1, Maret 2013
ABSTRACT
Cancer is known as a one of serious disease that threat health in children. Cancer in children
should be managed appropriately. Chemotherapy is one of effective interventions in managing
children with cancer. Chemotherapy shown high effectiveness, but it has harmful side effects
and required further intervention. Mucositis is known as a one common of side effects of
chemotherapy. This study aimed to identify the difference of mucositis scor in children with
cancer undergoing chemotherapy in Dr. Hasan Sadikin Hospital Bandung. The study was
descriptive exploration. A consecutive sampling was used with 21 patients were observation.
Mucositis score was evaluated by using an Oral Assessment Guide (OAG). Data were
analyzed using mean and distributive frecuencies. The result of this study showed that there
was an 3,83 increases in the average of mucositis scor after chemotherapy. Based on the
findings, it is recommended to do appropriate assessment and intervention managing
chemotherapy induces mucositis to reduce overall morbidity and improve the quality of life in
children with cancer.
ABSTRAK
Kanker merupakan salah satu penyakit serius yang mengancam kehidupan anak dan harus
ditangani dengan baik.Kemoterapi merupakan intervensi yang efektif untuk menangani anak
dengan kanker.Kemoterapi menunjukkan efektifitas tinggi, namun juga memiliki efek samping
yang memerlukan intervensi lebih lanjut.Mukositis merupakan salah satu efek kemoterapi.
Tujuan penelitian ini adalah mengetahui selisih skor mukositis pada anak dengan kanker yang
menjalani kemoterapi di RSUP dr. Hasan Sadikin Bandung dengan jenis penelitian desktiptif
eksploratif. Jumlah sampel adalah 21 orang yang diambil dengan consecutive sampling.
Mukositis dievauasi dengan Oral Assessment Guide (OAG). Data dianalisis menggunakan
distribusi frekuensi dan rerata. Hasil penelitian menunjukkan terdapat peningkatan skor
mukositis sebesar 3,83 ssetelah dilakukan kemoterapi. Berdasarkan hasil tersebut, peneliti
merekomendasikan perawat perlun mengkaji mukositis secara berkala untuk merancang
asuhan keperawatan yang tepat sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup pada anak
kanker.
1
Jurnal Keperawatan Soedirman (The Soedirman Journal of Nursing), Volume 8, No.1, Maret 2013
hal yang sangat penting. Menurut Royal sesuai dan mengembangkan intervensi
College of Nursing (RCN) (2008) perawat keperawatan yang tepat.
harus mampu melakukan pengkajian RSUP dr. Hasan Sadikin Bandung
mukositis akibat kemoterapi pada anak.Hal menjadi rujukan penatalaksanaan
tersebut dikarenakan, penentuan tingkat kemoterapi pada kanker anak. RSUP dr.
atau skor mukositis sangat penting Hasan Sadikin Bandung menerima pasien
diketahui oleh perawat untuk menentukan kemoterapi dengan berbagai kondisi
pilihan intervensi yang terkait, misalnya pasien, sehingga efek samping yang
pemilihan atau penentuan jalur pemberian ditimbulkan akibat kemoterapi pada pasien
nutrisi (RCN, 2008). Perawat juga perlu tersebur sangat bervariasi. Data tentang
untuk melakukan evaluasi dan pengkajian efek samping kemoterapi, termasuk
ulang terhadap mukositis yang dialami mukositis pada anak akibat kemoterapi
oleh anak dan progresivitas intervensi masih belum terinci secara jelas, Standard
yang telah diberikan. Operation Procedure (SOP) mengenai
Pengkajian mengenai tingkat pengkajian mukositis dan alur
mukositis juga sangat penting diketahui penatalaksanaan mukositis akibat
untuk mengembangkan intervensi kemoterapi juga belum dimiliki.
