Anda di halaman 1dari 9

Akal dan Fikiran

Akal (logic) didefinisikan sebagai jawab spontan dari makhluk cerdas (basyaru)
Problem yang bisa dipahami akal adalah mudah, simple dan dapat dipahami oleh setiap
tingkat intelektual manusia yang sederhana sekalipun.
Dalam Al Qur’an data problem akal diakhiri dg pernyataan Ya’qiluun. Misal pada data
013:004

‫ع ٌغوغصنيَنل ٌصصينِيغواَنن ٌغوغغييَيرر‬ ‫ت ٌصمن ٌأغيعغنِاَ ب‬ ‫وصف ٌاَلر ص ص‬


‫ب ٌغوغزير ن‬ ‫ت ٌغوغجنَنِاَ ن ي‬ ‫ض ٌقطغنع ٌرمتغغجاَصوغراَ ن‬ ‫غ ي‬
‫ض ٌصف ٌاَلركصل ٌإصنَن ٌصف‬ ‫ضغهاَ ٌغعغلىَ ٌبغييع ب‬ ‫صصينِيغواَبن ٌيريسغقىَ ٌص غباَبء ٌغواَصحبد ٌغونَيرغف ض‬
‫ضرل ٌبغييع غ‬
‫ت ٌلصغقيوبم ٌيغييعصقرلوغن‬‫ك ٌلياَ ب‬
‫غذل غ غ‬
‫ص‬
Dan di bumi ada beberapa bidang yang berhampiran dan kebun-kebun anggur dan
tetumbuhan dan korma yang berumpun dan yang tidak berumpun . Disiram dengan
karakter H2O yang satu. Maka kami lebihkan sebagian atas sebagian yang lain dalam
.rasa. Sesungguhnya di dalam itu ada data-data bagi kaum yang berakal

Fikiran adalah sequen (barisan) akal-akal, atau serangkaian akal-akal yang membuat jalan
singkat untuk sesuatu penyelesaian dari suatu problema. Problem fikiran tidak bisa
dijawab secara spontan dengan akal, tapi memerlukan waktu untuk menyambung akal
.sesuai dengan panjang akal yang dimiliki

Dalam Al Qur’an data-data yang berisi suatu problem fikiran diakhiri dengan
Yatafakkaruun. Misal dalam data 013:003
ِ‫ت نجنعنل شفينهاَ نزغونجغيشن اغثننغيشن ييغغششي‬
‫ض نونجنعنل شفينهاَ نرنواشسنيِ نوأنغننهاَررا نوشمغن يكلل الثثنمنرا ش‬ ‫نوهينو الثشذيِ نمثد الغر ن‬
‫ت لشقنغومم ينتنفنثكيرونن‬ ‫اللثغينل النثنهاَنر إشثن شفيِ نذلش ن‬
‫ك لنياَ م‬
Dan Dia yang memperganda bumi dan menjadikan padanya Rowasiya (gunung/medan
elektromagnetik) dan siang hari. Dan dari tiap benih dijadikan padanya sistem-dua
menurut siang dan malam. Sesungguhnya di dalam itu ada data-data bagi orang yang
.berfikir
Problema berfikir juga disebutkan dalam data 003:190-191

‫ت لوشليِ الغلنباَ ش‬
‫ب‬ ‫ف اللثغيشل نوالنثنهاَشر لنياَ م‬
‫ض نواغخشتلِ ش‬‫ت نوالغر ش‬ ‫إشثن شفيِ نخغل ش‬
‫ق الثسنماَنوا ش‬
‫ض نربثنناَ نماَ نخلنغق ن‬
‫ت‬ ‫ت نوالغر ش‬ ‫ان قشنياَرماَ نوقييعوردا نونعنلىَ يجينوبششهغم نوينتنفنثكيرونن شفيِ نخغل ش‬
‫ق الثسنماَنوا ش‬ ‫الثشذينن ينغذيكيرونن ث‬
‫ب الثناَشر‬
‫ك فنقشنناَ نعنذا ن‬
‫هننذا نباَشطلِ يسغبنحاَنن ن‬
190. Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan
siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal,
191. (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam
keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (tata-
surya) (seraya berkata): "Ya Tuhan Kami, Tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-
sia (palsu), Maha dipatuhi/suci Engkau, Maka peliharalah Kami dari siksa neraka.

