Makalah Seminar Kerja Praktek PDF
Makalah Seminar Kerja Praktek PDF
Abstrak
DVOR (Doppler VHF Omni-directional Range) adalah sebuah alat bantu navigasi udara yang dapat
memberikan informasi arah kepada pesawat udara terhadap bandara dengan azimuth tertentu. Daerah frekuensi kerja
dari DVOR yaitu 108 Mhz – 118 MHz. Untuk DVOR Bandar Udara Internasional Adi Soemarmo Surakarta bekerja
pada frekuensi 116,3 MHz.
Sistem yang digunakan pada DVOR yaitu antena yang digunakan pada DVOR merupakan suatu antena yang
seolah-olah berputar secara horizontal dengan antena tetap yang terletak di bagian tengah antena. Pesawat udara
yang terletak pada suatu jarak tertentu akan menerima perubahan frekuensi pada saat putaran menuju pesawat dan
akan mengalami pengurangan frekuensi apabila perputaran antena menjauhi pesawat (Efek Doppler).
DVOR yang ada di Bandar Udara Internasional Adi Soemarmo berfungsi sebagai Homing, diletakkan tidak
jauh dari landasan dan mempunyai 48 antena sideband yang di bagian pinggir dan satu antena carrier yang diletakkan
di bagian tengah. Antena DVOR pada prinsipnya berfungsi untuk memancarkan sinyal variabel sebesar 30 Hz yang
dimodulasikan secara FM dan sinyal referensi sebesar 30 Hz yang dimodulasikan secara AM.
Tujuan
Tujuan dari kerja praktek di PT.(Persero)
Angkasa Pura I Bandar Udara Internasional Adi
Soemarmo Surakarta adalah sebagai berikut :
1
II LANDASAN TEORI secara berurutan pada setiap antena sideband
DVOR (Doppler VHF Omni-Directional
Directional Range)
Range (48 antena) yang terletak di sekeliling antena
DVOR adalah fasilitas navigasi udara yang carrier.. Pola pembentukan sinyal variabel
sangat penting. Fasilitas ini memiliki kegunaan ditunjukkan pada gambar di bawah ini
untuk memberikan informasi arah kepada pilot
mengenai posisi pesawat terhadap suatu Bandar
Udara, bekerja pada frekuensi 108 MHz sampai
dengan 118 MHz. Untuk DVOR Bandar Udara
Internasional
ternasional Adi Soemarmo Surakarta bekerja
pada frekuensi 116,3 MHz.
Sistem DVOR
VOR yang ada di Bandara Adi
Soemarmo terdiri dari 2 transmitter dengan
perubahan otomatis apabila terjadi kerusakan atau
mati total pada salah satu transmitternya.
transmitter DVOR
menggunakan sistem antena tunggal yang
memberikan pancaran ke segala arah (omni- ( Gambar 2. Pola pembentukan sinyal variabel.
directional) dan 48 antena non-directional
directional yang Percampuran antara sinyal referensi dan
diletakkan mengelilingi antena pusat dalam bentuk sinyal varibel terjadi di udara (space
( modulation).
lingkaran dengan diameter 44 ft yang memberikan Kombinasi sinyal referensi dan sinyal variabel
v
pancaran Doppler. yang dipancarkan ke udara akan menghasilkan
Pola pancarann dari DVOR dihasilkan frekuensi carrier yang dimodulasi AM oleh 9960
antara sinyal referensi
eferensi yang dipancarkan oleh Hz (subcarrier). Selanjutnya 9960 Hz subcarrier
antena carrier dan sinyal variabel v yang bermodulasi dengan 30 Hz FM karena efek
dipancarkan oleh antena sideband. Doppler.. Dengan demikian gambar 3 menunjukkan
hasil pancaran DVOR untuk modulasi di udara dari
Sinyal DVOR sinyal-sinyal tersebut.
DVOR memancarkan dua sinyal yang
berbeda yaitu :
1. Sinyal Referensi adalah sinyal 30 Hz AM
dipancarkan dengan fase sesaat seragam ke
segala arah yang dihasilkan dari sinyal RF
carrier (fc) yang dimodulasi AM dengan
sinyal 30 Hz. Gambar 3. Sinyal pancaran dari DVOR
h θ
θ
h
x Gambar 7. Tiga major lobe centred
Image antena
Gambar 5 Garis pancar antena DVOR Dari gambar 7 di atas terlihat ada jarak
yang cukup besar antara lobe yang satusat dengan
Dari gambar di atas terlihat bahwa
hwa garis pancar yang lainnya, yang
ang menyebabkan tidak adanya
sinyal pantul lebih panjang daripada garis pancar radiasi (diakibatkan adanya penghilangan antara
sinar direct yaitu ditandai dengan penambahan sinyal langsung dan sinyal pantul)
sepanjang X Untuk mengatasi hal tersebut maka DVOR
Antena DVOR pada prinsipnya adalah akan dipasang Counterpoise ( penyeimbang
untuk memancarkan sinyal variabel 30 Hz yang tambahan) yang dipasang tepat di bawah antena
dimodulasikan secara FM dan sinyal referensi 30 yang bertindak sebagai area pantul
pant tambahan. Jika
Hz yang dimodulasikan secara AM. Dua buah antena dipasang ½ λ diatas Counterpoise maka
sinyal yang mempunyai frekuensi yang sama akan menghasilkan lobe energi utama yang
dipancarkan bersama-sama
sama tetapi terpisah satu
sat melebar dan berpusat di 300 .
