Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Blanket warmer adalah sistem sekaligus tahan lama terjangkau dirancang untuk memberikan
kehangatan dan kenyamanan bagi mereka yang sakit,memulihkan,atau yang sering terluka.Hal
ini sering digunakan oleh para professional dalam perawatan jangka panjang ,EMS, kebakaran
dan penyelamatan ,dokter hewan , radiologi, rumah sakit, dan oleh militer. Sedangkan Cooler
blanket sering kali digunakan untuk meredakan perdarahan dengan cara mengkonstriksi
pembuluh darah ,meredakan inflamasi dengan vasokonstriksi,dan meredakan nyeri dengan
memperlambat kecepatan konduksi saraf.

B.Rumusan Masalah

1. Apa Itu Warmer Blanket Dan Cooler Blanket ?


2. Apa Tujuan Pemasangan Warmer Blanket ?
3. Apa Saja Indikasi Pada Pemasangan Warmer Blanket ?
4. Apa Saja Kontraindikasi Pada Pemasangan Warmer Blanket ?
5. Bagaimana Prosedur Dalam Pemasangan Warmer Blanket ?
6. Apa Tujuan Pemasangan Cooler Blanket ?
7. Apa Saja Indikasi Pemasangan Cooler Blanket ?
8. Apa Saja Kontraindikasi Pemasangan Cooler Blanket ?
9. Bagaimana Prosedur Dalam Pemasangan Cooler Blanket ?

1
C.Tujuan

1. Untuk Mengetahui Apa Itu Warmer Blanket Dan Cooler Blanket


2. Untuk Mengetahui Tujuan Pemasangan Warmer Blanket
3. Untuk Mengetahui Indikasi Pemasangan Warmer Blanket
4. Untuk Mengetahui Kontraindikasi Pemasangan Warmer Blanket ?
5. Untuk Mengetahui Cara Pemasangan Warmer Blanket
6. Untuk Mengetahui Tujuan Pemasangan Cooler Blanket
7. Untuk Mengetahui Indikasi Pemasangan Cooler Blanket
8. Untuk Mengetahui Kontraindikasi Pemasangan Cooler Blanket
9. Untuk Mengetahui Cara Pemasangan Cooler Blanket

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi

Warmer blanket / selimut penghangat digunakan untuk menghangatkan tubuh pasien ketika
mengalami hipotermi.Sedangkan pemberian tindakan keperawatan cooler blanket Sering
kali digunakan untuk meredakan perdarahan dengan cara mengkonstriksi pembuluh
darah, meredakan inflamasi dengan vasokontriksi, dan meredakan nyeri dengan
memperlambat kecepatan konduksi saraf, menyebabkan mati rasa, dan bekerja
sebagai counterirritant.

B.Tujuan Pemasangan Warmer Blanket


1) Membantu mengembalikan suhu tubuh normal
2) Menghangatkan pasien
3) Mengurangi rasa sakit atau nyeri
4) Mencegah terjadinya hipotermi

C.Indikasi Pemasangan Warmer Blanket


1) Pada pasien yang mengalami penurunan suhu tubuh tubuh inti 28º c.
2) Kerentangan jantung untuk mengalami fibrilasi pada suhu
3) Trauma
4) Paparan Lingkungan

D.Kontraindikasi Pemasangan Warmer Blanket


1. Pasien <18 tahun
2. Digunakan dalam operasi aeromedical(evakuasi di udara dalam dunia penerbangan)

3
E.Prosedur Pemasangan Warmer Blanket
a.persiapan alat:
1) selimut 2 lembar
2) termometer
3) tempat tidur
4) tempat cuci tangan
5) sarung tangan
b.Persiapan Pasien
1) Menjelasakan prosedur yang akan dilakukan
2) Menjaga privasi klien

