OLEH:
TINGKAT : 4A KEPERAWATAN
Suhastin Agaman
201601041
F. Penatalaksanaan
Untuk penatalaksanaan umum ini digunakan pedoman 5B yaitu,
1. Breathing, harus dijaga agar jalan nafas bebas dan bahwa fungsi paru-paru
cukup baik. Pengobatan dengan oksigen hanya perlu bila kadar oksigen darah
berkurang.
2. Brain, edema otak dan kejang-kejang harus dicegah dan diatasi. Bila terjadi
edma otak,dapat dilihat dari keadaan penderita yang mengantuk,adanya
bradikardi atau dengan pemeriksaan funduskopi,dapat diberikan manitol.
Untuk mengatasi klejang yang timbul dapat diberikan diphenylhydantoin atau
carbamazepine
3. Blood, pengobatan hipertensi pada Fase akut dapat mengurangi tekanan perfusi
yang justru akan menambah iskemik lagi. Kadar Hb Dan glukosa harus dijaga
cukup baik untuk mebolisme otak. Pemberiaan infus glukos harus diocegah
karena akan menambah ah terjadinya asidosis di daerah infark yang ini akan
mempermudah terjadinya edema. Begitu juga dengan keseimbangan elektrolit
harus dijaga.
4. Bowel, defekasi dan nutrisi harus diperhatikan. Hindari terjadinya obstipasi
karena akan membuat pasien gelisah. Nutrisi harus cukup bila perlu diberikan
nasogatric tube.
5. Bladder, miksi dan balance cairan harus diperhatikan,jangan sampai terjadi
retention urinae. Pemasangan kateter jika terjadi inkontinensia
B. Diagnosa Keperawatan
1. Ketidakefektifan Perfusi jaringan serebral berhubungan dengan aliran darah ke
otak terhambat
2. Kerusakan komunikasi verbal berhubungan dengan penurunan sirkulasi ke otak
3. Defisit perawatan diri: makan, mandi, berpakaian, toileting berhubungan
kerusakan neurovaskuler
4. Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan kerusakan neurovaskuler
5. Resiko kerusakan integritas kulit berhubungan dengan immobilisasi fisik
6. Resiko Aspirasi berhubungan dengan penurunan kesadaran
7. Resiko injuri berhubungan dengan penurunan kesadaran
8. Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan penurunan kesadaran.
C. Intervensi
No Diagnosa Keperawatan Tujuan Intervensi
1. Ketidakefektifan Perfusi jaringan Setelah dilakukan tindakan keperawatan Monitoring neurologis
serebral b.d aliran darah ke otak diharapkan suplai aliran darah keotak a. Monitor ukuran, kesimetrisan, reaksi dan bentuk
terhambat. lancar dengan kriteria hasil: pupil
a. Nyeri kepala / vertigo berkurang b. Monitor tingkat kesadaran klien
sampai de-ngan hilang c. Monitir tanda-tanda vital
b. Berfungsinya saraf dengan baik d. Monitor keluhan nyeri kepala, mual, muntah
c. Tanda-tanda vital stabil e. Monitor respon klien terhadap pengobatan
f. Hindari aktivitas jika TIK meningkat
g. Observasi kondisi fisik klien
Terapi oksigen
a. Bersihkan jalan nafas dari sekret
b. Pertahankan jalan nafas tetap efektif
c. Berikan oksigen sesuai intruksi
d. Monitor aliran oksigen, kanul oksigen dan sistem
humidifier
e. Beri penjelasan kepada klien tentang pentingnya
pemberian oksigen
f. Observasi tanda-tanda hipo-ventilasi
g. Monitor respon klien terhadap pemberian oksigen
h. Anjurkan klien untuk tetap memakai oksigen
selama aktifitas dan tidur
2 Kerusakan komunikasi verbal b.d Setelah dilakukan tindakan a. Libatkan keluarga untuk membantu memahami /
penurunan sirkulasi ke otak keperawatan, diharapkan klien mampu memahamkan informasi dari / ke klien
untuk berkomunikasi lagi dengan b. Dengarkan setiap ucapan klien dengan penuh
kriteria hasil: perhatian
a. dapat menjawab pertanyaan yang c. Gunakan kata-kata sederhana dan pendek dalam
diajukan perawat komunikasi dengan klien
b. dapat mengerti dan memahami d. Dorong klien untuk mengulang kata-kata
pesan-pesan melalui gambar e. Berikan arahan / perintah yang sederhana setiap
c. dapat mengekspresikan interaksi dengan klien
perasaannya secara verbal maupun f. Programkan speech-language teraphy
nonverbal g. Lakukan speech-language teraphy setiap interaksi
dengan klien
3 Defisit perawatan diri: makan, Setelah dilakukan tindakan a. Kaji kamampuan klien untuk perawatan diri
mandi, berpakaian, toileting keperawatan, diharapkan kebutuhan b. Pantau kebutuhan klien untuk alat-alat bantu dalam
berhubungan kerusakan mandiri klien terpenuhi, dengan kriteria makan, mandi, berpakaian dan toileting
neurovaskuler hasil: c. Berikan bantuan pada klien hingga klien
a. Klien dapat makan dengan bantuan sepenuhnya bisa mandiri
