Laporan Perancangan Elemen Mesin
Laporan Perancangan Elemen Mesin
PERANCANGAN PULI
Disusun Oleh:
TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MALIKUSSALEH
2018
Lembaran Pengesahan Pembimbing
PERANCANGAN PULI
Disusun oleh:
TRI WALUYO (160120067)
Pembimbing
Faisal,S.T.,M.T
Nip:197702022006041015
Kata pengantar
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan Laporan perancangan Elemen Mesin tentang puli ini.
Adapun Laporan perancangan Elemen Mesin tentang puli ini telah kami
usahakan semaksimal mungkin dan tentunya dengan bantuan berbagai pihak,
sehingga dapat memperlancar pembuatan Laporan ini. Untuk itu kami tidak lupa
menyampaikan banyak terima kasih kepada pihak yang telah membantu kami
dalam pembuatan Laporan ini. Namun tidak lepas dari semua itu, kami menyadari
sepenuhnya bahwa ada kekurangan baik dari segi penyusunan bahasanya maupun
segi lainnya. Oleh karena itu dengan lapang dada dan tangan terbuka kami
membuka selebar-lebarnya bagi pembaca yang ingin memberi saran dan kritik
kepada kami sehingga kami dapat memperbaiki Laporan ini.
Akhirnya penyusun mengharapkan semoga dari Laporan ini kita dapat
mengambil hikmah dan manfaatnya sehingga dapat memberikan inpirasi terhadap
pembaca.
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Bentuk susunan puli .............................................................................4
Gambar 2.2 Puli besi cor padat ................................................................................5
Gambar 2.3 Puli terbagi dua.....................................................................................6
Gambar 2.4 Puli kayu(wooden pulley) .....................................................................7
Gambar 2.5 Puli kertas(paper pulley) ......................................................................8
Gambar 2.6 Puli cepat dan puli bebas ......................................................................8
iii
DAFTAR TABEL
iv
DAFTAR NOTASI
IS = Indian Standard
ν = Kecepatan puli
R = Jari-jari puli
d = Diameter poros
w = Lebar pasak
L = Panjang pasak
D = Diameter puli
z = Modulus penampang
B = Lebar puli
μ = Koefesien gesek
τ = Tegangan geser
𝜎𝑏 = Tegangan bending
1
2
dari puli cor, tetapi dalam banyak kasus mereka memiliki gesekan yang lebih
rendah dan dapat menghasilkan keausan yang berlebihan.
3
4
5 Puli kertas
Puli kertas terbuat dari serat kertas yang dipadatkan dan dibentuk dengan
logam di tengahnya. Puli kertas umumnya digunakan untuk transmisi daya dari
motor listrik, dimana jarak titik pusat dan titik pusat poros yang kecil.
Puli bebas dilengkapi dengan bushing besi cor atau logam kuningan dengan
di salah satu ujungnya terdapat kerah untuk mencegah gerakan aksial. Rim puli
cepat dibuat lebih besar daripada puli bebas sehingga sabuk dapat berjalan dengan
longgar di puli bebas. Puli bebas biasanya dibuat dengan hub yang lebih panjang
untuk mengurangi gesekan dan keausan dan juga memerlukan pelumasan yang
tepat.
Berikut adalah lebar bidang untuk puli besi cor dan baja ringan :
16, 20, 25, 32, 40, 50, 63, 71, 80, 90, 100, 112, 125, 140, 160, 180, 200,
224, 250, 315, 355, 400, 450, 560, 630.
𝐷 𝐷
Ketebalan rim puli(t) bervariasi mulai dari + 2 𝑚𝑚 sampai +
300 200
𝐷
3 𝑚𝑚 untuk sabuk tunggal dan + 6 𝑚𝑚 untuk sabuk double. Untuk diamenet
200
3 16 .𝑇
𝑑 = √ 𝜋.𝜏
Panjang hub(L),
𝜋
𝐿= 𝑥𝑑
2
Panjang minimum hub adalah 2⁄3 𝐵, tetapi tidak boleh lebih besar dari B.
5. Dimensi pasak
Pasak yang digunakan untuk mengunci puli dengan poros yaitu jenis pasak
rata. Dalam merancang pasak hal yang harus diketahui yaitu diameter poros dan
tegangan geser bahan pasak. Daan ukuran lebar dan ketebalan pasak diambil dari
table standar pasak.