penanganannya.Saat ini terdapat berbagai Berdasarkan hasil studi pendahuluan
jenis intervensi untuk menangani didapatkan bahwa sebagian besar perawat
mukositis.Intervensi tersebut masih terus tidak mengetahui mengenai cara
diteliti dan dikembangkan (Eilers, 2004). pengkajian mukositis akibat kemoterapi
Berdasarkan systematic review yang pada anak dan sebagian besar tidak
dilakukan oleh Keefe, et al (2007) dan melakukan pengkajian mukositis pada
Eilers (2004), intervensi penanganan anak. Padahal, pengkajian mukositis
mukositis diantaranya adalah oral care adalah langkah awal yang sangat penting
yang berkualitas, pemberian agen anti dilakukan oleh perawat untuk
septik, pembersih mulut (multiagent merencanakan intervensi dan asuhan
mouthwashes), agen anti inflamasi, growth keperawatan yang tepat. Berdasarkan
factor, cytokine-like agent serta berbagai uraian diatas, penulis tertarik untuk
agen alamiah lain yaitu chamomile, meneliti mengenai skor mukositis pada
kamilosan cair dan madu. Keefe, et al anak dengan kanker yang sedang
(2007) merekomendasikan bahwa menjalani kemoterapi di Ruang Rawat
intervensi yang dilakukan harus Anak RSUP dr. Hasan Sadikin Bandung.
disesuaikan dengan skor atau tingkat Penelitian ini bertujuan untuk
mukositis yang dialami oleh klien. Oleh mengidentifikasi “skor mukositis pada anak
karena itu, data dasar mengenai seberapa dengan kanker yang menjalani kemoterapi
besar peningkatan skor mukositis, tingkat di RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung”.
mukositis yang terjadi akibat kemoterapi
dan prevalensi mukositis akibat kemoterapi METODE PENELITIAN
merupakan hal yang sangat penting Desain yang digunakan dalam
diketahui oleh perawat dalam penelitian ini adalah deskriptif. Tujuan
merencanakan asuhan keperawatan yang penelitian deskriptif dengan jenis numerik
adalah untuk mendeskripsikan variabel
4
Jurnal Keperawatan Soedirman (The Soedirman Journal of Nursing), Volume 8, No.1, Maret 2013
Variabel Distribusi
f %
Pengalaman mukositis sebelumnya:
Ada riwayat 36 76, 2
Tidak ada riwayat 10 23,8
Jenis kemoterapi:
Mukosatoksik sedang 8 19,1
Mukosatoksik tinggi 34 80,9
Status Gizi:
Total Kategori Baik 26 61,9
Total Kategori Tidak Baik 16 38,1
Kurus 8 19
Sangat kurus 2 4,7
Overweight 4 9,5
Obesitas 2 4,7
Jenis Keganasan:
Kanker solid 18 42,8
Kanker darah 24 57,2
6
Jurnal Keperawatan Soedirman (The Soedirman Journal of Nursing), Volume 8, No.1, Maret 2013
0-14 tahun di Amerika Serikat adalah monograf dari NCI (2010).Jenis kanker
leukemia, tumor otak, tumor susunan saraf solid dalam penelitian ini yang terbanyak
pusat (central nervous system) dan adalah retinoblastoma.Pada penelitian ini
limfoma. Data yang lebih rinci didapatkan tidak terdapat responden dengan
dari monograf National Cancer Institute melanoma. Hal ini kemungkinan
(NCI) yang ditulis oleh Smith, Gurney dan disebabkan adanya perbedaan struktur
Ries (2010) menyatakan bahwa jenis genetik, geografis dan pola hidup.Negara
kanker darah yang paling sering terjadi Indonesia dengan mayoritas penduduk
pada anak usia 0-14 tahun yaitu ALL yang berkulit sawo matang memiliki
(37,1%), AML (6,6%), limfoma non- pigmen kulit yang lebih banyak
Hodgkin’s (12,5%) dan limfoma Hodgkin’s dibandingkan ras Hispanic, sehingga
(6,5%), sedangkan jenis kanker solid kemungkinan risiko terjadinya jenis kanker
adalah tumor otak dan susunan saraf kulit seperti melanoma lebih sedikit
pusat lainnya (33,0%), osteosarkoma dibandingkan anak dari ras Hispanic.
