F7 – MINI PROJECT
GAMBARAN PERTUMBUHAN ANAK DENGAN HASIL PEN-
GUKURAN ANTROPROMETRI DI WILAYAH KERJA PUSK-
ESMAS SINGKOHOR, ACEH SINGKIL
Di susun
oleh :
dr. Izar Azwar
Pembimbing :
dr. Azril Muhsinin
LEMBAR PENGESAHAN
Pembimbing Penulis
NIP.
1
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan ber-
kat-Nya, sehingga penulis mendapatkan kesempatan untuk memulai dan
menyelesaikan mini project ini tepat pada waktunya dengan judul “Gam-
baran Pertumbuhan Anak dengan hasil pengukuran Antroprometri di
Wilayah Kerja Puskesmas Singkohor, Aceh Singkil”.
Pembuatan mini project ini dilaksanakan oleh penulis dalam rangka me-
menuhi tugas Program Dokter Internsip di Puskesmas Kedondong peri-
ode November 2017.
Aceh Singkil,
BAB I
PENDAHULUAN
3
Latar Belakang
Dari penelitian Gladys dkk yang di lakukan di tiga wilayah kerja Puskesmas
( 24 posyandu ) Kab Bandung menunjukkan, bahwa tidak terdapat hubungan antara
tingkat pendidikan dan status ekonomi keluarga terhadap tumbuh kembang anak.
(3)
Rumusan Masalah
5
1. Manfaat Ilmiah
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi informasi tambahan mengenai
status pertumbuhan anak sehingga dapat membantu sebagai sumber referensi dalam
penelitian yang lebih lanjut.
2. Manfaat Praktis
Sebagai sumber informasi bagi masyarakat terutama orang tua dan para pen-
didik anak usia dini terhadap pentingnya pertumbuhan anak sehingga dapat segera
dilakukan pencegahan terhadap permasalahan yang berkaitan dengan tumbuh kem-
bang anak.
BAB II
TINJAUAN KEPUSTAKAAN
Masa anak di bawah lima tahun merupakan periode penting dalam tumbuh
kembang anak karena pertumbuhan dasar yang berlangsung pada masa balita akan
mempengaruhi dan menentukan perkembangan anak selanjutnya. Masa ini sering
6
disebut sebagai fase “Golden Age”. Golden age merupakan masa yang sangat pent-
ing untuk memperhatikan tumbuh kembang anak secara cermat, agar sedini mung-
kin dapat terdeteksi apabila terjadi kelainan.(1)
Tumbuh kembang akan terjalin secara simultan pada anak. Bertumbuh be-
rarti bertambahnya ukuran tubuh dan jumlah sel serta jaringan di antara sel-sel se-
hingga tercapai sesuai indikator berupa adanya pertambahan tinggi badan, berat ba-
dan dan lingkar kepala. Berkembang adalah bertambahnya struktur, fungsi dan
kemampuan anak yang lebih kompleks yang dalam hal ini akan meliputi beberapa
aspek, diantaranya ; sensorik, motorik, bahasa-komunikasi, kognitif sosial, kreatifi-
tas dan moral-spiritual. Pertumbuhan akan bersifat kuantitatif sehingga anak akan
terlihat menjadi lebih besar secara fisik dengan ukuran struktur organ dan otak yang
juga meningkat, sebaliknya perkembangan berkaitan dengan kualitatif dan
kuatitatif sehingga terjadi deretan progresif yang teratur dari perubahan yang secara
koheren, hal ini di tandai bahwa perubahan tersebut akan maju dengan terarah. Da-
lam proses perkembangan yang simultan dengan pertumbuhan, maka terlihat bahwa
pertumbuhan akan berdampak pada fisik, sedangkan perkembangan akan mengarah
pada fungsi suatu organ atau individu.(13,14)
2. Pengaruh Saraf
mus itu berhubungan dengan lobus anterior kelenjar pituitri yang dapat
mendapat inervasi akan mengalami atrofi, juga bila aliran saraf rasa di
3. Pengaruh Hormon
4. Pengaruh Gizi
anak gizi cukup, dan proses pubertas juga terlambat. Pada maramus
sehingga berat badan anak sangat menurun. Banyak zat atau unsur yang
anak.(15)
itu lebih kurang 2,5 cm pada usia 3 tahun dan lebih kurang 4,5 cm pada
usia remaja.(15)
9
diamati bahwa pertumbuhan tinggi tubuh lebih cepat pada musim semi
badan dapat mencapai 4-5 kali lebih cepat pada musim gugur diban
9. Pengaruh Penyakit
korteks supraren.(15)
