Anda di halaman 1dari 8

1.

Latar Belakang
Pertumbuhan dan perkembangan merupakan proses yang terjadi pada tiap manusia.
Terutama pada masa kanak-kanak, proses tumbuh kembang ini terjadi sangat cepat terutama pada
periode tertentu. Pertumbuhan perkembangan setiap anak berlangsung menurut prinsip-prinsip
yang umum, namun demikian setiap anak memiliki ciri khas yang tersendiri yang terjadi sejak
dalam kandungan.
Pertumbuhan yang terjadi pada seseorang tidak hanya meliputi apa yang terlihat seperti
perubahan fisik, tetapi juga perubahan perkembangan dalam segi lain seperti berpikir, berperasaan,
tingkah laku dan lain-lain.
Masa lima tahun pertama merupakan masa terbentuknya dasar kepribadian manusian
kemampuan pengindraan, berpikir, ketrampilan berbahasa dan berbicara, bertingkah laku sosial
dan lain-lainnya yang dapat dipengaruhi oleh faktor bawaan maupun faktor yang diperoleh dan
faktor luar diantaranya keluarga, gizi, budaya dalam masyarakat dan teman bermain di sekolah.
Pencapaian suatu kemampuan pada setiap anak bisa berbeda-beda namun demikian ada
patokan umum tentang kemampuan apa saja yang perlu dicapai seorang anak pada umur tersebut.
Patokan itu agar anak yang belum yang belum mencapai tahap kemampuan tertentu perlu di latih
berbagai kemampuan untuk dapat mencapai perkembangan yang optimal. Aspek tumbuh yang
perlu dibina dalam menghadapi masa depan anak meliputi perkembangan gerak kasar, gerak halus,
bicara. Bahasa dan kecerdasan serta perkembangan kemampuan bergaul dan mandiri.
Dalam rangkah menurunkan masalah tumbuh kembang seorang anak harus dilakukan
pencegahan sedini mungkin. Deteksi dini merupakan upaya penjaringan yang dilaksanakan secara
komprehensif untuk menemukan penyimpangan tumbuh kembang dan mengetahui serta mengenai
faktor resiko (fisik, biomedik, psikologi).
Sebagai upaya pencegahan, upaya stimulasi dan upaya penyembuhan serta pemulihan,
maka perlu adanya koordinasi oleh tenaga kesehatan, kader, orang tua, atau keluarga lainnya yang
mampu melaksanakan deteksi dini perkembangan, agar tercapai kondisi tumbuh kembang anak
yang optimal.

2. Tujuan
 Tujuan umum.
Mengidentifikasi proses tumbuh kembang pada anak usia pra sekolah.
 Tujuan khusus mahasiswa mampu :
1). Berkomunikasi anak usia pra sekolah.
2). Bermain dengan anak usia pra sekolah.
3). Mengidentifikasi status gizi anak.
4). Mengidentifikasi perkembangan otak anak melalui grafis PLKA.
5). Mengidentifikasi ada tidaknya hambatan dalam perkembangan anak.
6). Mengidentifikasi kelainan perilaku anak secara dini.
7). Mengidentifikasi kelainan daya lihat.
8). Mengidentifikasi tingkat kemampuan daya dengar dan kemampuan berbicara.
9). Mengidentifikasi perkembangan kemampuan gerak kasar.
10). Mengidentifikasi perkembangan kemampuan gerak halus.
11). Mengidentifikasi kemampuan berbicara, berbahasa dan kecerdasan.
12). Mengidentifikasi kemampuan bergaul dan mandiri.

3. Ruang Lingkup
Penulisan laporan ini dilakukan di TK Aisyiah Bustanul Athfal 3 Lamongan.

4. Metode Penulisan
Metode penulisan laporan ini dengan cara:
- Studi pustaka
- Sumber data primer yaitu dengan terjun langsung ke lapangan kemudian pemeriksa melakukan
observasi, wawancara,dan pemeriksaan kepada anak.
- Sumber data sekunder yaitu dengan mengambil status anak pada lembaga pendidikan yang
bersangkutan

5. Sistematika penulisan
BAB 1 ; Pendahuluan
BAB 2 : Tinjauan Teori
BAB 3 : Hasil Uji DDST ddan DDTK
BAB 4 : Pembahasan
BAB 5 : Penutup

