Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

AKUNTANSI INTERNATIONAL
STANDAR AUDIT DAN AKUNTANSI GLOBAL

Disusun untuk memenuhi salah satu tugas dari Ibu Rita Yunita Resmi, SE., M.Ak.
selaku dosen pembimbing mata kuliah Akuntansi International

Disusun Oleh :
Kelompok 2
Dela Salsabila M (175109070)
Devia Suryadania (175109023)
Hernanda Safitri (175109160)
Suci Awaliyah (175109041)

Wiwi Hasanah (175109018)


Yuyun (175109042)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI S1


SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI DAN BISNIS
PERDANA MANDIRI
PURWAKARTA

Jl. Veteran No. 74 Purwakarta

 : 0254-207530  : info@stieb-perdanamandiri.ac.id
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat, taufik dan
hidayahnya kepada ilahi sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini dengan
baik. Adapun makalah yang kami buat ini yang berjudul ‘’Standar Audit dan akuntansi
Global ”. Penulisan makalah ini dapat terselesaikan atas bantuan dari berbagai pihak,
baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu kami mengucapkan
terima kasih kepada :

1. Kepada Allah Swt yang telah memberikan kemudahan bagi kami dalam
menyelesaikan tugas makalah ini sehingga berjalan dengan lancar sesuai
dengan harapan.
2. Ibu Rita Yunita Resmi, SE., M.Ak. selaku dosen mata Akuntansi International.
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih jauh dari sempurna.
Oleh karena itu kritik maupun saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan
demi menyempurnakan tugas makalah ini. Semoga tugas makalah ini dapat bermanfaat
bagi kita semua. Amin.

Purwakarta, 24 November 2019

Penyusun

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................................................i

DAFTAR ISI...................................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................................1

1.1 Latar Belakang...................................................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah............................................................................................................1

1.3 Tujuan/Manfaat................................................................................................................1

BAB II LANDASAN TEORI..............................................................................................................2

2.1 Pengertian Harmonisasi Akuntansi....................................................................................2

2.2 Pengertian Konvergensi Akuntansi....................................................................................2

2.3 Pengertian Standar Akuntansi...........................................................................................2

2.4 Pengertian Standar Audit Internasional............................................................................2

BAB III PEMBAHASAN..................................................................................................................3

BAB IV PENUTUP.......................................................................................................................11

4.1 KESIMPULAN...................................................................................................................11

4.2 SARAN.............................................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................................12

ii
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Ketidakterkaitan antar sistem akuntasi di negar-negara adalah salah satu faktor
munculnya standar akuntansi internasional di dunia. Ketidakterkaitan ini menyebabkan adanya
perbedaan-perbedaan dalam praktik akuntasi antar negara di dunia. Untuk itu standar akuntasi
di dunia muncul dengan maksud tujuan mengharmonisasikan keberagaman dan perbedaan
sistem akuntansi yang ada antar negara. “Harmonisasi” merupakan proses untuk menigkatkan
kompatibilitas (kesesuaian) praktik akuntansi dengan menentukan batasan-batasan seberapa
besar praktik-prkatik tersebut dapat beragam. Standar harmonisasi ini bebas dari konflik logika
dan dapat meningkatkan komparabilitas (daya banding) informasi keuangan yang berasal dari
berbagai negara. Upaya untuk melakukan harmonisasi standar akuntansi telah dimulai jauh
sebelum pembentukan Komite Standar Akuntansi Internasional pada tahun 1973. Harmonisasi
akuntansi internasional merupakan salah satu isu terpenting yang dihadapi oleh pembuat
standar akuntansi, badan pengatur pasar modal, bursa efek, dan mereka yang menyusun atau
menggunakan laporan keuangan.

Sesuai dengan rencana (IASB),konvergensi standar akuntansi internasional dan nasional


mencakup penghapusan berbagai perbedaan secara perlahan melalui upaya kerja sama antara
IASB, penentu standar nasional, dan kelompok lain yang menginginkan solusi terbaik bagi
persoalan akuntansi.

Harmonisasi akuntansi mencakup harmonisasi :

1. Standar akuntansi (yang berkaitan dengan pengukuran dan pengungkapan).

2. Pengungkapan yang dibuat oleh perusahaan-perusahaan public terkait dengan


penawaran surat berharga dan pencatatan pada bursa efek.

