Anda di halaman 1dari 29

MAKALAH

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN IPA MODEL MAKE A MATCH DI SD/MI

Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pembelajaran IPA

Dosen Pengampu : Fenny Widiyanti,M.Pd.

Di Susun Oleh:

Muhammad Aris Prabowo (115-14-091)

JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS TARBIYAH ILMU DAN KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA

2016
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Ruang lingkup mata pelajaran Sains meliputi dua aspek: Kerja ilmiah dan
Pemahaman Konsep dan Penerapannya. Kerja ilmiah mencakup: penyelidikan/penelitian,
berkomunikasi ilmiah, pengembangan kreativitas dan pemecahan masalah, sikap dan nilai
ilmiah; sedangkan Pemahaman Konsep dan Penerapannya. mencakup: Makhluk hidup dan
proses kehidupan, yaitu manusia, hewan, tumbuhan dan interaksinya dengan lingkungan,
serta kesehatan; Benda/materi, sifat-sifat dan kegunaannya meliputi: cair, padat, dan gas;
Energi dan perubahannya meliputi: gaya, bunyi, panas, magnet, listrik, cahaya dan pesawat
sederhana; Bumi dan alam semesta meliputi: tanah, bumi, tata surya, dan benda-benda
langit lainnya; serta Sains, Lingkungan, Teknologi, dan Masyarakat (saling temas) yang
merupakan penerapan konsep sains dan saling keterkaitannya dengan lingkungan,
teknologi dan masyarakat melalui pembuatan suatu karya teknologi sederhana termasuk
merancang dan membuat. Disamping itu, IPA merupakan suatu mata pelajaran yang ada
di semua tingkat pendidikan mulai dari SD/MI, SMP, SMA maupun perguruan tinggi. Mata
pelajaran ipasering menjadi hal yang rumit karena harus menggunakan suatu praktek
tertentu dalam pembelajaran.

Kelimanya merupakan dasar bidang fisika, kimia, dan biologi. Meskipun area
tersebut merupakan materi pembelajaran IPA, belajar tidak hanya melibatkan masalah
pengetahuan. Pembelajaran IPA terutama lebih menekankan aspek proses bagaimana siswa
belajar dan efek dari proses belajar tersebut bagi perkembangan siswa itu sendiri.
Pembelajaran IPA melibatkan keaktifan siswa, baik aktivitas fisik maupun aktivitas mental,
dan berfokus pada siswa, yang berdasar pada pengalaman keseharian siswa dan minat
siswa. Pembelajaran IPA di SD mempunyai tiga tujuan utama : mengembangkan
keterampilan ilmiah, memahami konsep IPA, dan mengembangkan sikap yang berdasar
pada nilainilai yang terkandung dalam pembelajarannya.

Implementasi atau penerapan pembelajaran IPA biasanya selalu menggunakan


suatu permasalahan tertentu dan menggunakan suatu praktek yang nyata, sehingga siswa
mampu untuk menerima meteri yang disampaikan oleh guru. Kenyataannya sekarang
belum semua guru menggunakan suatu praktek tertentu dalam proses pembelajaran. Karena
saat menggunakan alat peraga, mereka harus menghabiskan waktunya untuk membuat alat
tersebut serta menghabiskan biaya yang cukup tinggi.
Guru yang mampu menerapkan pembelajaran IPA dengan baik yaitu harus
mampu membuat siswa menerima apa yang ia sampaikan dan di terapkan dalam
kehidupannya. Karena pembelajaran ipa selalu terkait dalam kehidupan manusia sehari-
hari. Oleh karena itu penerapan pembelajaran IPA harus di lakukan secara baik dan selalu
menggunakan alat peraga maupun praktek, sehingga pembeljarannya dapat berjalan dengan
lancar. Terutama untuk guru yang lebih muda harus mampu mengaplikasikan apa yang ia
terima ke dalam implementasi pembelajaran IPA dengan suatu model tertentu secara
nyata.karena dengan suatu model pembelajaran yang berbeda- beda siswa dan guru akan
menemukan model yang manakah yang cocok dengan karakteristik siswa.

