2. Menurut peraturan menteri tersebut syarat kepala sekolah SD/MI adalah .......
3. Menurut peraturan menteri tersebut kepala sekolah harus memiliki kompetensi apa saja?
Sebutkan.
4. Sebutkan dan jelaskan Tugas Pokok dan Fungsi (Tupoksi) kepala sekolah sebagai :
a. Kepala sekolah sebagai Pendidik ( Educator).
Untuk mengurangi risiko gagal dalam tes wawancara , ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan.
1. Cara berpakaian, sebaiknya sesuaikan dengan situasi dan suasana.
2. Kerapian dan kesopanan berpakaian juga dipertimbangkan.
3. Bersikap wajar saja, tidak dibuat-buat, tetapi juga tidak tegang atau gugup.
4. Kesopanan yang sesuai dengan norma.
5. Menjawab pertanyaan tidak bertele-tele, langsung pada inti masalah.
6. Kemudian menjawab secara jujur, tidak perlu ditutup-tutupi
7. Tidak usah menggurui,
8. Tidak sombong,
Persyaratan Administrasi
PETUNJUK :
1. Surat lamaran terpisah dari kelengkapan lamaran
2. Kelengkapan lamaran dijilid dengan menggunakan cover sebagaimana contoh kecuali syarat
no.9 dan 10.
3. Urutan dalam penjilidan adalah:
a. Cover
b. Identitas calon kepala sekolah
c. Kelengkapan lainnya
d. a. Format Rekomendasi kepala sekolah maupun pengawas sekolah dikirimkan ke
sekolah-sekolah bersamaan dengan pengumuman penerimaan calon kepala sekolah dari
kepala dinas.
e. Selanjutnya guru yang berminat menyerahkan kedua rekomendasi tersebut masing-
masing kepada kepala sekolah dan pengawas sekolah.
f. Pengawas dan kepala sekolah menyerahkan kembali rekomendasi tersebut kepada guru
yang bersangkutan dalam keadaan tertutup dan disegel.
g. Format rekomendasi yang masih dalam keadaan tertutup dan disegel diserahkan kepada
panitia seleksi administrasi untuk dihimpun dan dibawa pada seleksi akademik.
h. Format rekomendasi akan dibuka dan dinilai saat seleksi akademik.
4. Panitia seleksi administrasi memberikan instrumen AKPK kepada setiap guru saat yang
bersangkutan menyerahkan surat lamaran dan kelengkapannya serta rekomendasi kepala
sekolah dan pengawas sekolah yang telah diisi dalam keadaan tertutup dan disegel.
Instrumen AKPK diisi oleh calon kepala sekolah dan diserahkan oleh mereka yang
dinyatakan lulus seleksi administrasi pada saat seleksi akademik. Instrumen AKPK terlampir
PENDAHULUAN
Sesuai dengan amanat Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan maka Pemerintah dalam hal ini Menteri Pendidikan Nasional mengeluarkan
Permendiknas Nomor 13 Tahun 2007 tanggal 17 April 2007 tentang Standar Kepala
Sekolah/Madrasah. Dalam pasal 1 ayat 1 berbunyi sebagai berikut: Untuk diangkat sebagai
kepala sekolah/madrasah, seseorang wajib memenuhi standar kepala sekolah/madrasah yang
berlaku nasional. Sekaitan dengan hal tersebut di atas Kami penulis tertarik untuk membuat
paper ini yang berjudul Analisis Kebijakan Persyaratan Calon Kepala Sekolah, dimana
persyaratan untuk jadi Kepala sekolah ini berlaku secara nasional, disamping sebagai pemenuhan
tugas mata kuliah Pengambilan Keputusan yang dibina oleh Dosen PPs UNP prodi Administrasi
Pendidikan Ibu Nurhizrah Gistituanti, M.Ed.,Ed.D.