orang lain / mandiri d. Berikan dukungan pada klien untuk menunjukkan
b. Klien dapat mandi de-ngan bantuan aktivitas normal sesuai kemampuannya
orang lain e. Libatkan keluarga dalam pemenuhan kebutuhan
c. Klien dapat memakai pakaian perawatan diri klien
dengan bantuan orang lain / mandiri
d. Klien dapat toileting dengan
bantuan alat
4 Kerusakan mobilitas fisik b.d Setelah dilakukan tindakan keperawatan a. Ajarkan klien untuk latihan rentang gerak aktif pada
kerusakan neurovas-kuler selama, diharapkan klien dapat sisi ekstrimitas yang sehat
melakukan pergerakan fisik dengan b. Ajarkan rentang gerak pasif pada sisi ekstrimitas
kriteria hasil : yang parese / plegi dalam toleransi nyeri
a. Tidak terjadi kontraktur otot dan c. Topang ekstrimitas dengan bantal untuk mencegah
footdrop atau mangurangi bengkak
b. Pasien berpartisipasi dalam d. Ajarkan ambulasi sesuai dengan tahapan dan
program latihan dan mencapai kemampuan klien
keseimbangan saat duduk e. Motivasi klien untuk melakukan latihan sendi
c. Pasien mampu menggunakan sisi seperti yang disarankan
tubuh yang tidak sakit untuk f. Libatkan keluarga untuk membantu klien latihan
kompensasi hilangnya fungsi pada sendi
sisi yang parese/plegi
5 Resiko kerusakan integritas kulit Setelah dilakukan tindakan perawatan a. Beri penjelasan pada klien tentang: resiko adanya
b.d immobilisasi fisik selama, diharapkan pasien mampu luka tekan, tanda dan gejala luka tekan, tindakan
mengetahui dan mengontrol resiko pencegahan agar tidak terjadi luka tekan)
dengan kriteria hasil : b. Berikan masase sederhana
a. Klien mampu menge-nali tanda dan 1) Ciptakan lingkungan yang nyaman
gejala adanya resiko luka tekan 2) Gunakan lotion, minyak atau bedak untuk
b. Klien mampu berpartisi-pasi dalam pelicin
pencegahan resiko luka tekan 3) Lakukan masase secara teratur
(masase sederhana, alih ba-ring, 4) Anjurkan klien untuk rileks selama masase
manajemen nutrisi, manajemen 5) Jangan masase pada area kemerahan utk
tekanan). menghindari kerusakan kapiler
6) Evaluasi respon klien terhadap masase
c. Lakukan alih baring
1) Ubah posisi klien setiap 30 menit- 2 jam
2) Pertahankan tempat tidur sedatar mungkin
untuk mengurangi kekuatan geseran
3) Batasi posisi semi fowler hanya 30 menit
d. Berikan manajemen nutrisi
1) Kolaborasi dengan ahli gizi
2) Monitor intake nutrisi
3) Tingkatkan masukan protein dan karbohidrat
untuk memelihara ke-seimbangan nitrogen
positif
e. Berikan manajemen tekanan
1) Monitor kulit adanya kemerahan dan pecah-
pecah
2) Beri pelembab pada kulit yang kering dan
pecah-pecah
3) Jaga sprei dalam keadaan bersih dan kering
4) Monitor aktivitas dan mobilitas klien
6 Resiko Aspirasi berhubungan Setelah dilakukan tindakan perawatan, Aspiration Control Management :
dengan penurunan tingkat diharapkan tidak terjadi aspirasi pada a. Monitor tingkat kesadaran, reflek batuk
kesadaran pasien dengan kriteria hasil : dankemampuan menelan
a. Dapat bernafas dengan mudah, b. Pelihara jalan nafas
frekuensi pernafasan normal c. Lakukan saction bila diperlukan
b. Mampu menelan, mengunyah d. Haluskan makanan yang akan diberikan
tanpa terjadi aspirasi e. Haluskan obat sebelum pemberian
7 Resiko Injuri berhubungan dengan Setelah dilakukan tindakan perawatan, Risk Control Injury
penurunan tingkat kesadaran diharapkan tidak terjadi trauma pada a. menyediakan lingkungan yang aman bagi pasien
pasien dengan kriteria hasil: b. memberikan informasi mengenai cara mencegah
a. bebas dari cedera cedera
b. mampu menjelaskan factor resiko c. memberikan penerangan yang cukup
dari lingkungan dan cara untuk d. menganjurkan keluarga untuk selalu menemani
mencegah cedera pasien
c. menggunakan fasilitas kesehatan
yang ada
8 Pola nafas tidak efektif Setelah dilakukan tindakan perawatan, Respiratori Status Management
berhubungan dengan penurunan diharapkan pola nafas pasien efektif a. Pertahankan jalan nafas yang paten
kesadaran dengan kriteria hasil : b. Observasi tanda-tanda hipoventilasi
a. Menujukkan jalan nafas paten ( c. Berikan terapi O2
tidak merasa tercekik, irama nafas d. Dengarkan adanya kelainan suara tambahan
normal, frekuensi nafas e. Monitor vital sign
normal,tidak ada suara nafas
tambahan
b. Tanda-tanda vital dalam batas
normal
DAFTAR PUSTAKA