3. Standar audit.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana harmonisasi akuntansi internasional?

2. Bagaimana konvergensi akuntansi internasional?

3. Bagaimana Penerapan Standar Akuntansi dan Audit Internasional?

1.3 Tujuan/Manfaat
1. Untuk mengetahui harmonisasi akuntansi internasional

2. Untuk mengetahui Konvergensi akuntansi internasional

3. Untuk mengetahui penerapan standar akuntansi dan audit internasional

1
BAB II LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Harmonisasi Akuntansi


Dalam kamus besar Bahasa Indonesia, Harmonisasi adalah upaya mencari keselarasan.

Harmonisasi merupakan proses untuk meningkatkan komparabilitas (kesesuaian) praktik


akuntansi dengan menentukan batasan-batasan seberapa besar praktik-praktik tersebut
dapat beragam.

Akuntansi Internasional adalah Suatu sistem akuntansi yang paling luas lingkupnya dan
merupakan kumpulan prinsip akuntansi internasional yang bisa di terima secara
universal.

2.2 Pengertian Konvergensi Akuntansi


Konvergensi merupakan penggabungan dua hal atau lebih, untuk bertemu dan bersatu
dalam suatu titik. Konvergensi standar akuntansi internasional (IFRS) berarti
penggabungan atau pengintegrasian standar akuntansi yang ada di setiap negara untuk
digunakan dan diarahkan ke dalam satu titik tujuan yaitu IFRS (International Financial
Report Standart).

2.3 Pengertian Standar Akuntansi


Standar akutansi Merupakan pedoman umum penyusunan laporan keuangan yang
merupakan pernyataan resmi tentang masalah akuntansi tertentu yang dikeluarkan oleh
badan yang berwenang dan berlaku dalam lingkungan tertentu. biasanya berisi tentang
definisi, pengukuran/penilaian, pengakuan, dan pengungkapan elemen laporan
keuangan.

2.4 Pengertian Standar Audit Internasional


International Standards on Auditing Adalah suatu standar kompetensi bagi profesional
yang bekerja di bidang auditing. ISA diterbitkan oleh International Auditing and
Assurance Standards Boards (IAASB) melalui International Federation of Accountant
(IFAC) pada tahun 2009. Dalam aktanya ditulis, “International Standards on Auditing
(ISAs) are professional standards that deal with the independent auditor's
responsibilities when conducting an audit of financial statements. ISAs contain
objectives and requirements together with application and other explanatory material.
The auditor is required to have an understanding of the entire text of an ISA, including
its application and other explanatory material, to understand its objectives and to apply
its requirements properly”, lebih jelas lagi,auditor diharuskan untuk mengerti ISA,
termasuk penerapannya dan isi materinya, serta tujuannya. ISA memperbarui 20
standar lama juga menambah 1 standar baru.

2
BAB III PEMBAHASAN
Harmonisasi Internasional

Stamp dan Moonitz telah mengidentifikasi 7 keuntungan spesifik yang


mereka yakni akan muncul dari penyebarluasan dan penerapan standar
akuntansi internasional:

1. Adanya sekelompok standar auditing internasional, yang diketahui akan


diterapkan, akan memberi keyakinan, kepada pembaca dari laporan audit yang
dihasilkan diluar negri, atas pendapat auditor tersebut. Dengan memijamkan
kredibilitas kepada pekerja auditor luar negeri, para pembaca membuat auditor
tersebut mampu meminjamkan kredibilitas kepada laporan keuangan yang
dilaporkan.

2. Standar-standar auditing internasional akan menambah keuntungan-


keuntungan yang sebelumnya telah mengalir dari eksisitensi standar-standar
akuntansi internasional.

3. Standar-standar akuntansi internasional dengan menambah kekutan terhadap


Standar-standar akuntansi internasional, akan membantu pembaca dalam
membuat perbandingan keuangan internasional.

4. Standar-standar akuntansi internasional akan memberikan insentif-insentif


tambahan untuk memperbaiki dan mengembangkan Standar-standar akuntansi
internasional

5. Adanya Standar-standar akuntansi internasional akan membantu arus modal


investasi terutama ke negara-negara yang masih berkembang,

6. Pengembangan sekelompok Standar-standar akuntansi internasional akan


mempermudah negara-negara berkembang dan terbelakang untuk
menghasilkan standar-standar auditing domestik, dan ini akan menguntungkan
bagi mereka.