Sekolah berada di titik sentral kehidupan masyarakat, maka Kepala Sekolah berada di titik yang
paling sentral dari kehidupan sekolah. Keberhasilan atau kegagalan suatu sekolah dalam
menampilkan kinerjanya secara memuaskan banyak tergantung pada kualitas kepemimpinan
Kepala Sekolah. Sejauh manakah kepala sekolah mampu menampilkan kepemimpinan yang baik
berpengaruh langsung tehadap kinerja sekolah. Kinerja sekolah ditunjukkan oleh; 1). Iklim
kehidupan sekolah, 2). Etos belajar, 3). Semangat kerja guru, 4. Prestasi belajar siswa dan 5).
Disiplin sekolah secara keseluruhan (Dedi Supriadi,1998;346).
Wildavsky yang dikutip Sudarwan Danim mengemukakan bahwa salah satu preposisi tentang
kebijakan pendidikan bagi kepala sekolah atau calon kepala sekolah, bahwa Kompetensi
minimal seorang kepala sekolah adalah memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam bidang
keadministrasian sekolah; keterampilan hubungan manusiawi dengan staf, siswa dan masyarakat,
dan keterampilan teknis instruksional dan non instruksional. Hal yang sama juga dikemukakan
oleh Kantz bahwa dalam keseluruhan mekanisme kerja manajemen sekolah sebagai proses sosial,
mengemukakan tiga jenis keterampilan yang hendaknya dimiliki oleh kepala sekolah atau calon
kepala sekolah yaitu : 1). Keterampilan teknis, adalah keterampilan yang berhubungan dengan
pengetahuan, metode dan teknik-teknik tertentu dalam menyelesaikan tupoksi. 2). Keterampilan
manusiawi, adalah keterampilan yang menunjukkan kemampuan seorang manajer dalam bekerja
sama dengan orang lain secara efektif dan efisien. 3). Keterampilan konseptual, merupakan
keterampilan yang behubungan dengan cara kepala sekolah memandang sekolah, keterkaitan
sekolah dengan struktur di atasnya dan dengan pranata-pranata kemasyarakatan, serta program
kerja sekolah secara keseluruhan.
Sebelum menetapkan suatu pilihan karier seorang calon kepala sekolah hendaklah terlebih dahulu
mengenal tipe kepribadian, model-model lingkungan pekerjaan, corak hidup dan selfconcept atau
penilaianya terhadap dirinya sendiri. Dewa Ketut Sukardi (1993:vi) menyebutkan Pada intinya
teori ini menganggap bahwa suatu karier merupakan hasil dari suatu interaksi antara faktor
heriditas dengan segala pengaruh budaya, teman bergaul, orang tua, dan orang lain yang dianggap
memiliki peranan penting. Mortimer R. Feinberg,dkk. (1994:17) alih bahasa oleh R. Turman
Sirait dalam buku mereka yang berjudul Psikologi Manajemen menyebutkan Pokok-pokok gaya
manajemen adalah sebagai berikut: 1) tentukan tujuan-tujuan anda, 2) perolehlah secukupnya
masukan dari bawahan anda, 3) dalam kerangka yang luas, susunlah pekerjaan dan tugas itu
untuk bawahan, 4) bicara dan bekerjalah dengan bawahan untuk menolong mereka melaksanakan
pekerjaan itu dengan sebaik-baiknya. Jadi ini merupakan pendekatan terhadap suatu gaya
kepemimpinan manajemen yang sehat, tidak perlu keras tetapi harus dengan jiwa yang teguh.
Kebijakan yang erat kaitannya tentang kekepalasekolahan adalah sebagai berikut: 1)
Kepmendikbud No. 0489/U/1992 untuk SMU dan Kepmendikbud No.054/U/1993 untuk SLTP
tentang Fungsi dan tugas kepala sekolah, 2) Kepmendikbud RI nomor : 0296/U/1996 tanggal 1
Oktober 1996 tentang Penugasan Guru Pegawai Negeri Sipil sebagai Kepala Sekolah di
lingkungan Depdikbud, 3) Kepmendiknas RI Nomor 162/U/2003 tentang Pedoman Penugasan
Guru sebagai Kepala Sekolah, 4) Peraturan Mendiknas Nomor 13 Tahun 2007 tertanggal 17 April
2007 tentang Kualifikasi dan kompetensi Kepala Sekolah / Madrasah.
