FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS PATTIMURA
KAIRATU BARAT
Disusun Oleh:
1
Kata Pengantar
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa, karena atas
Penulisan pada Tugas Makalah ini merupakan salah satu tugas kepaniteraan
Pattimura Ambon. Penulis juga tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada dokter
Tugas Makalah ini, guna menambah pengetahuan dan kemampuan penulis. Penulis
Kairatu Barat yang telah mendukung dan turut membantu pembuatan Tugas Makalah
ini.
terdapat kekurangan. Oleh karena itu, segala kritik dan saran sangatlah penulis
harapkan demi perbaikan Tugas Makalah ini. Akhir kata, penulis berharap semoga
penelitian ini dapat bermanfaat khususnya bagi penulis sendiri maupun pembaca
umumnya.
Penulis
2
Daftar Isi
3
BAB I
PENDAHULUAN
Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan salah satu indikator untuk melihat
keberhasilan upaya kesehatan ibu. Kematian ibu dapat dicegah dengan memberikan
diberikan oleh tenaga kesehatan terlatih kepada ibu hamil selama kehamilannya yang
bertujuan untuk mendeteksi komplikasi yang mungkin terjadi, menjaga agar ibu
hamil dapat melalui masa kehamilan, persalinan dan nifas dengan baik dan selamat
serta melahirkan bayi yang sehat, dan pada akhirnya dapat menurunkan angka
Pelayanan ANC sebaiknya dilakukan minimal empat kali yaitu sekali pada
trimester pertama dan trimester kedua serta dua kali pada trimester ketiga. Penilaian
melihat cakupan K1 dan K4. Cakupan K1 adalah jumlah ibu hamil yang telah
jumlah sasaran ibu hamil di satu wilayah kerja pada kurun waktu satu tahun.
Sedangkan cakupan K4 adalah jumlah ibu hamil yang telah memperoleh pelayanan
antenatal sesuai dengan standar paling sedikit empat kali sesuai jadwal yang
dianjurkan di tiap trimester, dibandingkan jumlah sasaran ibu hamil di satu wilayah
kerja pada kurung waktu satu tahun. Indikator tersebut memperlihatkan akses
pelayanan kesehatan terhadap ibu hamil dan tingkat kepatuhan ibu hamil dalam
4
Menurut profil kesehatan Indonesia tahun 2018, Selama tahun 2006 sampai
tahun 2018 cakupan pelayanan kesehatan ibu hamil K4 cenderung meningkat. Jika
tahun 2018 yang sebesar 78%, capaian tahun 2018 telah mencapai target yaitu
sebesar 88,03%. Akan tetapi pada daerah Maluku, pelayanan ANC yang mencakup
seminggu, yaitu (senin s/d rabu). Dari sasaran target 100% (302 ibu hamil),
97% (294 ibu hamil) dan K4 88% (265 ibu hamil), hal ini sesuai dengan Rensa dari
Kementrian Kesehatan.3
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1. Geografi
Kecamatan Kairatu Barat. Luas kerja Puskesmas Kairatu Barat 132, 25 km terdiri dari
6 desa di desa Kamal, Waisarisa, Nuruwe, Waihatu, Lohiatala, dan Waisamu, jarak
tempuh ke Kabupaten yaitu 30,6 km. Wilayah kerja Puskesmas Kairatu Barat dilalui
oleh 4 sungai yaitu sungai Aru yang merupakan batas antara desa Waisarissa dengan
desa Kamal, sungai kamal yang melintas di desa Kamal sendiri, sungai Kawanenu
yang melintas di desa Waisamu dan sungai Nola merupakan batas anatara desa
Waihatu dan desa Hatusua sekaligus batas Kecamatan kairatu Barat dan Kecamatan
2.1.2. Topologi
terletak didaerah dataran rendah. Namun tidak terlepas dari sebagian besar wilayah
pelayanan ini berada didataran tinggi, yaitu desa lohiatala. Ada juga sebagian kecil
6
wilayah kerja puskesmas dibagian pantai. Keadaan tanah di wilayah kerja Puskesmas
Kairatu Barat ini rata-rata memiliki tidak tanah yang subur sehingga banyak wilayah
desa yang digunakan oleh penduduk untuk bercocok tanam dan juga ada yang
memanfaatkan daerah persawahan. Jenis tanaman yang ditanami oleh pendududk ada
jenis pala wija juga penduduk yang menanam tanaman panjang di daerah yang dekat
dengan Pantai.3
2.1.3. Perhubungan
Kabupaten Seram Bagian Barat yang merupakan pintu masuk Kabupaten dan
dengan jalan darat dan desa terjauh adalah desa Lohiatala dengan jarak tempuh 15 km
dari Puskesmas dalam waktu tempuh 10 sampai 15 menit. Daerah puskesmas Kairatu
