Anda di halaman 1dari 10

SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

PEMERINTAH
“Jawaban Soal UTS SIAP D III Akuntansi AP 2019”

DISUSUN OLEH : KELOMPOK 6

Fauzi Nursyahdani (13)


Riki Ridwan Abdillah (33)
Yeftha Simorangkir (37)
Zulfikar Suryanirta (39)

AKUNTANSI 5-01

Dosen Mata Kuliah:


Deni Herdiyana

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA


BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN
POLITEKNIK KEUANGAN NEGARA STAN
TANGERANG SELATAN-INDONESIA
2019
1. Data input dalam modul penganggaran :
• ADK
i. GPP dari aplikasi Gaji/GPP
ii. Backup data RKA-KL tahun lalu
iii. ADK DIPA
iv. Referensi KRISNA (DJA)
• Dokumen
i. DIPA petikan
ii. KAK dan dokumen lainnya
• Data (Internal SAKTI)
i. Kuitansi/bon (Modul bendahara)
ii. Kontrak (Modul Komitmen)
iii. SPP/Resume tagihan (Modul Komitmen)
iv. Realisasi/SP2D (Modul Pembayaran)
v. Data Pegawai/Supplier (Modul Komitmen)
2. Pelaksanaan manajemen komitmen memiliki dua tujuan utama yang masing-masing
memiliki orientasi yang berbeda tetapi saling melengkapi. Pada dasarnya, manajemen
komitmen ditujukan untuk mengelola tindakan-tindakan awal yang menimbulkan
kewajiban Negara dalam rangka disiplin anggaran (ketaatan terhadap batas pengeluaran).
Namun demikian, manajemen komitmen juga ditujukan untuk mendukung terwujudnya
perencanaan kas yang berorientasi ke depan (forward cash planning).

Pelaksanaan manajemen komitmen erat kaitannya dengan aktivitas


kontrol/pengawasan atas pelaksanaan anggaran. Governance, termasuk pemisahan
kewenangan, dalam rangka pelaksanaan anggaran dipengaruhi oleh sistem perbendaharaan
yang diterapkan di masing-masing Negara. Namun demikian, pada umumnya tahapan
dalam siklus pelaksanaan anggaran meliputi :
i. Otorisasi atas pagu anggaran kepada satker
ii. Pembuatan komitmen/perikatan
iii. Perolehan dan verifikasi barang dan jasa
iv. Penerbitan perintah membayar (payment order)
v. Pembayaran

1
Manajemen komitmen, dengan demikian, merupakan bagian dari tanggung jawab
pemilik/pengguna pagu anggaran untuk memastikan adanya sistem manajemen yang
efektif, efisien dan transparan untuk menjamin bahwa dana anggaran digunakan sesuai
dengan tujuan yang disetujui oleh parlemen. Komitmen merupakan kewajiban yang akan
mengakibatkan atau menimbulkan pembayaran di masa yang akan datang berdasarkan
pemenuhan kondisi atau kriteria tertentu.
Berikut interkoneksi modul komitmen dengan modul anggaran dan modul
pembayaran :

Modul Modul
Anggaran Pembayaran

Supplier, kontrak,
BAST/BAPP/BAKP
Update AFP dan FA

Modul
Komitmen
Informasi proses
Data Pagu pembayaran

Tujuan yang berkaitan dengan Tujuan yang berkaitan dengan


mengelola tindakan-tindakan awal mendukung terwujudnya perencanaan
yang menimbulkan kewajiban Negara kas yang berorientasi ke depan yang
dalam rangka disiplin anggaran atau berbeda dengan perencanaan
ketaatan terhadap batas pengeluaran berdasarkan trend sebelumnya. Dengan
atau ketersediaan dana yang telah mencatat kan komitmen ke dalam
ditetapkan dalam pagu anggaran sistem perbendaharaan, maka institusi
perbendaharaan dapat membuat
perencanaan kas yang berorientasi ke
depan berdasarkan perkiraan arus kas
yang akan menyertai pelunasan sebuah
komitmen

2
3. Ruang Lingkup Manajemen Komitmen

Manajemen Supplier
Manajemen Supplier bertujuan untuk me-manage data-data detail terkait supplier baik itu supplier
berupa satker, pihak ketiga, pengguna dana, lender, dan pegawai; untuk digunakan sebagai arah
tujuan pembayaran, meningkatkan validitas data supplier, evaluasi kinerja supplier, rekonsiliasi
dengan data customer maupun dalam rangka memenuhi kebutuhan laporan manajerial terkait
supplier

Manajemen Komitmen (Kontrak)


manajemen komitmen (commitment management) bertujuan untuk melakukan perencanaan kas
atas dasar perkiraan arus kas yang menyertai pelunasan sebuah komitmen

Fungsi Utama
Manajemen Supplier

• Perekaman Data Supplier (termasuk Upload Data Pegawai)


• Pembuatan ADK Supplier
Manajemen Kontrak

• Perekaman Data Kontrak


• Pembuatan ADK Kontrak
• Perekaman BAST
• Perekaman BAST Non Kontraktual
• Monitoring Kontrak
ALUR PROSES TRANSAKSI KONTRAKTUAL

3
ALUR PROSES TRANSAKSI NON KONTRAKTUAL

4.
a. Siklus dalam modul pembayaran

Modul pembayaran memiliki kaitan dengan manajemen komitmen dan manajemen


bendahara. Komitmen merupakan kewajiban yang akan menimbulkan pembayaran dimasa yang
akan datang berdasarkan pemenuhan kondisi atau kriteria tertentu. Dalam SPAN bid Document,
disebutkan bahwa komitmen terjadi pada saat kontrak ditandangani oleh satker dan rekanan untuk
pengadaan barang dan jasa dimasa yang akan datang atau pada saat rekanan menerima dan
menyanggupi purchase order dari satker. Pada saat ini beberapa fitur manajemen komitmen telah
dijalankan sebagai bagian dari manajemen pembayaran. Misalnya informasi tentang komitmen
4
yang sangat terbatas sifatnya disampaikan ke KPPN dalam bentuk resume kontrak sebagai salah
satu lampiran SPM tersebut.