7. Auditing yang efektif dan terpercaya diperlukan dalam semua situasi dimana
terdapat pemisahaan antara manajemen dan pihak-pihak luar.

Manfaat harmonisasi akuntansi global :

1. Pasar modal menjadi global dan modal investasi dapat bergerak diseluruh
dunia tanpa hambaran berarti.

2. Standar pelaporan keuangan berkualitas tinggi yang digunakan secara


konsisten diseluruh dunia akan memperbaiki efisiensi alokasi modal.

3. Investor dapat membuat keputusan investasi yang lebih baik, portofolio akan
lebih beragam dan risiko keuangan berkurang

4. Perusahaan - perusahaan dapat memperbaiki proses pengambilan keputusan


strategi dalam bidang merger dan akuisisi

3
5. Gagasan terbaik yang timbul dari aktivitas pembuatan tandar dapat disebarkan
dalam mengembangkan standar global yang berkualitas tinggi.

Kritik terhadap Standar Akuntansi Internasional

Proses menjadikan standar akuntansi menjadi standar internasional juga menuai


kritik. Beberapa pihak mengatakan bahwa penentuan standar akuntansi internasional
merupakan solusi yang terlalu sederhana atas masalah yang rumit. Lebih jauh lagi,
ditakutkan bahwa adopsi standar internasional akan menimbulkan “standar yang
berlebihan”. Perusahaan harus merespon terhadap susunan tekanan nasional, politik,
social, dan ekonomi yang semakin meningat dan semakin dibuat untuk memenuhi
ketentuan internasional tambahan yang rumit dan berbiaya besar.

Kritikus bersikeras bahwa standar internasional tidaklah cocok untuk perusahaan-


perusahaan kecil dan menengah, terutama perusahaan yang tidak terdaftar dan tanpa
akuntabilitas public. Untuk mengatasi masalah ini, sebuah versi dari “big GAAP/little
GAAP-(prinsip akuntansi yang berlaku umum besar/kecil)” telah disusun dengan
mengacu pada standar internasional bagi perusahaan-perusahaan di seluruh dunia dan
disusun mengacu pada standar yang disederhanakan bagi perusahaan-perusahaan
lainnya.

Rekonsiliasi dan Pengakuan Bersama

Seiring berkembangnya penerbitan dan perdagangan ekuitas di seluruh dunia,


masalah-masalah yang berhubungan dengan pendistribusian laporan keuangan dalam
yurisdiksi luar negeri menjadi lebih penting. Masalah-masalah tersebut dapat
diselesaikan dengan adanya konvergensi internasional, yang mempermudah akses
laporan keuangan untuk lintas batas negara.

Dua pendekatan lainnya telah dimaksimalkan sebagai solusi yang sesuai bagi
masalah-masalah yang berhubungan dengan pengajuan laporan keuangan lintas
negara, antara lain rekonsiliasi, dan pengakuan bersama (yang juga dikenal dengan
sebutan ‘reciprocity’ –timbal balik). Melalui rekonsiliasi, perusahaan asing dapat
menyusun laporan keuangan dengan menggunakan standar akuntansi negara asal,
tetapi harus menyediakan rekonsiliasi antara ukuran-ukuran akuntansi yang penting
(seperti laba bersih dan ekuitas pemegang saham) di negara asal dan di negara
dimana laporan keuangan dilaporkan. Pengakuan bersama terjadi apabila pihak
regulator di luar negara asal menerima laporan keuangan perusahaan asing yang
didasarkan pada prinsip-prinsip negara asal.

Evaluasi

4
Pertentangan mengenai harmonisasi atau konvergensi memang tidak dapat
sepenuhnya diselesaikan. Opini-opini yang menentang harmonisasi memiliki manfaat
tersendiri. Namun, bukti-bukti terbaru menunjukkan bahwa tujuan harmonisasi
akuntansi internasional mengenai akuntansi, pengungkapan, dan audit telah diterima
secara luas sehingga kecenderungan konvergensi internasional akan terus berlanjut
atau bahkan meningkat. Semakin banyak negara yang mulai mengadopsi IFRS secara
sukarela karena banyaknya manfaat di masa mendatang. Kemajuan dalam proses
harmonisasi pengungkapan dan audit dinilai mengesankan. Keberhasilan usaha-usaha
konvergensi terbaru yang dilakukan oleh organisasi-organisasi internasional dapat
menjadi cirri bahwa konvergensi terjadi sebagai respons alami terhadap tuntutan
ekonomi.

