Anda di halaman 1dari 10

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan atas kehadirat Allah swt karena


berkat limpahan rahmat, hidayah dan hinayah-Nya lah sehingga
makalah ini dapat diselesaikan tepat waktu.

Penulis menyadari bahwa makalah ini terwujud berkat


adanya bantuan dari berbagai pihak, olehnya itu tidak lupa kami
sampaikan terima kasih atas dukungan dan motivasinya kepada
pihak yang telah membantu.

Penulis juga menyadari bahwa makalah ini masih banyak


kekurangan, olehnya itu penulis mengharapkan kritk dan saran
yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini.

Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi mahasiswa pada


khusunya dan khalayak pembaca pada umumnya.

Makassar, Oktober 2010

Kelompok 2

i
Daftar Isi

Berita Acara .........................................................................................

Kata Pengantar ...................................................................................... i

Daftar Isi ............................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ................................................................... 1


B. Rumusan Masalah ............................................................. 1
C. Tujuan ............................................................................... 2
D. Manfaat .............................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN

A. PENAMAAN ………………............................................ 3
B. PENGISTILAHAN ……………………………………... 15

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ........................................................................ 17
B. Saran .................................................................................. 17

Daftar Pustaka ....................................................................................... 18

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Hubungan antara bahasa dengan konteks sosial
tersebut dipelajari dalam bidang Sosiolinguistik,
sebagaimana yang dikemukakan oleh Trudgill bahwa
“Sosiolinguistik adalah bahagia linguistik yang
berhubung kait dengan bahasa.
Perkembangan bahasa yang selari dengan
perkembangan kehidupan manusiadi abad modern
menunjukkan fenomenea yang berubah-ubah antara lain
dengan penggunaan baasa sebagai alat pergaulan
tertentu yang dikenal dengan variasi bahasa seperti
jargon dan Argot.

B. RUMUSAN MASALAH
 Bagaimana keterkaitan Bahasa dengan kelas
sosial?
 Bagaimana keterkaitan Bahasa dengan
Komunikasi?
 Apa pengaruh Bahasa dengan kelas sosial?

C. TUJUAN
 Untuk mengetahui keterkaitan bahasa dengan
kelas sosial
 Menambah wawasan dan pengetahuan mengenai
keterkaitan bahasa dengan komunikasi
 Untuk mengetahui lebih jauh pengaruh bahasa
denan kelas sosial.

iii
D. MANFAAT PENULISAN
Makalah ini dapat digunakan sebagai referensi atau
bahan penunjang perkulaiahan. Makalah ini dapat
membantu kesulitan mahasiswa dalam menemukan
referensi yang tepat mengenai kajian bahasa dan
kelompok sosial.

iv
BAB II
PEMBAHASAN

A. KETERKAITAN BAHASA DENGAN KELAS


SOSIAL
Kelas soial yang (social class) mengacu kepada
golongan masyarakat yang mempunyai kesamaan
tertentu dalam bidang kemasyarakatan seperti ekonomi,
pekerjaan, pendidikan, kedudukan, kasta, dan
sebagainya.
Bahasa sebagai tingkah laku verbal merupakan
salah satu aspek dari keseluruhan tingkah laku manusia
yang sedang melaksanakan komunikasi. Ketika
melaksanakan komunikasi, manusia boleh saja
mempaergunakan bahasa baku, bahasa klasik, bahasa
kreol. Variasi bahasa ini mengisi interaksi penutur
bahasa ketika berkomunikasi.
Kita melihat di Indonesia sekelompok pejabat
yng mempunyai kedudukan tinggi. Tatapi ragam
bahasanya justru nonbaku. Ragam bahasa mereka dapat
dikenali dari segi lafal mereka. Jadi, perbedaan atau
penggolongan kelompok masyarakat manusia tercermin
dalam ragam bahasa dalam golongan masyarakat itu.
Tahun 1966, wlliam Labov menerbitkan hasil
peneelitiannya yang berjudul “the Social Stratification
of English in New York City” (Lapisan sosial Bahasa
Inggris di kota New York). Ia mengadakan wawancara
yang direkam, yang hanya terdiri dari 340 orang.
Dengan ini Labov, memasukkan metode sosiologi
kedalam penelitiannya. Sosiologi menggunakan metode
pengukuran kauntitatif dengan jumlah besar dan dengan
metode sampling.

v
B. KETERKAITAN BAHASA DENGAN KOMUNIKASI
Bahasa dengan komunikasi sangat berhubungan.
Dalam setiap komuniaksi, bahasa ada dua pihak yang
terlibat, yaitu pengirim pesan (sender) dan penerima
pesan (receiver). Ujaran (berupa kalimat atau kalimat-
kalimat yang berupa gagasan, pikiran, saran, dan
sebagainya, itu disebut pesan). Dalam ini pesan tidak
lain pembawa gagasan yang disampaikan pengirim
(penutur) kepada penerima (peendengar). Setiap proses
komunikasi, bahasa dimulai dengan si pengirim
merumuskan terlebih dahulu yang ingin diujarkan
dalam siuatu kerangka gagasan. Proses ini dikenal
sebagai istilah semantic encoding.
Ada dua macam komunikasi bahasa, yaitu
komunikasi searah dan komunikasi dua arah. D alam
komunikasi searah si pengirin tetap sebagai pengirim
dan si penerima tetap sebagai penerima. Misalnya dalam
komunikasi yang bersifat memberitahukan, khotbah di
masjid atau di gereja dan ceramah yang tidak diikuti
tanya jawab. Dalam komunikasi dua arah, secara
berganti-ganti si pengirim bisa jadi si penerima, dan
penerima menjadi pengirim. Komunikasi dua arah ini
terjadi dalam rapat, perundingan, diskusi, dan
sebagainya.
Sebagai alat komunikasi, bahasa itu terdiri dari
dua aspek yaitu, aspek Linguiatik dan aspek
nonlinguistik. Kedua aspek itu bekerja sama dalam
membangun komunikasi bahasa. Apek linguistik
mencakup tataran fonologis, morfologi, dan sintaksis.
Ketiga tataran ini, mendukung terbentuknya yang akan
disampaikan. Yaitu semantik (yang didalamnya terdapat
makna, gagasan, ide, atau konsep). Aspek para