Jika bahan poros diasumsikan sama dengan bahan pasak maka untuk
menghitung panjang pasak dapat menggunakan hubungan,
d = diameter poros
w = lebar/lembar pasak
L = panjang pasak,
𝑑
𝑇 = 𝐿. 𝑤. 𝜏
2
𝑇
𝐿=
𝑤. 𝜏. . 𝑑⁄2
BAB III
PERENCANAAN DAN PERHITUNGAN
𝑝. 60 (67 × 103 ). 60
𝑇= = = 2133.76 𝑁. 𝑚
2𝜋. 𝑁 2(3.14)(300)
2𝑇 2(2133,76 × 103 )
𝑀= = = 1066 𝑁. 𝑚
𝑛 4
14
15
Modulus penampang :
𝜋(𝑏1 )3
𝑧=
8
Sebelumnya kita telah mengetahui tegangan bending (𝜎𝑏 )=15 Mpa, maka
dapat ditentukan :
2718 × 103
(𝑏1 )3 =
15
3
𝑏1 = √181 × 103 = 56 𝑚𝑚 Dan, 𝑎1 = 2(𝑏1 ) = 112 𝑚𝑚
Catatan:
Karena kecepatan puli kurang dari 10 𝑚⁄𝑠, oleh karena itu tegangan
sentrifugal tidak perlu dipertimbangkan. Karena tegangan yang diijinka per-
meter lebar sabuk adalah 2.5 N. maka lebar penampang sabuk :
𝑇1 8535 𝑁
𝑏= = = 341 𝑚𝑚
2.5 2.5 𝑁⁄𝑚
6. Perhitungan pasak
d = diameter poros
L = panjang pasak
𝑇 2133.76 𝑁. 𝑚
𝐿= = = 65,65 𝑚𝑚
𝑤. 𝜏. . 𝑑⁄2 (20)(50)(65⁄2)
17
𝑝. 60 (79 × 103 ). 60
𝑇= = = 2515.92 𝑁. 𝑚
2𝜋. 𝑁 2(3.14)(300)
2𝑇 2(2515.92 × 103 )
𝑀= = = 1258 𝑁. 𝑚
𝑛 4
Modulus penampang :
𝜋(𝑏1 )3
𝑧=
8
Sebelumnya kita telah mengetahui tegangan bending (𝜎𝑏 )=15 Mpa, maka
dapat ditentukan :
18
3505 × 103
(𝑏1 )3 =
15
3
𝑏1 = √233 × 103 = 61,53 𝑚𝑚 Dan, 𝑎1 = 2(𝑏1 ) = 123,06 𝑚𝑚
𝑝 = (𝑇1 − 𝑇2 )𝑣
67𝑥103 = (𝑇1 − 𝑇2 )7,85
19
Catatan:
Karena kecepatan puli kurang dari 10 𝑚⁄𝑠, oleh karena itu tegangan
sentrifugal tidak perlu dipertimbangkan. Karena tegangan yang diijinka per-
meter lebar belt adalah 2.5 N. maka lebar penampang sabuk ;
𝑇
1 10063 𝑁
𝑏 = 2.5 = = 402,52 𝑚𝑚
2.5 𝑁⁄𝑚
d= diameter poros
w= lebar pasak
L= panjang pasak
𝑇 2515.92 𝑁. 𝑚
𝐿= = = 77,41 𝑚𝑚
𝑤. 𝜏. . 𝑑⁄2 (20)(50)(65⁄2)
BAB IV
PERAWATAN DAN PELUMAS PADA PULI
20
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
1. Puli adalah elemen mesin yang harus diperhatikan dalam proses
perancangannya karena puli merupakan elemen mesin yang paling
penting perannya dalam proses memindahkan daya
2. Dalam merancang puli kita perlu memperhatikan prosedur-prosedur
perancangan yang telah di bahas diatas
3. Untuk merancang puli yang kuat dan sesuai dengan kebutuhan, bahan
dan proses manufaktur puli harus dipilih dengan tepat.
4. Puli yang dirancang dengan tidak memperhatikan bahan material dan
dimensi ukuran pada puli tidak akan bekerja dengan baik dan tidak tahan
lama.
5.2 Saran
1. Lakukan perhitungan pada puli menggunakan alat hitung(kalkulator) agar
didapatkan ukuran yang presisi dan detail
2. Lakukan perhitungan tahap demi tahap mengikuti prosedur yang telah
ditentukan diatas agar tidak terjadi kesalahan dalam merancang.
3. Pertimbangkan toleransi hasil perancangan dengan kesesuaian daya yang
diteruskan dan kondisi di lapangan.
21
Daftar pustaka
R.S. Khurmi, J.K. Gupta. 2005. Machine Design. New Delhi : Eurasia Publishing
House (PVT.) LTD.
Ulrich, Karl and Eppinger, Steven B. Product. 2000. Desigen and Development.
Boston : Irwin McGrawHill Co
22