Anda di halaman 1dari 6

TEKNOLOGI MINERAL

“SIZE REDUCTION”

ALIFIA RIZKY FITRIA SARI

17031010066

PARALEL B

FAKULTAS TEKNIK

PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”

JAWA TIMUR

SURABAYA

2019
SIZE REDUCTION

Size reduction merupakan salah satu teknik dalam industri yang bertujuan

untuk mengecilkan bahan material yang akan diolah menjadi barang hasil jadi yang

akan dipasarkan ataupun didistribusikan kembali. Harus dikecilkan karena tidak

semua bahan material yang akan diolah sesuai spesifikasi ukuran yang ingin kita

olah, karena biasanya bahan material ini langsung didapatkan dari alam, seperti

dalam industri semen, saat akan mencampurkan semua bahan seperti limestone,

gypsum, pasir silika, pasir besi tentu semua bahan tersebut tidak akan langsung

sesuai ukuran yang kita inginkan, karena untuk mencampurkan semua bahan-bahan

tersebut haruslah mempunyai ukuran ukuran yang sudah disyaratkan dalam

pengolahannya, maka itu perlu adanya size reduction, atau pengecilan ukuran.

Adapun mekanisme yang terjadi selama proses size reduction ini adalah

bahan material yang akan kita kecilkan ukurannya akan mengalami pengecilan

ukuran dengan cara ditekan, digesek, maupun dibenturkan, jadi dapat diambil

kesimpulan bahwa size reduction merupakan pembagian bahan-bahan padat

menjadi bahan-bahan padat yang lebih kecil ukurannya dengan proses secara fisik

dengan digesek, dibenturkan, maupun ditumbuk.

Tujuan dari size reduction ini antara lain supaya daya larut dari bahan yang

akan kita proses tinggi, mudah dalam penanganan dan penyimpanan, kemudian luas

permukaan bahan material menjadi lebih besar yang artinya laju reaksi akan

berjalan lebih cepat yang berbanding lurus dengan semakin besar luas permukaan

kontak bahan.
Terdapat empat cara yang diterapkan pada mesin-mesin pengecilan ukuran,

yaitu

1. kompresi, pengecilan ukuran dengan tekstur yang keras

2. impact atau pukulan, digunakan untuk bahan padatan dengan tekstur kasar

3. attrition, digunakan untuk menghasilkan produk dengan tekstur halus dan

4. cutting, digunakan untuk menghasilkan produk dengan ukuran dan bentuk

tertentu

Alat Size Reduction dapat dibedakan menjadi empat kelompok yaitu:

1. Crusher (mesin pemecah)

 Crusher sebagai pemecah bongkahan besar menjadi kepingan kecil.

 Crusher primer : untuk mengerjakan bahan mentah hasil tambang dan

dapat menampung segala macam yang keluar dari mulut tambang dan

memecahkannya menjadi kepingan berukuran 6-10 in.

 Crusher sekunder : untuk memecah lagi kepingan dari pemecah primer

menjadi partikel yang berukuran menjadi sekecil ¼ inchi.

 Jenis – jenis dari Crusher antara lain :

a) Jaw Crusher

mesin ini umpan dimasukkan diantara dua katup (jaw), rahang

tersebut dipasang sedemikian rupa sehingga membentuk V. Satu

katup landasan (anvil jaw) dipasang hampir vertikal dan tidak

bergerak. Katup ayun (swinging jaw) bergerak bolak –balik

dalam horizontal, katup ini membuat sudut 20 sampai 30 derajat

terhadap katup landasan. Katup ayun digerakkan oleh gaya


eksentris sehingga memberi gaya kompresi yang cukup besar

terhadap bongkahan yang terjepit diantara kedua katup.

b) Blake Crusher

Gerakan kedua katup dari mesin ini digerakkan oleh gaya

eksentris pada sebuah batang (pitman) yang dihubungkan

kekatup ayun oleh toggle. Keuntungan dari mesin ini yaitu

penyumbatan jarang terjadi karena gerakan paling banyak

digunakan terjadi pada bagian bawah V. Mesin ini dapat

memecahkan 1000 ton batuan per jam.

c) Gyratory Crusher

Mesin ini memiliki katup bundar (circular jaw), sebuah crushing

head yang berbentuk kerucut berputar didalam sebuah funnel

shaped casing yang membuka keatas. Crushing head tersebut

bertugas untuk memecahkan umpan yang masuk. Berbeda

dengan jaw cruser, pada Gyratory crusher hasilnya dikeluarkan

secara kontinyu. Keuntungan dari mesin ini adalah

pemeliharaannya lebih mudah, daya yang diperlukan perton

umpan lebih kecil dibandingankan dengan jaw crusher.

Kapasitasnya bervariasi sesuai dengan pengaturan letak katup

dan kecepatan girasi mesin.kapasitas hampir tidak tergantung

pada kekuatan kompresi


2. Grinder (mesin giling)

 Grinder sebagai memperkecil umpan yang berasal dari mesin pemecah

hingga menjadi serbuk.

 Hasil pemecahan intermediate grinder dapat lolos dai ayakan 40 mesh.

Kebanyakan hasil penggiling halus (fine grinder) akan lolos ayakan 200

mesh.

 Jenis utama mesin ini yaitu:

a) Hammer mill

Penggiling ini memiliki sebuah rotor yang berputar dengan

kecepatan tinggi dalam sebuah casing berbentuk silinder.

Kapasitas dan kebutuhan daya bervariasi menurut jenis

umpannya dan tidak mudah diperkirakan dengan pasti dari

pertimbangan teoritis saja.

b) Impactor

menyeupai hammer mill tetapi tidak dilengkapi dengan ayakan.

Impactor merupakan mesin pemecah primer untuk batuan dan

biji, dengan kemampuan olah sampai 600 ton/jam. Partikel yang

dihasilkan hampir seragam menyerupai kubus. Pada impactor

hanya terjadi aksi pukulan, rotornya dapat dijalankan kedua arah

yang sama. Hal ini dilakukan untuk perawatan terhadap palunya.


3. Ultrafine Grinder (mesin giling ultra halus)

Mesin giling ultra halus untuk menampung partikel umpan yang lebih

besar dari ¼ inchi dan hasilnya biasanya berukuran tertentu yaitu 1

sampai 50 µm.

4. Cutting machine (mesin pemotong)

Mesin potong (cutting machine) menghasilkan partikel atau material

yang mempunyai ukuran dan bentuk tertentu dengan panjang 2 hingga

10 µm.

Anda mungkin juga menyukai