BAB 2
TINJAUAN TEORI
2.1 Konsep dasar pertumbuhan dan perkembangan
2.1.1 Pengertian
1) Pertumbuhan
Pertumbuhan adalah bertambahnya jumlah dan besarnya sel diseluruh bagian tubuh yang secara
kuantitatif dapat diukur. Pertumbuhan berkaitan dengan masalah perubahan dalam besar, jumlah,
ukuran atau dimensi tingkat sel, organ maupun individu yang bisa diukur dengan ukuran berat,
ukuran panjang, umur tulang dan keseimbangan metabolik.
2) Perkembangan
Bertambah sempurnanya fungsi alat tubuh yang dapat dicapai melalui tumbuh kematangan dan
belajar.
Bertambahnya kemampuan dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih komplek dalam pola
yang teratur dan dapat diramalkan sehingga hasil dari proses pematangan. Disini menyangkut
adanya proses diferensiasi dari sel – sel tubuh, organ-organ dan system organ yang berkembang
sedemikian rupa sehingga masing – masing dapat memenuhi fungsinya termasuk juga emosi,
intelektual dan tingkah laku sebagai hasil interaksi dengan lingkungan.
2.1.2 Pola Pertumbuhan Dan Perkembangan
Menurut GESELI pertumbuhan dan perkembangan dibagi menjadi 4 kelompok :
1) Hokum cephalo caudal (untuk pertumbuhan fisik)
1. Hokum dari kepala kaki
2. Bagian – bagian kepala lebih matang dahulu dari pada bagian-bagian yang lainnya.
2) Hokum proximodistal (untuk pertumbuhan fisik )
1. Dari pusat sumbu tubuh mengarah ke tepi.
2. Organ-organ yang terdapat di pusat sumbu tubuh (jantung, hati, alat pencernan, alat perkemihan
lebih dahulu berfungsi dari pada anggota tubuh yang lain).
3) Perkembangan yang bersifat umum ke yang khusus
1. Proses perkembangan dari hal-hal yang bersifat umum menuju khusus
2. Misalnya dapat menggerakkan persendian tangan llalu telapak tangan lalu jari tangan.
3. Setiap tahap mempunyai cirri-ciri tertentu atau tersendiri
4. Waktunya tidak sama untuk setiap individu, tetapi setiap individu akan mengalami semua tahap
atau periode perkembangan.
4) Perkembangan dipengaruhi oleh kematangan dan proses latihan
1. Kematangan adalah proses instrinsik yang terjadi dengan sendirinya sesuai dengan potensi yang
ada.
2. Antara latihan terdapat latihan interaksi yang erat.
2.1.3 Faktor-faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang
Secara umum terdapat dua factor yang berpengaruh terhadap tumbuh kembang anak, yaitu :
1) Factor genetic
Factor genetic merupakan modal dasar dalam mencapai hasil akhir proses tumbuh kembang anak
melalui instruksi yang terkandung didalam sel telur yang telah dibuahi, dapat ditentukan kualitas
dan kuantitas pertumbuhan.
2) Factor lingkungan
Lingkungan merupakan factor yang sangat menentukan tercapai atau tidaknya potensi bawaan.
Factor ini secara garis besar dibagi menjadi 2 :
1. Factor lingkungan prenatal
Factor lingkungan prenatal yang berpengaruh terhadap tumbuh kembang janin mulai dari konsepsi
sampai lahir, antara lain :
(1) Gizi ibu pada waktu hamil
(2) Mekanis
(3) Toksin
(4) Endokrin
(5) Radiasi
(6) Infeksi
(7) Stress
(8) Immunitas
(9) Anoksia embrio
2. Factor post natal
(1) Lingkungan biologis
(2) Factor fisik
(3) Factor psikososial
(4) Factor keluarga dan adat istiadat