Problema fikiran tidak bisa diselesaikan dengan akal (dalam arti jawaban spontan tanpa
rangkaian akal-akal / proses inter akal).

Contoh lainnya adalah pemain catur, akan terlihat pemain yang hanya menggunakan akal
akan selalu kalah dengan yang menggunakan fikiran.
Contoh lain adalah problema pelajaran SD klas 1-3 bisa dijawab dengan akal. Jika anak
SD tidak pernah belajar di rumah bisa juga dia bernilai bagus untuk mata pelajarannya.
Tetapi untuk SMP ke atas akan terlihat jika tidak pernah belajar di rumah tentu tidak bisa
menyelesaikan problem mata pelajarannya.

Satu contoh sederhana sebagai berikut.


Problem akal: Satu kertas setebal 1 mm kemudian ditumpuk-tumpuk sebanyak
50.000 kertas maka tebal tumpukan itu adalah: 50.000 mm = 50 m. Ini mudah diketahui.
Problem fikiran: Satu kertas tipis setebal 0,001 mm kemudian dipotong jadi dua
lalu ditumpukkan, lalu dipotong dua sekaligus lalu ditumpukkan lagi, lalu dipotong dua
lagi, lalu ditumpukkan lagi sehingga sampai lima puluh kali (50 kali) pemotongan dan
ditumpukkan semuanya. Berapa tebal tumpukan kertas semua?
Mungkin kalau dijawab dengan akal tanpa memikirkan akan dikatakan tidak lebih dari 1
meter. Kan hanya kertas tipis setebal 0,001 mm dipotong dan ditumpuk sebanyak 50 kali.
Padahal kalau dihitung (difikirkan) tebalnya adalah 1.125.899,9 km.

Kita analisis:
Satu kali pemotongan kertas menjadi 2 ....................................21
Dua kali pemotongan kertas menjadi 4 ................................... 22
Tiga kali pemotongan kertas menjadi 8 .................................. 23
Empat kali pemotongan kertas menjadi 16 .............................. 24

n kali pemotongan kertas menjadi ........................................ 2n


50 kali pemotongan kertas menjadi 250 = 1.125.899.900.000.000
Jadi tebal kertas keseluruhan adalah 1.125.899.900.000 mm = 1.125.899.900 m

Metodologi Ilmiah.

Albert Einstein:
Struktur dasar dari setiap sistem ilmiah harus datang dari kekuatan berfikir bukan dari
pangalaman.
Francis Beacon:
Ilmu pengetahuan yang dapat dipercaya harus berasal dari eksperimen (percobaan) dan
pengamatan (observasi).

Untuk menjamin/memeriksa kebenaran harus berpedoman dengan Wahyu.


Dalam Al Qur’an disebutkan Ibrahim ‘alaihissalam sebagai peletak dasar metode ilmiah.
Dalam data-data 002:260
‫طنمئشخخثن قنغلبشخخيِ قنخخاَنل فنيخخخغذ‬‫ف تيغحشيِ اغلنمغونتىَ نقاَنل أننولنغم تيخخغؤشمغن قنخخاَنل بنلنخخىَ نولنشكخخغن لشين غ‬
‫ب أنشرشنيِ نكغي ن‬‫نوإشغذ نقاَنل إشغبنراشهييم نر ل‬
‫ك نسغعرياَ نواغعلنغم أنثن ث‬
‫انخخ‬ ‫ك ثيثم اغجنعغل نعنلىَ يكلل نجبنمل شمغنهيثن يجغزرءا ثيثم اغديعهيثن ينأغشتينن ن‬ ‫أنغربننعةر شمنن الطثغيشر فن ي‬
‫صغرهيثن إشلنغي ن‬
‫نعشزيمز نحشكيمم‬

