PEMBAHASAN
2. Macam-Macam Riba
Secara garis besar riba dikelompokkan menjadi dua, yaitu riba piutang dan riba
jual beli. Kelompok pertama terbagi menjadi riba Qardh dan Jahiliyah , sedangkan
kelompok kedua ada dua macam, yaitu riba Fadl dan Nasi’ah.
a) Riba Qardh, yaitu suatu manfaat yang disyaratkan terhadap yang berhutang
(Muqtaridh).2 Maksudnya meminjamkan sesuatu dengan syarat ada keuntungan atau
tambahan bagi orang yang meminjami/ mempiutangi.
Contoh : Ahmad meminjam uang sebesar Rp. 25.000 kepada Adi. Adi mengharuskan dan
mensyaratkan agar Ahmad mengembalikan hutangnya
kepada Adi sebesar Rp. 30.000 maka tambahan Rp. 5.000 adalah riba Qardh.
1 Ilfi Nur Diana. Hadis-hadis Ekonomi (Malang: UIN Maliki Press, 2008). hlm. 129
2 Ilfi Nur Diana. Hadis-hadis Ekonomi (Malang: UIN Maliki Press, 2008). hlm. 133
b) Riba Jahiliyah, yaitu hutang dibayar lebih dari pokoknya karena si peminjam tidak
dapat membayar pada waktu yang ditentukan. 3
Contoh: Susanto meminjam uang sebesar Rp.5.000.000,00 kepada Adi dan harus
dikembalikan pada waktu 2 minggu, karena Susanto tidak memiliki uang dalam 2
minggu tersebut akhirnya ia tidak bisa mengembalikannya kepada Adi. Nah, akhirnya
hutang Susanto naik 2 kali lipat dari sebelumnya, dimana Susanto seharusnya
mengembalikan uang kepada Adi sebesar Rp.5.000.000,00 akan tetapi Susanto harus
mengembalikan uang sebesar Rp.10.000.000,00.
c) Riba Fadl, yaitu pertukaran antara barang sejenis dengan kadar atau takaran yang
berbeda.4
Contoh: tukar menukar emas dengan emas, perak dengan perak, beras dengan beras dan
sebagainya.
d) Riba Nasi’ah, yaitu penangguhan atau penerimaan jenis barang ribawi yang
dipertukarkan dengan jenis barang ribawi lainnya. Riba ini muncul karena adanya
perbedaan, perubahan atau tambahan antara yang diserahkan saat ini dan yang
diserahkan kemudian.5
Contoh : Aminah meminjam cincin 10 Gram pada Ramlan. Oleh Ramlan disyaratkan
membayarnya tahun depan dengan cincin emas sebesar 12 gram, dan apa bila terlambat 1
tahun, maka tambah 2 gram lagi, menjadi 14 gram dan seterusnya. Ketentuan
melambatkan pembayaran satu tahun.
3. Hukum Riba
Secara garis besar, pandangan tentang hukum riba ada dua kelompok, yaitu:
a. Kelompok pertama: mengharamkan riba yang berlipat ganda, karena yang diharamkan
al-qur’an adalah riba yang berlipat ganda saja, yakni riba nasi’ah, terbukti juga dengan
hadis tidak ada riba kecuali nasi’ah. Karenannya, selain riba nasi’ah maka diperbolehkan.