Pendapat Cleaves yang dikutip (dalam Wahab 2008;187), yang secara tegas
menyebutkan bahwa: Implementasi itu mencakup “Proses bergerak menuju tujuan
kebijakan dengan cara langkah administratif dan politik”. Keberhasilan atau kegagalan
implementasi sebagai demikian dapat dievaluasi dari sudut kemampuannya secara nyata
dalam meneruskan atau mengoperasionalkan program-program yang telah dirancang
sebelumya. Dimana guru harus mempersiapkan kebutuhan pembelajaran dari perencanaan
sampai praktiknya.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian IPA?
2. Apa pengertian implementasi pembelajaran ?
3. Bagaimana implementasi pembelajaran IPA dengan menggunakan model make a
match ?
C. Tujuan
1. Menjelaskan pengertian IPA.
2. Menjelaskan pengertian implementasi pembelajaran IPA.
3. Mengetahui implementasi pembelajaran IPA dengan menggunakan model make a
match.
D. Manfaat
1. Sebagai salah satu sumber pengetahuan untuk pembaca.
2. Menambah wawasan maupun penopang suatu teori.
3. Guru dapat mengaplikasikan model make a match dalam proses pembelajaran
khususnya mata pelajaran IPA.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian IPA
IPA sering disebut dengan singkat sebagai sains. Sains (Inggris: science) berasal dari
kata “scientia” yang berarti: 1) pengetahuan tentang, atau tahu tentang; 2) pengetahuan,
pengertian, faham yang benar dan mendalam. Wonorahardjo (2010:11) mengungkapkan
bahwa dalam perkembangannya sains digunakan untuk merujuk ke pengetahuan mengenai
alam dan mempunyai objek alam dan gejala-gejala alam yang sering digolongkan sebagai
ilmu alam.
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan 2006 dalam Mulyasa (2010:110), menjelaskan
bahwa IPA berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga
IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-
konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. Dalam hal
ini, pembelajaran IPA diharapkan bisa menjadi wahana bagi siswa untuk mempelajari diri
sendiri dan alam sekitar, serta prospek pengembangan lebih lanjut dalam penerapannya pada
kehidupan sehari-hari. Maksudnya, siswa dapat menerapkan materi IPA yang sudah
dipelajari di sekolah untuk menyelesaikan masalah yang teridentifikasi dalam kehidupan
mereka sehari-hari. Hal ini sesuai dengan pendapat Istiyono dalam Artanti (2012:1), bahwa
dalam perkembangannya IPA diperlukan dalam kehidupan sehari-hari untuk memenuhi
kebutuhan manusia melalui pemecahan masalah-masalah yang dapat diidentifikasi. Dalam
proses pembelajaran IPA di SD sebaiknya dilaksanakan dengan pemberian pengalaman
langsung sehingga dapat membantu siswa untuk memperoleh pemahaman yang lebih
mendalam.
Dari teori di atas dapat diambil suatu kesimpulan bahwa IPA merupakan suatu
pembelajaran yang berkaitan dengan alam, sehingga dalam keseharian kita selalui
menemuinya.
 Tujuan IPA
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan 2006 dalam Mulyasa (2010:111), menyebutkan mata
pelajaran IPA bertujuan agar siswa memiliki kemampuan:
1) Memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa berdasarkan keberadaan,
keindahan dan keteraturan alam ciptaan-Nya; 2) Mengembangkan pengetahuan dan
pemahaman konsep-konsep IPA yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan
sehari-hari; 3) Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif dan kesadaran tentang adanya
hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA, lingkungan, teknologi dan masyarakat; 4)
Mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar, memecahkan
masalah dan membuat keputusan; 5) Meningkatkan kesadaran untuk berperan serta dalam
memelihara, menjaga dan melestarikan lingkungan alam; 6) Meningkatkan kesadaran untuk
menghargai alam dan segala keteraturannya sebagai salah satu ciptaan Tuhan; 7)
Memperoleh bekal pengetahuan, konsep dan keterampilan IPA sebagai dasar untuk
melanjutkan pendidikan ke SMP/MTs.
Mengajar bukan hanya seperti ala kadarnya namun belajar juga harus mempunyai dasar
dan tujuan seperti mata pelajaran IPA juga mempunyai tujuan tertentu, yaitu menginginkan
siswa sadar bahwa IPA bukan mata pelajaran yang sulit karena setiap hari kita sudah
menjumpai di sekitarnya.