260. dan (ingatlah) ketika Ibrahim berkata: "Ya Tuhanku,


perlihatkanlah kepadaku bagaimana Engkau menghidupkan orang-
orang mati." Allah berfirman: "Belum yakinkah kamu ?" Ibrahim
menjawab: "Aku telah meyakininya, akan tetapi agar hatiku tetap
mantap (dengan imanku) Allah berfirman: "(Kalau demikian) ambillah
empat ekor burung, lalu cincanglah[165] semuanya olehmu. (Allah
berfirman): "Lalu letakkan diatas tiap-tiap satu bukit satu bagian dari
bagian-bagian itu, kemudian panggillah mereka, niscaya mereka
datang kepadamu dengan segera." dan ketahuilah bahwa Allah Maha
Perkasa lagi Maha Bijaksana.

[165] Pendapat diatas adalah menurut At-Thabari dan Ibnu Katsir, sedang menurut
Abu Muslim Al Ashfahani pengertian ayat diatas bahwa Allah memberi penjelasan
kepada Nabi Ibrahim a.s. tentang cara Dia menghidupkan orang-orang yang mati.
Disuruh-Nya Nabi Ibrahim a.s. mengambil empat ekor burung lalu memeliharanya
dan menjinakkannya hingga burung itu dapat datang seketika, bilamana dipanggil.
Kemudian, burung-burung yang sudah pandai itu, diletakkan di atas tiap-tiap bukit
seekor, lalu burung-burung itu dipanggil dengan satu tepukan/seruan, niscaya
burung-burung itu akan datang dengan segera, walaupun tempatnya terpisah-pisah
dan berjauhan. Maka demikian pula Allah menghidupkan orang-orang yang mati
yang tersebar di mana-mana, dengan satu kalimat cipta hiduplah kamu semua
pastilah mereka itu hidup kembali. Jadi menurut Abu Muslim sighat amr (bentuk kata
perintah) dalam ayat ini, pengertiannya khabar (bentuk berita) sebagai cara
penjelasan. Pendapat beliau ini dianut pula oleh Ar Razy dan Rasyid Ridha.

Dan data 006:075-079 (Observasi Ibrahim)


‫ض نولشينيكونن شمنن اغليموقششنينن‬
‫ت نوالغر ش‬ ‫ك نيشريِ إشغبنراشهينم نملنيكو ن‬
‫ت الثسنماَنوا ش‬ ‫نونكنذلش ن‬.