Ciri-ciri Pertumbuhan
10
1. Perubahan Ukuran
Perubahan ini terlihat secara jelas pada perubahan fisik yang dengan
bertambahnya umur anak terjadi pula penambahan berat badan, tinggi ba-
dan, lingkaran kepala dan lain-lain. Organ tubuh seperti jantung, paru-paru
atau usus akan bertambah besar, sesuai dengan peningkatan kebutuhan
tubuh.(15)
2. Perubahan proporsi
Masa Embrio
Masa embrio ialah masa sejak konsepsi smapai umur kehamilan 8 minggu. Ovum
yang telah dibuahi dengan cepat menjadi suatu organisme, terjadi deferensiasi yang
belangsung cepat, terbentuk sistem organ dalam tubuh.(15)
Masa fetus
Masa fetus ialah masa sejak umur 9 minggu sampai kelahiran. Masa ini terdiri
dari dua periode :
a. Masa fetus dini, sejak usia 9 minggu sampai dengan trimester kedua ke-
hidupan intra uterin, terjadi percepatan pertumbuhan, pembentukan jasad
manusia sempurna dan alat tubuh telah terbentuk dan mulai befungsi.
b. Masa fetus lanjut, pada trimester akhir pertumbuhan berlangsung pesat dan
adanya perkembangan fungsi-fungsi. Pada masa ini terjadi tranfer imuno-
globulin G (IgG) dari darah ibu melalui plasenta. Akumulasi asam lemak es-
sensial seri omega 3 (Docosa Hexanic Acid) omega 6 (Arachidonic acid) pada
otak dan retina.(15)
a. Masa bayi dini (1-12 bulan), pertumbuhan yang pesat dan proses pematangan
berlanagsung secara kontinyu terutama meningkatnya fungsi sistem saraf.
b. Masa bayi akhir (1-2 tahun), keceptan pertumbuhan mulai menurun dan ter-
dapat kemajuan dalam perkembangan mottorik dan fngsi ekskresi.(15)
Pada masa bayi yaitu pada umur satu tahun pertama merupakan masa transisi
dari makanan cair ke makanan orang dewasa. Pada masa ini ditandai dengan tum-
buh kembang yang sangat pesat. Pada masa ini bayi harus mendapat perhatian khu-
sus, karena berbagai perubahan jenis makanan maupun cara pemberian makanan
dapat berpengaruh terhadap asupan makanan. Pola pemberian makanan bayi selama
masa transisi adalah di mulai dari makanan lemat, secara bertahap ke makanan
lembek, dan pada umur satu tahun diherapakan anak sudah makan dari makanan
keluarga.(15)
Jenis makanan yang diberikan tergantung pada umur bayi. Pada umur 4-6
bulan, anak dapat diberikan buah-buahan segar dan air buah. Tujuan pemberian
buah-buahan ini selain untuk memperkenalkan makanan selaian ASI juga sebagai
sumber vitamin mineral dan sedikit kalori. Pada bayi umur 6 bulan dapat diberikan
makanan lembek berupa nasi tim yang disaring, kemudian setelah bayi berumur 9
bulan diberikan nasi tim kasar tanpa di saring. Hal ini sesuai degan tingkat ket-
erampilan bayi, dimana pada umur 6-9 bulan bayi mulai belajar menguyah. Pada
umur setahun anak sudah dapat diberikan makanan keluarga yang tidak berbumbu
keras dan pedas. Makanan keluarga diberikan secara berthap baik jumlah maupun
frekuensinya, sampai anak betul-betul mampu.(15)
1. Umur
Umur sangat memegang peranan dalam penentuan status gizi, kesalahan
penentuan akan menyebabkan interpretasi status gizi yang salah. Hasil pen-
imbangan berat badan maupun tinggi badan yang akurat, menjadi tidak berarti bila
tidak disertai dengan penentuan umur yang tepat. Kesalahan yang sering muncul
adalah adanya kecenderungan untuk memilih angka yang mudah seperti 1 tahun ;
1,5 tahun ; 2 tahun. Oleh sebab itu penentuan umur anak perlu dihitung dengan
cermat. Ketentuannya perhitungan umur adalah dalam bulan penuh, artinya sisa
umur dalam hari tidak diperhitungkan.(16)
2. Berat Badan
Berat badan merupakan salah satu ukuran yang memberikan gambaran massa
jaringan, termasuk cairan tubuh. Berat badan sangat peka terhadap perubahan yang
mendadak baik karena penyakit infeksi maupun konsumsi makanan yang menurun.