2.2 Deteksi Dini Tumbuh Kembang


1. Pengertian
Deteksi Dini Tumbuh Kembang adalah kegiatan/pemeriksaan untuk menemukan secara dini
penyimpangan tumbuh kembang pada balita dan anak sekolah.
2. Jenis DDTK
Jenis DDTK yang dapat dikerjakan oleh tenaga kesehatan ditingkat puskesmas dan jaringannya,
berupa :
a. Deteksi dini penyimpangan pertumbuhan
Kegunaan untuk mengetahui/menemukan status gizi kurang/buruk dan mikrosefali
b. Deteksi dini penyimpangan perkembangan
Kegunaan untuk mengetahui gangguan perkembangan anak(keterlambatan), gangguan daya lihat,
gangguan daya dengar.
c. Deteksi dini penyimpangan mental emosional
Kegunaan untuk mengetahui adanya masalah mental emosional. autisme dan gangguan pemusatan
perhatian dan hiperaktivitas.
3. Pelaksana DDTK
Dapat dilakukan ditingkat pelayanan keluarga, masyarakat maupun puskesmas. Adapun
pelaksanaan dapat dilakukan oleh orang tua, kader kesehatan, petugas PADU, Guru TK, Dokter,
Bidan, Perawat, Ahli gizi serta petugas lainnya.
Deteksi Dini Penyimpangan Pertumbuhan
1. Pengukuran Berat Badan Terhadap Tinggi Badan
Tujuan : untuk menentuan status gizi anak, normal, kurus, kurus sekali
atau gemuk.
Alat : Timbangan, alat ukur tinggi badan, tabel BB/TB
 Cara Mengukur
- Anak tidak memakai sandal atau sepatu
- Berdiri tegak menghadap kedepan
- Punggung,pantat, tumit menempel pada tiang pengukur
- Turunkan batas atas pengukur sampai menempel di ubun-ubun
- Baca angka pada batas tersebut.
 Interpretasi
- Normal : -2 SD s/d 2 SD atau gizi baik
- Kurus : < -2 Sd s/d -3 SD atau Gizi kurang
- Kurus sekali : < -3 SD atau gizi buruk
- Gemuk : > 2SD atau gizi lebih
2. Pengukuran Lingkaran Kepala Anak
Tujuan : Mengetahui lingkaran kepala anak dalam batas normal atau diluar batas normal
Alat : Pita pengukur lingkar kepala, grafik lingkar kepala
 Cara Mengukur
- Alat pegukur dilingkarkan pada kepala anak melewati dahi, menutupi alis, diatas kedua telinga
dan bagian belakang kepala yang menonjol.
- Hasil pengukuran dicatat pada grafik lingkaran kepala menurut umur dan jenis kelamin anak
 Interpretasi
- Bila ukuran lingkaran kepala anak berada di dalam jalur hijau maka lingkaran kepala anak normal
- Bila ukuran lingkaran kepala anak berada diluar jalur hijau maka lingkaran kepala anak tidak
normal
- Lingkaran kepala anak tidak normal ada 2 yaitu mokrosephal bila berada diatas jalur hijau dan
mikrosefal bila dibawah jalur hijau.

Deteksi Dini Penyimpangan Perkembangan Anak


1. Pemeriksaan Anak dengan Kuesioner Pra Skrining Perkembangan (KPSP)
Tujuan : mengetahui perkembangan anak normal atau ada penyimpangan
Sasaran : anak umur 0-72 bulan
Pelaksana : tenaga kesehatan, guru Tk dan petugas PADU terlatih
 Alat yang digunakan :
- Formulir KPSP menurut umur.
- Alat Bantu pemeriksaan : pensil, kertas, bola sebesar bola tennis, kubus berukuran sisi 2,5 cm
sebanyak 6 buah, kertas warna merah, biru, hijau, kuning

 Cara Menggunakan :
- Tentukan umur anak dengan menanyakan tanggal, bulan dan tahun lahir. Bila umur lebih 16 hari
dibulatkan 1 bulan
- Pilih KPSP yang sesuai dengan umur anak
- Tanyakan pertanyaan secara berurutan satu persatu. Catat jawaban pada formulir.
 Interpetasi Hasil :
- Hitung berapa jumlah jawaban ya
- Jumlah jawaban ya = 9 atau 10 perkembangan anak sesuai dengan tahap perkembangannya (S)
- Jumlah jawaban ya = 7 atau 8 perkembangan anak meragukan (M)
- Jumlah jawaban ya = 6 atau kurang kemungkinan ada penyimpangan (P)
- Untuk jawaban tidak perlu dirinci jumlah jawaban tidak menurut jenis keterlambatan (gerak kasar,
gerak halus, bicara dan bahasa, sosialisasi dan kemandirian.
2. Tes Daya Dengar
Tujuan : Menemukan gangguan pendengaran sejak dini agar dapat
ditindaklanjuti untuk meningkatkan kemampuan daya dengar dan bicara anak
 Cara Melakukan :
- Tanyakan tanggal, bulan dan tahun lahir, hitung umur anak dalam bulan
- Pilih daftar pertanyaan TDD yang sesuai dengan umur anak
- Pada anak umur 24 bulan atau lebih
 Pertanyaan – pertanyaan berupa perintah melalui orangtua/pengasuh untuk dikerjakan anak
 Amati kemampuan anak dalam melakukan perintah
 Jawaban ya jika anak dapat melakukan perintah orangtua/pengasuh
 Jawaban tidak jika anak tidak dapat atau tidak mau melakukan perintah orangtua/pengasuh
 Interpretasi
- Bila ada satu atau lebih jawaban tidak, kemungkinan anak mengalami gangguan pendengaran

