I. Teori Dasar
Gel merupakan sistem semipadat terdiri dari suspensi yang dibuat dari partikel
anorganik yang kecil atau molekul organik yang besar, terpenetrasi oleh suatu cairan.
Gel kadang – kadang disebut jeli (Drijen POM, 1995: 7).
VI. Prosedur
Bahan yang akan digunakan ditimbang terlebih dahulu baik untuk bahan aktif
maupun bahan tambahan. Kemudian untuk pertama kali, dilakukan pengembangan
gelling agent yaitu Carbopol 940 dengan dimasukkannya ke dalam 12 mL air panas
dalam matkan dengan cara menaburkannya, kemudian diaduk dengan menggunakan
stirrer. Setelah itu ke dalam matkan, kedalamnya ditambahkan Trietanolamin
beberapa tetes ad terbentuk gel.
Langkah selanjutnya adalah melarutkan metil paraben dan propil paraben dalam
tempat yang terpisah sebelum dimasukkan ke dalam matkan berisi gel, pelarutan
dilakukan dalam sisa air panas ad larut. Lalu, barulah dimasukkan ke dalam matkan.
Zat aktif berupa betametason dipropionat pun dilarutkan dahulu dalam propilenglikol,
kemudian dimasukkan ke dalam matkan, dan diaduk ad homogeny. Jika sudah
terbentuk gel, maka dimasukkan ke dalam tube dan dikemas.
VII.Data Pengamatan
Tabel 7. Data Evaluasi Sediaan
Organoleptis
Sediaan Homogenitas Stabilitas
Warna Bau Konsistensi
Betametason
Tidak Berwarna Bau Khas Semisolid Homogen Stabil
Dipropionat Gel
VIII. Pembahasan
IX. Kesimpulan
X. Usulan Formula
DAFTAR PUSTAKA
Dirjen POM, (1979), Farmakope Indonesia Edisi III, Depkes RI: Jakarta.
Dirjen POM, (1995), Farmakope Indonesia Edisi IV, Depkes RI: Jakarta.
Dirjen POM, (2014), Farmakope Indonesia Edisi V, Depkes RI : Jakarta.
Lachman, L., & Lieberman, H.A., (1994), Teori dan Praktek Farmasi Industri ed. II,
UI Press: Jakarta.
Rowe, et al, (2009), Handbook Of Pharmaceutical Exipient, Pharmaceutical Press
and American Pharmacist Association: London.