Berat badan ini dinyatakan dalam bentuk indeks BB/U (Berat Badan menurut
Umur) atau melakukan penilaian dengam melihat perubahan berat badan pada saat
pengukuran dilakukan, yang dalam penggunaannya memberikan gambaran
keadaan kini. Berat badan paling banyak digunakan karena hanya memerlukan satu
pengukuran, hanya saja tergantung pada ketetapan umur, tetapi kurang dapat
menggambarkan kecenderungan perubahan situasi gizi dari waktu ke waktu.(16)
menyaring dengan cepat status gizi anak. Keuntungan dari IMT/U adalah dapat me-
lacak faktor resiko gizi pada masa kanak-kanak terhadap perkembangan penyakit
kardiovaskular, hiperlipidemia, peningkatan insulin dimasa dewasa.(17)
Tabel 2.1 Penilaian Status Gizi berdasarkan Indeks BB/TB
Indeks Kategori
Ambang Batas (Z-Score)
Status Gizi
kandungan cukup baik atau tidak. Pada usia 1 tahun mencapai berat 3 kali berat
lahir dan pada usia 2 tahun mencapai berat 4 kali berat lahir. Setelah usia 2 tahun
penambahan berat badan umumnya berkisar 2.000 gram dalam satu tahun. Pada
usia 6 tahun berat badan rata-rata berkisar 20 kg dan pada usia ini anak laki-laki
umumnya lebih berat.(15)
Panjang badan pada waktu lahir rata-rata adalah 50 cm. Pada usia 1 tahun
mencapai 75 cm, pada usia 2 tahun 85 cm dan 100 cm pada usia 4 tahun. Pada usia
6 tahun tinggi nya mencapai 130 cm. Berat otak waktu lahir adalah 350 gram, pada
usia 1 tahun menjadi 925 gram dan mencapai 90 % pda usia sekitar 6 tahun. Pen-
gukuran lingkar kepala mempunyai arti penting terutama sampai usia 2 tahun ka-
rena dalam waktu tersebut terjadi pertumbuhan yang cepat. Linkar kepala lahir ada-
lah 37 cm, pada usia 1 tahun 47 cm, pada usia 2 tahun bertambah 2-3 cm dan pada
usia 6 tahun mencapai ukuran 54-55 cm.
Deteksi Pertumbuhan Anak Usia Dini
Tumbuh adalah proses yang berhubunagan dengan bertambah besarnya uku-
ran fisik karena terjadi pembelahan dan bertamabah banyaknya sel, disertai ber-
tambahnya substansi intersil pada jaringan tubuh. Proses pertumbuhan dapat dia-
mati dengan adanya perubahan-perubahan pada besar dan bentuk yang dinyatakan
dalam nilai-nilai ukuran tubuh, misalnya berat badan, tinggi badan, lingkar kepala,
lingkar lengan atas dan sebagainya.
