Di Susun Oleh:
2016
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ruang lingkup mata pelajaran Sains meliputi dua aspek: Kerja ilmiah dan
Pemahaman Konsep dan Penerapannya. Kerja ilmiah mencakup: penyelidikan/penelitian,
berkomunikasi ilmiah, pengembangan kreativitas dan pemecahan masalah, sikap dan nilai
ilmiah; sedangkan Pemahaman Konsep dan Penerapannya. mencakup: Makhluk hidup dan
proses kehidupan, yaitu manusia, hewan, tumbuhan dan interaksinya dengan lingkungan,
serta kesehatan; Benda/materi, sifat-sifat dan kegunaannya meliputi: cair, padat, dan gas;
Energi dan perubahannya meliputi: gaya, bunyi, panas, magnet, listrik, cahaya dan pesawat
sederhana; Bumi dan alam semesta meliputi: tanah, bumi, tata surya, dan benda-benda
langit lainnya; serta Sains, Lingkungan, Teknologi, dan Masyarakat (saling temas) yang
merupakan penerapan konsep sains dan saling keterkaitannya dengan lingkungan,
teknologi dan masyarakat melalui pembuatan suatu karya teknologi sederhana termasuk
merancang dan membuat. Disamping itu, IPA merupakan suatu mata pelajaran yang ada
di semua tingkat pendidikan mulai dari SD/MI, SMP, SMA maupun perguruan tinggi. Mata
pelajaran ipasering menjadi hal yang rumit karena harus menggunakan suatu praktek
tertentu dalam pembelajaran.
Kelimanya merupakan dasar bidang fisika, kimia, dan biologi. Meskipun area
tersebut merupakan materi pembelajaran IPA, belajar tidak hanya melibatkan masalah
pengetahuan. Pembelajaran IPA terutama lebih menekankan aspek proses bagaimana siswa
belajar dan efek dari proses belajar tersebut bagi perkembangan siswa itu sendiri.
Pembelajaran IPA melibatkan keaktifan siswa, baik aktivitas fisik maupun aktivitas mental,
dan berfokus pada siswa, yang berdasar pada pengalaman keseharian siswa dan minat
siswa. Pembelajaran IPA di SD mempunyai tiga tujuan utama : mengembangkan
keterampilan ilmiah, memahami konsep IPA, dan mengembangkan sikap yang berdasar
pada nilainilai yang terkandung dalam pembelajarannya.
Pendapat Cleaves yang dikutip (dalam Wahab 2008;187), yang secara tegas
menyebutkan bahwa: Implementasi itu mencakup “Proses bergerak menuju tujuan
kebijakan dengan cara langkah administratif dan politik”. Keberhasilan atau kegagalan
implementasi sebagai demikian dapat dievaluasi dari sudut kemampuannya secara nyata
dalam meneruskan atau mengoperasionalkan program-program yang telah dirancang
sebelumya. Dimana guru harus mempersiapkan kebutuhan pembelajaran dari perencanaan
sampai praktiknya.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian IPA?
2. Apa pengertian implementasi pembelajaran ?
3. Bagaimana implementasi pembelajaran IPA dengan menggunakan model make a
match ?
C. Tujuan
1. Menjelaskan pengertian IPA.
2. Menjelaskan pengertian implementasi pembelajaran IPA.
3. Mengetahui implementasi pembelajaran IPA dengan menggunakan model make a
match.
D. Manfaat
1. Sebagai salah satu sumber pengetahuan untuk pembaca.
2. Menambah wawasan maupun penopang suatu teori.
3. Guru dapat mengaplikasikan model make a match dalam proses pembelajaran
khususnya mata pelajaran IPA.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian IPA
IPA sering disebut dengan singkat sebagai sains. Sains (Inggris: science) berasal dari
kata “scientia” yang berarti: 1) pengetahuan tentang, atau tahu tentang; 2) pengetahuan,
pengertian, faham yang benar dan mendalam. Wonorahardjo (2010:11) mengungkapkan
bahwa dalam perkembangannya sains digunakan untuk merujuk ke pengetahuan mengenai
alam dan mempunyai objek alam dan gejala-gejala alam yang sering digolongkan sebagai
ilmu alam.
