Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
hidayah dan anugerah sehingga makalah ini bisa terselesaikan tepat waktu.
Makalah yang berjudul “Financial Leverage” ini bertujuan untuk mengetahui dan
mempelajari lebih dalam tentang leverage keuangan.
Kelompok 11
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................................1
1.1. Latar Belakang...........................................................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah.....................................................................................................................1
1.3. Tujuan Penulisan.......................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................................................3
2.1. Pengertian Leverage...................................................................................................................3
2.2. Leverage Keuangan (Financial Leverage)................................................................................4
2.3. Pengaruh Financial Leverage terhadap Profitabilitas............................................................5
2.4. Financial Risk.............................................................................................................................7
2.5. Perhitungan menggunakan DFL..............................................................................................9
BAB III PENUTUP.................................................................................................................................11
3.1 Kesimpulan..............................................................................................................................11
3.2 Saran.........................................................................................................................................11
Daftar Pustaka.........................................................................................................................................12
ii
BAB I PENDAHULUAN
Analisa biaya modal ini adalah untuk melihat bagaimana kondisi struktur modal perusahaan,
apabila biaya modal ini dapat diusahakan seminimal mungkin maka dapat dikatakan bahwa
struktur keuangan adalah baik. Pada kenyataannya, perusahaan sulit untuk mencapai struktur
modal yang optimal dalam suatu komposisi pembelanjaan yang tepat. Bahkan ketika menetapkan
suatu range untuk struktur modal yang optimalpun sangat sulit.
Oleh karena itu, sebagian besar perusahaan hanya memperhatikan apakah perusahaan terlalu
banyak mempergunakan hutang ataukah tidak. Menurut R. Agus Sartono (2001:263) menyatakan
bahwa “Financial Leverage adalah penggunaan sumber dana yang memiliki beban tetap dengan
harapan bahwa akan memberikan tambahan keuntungan yang lebih besar daripada beban
tetapnya sehingga akan meningkatkan keuntungan yang tersedia bagi pemegang saham.”
Menurut J. Fred Weston menyatakan bahwa “Financial leverage merujuk pada penggunaan
hutang dalam rangka pembiayaan perusahaan”.
Menurut Bambang Riyanto menyatakan bahwa Financial leverage yaitu penggunaan dana
dengan beban tetap itu adalah dengan harapan untuk memperbesar pendapatan perlembar
saham”.Financial leverage menunjukkan penggunaan hutang dalam membiayai perusahaan yang
dapat mengakibatkan timbulnya resiko keuangan, semakin besar biaya tetap finansial yang
ditambahkan pada biaya tetap opersasi (Operating Fixed Cost). Penambahan fixed cost yang
lebih besar akan mengurangi keuntungan bersih pemegang saham, dan pengurangan keuntungan
ini berarti resiko bagi para pemegang saham biasa.
1
1.2. Rumusan Masalah
1. Apa definisi dari Leverage ?
2. Apa definisi dari Financial Leverage ?
3. Bagaimana pengaruh financial Leverage terhadap profitabilitas ?
4. Apa pengertian dari Financial Risk ?
5. Bagaimana cara menghitung dengan menggunakan DFL ?
2
BAB II PEMBAHASAN
Perusahaan yang memiliki biaya operasi tetap atau biaya modal tetap, maka perusahaan
tersebut menggunakan leverage. Penggunaan leverage bisa menimbulkan beban dan risiko bagi
perusahaan, apalagi jika keadaan perusahaan sedang memburuk. Di samping perusahaan harus
membayar beban bunga yang semakin membesar, kemungkinan perusahaan mendapat penalti
dari pihak ketiga bisa terjadi.
Sartono (2008:257)
Menurut Sartono, Leverage adalah penggunaan aset dan sumber dana (source of
funds) oleh perusahaan yang memiliki biaya tetap dengan maksud agar meningkatkan
keuntungan potensial pemegang saham.
Irawati (2006)
Menurut Irawati, Leverage adalah suatu kebijakan yang dilakukan oleh suatu
perusahaan dalam hal menginvetasikan dana atau memperoleh sumber dana yang disertai
dengan adanya beban/biaya tetap yang harus ditanggung perusahaan.
Fakhrudin (2008:109)
3
Menurut Fakhrudin, leverage merupakan jumlah utang yang digunakan untuk
membiayai/membeli aset-aset perusahaan. Perusahaan yang memiliki utang lebih besar dari
equity dikatakan sebagai perusahaan dengan tingkat leverage yang tinggi.