Barat dapat menggunakan transportasi roda dua maupun roda empat. Tak jarang juga
ada masyarakat yang berjalan kaki menuju puskesmas karena jarak tempat tinggal
2.1.4. Kependudukan
12.669 jiwa dengan jumlah kepala keluarga 3202 KK, dan jumlah populasi rata-rata
100 jiwa per kilometer persegi yang terbagi oleh beberapa kelompok sasaran. Rata-
7
2.1.5. Sosial Ekonomi
Penduduk di wilayah kerja Puskesmas Kairatu Barat adalah 3:2 yaitu 60%
penduduk pribumi dan 40% penduduk pendatang. Bahasa pengantar yang digunakan
Barat memiliki mata pencaharian sebagai petani palawija dan menggarap sawah dan
sebagian besar penduduk sebagai nelayan. Ada juga yang berwirausaha, PNS, TNI,
mengoptimalkan kesehatan mental dan fisik ibu hamil. Sehingga mampu menghadapi
persalinan, kala nifas, persiapan pemberian ASI dan kembalinya kesehatan reproduksi
secara wajar. Kunjungan ANC adalah kunjungan ibu hamil ke bidan atau dokter
sedini mungkin semenjak ibu hamil merasa dirinya hamil untuk mendapatkan
untuk ibu selama masa kehamilannya, dilaksanakan sesuai dengan standar pelayanan
8
d. Standar pelayanan nifas
dan mental, serta menyelamatkan ibu dan anak dalam kehamilan, persalinan dan masa
nifas sehingga keadaan mereka postpartum sehat dan normal, tidak hanya fisik akan
b. Kelainan fisik atau psikologi harus ditemukan sejak dini dan diobati,
c. Wanita melahirkan tanpa kesulitan dan bayi yang dilahirkan sehat fisik dan
mentalnya.
kembang janin,
d. Mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal dan pemberian ASI
eksklusif
9
e. Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran janin
2. Keuntungan ANC
Dapat mengetahui berbagai resiko dan komplikasi hamil sehingga ibu hamil dapat
Melakukan anamneses riwayat dan mengisi KMS ibu hamil / kartu ibu
identitas ibu dan suami, keluhan yang dirasakan, riwayat haid, riwayat
pada kehamilan, riwayat imunisasi TT), riwayat obstetri lalu, riwayat KB,
sehari – hari.
pemeriksaan dalam.
10
kebidanan yang terdiri dari inspeksi (melihat bagian kepala, dada,
bising tali pusat, gerakan janin, bising rahim dan aorta dengan
stetoskop / dopler).
pada trimester kedua dan ketiga, karena pada trimester ini sel darah merah
untuk memberikan penyuluhan dan motivasi ibu, suami dan anggota keluarganya
11
2. Pemeriksaan dan Pemantauan ANC
anamneseis, dan pemantauan ibu dan janin, bidan juga harus mengenal kehamilan
resiko tinggi,imunisasi, nasihat dan penyuluhan, mencatat data yang tepat setiap
3. Palpasi abdominal
memeriksa posisi, bagian terendah janin dan masuknya kepala janin ke dalam
rongga panggul, untuk mencari kelainan serta melakukan rujukan tepat waktu.
semua kasus anemia pada kehamilan sesuai dengan kebutuhan yang berlaku.
Bidan menmukan secara dini setiap kenaikkan tekanan darah pada kehamilan dan
dan merujuknya.
6. Persiapan persalinan
Bidan memberikan saran yang tepat pada ibu hami, suami dan keluarga untuk
12
biaya untuk merujuk. Bila tiba-tiba terjadi keadaan gawat darurat, bidan
metode ini untuk pertambahan berat badan yang optimal selama masa
hamil. Total pertambahan berat badan pada kehamilan yang normal 11,5 – 16
kg atau pertambahan berat badan setiap minggunya adalah 0,4 – 0,5 kg.5
Pada saat kehamilan, tekanan darah seorang ibu hamil merupakan faktor
selama kehamilan sangat tergantung pada hubungan antara curah jantung dan
tekanan atau resistensi pada pembuluh darah, yang keduanya berubah selama
kehamilan. Tekanan darah yang normal 110/80 – 140/90 mmHg, bila melebihi
badan janin dilakukan dengan pengukuran tinggi fundus uteri yang dapat
13
apabila kehamilan diatas 24 minggu memakai pengukuran mac. Donald yaitu
dengan cara mengukur tinggi fundus uteri memakai centimeter dari atas
tetanus neonatorium, dengan cara pemberian suntik tetanus toksoid pada ibu
saja, imunisasi pertama diberikan pada usia kehamilan 16 minggu untuk yang
kehamilan tidak lebih dari dua tahun, maka hanya diberikan satu kali TT saja.