1. Ukuran Antropometri
Berat Badan
Berat badan merupakan ukuran antropometrik yang terpenting, dipakai pada
setiap kesempatan memeriksa kesehatan anak pada setiap kelompok umur. Meru-
pakan hasil keseluruhan peningkatan jaringan-jaringan tulang, otot, lemak, cairan
tubuh dan lainnya. Merupakan indikator tunggal yang terbaik pada waktu ini untuk
keadaan gizi dan keadaan tumbuh kembang. Di Indonesia pengukuran berat badan
badan telah memasyarakat dengan digunakannya kartu menuju sehat (KMS) untuk
monitoring pertumbuhan.(15)
Tinggi Badan
17
Pertumbuhan Anak
BAB III
20
METODE PENELITIAN
Mini Project ini dilakukan di PAUD yang terpilih secara Random sampling di
Kecamatan Singkohor, Aceh Singkil, yaitu : PAUD Tunas Bangsa. Mini Project ini
dilakukan bulan November Tahun 2017
1. Populasi Penelitian
2. Sampel Penelitian
Sampel dalam penelitian ini adalah siswa dan siswi yang berumur 4
sampai 5 tahun secara acak dengan teknik sampling.
3. Kriteria Sampel
Kriteria Ankles
4. Besar Sampel
Untuk menentukan jumlah sampel minimal dalam penelitian ini digunakan
metode total sampling. Maka jumlah sampel adalah 32 siswa/i..
Pengambilan sampel untuk responden pada mini project ini dilakukan dengan
metode random sampling, yaitu metode pemilihan sampel swcara acak.(30)
Umur
Jenis Kelamin
Definisi Operaslional
Umur
Umur adalah lamanya hidup seseorang sejak lahir pada tanggal, bulan, than
dilahurkan sampai dengan tanggal, bulan, tahun dilakukan pengambilan data
dengan cara pengisian kuesioner. Apabila umur kurang dari 15 hari dibulatkan ke
bulan sebelumnya dan jika lebih dari sama dengan 15 hari dibulatkan ke bulan beri-
kutnya. Alat ukur : Kartu Menuju Sehat (KMS) dan kuesioner.
Jenis kelamin
Jenis kelamin adalah alat kelamin subjek yang dinilai dengan cara melihat
langsung saat dilakukan pemeriksaan berat badan.
Alat ukur : observasi dan kuesioner
Pertumbuhan
22
Sumber Data
Data yang dikumpulkan adalah data primer. Data primer adalah data yang
diperoleh langsung dari siswa/i TK dan orang tua. Pengumpulan data primer dil-
akukan oleh peneliti dengan menggunakan kuesioner dan melakukan pengukuran
pertumbuhan yaitu tinggi badan dan berat badan anak.
melakukan pengukuran tinggi badan dan berat badan untuk mengetahui status per-
tumbuhan anak berdasarkan Tabel Standar Antropometri Kementrian Kesehatan
Republik Indonesia untuk anak umur 0 sampai 60 bulan. Penentuan umur anak di
dapatkan dari hasil pengurangan tanggal pemeriksaan tengan tanggal latir anak.
Umur dihitung dalam bulan penuh. Contoh umur 2 bulan 29 hari dihitung sebagai
umur 2 bulan. (16)
Prosedur Penelitian
Analisa Data
Analisis data yang dilakukan pada penelitian ini yaitu:
1. Analisis Univariat
Analisis univariat dilakukan terhadap tiap variabel dari hasil penelitian, yang
pada umumnya hanya menghasilkan distribusi dan persentase dari tiap variabel.
Data yang diperoleh, dicatat dan dikumpulkan, kemudian disajikan dalam bentuk
tabel distribusi frekuensi.
Alur Penelitian
Pengumpulan data
Data primer
Pengolahan Data
Analisa Data
BAB IV
Hasil Penelitian
Karakteristik anak dan orang tua yang menjadi sampel dalam penelitian ini
dikelompokkan berdasarkan jenis kelamin, umur, tingkat pendidikan ayah, tingkat
pendidikan ibu, status ekonomi keluarga, dan aspek gangguan perkembangan.