‫فغيلغنَماَ ٌغجنَن ٌغعلغييَصه ٌاَللنَييَرل ٌغرغأىَ ٌغكيوغكبباَ ٌغقاَغل ٌغهغذاَ ٌغرضب ٌفغيلغنَماَ ٌأغفغغل ٌغقاَغل‬
‫ي‬ ‫ب ٌاَلفصلص‬ ‫ب‬ ‫ح‬‫ل ٌأر ص‬
‫غ‬
‫فغيلغنَماَ ٌغرغأىَ ٌاَليغقغمغر ٌغباَصزبغاَ ٌغقاَغل ٌغهغذاَ ٌغرضب ٌفغيلغنَماَ ٌأغفغغل ٌغقاَغل ٌلغئصين ٌ غيل ٌيغييهصدصن ٌغرضب‬
‫ي‬ ‫ض‬
‫ل‬ َ‫ضا‬
َ‫ن‬ ‫اَل‬ ٌ ‫لركونَنَن ٌصمن ٌاَليقوص‬
‫م‬
‫غ‬ ‫غ غ غي‬
‫ت ٌغقاَغل ٌغياَ ٌقغييوصم‬
‫س ٌغباَصزغغبة ٌغقاَغل ٌغهغذاَ ٌغرضب ٌغهغذاَ ٌأغيكبغيرر ٌفغيلغنَماَ ٌأغفغيلغ ي‬ ‫فغيلغنَماَ ٌغرغأىَ ٌاَلنَشيم غ‬
‫إصضن ٌبغصريِنء ٌص نَماَ ٌتريشصرركوغن‬
‫ض ٌغحنِصيَبفاَ ٌغوغماَ ٌأغغنَاَ ٌصمغن‬ ‫ص‬ ‫صص‬
‫إصضن ٌغونَجيه ر‬
‫ت ٌغويجصهغي ٌللنَذيِ ٌفغطغغر ٌاَلنَسغماَغواَت ٌغواَلير غ‬
‫ص‬
‫اَليرميشصرك غ‬
‫ي‬
75. dan Demikianlah Kami perlihatkan kepada Ibrahim tanda-tanda
keagungan (kami yang terdapat) di langit dan bumi dan (kami
memperlihatkannya) agar Dia Termasuk orang yang yakin.
76. ketika malam telah gelap, Dia melihat sebuah bintang (lalu) Dia
berkata: "Inilah Tuhanku", tetapi tatkala bintang itu tenggelam Dia
berkata: "Saya tidak suka kepada yang tenggelam."
77. kemudian tatkala Dia melihat bulan terbit Dia berkata: "Inilah
Tuhanku". tetapi setelah bulan itu terbenam, Dia berkata:
"Sesungguhnya jika Tuhanku tidak memberi petunjuk kepadaKu,
pastilah aku Termasuk orang yang sesat."
78. kemudian tatkala ia melihat matahari terbit, Dia berkata: "Inilah
Tuhanku, ini yang lebih besar". Maka tatkala matahari itu terbenam,
Dia berkata: "Hai kaumku, Sesungguhnya aku berlepas diri dari apa
yang kamu persekutukan.
79. Sesungguhnya aku menghadapkan diriku kepada Rabb yang
menciptakan langit dan bumi, dengan cenderung kepada agama yang
benar, dan aku bukanlah Termasuk orang-orang yang
mempersekutukan tuhan.

Bil Qolam (Karakter Gejala Alam)

Definisi Karakter adalah:


1. Jumlah (kuantitas).
2. Jenis (kekuatan).
3. Umur (garansi/masa berlaku)
4. Warna (persepsi indera mata)
‫‪5.‬‬ ‫)‪Aktivitas (pekerjaan/tugas/fungsi‬‬
‫‪6.‬‬ ‫‪Kondisi (keadaan).‬‬
‫‪Data yang menunjukkan bahwa bilqolam diterjemahkan sebagai karakter gejala alam ada‬‬
‫‪pada surah 005:027-031‬‬
‫ق إشغذ قنثرنباَ قيغرنباَرناَ فنتيقيبلنل شمغن أننحشدشهنماَ نولنغم ييتنقنبثغل شمنن النخشر نقاَنل لغقتيلننث ن‬
‫ك نقاَنل‬ ‫نواغتيل نعلنغيشهغم ننبنأ ن اغبننغيِ آندنم شباَغلنح ل‬
‫اي شمنن اغليمتثشقينن‬ ‫إشنثنماَ ينتنقنبثيل ث‬