c. Prosedur Kerja warmer blanket


Tahap Prainteraksi:
Kaji:
a. Kemampuan klien untuk mengenali kapan rasa dapat menyebabkan
cedera. Kaji apakah klien menyadari rasa panas untuk jaringan tubuh.
b. Tingkat kesadaran dan kondisi fisik umum klien. Klien yang sangat muda, sangat tua,
tidak sadar, atau yang lemah dapat menoleransi dingin dengan baik.
c. Tingkat ke tidak nyamanan dan rentang pergerakan sendi jika spasme otot atau nyeri
d. Denyut nadi, pernapasan, dan tekanan darah. Faktor ini penting di kaji sebelum tindakan
di berikan pada area tubuh yang luas.
Tahap Orientasi:
a. Mengucapakan salam, memperkenalkan diri dan menjelaskan prosedur yang akan di
lakukan.
b. Berikan kesempatan pasien untuk bertanya.
c. Ajak pasien berdoa bersama sebelum melakukan tindakan dengan membaca do’a sesuai
keyakinan dan agama klien masing- masing.
Tahap kerja:
a. Cuci tangan
b. Menganjurkan pasien untuk berbaring
c. Memeriksa tanda- tanda vital

4
d. Kemudian Balik pasien kearah perawat
e. Kemudian letakkan selimut ditempat tidur lalu balik kembali pasien dan ratakan selimut
di tempat tidur.
f. Kemudian letakkan selimut diatas pasien.
g. Pantau asupan cairan untuk melihat perubahan pada kulit dan bibir
h. Merubah posisi pasien setiap 30 menit
i. Pantau tanda-tanda vital dan aktivitas neurologis setiap 5 menit sampai suhu tubuh yang
di stabil / normal.
Tahap Terminasi:
a) Evaluasi :
1) Mengevaluasi respon klien terhadap tindakan yang telah dilakukan
2) Mengevaluasi kenyamanan pasien setelah dilakukan tindakan selimut hangat / warmer
blanket
b) Dokumentasi :
1) Mencatat respon klien terhadap pemindahan yang telah dilakukan
Mencatat kenyamanan posisi pasien setelah dilakukan pemberian selimut hangat/ warmer
blanket.

F.Tujuan Pemasangan Cooler Blanket

1. Membantu menurunkan suhu tubuh


2. Mengurangi rasa sakit atau nyeri
3. Membantu mengurangi perdarahan
4. Membatasi peradangan

G.Indikasi Pemasangan Cooler Blanket


1. Pasien yang suhunya tinggi
2. Pasien perdarahan hebat
3. Pasien yang kesakitan

5
H.Kontraindikasi Pemasangan Cooler Blanket
1. Luka bakar dengan meningkatkan kerusakan jaringan karena mengurangi aliran keluka
terbuka
2. Gangguan sirkulasi dingin dapat menggangggu nutrisi jaringan lebih lanjut dan
menyebabkan kerusakan jaringan
3. Alergi atau hipersensivitas terhadap dingin, beberapa klien memiliki alergi terhadap
dingin yang dimanifestasikan dengan repon inflamasi (misalnya : eritema, bengkak, nyeri
sendi, dan kadang – kadang spasme otot), yang dapat membahayakan jika orang tersebut
hipersensitif.

I.Prosedur Pemasangan Warmer Blanket

a. Persiapan alat
1) Alat
a) Bengkok
b) Kantong es
c) Sarung pelindung
2) Bahan
a) Potongan es secukupnya dalam wadah
b) Kassa gulung
c) Plester
d) Larutan klorin 0,5 %
3) Perlengkapan
a) Baki dan alas
b) Perlak kecil atau handuk kecil dan alas
c) Tempat cuci tangan
d) Sarung tangan
e) Alat tulis dan buku catatan
f) Tempat sampah basah tempat sampah kering baskom

6
b. Persiapan pasien
1) Menjelasakan prosedur yang akan dilakukan
2) Menjaga privasi klien
c.Prosedur kerja cooler blanket
Tahap Prainteraksi:
Kaji :
1. Kemampuan klien untuk mengenali kapan rasa dapat menyebabkan cedera.
2. Kaji apakah klien menyadari rasa dingin untuk jaringan tubuh.
3. Tingkat kesadaran dan kondisi fisik umum klien. Klien yang sangat muda, sangat tua,
tidak sadar, atau yang lemah dapat menoleransi dingin dengan baik.
4. Area yang di berikan selimut dingin dengan adanya udema, memar, kemerahan , lesi
terbuka, adanya rabas, dan perdarahan. Status sirkulasi (warna,suhu,dan sensasi).
Jaringan yang terasa dingin, berwarna pucat atau kebiruan, dan kurangnya sensasi atau
mati rasa mengidentifikasikan kerusakan sirkulasi.
5. Tingkat ke tidak nyamanan dan rentang pergerakan sendi jika spasme otot atau nyeri
sedang di berikan selimut dingin.
6. Denyut nadi, pernapasan, dan tekanan darah. Faktor ini penting di kaji sebelum kompres
di berikan pada area tubuh yang luas.

