Kelompok 2
i
Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
A. PENAMAAN ………………............................................ 3
B. PENGISTILAHAN ……………………………………... 15
A. Kesimpulan ........................................................................ 17
B. Saran .................................................................................. 17
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Hubungan antara bahasa dengan konteks sosial
tersebut dipelajari dalam bidang Sosiolinguistik,
sebagaimana yang dikemukakan oleh Trudgill bahwa
“Sosiolinguistik adalah bahagia linguistik yang
berhubung kait dengan bahasa.
Perkembangan bahasa yang selari dengan
perkembangan kehidupan manusiadi abad modern
menunjukkan fenomenea yang berubah-ubah antara lain
dengan penggunaan baasa sebagai alat pergaulan
tertentu yang dikenal dengan variasi bahasa seperti
jargon dan Argot.
B. RUMUSAN MASALAH
Bagaimana keterkaitan Bahasa dengan kelas
sosial?
Bagaimana keterkaitan Bahasa dengan
Komunikasi?
Apa pengaruh Bahasa dengan kelas sosial?
C. TUJUAN
Untuk mengetahui keterkaitan bahasa dengan
kelas sosial
Menambah wawasan dan pengetahuan mengenai
keterkaitan bahasa dengan komunikasi
Untuk mengetahui lebih jauh pengaruh bahasa
denan kelas sosial.
iii
D. MANFAAT PENULISAN
Makalah ini dapat digunakan sebagai referensi atau
bahan penunjang perkulaiahan. Makalah ini dapat
membantu kesulitan mahasiswa dalam menemukan
referensi yang tepat mengenai kajian bahasa dan
kelompok sosial.
iv
BAB II
PEMBAHASAN
v
B. KETERKAITAN BAHASA DENGAN KOMUNIKASI
Bahasa dengan komunikasi sangat berhubungan.
Dalam setiap komuniaksi, bahasa ada dua pihak yang
terlibat, yaitu pengirim pesan (sender) dan penerima
pesan (receiver). Ujaran (berupa kalimat atau kalimat-
kalimat yang berupa gagasan, pikiran, saran, dan
sebagainya, itu disebut pesan). Dalam ini pesan tidak
lain pembawa gagasan yang disampaikan pengirim
(penutur) kepada penerima (peendengar). Setiap proses
komunikasi, bahasa dimulai dengan si pengirim
merumuskan terlebih dahulu yang ingin diujarkan
dalam siuatu kerangka gagasan. Proses ini dikenal
sebagai istilah semantic encoding.
Ada dua macam komunikasi bahasa, yaitu
komunikasi searah dan komunikasi dua arah. D alam
komunikasi searah si pengirin tetap sebagai pengirim
dan si penerima tetap sebagai penerima. Misalnya dalam
komunikasi yang bersifat memberitahukan, khotbah di
masjid atau di gereja dan ceramah yang tidak diikuti
tanya jawab. Dalam komunikasi dua arah, secara
berganti-ganti si pengirim bisa jadi si penerima, dan
penerima menjadi pengirim. Komunikasi dua arah ini
terjadi dalam rapat, perundingan, diskusi, dan
sebagainya.
Sebagai alat komunikasi, bahasa itu terdiri dari
dua aspek yaitu, aspek Linguiatik dan aspek
nonlinguistik. Kedua aspek itu bekerja sama dalam
membangun komunikasi bahasa. Apek linguistik
mencakup tataran fonologis, morfologi, dan sintaksis.
Ketiga tataran ini, mendukung terbentuknya yang akan
disampaikan. Yaitu semantik (yang didalamnya terdapat
makna, gagasan, ide, atau konsep). Aspek para
vi
linguistik mencakup kualitas ujaran, yaitu pola ujaran
seseorang seperti falsetto (suara tinggi), staccato (suara
terputus-putus), dan sebagainya. Aspek linguistik dan
paralinguistik berfungsi sebagai alat komunikasi,
bersama-sama dengan konteks, situasi, membentuk atau
membangun situasi tertentu dalam proses komunikas.
vii
atau bahasa khas dalam perdagangan, profesi atau
kelompok lainnya. Namun demikian, istiolah ini juga
sering dihubungkan dengan ilmu tertentu seperti hukum
dan perundang-undangan, kedoteran, dan ilmu
pengetahuan yang merupakan jargon teknis maupun
jargon saintifik.
Bagi kelompok yang tidak profesional maupun
tidak berprofesi penggunaan bahasanya dinilai penuh
dengan istilah maupun kalimat yang tidak seperti bahasa
umumnya sehingga sulit dipahami oleh oang
kebanyakan. Namun bagi anggota kelompok profesional
tersebut, penggunaan istilah itu sangant akrab dan
mencapi matlamat yang sesungguhnya. Karena faktor
kemudahan dan keakrabannya inilah, jargon dapat
mengungkapkan teknis dan gaya yang menjadi ciri khas
dalam kelompok tersebut.
viii
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Bahasa sebagai tingkah laku verbal merupakan
salah satu aspek dari keseluruhan tingkah laku manusia
yang sedang melaksanakan komunikasi. Ketika
melaksanakan komunikasi, manusia boleh saja
mempaergunakan bahasa baku, bahasa klasik, bahasa
kreol. Variasi bahasa ini mengisi interaksi penutur bahasa
ketika berkomunikasi.
Kelas soial yang (social class) mengacu kepada
golongan masyarakat yang mempunyai kesamaan
tertentu dalam bidang kemasyarakatan seperti ekonomi,
pekerjaan, pendidikan, kedudukan, kasta, dan
sebagainya.
B.SARAN
ix
DAFTAR PUSTAKA