Proses dalam pencairan anggaran

1.Proses pembayaran dimulai dengan pendaftaran payment orders oleh satker kepada KPPN
berdasarkan invoice yang diberikan

2.SPM direview di KPPN untuk memastikan bahwa SPM tersebut berada dalam available
spending authority satker.

3.KPPN menerbitkan transfer orders pada designated bank, untuk membayara tagihan supplier

b. Data/ADK yang menjadi output dari setiap proses yang terjadi :

SPP : Surat Perintah Pembayaran

SPM : Surat Perintah Membayar

SP2D : Surat Peintah Pencairan Dana

RFC : Request for Commitment

CAN : Komitmen yang telah diregister meng-cover jumlah dana yang ada di SPM

Modul Bendaharan Modul Komitmen


SPM UP SPM Kotnraktual
SPM GUP SPM Nonkontraktual
SPM TUP SPM Gaji Induk
SPM GTUP SPM Kekurangan Gaji
SPM UPKP SPM Gaji 13
SPM GUPKP SPM Gaji THR
SPM Pengembalian Belanja SPM Gaji Susulan
SPM Pengesahan Pendapatan BLU SPM Gaji Lainnya (Persekot)
SP2HL SPM Pengesahan Belanja BLU
SP4HL

c. Pengujian dan validasi yang dilakukan terkait proses bisnis pembayaran khususnya terhadap
SPM disajikan sebagai berikut :

5
Koneksitas proses bisnis terkait pengajuan SPM dan penerbitan SP2D sebagaimana diamanatkan
UU Perbendaharaan Negara, Ditjen Perbendaharaan c.q. KPPN selaku BUN memiliki
kewenangan untuk melakukan pengujian terkait wetmatigheid (kebenaran dasar penagihan) dan
rechtmatigheid (kebenaran hak tagih) pada sat pengeluaran uang dari kas negara. Ruang lingkup
pengujian ini secara diatur dalam Pasal 19 UU Perbendaharaan Negara sebagai berikut :

• Meneliti kelengkapan perintah pembayaran


• Menguji kebenaran perhitungan tagihan dalam perintah pembayaran
• Menguji ketersediaan dana yang bersangkutan

Pada prakteknya, sebagaimana diatur dalam Perdirjen 66/PB/2006 pengujian dilakukan meliputi
pengujian substantif dan formal sebagai berikut :

Pengujian Substantif :

• Menguji kebenaran perhitungan tagihan yang tercantum dalam SPM;


• Menguji ketersediaan dana pada kegiatan/sub kegiatan/MAK dalam DIPA yang ditunjuk
dalam SPM tersebut;
• Menguji dokumen sebagai dasar penagihan (Ringkasan Kontrak/SPK, Surat Keputusan,
Daftar Nominatif Perjalanan Dinas);
• Menguji surat pernyataan tanggung jawab (SPTB) dari kepala kantor/satker atau pejabat
lain yang ditunjuk mengenai tanggung jawab terhadap kebenaran pelaksanaan pembayaran;

6
• Menguji faktur pajak beserta SPP-nya;

Pengujian Formal :

• Mencocokan tanda tangan pejabat penandatangan SPM dengan spesimen tandatangan;


• Memeriksa cara penulisan/pengusian jumlah uang dalam angka dan huruf;
• Memeriksa kebenaran dalam penulisan, termasuk tidak boleh terdapat cacat dalam
penulisan;

Ketentuan-ketentuan terkati kewenangan dan ruang lingkup pengujian merupakan salah landasan
hukum dan referensi bagi penyempurnaan proses bisnis dalam rangka SPAN. Oleh karena itu,
ruang lingkup pengujian ini tetap dipertahankan, khususnya sebagaimana yang diamanatkan dalam
UU Perbendaharaan Negara.

(Modul Manajemen Pembayaran Hal. 20-23)

7
5.
A. DFD Konteks Manajemen Uang Persediaan

Pengajuan UP

Manajemen Pertanggungjawaban
UP UP

Pembayaran UP

B. DFD Pengajuan UP

Pejabat Pejabat
Pembuat Penandatangan Pengujia
Komitmen SPM n SPP

Kantor
Pembuat Pelayanan
an SPP
Perbendaharaan
Negara
Pengujian
SPM UP

Unit Verifikasi
Bank Indonesia
dan Akuntansi

Pembukaan
Rekening
BPP

Bendahara
Pengeluaran

8
C. DFD Pembayaran UP

Pejabat Bendahara
Pembuat SPBy
Pembuatan Pengeluaran
Komitmen an SPBy

Pihak
Ketiga/Penerima Pembaya
ran UP
Panjar

D. DFD Pertanggungjawaban UP

Pejabat Pembuat Pejabat


an SPP SPP GUP
Pembuat Penandatangan
Komitmen GUP SPM

Pengujian
SPP GUP
Bendahara LPJ Pertanggu
Pengeluaran ngjawaban
UP

Kantor Pelayanan
Perbendaharaan
Negara

Sumber : Diklat Pengelolaan Uang Persediaan dan Peraturan Menteri Keuangan Nomor
82/PMK.05/2007

Anda mungkin juga menyukai