B. Implementasi Pembelajaran IPA

Pendapat Cleaves yang dikutip (dalam Wahab 2008;187), yang secara tegas
menyebutkan bahwa: Implementasi itu mencakup “Proses bergerak menuju tujuan
kebijakan dengan cara langkah administratif dan politik”. Keberhasilan atau kegagalan
implementasi sebagai demikian dapat dievaluasi dari sudut kemampuannya secara nyata
dalam meneruskan atau mengoperasionalkan program-program yang telah dirancang
sebelumya.

Menurut Mazmanian dan Sebastiar (dalam Wahab, 2008: 68) Implementasi adalah
pelaksanaan keputusan kebijakan dasar, biasanya dalam bentuk undang-undang, namun
dapat pula berbentuk perintah-perintah atau keputusan-keputusan eksekutif yang penting
atau keputusan badan peradilan.

Secara sederhana implementasi bisa diartikan pelaksanaan atau penerapan. Browne dan
Wildavsky (dalam Nurdin dan Usman, 2003:7) mengemukakan bahwa “implementasi
adalah perluasan aktivitas yang saling menyesuaikan”.

Model manajemen implementasi menurut Riant Nugroho (2004:163) menggambarkan


pelaksanaan atau implementasi kebijakan di dalam konteks manajemen berada di dalam
kerangka organizing-leading-controlling. Jadi ketika kebijakan sudah dibuat, maka tugas
selanjutnnya adalah mengorganisasikan, melaksanakan kepemimpinan untuk memimpin
pelaksanaan dan melakukan pengendalian pelaksanaan tersebut. Secara rinci kegiatan
didalam menejemen implementasi kebijakan dapat disusun melalui :
a. Implementasi strategi

b. Pengorganisasian

c. Penggerakkan dan kepemimpinan

d. Pengendalian

Jadi implementasi merupakan suatu strategi pembelajaran IPA yang dimulai dari
kegiatan perencanaan sampai dengan aplikasinya. Misalkan guru merancang pembelajaran
mulai dari perencanaan yaitu membuat RPP pembelajaran sampai dengan aplikasinya
sehingga siswa mampu menerima pembelajaran dan memperoleh suatu output yang
memuaskan bagi mereka.

C. Implementasi Pembelajaran IPA dengan Menggunakan Model Make a Match


a. Model pembelajaran Make a match di kembangkan pertama kali pada 1994 oleh lorna
curran model make A match saat ini menjadi salah satu strategi penting dikelas tujuan
dari strategi ini antara lain
1. Pendalaman materi
2. Penggalian materi
3. Edutaimen

Persiapan jika menggunakan model tersebut adalah sebagai berikut :

 Membuat beberapa pertanyaan sesuai dengan jumlah siswa sesuai dengan materi yang
dipelajarinya kemudian menulisnya dalam kartu pertanyaan.
 Membuat kunci jawaban dari pertanyaan yang telah dibuat dan di tulis di kartu untuk
jawaban.
 Membuat aturan yang berisi penghargaan bagi siswa yang berhasil untuk menemukan
jawaban.
 Menyediakan lembaran untuk mencatat kelompok yang berhasil menemukan jawaban.
Adapun sintak atau langkah pembelajaran model pembelajaran make a match yaitu
sebagai berikut :
1. Guru memberikan materi atau tugas kepada siswa
2. Siswa dibagi menjadi 2 kelompok yaitu kelompok A dan kelompok B kemusdian
diminta untuk berhadapan
3. Guru membagikan kartu yang berisi soal untuk kelompok A dan jawaban kepada
kelompok B.
4. Guru menyampaikan kepada siswa bahwa merek harus menemukan atau mencocokan
jawaban.
5. Guru meminta semua anggota kelompok A mencari pasangan dikelompok B.
6. Yang sudah menemukan jawabannya diminta untuk presentasi.

