Anda di halaman 1dari 7

JOURNAL READING

PRESENTATION OF A MODIFIED METHOD OF VESTIBULOPLASTY WITH AN


EARLY PROSTHETIC LOADING

PENGGUNAAN METODE YANG DIMODIFIKASI


DENGAN VESTIBULOPLASTY PADA AWAL
PEMASANGAN PROSTHETIK

Disusun oleh : Kelompok 1

MEIDA RATNA WIJAYA 1710025003

IRVAN ZULFIKAR OCTAVIANTO 1710025005

MOHAMMAD ABDI PRAYOGA 1710025007

DEA PRATIWI SADANINGSIH 1710025009

Dosen Mata Kuliah:

Drg. Elliana Martalina, Sp.Pros

FAKULTAS KEDOKTERAN

PROGRAM STUDI KEDOKTERAN GIGI

UNIVERSITAS MULAWARMAN

SAMARINDA

2019
PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG

Pemulihan sistem pengunyahan setelah edentulous merupakan masalah serius di mana


banyak aspek biologis, psikologis, dan aspek lainnya harus diperhitungkan. dalam hal ini yang
paling banyak diterapkan adalah gigi tiruan akrlik. Meskipun semakin banyak bukti yang
mengatakan bahwa gigi tiruan yang dipasang pada implan jauh lebih fungsional dan lebih dapat
diandalkan daripada gigi tiruan konvensional dalam hal meningkatkan kemampuan mengunyah,
kenyamanan, kesehatan mulut dan kualitas hidup, sebagian besar pasien masih memilih gigi
tiruan konvensional dikarena berbagai alasan, kebanyakan karena keuangan.

G. Buisson, dan J. Solas dan Akermann mengklasifikasikan intervensi bedah pra-


prostetik dalam dua kelompok: gigi tiruan awal dan gigi tiruan korektif. Gigi tiruan awal
melibatkan intervensi tulang alveolar tepat setelah pencabutan gigi dimana gigi tiruan korektif
melibatkan jaringan lunak, alveolar ridge, dan palatum setelah luka ekstraksi sembuh.

Vestibuloplasti didefinisikan sebagai prosedur pembedahan korektif pada jaringan lunak


dari alveolar ridge rahang atas dan bawah. Metode yang paling dikenal dan umum digunakan
adalah metode Clark, Kazanja, EdlanMejchar, Obwegeser. Metode-metode ini telah mengalami
sejumlah modifikasi, baik dalam penggunaan transplantasi dari palatum, pipi atau kulit, atau
penggunaan grafts alloderm dan xenoderm untuk mencegah timbulnya kembali. Kerugian utama
dari penggunaan metode jaringan sekitar adalah ditemukan permukaan bekas luka terbuka dan
timbul nyeri, tidak nyaman, pemulihan lambat, dan perawatan setelahnya sulit. Aplikasi grafts
alloderm dan xenoderm membantu mencegah pembentukan area luka sekunder dan penyebaran
pada area yang lebih luas.

Para penulis berhipotesis bahwa kepatuhan terhadap pearturan yang tepat menerapkan
metode vestibuloplasty pada rahang edentulous (menggunakan gigi tiruan awal) akan
meningkatkan retensi dan stabilisasi gigi tiruan.
METODE PENELITIAN