(3,8%), retinoblastoma (6,5%), Ewing’s Hasil penelitian menunjukkan
sarkoma (10,9%), tumor germinal (4,3%), bahwa skor mukositis sebelum kemoterapi
karsinoma tiroid (0,9%) dan melanoma pada responden memiliki rata-rata sebesar
(1,3%). 8,83 dengan nilai minimal 8, dan nilai
Hal tersebut sejalan dengan hasil maksimal 10 sedangkan skor mukositis
dalam penelitian ini, dimana sebagian setelah dilakukan kemoterapi rata-ratanya
besar jenis kanker yang diderita oleh adalah 12,67 dengan nilai minimal 10 dan
responden adalah kanker darah, terutama nilai maksimal 16. Hal tersebut
jenis leukemia yaitu ALL dan AML, disusul menunjukkan bahwa selisih skor mukositis
oleh limfoma Non-Hodgkin’s dan Limfoma setelah dilakukan kemoterapi adalah 3,83
Hodgkin’s.Jenis kanker solid yang paling artinya terdapat peningkatan skor
banyak ditemukan dalam penelitian ini mukositis sebesar 3,83 dibandingkan skor
sedikit berbeda dengan insidensi menurut sebelum kemoterapi (tabel 2).
Tabel 2 Distribusi responden berdasarkan skor mukositis sesudah intervensi di RSUP Dr.
Hasan Sadikin, Bandung, Oktober-November 2012 (N=42)
Baggot, R.B., Kelly, K.P., Fochtman, D., & Oncology Supportive Care
Folley, G. (2001).Nursing care of Quarterly, 1, 31-42.
children and adolescent with Eilers, J., Berger, A.M., & Petersen, M.C.
cancer.(3rd edition). (1988). Development, testing and
Pennsylvania: W.B Saunders application of oral assessment
Company guide. Oncology Nursing Forum,
Cancer Care Nova Stovia. (2008). Best 15, 325-330.
practice guidelines for the Elting, L.S., Cooksley, C., & Chamber, N.
management of oral (2003). The burden of cancer
complications from cancer therapy: Clinical and economic
therapy. California: Nova Stovia outcome of chemotherapy-
Government. Diperoleh melalui induced mucositis. Cancer Care,
www.cancercare.ns.ca tanggal 98, 1531-1539.
10 Januari 2011. Emidio, T.C.S., Maeda, Y.C., Caldo-
Chang, A.M., Molassiotis, A., Chan, Teixeira, A.S., & Rontani, R.M.P.
C.W.H., & Lee, I.Y.M. (2010). Oral manifestations of
(2007).Nursing management of leukemia and antineoplastic
oral mucositis in cancer treatment-a literature review (part
patients.Hong Kong Med J, II). Brazilian Journal of Health,
13(1), 20-26. Diperoleh melalui 1(2): 136-149.
www.proquest.com tanggal 14 Epstein, J.B., Silverman, S., Piaggiarino,
April 2011. D.A., Crocket, S., Schubert,
Depkes RI. (2011). Press release hari M.M., Senzer, N., et al. (2001).
kanker anak sedunia.Diperoleh Benzydamine HCL for
dari prophylaxis of radiation-induced
http://www.tv1.com/press_releas mucositis. Cancer Care, 92(4),
e_hari_kanker_anak_sedunia_ht 875-885.
ml tanggal 26 Februari 2011. Gatot, D. (2008). Deteksi dini kanker
Dodd, M.J. (2004). The pathogenesis and anak.Diperoleh dari
characterization of oral mucositis http://www.dinkesjabar.go.id/info/
associated with cancer therapy. deteksi_dini_kanker_anak/html
Oncology Nursing Forum, 31(4), tanggal 12 Desember 2010.
5-12. Gibson, F., Cargil, J., Alisson, J., Begent,
Eilers, J. (2004). Nursing intervention and J., Cole, S., Stone, J., et al.
supportive car for the prevention (2006). Establishing content
and treatment of oral mucositis validity of oral assessment guide
associated with cancer in children and young
treatment. Oncology Nursing people.European Journal of
Forum, 31(4), 13-28. Cancer, 42(12), 1817-1825.
Eilers, J.(2001). When the mouth tell us Gralla, R.J., Houlihan, N.G., & Messner, C.
more than it says: The impact of (2010).Understanding and
mucositis on quality of life. managing chemotherapy side
effect. New York: Cancer Care
11
Jurnal Keperawatan Soedirman (The Soedirman Journal of Nursing), Volume 8, No.1, Maret 2013
13