Dalam Paper ini penulis coba untuk mengangkat masalah yang berkaitan dengan isyu yang
berkembang dikalangan pendidik dan tenaga kependidikan khususnya kepala sekolah seputar 1)
kualifikasi dan kompetensi calon kepala sekolah serta permalahannya, 2) rekrutmen dan lembaga
berwenang yang dapat mengeluarkan sertifikat calon kepala sekolah, 3) masa jabatan kepala
sekolah, 4) tupoksi kepala sekolah, 5) imbal jasa jabatan kepala sekolah.
PEMBAHASAN
Kualifikasi dan Kompetensi Calon Kepala Sekolah
Pengertian Kompetensi
Menurut kamus Bahasa Indonesia Kompetensi adalah kewenangan unutuk memutuskan atau
bertindak. Kamus Umum Bahasa Indonesia karangan W.J.S. Purwadarminta kompetensi adalah
Kewenangan atau kekuasaan untuk menentukan atau memutuskan sesuatu hal. Menurut Len
Holmes (1992) yang dikutip oleh Akhmad Sudrajat diakses tanggal 4 Nopember 2008 pukul
01:01:51 A competence is a description of something which a person who works in a given
occupational area should be able to do. It is a description of an action, behavior or outcome which
a person should be able to demonstrate. Maksudnya kompetensi adalah suatu gambaran dari
seseorang yang bekerja dalam suatu area yang diberikan kesempatan untuk berbuat atau bekerja.
Yaitu gambaran perbuatan atau tindakan, tingkah laku atau dampak yang dapat ditunjukkan oleh
seseorang. Kemudian Louise Moqvist (2002) yang dikutip oleh Akhmad Sudrajat diakses tanggal
4 Nopember 2008 pukul 01:01:51 mengemukakan competency has been defined in the light of
actual circumstances relating to the individual and work. Kompetensi didevinisikan dalam
lingkungan atau hubungan yang nyata individu dan pekerjaan.
Undang-Undang Pemerintah Republik Indonesia Nomor 14 tahun 2005 menyebutkan pengertian
Kompetensi sebagai berikut: Seperangkat pengetahuan keterampilan dan perilaku yang harus
dimiliki, dihayati dan dikuasai oleh guru dan dosen dalam melaksanakan tugas profesionalnya
Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa kompetensi merupakan bukti nyata dari
tindakan seseorang sesuai dengan kewenangannya yang didasari dengan adanya kemampuan
yang dapat ditunjukkan dalam bentuk pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang sesuai dengan
bidang pekerjaannya.
Kualifikasi dan Kompetensi Kepala Sekolah
Bertitik tolak dari Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan Pasal 38 ayat (5) perlunya menetapkan peraturan Menteri Pendidikan Nasional
tentang standar kepala sekolah / madrasah, maka lahirlah Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
Republik Indonesia Nomor 13 tahun 2007 tentang Standar Kepala Sekolah/Madrasah
menyebutkan bahwa Kwalifikasi dan Kompetensi Kepala Sekolah sebagai berikut:
KUALIFIKASI
Kualifikasi Umum Kepala Sekolah:
Memiliki kualifikasi akademik sarjana (S1) atau diploma empat (DIV) kependidikan atau
nonkependidikan pada perguruan tinggi yang terakreditasi
Pada waktu diangkat sebagai kepala sekolah berusia setinggitingginya 56 tahun
Memiliki pengalaman mengajar sekurang-kurangnya 5 (lima) tahun menurut jenjang sekolah
masing-masing, kecuali di Taman Kanakkanak/Raudhatul Athfal (TK/RA) memiliki pengalaman
mengajar sekurang-kurangnya 3 (tiga) tahun di TK/RA
Memiliki pangkat serendah-rendahnya III/c bagi pegawai negeri sipil (PNS) dan bagi non-PNS
disetarakan dengan kepangkatan yang dikeluarkan oleh yayasan atau lembaga yang berwenang.
