Anda di halaman 1dari 7

Tugas Kimia Fisika 2

SISTEM KOMPOSISI DALAM KESETIMBANGAN KIMIA


BAB I
SISTEM KOMPOSISI VARIABEL
KESETIMBANGAN KIMIA

Setelah mempelajari bab ini, diharapkan mahasiswa dapat:


1. menghitung energi bebas dalam campuran gas,
2. menghitung potensial kimia gas ideal murni,
3. menghitung potensial kimia gas ideal dalam campuran gas ideal,
4. menghitung konstanta kesetimbangan tekanan dalam campuran gas ideal,

2.1. Persamaan Fundamental


Secara mutlak sistem diasumsikan tersusun oleh suatu zat murni atau jika tersusun
oleh suatu campuran, maka komposisi campuran tidak berubah dalam perubahan
keadaan. Selagi rekasi kimia berlangsung komposisi sistem dan sifat termodinamika
berubah. Karena itu ketergantungan pada komposisi harus dimasukkan dalam persamaan
termodinamika. Pertama kali dimasukkan dalam Energi Gibbs G.
Untuk suatu zat murni atau campuran komposisi tertentu persamaan energi Gibbs
adalah
dG = -SdT + Vdp ...................................................... (2.1)

Jika jumlah mol, , ,…, zat muncul bervariasi, maka G=G(T,p,n1,n2,…), dan
n1 n2

diferensial totalnya adalah

𝜕𝐺 𝜕𝐺 𝜕𝐺 𝜕𝐺
dG = (𝜕𝑇 ) p, ni Dt + (𝜕𝑃) T , ni dp + (𝜕𝑛 ) T , p , nj dn1 + (𝜕𝑛 ) T , p , nj dn2 + ...... (2.2)
1 2

dimana ni pada derivatif parsial berarti semua jumlah mol konstan dalam diferensiasi
dan nj pada derivatif parsial berarti semua jumlah mol kecuali satu dalam derivatif adalah
konstan dalam diferensiasi.
Jika suatu sistem tidak mengalami suatu perubahan komposisi, maka:

dn1 = 0, dn2 = 0,

sehingga
𝜕𝐺 𝜕𝐺
dG = (𝜕𝑇 ) p, ni Dt + (𝜕𝑃) T , ni ................................................... (2.3)

Pembandingan persamaan (2.3) dan (2.1) menunjukkan

𝜕𝐺 𝜕𝐺
(𝜕𝑇 ) p, ni = -S dan (𝜕𝑃) T , ni = = V ............................... (2.4a,b)

Untuk penyederhanaan,

𝜕𝐺
i - (𝜕𝑛 ) T , p , nj ................................................................................................. (2.5)
1

dengan melihat persamaan (2.4) dan (2.5), diferensial total G dalam persamaan (2.2)
menjadi:

dG = -SdT + Vdp + 1 dn1 + 2 dn2 + …................................. (2.6)


Persamaan (2.6) menghubungkan perubahan energi Gibbs dengan perubahan
temperatur, tekanan, dan jumlah mol. Biasanya ditulis:

dG = -SdT + Vdp + Σi i dni ........................................................................................... (2.7)

2.2 Energi Bebas Campuran


Jika campuran mengandung n1, n2, …, mol, maka 1, 2 ,… adalah potensial
kimia dari komponen 1, 2, … energi bebas campuran pada temperatur dan tekanan
konstan adalah
G = n1 1 + n2 2 + … ................................................................(2.8)

= Σ i ni i

Dengan bantuan persamaan (2.7) dan (2.8), energi bebas dari campuran dapat
diturunkan sebagai:

DGcamp = nRT Σi ln xi ............................................................................................................. (2.9)

dimana n adalah jumlah mol total, xi adalah fraksi mol komponen. Penjumlahan
adalah pada seluruh jumlah total komponen.
Karena persamaan (2.9) memberikan harga energi bebas dari campuran gas
ideal yang negatif, jelaslah bahwa proses pencampuran ini adalah spontan. Dengan
penggabungan persamaan fungsi termodinamika, panas pencampuran gas ideal dapat
dihitung:
DGcamp = DHcamp - T DScamp
yaitu

DH camp = nRT Σi xi ln xi + (T)(-NR Σi xi ln xi ) = 0

Dalam hal yang sama terlihat juga bahwa perubahan volume dalam
pencampuran gas ideal juga adalah nol, yaitu:
𝜕𝐺𝑐𝑎𝑚𝑝
∆𝑉 = ( ) T , xi = 0
𝜕𝑝

karena DGcamp tidak tergantung pada tekanan.