Kelebihan model make a match yaitu :

 Dapat meningkatkan aktivitas belajar


 Efektif sebagai sarana melatih keberanian
 Meningkatkan pemahaman siswa

Kekurangan model make a match yaitu sebagi berikut :

 Jika tidak dipersiapkan dengan baik akan memakan banyak waktu


 Siswa bingung mencari pasangannya karena belum paham dengan materi
 Jika digunakan terus menerus akan menimbulkan kebosanan.
b. Penerapan Pembelajaran IPA dengan Model Make a match
Penerapan model make a match dalam pembelajarn matematika, karena dengan
model ini siswa akan aktif dalam proses pembelajaran sehingga mereka tidak merasa
bosan. Dengan model ini juga siswa akan merasa senang pada kenyataannya mereka
lebih suka bermain dan memperoleh hadiah, dengan model ini siswa bukan hanya
bernain melainkan mereka juga memperoleh reward dan paham dengan materi, jika
mereka tidak paham dengan materi IPA mereka tidak akan mampu mencari
pasangannya dengan baik dan benar. IPA terutama biologi sangat cocok untuk model
ini karena kebanyakan biolongi adalah menghafal, ketika mereka menghafal materi itu
bukan hal yang sia-sia sehingga mereka akan semangat. Serta dengan model ini
pembelajaran IPA kan hidup, bukan hanya itu sebagai pertimbangannya namun juga
masalah akademik dengan menggunakan model tersebut mereka paham dengan materi
dan mereka juga akan memperoleh hasil yang maksimal dalam proses pembelajaran.
KESIMPULAN DA SARAN

a. Kesimpulan
IPA merupakan mata pelajaran yang berkaitan dengan alam sehingga siswa sudah
mempunyai bekal dalam kegiatan pembelajaran. Penerapan pembelajran IPA sangat
penting dalam proses perencanaan sampai dengan aplikasinya. Dengan
menggunakan model pembeljaran yang cocok akan menjadikan proses
pembelajaran yang baik pula. Contohnya ialah model make a match.
b. Saran
Pembaca harus membaca dengan cermat sehingga mampu menyerap materi yang
ada di dalamnya serta mengaplikasikan pembeljaran model tersebut dalam
pembelajaran IPA.
DAFTAR PUSTAKA

1. Huda, Miftahul, Model-Model Pengajaran Dan Pembelajaran. Yogyakarta. Puataka


Belajar. 2015 : 251
2. Rizalbuldhan. http://rizalbuldhan.blogspot.co.id/p/blog-page_6.html diakses pada hari
Jumat, tanggal 28 Oktober 2016, pukul 14.55
LAMPIRAN
KELAS 5 SD
IPA
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Sekolah : SD Negeri Blotongan 01


Kelas/Semester : V (Lima) / 1 (satu)
Mata Pelajaran : IPA
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit
Tanggal Pelaksanaan : 20 Oktober 2016