sama lain. Hasil kombinasi dari kedua sinyal yang
dipancarkan membentuk frekuensi carrier 30 Hz.
Frekuensi ini didapat dari pemutaran antena
DVOR sebanyak 30 kali putaran/detik.
putaran/detik
Perputaran antena merupakan hasil
simulasi dari dua buah antena yang memancarkan
memanca
sinyal sesaat dan sebelum off diikuti antena
selanjutnya secara kontinyu sehingga terlihat Gambar 8 Major lobe centered yang menggunakan
seperti bergerak berputar. Saat memancarkan counterpoise
sinyalnya antena ini berpasang-pasangan
pasangan “ganjil
dengan ganjil” dan “genap dengan genap”. Kombinasi radiasi sinyal yang berasal dari
Contohnya antena 1 dengan antena
ntena 25, antena 2 tanah dan dari pantulan Counterpoise akan
dengan antena 26. Dari “antena 1 dan antena 25” menghasilkan radiasi keseluruhan dari DVOR
dengan “antena 2 dan antena 26” menghasilkan yang akan menghasilkan cakupan yang lebih luas
beda fasa 90o. pada sudut antara 00 sampai 600 yang terlihat pada
gambar 8, sedangkan
edangkan daerah tepat
te di atas DVOR
3
(sudut lebih dari 600) tidak terdapat radiasi dan Power supply yang digunakan oleh alat ini
biasa disebut dengan area Cone of Silence yang diposisikan pada tegangan 24 V DC yang di
dapat dilihat pada gambar 9 dapatkan dari supply listrik PLN untuk operasi
baterai charger dan baterai bank.
bank Pada saat aliran
energi dari PLN terputus, maka sebagai
sebag pengganti
supply dari listrik PLN untuk operasi baterai
charger dan baterai bank menggunakan mesin
pembangkit tenaga listrik (genset).
(g Peralatan
DVOR AWA VRB-51D 51D ini menggunakan sistem
antena tunggal yang meringkas dari 1 pusat antena
Gambar 9. Daerah cone of silence dari pancaran directional yang memberikan pancaran omni-
DVOR directional dan 48 antena non directional yang
diletakkan mengelilingi dalam bentuk lingkaran
Ukuran dari Counterpoise secara nyata dengan diameter 44 ft yang memberikan pancaran
berpengaruh pada pola radiasi yang yang akan Doppler.
bertindak sebagai reflector (pemantul) di atas sudut
tertentu. Sedangkan pada sudut di bawah sudut ini
yang menjadi reflector adalah permukaan tanah.
Sudut ini dinamakan sudut kritis dan dapat
dihitung
tung dengan menggunakan formula sebagai
berikut :
5
SCU dan ADS ditunjukkan pada gambar 11. SMA yang memiliki dua modulator yaitu LSB
Modul ASD (Antenna Switch Driver) memberikan modulator dan USB modulator, kemudian masing-
masing
nilai kepada ADS (Antenna Distribution Switch) masing modulator memberikan sinyal ganjil (odd)
yang berfungsi untuk menghubung sinyal ke dan sinyal genap (even) ke sideband changeover
antena-antena sideband. switch pada modul SCU (Sideband Changeover
Master clock circuit didalam modul TSD Unit) dan diteruskan ke antenna distribution switch
(Timing Sequence Diversity) memberikan sinyal (ADS) yang kemudian baru ke antena sideband.
pewaktu yang diperlukan untuk kontrol pada Jika kita menganggap hanya pada antena
antenna switching unit (SCU), blending function ganjil (odd group of anntena) pada nol derajat,
pada modul SMA, dan tambahan ahan yang berasal LSB yang berasal dari LSB modulator,
untuk frekuensi 9960 Hz dan 30 Hz. Modul TSD mengeluarkan sinyal ganjil LSB yang memberikan
memb
memberikan sinyal pewaktu yang di antaranya nilai melalui switch A pada odd sideband switch
adalah sebagai berikut: untuk antena 1 sampai dengan antena 23.23 Switch 1
1. 30 Hz Referansi pada modul ADS juga ditutup sehingga
Sinyal ini disalurkan untuk modul RPG. memberikan nilai untuk antena 1. Pada saat itu
2. 12.96 KHz dan 207.36 KHz juga USB yang berasal dari USB modulator,
Sinyal ini berfungsi sebagai sinyal pewaktu mengeluarkam sinyal odd USB U pada bagian odd
pada modul RPG. outputnya yang memberikan nilai melalui switch
3. 720 Hz C pada modul SCU dari odd sideband switch untuk
Sinyal ini berfungsi sebagai sinyal pewaktu antena 25 sampai dengan antena 47. Semua antena
pada modul ASD. akan memancarkan bersamaan antara USB dan
4. 77.76 KHz LSBnya dan ketika memancarkan sinyal hanya ada
Berfungsi sebagai Blending Functions.