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan 2006 dalam Mulyasa (2010:110), menjelaskan
bahwa IPA berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga
IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-
konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. Dalam hal
ini, pembelajaran IPA diharapkan bisa menjadi wahana bagi siswa untuk mempelajari diri
sendiri dan alam sekitar, serta prospek pengembangan lebih lanjut dalam penerapannya pada
kehidupan sehari-hari. Maksudnya, siswa dapat menerapkan materi IPA yang sudah
dipelajari di sekolah untuk menyelesaikan masalah yang teridentifikasi dalam kehidupan
mereka sehari-hari. Hal ini sesuai dengan pendapat Istiyono dalam Artanti (2012:1), bahwa
dalam perkembangannya IPA diperlukan dalam kehidupan sehari-hari untuk memenuhi
kebutuhan manusia melalui pemecahan masalah-masalah yang dapat diidentifikasi. Dalam
proses pembelajaran IPA di SD sebaiknya dilaksanakan dengan pemberian pengalaman
langsung sehingga dapat membantu siswa untuk memperoleh pemahaman yang lebih
mendalam.
Dari teori di atas dapat diambil suatu kesimpulan bahwa IPA merupakan suatu
pembelajaran yang berkaitan dengan alam, sehingga dalam keseharian kita selalui
menemuinya.
Tujuan IPA
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan 2006 dalam Mulyasa (2010:111), menyebutkan mata
pelajaran IPA bertujuan agar siswa memiliki kemampuan:
1) Memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa berdasarkan keberadaan,
keindahan dan keteraturan alam ciptaan-Nya; 2) Mengembangkan pengetahuan dan
pemahaman konsep-konsep IPA yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan
sehari-hari; 3) Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif dan kesadaran tentang adanya
hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA, lingkungan, teknologi dan masyarakat; 4)
Mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar, memecahkan
masalah dan membuat keputusan; 5) Meningkatkan kesadaran untuk berperan serta dalam
memelihara, menjaga dan melestarikan lingkungan alam; 6) Meningkatkan kesadaran untuk
menghargai alam dan segala keteraturannya sebagai salah satu ciptaan Tuhan; 7)
Memperoleh bekal pengetahuan, konsep dan keterampilan IPA sebagai dasar untuk
melanjutkan pendidikan ke SMP/MTs.
Mengajar bukan hanya seperti ala kadarnya namun belajar juga harus mempunyai dasar
dan tujuan seperti mata pelajaran IPA juga mempunyai tujuan tertentu, yaitu menginginkan
siswa sadar bahwa IPA bukan mata pelajaran yang sulit karena setiap hari kita sudah
menjumpai di sekitarnya.
Pendapat Cleaves yang dikutip (dalam Wahab 2008;187), yang secara tegas
menyebutkan bahwa: Implementasi itu mencakup “Proses bergerak menuju tujuan
kebijakan dengan cara langkah administratif dan politik”. Keberhasilan atau kegagalan
implementasi sebagai demikian dapat dievaluasi dari sudut kemampuannya secara nyata
dalam meneruskan atau mengoperasionalkan program-program yang telah dirancang
sebelumya.
Menurut Mazmanian dan Sebastiar (dalam Wahab, 2008: 68) Implementasi adalah
pelaksanaan keputusan kebijakan dasar, biasanya dalam bentuk undang-undang, namun
dapat pula berbentuk perintah-perintah atau keputusan-keputusan eksekutif yang penting
atau keputusan badan peradilan.
Secara sederhana implementasi bisa diartikan pelaksanaan atau penerapan. Browne dan
Wildavsky (dalam Nurdin dan Usman, 2003:7) mengemukakan bahwa “implementasi
adalah perluasan aktivitas yang saling menyesuaikan”.
b. Pengorganisasian
d. Pengendalian
Jadi implementasi merupakan suatu strategi pembelajaran IPA yang dimulai dari
kegiatan perencanaan sampai dengan aplikasinya. Misalkan guru merancang pembelajaran
mulai dari perencanaan yaitu membuat RPP pembelajaran sampai dengan aplikasinya
sehingga siswa mampu menerima pembelajaran dan memperoleh suatu output yang
memuaskan bagi mereka.