Jumlah anak dan orang tua dalam penelitian ini adalah 32 responden. Karakteristik
anak dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Jenis kelamin
Laki-Laki 22 68,7 %
Perempuan 10 31,3 %
Umur
Kurus 5 6,1
Normal 72 87,8
26
Gemuk 5 6,1
Total 82 100,0
Saat dilakukan skrining sebagian besar orang tua menjawab tidak memiliki
kekhawatiran terhadap pertumbuhan anak. Namun dari pengukuran tinggi badan
dan berat badan, kemudian di masukkan kedalam tabel antroprometri ditemukan
beberapa aspek pertumbuhan yang menjadi kekhawatiran orang tua. Untuk
gangguan perilaku dan emosi sosial orang tua berkomentar bahwa anaknya sangat
hiperaktif, menjengkelkan, iseng dan keras kepala, pemalu, cengeng. Dalam aspek
bahasa ekspresif dan artikulasi orang tua berkomentar bahwa anak masih kurang
jelas pada mengucapkan kata-kata tertentu, misalnya kata makan..(28)
6. Keterbatasan Penelitian
3. Terdapat faktor-faktor lain yang tidak bisa saya kendalikan dalam tum-
buh kembang seorang anak, misalnya aspek tingkat pendidikan orang
tua dan status ekonomi keluarga yang dapat memberikan pengaruh.
27
BAB V
1. Kesimpulan
2. Saran
DAFTAR PUSTAKA
30
LAMPIRAN 1
No Jadwal 2013-2014
Kegiatan
Me Jun Jul Okt No Feb
Ap i Ags Sep v Des Jan
r
1 Studi kepustakaan
2 Penyusunan proposal
3 Penelitian pendahuluan
4 Seminar proposal
5 Penelitian
6 Pengolahan data
8 Seminar skripsi
9 Perbaikan skripsi
31
LAMPIRAN 2
INFORMED CONCENT
KUISIONER
I. Pengantar
Assalamualaikum Wr. Wb.
Pada penelitian ini saya memohon ibu untuk mengisi kuesioner dan mengiz-
inkan anak ibu untuk diukur berat badan dan tinggi badannya oleh peneliti.
32
Terima kasih atas kesediaan ibu untuk menjadi responden dalam penelitian
ini. Kejujuran ibu dalam menjawab pertanyaan ini sangat kami hargai dan semua
jawaban yang telah diberikan akan kami jaga dan dijamin kerahasiaannya. Selamat
mengisi kuisioner.
Peneliti,
(Izar Azwar)
Nama : _________________________________________
Alamat : _________________________________________
( )
Nama Jelas
34
LAMPIRAN 3
A. Data Diri
1. Nama Anak :
3. Tempat/Tanggal Lahir :
4. Tanggal Pemeriksaan :
7. Berat Badan : Kg
8. Tinggi Badan : cm
9. Nama Ayah :
➢ Pekerjaan Ayah :
a. ≤ Rp. 983.643
c. ≥ Rp 12.015.135
a. Perguruan Tinggi :
b. Akademi
c. SMA/Sederajat
d. SMP/Sederajat
e. SD/Sederajat
35
d. ≤ Rp. 983.643
f. ≥ Rp 12.015.135
a. Perguruan Tinggi :
b. Akademi
c. SMA/Sederajat
d. SMP/Sederajat
e. SD/Sederajat
Komentar :
36
Komentar :
Komentar :
Komentar :
Komentar :
Komentar :
Komentar :
Komentar :
38
LAMPIRAN 4
Ni
ni = ×n
N
Keterangan:
Ni = jumlah populasi menurut proporsi
N = Jumlah populasi seluruhnya
ni = Jumlah sampel menurut proporsi
n = Jumlah sampel minimal (82)
161
ni = × 82
460
ni = 29
80
ni = × 82
460
ni = 14
54
ni = × 82
460
ni = 10
48
ni = × 82
460
ni = 8
49
ni = × 82
460
ni = 8,73 (dibulatkan menjadi 9)
27
ni = × 82
460
25
ni = × 82
460
ni = 4
16
ni = × 82
460
LAMPIRAN 5
41
42
43
LAMPIRAN 6
LAMPIRAN 7
Data Sampel Penelitian
53
54
55
LAMPIRAN 8
Frequency Table
Pendidikan ayah
Cumulative
Frequency Percent Valid Precent
Perecent
Pendidikan Ibu
56
Cumulative
Frequency Percent Valid Precent
Perecent
Crosstabs
Status Ekonomi * Perkembangan Anak
58
LAMPIRAN 9
Bukti Foto Kegiatan Penelitian
63
LAMPIRAN 10
Surat Izin Penelitian
64
LAMPIARAN 11