vi
linguistik mencakup kualitas ujaran, yaitu pola ujaran
seseorang seperti falsetto (suara tinggi), staccato (suara
terputus-putus), dan sebagainya. Aspek linguistik dan
paralinguistik berfungsi sebagai alat komunikasi,
bersama-sama dengan konteks, situasi, membentuk atau
membangun situasi tertentu dalam proses komunikas.

C. PENGARUH BAHASA DALAM RAGAM KELAS


SOSIAL
Perkembangan bahasa yang searah dengan
perkembangan kehidupan manusia di abad moderen
menunjukkan fenomena yang berubah-ubah antra lain,
dengan penggunaan bahasa sebagai alat pergaulan
tertentu yang dikenal dengan variasi bahasa seperti
jargon dan argot.
Dalam “the saurus: oxford the saurus of english”
ole Maurice Waite (2004) dinyatakan bahwa Jargon
adalah bahasa khas, teknis, idiom tertentu, dan
sebagainya. Menurut “the oxford companion to hte
english language” ole Tom Mc Arthur (1996) istilah
jargon ini muncul pada abad ke-14 yang merupakan
istilah bahasa Inggris abad pertengahan (middle english)
yaitu “iargo(u)n”, “gargoun”, “girgoun” yang berarti
kicauan, nyanyian burung-burung, pembicaraan yang
tidak bermakna, membual atau mericau. Jargon ini juga
terdapat dalam istilah bahasa Prancis yaitu “Jargoun”,
“gargon”, dan “gergon”. Kemungkina makna asalnya
yaitu bunyi “echo” dan merupakan istilah umum yang
sering kali mengacu pada bahasa asing pedalaman yang
bermaam-macam. Hal itu dapat ditemukan dalam
ucapan yang dirasakan sebagai merepet atau ucapan-
ucapan kosong (mumbo jumbo), slang, bahasa pitgin,

vii
atau bahasa khas dalam perdagangan, profesi atau
kelompok lainnya. Namun demikian, istiolah ini juga
sering dihubungkan dengan ilmu tertentu seperti hukum
dan perundang-undangan, kedoteran, dan ilmu
pengetahuan yang merupakan jargon teknis maupun
jargon saintifik.
Bagi kelompok yang tidak profesional maupun
tidak berprofesi penggunaan bahasanya dinilai penuh
dengan istilah maupun kalimat yang tidak seperti bahasa
umumnya sehingga sulit dipahami oleh oang
kebanyakan. Namun bagi anggota kelompok profesional
tersebut, penggunaan istilah itu sangant akrab dan
mencapi matlamat yang sesungguhnya. Karena faktor
kemudahan dan keakrabannya inilah, jargon dapat
mengungkapkan teknis dan gaya yang menjadi ciri khas
dalam kelompok tersebut.

viii
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Bahasa sebagai tingkah laku verbal merupakan
salah satu aspek dari keseluruhan tingkah laku manusia
yang sedang melaksanakan komunikasi. Ketika
melaksanakan komunikasi, manusia boleh saja
mempaergunakan bahasa baku, bahasa klasik, bahasa
kreol. Variasi bahasa ini mengisi interaksi penutur bahasa
ketika berkomunikasi.
Kelas soial yang (social class) mengacu kepada
golongan masyarakat yang mempunyai kesamaan
tertentu dalam bidang kemasyarakatan seperti ekonomi,
pekerjaan, pendidikan, kedudukan, kasta, dan
sebagainya.

B.SARAN

Dengan adanya makalah ini, kami harap mahasiswa


dapat memahami bagaimana bahasa itu, dan bagaiman
hubungannya dengan kelas sosial.

Sebaiknya pengembangan bahasa dan kelas sosial tidak


hanya terhenti pada teori saja tetapi mesti ada praktek
pengemnagannya.

ix
DAFTAR PUSTAKA

 Alwasiah, A chaedar. 1985. Sosiologi bahasa.


Bandung: Angkasa
 Badudu, J.S .1989. Inilah bahasa Indonesia yang
Benar. Jakarta: PT. Gramedia
 Pateda, Mansyur. 1987. Sosiolinguistik.
Bandung: Angkasa
 Chaer, Abdul. 1980. Sosiolinguistik : Perkenalan
Awal, Jakarta: Rineka Cipta
 Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi ketiga
Balai Pustaka
 www.wikipedia.com
 Pedoman Umum Bahasa Indonesia yang
disempurnakan

Anda mungkin juga menyukai