A. Standar Kompetensi

4. Memahami hubungan antara sifat bahan dengan penyusunnya dan perubahan sifat
benda sebagai hasil suatu proses

B. Kompetensi Dasar

4.1 Mendeskripsikan hubungan antara sifat bahan dengan bahan penyusunnya,


misalnya benang, kain, dan kertas

C. Indikator

1. Mengidentifikasi beberapa jenis sifat bahan berdasarkan struktur penyusunnya.


2. Memberi contoh penggunaan berbagai jenis bahan berdasarkan strukturnya.

D. Tujuan Pembelajaran

1. Melalui penjelasan dari guru mengenai sifat bahan penyusun benda, siswa dapat
menjelaskan sifat jenis bahan berdasarkan penyusunannya dengan benar.
2. Melalui pengamatan mengenai penyusun bahan , siswa dapat menentukan
penyusun suatu bahan dengan benar.
3. Melalui percobaan tentang sifat benda berdasarkan bahan penyusunannya , siswa dapat
menentukan sifat benda berdasarkan bahan penyusunanya dengan benar.
4. Melalui tanya jawab tentang penggunaan bahan berdasarkan struktur penyusunannya,
siswa dapat menentukan 3 penggunaan bahan berdasarkan struktur penyusunannya.

Karakter yang diharapkan

Disiplin ( Discipline ), Rasa hormat dan perhatian ( respect ), Tekun ( diligence ) ,


Tanggung jawab ( responsibility ) Dan Ketelitian ( carefulness)
E. Materi Pembelajaran

Sifat-sifat bahan dan penyususnannya , halaman 69-74 ( terlampir )

F. Model dan Metode pembelajaran

Metode

 Tanya jawab

 Diskusi
Model

 Pembelajaran langsung

G. Media dan Sumber belajar

Media

 Gambar nomor untuk kelompok

 Penggaris plastik, penggaris kayu, penggaris logam, taplak meja kain, taplak
meja plastik, sendok plastik, dan sendok logam.

Sumber Belajar

 Buku BSE = Sulistyanto, Heri dan Edi Wiyono, 2008. Ilmu Pengetahuan Alam
Untuk Kelas V. Jakarta. Robin Ginting

H. Langkah-langkah kegiatan

Kegiatan Langkah kegiatan Waktu


Pendahuluan 1. Guru memberi salam 10 menit
2. Guru mengondisikan kelas dan siswa
mempersiapkan diri untuk belajar.
3. Guru mengecek apakah ada siswa yang tidak
hadir
4. Penyampaian tujuan pembelajaran yang ingin
dicapai
5. Apersepsi : Kalian sekarang memakai baju?
Baju terbuat dari apa ?
Inti Eksplorasi 45 menit
1. Guru memberikan pertanyaan – pertanyaan tentang
bahan, sifat bahan dan kegunaan bahan penyusun
suatu benda.
2. Siswa memenjawab pertanyaan dari guru tentang
bahan, sifat bahan dan kegunaan bahan penyusun
suatu benda.
3. Guru menuliskan dipapan tulis.
Elaborasi
1. Guru memberi suatu benda yang akan diamati
siswa.
2. Siswa menentukan bahan penyusunannya pada
lembar kerja.
3. Guru memberikan macam- macam jenis bahan,
untuk menentukan sifat bahan.
4. Siswa menentukan sifat bahan melalui
pengamatannya.
5. Guru memberikan lembar kerja tentang kegunaan
suatu bahan dan penyusunnya.
6. Siswa menentukan kegunaan bahan penyusun
benda pada lembar kerja.
Konfirmasi
1. Siswa maju kedepan membacakan hasil diskusi
dengan kelompoknya
2. Kelompok lain mendengarkan.
3. Guru memberikan kesempatan kepada siswa yang
kurang paham dengan pelajaran hari ini.
Penutup 15 menit
1. Guru bersama siswa menyimpulkan kegiatan
pembelajaran hari ini.
2. Guru memberikan soal evaluasi
3. Guru memberikan tugas rumah kepada siswa.
4. Guru memberikan salam pada akhir
pembelajaran.