Tahap Orientasi:
1. Mengucapakan salam, memperkenalkan diri dan menjelaskan prosedur yang akan di
lakukan.
2. Berikan kesempatan pasien untuk bertanya.
3. Ajak pasien berdoa bersama sebelum melakukan tindakan dengan membaca do’a sesuai
keyakinan dan agama klien masing- masing.

Tahap kerja:
a) Meyiapkan alat dan bahan
1) Sebelum di masukkan kedalam kantong es, potongan es di celupkan dulu ke dalam air
untuk menghilangkan ujung – ujungnya yang runcing.
2) Kemudian isi alat dengan keping es sebanyak stengah hingga dua pertiga kantong.

7
3) Keluarkan udara yang berlebihan dengan menekuk atau memelintir alat.
4) Pasang tutup kantongatau kolar es dengan kuat, atau buat sebuah simpul pada sarung
tangan di bagian ujung yang terbuka. Hal ini dilakukan untuk mencegah kebocoran cairan
jika es meleleh.
5) Pertahankan alat tersebut pada tempatnya dengan menggunakan kasa gulung, pengikat,
atau handuk, fiksasi dengan plester sesuai kebutuhan.
b) Mencuci tangan dibawah air mengalir
c) Memasang perlak dan alasnya
d) Mendekatkan alat dan bahan
e) Memakai sarung tangan
f) Memasang kompres pada bagian tubuh yang memerlukan dan hanya pada jangka waktu yang
telah ditentukan guna menghindari efek uang membahayakan daro kompres dingin yang
berkepanjangan
g) Mengucapkan hamdalah dengan pasien dan berpamitan.
h) Membereskan alat – alat.
i) Merendam sarung tangan dalam larutan klorin
j) Mencuci tangan

Tahap Terminasi:
1. Evaluasi :
1) Mengevaluasi respon klien terhadap tindakan yang telah dilakukan
2) Mengevaluasi kenyamanan pasien setelah dilakuka tindakan selimut dingin / cooler
blanket

2. Dokumentasi :
1..Mencatat respon klien terhadap pemindahan yang telah dilakukan
2.Mencatat kenyamanan posisi pasiensetelah dilakukan pemberian selimut pendingin / cooler
blanket.

8
BAB III
PENUTUP

A.Kesimpulan
Blanket warmer adalah sistem sekaligus tahan lama terjangkau dirancang untuk memberikan
kehangatan dan kenyamanan bagi mereka yang sakit,memulihkan,atau yang sering terluka.Hal
ini sering digunakan oleh para professional dalam perawatan jangka panjang ,EMS, kebakaran
dan penyelamatan ,dokter hewan , radiologi, rumah sakit, dan oleh militer. Sedangkan Cooler
blanket sering kali digunakan untuk meredakan perdarahan dengan cara mengkonstriksi
pembuluh darah ,meredakan inflamasi dengan vasokonstriksi,dan meredakan nyeri dengan
memperlambat kecepatan konduksi saraf.

B.Saran

Demikianlah makalah ini kami buat untuk meningkatkan pemahaman dan pengetahuan kita
tentang Prosedur Pemasangan Warmer Dan Cooler Blanket . Kami selaku penulis sadar bahwa
makalah ini masih jauh dari kata sempurna.Oleh karena itu,kami mengharapkan saran dan kritik
yang membangun dari para pembaca agar makalah selanjutnya dapat lebih baik lagi.

9
DAFTAR PUSTAKA

https://docit.tips/download/362376482-pemberian-cooler-blanket-dan-warmer

https://id.scribd.com/document/361389517/Memasang-Cooler-Blanket

https://id.scribd.com/document/361693564/225397413-Blanket-Warmer

10

Anda mungkin juga menyukai