Membuat beberapa pertanyaan sesuai dengan jumlah siswa sesuai dengan materi yang
dipelajarinya kemudian menulisnya dalam kartu pertanyaan.
Membuat kunci jawaban dari pertanyaan yang telah dibuat dan di tulis di kartu untuk
jawaban.
Membuat aturan yang berisi penghargaan bagi siswa yang berhasil untuk menemukan
jawaban.
Menyediakan lembaran untuk mencatat kelompok yang berhasil menemukan jawaban.
Adapun sintak atau langkah pembelajaran model pembelajaran make a match yaitu
sebagai berikut :
1. Guru memberikan materi atau tugas kepada siswa
2. Siswa dibagi menjadi 2 kelompok yaitu kelompok A dan kelompok B kemusdian
diminta untuk berhadapan
3. Guru membagikan kartu yang berisi soal untuk kelompok A dan jawaban kepada
kelompok B.
4. Guru menyampaikan kepada siswa bahwa merek harus menemukan atau mencocokan
jawaban.
5. Guru meminta semua anggota kelompok A mencari pasangan dikelompok B.
6. Yang sudah menemukan jawabannya diminta untuk presentasi.
a. Kesimpulan
IPA merupakan mata pelajaran yang berkaitan dengan alam sehingga siswa sudah
mempunyai bekal dalam kegiatan pembelajaran. Penerapan pembelajran IPA sangat
penting dalam proses perencanaan sampai dengan aplikasinya. Dengan
menggunakan model pembeljaran yang cocok akan menjadikan proses
pembelajaran yang baik pula. Contohnya ialah model make a match.
b. Saran
Pembaca harus membaca dengan cermat sehingga mampu menyerap materi yang
ada di dalamnya serta mengaplikasikan pembeljaran model tersebut dalam
pembelajaran IPA.
DAFTAR PUSTAKA
A. Standar Kompetensi
4. Memahami hubungan antara sifat bahan dengan penyusunnya dan perubahan sifat
benda sebagai hasil suatu proses
B. Kompetensi Dasar
C. Indikator
D. Tujuan Pembelajaran
1. Melalui penjelasan dari guru mengenai sifat bahan penyusun benda, siswa dapat
menjelaskan sifat jenis bahan berdasarkan penyusunannya dengan benar.
2. Melalui pengamatan mengenai penyusun bahan , siswa dapat menentukan
penyusun suatu bahan dengan benar.
3. Melalui percobaan tentang sifat benda berdasarkan bahan penyusunannya , siswa dapat
menentukan sifat benda berdasarkan bahan penyusunanya dengan benar.
4. Melalui tanya jawab tentang penggunaan bahan berdasarkan struktur penyusunannya,
siswa dapat menentukan 3 penggunaan bahan berdasarkan struktur penyusunannya.
Metode
Tanya jawab
Diskusi
Model
Pembelajaran langsung
Media
Penggaris plastik, penggaris kayu, penggaris logam, taplak meja kain, taplak
meja plastik, sendok plastik, dan sendok logam.
Sumber Belajar
Buku BSE = Sulistyanto, Heri dan Edi Wiyono, 2008. Ilmu Pengetahuan Alam
Untuk Kelas V. Jakarta. Robin Ginting
H. Langkah-langkah kegiatan
I. Penilaian
Prosedur Penilaian
Teknik penilaian Tes dan Non Tes
Tes
Pilihan Ganda
Non Tes
Penilaian Proses
Penialaian Sikap
Penilaian Pencapaian Kompetensi
KKM : 70
Penilaian sikap
No Nama siswa Perkembangan Perilaku
Kerjasama Kejujuran Berani Menghargai orang
lain
SB B C K SB B C K SB B C K SB B C K
1
2
3
4
5
Keterangan
Catatan
Pedoman Penilaian = benar x 10
Soal Evaluasi
Memberikan soal evaluasi bagi semua siswa untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa
dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. (soal terlampir)
Remedial
Memberikan remedial bagi siswa yang belum mencapai KKM yang ditetapkan.
