Akal Dan Fikiran1
Akal Dan Fikiran1
Akal (logic) didefinisikan sebagai jawab spontan dari makhluk cerdas (basyaru)
Problem yang bisa dipahami akal adalah mudah, simple dan dapat dipahami oleh setiap
tingkat intelektual manusia yang sederhana sekalipun.
Dalam Al Qur’an data problem akal diakhiri dg pernyataan Ya’qiluun. Misal pada data
013:004
Fikiran adalah sequen (barisan) akal-akal, atau serangkaian akal-akal yang membuat jalan
singkat untuk sesuatu penyelesaian dari suatu problema. Problem fikiran tidak bisa
dijawab secara spontan dengan akal, tapi memerlukan waktu untuk menyambung akal
.sesuai dengan panjang akal yang dimiliki
Dalam Al Qur’an data-data yang berisi suatu problem fikiran diakhiri dengan
Yatafakkaruun. Misal dalam data 013:003
ِت نجنعنل شفينهاَ نزغونجغيشن اغثننغيشن ييغغششي
ض نونجنعنل شفينهاَ نرنواشسنيِ نوأنغننهاَررا نوشمغن يكلل الثثنمنرا ش نوهينو الثشذيِ نمثد الغر ن
ت لشقنغومم ينتنفنثكيرونن اللثغينل النثنهاَنر إشثن شفيِ نذلش ن
ك لنياَ م
Dan Dia yang memperganda bumi dan menjadikan padanya Rowasiya (gunung/medan
elektromagnetik) dan siang hari. Dan dari tiap benih dijadikan padanya sistem-dua
menurut siang dan malam. Sesungguhnya di dalam itu ada data-data bagi orang yang
.berfikir
Problema berfikir juga disebutkan dalam data 003:190-191
ت لوشليِ الغلنباَ ش
ب ف اللثغيشل نوالنثنهاَشر لنياَ م
ض نواغخشتلِ شت نوالغر ش إشثن شفيِ نخغل ش
ق الثسنماَنوا ش
ض نربثنناَ نماَ نخلنغق ن
ت ت نوالغر ش ان قشنياَرماَ نوقييعوردا نونعنلىَ يجينوبششهغم نوينتنفنثكيرونن شفيِ نخغل ش
ق الثسنماَنوا ش الثشذينن ينغذيكيرونن ث
ب الثناَشر
ك فنقشنناَ نعنذا ن
هننذا نباَشطلِ يسغبنحاَنن ن
190. Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan
siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal,
191. (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam
keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (tata-
surya) (seraya berkata): "Ya Tuhan Kami, Tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-
sia (palsu), Maha dipatuhi/suci Engkau, Maka peliharalah Kami dari siksa neraka.
Problema fikiran tidak bisa diselesaikan dengan akal (dalam arti jawaban spontan tanpa
rangkaian akal-akal / proses inter akal).
Contoh lainnya adalah pemain catur, akan terlihat pemain yang hanya menggunakan akal
akan selalu kalah dengan yang menggunakan fikiran.
Contoh lain adalah problema pelajaran SD klas 1-3 bisa dijawab dengan akal. Jika anak
SD tidak pernah belajar di rumah bisa juga dia bernilai bagus untuk mata pelajarannya.
Tetapi untuk SMP ke atas akan terlihat jika tidak pernah belajar di rumah tentu tidak bisa
menyelesaikan problem mata pelajarannya.
Kita analisis:
Satu kali pemotongan kertas menjadi 2 ....................................21
Dua kali pemotongan kertas menjadi 4 ................................... 22
Tiga kali pemotongan kertas menjadi 8 .................................. 23
Empat kali pemotongan kertas menjadi 16 .............................. 24
Metodologi Ilmiah.
Albert Einstein:
Struktur dasar dari setiap sistem ilmiah harus datang dari kekuatan berfikir bukan dari
pangalaman.
Francis Beacon:
Ilmu pengetahuan yang dapat dipercaya harus berasal dari eksperimen (percobaan) dan
pengamatan (observasi).
[165] Pendapat diatas adalah menurut At-Thabari dan Ibnu Katsir, sedang menurut
Abu Muslim Al Ashfahani pengertian ayat diatas bahwa Allah memberi penjelasan
kepada Nabi Ibrahim a.s. tentang cara Dia menghidupkan orang-orang yang mati.
Disuruh-Nya Nabi Ibrahim a.s. mengambil empat ekor burung lalu memeliharanya
dan menjinakkannya hingga burung itu dapat datang seketika, bilamana dipanggil.
Kemudian, burung-burung yang sudah pandai itu, diletakkan di atas tiap-tiap bukit
seekor, lalu burung-burung itu dipanggil dengan satu tepukan/seruan, niscaya
burung-burung itu akan datang dengan segera, walaupun tempatnya terpisah-pisah
dan berjauhan. Maka demikian pula Allah menghidupkan orang-orang yang mati
yang tersebar di mana-mana, dengan satu kalimat cipta hiduplah kamu semua
pastilah mereka itu hidup kembali. Jadi menurut Abu Muslim sighat amr (bentuk kata
perintah) dalam ayat ini, pengertiannya khabar (bentuk berita) sebagai cara
penjelasan. Pendapat beliau ini dianut pula oleh Ar Razy dan Rasyid Ridha.
