INTERPRETASI ELEKTROKARDIOGRAM Ib
INTERPRETASI ELEKTROKARDIOGRAM Ib
Disusun Oleh :
Ibnu Hanafi
180300627
Instalasi High Care Unit RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta”, sebagai bukti untuk pemenuhan tugas
praktik Profesi Ners Stase Keperawatan Gawat Darurat, kegiatan yang diwajibkan untuk
Hari :
Tanggal :
Mahasiswa
( Ibnu Hanafi )
Mengetahui,
( ) ( )
INTERPRETASI EKG
1. Identitas Klien
Nama : Tn.I
No CM : 013515XX
2. Keadaan Umum
3. Diagnosa Medis
Terlampir
b. Ritme : Teratur
c. Irama : Sinus
6) ST Segmen
Kesimpulan :
Irama jantung normal sinur bradikardi , hate rate 50 x/menit, reguler, Left axis
6. Pembahasan
Tumor intracranial meliputi lesi benigna dan maligna. Tumor intracranial dapat
terjadi pada beberapa struktur area otak dan pada semua kelompok umur. Tumor otak
dinamakan sesuai dengan jaringan dimana tumor itu muncul. Tumor intrakranial
termasuk juga lesi desak ruang, (lesi/berkas organ ang karena proses pertumbuhannya
dapat mendesak organ yang ada disekitarnya, sehingga organ tersebut dapat mengalami
gangguan) jinak maupun ganas, yang tumbuh diotak meningen dan tengkorak (Ariani,
2012)
Tumor susunan saraf pusat ditemukan sebanyak ± 10% dari neoplasma seluruh
tubuh, dengan frekwensi 80% terletak pada intrakranial dan 20% di dalam kanalis
spinalis. Di Amerika di dapat 35.000 kasus baru dari tumor otak setiap tahun, sedang
menurut Bertelone, tumor primer susunan saraf pusat dijumpai 10% dari seluruh penyakit
neurologi yang ditemukan di Rumah Sakit Umum. Di Indonesia data tentang tumor
susunan saraf pusat belum dilaporkan.Insiden tumor otak pada anak-anak terbanyak
dekade 1, sedang pada dewasa pada usia 30-70 dengan puncak usia 40-65 tahun.
Penderita tumor otak lebih banyak pada laki-laki (60,74 persen) dibanding perempuan
(39,26 persen) dengan kelompok usia terbanyak 51 sampai ≥60 tahun (31,85 persen);
selebihnya terdiri dari berbagai kelompok usia yang bervariasi dari 3 bulan sampai usia
50 tahun. Dari 135 penderita tumor otak, hanya 100 penderita (74,1 persen) yang
dioperasi penulis dan lainnya (26,9 persen) tidak dilakukan operasi karena berbagai
alasan, seperti; inoperable atau tumor metastase (sekunder). Lokasi tumor terbanyak
berada di lobus parietalis (18,2 persen), sedangkan tumor-tumor lainnya tersebar di
beberapa lobus otak, suprasellar, medulla spinalis, cerebellum, brainstem,
cerebellopontine angle dan multiple. Dari hasil pemeriksaan Patologi Anatomi (PA), jenis
tumor terbanyak yang dijumpai adalah; Meningioma (39,26 persen), sisanya terdiri dari
berbagai jenis tumor dan lain-lain yang tak dapat ditentukan.
Dari hasil EKG didapatkan bahwa jantung pasien ada permasalahan yaitu pada
axis jantung pasien mengalami deviasi ke kiri (Left Axis Deviation). Irama jantung
sinus ritme, gelombang P tidak normal, jarak interval P-R normal, Kompleks
gelombang QRS normal, tidak ada ST elevasi dan ST depress pada gambaran EKG.
7. Kesimpulan
a. Hasil EKG menunjukan ST depresion dan Axis menunjukan Left Axis Deviation
(LAD)
penyakit hipertensi.
c. Penatalaksanaan awal pada pasien dengan tumor intracranial sebelum ada hasil
pemeriksaan EKG pasien tirah baring dan diberikan terapi oksigenasi menggunakan
DAFTAR PUSTAKA
Dharma Surya. (2009). Pedoman Praktis Sistematika Interpretasi EKG. Jakarta: EGC.
Soeharto, Iman. (2002). Serangan jantung dan stroke hubungannya dengan lemak & kolestrol.
Jakarta : Gramedia Pustaka Utama