningkatkan kinerja yang dianggap menimbulkan neuroticism tidak memiliki peran
Tahun: bahkan memberikan kepuasan kerja, ancaman bagi individu (Bridger pada hubungan stres kerja dan
2013 sedangkan stres yang negatif justru et al., 2007) perilaku disfungsional audit. Kondisi
menyebabkan auditor melakukan ini telah sesuai dengan hasil yang
perilaku disfungsional yang dapat c. Sifat Kepribadian (Traits diharapkan sekaligus memberikan
mengurangi kualitas audit. Perilaku Personality) bukti empiris untuk mengkonfirmasi
ini terjadi ketika auditor merasa tidak Sebagai “sesuatu” yang terdapat temuan
mampu beradaptasi dengan situasi dalam diri individu yang penelitian-penelitian sebelumnya
dan lingkungan tempat kerja. Juga membimbing dan memberi arah yang masih menunjukkan hasil yang
karena adanya perbedaan sifat kepada seluruh tingkah laku beragam.
kepribadian yang menyebabkan individu yang bersangkutan .
auditor memiliki persepsi yang (Gordon Allport)
berbeda atas stres kerja yang dialami.
d. Locus of Control
Locus of control adalah suatu
keyakinan individu atas berbagai
faktor yang terjadi dalam
kehidupan (Rotter, 1966)
JUDUL, PENULIS, TAHUN FENOMENA VARIABEL YANG DITELITI HASIL PENELITIAN
d. Kecurangan
Suatu ketidakberesan dan
tindakan ilegal yang bercirikan
penipuan yang disengaja (The
Institute of Internal Auditor di
Amerika)
JUDUL, PENULIS, TAHUN FENOMENA VARIABEL YANG DITELITI HASIL PENELITIAN
4. Judul : Panel pada efektivitas audit yang a. Perilaku Disfungsional Audit Hasil menunjukkan bahwa auditor
Auditor Acceptance of dibentuk oleh Pengawasan Umum (Dysfunctional Audit Behaviour). yang lebih menerima perilaku
dysfunctional Dewan AICPA (2000) untuk Merupakan reaksi auditor disfungsional cenderung memiliki
behaviour. An memeriksa kualitas laporan audit, terhadap lingkungan (Donelly et locus of control eksternal dan
explanatory model menunjukkan bahwa perilaku al., 2003) menunjukkankeinginan berpindah
using individual disfungsional audit yang merupakan Contohnya : yang lebih tinggi. Juga faktor
factors. (Penerimaan keprihatinan berkelanjutan untuk Penghentian prematur atas individu berperan dalam
Auditor terhadap profesi audit . Perilaku disfungsional prosedur audit, penyelesaian mengidentifikasi mereka yang lebih
perilaku disfungsional. audit dapat mempengaruhi pekerjaan tanpa melaporkan menerima perilaku disfungsional.
Model penjelasan kemampuan perusahaan akuntan waktu sesungguhnya yang
menggunakan faktor publik untuk menghasilkan digunakan dan penggantian
individu) pendapatan, professional quality prosedur audit yang telah
kerja lengkap secara tepat waktu dan
akurat untuk mengevaluasi kinerja b. Locus of Control
karyawan. Perilaku disfungsional Locus of control adalah suatu
Penulis : audit ini memiliki dampak langsung keyakinan individu atas berbagai
Halil Pino, Malcolm dan dampak tidak langsung terhadap faktor yang terjadi dalam
Smith dan Zubaidah kualitas audit . Perilaku yang secara kehidupan (Rotter, 1966)
Ismail langsung mempengaruhi kualitas
audittermasuk prematur sign- off dari c. Komitmen Organisasi
Tahun: langkah-langkah audit yang tanpa (Organization Commitment)
2012 penyelesaian, pengumpulan cukup Menurut Fred Luthan (2005):
bahan bukti, pengolahan Komitmen Organisasi adalah
dan penghilangan langkah-langkah keinginan kuat untuk tetap
audit. sebagai anggota organisasi
tertentu, keinginan untuk berusaha
keras sesuai keinginan organisasi
dankeyakinan tertentu, dan
penerimaan nilai dan tujuan
organisasi. Dengan kata lain, ini
merupakan sikap yang
merefleksikan loyalitas karyawan
pada organisasi dan proses
berkelanjutan di mana anggota
organisasi mengekspresikan
perhatiannya terhadap organisasi
dan keberhasilan serta kemajuan
yang berkelanjutan.