3. Tes Daya Lihat


Tujuan : untuk mendeteksi secara dini kelainan daya lihat agar segera dapat dilakukan tindakan lanjutan
 Alat/ Sarana yang diperlukan :
- Ruangan yang bersih, tenang dengan penyinaran yang baik
- Dua buah kursi, 1 untuk anak, 1 untuk pemeriksa
- Poster E untuk digantung dan kartu E untuk dipegang
- Alat penunjuk
 Cara Melakukan :
- Pilih ruangan yang bersih dan tenang
- Gantungkan poster E setinggi mata anak pada posisi duduk
- Letakkan sebuah kursi sejauh 3 meter dari poster E menghadap ke poster E
- Letakkan sebuah kursi lain disamping poster E untuk pemeriksa
- Pemeriksa memberikan kartu E pada anak. latih anak untuk mengarahkan kartu E menghadap k
eats, bawah, kiri dan kanan, sesuai yang ditunjuk oleh pemeriksa.
- Anak diminta menutup sebelah matanya dengan buku/kertas
- Tunjuk huruf E pada poster, satu persatu mulai baris pertama sampai baris ke empat atau baris
terkecil
- Ulangi pemeriksaan pada mata satunya
 Interpretasi
- Anak prasekolah umumnya tidak mengalami kesulitan melihat sampai baris ketiga pada poster E.
- Bila tidak dapat melihat baris ketiga artinya anak tidak dapat mencocokkan arah kartu E yang
dipegang, kemungkinan anak mengalami gangguan daya lihat.

2.3 Denver Developmental Screening Test (DDST)


1. Pengertian
Pemeriksaan/metode scrining yang dilakukan terhadap kelainan perkembangan anak.
2. Tujuan
- Untuk mengetahui dan mengikuti proses perkembangan anak
- Untuk mengatasi secara dini bila ditemukan kelainan
3. Aspek perkembangan yang dinilai :
. Personal Sosial
Aspek yang berhubungan dengan kemampuan mandiri, bersosialisasi dan berinteraksi dengan
lingkungannya
. Gerakan Motorik Halus
Aspek yang berhubungan dengan kemampuan anak untuk mengamati sesuatu, melakukan
gerakan yang melibatkan bagian-bagian tubuh tertentu dan dilakukan otot-otot kecil
Bahasa
Kemampuan untuk memberikan respon terhadap suara, mengikuti perintah dan berbicara
spontan
. Gerakan Motorik Kasar
Aspek yang berhubungan dengan pergerakan dan sikap tubuh
4. Alat yang digunakan
- Alat peraga : Benang wom merah, kismis/manik-manik, kubus warna merah-kuning-hijau-biru,
permainan anak, bola tennis, kertas dan pensil
- Lembar formulir DDST
5. Penilaian
 Abnormal
- Bila didapatkan 2 atau lebih keterlambatan, pada 2 sektor atau lebih
- Bila dalam 1 sektor atau lebih didapatkan 2 atau lebih keterlambatan plus 1 sektor atau
lebihdengan 1 keterlambatan dan pada sektor yang sama tersebut tidak ada yang lulus pada kotak
yang berpotongan dengan garis vertikal usia
 Meragukan
- Bila pada 1 sektor didapatkan 2 keterlambatan atau lebih
- Bila pada 1 sektor atau lebih didapatkan 1 keterlambatan dan pada sector yang sama tidak ada
yang lulus pada kotak yang berpotongan dengan garis vertikal usia
 Tidak dapat tes
- Apabila terjadi penolakan yang menyebabkan hasil tes menjadi abnormal
 Normal
- Semua yang tidak tercantum dalam kriteria diatas

Anda mungkin juga menyukai