I. Penilaian

Prosedur Penilaian
Teknik penilaian Tes dan Non Tes
 Tes
Pilihan Ganda
 Non Tes
 Penilaian Proses
 Penialaian Sikap
 Penilaian Pencapaian Kompetensi
KKM : 70

Format penilaian Proses (hasil diskusi)

No Aspek Kriteria Skor


1 Konsep  Semua benar 4
 Sebagian besar benar 3
 Sebagian kecil benar 2
 Salah 1
Penilaian sikap
Aspek yang dinilai Keterangan Skor
Kerja sama Kerja sama dengan baik 4
Kerja sama kurang baik 2
Tidak dapat Kerja sama 1
Keaktifan Aktif dalam kelompok 4
Kurang aktif dalam kelompok 2
Tidak aktif dalam kelompok 1
Menghargai pendapat Mampu menghargai pendapat 4
Kurang dapat menghargai pendapat 2
Tidak dapat menghargai pendapat 1

Penilaian sikap
No Nama siswa Perkembangan Perilaku
Kerjasama Kejujuran Berani Menghargai orang
lain
SB B C K SB B C K SB B C K SB B C K
1
2
3
4
5

Keterangan

SB = Sangat Baik B = Baik


C = Cukup K= Kurang

Lembar Penilaian Pencapaian Kompetensi


Indikator Pencapaian Teknik Bentuk
Contoh Instrumen
Kompetensi Penilaian Instrumen
1. Mengidentifikasi Tes Tertulis Pilihan ganda 5. Benang yang mudah menyerap
beberapa jenis sifat air adalah…
bahan berdasarkan a. Benang kasur dan benang
struktur penyusunnya. jahit
b. Benang kasur dan benang
nilon
c. Benang jahit dan benang
nilon
d. Benang nilon saja
6. Benang nilon terbuat dari…
a. Serat kepompong ulat sutera
b. Serat sintetis
c. Serat bulu domba
d. Serat makanan
7. Benang yang terbuat dari kapas
apabila ditenun akan menjadi
benang…
a. Katun
b. Wol
c. Sutera
2. Memberi contoh d. Kertas
penggunaan berbagai 8. Dari sifat-sifat berikut ini:
jenis bahan 1. Halus
berdasarkan 2. Mengilap
strukturnya. 3. Lentur
Yang merupakan sifat kain sutera
dinyatakan oleh nomor…
a. 1 dan 2
b. 1 dan 3
c. 3
d. 1, 2, dan 3
9. Serat kayu jika diolah akan
menjadi lembaran-lembaran…
a. Karet
b. Kertas
c. Plastic
d. Kain
10. Dari sifat-sifat berikut ini:
1. Mudah menyerap keringat
2. Mudah menyerap air
3. Nyaman dipakai
Yang merupakan sifat kain katun
adalah…
a. 1
b. 1 dan 3
c. 2 dan 3
d. 1, 2, 3

Catatan
Pedoman Penilaian = benar x 10

Jumlah skor = 100

Nilai Akhir = Skor perolehan


X 100
Skor maksimal
Nilai : Jumlah skor x 10
Rentang Nilai
A = 85-100
B = 75-84
C = 65-74
D = dibawah 64
Untuk siswa yang belum memenuhi syarat penilaian KKM maka diadakan Remedial
Catatan:
Refleksi

 Hal – hal yang perlu menjadi perhatian

Siswa yang belum mencapai KKM

 Siswa yang perlu mendapat perhatian khusus

Siswa yang kurang menguasai materi

 Hal – hal yang menjadi catatan keberhasilan

Siswa mampu melampaui KKM

 Hal-hal yang harus diperbaiki dan ditingkatkan

Soal – soal yang salah harus diperbaiki

Soal Evaluasi
Memberikan soal evaluasi bagi semua siswa untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa
dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. (soal terlampir)

Remedial
Memberikan remedial bagi siswa yang belum mencapai KKM yang ditetapkan.

Pengayaan
Memberikan kegiatan pengayaan bagi siswa melebihi KKM yang telah ditetapkan

Mengetahui Salatiga, 20 Oktober 2016


Wali Kelas IV Praktikan

Boedi Ngali Mudjiasih


NIP: NIM : 292013270
Soal Evaluasi

Nama Lengkap :
Kelas :
No. Absen :

Kerjakanlah soal di bawah ini dengan benar !