BEBERAPA PERISTIWA PENTING DALAM SEJARAH PENYUSUNAN STANDAR


AKUNTANSI INTERNASIONAL

1959 , Jacob Kraayenhof, partner pendiri firma besar Eropa akuntan independen,
mendesak dimulainya pembuatan standar akuntansi internasional.

1961 , Groupe d’Etudes, yang terdiri atas profesional akuntan aktif, dibangun di Eropa
untuk memberi saran pada pejabat Uni Eropa mengenai masalah-masalah akuntansi.

1966 , Acountants International Study Group dibentuk oleh institusi profesional di


Kanada, Inggris, dan Amerika Serikat.

1973 ,Pendirian International Accounting Standars Committee (IASC).

1976 ,Organization for Economic Cooperation and Development (OECD) mengeluarkan


Deklarasi Inventasi yang berisi arahan mengenai “Pengungkapan Informasi”.

1977 ,Pendirian International Federation of Accountans (IFAC).

1977 ,Dewan Sosial Ekonomi PBB mengeluarkan laporan empat bagian tentang Standar
Akuntansi Internasional dan Pelaporan untuk Badan Hukum Transnegara.

1981 ,IASC mendirikan kelompok-kelompok penasihat organisasi non-anggota untuk


memperluas usulan penyusunan standar internasional.

1984 ,London Stock Exchange (LSE) mengharuskan perusahaan mematuhi standar


akuntansi internasional jika tidak tergabung di Inggris dan Irlandia.

1987 ,International Organization of Securities Commission (IOSCO) pada koferensi


tahunannya memajukan penggunaan standar bersama dalam praktik akuntansi dan
auditing.

1989 ,IASC mengeluarkan draft pembukaan 32 mengenai komparabilitas laporan


keuangan dan menerbitkan kerangka kerja bagi penyusunan dan penyampaian laporan
keuangan.

1995 ,Badan IASC dan Komite Teknis IOSCO menyetuji program kerja yang
penyelesaiannya akan menghasilkan IAS yang membentuk susunan inti standar yang
komprehensif. Penyelesaian standar-standar ini akan memungkinkan Komite Teknis

5
IOSCO untuk merekomendasikan pengesahan IAS untuk menggalang modal lintas batas
dan mendata tujuan-tujuan di pasar global.

1995 ,Komisi Eropa mengadopsi pendekatan baru menuju penyelarasan yang


memungkinkan penggunaan IAS oleh perusahaan yang ada di pasar modal internasional.

1996 ,U.S Securities and Exchange Commission (SEC) mendukung tujuan IASC.

1998 ,IOSCo menerbitkan “International Disclosure Standars for Cross Border Dfferings
and Initial listings by Foreign Issuers.”

2000 ,IOSCO menerima semua 40 standar inti yang disiapkan oleh IASC sebagai respons
terhadap daftar permintaan IOSCP tahun 1993.

2001 ,Komisi Eropa mengajukan peraturan yan g menuntut semua perusahaan Uni Eropa
yang terdaftar di pasar regulasi untuk menyusun akun konsolidasi yang sesuai dengan IAS
2005.

2001 ,Internasional Accounting Standards Board (IASB) menggantikan IASC. Standar


IASB dikenal sebagai International Financial Reporting Standards (IFRS).

2002 ,Mahkamah Eropa mengesahkan proposal komisi bahwa hampir semua negara Uni
Eropa harus mengikuti standar IASB tahun 2005dalam laporan keuangan konsolidasi
mereka.

2002 ,IASB dan FASB menandatangani “Norwalk Agreement” dan konvergensi terjadi
antara standar internasioanl dan standar akuntansi AS.

2003 ,European Council menyetujui pengembangan Pedoman Keempat dan Ketujuh Uni
Eropa yang menghilangkan inkonsistensi antara pedoman yang lama dan IFRS.

2004 ,Australian Accounting Standard Board mengumumkan niatnya mengadopsi IFRS


sebagai Standar Akuntansi Australia.

2005 ,SEC mengajukan “peta” untuk mengenyahkan persyaratan rekonsiliasi antara IFRS
dan GAAP AS SEC dan Komisi Uni Eropa kemudian menyetujui “peta” untuk
menghilangkan persyaratan pada tahun 2009.

