Kasus :
Seorang akuntan publik yang membuat laporan keuangan perusahaan Raden Motor untuk
mendapatkan pinjaman modal senilai Rp 52 miliar dari BRI Cabang Jambi pada 2009, diduga
terlibat kasus korupsi dalam kredit macet. Hal ini terungkap setelah pihak Kejati Jambi
mengungkap kasus dugaan korupsi tersebut pada kredit macet untuk pengembangan usaha di
bidang otomotif tersebut. Dalam kasus ini pihak Kejati Jambi baru menetapkan dua orang
tersangka, pertama Zein Muhamad sebagai pimpinan Raden Motor yang mengajukan pinjaman
dan tersangka Effedi Syam dari BRI yang saat itu menjabat sebagai pejabat penilai pengajuan
kredit.
Solusi :
Solusi yang tepat untuk kasus kredit macet adalah seharusnya perusahaan Raden Motor membuat
laporan keuangan yang diajukan ke BRI harus lengkap dan tersangka Effedi Syam dari BRI yang
saat itu menjabat sebagai pejabat penilai pengajuan kredit, harus teliti dalam melakukan pengajuan
kredit terhadap Zein Muhamad, dan Biasa Sitepu selaku seorang akuntan public harus bertindak
professional dalam tugasnya apabila ada keganjalan dalam laporan keuangan perusahaan Raden
Motor beliau harus mengakuinya, sebagai seorang akuntan public Biasa Sitepu telah melanggar
etika profesi dan tidak mengikuti undang-undang yang berlaku.
Pendapat :
Menurut pendapat saya mengenai solusi di atas sudah benar, karena dalam menyusun laporan
keuangan seorang akuntan publik benar – benar harus teliti dalam membuat laporan keuangan
sebelum di ajukan ke bank supaya tidak terjadi kesalahan, contohnya seperti kasus di atas ada
empat kegiatan yang tidak masuk ke dalam laporan keuangan yang menimbulkan korupsi kredit
macet. Dalam kasus tersebut Biasa Sitepu selaku saksi namun tetap bersalah karena selaku seorang
akuntan public harus bertindak professional dalam tugasnya apabila ada keganjalan dalam laporan
keuangan perusahaan Raden Motor beliau harus mengakuinya dan beliau telah melanggar etika
profesi dan tidak mengikuti undang-undang yang berlaku.