1. Benang yang terbuat dari serat kepompong ulat sutera, jika ditenun akan menjadi kain…
a. Katun
b. Wol
c. Sutera
d. Kertas

2. Kain yang terbuat dari serat rambut domba disebut kain…


a. Wol
b. Sutera
c. Kertas
d. Katun

3. Bahan yang cocok untuk pakaian didaerah tropis terbuat dari kain…
a. Katun
b. Sutera
c. Wol
d. Batik

4. Kain wol sangat cocok untuk pakaian orang didaerah dingin, sebab…
a. Tebal dan hangat jika dipakai
b. Tipis dan mudah menyerap keringat
c. Halus dan indah coraknya
d. Mahal dan enak dipakai

5. Benang yang mudah menyerap air adalah…


a. Benang kasur dan benang jahit
b. Benang kasur dan benang nilon
c. Benang jahit dan benang nilon
d. Benang nilon saja

6. Benang nilon terbuat dari…


a. Serat kepompong ulat sutera
b. Serat sintetis
c. Serat bulu domba
d. Serat makanan
7. Benang yang terbuat dari kapas apabila ditenun akan menjadi benang…
a. Katun
b. Wol
c. Sutera
d. Kertas

8. Dari sifat-sifat berikut ini:


1. Halus
2. Mengilap
3. Lentur
Yang merupakan sifat kain sutera dinyatakan oleh nomor…
a. 1 dan 2
b. 1 dan 3
c. 3
d. 1, 2, dan 3

9. Serat kayu jika diolah akan menjadi lembaran-lembaran…


a. Karet
b. Kertas
c. Plastic
d. Kain

10. Dari sifat-sifat berikut ini:


1. Mudah menyerap keringat
2. Mudah menyerap air
3. Nyaman dipakai
Yang merupakan sifat kain katun adalah…
a. 1
b. 1 dan 3
c. 2 dan 3
d. 1, 2, 3

******** Selamat Mengerjakan ********


Kunci Jawaban

1. C
2. A
3. A
4. A
5. A
6. B
7. A
8. A
9. B
10. D
Pekerjaan Rumah (PR)
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan tepat !

1. Kain yang berasal dari bulu domba adalah ....


2. Benang rayon berasal dari serat ....
3. Di daerah dingin cocoknya menggunakan baju dengan bahan kain....
4. Kain wol terbuat dari....
5. Jas hujan terbuat dari....
6. Meja merupakan contoh benda yang terbuat dari ....
7. Kain wol digunakan untuk....
8. Kain sutera berasal dari....
9. Bahan yang digunakan untuk membuat kertas adalah....
10. Tali tambang memiliki sifat ....
Remidial

Kerjakanlah soal di bawah ini dengan menyilang (x) a,b,c atau d pada jawaban yang
benar !
1. Benang yang terbuat dari serat kepompong ulat sutera, jika ditenun akan menjadi kain…
a. Katun
b. Wol
c. Sutera
d. Kertas

2. Kain yang terbuat dari serat rambut domba disebut kain…


a. Wol
b. Sutera
c. Kertas
d. Katun

3. Bahan yang cocok untuk pakaian didaerah tropis terbuat dari kain…
a. Katun
b. Sutera
c. Wol
d. Batik

4. Kain wol sangat cocok untuk pakaian orang didaerah dingin, sebab…
a. Tebal dan hangat jika dipakai
b. Tipis dan mudah menyerap keringat
c. Halus dan indah coraknya
d. Mahal dan enak dipakai

5. Benang yang mudah menyerap air adalah…


a. Benang kasur dan benang jahit
b. Benang kasur dan benang nilon
c. Benang jahit dan benang nilon
d. Benang nilon saja

6. Benang nilon terbuat dari…


a. Serat kepompong ulat sutera
b. Serat sintetis
c. Serat bulu domba
d. Serat makanan