2005 ,Menteri Keuangan Cina melakukan konvergensi Standar Akuntansi Cina dan IFRS
tahun

2006 ,FASB dan IASB menandatangi Memorandum Pemahaman yang menjadi tonggak
sejarah yang harus diraih kedua badan tersebut agar dapat menunjukkan kepada SEC dan
Komisi Uni Eropa level konvergensi yang dapat diterima antar GAAP AS dan IFRS.

2006 ,IASB menerbitkan laporan tentang hubungan kerjanya dengan penyusun standar
akuntansi lainnya.

2006 ,Uni Eropa mengeluarkan laporan Pedoman Audit menurut Undang-undang


menggantikan Pedoman Kedelapan.

2007 ,SEC mengajukan penghapusan persyaratan rekonsiliasi bagi perusahaan-perusahaan


yang menggunakan IFRS.
6
IKHTISAR ORGANISASI BESAR INTERNASIONAL YANG MENDUKUNG
KONVERGENSI AKUNTANSI

International Accounting Standards Board (IASB)

International Accounting Standards Board (IASB), yang tadinya bernama IASC,


merupakan badan penetapan standar independen untuk sektor pribadi yang didirikan
pada 1973 oleh organisasi akuntansi prodesional di sembilan negara dan
direstrukturisasi pada tahun 2001. Sebelum direstrukturisasi, IASC mengeluarkan 41
Standar Akuntansi Internasional (IAS) dan Kerangka Kerja dalam Penyusunan dan
Penyampaian Laporan Keuangan. IASB memiliki tujuan sebagai berikut :

1. Mengembangkan untuk kepentingan public, seperangkat standar akuntansi


yang berkualitas tinggi, mudah dimengerti dan tidak sulit dilaksanakan, yang
menuntut informasi berkualitas tinggi, transparansi dan sebanding mengenai
laporan keuangan dan kondisi keuangan lainnya.

2. Memajukan penggunaan dan penerapan yang tepat dari standar-standar yang


dibuat.

3. Memperhatikan kebutuhan khusus perusahaan kecil menengah dan


perkembangan ekonomi guna memenuhi tujuan nomor (1) dan (2).

4. Meningkatkan kualitas konvergensi standar akuntansi di setiap negara serta


Standar Akuntansi International dan Standar Pelaporan Keuangan International.

Standar Inti IASC dan Persetujuan IOSCO

IASB (sebagaimana pendahulunya IASC) selama ini tengah berjuang


mengembangkan standar akuntansi yang akan diterima oleh regulator sekuritas di
seluruh dunia. Sebagai bagian dari usaha ini, IASC mengadopsi rencana kerja untuk
menghasilkan suatu inti yang komprehensif dari standar-standar berkualitas. Pada juli
1995, Komite Teknis IOSCO menyatakan persetujuannya akan rencana kerja yang telah
disusun. Standar inti pun akhirnya lengkap dengan adanya persetujuan dari IAS 39
pada Desember 1998. Tinjauan ulang IOSCO akan standar inti dimulai tahun 1999, dan
pada tahun 2000 IOSCO mengesahkan penggunaan standar IASC pendataan dan
penawaran lintas batas.

International Financial Reporting Interpretations Committee (IFRIC)

IFRIC menginterpretasi penggunaan Standar Akuntansi Internasional dan Standar


Laporan Keuangan Internasional dan memberikan arahan interpretasi naskah dan
meninjau komentar publik mengenai naskah tersebut, serta mendapatkan persetujuan dari
badan pengurus untuk menyetujui interprestasinya.

IASB mengikuti proses yang diperlukan dalam penyusunan standar akuntansi. Setiap
standar, IASB biasanya menerbitkan naskah diskusi yang berisi persyaratan-persyaratan
yang mungkin diajukan dalam pembuatan standar, serta berisi argument-argumen yang
mendukung dan menentang setiap standar.

7
Pengakuan dan Dukungan bagi IASB

IFRS kini diterima secara luas di seluruh dunia. Standar tersebut digunakan oleh
banyak negara sebagai dasar persyaratan akuntansi di Negara yang bersangkutan atau diadopsi
secara keseluruhan, diterima oleh banyak bursa saham dan regulator yang memperbolehkan
perusahaan asing dan dalam negeri untuk mengajukan laporan keuangan yang disusun sesuai
dengan IFRS, dan diakui oleh EC dan badan internasional lainnya.