Sjahrial (2009:147)
Menurut Sjahrial, Leverage adalah penggunaan aktiva dan sumber dana oleh
perusahaan yang memiliki biaya tetap berarti sumber dana yang berasal dari pinjaman karena
memiliki bunga sebagai beban tetap dengan maksud agar meningkatkan keuntungan
potensial pemegang saham.
Syamsuddin (2001:89)
Financial leverage adalah penggunaan sumber dana yang memiliki beban tetap dengan
beranggapan bahwa akan memberikan tambahan keuntungan yang lebih besar daripada beban
tetapnya sehingga akan meningkatkan keuntungan yang tersedia bagi pemegang saham.
Kebijakan perusahaan mendapatkan modal pinjaman dari luar ditinjau dari bidang manajemen
keuangan merupakan penerapan Financial Leverage dimana perusahaan membiayai kegiatannya
dengan menggunakan utang yang berbunga.
Kebijakan perusahaan mendapatkan modal pinjaman dari luar ditinjau dari bidang
manajemen keuangan merupakan penerapan Financial Leverage dimana perusahaan membiayai
kegiatannya dengan menggunakan modal pinjaman serta menanggung suatu beban tetap yang
bertujuan untuk meningkatkan laba per lembar saham. Financial Leverage timbul karena adanya
kewajiban finansial yang sifatnya tetap (fixed financial charges) yang harus dikeluarkan
perusahaan. Kewajiban finansial yang tetap ini tidaklah berubah dengan adanya perubahan
tingkat EBIT dan harus di bayar tanpa melihat sebesar apapun tingkat EBIT yang dicapai
perusahaan.
4
Besar kecilnya leverage finansial dihitung dengan DFL (Degree of financial leverage).
DFL menunjukkan seberapa jauh perubahan EPS karena perubahan tertentu dari EBIT. Makin
besar DFL-nya, maka makin besar risiko finansial perusahaan tersebut. Dan perusahaan yang
memiliki DFL yang tinggi adalah perusahaan yang mempunyai utang dalam proporsi yang lebih
besar. DFL (Degree of financial leverage) dapat diperoleh dengan rumus berikut ini:
DFL yang besar menunjukkan bahwa perubahan tingkat EBIT akan menghasilkan
perubahan yang besar pada laba bersih (EAT) atau pendapatan per lembar saham (EPS). Pada
kenyataannya, beban tetap bunga ini dapat berupa beban seluruh utang atau obligasi yang ada
dan biaya deviden untuk saham preferen yang memiliki beban pembayaran tetap setelah
perhitungan sebelum pajak.
Financial leverage terjadi pada saat perusahaan menggunakan sumber dana yang
memberikan beban tetap. Tujuan penggunaan financial leverage ialah untuk meningkatkan
pengembalian kepada para pemegang saham biasa. Menurut Horne dan Wachowicz (2007:193)
financial leverage yang menguntungkan (favorable) terjadi jika suatu perusahaan dapat
menghasilkan pendapatan yang diterima dari penggunaan dana tersebut lebih besar dari beban
tetap yang harus dibayar. Berapapun jumlah laba yang tersisa setelah beban tetap dibayar akan
menjadi milik para pemegang saham biasa. Financial leverage yang tidak menguntungkan
(unfavorable) terjadi ketika perusahaan memiliki hasil pendapatan dari penggunaan dana yang
lebih kecil dari beban tetap yang harus dibayar. Menurut Utari et al. (2014:268) jika bunga
rendah maka, tingkat leverage keuangan akan rendah dan jika bunga tinggi maka, tingkat
leverage keuangan juga akan tinggi. Financial leverage dapat diukur dengan menggunakan
Degree of Financial Leverage (DFL). Degree of Financial Leverage (DFL) merupakan ukuran
kuantitatif sensitivitas EPS perusahaan terhadap perubahan laba operasional (Horne dan
Wachowicz, 2007:200). DFL dapat dihitung dengan menggunakan formula sebagai berikut:
5
Pengaruh Financial Leverage terhadap Profitabilitas, penggunaan financial leverage akan
memberikan pengaruh yang berbeda terhadap ROE sesuai dengan kondisi ekonomi yang terjadi.
