Anda di halaman 1dari 6

INTERPRETASI ELEKTROKARDIOGRAM

DI INSTALASI GAWAT DARURAT


RSUP DR. SARDJITO YOGYAKARTA

Disusun Oleh :

Ibnu Hanafi
180300627

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU – ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ALMA ATA YOGYAKARTA
2019
LEMBAR PENGESAHAN

Telah disahkan dan disetujui, pembuatan Laporan “Interpretasi Elektrokardiografi Di

Instalasi High Care Unit RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta”, sebagai bukti untuk pemenuhan tugas

praktik Profesi Ners Stase Keperawatan Gawat Darurat, kegiatan yang diwajibkan untuk

mahasiswa/i yang menjalani Profesi Ners di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta.

Hari :

Tanggal :

Mahasiswa

( Ibnu Hanafi )

Mengetahui,

Pembimbing Akademik Preseptor

( ) ( )
INTERPRETASI EKG

1. Identitas Klien

Nama : Tn.I

No CM : 013515XX

Tanggal Lahir : 12-09-1954

Status Perkawianan : kawin

Tanggal Masuk RS : 29-06-2019

Tanggal Pengkajian : 02-07-2019

2. Keadaan Umum

Keadaan umum pasien Apatis , GCS : E4V5M6

3. Diagnosa Medis

Riwayat Penkes,Hipertensi, suspect Tumor intracranial.

4. Hasil Pemeriksaan EKG

Terlampir

5. Hasil Interpretasi EKG

a. Heart Rate : 50 x/menit

b. Ritme : Teratur

c. Irama : Sinus

d. Axis : Lead I positif dan aVf negatif

Hasil axis jantungnya adalah Left Axis Deviation (LAD)


e. Morfologi Gelombang

1) Gelombang P : Lebar 3 kotak kecil x 0,04 = 0,12s

Tinggi 2 kotak kecil x 0,1 = 0,2 mU

2) PR Interval : 4 kotak kecil x 0,04 = 0,16s

3) QT Interval : 10 kotak kecil x 0,04 = 0,40s

4) Kompleks QRS : 3 kotak kecil x 0,04 = 0,12s

5) Gelombang “M” Shape : V2, V3, V4, V5

6) ST Segmen

a. ST Elevasi : tidak ada

b. ST Depres : tidak ada

Kesimpulan :

Irama jantung normal sinur bradikardi , hate rate 50 x/menit, reguler, Left axis

deviation, dan terdapat Right bundle branch blok.

6. Pembahasan

Tumor intracranial meliputi lesi benigna dan maligna. Tumor intracranial dapat
terjadi pada beberapa struktur area otak dan pada semua kelompok umur. Tumor otak
dinamakan sesuai dengan jaringan dimana tumor itu muncul. Tumor intrakranial
termasuk juga lesi desak ruang, (lesi/berkas organ ang karena proses pertumbuhannya
dapat mendesak organ yang ada disekitarnya, sehingga organ tersebut dapat mengalami
gangguan) jinak maupun ganas, yang tumbuh diotak meningen dan tengkorak (Ariani,
2012)
Tumor susunan saraf pusat ditemukan sebanyak ± 10% dari neoplasma seluruh
tubuh, dengan frekwensi 80% terletak pada intrakranial dan 20% di dalam kanalis
spinalis. Di Amerika di dapat 35.000 kasus baru dari tumor otak setiap tahun, sedang
menurut Bertelone, tumor primer susunan saraf pusat dijumpai 10% dari seluruh penyakit
neurologi yang ditemukan di Rumah Sakit Umum. Di Indonesia data tentang tumor
susunan saraf pusat belum dilaporkan.Insiden tumor otak pada anak-anak terbanyak
dekade 1, sedang pada dewasa pada usia 30-70 dengan puncak usia 40-65 tahun.
Penderita tumor otak lebih banyak pada laki-laki (60,74 persen) dibanding perempuan
(39,26 persen) dengan kelompok usia terbanyak 51 sampai ≥60 tahun (31,85 persen);
selebihnya terdiri dari berbagai kelompok usia yang bervariasi dari 3 bulan sampai usia
50 tahun. Dari 135 penderita tumor otak, hanya 100 penderita (74,1 persen) yang
dioperasi penulis dan lainnya (26,9 persen) tidak dilakukan operasi karena berbagai
alasan, seperti; inoperable atau tumor metastase (sekunder). Lokasi tumor terbanyak
berada di lobus parietalis (18,2 persen), sedangkan tumor-tumor lainnya tersebar di
beberapa lobus otak, suprasellar, medulla spinalis, cerebellum, brainstem,
cerebellopontine angle dan multiple. Dari hasil pemeriksaan Patologi Anatomi (PA), jenis
tumor terbanyak yang dijumpai adalah; Meningioma (39,26 persen), sisanya terdiri dari
berbagai jenis tumor dan lain-lain yang tak dapat ditentukan.

a. Hubungan interpretasi EKG dengan penyakit

Dari hasil EKG didapatkan bahwa jantung pasien ada permasalahan yaitu pada

axis jantung pasien mengalami deviasi ke kiri (Left Axis Deviation). Irama jantung

sinus ritme, gelombang P tidak normal, jarak interval P-R normal, Kompleks

gelombang QRS normal, tidak ada ST elevasi dan ST depress pada gambaran EKG.

Ketidaknormalan pada gambaran EKG pada pasien dipengaruhi oleh pasien

mempunyai riwayat hipertensi sejak 2 tahun yang lalu.

7. Kesimpulan

a. Hasil EKG menunjukan ST depresion dan Axis menunjukan Left Axis Deviation

(LAD)

b. Ketidaknormalan gambaran EKG dapat dipengaruhi oleh pasien memiliki riwayat

penyakit hipertensi.
c. Penatalaksanaan awal pada pasien dengan tumor intracranial sebelum ada hasil

pemeriksaan EKG pasien tirah baring dan diberikan terapi oksigenasi menggunakan

nasal kanul 3 lpm untuk mencukupi oksigen dalam tubuh.

DAFTAR PUSTAKA

Dharma Surya. (2009). Pedoman Praktis Sistematika Interpretasi EKG. Jakarta: EGC.

Soeharto, Iman. (2002). Serangan jantung dan stroke hubungannya dengan lemak & kolestrol.
Jakarta : Gramedia Pustaka Utama

Anda mungkin juga menyukai