Respon U.S. Securities and Exchange Commission terhadap IFRS

Selama tahun 1990-an, Securities and Exchange Commission (SEC) berada di bawah
tekanan yang main kuat untuk membuat pasar saham AS lebih bisa diakses oleh para
penerbit efek non-Amerika. Saat itu, SEC memberikan dukungan dalam laporan keuangan
yang digunakan dalam pelaporan keuangan lintas batas. Namun, SECmenyatakan bahwa
tiga syarat yang harus dipenuhi agar standar IASB dapat diterima :

1. Standar tersebut harus berisi susunan inti yang terdiri atas prinsip-prinsip akuntansi
yang menyeluruh dan dapat diterima secara luas.

2. Standar tersebut harus berkualitas tinggi-standar tersebut harus dapat menunjukkan


comparability dan transparansi, dan standar tersebut harus tersedia untuk pengunkapan
penuh.

3. Standar tersebut harus diterapkan dan diinterprestasikan secara teliti.

Kemudian pejabat-pejabat senior SEC menunjukkan bahwa jika IASB dan FASB
membuat cukup kemajuan dalam menggabungkan standar mereka, dan jika kemajuan
yang cukup telah dibuat dalam menciptakan prasarana untuk proses interpretasi dan
penguatan standar akuntansi, SEC akan mempertimbangkan untuk mengijinkan
anggota asing untuk berbisnis di Amerika Serikat dengan menggunakan IFRS tanpa
harus melakukan rekonsiliasi dangan GAAP Amerika Serikat.

UNI EROPA

Salah satu cita-cita Uni Eropa adalah untuk mencapai penggabungan pasar keuangan
Eropa. Untuk mencapai cita-citanya ini, uni Eropa telah memperkenalkan instruksi dan
melaksanakan prakarsa besar untuk :

1. Meningkatkan modal untuk basis Uni Eropa.

2. Menetapkan kerangka hukum bersama dalam pasar sekuritas dan derivative.

3. Mencapai satu susunan standar akuntansi bagi perusahaan-perusahaan yang


terdaftar.

Komite Eropa kemudian menyusun program besar penyelarasan hukum perusahaan


segera setelah komite ini dibentuk. Pedoman Komite Eropa kini menaungi seluruh
aspek hukum perusahaan. sebagian pedoman memiliki hubungan langsung dengan
akuntansi. Banyak pengamat menganggap Pedoma Keempat, Ketujuh, dan Kedelapan
sebagai pedoman yang terpenting jika dilihat dari segi sejarah dan isinya.

8
AUDIT INTERNASIONAL

Lingkungan Audit Internasional

1. Beberapa aspek dalam audit internasional telah memiliki kesamaan antara lain
dalam definisi, tujuan, kerangka, standar dan prosedur.

2. Adapula perbedaan antara lain dalam teknis pembuatan kertas kerja, dan laporan
audit.

3. Juga ada perbedaan dalam hal latar belakang pendidikan seorang auditor
internasional. Di satu negara mensyaratkan auditor internasional harus bergelar
master, sedangkan di negara lain tidak.

HARMONISASI ATAS AKUNTANSI GLOBAL

Dengan adanya berbagai variasi dalam pelaksanaan dan pelaporan audit di berbagai
negara maka dirasa perlu melakukan harmonisasi agar laporan audit dapat digunakan
di berbagai negara. Proses penyusunan standar auditing internasional saat ini
dipelopori oleh International Federation of Accountants (IFAC)

Manfaat diadakannya standar audit internasional

1. Memberi keyakinan kepada pengguna dari laporan audit yang dihasilkan di luar
negeri.

2. Membuktikan bahwa Standar Akuntansi Keuangan telah ditaati.

3. Membantu pengguna laporan audit dalam membuat perbandingan keuangan


internasional.

4. Membantu memperbaiki dan menyempurnakan Standar Akuntansi Keuangan


Internasional.

5. Membantu arus investasi dari negara maju ke negara berkembang.

6. Masukan bagi suatu negara untuk menyusun Standar Audit di negara mereka masing-
masing.

7. Menjamin bahwa auditing yang efektif dan terpercaya bagi manajemen, pemegang
saham, dan kreditor

Riset untuk Audit Internasional

Manfaat riset ini adalah untuk memperbaiki dan menyempurnakan standar audit internasional,
etika profesi, persyaratan pendidikan, dan berbagai kondisi audit lainnya.