Functions satu pasangan USB dan LSB yang memancarkan
5. 3.1104 MHz sinyalnya.
Sebagai sinyal pewaktu pada modul SGN Pada saat itu juga sinyal even yang berasal
baik dari LSB modulator ataupun USB modulator
Pembagian Energi Sideband Antena pada juga mengeluarkan sinyal genap secara
DVOR AWA VRB 51D berkesinambungan. Karena setelah antena 1
Energi sideband yang dihasilkan memancarkan sinyal odd LSB yang bersamaan itu
memberikan nilai untuk antena dari bagian yang juga antena 25 memancarkan sinyal odd USB.
berbeda sebagaimana ditunjukkan dalam gambar Maka, kemudian disusul pancaran antena 2 yang
12 memancarkan sinyal even LSB yang bersaman itu
antena 26 memancarkan sinyal even USB. Hal itu
akan berlangsung terus-menerus
menerus keseluruh antena
sideband
eband dengan delay waktu antara pancaran
sinyal ganjil dan sinyal genap selama 0.7 ms.
Pada saat setengah gelombang berikutya
0
(180 ), sideband changeover switch pada modul
SCU akan mengubah posisi switch D dan B
menjadi close dan switch A dan C menjadi open
baik pada sideband change over switch odd
ataupun sideband changeover switch even. Pada
kondisi ini, odd group of antenna (kelompok
antena ganjil) akan memancarkan sinyal USB dari
antena 1 sampai dengan 23 dan sinyal LSB
dipancarkan
rkan dari antena 25 sampai dengan antena
47. Sedangkan pada even group of antenna (antena
genap) sinyal USB akan dipancarkan oleh antena 2
Gambar 12 Pembagian energi sideband
sampai dengan antena 24 dan sinyal LSB akan
dipancarkan oleh antena 26 sampai dengan antena
Untuk lebih jelasnya antena sideband
48.
dipisah ke dalam 2 grup, yaitu odd group of
antenna (antena ganjil) dan even group of antenna
(antena genap). Penghubung (switch) RF pada
SCU (sideband Changeover Unit) dalam bentuk
single pole-single throw. Sideband energi
diperoleh dari sideband modulator or pada modul
6
IV PENUTUP DAFTAR PUSTAKA
Kesimpulan
Dari hasil uraian di atas dapat ditarik [1] Anonim. 1993. Module 2 Doppler VOR Basic
kesimpulan sebagai berikut : Theory N.01E.MO2.
1. Doppler Very High Frequency Omni [2] Anonim. 1990. Fungsi Kegunaan Fasilitas
Directional Range (DVOR) AWA VRB Telekomunikasi, Navigasi Udara dan
51D suatu fasilitas navigasi yang bekerja Listrik.
pada frekuensi 108 Mhz sampai dengan [3] AWA Technical Handbook DOPPLER VOR
118 MHz, untuk Bandar Udara VRB-51D Volume 1 of 10.
Internasional Adi Soemarmo Surakarta [4] Directorate General Of Air Communication
menggunakan frekuensi 116,3 MHz. Directorate Of electronics and
2. DVOR merupakan alat bantu navigasi Electrical. 1994. Standart Training
untuk jarak pendek yang memberikan Manual For Doppler VOR “AWA”
suatu informasi azimuth kepada pesawat, VRB 51D. Jakarta.
sehingga seorang pilot akan mengetahui [5] http://hatta16.multiply.com/journal/item/4.19
posisi dimana ia berada pada saat pesawat Juli 2011.
sedang mengudara. [6]mhttp://www.eyefetch.com/image.aspx?ID=179
3. Pancaran sinyal dari DVOR AWA VRB 318. 19 Juli 2011.
51D adalah pancaran sinyal VOR yang
dalam proses pembentukan sinyal
variabelnya menggunakan efek Doppler.
4. DVOR memancarkan dua sinyal, satu BIODATA
sinyal dikenal sebagai sinyal referensi dan
sinyal yang lain dikenal sebagai sinyal
variabel.
5. Pesawat hanya akan kehilangan sinyal dari
DVOR, jika pesawat berada pada daerah
kerucut tanpa sinyal radio dari DVOR
yang dituju dan inilah yang disebut
daearah ”cone of silence”.
Achmad Hidayatno, ST MT
NIP 196912211995121001