Seluruh pasien yang setuju menandatangani lembar persetujuan. Sampel terdiri dari 248
pasien dengan rahang endentulous, pada periode Februari sampai September 2013, yang mencari
bantuan di Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Kedokteran Varna. 38 pasien dipilih, yang
kemudian menerima konsultasi dari spesialis bedah mulut. Para pasien diperiksa agar cocok
untuk dilakukan vestibuloplasti karena mobilitas jaringan lunak yang berdekatan dengan
alveolar ridge dan perpindahan lapisan dari beberapa mukosa sementara di puncak tulang
alveolar, kurangnya gingiva yang melekat cukup dan keadaan dangkal vestibulum. Pasien dibagi
menjadi dua kelompok: kelompok 1 (20 pasien) gigi palsu mereka telah dibuat sebelum operasi
dan dipasang 7 hari setelah pelepasan jahitan bedah. Kelompok 2 (18 pasien) - gigi palsu mereka
dibuat setelah operasi dan pemulihan sempurna pasca bedah prostetik (1 bulan setelah
operasi).Vestibuloplasty untuk kedua kelompok dilakukan sebagai berikut: setelah menerapkan
anestesi, mukosa dilakukan insisi di sulkus mukogingival . Dengan kedalaman insisi mencapai
periosteum, diikuti oleh diseksi dari flap mukosa pada dasar labial. Jaringan dan otot yang
melekat pada submukosa dipisahkan dengan lift periosteal dari periosteum dan mendorong
apikal. Flap mukosa yang telah dipisahkan kemudian ditarik ke dasar lalu dibentuk dan dijahit ke
periosteum. luas permukaan luka periosteal dari alveolar ridge ditutupi dengan transplantasi
xenoderm Mucoderm. Transplantasi xenoderm itu kaku tetap dilakukan penjahitan untuk
mengurangi atau menghilangkan kemungkinan perpindahan dan untuk mendapatkan kondisi
yang optimal untuk integrasi. Jahitan kemudian dilepas antara 7- 10 hari setelah vaskularisasi
dan integrasi dari graft xenoderm. Menyusul pelepasan jahitan pada hari yang sama untuk pasien
dari kelompok pertama, hasil dari proses awal daerah prostetik yang diambil dengan protesa
dirancang terlebih dahulu. gigi palsu yang dilakukan rebased kemudian dipasang pada pasien
pada hari berikutnya dan menginstruksikan untuk menjaga kebersihan mulut yang lebih optimal.
Untuk pasien dari protesa kelompok kedua dibuat setelah akhir dari proses penyembuhan dengan
integrasi mukosa yang sempurna.

HASIL

38 pasien dirujuk untuk persiapan pra-prostetik bedah. Mereka berusia antara 52 dan 82
(biasanya 66-72 tahun). Pada kedua kelompok pasien menggunakan graft xenoderm
menunjukkan proses penyembuhan tanpa keluhan. Pada hari pertama setelah operasi, pencabutan
graft dengan darah diamati. Pada hari ke-3 ada penutup dengan jaringan granulasi, tumbuh
kapiler dan berubah warna. Pada hari ke-7 graft memperoleh warna mukosa di sekitarnya dan
terintegrasi.

Untuk pasien-pasien dari kelompok peratama dengan gigi tiruan awal proses pengamatan
menunjukkan kehadiran operasional kedalaman dari vestibulum sebagai hasil adaptasi gigi tiruan
sebelum desain. Pada monitoring jangka panjang (setelah 1 sampai 3 bulan) diikuti prosedur
setelah pembedahan menunjukkan hasil yang sama. Pasien dilaporkan tidak nyeri atau tidak
nyaman, beberapa merasakan penarikan atau masalah selama makan atau istirahat.
Pemeriksaamn klinis mengungkapkan bahwa bidang operasi bebas dari dekubitus dan jaringan
parut, dan mukosa tampak normal dan menunjukkan kedalaman vestibulum setelah pembedahan.
Pre-desain gigi tiruan dengan tepi halus memanjang berfungsi sebagai lempeng pembentuk
sementara tanpa secara traumatis melekat pada tubuh rahang (Gambar 5,6).

Untuk pasien-pasien kelompok kedua dimana prostetik dimulai setelah penyembuhan


telah sempurna dari jaraingan lunak yang diikuti reduksi pembedahan pada vestibulum tinggi
diperhatikan, berkorelasi dengan waktu prostetiknya. Pada 10 kasus terbentuk bekas luka
membatasi mobilitas jaringan, mengurangi ukuran vestibulum dan menyebabkan
ketidaknyamanan saat gigi tiruan dipakai. Proses fungsional awal dari perdalaman vestibulum
untuk menjaga kedalaman operasi, mencegah pembentukan jaringan parut setelah operasi dan
sebuah rasa terkait penarikan dan ketidaknyamanan. Periode penantian 28 hari juga tidak
dibutuhkan untuk penyembuhan klinis secara sempurna. Ini meningkatkan motivasi pasien untuk
perawatan dan mempersingkat masa adaptasi.

Untuk pasien-pasien dari kelompok pertama, penempatan gigi tiruan awal yang dilakukan
ulang dilakukan pada hari ke-7 segera setelah pengambilan jahitan. Untuk pasien dari kelompok
kedua dimulai setelah penyembuhan jaringan lunak sempurna, contohnya pada sebulan setelah
intervensi pembedahan. Untuk 5 pasien dari kelompok kedua penyembuhan s dari system
pengunyahan dengan gigi tiruan lepasan dimulai setelah lebih lambat dari yang diharapkan. Ini
disebabkan oleh ketidaksesuaian dengan instruksi yang diberikan kepada pasien setelah operasi
dimana pemeriksaan tindak lanjut dilewati oleh pasien. Untuk pasien-pasien dengan gigi pa
tiruan awal, revisi dilakukan pada hari pengangkatan jahitan dan 3 bulan kemudian kondisinya
dievaluasi kembali dan revisi kedua atau diikuti pengembangan prostesis baru.