Dikutip dari penelitian Ritonga (2014) yang menyatakan bahwa pada kondisi ekonomi yang
baik, penggunaan financial leverage akan memberikan pengaruh positif terhadap ROE berupa
adanya peningkatan derajat laba bagi pemegang saham. Hal ini terjadi karena tingkat
pengembalian (return) terhadap laba operasi lebih besar dari beban tetap perusahaan. Kondisi
seperti ini sering disebut sebagai favorable financial leverage karena perusahaan dapat
memenuhi kebutuhan dananya dengan menggunakan utang dalam jumlah banyak. Laba yang
dimiliki perusahaan masih dapat digunakan untuk menutup beban tetap yang timbul akibat dari
penggunaan hutang tersebut. Pada kondisi ekonomi normal, peningkatan penggunaan hutang
awalnya akan meningkatkan kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba, karena suku
bunga relatif rendah.
Menurut Ritonga (2014) jika perusahaan terus menggunakan hutang maka, laba yang
akan dihasilkan semakin lama menjadi semakin kecil. Hal tersebut disebabkan karena
penggunaan hutang yang semakin besar akan meningkatkan suku bunga dan risiko yang akan
dihadapi kreditor juga semakin tinggi. Pada kondisi seperti ini perusahaan diharapkan lebih
berhati-hati dalam penggunaan utang untuk mendanai kegiatan operasionalnya. Pada kondisi
ekonomi yang buruk, penggunaan financial leverage akan memberikan pengaruh negatif
terhadap profitabilitas berupa penurunan ROE. Menurut Ritonga (2014), hal ini terjadi karena
pada umumnya suku bunga pinjaman yang diberikan sangat tinggi, sementara penjualan dan laba
perusahaan sedang turun. Kondisi seperti ini sering disebut dengan unfavorable financial
leverage atau leverage keuangan merugikan (Horne dan Wachowicz 2007:194). Pada kondisi
seperti ini ada baiknya perusahaan menghindari pembelanjaan dengan menggunakan utang,
karena kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba lebih kecil dibandingkan dengan suku
bunga pinjaman yang harus dibayar oleh perusahaan. Dikutip dari penelitian Kumalasari (2016)
yang menyatakan bahwa semakin tinggi biaya tetap yang digunakan perusahaan, maka semakin
tinggi operating leverage yang dicapai dan semakin besar pula sensivitas laba bersih terhadap
6
perubahan penjualan. Jika suatu perusahaan mempunyai operating leverage yang tinggi, maka
sedikit saja peningkatan dalam penjualan dapat meningkatkan persentase yang besar dalam laba.
Risiko keuangan menurut Brigham dan Houston (2006:17) adalah “tambahan risiko yang
dibebankan kepada para pemegang saham biasa sebagai hasil dari keputusan untuk mendapatkan
pendanaan melalui utang.” Risiko keuangan diakibatkan oleh transaksi-transaksi keuangan.
Secara konseptual, pemegang saham akan menghadapi sejumlah risiko yang inheren pada
operasi perusahaan. Jika sebuah perusahaan menggunakan utang, maka hal ini akan
mengkonsentrasikan risiko bisnis pada pemegang saham biasa.
Risiko keuangan (financial risk) adalah sejauh mana perusahaan bergantung pada
pembiayaan external (termasuk pasar modal dan bank)untuk mendukung operasi yang sedang
berlangsung. Risiko keuangan tercermin dalam faktor-faktor seperti leverage neraca, transaksi
off-balance sheet, kewajiban kontrak, jatuh tempo pembayaran utang, likuiditas, dan hal lainnya
7
yang mengurangi fleksibilitas keuangan. Perusahaan yang mengandalkan pada pihak eksternal
untuk pembiayaan berisiko lebih besar daripada yang menggunakan dana sendiri yang dihasilkan
secara internal. Mengelola Risiko keuangan mengendalikan risiko keuangan dapat meningkatkan
nilai perusahaan, karena investor menyukai manajer keuangan yang mampu mengidentifikasi
dan mengelola risiko pasar. Stabilitas aliran kas bisa meminimalkan kejutan laba, sehingga
ekspektasi arus kas naik. Stabilitas laba mengurangi risiko gagal bayar & kebangkrutan.
Manajemen eksposur yang aktif membuat perusahaan bisa konsentrasi pada risiko bisnis utama.