2.3 Potensial Kimia Gas Ideal Murni


Potensial kimia dari setiap komponen ditetapkan sebagai perubahan dalam
energi bebas sistem jika satu mol komponen ditambahkan pada sistem dengan jumlah
tidak terhingga, sehingga tidak ada perubahan dalam komposisi yang terjadi dalam
sistem. Secara matematik didefinisikan sebagai:
𝜕𝐺
i = (𝜕𝑛 ) T , p , nj ........................................................................................... (2.10)
𝑖

Potensial kimia dari gas ideal murni adalah:


 =  (T) + RT ln p ..................................................... (2.11)
 (T) adalah potensial kimia standar.

2.4 Potensial Kimia Gas Ideal dalam Campuran Gas Ideal


Potensial kimia dari gas ideal murni dalam campuran gas adalah:

 i = i (murni) + RT ln xi ............................................................................................. (2.12)


i (murni) adalah potensial kimia gas murni pada temperatur tekanan sama seperti
dalam campuran, dan xi adalah fraksi mol. Dari persamaan ini jelas bahwa potensial
kimia dari setiap gas dalam campuran lebih kecil daripada gas murni pada temperatur
dan tekanan yang sama, karena xi lebih kecil daripada satu dan ln xi akan negatif.

2.5 Kesetimbangan Kimia dalam Campuran


Dalam sistem tertutup, energi bebas dari reaksi umum tipe:

Na A + nb B + … nl L + n m M + …

Pada temperatur dan tekanan konstan adalah:


∆𝐺 = ∑𝑝𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘
𝑖 𝑛𝑖 𝜇𝑖 - ∑𝑟𝑒𝑎𝑘𝑡𝑎𝑛
𝑗 𝑛𝑗 𝜇𝑗 ........................................... (2.13)

Pada kesetimbangan, DG = 0 sehingga persamaan di atas disederhanakan menjadi:

∑𝑝𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘
𝑖 𝑛𝑖 𝜇𝑖 - ∑𝑟𝑒𝑎𝑘𝑡𝑎𝑛
𝑗 𝑛𝑗 𝜇𝑗 = 0

2.6 Kesetimbangan Kimia dalam Campuran Gas Ideal


Telah diperlihatkan dalam persamaan (2.12), bahwa m gas ideal dalam suatu
campuran gas diberikan dengan:

i = i  + RT ln pi

dimana pi adalah tekanan parsial gas dalam campuran. Harga i ini digunakan untuk
menghitung ∆𝐺 reaksi :

A + B C + D

dimana A, B, C dan D menunjukkan rumus kimia zat, sedangkan , , , 

menunjukkan koefisien stoikiometrik. Kemudian :


G = C + RT ln pC + D + RT ln pD A RT ln pA B -RT

ln pB,

= C +  D (A + B) + RT(ln pC + ln pada (ln

pA + ln pB)]

Missal:

G0 = C + D (A + B ) ......(2.14)

G0 adalah energi Gibbs reaksi standar. Kemudian dengan


mengkombinasikan term logaritma diperoleh:

G = G + RT ln
0 PC  PD  ..................(2.15)
PA  PB 

Jika Qp =
 PC  PD 
 
........................... (2.16)
PA  PB 
Maka G = G0 + RT ln Qp ........................................(2.17)

Pada kesetimbangan G = 0 dan persamaan (2. 17) menjadi:

PC e PD e


0 = G + RT ln
0
................ (2.18)
PA e PB e
dimana subskrip e menandai tekanan parsial kesetimbangan. Hasil bagi tekanan
parsial kesetimbangan adalah konstanta kesetimbangan tekanan Kp:

PC e PD e


Kp = ...................................................... (2.19)
PA e PB e
Dengan menggunakan notasi yang lebih umum, harga mi dapat diletakkan untuk
memperoleh persamaan:
G =( 𝜕𝜉 ) T , p = Σi i(i + RT ln pi)
𝜕𝐺

dapat dituliskan:

G = Σi ii + RT Σi i ln pi

Tetapi

Σi   = G
i i
0
............................................................................. (2.20a)

Perubahan energi Gibbs standar , dan i ln pi = ln pivi, sehingga persamaan menjadi:

G = G0 + Σi ln pivi ..................................................... (2.20b)

Tetapi ini merupakan logaritma produk sehingga


ln p1v1 + ln p2v2 + ............... = ln (p1v1 p2v2 .....)

kemudian Πi pivi = p1v1 p2v2 .....

Disebut sebagai hasil bagi tekanan yang sesuai, Qp

Qp = Πi pivi ............................................................................. (2.21)

catatan bahwa karena vi untuk komponen reaktan adalah negatif, kita mempunyai
reaksi yang dimasalahkan:

1 = , 2 = , 3 = , 4 = 

dan

Qp = pApBpCpD ...............................................................(2.22)

Sehingga Kp dapat ditulis

Kp = Πi (Pi)e vi .............................................................(2.23)

Persamaan (2. 18) menjadi:

 G0 = - RT ln Kp ........................................................................................................... (2.24)

Anda mungkin juga menyukai