‫ك ٌإصضن‬ ‫ل ٌيغدغك ٌصلتييقتيلغصن ٌماَ ٌأغغنَاَ ٌبصباَصسبط ٌي ص‬ ‫لغئص‬


‫يِ ٌإصلغييَ غ‬
‫ك ٌلقييتريلغ غ‬ ‫غ‬ ‫د‬ ‫غ‬ ‫غ‬ ‫غ‬ ‫ر‬ ‫غ‬ ‫غ‬ ‫نَ‬ ‫غ‬ ‫ت ٌإص‬
‫غ‬ ‫ط‬
‫ي‬ ‫س‬
‫غ‬ ‫ب‬
‫غ‬ ‫ن ٌ‬ ‫ي‬
‫ف ٌاَللنَه ٌر نَ ص‬
‫ي‬
‫ب ٌاَليغعاَلغم غ‬ ‫أغغخاَ ر غ غ‬
‫ب ٌاَلنَنِاَصر ٌوغذلص‬ ‫ص‬
‫ك ٌغجغزاَرء‬
‫غ غ‬ ‫صحاَ ص‬
‫ك ٌفغيتغركوغن ٌمين ٌأغ ي غ‬ ‫إصضن ٌأرصريرد ٌأغين ٌتغيربوغء ٌبصصإصيثي ٌغوإصيثص غ‬
‫ي‬ ‫م‬‫اَلنَظاَلص ص‬
‫غ‬
‫لاَصسصريغن‬ ‫ص‬ ‫صص‬
‫ت ٌلغهر ٌنَغييفرسره ٌقغييتغل ٌأغخيَه ٌفغيغقتغيلغره ٌفغأغ ي‬
‫صبغغح ٌمغن ٌاَ يغ‬ ‫فغطغنَوغع ي‬
‫ف ٌييرغواَصريِ ٌغسيوأغغة ٌأغصخيَصه ٌغقاَغل ٌغياَ‬ ‫فغيبيعث ٌاَللنَه ٌغرراَباَ ٌييبحث ٌصف ٌاَلر ص ص‬
‫ض ٌل رصييغره ٌغكييَ غ‬ ‫ي‬ ‫غ غ غ ر غ ب غي غ ر‬
‫صبغغح ٌصمغن‬ ‫ص‬
‫يِ ٌغسيوأغغة ٌأغخي ٌفغأغ ي‬ ‫غ غ‬‫ر‬ ‫ت ٌأغين ٌأغركوغن ٌصمثيل ٌغهغذاَ ٌاَليغرراَ ص‬
‫ب ٌفغأرواَ ص‬
‫غ‬ ‫غ‬ ‫غويييلغغتاَ ٌأغغعغجيز ر‬
‫ي‬ ‫صص‬
‫اَلنَنِاَدم غ‬
‫‪27. Ceritakanlah kepada mereka kisah kedua putera Adam (Habil dan‬‬
‫‪Qabil) menurut yang sebenarnya, ketika keduanya mempersembahkan‬‬
‫)‪korban, Maka diterima dari salah seorang dari mereka berdua (Habil‬‬
‫‪dan tidak diterima dari yang lain (Qabil). ia berkata (Qabil): "Aku pasti‬‬
‫‪membunuhmu!". berkata Habil: "Sesungguhnya Allah hanya menerima‬‬
‫‪(korban) dari orang-orang yang bertakwa".‬‬
‫‪28. "Sungguh kalau kamu menggerakkan tanganmu kepadaku untuk‬‬
‫‪membunuhku, aku sekali-kali tidak akan menggerakkan tanganku‬‬
‫‪kepadamu untuk membunuhmu. Sesungguhnya aku takut kepada‬‬
‫"‪Allah, Tuhan seru sekalian alam.‬‬
29. "Sesungguhnya aku ingin agar kamu kembali dengan (membawa)
dosa (membunuh)ku dan dosamu sendiri, Maka kamu akan menjadi
penghuni neraka, dan yang demikian Itulah pembalasan bagi orang-
orang yang zalim."
30. Maka hawa nafsu Qabil menjadikannya menganggap mudah
membunuh saudaranya, sebab itu dibunuhnyalah, Maka jadilah ia
seorang diantara orang-orang yang merugi.
31. kemudian Allah menyuruh seekor burung gagak menggali-gali di
bumi untuk memperlihatkan kepadanya (Qabil) bagaimana seharusnya
menguburkan mayat saudaranya[410]. berkata Qabil: "Aduhai celaka
Aku, mengapa aku tidak mampu berbuat seperti burung gagak ini, lalu
aku dapat menguburkan mayat saudaraku ini?" karena itu jadilah Dia
seorang diantara orang-orang yang menyesal.