7. Benang yang terbuat dari kapas apabila ditenun akan menjadi benang…
a. Katun
b. Wol
c. Sutera
d. Kertas

8. Dari sifat-sifat berikut ini:


1. Halus
2. Mengilap
3. Lentur
Yang merupakan sifat kain sutera dinyatakan oleh nomor…
a. 1 dan 2
b. 1 dan 3
c. 3
d. 1, 2, dan 3

9. Serat kayu jika diolah akan menjadi lembaran-lembaran…


a. Karet
b. Kertas
c. Plastic
d. Kain

10. Dari sifat-sifat berikut ini:


1. Mudah menyerap keringat
2. Mudah menyerap air
3. Nyaman dipakai
Yang merupakan sifat kain katun adalah…
a. 1
b. 1 dan 3
c. 2 dan 3
d. 1, 2, 3

******** Selamat Mengerjakan ********


Kunci Jawaban

1. C
2. A
3. A
4. A
5. A
6. B
7. A
8. A
9. B
10. D
Pengayaan

Kerjakanlah soal di bawah ini dengan benar !

1. Apa yang dimaksud dengan serat?


2. Sebutkan pembagian bahan yang berasal dari serat.
3. Bagaimana sifat yang dimiliki oleh kertas?
4. Sebutkan 3 jenis kain yang kamu ketahui.
5. Sebutkan 2 sifat kain katun ?
Penilaian Sikap
No Nama siswa Perkembangan Perilaku
Kerjasama Kejujuran Rasa syukur Menghargai
orang lain
SB B C K SB B C K SB B C K SB B C K
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18

19
Lembar penilaian kelompok

No Nama siswa Anggota Kelompok Perolehan Nilai


Skor

10

11

12

13

14

15

16

17

18
Format Penilaian Pengetahuan/Kognitif

No Nama Siswa Nilai

10

11

12

13

14

15

16

17

18

Nilai Akhir = Skor perolehan


X 100
Skor maksimal
Analisis Hasil Evaluasi Belajar

Ketuntasan Tindak Lanjut Analisis perbutir soal

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
No Nama Siswa Nilai Tunt Tid Perb Pen
as ak g

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
Materi Pokok dan Indikator Pencapaian
Kompetensi Dasar Pengalaman Belajar
Uraian Materi Kompetensi

4.1 Mendeskripsikan Benda dan sifatnya o Melakukan kegiatan 4.1 s.d 4.3 o Mengidentifikasi
hubungan antara o Memahami peta konsep tentang beberapa jenis sifat bahan
sifat bahan dengan bahan tali temali berdasarkan struktur
bahan o Mengetahui bahan penyusun tali penyusunnya, misalnya:
penyusunnya, A. Penyusun bahan tali temali bahan tali-temali.
misalnya benang, temali. (Hlm.75) - Serat : Senar, nilon, ijuk, untaian
kain, dan kertas kabel kecil pada kabel listrik
- Benang : Benang jahit, benang o Memberi contoh
B. Kekuatan bahan tali kasur, benang nilon penggunaan berbagai
temali (Hlm.) - Tambang atau tali : Tambang jenis bahan berdasarkan
plastik, tambang kawat, strukturnya.
o Memahami sifat benda yang dapat
C. Sifat tali temali digunakan sebagai tali:
- Lentur o Mengidentifikasi bahan-
- Kuat bahan yang akan diuji
o Memahami peta konsep tentang kekuataannya.
bahan tali temali.
o Mengelompokkan tale temali
berdasarkan struktur benang o Membandingkan kekuatan
penyusunnya beberapa jenis bahan
- Struktur pilinan yang diuji, misalnya
- Struktur anyaman berbagai jenis
- Struktur lurus benang/kertas.
o Memahami kekuatan bahan tali
temali berbeda-beda untuk setiap
jenisnya o Menyimpulkan dari hasil
o Memahami cara mengukur percobaan bahwa ada
kekeuatan bahan tali tenali hubungan antara jenis
penyusun bahan dengan
sifatnya.
SILABUS IPA KELAS 5

Anda mungkin juga menyukai