Misal, perusahaan manufaktur dapat terlindung dari risiko suku bunga dan mata uang dengan
berkonsentrasi pada produksi dan pemasaran. Pemberi pinjaman (kreditur), karyawan dan
pelanggan juga bisa memperoleh manfaat dari manajemen eksposur.
Berkaitan dengan leverage, secara umum risiko dapat dibedakan atas risiko bisnis
(business risk) dan risiko keuangan (financial risk). Menurut Weston dan Brigham (1993 : 624)
business risk is the risk associated with projection of a firm’s future returns on assetss, or returns
on equity (ROE). Namun dalam realitanya, selain sumber pembiayaan internal maka perusahaan
juga membutuhkan sumber pembiayaan dari luar perusahaan yang bersifat hutang. Dari kondisi
ini maka dapat tergambar bahwa selain risiko bisnis (business risk) maka perusahaan juga
memiliki risiko keuangan (financial risk).
Salah satu pendekatan penilaian investasi yang dapat digunakan investor dan manajemen
perusahaan adalah perhitungan tingkat leverage yang akan muncul dari perubahan
struktur/sumber pembiayaan perusahaan. Secara umum leverage dibedakan menjadi operating
leverage dan financial leverage, namun penelitian ini secara khusus akan memfokuskan pada
financial leverage. Menurut Weston dan Copeland (1986 : 181), Siegel dan Shim (1993 : 62)
serta Harahap (1999 : 307), secara teknis financial leverage biasanya diukur dengan
menggunakan debt equity ratio (DER) dan debt asset ratio (DAR). Penggunaan sumber
pembiayaan berupa hutang yang berimbas pada financial leverage juga akan berpengaruh pada
tingkat pendapatan pemilik perusahaan dalam bentuk earning pershare (EPS).
Perubahan internal return tersebut juga akan berpengaruh pada penilaian tingkat risiko
khususnya financial risk perusahaan. Selain dipengaruhi secara langsung oleh internal return
(EPS), financial risk juga dipengaruhi secara langsung oleh financial leverage seperti yang
tersirat dalam pengertian financial risk oleh Weston dan Brigham (1993 : 624) financial risk is
8
the portion of stockholder’s risk, over and above basic business risk, resulting from the use of
financial leverage.
1) Berapakah Degree of Financial Leverage (DFL) CV. Sekar Adina untuk mesin A, bila
diketahui mesin A menanggung biaya bunga sebesar Rp. 100.000 dan beban pajak 40%?
Keterangan Mesin A
Penjualan 2.500.000
EBIT 400.000
EBT 300.000
EAT 180.000
Jawab :
9
DFL= EBIT = Qx(P-V)-BT
EBIT-I Qx(P-V)-BT-I
2) Berapakah Degree of Financial Leverage (DFL) CV.Sekar Adina untuk mesin A, bila
diketahui mesin A menanggung biaya bunga sebesar Rp. 300.000 dan beban pajak 40%?
Jawab :
10
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Financial leverage adalah penggunaan sumber dana yang memiliki beban tetap dengan
beranggapan bahwa akan memberikan tambahan keuntungan yang lebih besar daripada beban
tetapnya sehingga akan meningkatkan keuntungan yang tersedia bagi pemegang saham.
Kebijakan perusahaan mendapatkan modal pinjaman dari luar ditinjau dari bidang manajemen
keuangan merupakan penerapan Financial Leverage dimana perusahaan membiayai kegiatannya
dengan menggunakan utang yang berbunga.
Kebijakan perusahaan mendapatkan modal pinjaman dari luar ditinjau dari bidang
manajemen keuangan merupakan penerapan Financial Leverage dimana perusahaan membiayai
kegiatannya dengan menggunakan modal pinjaman serta menanggung suatu beban tetap yang
bertujuan untuk meningkatkan laba per lembar saham. Tujuan penggunaan financial leverage
ialah untuk meningkatkan pengembalian kepada para pemegang saham biasa.
3.2 Saran
Untuk makalah ini tentu saja masih banyak kekurangan, banyak materi tentang financial
leverage belum dijabarkan disini. Diharapkan untuk kedepannya lebih bisa merinci lagi lebih
detail. Semoga makalah ini dapat memberi manfaat dan berguna untuk kedepannya.
11
Daftar Pustaka
Van Horne, James C; John M. Wachom Cz, Jr. , 2001, Prinsip – Prinsip Manajemen
12