Penerapan Standar Internasional

9
Penerapan standar terkadang kurang kuat karena standar akuntansi bukanlah merupakan suatu
hukum. Agar para akuntan tidak sampai terjerat masalah yang serius maka diperlukan
penetapan standar kompetensi seorang auditor dari sisi

10
BAB IV PENUTUP

4.1 KESIMPULAN
“Harmonisasi” akuntansi merupakan proses untuk menigkatkan kompatibilitas
(kesesuaian) praktik akuntansi dengan menentukan batasan-batasan seberapa besar praktik-
prkatik tersebut dapat beragam. Standar akuntansi internasional digunakan sebagai hasil dari :
(1) Perjanjian internasional atau politis (2) Kepatuhan secara sukarela (atau yang didorong
secara professional) (3) Keputusan oleh badan pembuat standar akuntansi internasional. Enam
organisasi telah menjadi pemain utama dalam penentuan standar akuntansi internasional dan
dalam mempromosikan harmonisasi akuntansi internasional : Badan Standar Akuntansi
International (IASB), Komisi Uni Eropa (EU), Organisasi Internasional Komisi Pasar Modal
(IOSCO), Federasi Internasional Akuntan (IFAC), Kelompok Kerja Ahli Antarpemerintah
Perserikatan Bangsa-bangsa atas Standar Internasional Akuntansi dan Pelaporan (International
Standars of Accounting and Reporting – ISAR), bagian dari Konferensi Perserikatan Bangsa-
bangsa dalam Perdagangan dan Pembangunan (United Nations Conference on Trade and
Development –UNCTAD), Kelompok Kerja dalam Standar Akuntansi Organisasi Kerja Sama
dan Pembangunan Ekonomi (Kelompok Kerja OEDC).

Konvergensi merupakan penggabungan dua hal atau lebih, untuk bertemu dan bersatu
dalam suatu titik. Konvergensi standar akuntansi internasional (IFRS) berarti penggabungan
atau pengintegrasian standar akuntansi yang ada di setiap negara untuk digunakan dan
diarahkan ke dalam satu titik tujuan yaitu IFRS (International Financial Report Standart).

Standar akutansi Merupakan pedoman umum penyusunan laporan keuangan yang


merupakan pernyataan resmi tentang masalah akuntansi tertentu yang dikeluarkan oleh badan
yang berwenang dan berlaku dalam lingkungan tertentu. biasanya berisi tentang definisi,
pengukuran/penilaian, pengakuan, dan pengungkapan elemen laporan keuangan.

International Standards on Auditing Adalah suatu standar kompetensi bagi profesional


yang bekerja di bidang auditing. ISA diterbitkan oleh International Auditing and Assurance
Standards Boards (IAASB) melalui International Federation of Accountant (IFAC) pada tahun
2009. Dalam aktanya ditulis, “International Standards on Auditing (ISAs) are professional
standards that deal with the independent auditor's responsibilities when conducting an audit of
financial statements. ISAs contain objectives and requirements together with application and
other explanatory material. The auditor is required to have an understanding of the entire text
of an ISA, including its application and other explanatory material, to understand its objectives
and to apply its requirements properly”, lebih jelas lagi,auditor diharuskan untuk mengerti ISA,
termasuk penerapannya dan isi materinya, serta tujuannya. ISA memperbarui 20 standar lama
juga menambah 1 standar baru.

4.2 SARAN
Demikianlah Makalah yang dapat kami sajikan. Kami sadar makalah ini masih
sangat jauh dari kesempurnaan, memiliki banyak kekeliruan dan kesalahan. Oleh
karena itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar dapat
dijadikan bahan perbaikan dikemudian hari.

11
DAFTAR PUSTAKA
http://kbbi.web.id/harmonisasi

https://prezi.com/2u58tzzzmlka/pengertian-harmonisasi-akuntansi-internasional/

http://riskarizkinia.blogspot.co.id/2017/04/makalah-standar-audit-dan-akuntansi.html

http://topanchen.weebly.com/economics-column/international-standards-on-auditing

https://kartikagaby.wordpress.com/2014/06/12/konvergensi-akuntansi-international/

http://onlydeedee.blogspot.co.id/2012/01/audit-internasional.html

12

Anda mungkin juga menyukai