Pengayaan
Memberikan kegiatan pengayaan bagi siswa melebihi KKM yang telah ditetapkan
Nama Lengkap :
Kelas :
No. Absen :
3. Bahan yang cocok untuk pakaian didaerah tropis terbuat dari kain…
a. Katun
b. Sutera
c. Wol
d. Batik
4. Kain wol sangat cocok untuk pakaian orang didaerah dingin, sebab…
a. Tebal dan hangat jika dipakai
b. Tipis dan mudah menyerap keringat
c. Halus dan indah coraknya
d. Mahal dan enak dipakai
1. C
2. A
3. A
4. A
5. A
6. B
7. A
8. A
9. B
10. D
Pekerjaan Rumah (PR)
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan tepat !
Kerjakanlah soal di bawah ini dengan menyilang (x) a,b,c atau d pada jawaban yang
benar !
1. Benang yang terbuat dari serat kepompong ulat sutera, jika ditenun akan menjadi kain…
a. Katun
b. Wol
c. Sutera
d. Kertas
3. Bahan yang cocok untuk pakaian didaerah tropis terbuat dari kain…
a. Katun
b. Sutera
c. Wol
d. Batik
4. Kain wol sangat cocok untuk pakaian orang didaerah dingin, sebab…
a. Tebal dan hangat jika dipakai
b. Tipis dan mudah menyerap keringat
c. Halus dan indah coraknya
d. Mahal dan enak dipakai
7. Benang yang terbuat dari kapas apabila ditenun akan menjadi benang…
a. Katun
b. Wol
c. Sutera
d. Kertas
1. C
2. A
3. A
4. A
5. A
6. B
7. A
8. A
9. B
10. D
Pengayaan
19
Lembar penilaian kelompok
10
11
12
13
14
15
16
17
18
Format Penilaian Pengetahuan/Kognitif
10
11
12
13
14
15
16
17
18
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
No Nama Siswa Nilai Tunt Tid Perb Pen
as ak g
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
Materi Pokok dan Indikator Pencapaian
Kompetensi Dasar Pengalaman Belajar
Uraian Materi Kompetensi
4.1 Mendeskripsikan Benda dan sifatnya o Melakukan kegiatan 4.1 s.d 4.3 o Mengidentifikasi
hubungan antara o Memahami peta konsep tentang beberapa jenis sifat bahan
sifat bahan dengan bahan tali temali berdasarkan struktur
bahan o Mengetahui bahan penyusun tali penyusunnya, misalnya:
penyusunnya, A. Penyusun bahan tali temali bahan tali-temali.
misalnya benang, temali. (Hlm.75) - Serat : Senar, nilon, ijuk, untaian
kain, dan kertas kabel kecil pada kabel listrik
- Benang : Benang jahit, benang o Memberi contoh
B. Kekuatan bahan tali kasur, benang nilon penggunaan berbagai
temali (Hlm.) - Tambang atau tali : Tambang jenis bahan berdasarkan
plastik, tambang kawat, strukturnya.
o Memahami sifat benda yang dapat
C. Sifat tali temali digunakan sebagai tali:
- Lentur o Mengidentifikasi bahan-
- Kuat bahan yang akan diuji
o Memahami peta konsep tentang kekuataannya.
bahan tali temali.
o Mengelompokkan tale temali
berdasarkan struktur benang o Membandingkan kekuatan
penyusunnya beberapa jenis bahan
- Struktur pilinan yang diuji, misalnya
- Struktur anyaman berbagai jenis
- Struktur lurus benang/kertas.
o Memahami kekuatan bahan tali
temali berbeda-beda untuk setiap
jenisnya o Menyimpulkan dari hasil
o Memahami cara mengukur percobaan bahwa ada
kekeuatan bahan tali tenali hubungan antara jenis
penyusun bahan dengan
sifatnya.
SILABUS IPA KELAS 5