b. Kelompok kedua: mengharamkan riba, baik yang besar maupun kecil. Riba dilarang
dalam islam, baik besar maupun kecil, berlipat ganda atau tidak. Riba yang berlipat
ganda haram hukumnya karena zatnya, sedang riba kecil tetap haram karena untuk
menutupi pintu ke riba yang lebih besar. 6
6 Ilfi Nur Diana. Hadis-hadis Ekonomi (Malang: UIN Maliki Press, 2008). hlm. 136
ْ ُ َظ ِل ُم و َن َو ََل ت
ظ لَ ُم و َن ْ وس أ َ ْم َو ِل كُ ْم ََل ت
ُ ٱَّلل ِ َو َر سُ و ِل ِهۦ ۖ َو إِن ت ُبْ ت ُ ْم فَلَكُ ْم ُر ُء ۟ ُوا فَأ ْذ َن
ٍ ٍۢ وا بِ َح ْر
َّ ب ِ ِّم َن ۟ ُ فَإ ِن لَّ ْم ت َفْ عَل
Artinya: ”Maka jika kamu tidak mengerjakan (meninggalkan sisa riba), maka
ketahuilah, bahwa Allah dan Rasul-Nya akan memerangimu. Dan jika kamu bertobat
(dari pengambilan riba), maka bagimu pokok hartamu; kamu tidak menganiaya dan
tidak (pula) dianiaya”. (QS Al-Baqarah : 279)
َٰٓ
َُوا ِع ند َ ٱَّللَّ ِ ۖ َو َم آ َء ات َيْ ت ُم ِ ِّم ن زَ َك و ٍۢةٍ ت ُ ِر يد ُو َن َو ْج هَ ٱَّللَّ ِ فَأ ُ ۟و لَ ئِك
۟ اس فَ ََل يَ ْر ب
ِ َّى أ َ ْم َو ِل ٱلن ۟
َٰٓ َِو َم آ َء ات َيْ ت ُم ِ ِّم ن ِ ِّر ًۭب ا ِل ِّيَ ْر ب َُو ا ف
ض ِع ف ُو َن ْ هُ ُم ٱلْ ُم
Artinya: ”Dan sesuatu riba (tambahan) yang kamu berikan agar dia bertambah pada
harta manusia, maka riba itu tidak menambah pada sisi Allah. Dan apa yang kamu
berikan berupa zakat yang kamu maksudkan untuk mencapai keridaan Allah, maka (yang
berbuat demikian) itulah orang-orang yang melipat gandakan (pahalanya). (QS. Rum :
39)
Akibat-akibat buruk yang di jelaskan para ekonom muslin dan non-muslim, di antaraya:
a. Riba merusak sumber daya manusia
b. Riba merupakan penyebab utama terjadinya Inflasi
c. Riba menghambat lajunya pertumbuhan ekonomi
d. Riba menciptakan kesenjangan social
e. Riba Faktor utama terjadinya krisis Ekonomi Global
3. Cara Menghindari Riba dalam Ekonomi Islam
Pandangan tentang riba dalam era kemajuan zaman kini juga mendorong maraknya
perbankan Syariah dimana konsep keuntungan bagi penabung di dapat dari sistem bagi
hasil bukan dengan bunga seperti pada bank konvensional pada umumnya. Karena,
menurut sebagian pendapat bunga bank termasuk riba. Hal yang sangat mencolok dapat
diketahui bahwa bunga bank itu termasuk riba adalah ditetapkannya akad di awal jadi
ketika nasabah sudah menginventasikan uangnya pada bank dengan tingkat suku bunga
tertentu, maka akan dapat diketahui hasilnya dengan pasti. Berbeda dengan prinsip bagi
hasil yang hanya memberikan nisbah bagi hasil untuk deposannya.
Hal diatas membuktikan bahwa praktek pembungaan uang dalam berbagai bentuk
transaksi saat ini telah memenuhi kriteria riba yang terjadi pada zaman Rasulullah saw
yakni riba nasi’at. Sehingga praktek pembungaan uang adalah haram. Sebagai pengganti
bunga bank, Bank Islam menggunakan berbagai cara yang bersih dari unsur riba antara
lain:
a. Wadiah atau titipan uang, barang dan surat berharga atau deposito.
b. Mudarabah adalah kerja sama antara pemlik modal dengan pelaksanaan atas dasar
perjanjian profit and loss sharing
c. Syirkah (perseroan) adalah diamana pihak Bank dan pihak pengusaha sama-sama
mempunyai andil (saham) pada usaha patungan (jom ventura)
d. Murabahan adalah jual beli barang dengan tambahan harga ataaan.u cost plus atas dasar
harga pembelian yang pertama secara jujur.
e. Qard hasan (pinjaman yag baik atau benevolent loan), memberikan pinjaman tanpa
bunga kepada para nasabah yang baik sebagai salah satu bentuk pelayanan dan
penghargaan.
f. Menerapkan prinsip bagi hasil, hanya memberikan nisbah tertentu pada deposannya,
maka yang dibagi adalah keuntungan dari yang di dapat kemudian dibagi sesuai dengan
nisbah yang disepakati oleh kedua belah pihak. Misalnya, nisbahnya dalah 60% : 40%,
maka bagian deposan 60% dari total keuntungan yang di dapat oleh pihak bank.
g. Selain cara-cara yang telah diterapkan pada Bank Syariah, riba juga dapat dihindari
dengan cara berpuasa. Mengapa demikian? Karena seseorang yang berpuasa secara benar
pasti terpanggil untuk hijrah dari sistem ekonomi yang penuh dengan riba ke sistem
ekonomi syariah yang penuh ridho Allah. Puasa bertujuan untuk mewujudkan manusia
yang bertaqwa kepada Allah swt dimana mereka yang bertaqwa bukan hanya mereka
yang rajin shalat, zakat, atau haji, tapi juga mereka yang meninggalkan larangan Allah
swt.