Pembahasan

Vestibuloplasti adalah metode pre-prostetik bedah yang dapat dilakukan dengan


menggunakan jaringan lunak sekitarnya (metode Clark, Kazanijan, Edlan-Mejchar dan lain-lain
atau modifikasinya) atau menggunakan autogenous, xenoderm dan graft Alloderm. Kelemahan
utama dari metode dengan jaringan di sekitarnya adalah daerah permukaan luka dibiarkan
terbuka yang menyembuhkan selanjutnya. Di antara keluhan pasien adalah nyeri,
ketidaknyamanan, kesulitan dalam berbicara dan makan dan mengurangi kebersihan mulut. Bila
menggunakan graft autogenous (baik palatal dan bukal) kelemahan utama adalah adanya luka
operasi kedua di rongga mulut. Oleh karena itu, lebih dibenarkan untuk penggunaan transplantasi
Alloderm dan xenoderm, sehingga menghindari cedera sekunder dan karena dapat
diimplementasikan di daerah permukaan luka yang lebih besar.

Botiss' Mucoderm adalah transplantasi terbuat dari dermis hewan. Yang terakhir ini
mengalami multi-processing yang bertujuan untuk menghilangkan semua komponen yang
mungkin yang dapat menyebabkan reaksi jaringan. Penggunaannya dimaksudkan untuk
menghindari kerugian dari metode tradisional untuk memperdalam vestibulum, yaitu
meninggalkan area luka epitelisasi sekunder atau menghindari trauma sekunder ketika
mengambil transplantasi dari palatum, pipi atau kulit (paling sering di belakang telinga). Pilihan
graft Mucoderm xenoderm dibenarkan karena alasan berikut ini: Digunakan sebagai jaringan
lunak, pengganti transplantasi mukosa; mudah diintegrasikan; tidak menghasilkan reaksi alergi
atau jaringan; dapat merenovasi lengkap dalam jaringan lunak dari pasien; operatif dan perbaikan
mudah dilakukan; dapat menopang ketebalannya; periode pasca-operasi dan ketidaknyamanan
terkait lebih pendek; proses gigi tiruan awal dimungkinkan dan pemulihan system pengunyahan
pasien.

Sementara pembentukan gigi tiruan penting untuk memantau proses epitelisasi dan
melestarikan dari kedalaman vestibulum. Sejumlah penulis seperti Skaloud, Trauner, Kemeny,
Varga dan Dal Pont antara lain telah mengembangkan pilihan untuk pengaplikasiannya.
Modifikasi disarankan dalam makalah ini meliputi keuntungan untuk pasien perasaan lebih
termotivasi dan lebih tinggi harga diri karena estetika, efek pencegahan kejiwaan dan fungsional.

Gigi tiruan awal sebaik gigi tiruan permanen yang dirancang dengan metode klasik dalam
lima tahap. Hasil yang dicapai dalam hal retensi dan penguatan prostesis diamati di awal: ketika
gigi tiruan selanjutnya direbasing, sebulan kemudian dan 3 bulan kemudian setelah rebasing baru
atau dengan pembuatan gigi tiruan baru mungkin diperlukan. Data dari pasien kami
menunjukkan 1 kasus hanya dari periode penyesuaian yang tidak lengkap setelah 30 hari dan 1
kasus integritas dilanggar dari pelat prostetik setelah penyimpanan yang tidak tepat di luar mulut.
Selama tindak lanjut pemeriksaan sisanya 36 pasien gigi tiruan dilaporkan lebih merasakan
estetiknya, berbicara dan mengunyah. Hasil tercatat setelah intervensi dimana prostesis
sementara disiapkan terlebih dahulu menampilkan kecenderungan untuk melestarikan kedalaman
ruang depan, dan tidak adanya jaringan parut di 100%.

Kesimpulan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam kasus-kasus yang dijelaskan pada pemaparan
yang disajikan menghasilkan kesimpulan dari periode paska pembedahan sebaik penyajian
kedalaman vestibulum, dimana menjadikan metode berhasil untuk menyembuhkan total dari
system pengunyahan. Check up lebih lanjut dari pasien mengahsilkan kondisi klinis yang baik
untuk vestibuloplasti dengan transplantasi xenoderm dan prostetik awal. Ini menunjukkan
kebetuhan penelitian luas yang lebih lanjut terkait topic tersebut.

Anda mungkin juga menyukai