Anda di halaman 1dari 3

LAPORAN AUDIT INTERNAL

I. Latar Belakang
Peningkatan kinerja dan mutu puskesmas telah menjadi
prioritas utama di Kementerian Kesehatan. Hal ini tertuang dalam
berbagai kebijakan antara lain keluarnya Permenkes 46 tahun 2015
tentang akreditasi Puskesmas, Permenkes 75 tahun 2015 tentang
Puskesmas serta permenkes 44 tahun 2016 tentang manajemen
puskesmas. Beberapa Permenkes tersebut disusun guna mengatur
dan memberi penekanan pada perbaikan tata kelola dan sumber
daya. Perbaikan tersebut secara keseluruhan tertuang dalam
akreditasi puskesmas.
Program akreditasi puskesmas telah dilaksanakan sejak 2015.
Pencapaian program akreditasi sampai akhir tahun 2016 ini telah
terakreditasi sekitar 750 puskesmas yang telah terakreditas dari
sekitar 9000 puskesmas yang ada. Target tahun 2017 adalah
terakreditasi sekitar 2080 puskesmas dan diharapkan pada akhir
2020 semua puskesmas telah dapat diakreditasi.
Akreditasi sebagai sebuah program strategis untuk
mewujudkan puskesmas yang berkualitas telah terbukti secara
signifikan dalam merubah performance puskesmas baik
adiministrasi manajemen, UKM dan UKP nya. Perubahan yang
nyata antara lain dapat dilihat dari penampilan baik bangunan,
prosedur pelayanan maupun value dalam pelayanan yang baru.
Perubahan menuju perbaikan terus dilakukan untuk menjamin
berjalannya sistem pelayanan dan sistem manajemen mutu yang
sustainable dan terus meningkat itulah dilakukan audit dan
tinjauan manajemen secara berkala dan terus menerus.
Monitoring dan penilaian kinerja puskesmas dilakukan
sebagai wujud akuntabilitas puskesmas dalam memberikan
pelayanan kepada masyarakat. Berbagai mekanisme monitoring
dan penilaian kinerja dilakukan baik melalui supervise, laporan
capaian kinerja, audit, lokakarya mini bulanan, lokakarya mini
triwulan, penilaian kinerja semester, dan penilaian kinerja tahunan
Audit internal merupakan salah satu mekanisme untuk
menilai kinerja puskesmas yang dilakukan oleh tim audit internal
yang dibentuk oleh kepala puskesmas berdasarkan standar /
Kriteria / target yang telah ditetapkan. Dalam pelaksanaannya
audit internal dapat dilakukan secara efektif dan efisien, maka
disusunlah rencana program audit. Dalam laporan ini dibatasi
hanya kegiatan audit internal pelayanan UKP

II. Tujuan audit:


Melakukan penilaian terhadap kesesuaian sumber daya, proses
pelayanan, dan kinerja pelayanan laboratorium sebagai dasar
untuk melakukan perbaikan mutu dan kinerja

III. Lingkup audit:


Pelayanan Laboratorium

IV. Objek audit:


1. Kepatuhan proses pelayanan terhadap SOP
2. Capaian kinerja pelayanan

V. Standar/ Kriteria audit:


Kriteria audit
1. SOP pada kegiatan/ pelayanan yang prioritas
2. Standar kinerja layanan laboratorium
3. Standar Akreditasi

VI. Auditor
Tim Auditor A
VII. Proses audit:
Pemilihan instrumen sangat penting dalam rangka mendapatkan
data – data yang diperlukan, penetapan instrumen yang keliru
akan mempengaruhi temuan yang pada ujungnya akan
berdampak pada rekomendasi dan hasil tujuan audit.
a. Kuesioner untuk wawancara (terlampir)
b. Panduan observasi (terlampir)
c. Check list (terlampir)
d. Instrumen akreditasi sesuai pelayanan yang akan diaudit
e. Panduan peragaan

VIII. Hasil dan Analisis

IX. Rekomendasi dan batas waktu penyelesaian yang disepakati


bersama dengan auditee

Anda mungkin juga menyukai