Kualifikasi khusus Kepala Sekolah:
1. Kepala Taman Kanak-kanak/Raudhatul Athfal (TK/RA) adalah sebagai berikut:
a. Berstatus sebagai guru TK/RA
b. Memiliki sertifikat pendidik sebagai guru TK/RA
c. Memiliki sertifikat kepala TK/RA yang diterbitkan oleh lembaga yang ditetapkan
Pemerintah.
2. Kepala Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI) adalah sebagai berikut:
a. Berstatus sebagai guru SD/MI;
b. Memiliki sertifikat pendidik sebagai guru SD/MI
c. Memiliki sertifikat kepala SD/MI yang diterbitkan oleh lembaga yang ditetapkan
Pemerintah.
3. Kepala Sekolah Menengah Pertama/ Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTs) adalah sebagai
berikut:
a. Berstatus sebagai guru SMP/MTs
b. Memiliki sertifikat pendidik sebagai guru SMP/MTs
c. Memiliki sertifikat kepala SMP/MTs yang diterbitkan oleh lembaga yang ditetapkan
Pemerintah.
4. Kepala Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah (SMA/MA) adalah sebagai berikut:
a. Berstatus sebagai guru SMA/MA
b. Memiliki sertifikat pendidik sebagai guru SMA/MA
c. Memiliki sertifikat kepala SMA/MA yang diterbitkan oleh lembaga yang ditetapkan
Pemerintah.
5. Kepala Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan (SMK/MAK) adalah sebagai
berikut:
a. Berstatus sebagai guru SMK/MAK
b. Memiliki sertifikat pendidik sebagai guru SMK/MAK; dan
c. Memiliki sertifikat kepala SMK/MAK yang diterbitkan oleh lembaga yang ditetapkan
Pemerintah.
6. Kepala Sekolah Dasar Luar Biasa/Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa/Sekolah Menengah
Atas Luar Biasa (SDLB/SMPLB/SMALB) adalah sebagai berikut:
a. Berstatus sebagai guru pada satuan pendidikan SDLB/SMPLB/SMALB;
b. Memiliki sertifikat pendidik sebagai guru SDLB/SMPLB/SMALB
c. Memiliki sertifikat kepala SLB/SDLB yang diterbitkan oleh lembaga yang ditetapkan
Pemerintah.
7. Kepala Sekolah Indonesia Luar Negeri adalah sebagai berikut:
a. Memiliki pengalaman sekurang-kurangnya 3 tahun sebagai kepala sekolah;
b. Memiliki sertifikat pendidik sebagai guru pada salah satu satuan pendidikan
c. Memiliki sertifikat kepala sekolah yang diterbitkan oleh lembaga yang ditetapkan
Pemerintah.
Tugas dan fungsi guru di dalam kelas tidak hanya sebatas berdiri di depan anak-anak dan
mengajari mereka tentang materi dari berbagai mata pelajaran. Tetapi juga harus melaksanakan
kegiatan administrasi kelas, dalam artian setiap kegiatan yang meliputi tugas pokonya dicatat atau
diadministrasikan.
Berikut ini adalah diantara kelengkapan administratif di dalam kelas yang harus diadakan oleh
guru;
1. Kalender Pendidikan;
2. Jadwal Pelajaran
3. Program Pengajaran
4. Silabus dan RPP
5. Daftar Kelas
6. Daftar Nilai
7. Buku Inventaris Barang
8. Buku Analisis Hasil Belajar/Evaluasi
9. Buku Bimbingan dan Penyuluhan
10. Buku Perbaikan dan Pengayaan
11. Buku Program Ekstra Kurikuler
12. Notula Rapat
13. Buku Tamu Kelas
14. Buku Daftar Siswa Berprestasi
15. Buku Ulangan Siswa
16. Kumpulan Soal Evaluasi
17. Bank Soal (Beda dengan Kumpulan Soal)
18. Catatan Kejadian Sehari-Hari
19. Buku Penghubung Guru dengan Orang Tua Siswa
20. Buku Program Evaluasi
21. Grafik Absen
22. Grafik Daya Seraf
23. Daftar Piket Siswa
24. Profil Kelas
25. Buku Keuangan