Puasa bukan saja membina dan mendidik kita agar semakin taat beribadah, namun
juga agar aklhak kita semakin baik. Seperti dalam muamalah akhlak dalam muamalah
mengajarkan agar kita dalam kegiatan bisnis menghindari judi, penipuan, dan riba.
Sangat aneh bila ada orang yang berpuasa dengan taat dan bersungguh-sungguh namun
masih mempraktekan riba. Sebagai orang yang beriman yang telah melaksanakan puasa,
tentunya orang itu akan meyakini dengan sesungguhnya bahwa Islam adalah agama yang
mengatur segala aspek kehidupan (komprehensif) manusia, termasuk masalah
perekonomian. Umat Islam harus masuk ke dalam Islam ssecara utuh dan menyeluruh
dan tidak sepotong-potong. Inilah yang dititahkan Allah pada surah al-Baaqarah : 208, “
Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam secara kaffah (utuh dan
totalitas) dan jangan kamu ikuti langkah-langkah syetan. Sesungguhnya syetan itu adalah
musuh nyata bagimu”.
Ayat ini mewajibkan orang beriman untuk masuk ke dalam Islam secara totalitas
baik dalam ibadah maupun ekonomi, politik, social, budanya, dan sebgainya. Pada
masalah ekonomi, masih banyak kaum muslim yang melanggar prinsip islam yaitu ajaran
ekonomi Islam. Ekonomi Islam didasarkan pada prinsip sayariah yang digali dari Al-
Qur’an dan sunnah. Dalam kitab fiqih pun sangat banyak ditemukan ajaran -ajaran
mu’amalah Islam. Antara lain mudharabah, murabahah, wadi’ah, dan sebagainya.
4. Hikmah di balik larangan riba:
Diantara hikmah dari adanya larangan riba yaitu:
1. Allah SWT tidak mengharamkan sesuatu yang baik dan bermanfaat bagi manusia, tetapi
hanya mengharamkan apa yang sekiranya dapat membawa kerusakan baik individu
maupun masyarakat.
2. Cara riba merupakan jalan usaha yang tidak sehat, karena keuntungan yang di peroleh si
pemilik dana bukan merupakan hasil pekerjaan atau jerih payahnya. Keuntungannya
diperoleh dengan cara memeras tenaga orang lain yang pada dasarnya lebih lemah dari
padanya.
3. Riba dapat menyebabkan krisis akhlak dan rohani. Orang yang meribakan uang atau
barang akan kehilangan rasa sosialnya, egois.
4. Riba dapat menimbulkan kemalasan bekerja, hidup dari mengambil harta orang lain
yang lemah. Cukup duduk di atas meja, orang lain yang memeras keringatn ya.
5. Riba dapat mengakibatkan kehancuran, banyak orang-orang yang kehilangan harta
benda dan akhirnya menjadi fakir miskin.
DAFTAR PUSTAKA
Share This
No related post available
1.
NEXTPREV
Popular Posts
Lailiyah ...
KATA PENGANTAR Puji syukur kami ucapkan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmad
MENTORING "PENGALAMAN"
Nama : Nella Maynarani NIM : Jurusan : PGSD Tugas : Mentoring Pend.Agama CERITAKAN
NUGAS PUISI
BUKAN TEMPATKU UNTUK BERBAGI Karya : NELLA MAYNARANI Ditulis :29 Mei 2016 Memang
(tanpa judul)
PERINDU SURGA Alhamdulilah sampai saat ini masih diberikan kesehatan dan dalam keadaan baik.
(tanpa judul)
KATA PENGANTAR Dengan mengucap puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
(tanpa judul)
CARA MENGGANTI HARDISK LAPTOP :) Back up dulu data dalam komputer. Kalau kita mau
BUKAN TEMPATKU UNTUK BERBAGI Karya : NELLA MAYNARANI Ditulis :29 Mei 2016 Memang
(tanpa judul)
PENGENALAN PAKET TRACER OLEH : NAMA : NELLA MAYNARANI KELAS : XII TKJ 1 NO.ABSEN : 21
(tanpa judul)
Hay sobat, Mrs.Bubun ni punya temen namanya Eva,, kita biasa belajar bareng.. kita juga ngajak
Blogger news
About
Blogroll
Labels
MIKU
- Copyright © 2019 Nella's Blog - Hatsune Miku - Powered by Blogger - Designed by Johanes
Djogan -