[410] Dipahami dari ayat ini bahwa manusia banyak pula mengambil
pelajaran dari alam dan jangan segan-segan mengambil pelajaran dari
yang lebih rendah tingkatan pengetahuannya.

Dalam data-data di atas diberitahukan bagaimana Alloh mengajarkan kepada Qobil cara
merawat mayat saudaranya. Alloh mengajarkan melalui burung Gagak. Inilah gejala alam
atau phenomena alam.

Sedangkan dalam data 096:004-005 Alloh menyatakan:

‫الثشذيِ نعلثنم شباَغلقنلنشم‬

‫غعلنَغم ٌاَلنَيغساَغن ٌغماَ ٌ غيل ٌيغييعلغيم‬


4. yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam(pena)[*],
5. Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.

[*] Maksudnya: Allah mengajar manusia dengan perantaraan tulis baca.


Ini adalah penerjemahan versi lama tanpa melihat kisah dua anak
Adam tersebut.

Bahkan kepada Nabi Muhammad saw. pun Alloh tidak mengajarkan tulis baca.

Jika bilqolam diterjemahkan gejala alam / fenomena alam akan menjadi lebih
jelas dan lebih tepat serta lebih mendorong manusia untuk mengamati gejala alam
sebagai pembelajaran. Semua kejadian di alam ini adalah dalam pengaturan Alloh Ta’ala.
Tidak ada sesuatupun yang terjadi di alam ini tanpa kendali Alloh.
Lihatlah sejarah perkembangan ilmu pengetahuan, semua ahli menemukan ilmu
setelah melakukan pengamatan (observasi) terhadap kejadian di alam. Newton
menemukan hukum gravitasi setelah memikirkan kejadian apel jatuh. Galileo
menemukan prinsip pendulum setelah melihat lampu katedral bergoyang kena angin.
Di alam ini Alloh telah begitu banyak memberikan pelajaran yang tidak ternilai
harganya. Lihat burung merpati dengan pencari jejak magnetisnya untuk mengetahui
rumahnya. Ngengat betina dan jantan mengeluarkan gelombang ketika masa kawin tiba.
Di India ada pohon kayu manis (Lilicoroce) arbrus precatorius, sangat peka,
mengandung magnit dan listrik mampu digunakan untuk memprediksi cuaca. Ahli botani
mencobanya pertama kali di New Garden London menemukan bahwa tumbuhan tersebut
bisa digunakan untuk mengetahui akan terjadinya angin topan, angin puyuh, badai,
gempa bumi serta letusan gunung berapi.

     


[*]
1. Nun , demi gejala alam dan apa yang mereka tulis/catat,
[*] Ialah huruf-huruf abjad yang terletak pada permulaan sebagian dari surat-surat Al
Quran seperti: Alif laam miim, Alif laam raa, Alif laam miim shaad dan sebagainya.
diantara Ahli-ahli tafsir ada yang menyerahkan pengertiannya kepada Allah karena
dipandang Termasuk ayat-ayat mutasyaabihaat, dan ada pula yang menafsirkannya.
golongan yang menafsirkannya ada yang memandangnya sebagai nama surat, dan
ada pula yang berpendapat bahwa huruf-huruf abjad itu gunanya untuk menarik
perhatian Para Pendengar supaya memperhatikan Al Quran itu, dan untuk
mengisyaratkan bahwa Al Quran itu diturunkan dari Allah dalam bahasa Arab yang
tersusun dari huruf-huruf abjad. kalau mereka tidak percaya bahwa Al Quran
diturunkan dari Allah dan hanya buatan Muhammad s.a.w. semata-mata, Maka
cobalah mereka buat semacam Al Quran itu.
Lihat catatan yang dibuat pohon Kayu. Mereka telah mencatat
kejadian cuaca di masa lalu. Para ahli akan mengetahui kapan terjadi
musim hujan dan musim kering dengan melihat catatan pohon kayu
tersebut.

Anda mungkin juga menyukai