Wanita memerlukan zat besi lebuh tinggi dari laki – laki karena terjadinya
sehari sesegera mungkin setelah rasa mual hilang. Tiap tablet besi
mengandung FeSO4 320 mg (zat besi 60 mg) dan asam folat 500 mikrogram.
jumlah sel darah merah dan membentuk sel darah merah janin dan plasenta.
Bila ditemukan anemia pada ibu hamil (<11 gr%), berikan tablet zat besi 2
atau 3 kali sehari. Pada setiap kali kunjungan mintalah ibu untuk meminum
14
tablet zat besi yang cukup. Tablet besi sebaiknya tidak diminum bersama teh
membantu penyerapan tablet besi sehingga tablet besi yang dikonsumsi dapat
PMS. PMS dapat menimbulkan morbiditas dan mortalitas terhadap ibu dan
ibu hamil dengan bidan yang membina, temu wicara ini di koordinir oleh
puskesmas dan dilakukan pada saat hari posyandu. Temu wicara ini dilakukan
Tujuan pemantauan janin itu adalah mendeteksi dini ada atau tidaknya faktor -
adalah salah satu cara untuk memantau janin. Pemeriksaan denyut jantung
15
janin harus dilakukan pada ibu hamil. Denyut jantung janin baru dapat
berikut :
Pada ibu hamil pengukuran lingkar lengan atas LILA merupakan satu cara
untuk mendeteksi dini adanya kurang energi kronik (KEK) atau kekurangan
bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR). BBLR berkaitan dengan
volume otak dan IQ seorang anak. Disebut KEK apabila ukuran LILA <23,5
bahu dan ujung siku dengan meteran. Lingkarkan dan memasukkan ujung pita
dilubang yang ada pada pita LILA, baca menurut tanda panah. Menentukan
titik tengah antara pangkal bahu dan ujung siku dengan pita LILA
16
10. Tatalaksana Kasus
kesehatan bagi ibu hamil, ibu nifas, ibu menyusui, bayi dan balita melihat pendekatan
perawatan bayi dan balita, pendidikan kesehatan, pelatihan dukun bayi dan pelayanan
keluarga berencana.3
Gambar 1. Tabel Sasaran kegiatan KIA dapat dilihat pada tabel dibawah ini
17
B. Kesehatan Ibu
No Desa Ditolong
3 Waisamu 35 34 97 31 89 32 32 100
350
302294
300
265
250
200 Sasaran
K1
150 130
121 K4
111
100
74
57 50
50 353431 373932
242521 192117
0
Lohiatala waihatu waisamu nuruwe kamal waisarissa Puskesmas
18
Cakupan Pelayanan K1 disebut juga akses pelayanan ibu hamil yang merupakan
gambaran besaran ibu hamil yang telah melakukan kunjungan pertama ke fasilitas pelayanan
kesehatan untuk mendapatkan pelayanan ANC sedangkan K4 adalah gambaran besaran ibu
hamil yang telah mendapatkan pelayanan sesuai dengan standar serta paling sedikit empat
kali kunjungan. Dari data diatas, dapat diketahui angka cakupan K1 dan K4 diwilayah
puskesmas kairatu barat sepanjang Tahun 2018 yakni K1 294 (97%) dan K4 265 (88%) , hal
pencari solusi bersama masyarakat agar kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan
pelayanan kesehatan ibu hamil adalah kualitas pelayanan yang harus ditingkatkan, di
19
BAB III
KESIMPULAN
untuk ibu selama masa kehamilannya, dilaksanakan sesuai dengan standar pelayanan
pelaksanaan pelayanan kesehatan ibu hamil dapat dilakukan dengan melihat cakupan
K1 dan K4. Cakupan K1 adalah jumlah ibu hamil yang telah memperoleh pelayanan
antenatal pertama kali oleh tenaga kesehatan, dibandingkan jumlah sasaran ibu hamil
di satu wilayah kerja pada kurun waktu satu tahun. Sedangkan cakupan K4 adalah
jumlah ibu hamil yang telah memperoleh pelayanan antenatal sesuai dengan standar
paling sedikit empat kali sesuai jadwal yang dianjurkan ditiap trimester,
dibandingkan jumlah sasaran ibu hamil di satu wilayah kerja pada kurung waktu satu
tahun.
seminggu, yaitu (senin s/d rabu). Dari sasaran target 100% (302 ibu hamil),
97% (294 ibu hamil) dan K4 88% (265 ibu hamil), hal ini sesuai dengan Rensa dari
Kementrian Kesehatan.
20
DAFTAR PUSTAKA
Keperawatan Maternitas.2017;1(1):21-7
h.165-7
21