فغيلغنَماَ ٌغجنَن ٌغعلغييَصه ٌاَللنَييَرل ٌغرغأىَ ٌغكيوغكبباَ ٌغقاَغل ٌغهغذاَ ٌغرضب ٌفغيلغنَماَ ٌأغفغغل ٌغقاَغل
ي ب ٌاَلفصلص ب حل ٌأر ص
غ
فغيلغنَماَ ٌغرغأىَ ٌاَليغقغمغر ٌغباَصزبغاَ ٌغقاَغل ٌغهغذاَ ٌغرضب ٌفغيلغنَماَ ٌأغفغغل ٌغقاَغل ٌلغئصين ٌ غيل ٌيغييهصدصن ٌغرضب
ي ض
ل َضا
َن اَل ٌ لركونَنَن ٌصمن ٌاَليقوص
م
غ غ غ غي
ت ٌغقاَغل ٌغياَ ٌقغييوصم
س ٌغباَصزغغبة ٌغقاَغل ٌغهغذاَ ٌغرضب ٌغهغذاَ ٌأغيكبغيرر ٌفغيلغنَماَ ٌأغفغيلغ ي فغيلغنَماَ ٌغرغأىَ ٌاَلنَشيم غ
إصضن ٌبغصريِنء ٌص نَماَ ٌتريشصرركوغن
ض ٌغحنِصيَبفاَ ٌغوغماَ ٌأغغنَاَ ٌصمغن ص صص
إصضن ٌغونَجيه ر
ت ٌغويجصهغي ٌللنَذيِ ٌفغطغغر ٌاَلنَسغماَغواَت ٌغواَلير غ
ص
اَليرميشصرك غ
ي
75. dan Demikianlah Kami perlihatkan kepada Ibrahim tanda-tanda
keagungan (kami yang terdapat) di langit dan bumi dan (kami
memperlihatkannya) agar Dia Termasuk orang yang yakin.
76. ketika malam telah gelap, Dia melihat sebuah bintang (lalu) Dia
berkata: "Inilah Tuhanku", tetapi tatkala bintang itu tenggelam Dia
berkata: "Saya tidak suka kepada yang tenggelam."
77. kemudian tatkala Dia melihat bulan terbit Dia berkata: "Inilah
Tuhanku". tetapi setelah bulan itu terbenam, Dia berkata:
"Sesungguhnya jika Tuhanku tidak memberi petunjuk kepadaKu,
pastilah aku Termasuk orang yang sesat."
78. kemudian tatkala ia melihat matahari terbit, Dia berkata: "Inilah
Tuhanku, ini yang lebih besar". Maka tatkala matahari itu terbenam,
Dia berkata: "Hai kaumku, Sesungguhnya aku berlepas diri dari apa
yang kamu persekutukan.
79. Sesungguhnya aku menghadapkan diriku kepada Rabb yang
menciptakan langit dan bumi, dengan cenderung kepada agama yang
benar, dan aku bukanlah Termasuk orang-orang yang
mempersekutukan tuhan.
[410] Dipahami dari ayat ini bahwa manusia banyak pula mengambil
pelajaran dari alam dan jangan segan-segan mengambil pelajaran dari
yang lebih rendah tingkatan pengetahuannya.
Dalam data-data di atas diberitahukan bagaimana Alloh mengajarkan kepada Qobil cara
merawat mayat saudaranya. Alloh mengajarkan melalui burung Gagak. Inilah gejala alam
atau phenomena alam.
Bahkan kepada Nabi Muhammad saw. pun Alloh tidak mengajarkan tulis baca.
Jika bilqolam diterjemahkan gejala alam / fenomena alam akan menjadi lebih
jelas dan lebih tepat serta lebih mendorong manusia untuk mengamati gejala alam
sebagai pembelajaran. Semua kejadian di alam ini adalah dalam pengaturan Alloh Ta’ala.
Tidak ada sesuatupun yang terjadi di alam ini tanpa kendali Alloh.
Lihatlah sejarah perkembangan ilmu pengetahuan, semua ahli menemukan ilmu
setelah melakukan pengamatan (observasi) terhadap kejadian di alam. Newton
menemukan hukum gravitasi setelah memikirkan kejadian apel jatuh. Galileo
menemukan prinsip pendulum setelah melihat lampu katedral bergoyang kena angin.
Di alam ini Alloh telah begitu banyak memberikan pelajaran yang tidak ternilai
harganya. Lihat burung merpati dengan pencari jejak magnetisnya untuk mengetahui
rumahnya. Ngengat betina dan jantan mengeluarkan gelombang ketika masa kawin tiba.
Di India ada pohon kayu manis (Lilicoroce) arbrus precatorius, sangat peka,
mengandung magnit dan listrik mampu digunakan untuk memprediksi cuaca. Ahli botani
mencobanya pertama kali di New Garden London menemukan bahwa tumbuhan tersebut
bisa digunakan untuk mengetahui akan terjadinya angin topan, angin puyuh, badai,
gempa bumi serta letusan gunung berapi.